Anda di halaman 1dari 20

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


Alamat : Komplek PEMDA Lampung Timur

SPESIFIKASI TEKNIS
KEGIATAN:
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

PEKERJAAN:
PEMBANGUNAN LABORATORIOM IPA SMPS IT DARUL HAMDI

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2023
SPESIFIKASI TEKNIS

1. LATAR BELAKANG : Untuk menyelenggarakan upaya Pendidikan yang efektif


dan efisien, Pemerintah Kabupaten Lampung Timur
bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap
pelayanan atau Pendidikan bagi masyarakat Lampung
Timur, dan salah satu faktor pendukung upaya tersebut
adalah tersedianya fasilitas sarana dan prasarana fasilitas
Pendidikan di Kabupaten Lampung timur.
Keberadaan Sekolahan di setiap kecamatan sangat
berperan dalam upaya meningkatkan hasil Pendidikan
yang ada di Kabupaten Lampung Timur, oleh karena
pentingnya peran tersebut maka diperlukan pembangunan
/ rehabilitasi gedung Sekolahan sehingga mempermudah
kelancaran dalam memberikan pelayanan Bidang
Pendidikan kepada masyarakat.
Berkaitan dengan hal tersebut maka diperlukan kebijakan
yang tepat dalam penyelenggaraan pembangunan /
Rehabilitasi gedung Sekolahan sehingga dapat
mendukung terwujudnya sasaran pembangunan di
Kabupaten Lampung Timur, khususnya pembangunan di
bidang Pendidikan.

2. MAKSUD DAN TUJUAN : a. Maksud


Terwujudnya gedung Sekolah yang sesuai dengan
persyaratan dan kaidah - kaidah teknis yang berlaku.

b. Tujuan
Memberikan gambaran dan spesifikasi secara teknis
bagi penyedia untuk melaksanakan pekerjaan
pembangunan gedung sekolah.
3. SPESIFIKASI TEKNIS : Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi, meliputi :
PEKERJAAN
KONSTRUKSI
1. Peralatan
- Concrete Mixer/molen (0,3 – 0,6 M3) 1 Unit
- Pick – UP ( 1-3 m3 )
- Alat-alat Bantu Pertukangan

2. Metode Pelaksanaan
a Umum
1 Proses tender ini dilaksanakan oleh
. Kelompok Kerja UKPBJ (Pokja Pemilihan)
yang berkedudukan di Kabupaten Lampung
Timur.
2 Pembuktian kualifikasi ( SBU / SKA / SKT )
agar berpedoman pada buku Lampiran
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
07/PRT/M/2011 Tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
dan Jasa Konsultasi, dimana Pokja ULP
melakukan Klarifikasi dan / atau verifikasi
kepada penerbit dokumen.
b Perusahaan
. Perusahaan wajib memiliki Ijin-ijin Usaha antara
Lain SBU bidang Sipil/Arsitektur Sub Bidang
Bangunan-bangunan non Perumahan Lainnya,
SIUP, SITU, SIUJK, TDP, NIB.
c Bahan
1 Bahan hanya boleh digunakan apabila
. telah dilakukan pengujian dan memenuhi
Spesifikasi yang dipersyaratkan;
2 Bahan yang digunakan untuk aggregat/batu
. gunung.
3 Sebelum memulai pekerjaan terlebih
. dahulu harus disiapkan persediaan bahan
material, sehingga setiap saat dibutuhkan
selalu tersedia, hal ini dimaksudkan untuk
menjamin keseragaman bahan serta
kesinambungan pekerjaan.

3. Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pekerjaan Pokok yang dilaksanakan
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Tanah dan Pondasi
3. Pekerjaan Dinding dan Beton
4. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela
5. Pekerjaan Kuda-kuda dan Atap
6. Pekerjaan Plafond
7. Pekerjaan Lantai
8. Pekerjaan Pekerjaan Pengecatan
9. Pekerjaan Kunci dan Penggantung
10. Pekerjaan Instalasi Listrik dan Lain-lain

