Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

REHABILITASI DERMAGA (FASILTAS PERAIRAN)


PELABUHAN PENYEBERANGAN OBI

DINAS PERHUBUNGAN
KABUPATEN HALMAHERA SELATAN
Jl. Oesman Sjah No. xx – LABUHA
2020
1. LATARBELAKANG

Sebagaimana arah kebijakan alokasi DAK Fisik Bidang Transportasi Perairan yaitu
mendukung peningkatan keselamatan, kualitas pelayanan transportasi perairan, serta
sebagai feeder/sub feeder tol laut melalui pemenuhan infrastruktur yang memadai dalam
rangka meningkatkan konektivitas, aksesibilitas dan mobilitas penumpang dan barang
yang diprioritaskan di Provinsi kepulauan yang merupakan Daerah Afirmatif yang
mengandalkan transportasi perairan sebagai moda utama, maka rehabilitasi peningkatan
fasilitas Pelabuhan Penyeberangan merupakan salah satu lingkup kegiatan DAK Fisik
Reguler Bidang Transportasi Perairan yang akan dilaksanakan Dinas Perhubungan
Kabupaten Halmahera Selatan pada Tahun Anggaran 2021.

Berdasarkan kondisi bahwa Pelabuhan Penyeberangan Obi sejak Serah Terima Operasi
Tahun 2015 belum dilakukan rehabilitasi fasilitas perairan maka Pemerintah Daerah
Kabupaten Halmahera Selatan melalui Dinas Perhubungan melaksanakan pekerjaan
Rehabilitasi Dermaga (Fasilitas Perairan) Pelabuhan Penyeberangan Obi pada Tahun 2021
menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Transportasi Perairan Tahun Anggaran
2021.

Pelabuhan Penyeberangan Obi


2. MAKSUD DAN TUJUAN
a) Maksud
Maksud dari pengadaan pekerjaan Rehabilitasi Dermaga (Fasilitas Perairan) Pelabuhan
Penyeberangan Obi adalah rehabilitasi fasilitas perairan yang telah mengalami
kerusakan.
b) Tujuan

Tujuan dari pengadaan pekerjaan Rehabilitasi Dermaga (Fasilitas Perairan) Pelabuhan


Penyeberangan Obi adalah untuk mengembalikan sifat fisik konstruksi fasilitas perairan
pelabuhan penyeberangan agar berfungsi sesuai peruntukannya.

3. SASARAN
Sasaran pekerjaan konstruksi Rehabilitasi Dermaga (Fasilitas Perairan) Pelabuhan
Penyeberangan Obi adalah Penyedia Jasa Konstruksi :
a. Memiliki Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang masih berlaku, kualifikasi Menengah
b. Bidang Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Sipil (SI001) yaitu Jasa Pelaksana
Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam dan Prasarana Sumber Daya Air Lainnya
c. Mempunyai Sertifikat keikutsertaan BPJS
d. Pengalaman paling kurang 1 pekerjaan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir
sesuai sub bidang klasifikasi / layanan SBU yang disyaratkan, baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak, yang dibuktikan
dengan Dokumen Kontrak maupun Provisional Hand Over (PHO) dilengkapi dengan
referensi beserta Surat Pernyataan bermaterai berkinerja baik dari Pemberi Kerja,
kecuali bagi pelaku usaha yang baru berdiri kurang dari 3 tahun, tidak dipersyaratkan
memiliki pengalaman, akan tetapi wajib menyampaikan Neraca Perusahaan / Laporan
Keuangan Perusahaan Tahun 2020 yang menunjukan bahwa kekayaan perusahaan
minimal sebesar 10% (sepuluh persen) dari nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau
dengan bukti lampiran rekening koran perusahaan dengan nilai minimal saldo
didalamnya sebesar 10% (sepuluh persen) dari nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS).
e. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban pelaporan perpajakan (SPT Tahunan)
f. Memilik akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila ada
perubahan)
g. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak menimbulkan pertentangan
kepentingan pihak yang terkait, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit,
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau yang bertindak untuk dan atas
nama Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, dan
pengurus/pegawai tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangutan
mengambil cuti diluar tanggungan negara.
4. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA
Pekerjaan Rehabilitasi Dermaga (Fasilitas Perairan) Pelabuhan Penyeberangan Obi dibiayai
dari sumber pendanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Transportasi Perairan Tahun
Anggaran 2021, dengan rincian sebagai berikut :
a. Pagu Dana : Rp. 4.425.948.065,-
(Empat Milyar empat ratus dua puluh lima juta
Sembilan ratus empat puluh delapan ribu enam
puluh lima rupiah)
b. Harga Perkiraan Sendiri (HPS): Rp. Rp. 4.425.948.065,-
(Empat Milyar empat ratus dua puluh lima juta
Sembilan ratus empat puluh delapan ribu enam
puluh lima rupiah)

