Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN JAYAPURA

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


Jalan Raya Sentani – Depapre Sentani, Telp. (0967) 594714, email : dpu.jprkab@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PEKERJAAN KONSTRUKSI

PROGRAM :
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

KEGIATAN :
PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PADA WILAYAH SUNGAI

PEKERJAAN :
PENINGKATAN SALURAN DRAINASE KELURAHAN HINEKOMBE DISTRIK SENTANI

PA/KPA : Bidang Sumber Daya Air


SATKER/SKPD : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Jayapura
NAMA PPTK : Metusalahk Rumbiak, A.Md.Tek.

TAHUN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN PENINGKATAN SALURAN DRAINASE
KELURAHAN HINEKOMBE DISTRIK SENTANI

1. LATAR BELAKANG
Drainase Kabupaten Jayapura pada umumnya dan Distrik pada khususnya masih
berupa drainase dengan sistem konvensional. Jaringan drainase pada konvensional
merupakan jaringan drainase yang terdiri dari drainase primer, drainase sekunder dan
drainase tersier. Jaringan drainase primer merupakan sungai – sungai yang ada di kota
distrik, jaringan drainase sekunder merupakan saluran – saluran tepi jalan utama dan
beberapa saluran tepi jalan yang dialirkan menuju saluran primer (sungai yang ada di kota),
sedangkan saluran tersier yakni pada saluran – saluran dari rumah tangga menuju saluran
tepi jalan.
Permukiman dilingkungan perkotaan masih terdapat sistem/saluran drainase yang
belum ditangani secara optimal. Berdasarkan data Pembangunan Saluran Drainase
sampai sekarang. Telah banyak dibangun saluran drainase sehingga menjadi suatu
Jaringan yang bermanfaat. Saluran drainase tersebut akan sangat penting untuk
menunjang kesehatan masyarakat secara umum karena drainase tersebut dapat
mengendalikan limpasan air hujan. Selain itu dengan adanya saluran drainase yang lebih
baik juga dapat meningkatkan kebersihan dan keindahan kota serta meminimalisir
kerusakan jalan.
Untuk mencapai hal itu, maka sangat penting segera memperbaiki saluran yang
ada maupun membangun saluran yang baru. Dalam rangka pembangunan dan
pemeliharaan sistem/saluran drainase, diperlukan adanya catatan/data lengkap, akurat dan
dapat dipertanggung jawabkan mengenai saluran drainase tersebut.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui
SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang melakukan kegiatan PENINGKATAN
SALURAN DRAINASE KELURAHAN HINEKOMBE.
Setiap bangunan gedung negara/fasilitas umum/sarana dan prasarana harus
diwujudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi
bangunannya. Untuk itu harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-baiknya, sehingga
dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria
administrasi.
Dalam rangka mewujudkan kegiatan tersebut Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Jayapura akan melaksanakan pekerjaan PENINGKATAN
SALURAN DRAINASE KELURAHAN HINEKOMBE.

2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN PEKERJAAN :


A. Maksud
Setiap kegiatan pembangunan/renovasi bangunan milik Negara harus direncanakan dan
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga memenuhi kriteria bangunan yang layak
baik dari segi mutu, biaya, ketepatan waktu dan kriteria Administrasi.

B. Tujuan
Tujuan dari Pekerjaan ini adalah untuk menunjang kawasan pasar yang bersih, nyaman
dan bebas dari banjir dan kesan kumuh sehinga akan tercipta kawasan yang bersih dan
asri.

C. Sasaran
Tercapainya pelaksanaan PENINGKATAN SALURAN DRAINASE KELURAHAN
HINEKOMBE yang sesuai dengan Rencana Kerja dan Spesifikasi yang ditentukan, tepat
waktu dan ekonomis.

3. NAMA ORGANISASI PENGADAAN KONSTRUKSI


Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pekerjaan :
a. K/L/D/I : Pemerintah Kabupaten Jayapura
b. Satker/OPD : Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Jayapura
c. Nama PPTK : Metusalahk Rumbiak , A.Md.T ek.

4. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA


a. Sumber Dana :
Dana Alokasi Umum (DAU) yang dibebankan atas DPA Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Jayapura Tahun Anggaran 2023, untuk Mata Anggaran
Kegiatan Peningkatan Saluran Drainase Kelurahan Hinekombe Distrik Sentani.

b. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) :


HPS : Rp 1.885.862.000,00 (Satu Milyar Delapan Ratus Delapan Puluh Lima Juta
Delapan Ratus Enam Puluh Dua Ribu Rupiah) termasuk PPN.