4. Seluruh jenis pekerjaan harus dilaksanakan


sesuai dengan Gambar Rencana dan uraian-
uraian lain yang tercantum dalam Dokumen
Pelelangan / Perencanaan / Bestek serta
berdasarkan ketentuan pada :
a. Ketentuan perubahan / tambahan penjelasan
maupun gambar susulan yang dimuat dalam
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
b. Petunjuk / perintah Direksi / Pengawas selama
dalam pelaksanaan pekerjaan
c. Mengikuti persyaratan Standard Nasional
Indonesia ( SNI ), Standard Konsep
Nasional Indonesia ( SK-SNI ), Normalisasi
Indonesia serta Peraturan - peraturan
Nasional dan Internasional lain yang
berhubungan dengan Pekerjaan ini :
1. SNI 1728-1989, SKBI 1.3.53.1989;
Tenta ng Tata Cara Mendirikan
Bangunan Gedung.
2. SNI 03 -1734-1989, SNI 03-1734-1989-
F, tentangTata Cara Perencanaan
Beton Bertulang untuk Rumah dan
Gedung.
3. SNI 03 – 3233 – 1992; UDC.
674.048, tentang Panduan
Pengawetan Kayu dengan Cara
Pemulasan, Pencelupan dan
Peredaman.
4. SKBI – 4.3.53.1987, UDC
99.048.004.1, tentang Spesifikasi Kayu
Awet untuk Perumahan dan Gedung
5. SNI 03 – 2404 – 1991 ; SK SNI T – 05
1990 – F tentang Tata Cara
Pencegahan Rayap pada Pembuatan
Bangunan Rumah dan Gedung
6. SNI 03 – 2410 – 1991 ; SK SNI T – 11 –
1990 – F tentang Tata Cara Pengecatan
Dinding Tembok dengan Cat Emulsi.
7. SNI 03 – 2417 – 1991 SK SNI T – 08 –
1990 – F; tentang Tata Cara
Pengecatan Kayu untuk Bangunan
Rumah dan Gedung.
8. SK SNI S – 04 – 1989 – F tentang
Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian
C ( Bahan Bangunan dari Logam Besi /
Besi ).
9. SKBI 1.3.53.1987, UDC 699.887,
tentang Pedoman Perencanaan
Penangkal Petir.
10. SNI 03 – 1735 – 1989; SKBI –
2.5.53.1987, tentang Tata Cara
Perencanaan Bangunan dan
Lingkungan untuk Pencegahan
Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Rumah dan Gedung
11. SNI edisi Revisi Kumpulan Analisa
Biaya Konstruksi Bangunan Gedung
dan Perumahan.
12. Standar Industri Indonesia ( SII ).
13. Pedoman Plumbing Indonesia.
14. ASTM, JIS dan lain – lain yang ada
hubungannya dengan Pekerjaan ini.
5. Dalam melaksanakan pekerjaan - pekerjaan ini
adalah termasuk juga mendatangkan, mengangkut
dan mengerjakan bahan -bahan sampai selesai.
6. Pemborong harus menyerahkan seluruh hasil
pekerjaannya dalam keadaan selesai dalam
keadaan baik termasuk kebersihan lokasi /
lingkungannya.
7. Perbedaan ukuran.
Bila terdapat perbedaan ukuran atau ketidak
sesuaian antara :
a. Gambar rencana dan Detail, maka yang
mengikat adalah gambar yang skalanya lebih
besar.
b. Bilamana terdapat perbedaan antara gambar
dengan bestek, harus dilaporkan kepada
Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
8. Ukuran
a. Satuan ukuran yang digunakan dalam
pekerjaan ini dinyatakan dalam meter ( m ),
Centi meter ( cm ) dan Milimeter ( mm ).
b. Titik Duga lantai adalah 0.00 yang ditentukan /
ditetapkan saat peninjauan lokasi.
c. Di bawah pengawasan Direksi, Pemborong
harus membuat titik duga di atas tanah
bangunan sebagai dasar / patokan pengukuran
dari bahan kayu atau beton yang dipasang
kokoh dan dijaga kedudukannya agar tidak
terganggu selama pekerjaan berlangsung
serta tidak boleh dibongkar sebelum mendapat
ijin Direksi
d. Memasang Bouwplank :
1 Ketetapan letak bangunan diukur di
bawah pengawasan Direksi.
2 Patok yang dipasang harus kuat dan tidak
mudah berubah posisinya dibuat dari kayu
5/7 atau dolken
3 Papan / kayu horisontal harus dipasang
dengan kuat dan pada bagian atas
harus diketam rata, bila dipasang
dengan menggunakan papan maka
ketebalan papan minimal 2,5 Cm.
4 Pemborong harus menyediakan
sedikitnya 3 ( tiga ) orang pembantu yang
ahli dalam cara-cara pengukuran, alat-alat
ukur seperti penyipat datar ( theodolith,
waterpass ), prisma silang dan peralatan
lain yang diperlukan dalam pengukuran
menurut situasi dan kondisi lokasi.
e. Penetapan ukuran dan sudut siku harus
diperhatikan dan dijaga ketelitiannya dan
menjadi tanggung jawab Pemborong
sepenuhnya sampai pekerjaan selesai.
f. Profil / uitzet bangunan dibuat dari kayu lurus
dan kering.