5. NAMA ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Nama Pejabat Pembuat Komitmen : PPK DAK Transportasi Perairan
Satuan Kerja : Dinas Perhubungan
Kabupaten Halmahera Selatan

6. RUANG LINGKUP, LOKASI PEKERJAAN DAN


FASILITAS PENUNJANG
a. Ruang lingkup atau Batasan lingkup pengadaan pekerjaan Rehabilitasi Dermaga
(Fasilitas Perairan) Pelabuhan Penyeberangan Obi adalah :
1) Pekerjaan Umum dan Persiapan
2) Rehabilitasi Fasilitas Perairan ;
• Rehabilitasi Trestle
• Pengadaan dan Pemasangan Fender
• Pengadaan dan Pemasangan Frontal Frame
• Pengadaan dan Pemasangan Bollard
• Rehabilitasi Catwalk
b. Lokasi Kegiatan pekerjaan konstruksi Rehabilitasi Dermaga (Fasilitas Perairan)
Pelabuhan Penyeberangan Obi adalah Pelabuhan Penyeberangan Obi, di Desa
Jikotamo Kecamatan Obi – Kabupaten Halmahera Selatan atau pada koordinat
1˚20’48.40” S dan 127 ˚39’57.91” Bujur Timur.

7. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jangka waktu pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi Rehabilitasi Dermaga
(Fasilitas Perairan) Pelabuhan Penyeberangan Babang adalah 150 hari kalender, dengan
masa pemeliharaan selama 90 hari kalender, sehingga total pelaksanaan kegiatan adalah
240 hari kalender (8 bulan)
8. PERSONEL MANAJERIAL
Adapun persyaratan minimal Personel Manajerial yang dipersyaratkan adalah sebagai
berikut :
Pengalaman Kerja
No. Jabatan Serifikat Kompetensi Kerja
(Tahun)
1. Manajer Proyek 8 Tahun Ahli Madya Teknik Dermaga
2. Manajer Teknik 5 Tahun Ahli Muda Teknik Dermaga
3. Manajer Keuangan 3 Tahun -
4. Ahli K3 Konstruksi 3 Tahun Ahli Muda K3 Konstruksi
Keterangan :
1. Setiap Personel Managerial harus memiliki 1 (satu) sertifikat Kompetensi Kerja (SKA),
serta melampirkan Daftar Riwayat Pengalaman Kerja atau Referensi / Surat
Keterangan Kerja dari Pemberi Kerja (bukan dari perusahaan tempat bekerja),
berdasarkan pengalaman kerja yang disampaikan.
2. Khusus untuk Ahli K3 Konstruksi mensyaratkan Sertifikat K3 yang dikeluarkan oleh
Kementerian Tenaga Kerja atau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
atau BNSP

9. KELUARAN / PRODUK YANG DIHASILKAN


Keluaran atau produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi
Rehabilitasi Dermaga (Fasilitas Perairan) Pelabuhan Penyeberangan Obi adalah :
1) Rehabilitasi Trestle
2) Pengadaan dan Pemasangan Fender
3) Pengadaan dan Pemasangan Frontal Frame
4) Pengadaan dan Pemasangan Bollard
5) Rehabilitasi Catwalk

10. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI


a. Ketentuan Penggunaan Bahan atau Material
Ketentuan penggunaan bahan atau material yang diperlukan dalam pengadaan
pekerjaan konstruksi Rehabilitasi Dermaga Pelabuhan Penyeberangan Obi yaitu :
1. Mengutamakan material/bahan produksi dalam negeri
2. Menggunakan produk bersertifikat SNI atau standar internasional yang dipakai
secara umum dalam konstruksi pelabuhan, misalnya JIS.

b. Ketentuan Penggunaan Peralatan


Ketentuan penggunaan peralatan yang diperlukan dalam pengadaan pekerjaan
konstruksi Rehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan yaitu memiliki atau perjanjian sewa
peralatan kerja dengan penyedia peralatan.
Peralatan minimal yang harus digunakan sebagai berikut :
No. Jenis Kapasitas Jumlah Kepemilikan / Status
1. Excavator PC 200 atau PC 320 35 Ton 1 Milik/Sewa
2. Concrete Mixer 1 M3 1 Milik/Sewa
3. Pompa 6,5 HP 1 Milik
4. Mesin Las 1 Milik
5. Dumptruck 1 Milik
6. Genset 5 KVA 1 Milik
7. Rakit Transport 1 Milik/Sewa

Keterangan :
1. Peralatan dengan status milik sendiri agar menyampaikan bukti kepemilikan
berupa STNK, BPKB, Invoice (nota/kwitansi pembelian/bukti pembelian),
sedangkan untuk peralatan dengan status sewa harus menyampaikan bukti berupa
Surat Perjanjian Sewa menyewa dengan pihak pemilik peralatan. Bukti kepemilikan
alat yang disewa tersebut harus disampaikan dan harus atas nama
perusahaan/perseorangan yang menyewakan. Surat Perjanjian sewa peralatan
minimal harus menjelaskan jenis alat yang disewa dan nama kedua belah pihak
beserta alamat, tel./fax dan atau email yang mudah dihubungi.
2. Semua peralatan harus dilampiri dengan foto yang menunjukan jenis/merk/tipe
yang sama dengan yang disampaikan oleh Penyedia.
c. Ketentuan Penggunaan Tenaga Kerja
Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk mengikutsertakan Tenaga Kerja
Konstruksinya pada program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan
d. Metode kerja atau prosedur pelaksanaan pekerjaan
1) Beton
Mutu beton yang dipergunakan untuk pekerjaan ini adalah :
a. K-225 untuk komponen struktural seperti plat, balok, kolom, tiang railing,
beton pengisi tiang, kansteen, dan sebagainya.
b. K-175 untuk beton tumbuk di trotoar dan lantai kerja.
2) Bekisting dan Penyelesaian Permukaan Beton
Bekisting harus direncanakan sekaligus untuk memperoleh bentuk penyelesaian
permukaan yang sesuai dengan gambar dan harus diperhitungkan untuk
mencapai elevasi-elevasi permukaan beton. Bekisting di bawah muka air tinggi
harus kedap air dan dapat menahan beban-beban akibat pengaruh pasang surut
dan gelombang.
Bahan Bangunan untuk Bekisting :
- Bekisting Kelas A
Harus menggunakan sambungan alur dan lidah, kayu yang cukup tebal dan
kering udara atau plywood dengan permukaan yang keras, baja, plastic
kaku, atau bahan-bahan lain yang disetujui Direksi Lapangan. Permukaan
bahan-bahan bekisting tersebut harus rata dan bebas dari cacat-cacat pada
sisi yang akan berhubungan dengan beton. Bekisting ini digunakan untuk
permukaan beton dengan penyelesaian permukaan yang akan ditampakkan.
Bila menggunakan bahan kayu untuk bekisting kelas A, bahan kayu tersebut
tidak boleh digunakan lebih dari 3 kali.
- Bekisting Kelas B
Harus menggunakan kayu gergajian yang kering udara dengan baik atau
bahan lain yang disetujui Direksi Lapangan. Bekisting ini digunakan untuk
permukaan yang tidak akan ditampakkan. Bekisting ini tidak boleh digunakan
lebih dari 5 kali.
Pembukaan bekisting dan konstruksi pembantunya harus dilaksanakan secara
bertahap tanpa menimbulkan gangguan pada beton. Waktu pembukaan
bekisting yang dibutuhkan dapat berbeda-beda tergantung dari keadaan
cuaca dan lain-lain.
Waktu Pembukaan Bekisting (Minimum) :
- Dinding: 7 hari
- Plat : 14 hari
- Balok : 14 hari
- Kolom : 28 hari
Toleransi yang diijinkan untuk pekerjaan yang rata, tidak boleh melebihi
batas-batas yang disebut dalam daftar di bawah ini :
Macam Toleransi Nilai Toleransi
Perbedan dalam ukuran potongan melintang pada +6 mm
bagian-bagian struktural
Penyimpangan dari alignment seperti tertera pada +10 mm
gambar (ujung ke ujung)
Penyimpangan dari level permukaan puncak seperti +10 mm
tertera pada gambar(ujung ke ujung)
Penyimpangan dari level permukaan sebelah bawah +10 mm
seperti tertera pada gambar (ujung ke ujung)
Perbedaan-perbedaan ukuran dari yang tertera +3 mm
padagambar yang diukur dari sebuah patok ukur