5. RUANG LINGKUP DAN LOKASI PEKERJAAN


a. Ruang lingkup pekerjaan yaitu, mobilisasi dan demobilisasi, relokasi utilitas, galian tanah,
timbunan, beton saluran drainse dan dokumen laporan hasil pekerjaan, dokumentasi serta
as built drawing;
b. Lokasi pekerjaan yaitu, Kelurahan Hinekombe Distrik Sentani Kabupaten Jayapura.

6. PERSYARATAN PESERTA
1. Persyaratan Adminstrasi;
syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen Pemilihan
terpenuhi, yaitu dengan dilampirkannya :
a. Surat Penawaran (sebagaimana tercantum dalam SPSE) Surat
Penawaran memenuhi ketentuan yaitu jangka waktu berlakunya
Penawaran tidak kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam LDP;
2. Persyaratan Teknis;
Evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur dengan ketentuan:
a. Metode Pelaksanaan memenuhi persyaratan substantif yang
ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan dan diyakini menggambarkan
penguasaan dalam menyelesaikan kegiatan, meliputi :
1) Tahapan/urutan pekerjaan dari awal sampai akhir secara garis
besar dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis kegiatan;
2) Kesesuaian antara metode kerja dengan peralatan yang
ditawarkan/diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan;
3) Kesesuaian antara metode kerja dengan spesifikasi/volume
pekerjaan yang disyaratkan;
Setiap Penyedia Melampirkan:
Surat Dukungan dari agen/pabrik/ATPM/Kemendag Serta melampirkan
brosur dan gambar yang ditawarkan untuk Peralatan Utama.

b. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak


melampaui batas waktu sebagaimana tercantum dalam LDP
c. Peralatan utama yang ditawarkan sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Dokumen Pemilihan, dengan ketentuan:
1) Yang dimaksud dengan peralatan utama adalah peralatan yang
mendukung langsung dan sesuai kebutuhan untuk melaksanakan
pekerjaan pekerjaan utama (majoritem);
2) Jenis, kapasitas, dan jumlah yang disediakan untuk pelaksanaan
pekerjaan;
3) Kepemilikan peralatan utama adalah milik sendiri, sewa beli,
dan/atau milik pihak lain dengan perjanjian Sewa bersyarat
(bukan surat dukungan).
4) Evaluasi terhadap peralatan yang bersumber dari:
(a) Milik sendiri, dilakukan terhadap bukti kepemilikan peralatan
(melampirkan invoice);
(b) Sewa Beli, dilakukan terhadap bukti pembayaran Sewa Beli
(melampirkan invoice/gross akta);
(c) Sewa dilakukan terhadap kebenaran surat perjanjian sewa.

5) Dalam hal jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan


minimal yang ditawarkan berbeda dengan yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan, maka Pokja Pemilihan akan
membandingkan produktivitas alat tersebut berdasarkan
metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan. Apabila
perbedaan peralatan menyebabkan metode tidak dapat
dilaksanakan atau produktivitas yang diinginkan tidak tercapai
sesuai dengan target serta waktu yang dibutuhkan, maka
dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan dapat digugurkan
pada tahap evaluasi teknis
6) Peralatan yang dibutuhkan :
No. Jenis Alat / Type Kapasitas Jumlah (Minimal) Keterangan
(Minimal)
1. Excavator 65 HP 1 Unit Milik/Sewa
2. Dump Truck 3,5 Ton 1 Unit Milik/Sewa
3. Mesin Alkon 3” – 4” 1 Unit Milik
4. Concrete Mixer 0,3 – 0,6 M3 1 Unit Milik

d. Personel manajerial yang ditawarkan sesuai dengan yang diperlukan


dalam pelaksanaan pekerjaan, dengan ketentuan:
1) Personel manajerial yang disyaratkan meliputi jabatan

Sertifikat
Pendidikan Pengalaman
No. Jabatan Keahlian/ Jumlah
Minimal Minimal
Keterampilan
1. Pelaksana Saluran SMA/SMK Bangunan 4 tahun SKT TS 031 1 Orang
Irigasi
2. Petugas K3 SMA/SMK Bangunan 0 tahun SKT Petugas K3 1 Orang

2) Pengalaman Kerja dihitung berdasarkan daftar Riwayat pengalaman


kerja atau referensi kerja dari pemberi tugas,

3) Pengalaman yang disampaikan tanpa melampirkan daftar Riwayat


hidup atau referensi maka tidak dapat dihitung sebagai pengalaman.