9. Pekerjaan Persiapan
1. Lokasi pekerjaan diserahkan kepada
Pemborong dalam keadaan seperti pada waktu
pemberian pekerjaan / penjelasan lapangan.
2. Kerusakan jalan masuk menuju lokasi
dan tempat pekerjaan yang disebabkan
pelaksanaan pekerjaan menjadi tanggung
jawab Pemborong dan Pemborong wajib
memperbaikinya, untuk itu diharapkan
Pemborong terlebih dahulu meminta ijin kepada
pemilik untuk mendapatkan persetujuan.
3. Pembersihan dan perataan antara lain
dengan penebangan tanaman, pemotongan
semak, penutupan lubang, penimbunan daerah
rendah, pemindahan batu, pembuangan humus
/ lumpur sedalam minimal 20 Cm pada area
seluas daerah pelaksanaan.
4. Pekerjaan pembongkaran bangunan lama
meliputi merobohkan, membersihkan dan
mengangkut / membuangnya ke tempat yang
telah ditentukan
5. Atas biaya sendiri Pemborong harus membuat :
a Papan Nama Proyek dibuat dari bahan
. kayu / papan kls II dengan ukuran 100 x
120 Cm dipasang pada tiang
penyanggah sesuai petunjuk Direksi.
B Kantor Direksi dan Barak Kerja meliputi :
1. Kualitas pembuatan dan
penempatannya harus seijin Direksi;
2. Bangunan harus mempunyai
pencahayaan / penerangan
secukupnya, serta tidak bocor;
3. Gudang penyimpanan bahan bangunan
harus terlindung dari hujan / panas
matahaRi langsung;
4. Kantor Direksi dilengkapi perabotan
secukupnya;
5. Bangunan terjamin kebersihan,
keamanan dan fungsinya.
10. Pekerjaan Pembersihan
a. Sebelum memulai pekerjaan, pemborong
harus mengadakan pembersihan tanah dari
rumput, semak - semak dan tumbuhan
lainnya, puing - puing dan segala sesuatu
yang tidak diperlukan dan dapat mengganggu
jalannya pekerjaan.

b. Tanah - tanah yang berbukit harus diratakan,


tanah humus pada permukaan tanah pada
garis bangunan harus dibuang keluar dari
lokasi pekerjaan.
c. Pembersihan lokasi dilaksanakan sesuai
dengan gambar rencana ( Site Plan ), dan
pemborong harus mengerjakan pengurugan
tanah termasuk pemadatannya pada
daerah bangunan dengan jarak minimum 1
meter dari dinding bangunan.
11. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
a. Pengukuran dan pemasangan bouwplank
dilakukan sekaligus untuk seluruh site agar
pengaturan perletakan bangunan dan pagar
tidak meleset serta menjaga kemungkinan
perubahan - perubahan atau pergeseran -
pergeseran sesuai keadaan
b. Untuk mendapatkan urutan yang tepat
sesuai rencana, pengukuran wajib
dilaksanakan dengan menggunakan Waterpass
dan atau Theodolite
c. Sebelum papan bouwplank dipasang, terlebih
dahulu papan yang akan digunakan diserut
hingga rata dan halus.
12. Tinggi titik duga (PEIL)
a. Ukuran titik duga ( peil ) yang dinyatakan
dengan suatu tanda tetap, pasti dan dipasang
pada tempat yang tidak mudah terganggu.
b. Pembuatan / pemasangan tanda tetap ini
dikerjakan oleh pemborong, sesuai dengan
petunjuk dan persetujuan Direksi / pengawas
teknik.
13. Gambar dan Ukuran
a. Denah, tampak - tampak dan potongan -
potongan dinyatakan dalam gambar- gambar
rencana Arsitektur dan Struktur dan dijelaskan
pula dalam gambar detail lengkap dengan
ukuran - ukurannya.
b. Apabila terdapat ketidak jelasan ukuran
pada gambar, maka pemborong wajib
meminta penjelasan dan petunjuk kepada
Direksi / Pengawas Teknis sebelum pekerjaan
dilaksanakan.
14. Pengadaan Bahan – bahan.
a Bahan – bahan yang boleh ditempatkan dilokasi
. pekerjaan, hanyalah bahan – bahan
sebagimana disyaratkan dalan RKS maupun
Gambar – Gambar rencana.
b Cara dan tempat penimbunan / penyimpanan
. bahan harus memenuhi syarat atau menurut
petunjuk Direksi Pengawas Teknik.
c. Bahan bangunan yang dipakai adalah bahan
bangunan yang sesuai dengan kualitas dan
kuantitas serta dimensi yang disyaratkan dalam
RKS maupun Gambar.
d Apabila suatu bahan yang disyarat kan tidak
. terdapat dipasaran, makasebelum diadakan
penggalian pemborongan harus berkonsultasi
terlebih dahulu kepada Direksi / pengawas
teknik. Penggantian dimaksud hanya dibenarkan
setelah mendapat persetujuan terle bih dahulu
dari Direksi / pengawas teknik.