3). Penulangan
Cara pembengkokan tulangan harus mengikuti BS 4466, SSC (JSCE) 138, dan PBI
NI-2 1971 kecuali ditentukan lain. Tulangan tidak boleh dibengkokkan bila telah
ditempatkan di pekerjaan meskipun tulangan tersebut sebagian ditempatkan pada
beton yang telah mengeras, kecuali ditentukan lain oleh Direksi Lapangan.
Tulangan harus diletakkan dengan teliti dengan menggunakan penopang dan
dudukan yang diikat erat kepadanya. Batang-batang tulangan yang harus saling
berhubungan harus diikat dengan binding wire (bendrad) seperti yang ditentukan.
Penopang dari mortar harus sama kekuatannya dengan beton yang akan dicor.
Binding wire tidak boleh keluar dari beton. Panjang sambungan harus sesuai
dengan persyaratan BSCP 110 atau SSC (JSCE) 20 dan PBI NI-2 1971 kecuali
ditentukan lain dalam gambar.
4). Pekerjaan Las
Pengelasan baja lunak harus dilakukan dengan las lengkung listrik dan harus
memenuhi persyaratan BS 1856 atau JIS Z 3801 dan Z 3841.
Bahan-bahan baja harus dipotong dengan akurat dengan mempergunakan oxy-
acetylene. Pemotongan bahan-bahan yang panjang dan bahan-bahan yang
bengkok harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi perubahan bentuk
lebih lanjut. Sebelum pelaksanaan, seluruh permukaan yang akan dilas dan
daerah-daerah sekitarnya harus dibersihkan dari karat, cat, bahan-bahan sisa
(slag), dan kotoran-kotoran lain, serta harus dikeringkan terlebih dahulu. Selama
pengelasan berlangsung, bahan-bahan yang akan dilas harus dipegang
kuat-kuat dalam posisi yang benar dengan cara pengelasan jig atau tack.
Penggunaan tack welding harus dibatasi sampai seminimum mungkin.
Pengelasan pada las tumpul harus dilakukan dengan hati-hati serta teliti dan
lubang antara bagian-bagian yang dilas harus dibuat tepat seperti dalam gambar.
Selama pengelasan, pemberian bahan las dan kecepatannya harus sedemikian
rupa sehingga las berbentuk V seluruhnya akan terisi dengan bahan-bahan isi.
Kekurangan bahan isi untuk las harus dicegah dan pelaksanaannya harus hati-
hati, seperti masuknya slag kedalam las, ketidaksempurnaan crater, dan retak-
retak.
Pengelasan tidak boleh dilakukan pada waktu hujan atau hujan angin ( storm)
kecuali pengelasan dengan cara pengelasan dalam air.
5). Pengecatan Proteksi untuk Baja
Sebelum dicat, benda-benda baja harus dibersihkan dari karat dengan sikat kawat
atau dengan alat-alat lain. Semua benda-benda yang akan dicat harus
dipersiapkan sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari pabrik cat atau seperti yang
dijelaskan dalam syarat-syarat teknis ini. Benda-benda baja harus dibersihkan dari
sisa-sisa dan percikan-percikan las.
Bagian luar dari bahan-bahan baja tersebut dicat dengan cat anti karat sebagai
berikut :
Macam cat CAT LUAR CAT DASAR
Zinc rich based Epoxy resin based
Jumlah lapis 1 2
Pengecatan harus dilakukan 3 kali dan tebal lapisan cat setelah kering
minimum adalah 0,3 mm.
6). Pekerjaan penyelesaian dan Pembersihan Akhir