4) Pengalaman kerja dihitung per tahun tanpa memperhatikan lamanya


pelaksanaan pekerjaan (dihitung berdasarkan Tahun Anggaran).

e. Pokja Pemilihan dapat melakukan verifikasi lapangan dan/atau


klarifikasi, khususnya kepada pabrikan/produsen/agen/distributor
material/alat untuk menjamin konsistensi jenis material/alat serta
kemampuan untuk menyediakan material/peralatan sesuai jadwal
yang telah ditetapkan serta kebenaran penyewaan terhadap
pelaksanaan pekerjaan;

f. Apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang tidak jelas atau
meragukan, Pokja Pemilihan melakukan klarifikasi dengan peserta.
Dalam klarifikasi, peserta tidak diperkenankan mengubah substansi
penawaran. Hasil verifikasi lapangan dan/atau klarifikasi dapat
menggugurkan penawaran;
3. Persyaratan Harga;
a. Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok atau
penting, dengan ketentuan:
1) Total harga penawaran terkoreksi dibandingkan dengan nilai total
HPS:
a) apabila total harga penawaran terkoreksi melebihi nilai total HPS,
dinyatakan gugur;
b) apabila semua harga penawaran terkoreksi di atas nilai total
HPS, tender dinyatakan gagal.
2) Apabila tidak menyampaikan perkiraan biaya penyelenggaraan
keamanan dan kesehatan kerja serta Keselamatan Konstruksi
maka dinyatakan gugur.
3) Dalam hal bagian pekerjaan harga satuan maka harga satuan
penawaran yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus sepuluh
persen) dari harga satuan yang tercantum dalam HPS, dilakukan
klarifikasi dengan ketentuan:
a) Apabila setelah dilakukan klarifikasi, ternyata harga satuan
tersebut dinyatakan timpang maka harga satuan timpang
hanya berlaku untuk volume sesuai dengan Daftar
Kuantitas dan Harga. Jika terjadi penambahan volume
terhadap pekerjaan yang harga satuannya dinyatakan
timpang, maka pembayaran terhadap volume tersebut
berdasarkan harga satuan hasil negosiasi;
b) Apabila setelah dilakukan klarifikasi, ternyata harga satuan
tersebut dapat dipertanggungjawabkan/sesuai dengan harga
pasar maka harga satuan tersebut dinyatakan tidak timpang.
4) Apabila terdapat mata pembayaran yang harganya nol atau tidak
ditulis maka dilakukan klarifikasi, kegiatan tersebut harus tetap
dilaksanakan. Harganya dianggap termasuk dalam harga pekerjaan
lainnya.
b. Dilakukan evaluasi kewajaran harga dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Evaluasi kewajaran harga dilakukan terhadap bagian pekerjaan
lumsum dan bagian pekerjaan harga satuan;
2) Klarifikasi terhadap hasil koreksi aritmatik, apabila ada koreksi/
perubahan;
3) Klarifikasi dalam hal penawaran Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) berbeda dibandingkan dengan perkiraan Pokja Pemilihan
(apabila mensyaratkan TKDN);
4) Klarifikasi/evaluasi kewajaran harga apabila harga penawaran
dibawah 80% (delapan puluh persen) HPS dengan ketentuan:
a) Peserta menyampaikan Rincian Keluaran dan Harga (untuk
bagian pekerjaan lumsum) dan Analisa Harga Satuan
Pekerjaan (untuk bagian pekerjaan harga satuan)
b) Rincian Keluaran dan Harga (untuk bagian pekerjaan
lumsum) dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (untuk bagian
pekerjaan harga satuan) hanya digunakan untuk evaluasi
kewajaran harga penawaran dan tidak dapat digunakan sebagai
dasar pengukuran dan pembayaran pekerjaan;
c) Meneliti dan menilai kewajaran harga satuan dasar meliputi harga
upah, bahan, dan peralatan dari harga satuan penawaran
sekurang-kurangnya pada setiap mata pembayaran utama;
d) Meneliti dan menilai kewajaran kuantitas/koefisien dari unsur
upah, bahan, dan peralatan dalam Analisa Harga Satuan
sekurang-kurangnya pada setiap pekerjaan utama;
e) Hasil penelitian butir c) dan butir d) digunakan untuk menghitung
kewajaran harga tanpa memperhitungkan keuntungan yang
ditawarkan;
f) Harga dalam Analisa Harga Satuan Pekerjaan dan Rincian
Keluaran dan Harga yang dinilai wajar dan dapat
dipertanggungjawabkan digunakan untuk menghitung total harga
penawaran;
g) Total harga sebagaimana dimaksud pada huruf f) dihitung
berdasarkan :
- Volume yang ada dalam Daftar Kuantitas dan Harga;
- Keluaran (output) yang ada dalam Daftar Keluaran dan Harga.
h) Apabila total harga lebih kecil dari hasil evaluasi sebagaimana
huruf g) tersebut, maka harga penawaran dinyatakan tidak wajar
dan gugur harga;
i) Apabila total harga penawaran lebih besar dari hasil evaluasi
sebagaimana huruf ( g) tersebut, maka harga penawaran
dinyatakan wajar;
j) Apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai pemenang tender, harus
bersedia untuk menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5%
(lima persen) dari nilai total HPS;
k) Apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia menaikkan
nilai Jaminan Pelaksanaan menjadi sebesar 5% (lima persen)
HPS, penawarannya digugurkan serta dikenakan sanksi Daftar
Hitam.
c. Memperhitungkan preferensi harga atas penggunaan produksi dalam
negeri (apabila memenuhi persyaratan diberlakukannya preferensi
harga) dengan ketentuan perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) yang disampaikan oleh peserta berdasarkan penilaian sendiri
(self assessment), dengan ketentuan
1) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam negeri diberlakukan
pada Pengadaan Barang/Jasa yang dibiayai rupiah murni tetapi
hanya berlaku untuk Pengadaan Barang/Jasa bernilai diatas Rp
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah);
2) Preferensi Harga hanya diberikan kepada Barang/Jasa dalam
negeri dengan TKDN lebih besar atau sama dengan 25%
(duapuluh lima persen). Apabila peserta tidak menyampaikan
formulir perhitungan TKDN maka peserta dianggap tidak
menginginkan diberlakukan preferensi harga bagi penawarannya
dan tidak menggugurkan.
Ketentuan dan tata cara penghitungan TKDN merujuk pada ketentuan
yang ditetapkan oleh Menteri yang membidangi urusan perindustrian
dengan tetap berpedoman pada tata nilai Pengadaan
Barang/Jasa.