e Penggantian bahan bangunan yang tidak


. terdapat dipasaran dengan bahan lain,
disyaratkan minimal harus sama / setingkat
kualitasnya dengan bahan bangunan yang
diganti.
f. Bahan bangunan yang dinyatakan afkeur
oleh Direksi / pengawas teknik karena cacat
atau tidak sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan, harus segera dipindahkan dan
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan selambat -
lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam.
15. Pekerjaan Penggalian
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan galian ini meliputi galian tanah
untuk pondasi, saluran dan galian septictank
serta galian lainnya sebagaimana tertera dalam
gambar.

b. Pelaksanaan
1 Pada gambar galian tanah pondasi,
. dimensinya minimal sama dengan gambar
dan maksimal mencapai tanah dasar /
keras. kecuali tanah dasar / keras
melebihi 2 x dimensi yang telah
ditentukan, maka Direksi / pengawas
teknik dapat mengambil kebijaksanaan
untuk merubah konstruksi dan atau
dimensi tanpa mengurangi kekuatannya.
2 Untuk menjaga keamanan Pekerjaan,
. tanah galian dibuang sejauh minimal
1 meter dari tepi lubang galian.
3 Jika pada galian terdapat air
. menggenang, maka terlebih dahulu harus
dipompa keluar, Untuk ini pemborong
harus menyiapkan pompa air yang siap
dipakai.
4 Semua tanah galian yang tidak
. dipakai harus diangkat keluar dari lokasi
pekerjaan
5 Pengukuran kembali bekas galian
. harus disertai dengan pemadatan
dengan menggunakan alat mekanis
( Stamer ) hingga minimal sama
keadaan tanah sebelum digali
6 Tidak dibenarkan mengurug bekas
. galian dengan tanah yang mengandung
lumpur dan sisa tumbuhan