Penyedia wajib meneliti kembali pekerjaan-pekerjaan yang telah diselesaikan
serta mengerjakan pembetulan-pembetulan, kekurangan, perbaikan-perbaikan,
dan lain- lain yang masih harus disempurnakan.
Setelah selesai seluruh pekerjaan, Penyedia harus membersihkan daerah kerja
antara lain membongkar konstruksi-konstruksi penolong, perlengkapan-
perlengkapan pembantu, bahan-bahan bekas yang tidak terpakai sampai
bersih seluruhnya, sesuai petunjuk Direksi Lapangan.
Sisa-sisa bahan bangunan, peralatan, dan bangunan yang dibeli dengan biaya dari
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi menjadi milik Pengguna Jasa.
e. Ketentuan gambar kerja
Gambar Kerja (Shop Drawing) dibuat oleh Kontraktor berdasarkan gambar rencana
(Detail Engineering Design) dan merupakan penjabaran dari gambar rencana serta
merupakan acuan detail untuk pelaksanaan di lapangan.
Gambar Kerja harus disetujui oleh Direksi Lapangan. Namun persetujuan Direksi
Lapangan tidak melepaskan tanggung jawab Kontraktor atas kesalahan yang terjadi.
Asbuilt Drawing, merupakan gambar pelaksanaan akhir yang disesuaikan dengan
kondisi akhir di lapangan
f. Ketentuan perhitungan prestasi pekerjaan
Ketentuan perhitungan prestasi pekerjaan untuk pembayaran pengadaan pekerjaan
konstruksi Rehabilitasi Dermaga (fasilitas Perairan) Pelabuhan Penyeberangan yaitu
sebagai berikut:
1. Pembayaran prestasi pekerjaan selanjutnya dilakukan dengan cara :
Termin/angsuran.
2. Pembayaran melalui termin tersebut secara bertahap sebanyak 3 (tiga) tahap,
sesuai kemajuan pekerjaan yang dikurangi uang muka secara bertahap dan
pembayaran 100% dibayarkan setelah pekerjaan diserahterimakan yang
dilengkapi dengan dokumen penunjang lainnya, dengan perincian sebagai berikut
I. Termin I sebesar 30% dari Nilai Kontrak yang dikurangi angsuran sebesar 30%
dari uang muka, apabila progress/bobot pekerjaan minimal sebesar 35% yang
dibuktikan dengan Laporan Kemajuan Pekerjaan yang diketahui oleh Konsultan
Pengawas/Direksi lapangan yang dilengkapi dengan dokumentasi dan data
pendukung lainnya.
II. Termin II sebesar 40% dari Nilai Kontrak yang dikurangi angsuran sebesar
40% dari uang muka, apabila progres/bobot pekerjaan minimal 75% yang
dibuktikan dengan Laporan Kemajuan Pekerjaan yang diketahui oleh Konsultan
Pengawas/Direksi lapangan yang dilengkapi dengan dokumentasi dan data
pendukung lainnya.
III. Termin III sebesar 30% dari Nilai Kontrak yang dikurangi angsuran sebesar
30% dari uang muka, apabila pekerjaan telah mencapai 100% yang dibuktikan
dengan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan yang oleh Konsultan
Pengawas/Direksi lapangan yang dilengkapi dengan dokumentasi dan data
pendukung lainnya
g. Ketentuan pembuatan laporan dan dokumentasi
Laporan kemajuan pekerjaan pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus dibuat oleh
Penyedia Jasa dan diperiksa Direksi Lapangan yaitu :
a). Laporan Harian
Laporan harian berisi :
1. Laporan tentang jenis, volume hasil kerja yang dilaksanakan