3) Rumus penghitungan sebagai berikut: HEA = Harga Evaluasi Akhir


KP = TKDN x Preferensi Tertinggi. KP adalah koefisien preferensi
Preferensi Tertinggi adalah preferensi harga maksimum yaitu 7,5%
unuk pekerjaan konstruksi dan 25% untuk barang/jasa
HP = Harga Penawaran setelah koreksi aritmatik.
a) Dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran dengan HEA
yang sama, penawar dengan TKDN terbesar adalah sebagai
pemenang;
b) Pemberian Preferensi Harga tidak mengubah Harga
Penawaran dan hanya digunakan oleh Pokja Pemilihan
untuk keperluan perhitungan HEA guna menetapkan
peringkat pemenang tender.
4. Persyaratan Kualifikasi Administrasi/ Legalitas
a. Tender dapat diikuti oleh semua pelaku usaha Putra Daerah / OAP dan Non OAP
yang memenuhi syarat dan Wajib memperhatikan ketentuan dalam Peraturan
Gubernur Provinsi Papua Nomor 46 Tahun 2021;
b. Memiliki SIUP/NIB Kualifikasi Usaha Kecil serta memiliki Sertifikat Badan
Usaha (SBU), Klasifikasi Bangunan Sipil BS004 : Konstruksi Jaringan Irigasi
dan Drainase;
c. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki, Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang dikeluarkan oleh Instansi yang
berwenang dan masih berlaku dengan kode 42201 usaha pembangunan,
pemeliharaan, dan/atau pembangunan kembali bangunan jaringan saluran air, irigasi,
dan jaringan drainase;
d. Mempunyai atau menguasai tempat usaha/ kantor dengan alamat yang
benar, tetap dan jelas berupa milik sendiri atau sewa;
e. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan (SPT
Tahunan) tahun pajak 2022; dan Surat Keterangan Fiskal yang masih
berlaku;
f. TDP atau NIB yang masih berlaku dan sesuai dengan pekerjaan;
g. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan
(apabila ada perubahan);
h. Memiliki Personil Tenaga Pelaksana tetap Pada Perusahaan dengan melampirkan
Bukti SPT,PPH yang berlaku ( sesuai Pasal 21 Form.1721 tahun 2022) ( berkas di
unggah );
i. Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan konstruksi dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah ataupun swasta, dapat berupa
pengalaman subkontrak yang dibuktikan dengan Bukti Kontrak dan PHO (Berkas
diunggah);
j. Untuk kualifikasi Usaha Kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun: a. Dalam hal
Penyedia belum memiliki pengalaman, ketentuan angka 5 dikecualikan untuk
pengadaan dengan nilai paket sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00
(dua miliar lima ratus juta rupiah); b. Harus mempunyai 1 (satu) pengalaman pada
bidang yang sama, untuk pengadaan dengan nilai paket pekerjaan paling sedikit di
atas Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah);
k. Untuk mendukung pekerjaan ini Calon Penyedia wajib menggunakan produk TKDN
dengan melampirkan Website Kemenperin;
l. Memiliki NPWP dengan status keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil Konfirmasi
Status Wajib Pajak Valid;
m. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila ada
perubahan);
n. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak menimbulkan pertentangan
kepentingan pihak yang terkait, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit,
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau yang bertindak untuk dan atas