16. Pekerjaan Urugan


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi semua penimbunan
kembali bekas galian, urugan tanah dan
pasir dibawah lantai / pondasi, peninggian
tanah, pekerjaan akhir sub drainase dan
pekerjaan lainnya sebagaimana tertera dalam
gambar.
b. Pelaksanaan
1 Urugan tanah dilaksanakan di bawah
. lantai seperti tertera pada gambar, dan
dilaksanakan harus lapis demi lapis
2 Ketebalan lapisan urugan kembali tanah
. yang diperkenankan maksimum 15 - 20
cm setiap lapis, kemudian dipadatkan
sampai mencapai tingkat kepadatan yang
disyaratkan hingga pada ketebalan yang
ditentukan.
3 Urugan pasir dilaksanakan pada alas
. pondasi / batu kosong, di bawah pasangan
lantai ataupun pada pekerjaan –
pekerjaan lain yang menurut direksi /
pengawas teknis diangggap perlu.
4 Semua urugan pasir harus dipadatkan
. dengan penyiraman air sehingga didapat
angka kepadatan maksimal
5 Pasir yang digunakan harus pasir kali d
. engan persyaratan pasir harus dalam
keadaan bersih dari lumpur, tanah
dan kotoran – kotoran lainnya serta tidak
mengandung garam serta mineral
lainnya.
17. Pasangan Batu Kali / batu belah hitam
1. Lingkup Pekerjaan
Bagian pekerjaan ini meliputi pasangan
pondasi batu kali / batu belah hitam yang
dibuat untuk pondasi praktis di bawah sloof
sebagaimana dinyatakan dalam gambar.
2. Material
a Batu kali yang dipakai harus dari jenis
. yang keras dan tidak keropos, serta
mempunyai gradasi baik.
b Adukan yang dipergunakan pada
. pekerjaan pondasi ini terdiri dari 1 PC
dan 4 Pasir.
c. Baik batu, pasir maupun adukan
yang dipakai pada pekerjaan ini harus
bersih dari lumpur dan kotoran lainnya.
3. Pelaksanaan
a Sebelum pasangan pondasi batu kali
. dilaksanakan terlebih dahulu harus diberi
urugan pasir dan batu kosong di
bawahnya.
b Pekerjaan pasangan pondasi batu kali
. dilaksanakan sesuai dengan bentuk dan
ukuran sebagaimana di jelaskan dalam
gambar.
c. Pemasangan pondasi batu kali tidak
dibenarkan sisi - sisi batu kali
saling bersentuhan, akan tetapi di
antaranya harus diisi dengan specie
( adukan ).
18. Pekerjaan Batu Bata
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pasangan dinding batu bata
dilaksanakan pada dinding pengisi dan pada
tempat - tempat lainnya sebagaimana
dinyatakan dalam gambar
b. Material
1 Batu bata yang digunakan harus baru,
. terbakar baik, keras dan tidak mudah
patah.
2 Adukan yang digunakan untuk
. pasangan dinding batu bata biasa
adalah 1 bagian PC : 4 m bagian
pasir, sedangkan untuk pasangan
trastraam digunakan adukan 1 bagian PC
: 2 bagian pasir.
3 Sebelum batu bata dipasang,
. pemborong di wajibkan terlebih dahulu
memperlihatkan contoh batu bata
yang akan digunakan kepada Direksi
/ pengawas teknik untuk mendapat
persetujuannya.

c. Pelaksanaan
1 Pasangan dinding batu bata umumnya
. adalah 1/2 batu,
2 Sebelum batu bata dipasang hendaknya
. direndam terlebih dahulu dalam air
hingga jenuh dan pasangannya harus rapi
sesuai dengan syarat pekerjaan yang baik.
Batu bata potongan tidak boleh dipakai /
dipasang kecuali pada pertemuan -
pertemuan kosen atau kolom.
3 Pada jarak tertentu pasangan batu
. tersebut perlu diperkuat dengan kolom
praktis ( Beton ) dengan dimensi
penulangan dan penempatan sesuai
dengan gambar.
4 Segerasetelah pasangan batu bata selesai
. terpasang, siar - siarnya harus dikeruk
sedalam 1 cm agar pelesteran dapat
melekat dengan baik.

19. Pekerjaan Beton Bertulang


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan beton bertulang dilaksanakan
pada sloof, kolom, balok, lantai, plat
lantai, tangga, meja beton, ring balok,
dan lain - lainnya sebagai mana dijelaskan
dalam gambar dengan memakai K 225
2. Material
Bahan – bahan / material yang digunakan
untuk pekerjaan ini harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
1. Semen / PC
a Semen yang dipakai harus semen
. portland satu jenis, bermutu baik
dan dalam segala hal harus
memenuhi ketentuan dalam PBI
1971.
b Semen harus disimpan dalam
. gudang yang terlindung dari air
hujan dan mempunyai ventilasi
yang cukup, dan diletakan pada
tempat yang tinggikan mi ni mal 30
cm dari lantai yang diberi alas.
c. Semen yang kantongnya rusak
dan membatu dalam kantong,
tidak diperkenankan untuk
dipergunakan pada pekerjaan
beton.
2. Agregat
Agregat harus terdiri dari gradasi halus
sampai kasar, bebas dari segala macam
kotoran tanah dan tidak mengandung
air garam atau bahan organik serta
kotoran - kotoran lainnya yang dapat
merusak beton. Persyaratan agregat
dalam segala hal harus memenuhi
ketentuan dalam PBI 1971.
3. Besi tulangan ( Besi beton )
a Besi tulangan / besi beton yang
. akan dipergunakan harus bersih
dan bebas dari karat yang dapat
merusak, serta tidak mengandung
olie atau minyak.
b Pengikat tulangan / besi beton harus
. menggunakan kawat pengikat yang
mempunyai diameter miminal
1 mm.
4. Air
Air yang digunakan pada pengecoran
beton harus bersih, dalam arti tidak
mengandung lumpur, garam, dan
bahan kimia lainnya yang dapat
mempengaruhi kekuatan beton.
5. Bekesting
Bahan cetakan beton ( bekesting )
mengunakan papan terentang dari kayu
kelas II dan diberi penguat dari balok
5/7 cm.
6. Beton Dekking
a. Beton dekking atau ganjalan
beton harus dibuat dari
campuran 1 bagian PC : 2 bagian
pasir : 3 bagian kerikil dicetak dalam
persegi panjang lengkap
dengan tali kawatnya.