2. Jumlah dan klasifikasi tenaga kerja;
3. Keadaan cuaca khususnya yang menyebabkan hambatan terhadap kelancaran
pekerjaan;
4. Penerimaan dan penggunaan material;
5. Mobilisasi dan operasi alat berat;
6. Perintah dan atau persetujuan direksi lapangan untuk melaksanakan pekerjaan
tertentu yang dikeluarkan hari itu;
7. Perubahan desain dan realisasi desain serta gambar kerja;
8. Kendala yang dihadapi;
9. Foto hasil pelaksanaan pekerjaan; dan
10. Hal lain yang dianggap perlu untuk diketahui direksi lapangan
b) Laporan Mingguan
Laporan mingguan merupakan prestasi/kemajuan pekerjaan yang dibuat oleh
penyedia jasa dan ditandatangani oleh Direksi Lapangan. Laporan Mingguan berisi
(1) rangkuman dari laporan-laporan harian dalam satu minggu yang lalu;
(2) catatan tentang pertemuan/rapat antara pihak-pihak terkait dalam
pelaksanaan kosntruksi; dan
(3) Keputusan-keputusan penting yang memerlukan tindak lanjut seperti :
(a) perubahan desain
(b) metode kerja
(c) pekerjaan tambah/kurang
(d) penggantian jenis material yang harus digunakan dengan alasan-alasannya
dan solusi kendala yang dihadapi, serta dituangkan dalam surat perintah
direksi atau persetujuan direksi terhadap usulan penyedia jasa yang terkait
dengan hal-hal di atas.
c) Laporan Bulanan
Laporan bulanan merupakan rangkuman dari laporan-laporan mingguan,
khususnya mengenai prestasi pekerjaan berupa volume pekerjaan yang telah
dilaksanakan, telah diterima dan telah mendapatkan persetujuan direksi lapangan,
seperti volume, harga pekerjaan, serta persentase (%) tambahannya dalam
kemajuan pekerjaan dalam kontrak, dan dibuat dalam rangkap 5 (lima) disertai
foto-foto yang relevan
d) Laporan Khusus
Laporan khusus dibuat dan disampaikan kepada yang berwenang, misalnya terjadi
bencana alam, kecelakaan kerja baik yang membawa korban jiwa maupun tidak,
tindak kriminalitas di lingkungan kerja, terjadinya kejadian berjangkitnya penyakit
menular dalam lingkungan kerja dan sekitarnya. Harus dilaporkan juga tentang
jumlah pengadaan, penyimpanan, serta jadwal penggunaan bahan peledak.
Untuk merekam kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, Penyedia membuat
foto-foto dokumentasi dan video pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan
sesuai kebutuhan
h. Ketentuan mengenai penerapan Manajemen K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ) Konstruksi
Penerapan manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Konstruksi dalam
pekerjaan konstruksi Rehabilitasi Dermaga (Fasilitas Perairan) Pelabuhan
Penyeberangan yaitu penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi, berupa
Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK), yang terdiri atas :
a) Elemen SMKK; dan
b) Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi
Labuha, 29 Januari 2021
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

ttd

Amin Ama Duwila, ST.,M.Sc


Pembina
NIP. 197205282006041006

Anda mungkin juga menyukai