nama Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, dan
pengurus/pegawai tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan
mengambil cuti diluar tanggungan Negara;
o. Bagi Penyedia OAP Wajib terdaftar pada SIKAP OAP;
p. Melampirkan Dokumen RKK;;
q. Menyampaikan Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan sesuai
Spesifikasi Teknis Penggunaan Produk Dalam Negeri (TKDN+BMP Minimal 40%),
Mutu dan Waktu yang telah ditentukan diatas kertas bermeterai Rp. 10.000,- (Per
LKPP No 12 Tahun 2021).Dalam hal peserta melakukan KSO bagi Penyedia
Nasional/ Non OAP sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur Provinsi Papua
Nomor 46 Tahun 2021;
r. Memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan ketentuan: SKP = KP – P,
dimana KP adalah nilai Kemampuan Paket, dengan ketentuan untuk Usaha Kecil,
nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak 5 (lima) paket pekerjaan;
s. Memiliki Sertifikat kepesertaan JAMSOSTEK/BPJS Ketenaga kerjaan untuk
perusahaan.
7. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
Jangka waktu untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 90 (sembilan puluh) hari kalender,
terhitung sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), dengan masa pemeliharaan 180 (seratus
delapan puluh) hari setelah selesai pekerjaan (PHO) penyerahan pertama pekerjaan.

8. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini yaitu, mengurangi genangan banjir
saat terjadi hujan disekitar toko SAGA kemiri menuju kali kemiri.

9. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENETAPAN RESIKO PEKERJAAN KONSTRUKSI


IDENTIFIKASI
NO JENIS/TYPE PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO K3
JENIS BAHAYA & RISIKO K3

1 2 3 4
1 Pekerjaan Umum Jenis Bahaya dan Risiko Pengendalian Risiko K3

- Relokasi Utilitas a. Tertimpa Tiang a. Gunakan Pelindung Kepala

2 Pekerjaan Drainase Jenis Bahaya dan Risiko Pengendalian Risiko K3

- Galian Tanah b. Terperosok kedalam lubang-> a. Gunakan Sepatu dan Helm


Luka Sedang/Ringan Pelindung Kepala
c. Tertimpa Bekas Galian -> Luka b. Gunakan Turap
Ringan

3 Pek. Struktur Jenis Bahaya dan Risiko Pengendalian Risiko K3

- Pek. Beton Mutu sedang fc’ a. Tertimpa Uditch ke bawah -> a. Gunakan Helm dan alat
20 MPa Luka Berat keselamatan lain
b. Tangan Terjepit -> Luka Berat b. Gunakan Sarung Tangan

10. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja ini dibuat berdasarkan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman
lapangan dalam pekerjaan yang sejenis, akan tetapi tidak menutup kemungkinan penyesuaian
kembali dengan kondisi lapangan yang ditemui selama pelaksanaan konstruksi. Setelah
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima maka Penyedia Pekerjaan Konstruksi hendaknya
memeriksa semua masukan yang diterima dan mencari bahan informasi yang dibutuhkan.

Sentani, Juni 2023


Mengetahui :
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Kepala Bidang
Ruang Sumber Daya Air
Kabupaten Jayapura

TED Y. MOKAY, S.Sos, M.Si METUSALAHK RUMBIAK, A.Md.Tek.


Pembina Utama Muda NIP. 19680528 199203 1 008
NIP. 19691231 199712 1 001

Anda mungkin juga menyukai