b. Ketebalan beton dekking untuk


kolom dan balok adalah 3 (tiga)
cm dipasang sebanyak 3 (tiga)
buah dalam tiap - tiap 1 meter.
Sedangkan ketebalan beton dekking
untuk plat lantai adalah 2 (dua) cm
dan dipasang sebanyak 5 (lima)
buah untuk setiap 1 meter, selain
itu untuk tulangan plat beton
dengan tulangan rangkap ( atas
dan bawah ) harus diberi
pengganjal dari besi beton yang
dilengkungkan ( sesuai dengan
jarak tulangan ) sebanyak 3 ( tiga )
buah untuk setiap luasan 1 meter .
3. Pelaksanaan
a. Sebelum pengecoran dimulai,
pemborong diwajibkan untuk memeriksa
tulangan agar tepat pada posisinya.
Selain itu, bekesting, alat pengaduk
( concrete mixer / beton molen ) dan alat
pengangkut adukan sudah harus bersih
dari segala macam kotoran. Pengecoran
hanya boleh dilaksanakan setelah
terlebih dahulu mendapat persetujuan
dari Direksi / Pengawas Teknik.
b. Dimensi semua bagian beton tertera
pada Gambar Rencana dan Detailnya.
Jika terdapat ketidakcocokan
pada ukuran, pemborong diwajibkan
untuk mengkonsultasikan terlebih dahulu
kepada Direksi / Pengawas Teknik.
c. Besar diameter tulangan minimal harus
sesuai dengan ketentuan gambar. Dan
jika suatu diameter tulangan tidak
terdapat di pasaran, pemborong di
wajibkan mengkonsultasikan terlebih
dahulu dengan Direksi / Pengawas
Teknik sebelum menggantinya.
d. Untuk mendapatkan hasil cetakan
beton yang memenuhi syarat,
pekerjaan bekesting harus dikerjakan
oleh tukang yang ahli.
e. Sebelum pengecoran dimulai, bagian
dalam bakesting harus disiram air dan
dibersihkan dari segala macam
kotoran. Sisi - sisi papan bekesting
harus cukup rata dan rapat sehingga
pada waktu pengecoran dilaksanakan
tidak ada air adukan yang lolos.
f. Bekesting hanya diperbolehkan untuk
dibongkar setelah beton telah mengalami
periode pengerasan sebagaimana
diatur dalam PBI 1971. Penyiraman
beton harus selalu dilaksanakan.

4. Pekerjaan Plesteran
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi semua plesteran
dan acian dinding bata, beton dan
lain - lainnya sebagaimana dinyatakan
dalam gambar.
b. Material
1 Pasir yang digunakan harus pasir
. halus ( ayak ), bebas dari segala
macam kotoran, tidak mengandung
lumpur, tanah dan garam.
2 Semen yang digunakan harus
. baru, tidak terdapat bagian
yang mengeras ( membatu ) dan
dalam kemasan asli dari pabriknya.
3 Air yang digunakan pada
. pengecoran beton harus bersih,
dalam arti tidak mengandung
lumpur, garam dan bahan kimia
lainnya.

c. Pelaksanaan
1 Sebelum pekerjaan plesteran
. dilaksanakan, semua bidang yang
akan diplester harus terlebih dahulu
disiram air hingga jenuh, dan siar -
siarnya harus telah dikeruk.

2 Untuk semua plesteran dinding,


. menggunakan adukan 1 bagian
semen dan 4 bagian pasir.

3 Plesteran kedap air ( trasraam ) di


. pasang setinggi 30 cm dari lantai,
plesteran beton dan dinding
bagian dalam septictank
menggunakan adukan 1 ( satu )
bagian semen dan 2 bagian pasir.
4 Semua bidang plesteran harus
. diaci dengan menggunakan
adukan 1 (satu) bagian semen dan
7 (tujuh) bagian kapur, terkecuali
pada kaki plesteran kaki pondasi
dan beton digunakan air semen.

5. Pekerjaan Kayu
1 Lingkup Pekerjaan
. Pekerjaan kayu meliputi pengadaan
dan pembuatan kusen - kusen pintu,
jendela, ventilasi, daun pintu, daun
jendela, rangka kuda - kuda, rangka
atap gording, rangka plafond dan
lain - lainnya sebagaimana tertera
dalam gambar
2 Material
a. Jenis kayu yang digunakan
untuk semua jenis pekerjaan
kayu sebagai mana disebutkan di
atas, menggunakan kayu kelas
dua yang berkualitas baik

b. Kayu yang akan digunakan


harus kering, lurus, memiliki
serat yang teratur, tidak terdapat
cacat / mata kayu serta tidak
mempunyai bidang yang lemah /
keropos.

c. Ukuran - ukuran kayu yang


digunakan harus sesuai
dengan ukuran yang terdapat
dalam gambar.
3 Pelaksanaan
a. Semua pekerjaan kayu yang
akan kelihatan permukaannya
harus diserut rata, sehingga
kelihatan rapi dan halus serta
bagian – bagian pertemuannya
dibuat sedemikian rupa sehingga
kelihatan tidak berongga.

b. Kusen pintu dan jendela


harus dilengkapi dengan
angkur dari besi beton
diameter 10 mm yang
dilekatkan ( dipakukan ) pada
si si - sisinya masing - masing
3 ( tiga ) buah dan jendela
masing - masing 2 ( dua ) buah.
6. Pekerjaan Penutup Atap
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pemasangan
atap, bubungan, jurai dan nok
Menggunakan Baja Ringan pada tempat -
tempat sebagaimana dijelaskan dalam
gambar.

2. Material
a Untuk bahan penutup atap
. digunakan atap Genteng Metal Polos
dengan ukuran sesuai standart yang
ada produksi dalam negeri.

b Untuk penutup bumbungan


. dipergunakan Genteng Metal Polos

3. Pelaksanaan
a Sebelum pemasangan atap
. kontraktor harus memastikan bahwa
pekerjaan struktur rangka atap telah
siap dan terpasang dengan baik,
benar dan rapi.
b Pemasangan atap harus rapi dan
. mengait antara satu dengan yang
lainnya sehingga tidak terjadi
kebocoran.

7. Pekerjaan Plafond
1. Material
Bahan penutup plafond digunakan
papan grc dengan tebal 4 mm,
dilaksanakan sesuai dengan gambar
rencana.
2. Pelaksanaan
a Pemasangan rangka plafond harus
. kelihatan rata dan lurus.
Ukuran balok pembagi, penggantung
serta ketinggiannya harus sesuai
yang tertera dalam gambar.
b Pemasangan penutup plafond
. khusus pada pertemuan harus
kelihatan rata satu sama lainnya
dan diupayakan semaksimal
mungkin agar tidak berongga.
c. Apabila ternyata dalam
pelaksanaannya kelihatan tidak
lurus, lentur, maka pemborong harus
segera memperbaikinya.

8. Pekerjaan Ubin kramik / Penutup Lantai


1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan penutup lantai meliputi
pekerjaan pemasangan granit / Acian.
2. Material
a Untuk penutup lantai menggunakan
. Acian
.

3. Pelaksanaan
a Permukaan lantai / dinding yang
. akan dipasangi ubin kramik
terlebih dahulu harus disiram dengan
air serta dibersihkan dari kotoran -
kotoran yang dapat menyebabkan
pasangan ubin kramik tidak dapat
melekat dengan baik
b Ubin kramik yang akan dipasang
harus
. terlebih dahulu direndam
dengan air, kemudian dialasi perekat
dengan memakai adukan 1 (satu)
bagian PC dan 2 (dua) bagian pasir.

9. Pekerjaan Kaca
a. Material
1 Semua jenis kaca yang akan
digunakan adalah ex lokal,
bening, rata dan tidak
bergelombang.
2 Tebal kaca yang akan digunakan
. untuk luas < 1 m2 = 3 mm, sed
angkan luas >1 m2 = 5 mm.
b. Pelaksanaan
1 Kusen, bingkai pintu, jendela dan
. ventilasi yang akan dipasangi
kaca harus dibersihkan alurnya,
diplamur dan di cat dengan minyak
sebelum dipasang.

2 Pemotongan kaca di sesuaikan


. dengan luas bidang dengan
memperhitungkan kelonggarannnya,
kemudian dipasang dan dikukuhkan
dengan penjepit kayu
dan dipaku kemudian diberi
dempul.

10. Pekerjaan Pintu, Kunci, dan alat Penggantung


a. Pekerjaan Daun Pintu
Daun pintu yang digunakan adalah
terdiri dari Papan 4 cm penempatannya
disesuaikan dengan gambar.

b Kunci
1 Semua daun pintu dipasang kunci
. tanam 2 ( dua ) slag buatan dalam
negeri

2 Semua kunci harus terpasang


. dengan baik pada rangka daun
pintu, kuat dan rapi serta dipasang
dengan ketinggian 90 cm dari
lantai.

c. Pekerjaan alat penggantung


1 Daun pintu yang akan dipasang
. menggunakan engsel nilon buatan
dalam negeri dengan kualitas baik
dan mempunyai lapisan anti karat,
yang dipasang sekurang - kurangnya
3 ( tiga ) buah |untuk setiap daun
pintu dan 2 ( dua ) buah pada
setiap daun jendela / ventilasi.
11. Pekerjaan Cat
a. Material / bahan
1 Pada dinding dan plafon,
. digunakan cat tembok yang
berkualitas baik dan warna cat
tembok untuk dinding dan plafond
sesuai petunjuk Direksi / Pengawas
teknis

2 Pengecatan kusen / pintu / jendela /


. ventilasi , listplank dan daun pintu
menggunakan cat mi nyak warna cat
sesuai petunjuk Direksi / Pengawas
teknis
b. Pelaksanaan
1. Semua bidang -bidang yang akan
dicat harus dibersihkan dari segala
kotoran dan debu serta lubang -
lubang bekas paku dempul ,
diamplas hingga kelihatan rata.

12. Pekerjaan Lain – lain


a. Lingkup Pekerjaan
1 Dokumen dan administrasi
2 Pembuatan Laporan
3 Pembersihan akhir
b. Persyaratan Pelaksanaan
1 Pekerjaan / pemasangan alat - alat
. stelingan harus benar dan dari bahan
yang baik dan disetujui Direksi.
2 Saluran air hujan dibuat sesuai
. kebutuhan dan berfungsi dengan baik.
3 Pembuatan dokumentasi disesuaikan
. dengan kebutuhan sesuai tahapan
kemajuan pelaksanaan pekerjaan
untuk keperluan kelengkapan admi
nistrasi.
4 Pembuatan Laporan yaitu :
a. Laporan harian ( dibuat setiap
hari )
b. Laporan Mingguan
c. Laporan bulanan
d. Gambar-gambar detil pelaksanaan
5 Pemborong harus menyiapkan buku
tamu dan buku direksi.
6 Pembersihan dilakukan pada saat
. pekerjaan berlangsung sampai
seluruh pekerjaan dinyatakan selesai

13. Penutup
1. Pekerjaan - pekerjaan yang belum
tercantum / dijelaskan dalam spesifikasi
ini dapat dilihat pada gambar atau
dinyatakan pada saat rapat penjelasan
pekerjaan ( Aanwijzing ).
2. Perubahan - perubahan yang terjadi
terhadap spesifikasi ini pada saat rapat
penjelasan pekerjaan akan dimuat dalam
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan yang
mengikat dan merupakan suatu kesatuan
dengan dokumen pengadaan.

Sukadana , Juni 2023

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN DINAS


PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR,

ABDUL HARIS,SE,MM
NIP. 19750930 200801 1 015

Anda mungkin juga menyukai