Anda di halaman 1dari 31

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT


GEDUNG KARYA LANTAI 12 S.D 17
JL. MEDAN MERDEKA BARAT No. 8 TEL. : 3811308, 3505006, 3813269, 3447017 TLX : 3844492, 3458540
3842440
JAKARTA - 10110 Pst : 4213, 4227, 4209, 4135 Fax : 3811786, 3845430, 3507576

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT


NOMOR : HK.103/2/18/DJPL-16

TENTANG

STANDAR KINERJA PELAYANAN OPERASIONAL PELABUHAN


PADA PELABUHAN YANG DIUSAHAKAN SECARA KOMERSIAL

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin kelancaran arus barang, meningkatkan


efektivitas kinerja operasional di pelabuhan dan untuk mengetahui tingkat
kinerja pelayanan pengoperasian di pelabuhan, serta sebagai dasar
pertimbangan dalam memperhitungkan tarif jasa pelabuhan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,


maka perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut
tentang Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan Pada Pelabuhan
Yang Diusahakan Secara Komersial;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4849);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang


Kepelabuhanan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
151, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5070)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun
2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 193,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5731);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5093);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan


(Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5108.), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 22 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan


Lingkungan Maritim (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010
Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5109);

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang


Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
/7. Peraturan ….
Model Takah 02
“Mentaati Peraturan Belayaran Berarti Mendukung Terciptanya Keselamatan Berlayar”
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan;

8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 35 Tahun 2012 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Pelabuhan Utama;

9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 36 Tahun 2012 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
PM. 135 Tahun 2015.

10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 51 Tahun 2015 tentang


Penyelenggaraan Pelabuhan Laut;

11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 95 Tahun 2015 tentang


Pedoman Penetapan Harga Jual (Charge) Jasa Kepelabuhanan Yang
Diusahakan Oleh Badan Usaha Pelabuhan;

12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 189 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT TENTANG


STANDAR KINERJA PELAYANAN OPERASIONAL PELABUHAN PADA
PELABUHAN YANG DIUSAHAKAN SECARA KOMERSIAL.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratandan/atau perairan dengan


batas-batas tertentu sebagaitempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
pengusahaanyang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naikturun
penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat
berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan
pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat
perpindahan intra-dan antar moda transportasi.

2. Pelabuhan Laut adalah pelabuhan yang dapat digunakan untuk melayani


kegiatan angkutan laut dan/atau angkutan penyeberangan yang terletak di laut
atau di sungai.

3. Otoritas Pelabuhan (Port Authority) adalah lembaga pemerintah di pelabuhan


sebagai otoritas yang melaksanakan fungsi pengaturan, pengendalian, dan
pengawasan kegiatan kepelabuhanan yang diusahakan secara komersial.

4. Standar Kinerja Pelayanan Operasional adalah standar hasil kerja dari tiap-
tiap pelayanan yang harus dicapai oleh operator Terminal/ Pelabuhan dalam
pelaksanaan pelayanan jasa kepelabuhanan termasuk dalam penyediaan
fasilitas dan peralatan pelabuhan.
/5. Kinerja….
5. Kinerja Pelayanan Operasional adalah hasil kerja terukur yang dicapai
Pelabuhan dalam melaksanakan pelayanan kapal, barang dan utilisasi
fasilitas dan alat, dalam periode waktu dan satuan tertentu.

6. Indikator Kinerja Pelayanan Operasional adalah variabel-variabel pelayanan,


penggunaan fasilitas dan peralatan pelabuhan.

7. Penyelenggara Pelabuhan Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Secara


Komersial yang selanjutnya disebut Penyelenggara Pelabuhan adalah
Otoritas Pelabuhan Utama atau Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan.

8. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

BAB II

LOKASI PELABUHAN

Pasal 2

Lokasi pelabuhan yang ditetapkan standar kinerja pelayanan operasionalnya


sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan ini.

BAB III

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN OPERASIONAL

Pasal 3

(1) Indikator kinerja pelayanan yang terkait dengan jasa pelabuhan terdiri dari :
a. Waktu Tunggu Kapal(Waiting Time/WT);
b. Waktu Pelayanan Pemanduan (Approach Time/AT);
c. Waktu Efektif (Effektive Time dibanding Berth Time/ET : BT);
d. produktivitas kerja(T/G/J, B/C/H dan B/S/H);
e. Receiving/Delivery petikemas;
f. Tingkat Penggunaan Dermaga (Berth Occupancy Ratio/BOR);
g. Tingkat Penggunaan Gudang (Shed Occupancy Ratio/SOR);
h. Tingkat Penggunaan Lapangan (Yard Occupancy Ratio/YOR); dan
i. Kesiapan Operasi Peralatan.

(2) Waktu Tunggu Kapal (Waiting Time/WT) sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a merupakan jumlah waktu sejak pengajuan permohonan tambat
setelah kapal tiba di lokasi labuh sampai kapal digerakkan menuju
tambatan.

(3) Waktu Pelayanan Pemanduan (Approach Time/AT) sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan jumlah waktu terpakai untuk
kapal bergerak dari lokasi labuh sampai ikat tali di tambatan atau
sebaliknya.

(4) Waktu Efektif (Effective Time/ET) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c merupakan jumlah jam bagi suatu kapal yang digunakan untuk
melakukan bongkar muat selama kapal di tambatan.

/(5). Berth….
(5) Berth Time (BT) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan
jumlah waktu siap operasi tambatan untuk melayani kapal.

(6) Produktivitas kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d


merupakan pelayanan bongkar muat barang dari dan ke kapal;

(7) Receiving/Delivery petikemas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf


e merupakan kecepatan pelayanan penyerahan/penerimaan di terminal
petikemas yang dihitung sejak alat angkut masuk hingga keluar yang
dicatat di pintu masuk/keluar.

(8) Tingkat Penggunaan Dermaga (Berth Occupancy Ratio/BOR)


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f merupakan perbandingan
antara waktu penggunaan dermaga dengan waktu yang tersedia (dermaga
siap operasi) dalam periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam
persentase.

(9) Tingkat Penggunaan Gudang (Shed Occupancy Ratio/SOR) sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf g merupakan perbandingan antara jumlah
pengguna ruang penumpukan dengan ruang penumpukan yang tersedia
yang dihitung dalam satuan ton hari atau satuan M3 hari.

(10) Tingkat Penggunaan Lapangan Penumpukan (Yard Occupancy


Ratio/YOR) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h merupakan
perbandingan antara jumlah penggunaan ruang penumpukan dengan
ruang penumpukan yang tersedia (siap operasi) yang dihitung dalam
satuan ton hari atau M3 hari.

(11) Kesiapan Operasi Peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf i
merupakan perbandingan antara jumlah peralatan yang siap untuk
dioperasikan dengan jumlah peralatan yang tersedia dalam periode waktu
tertentu.

Pasal 4

(1) Standar kinerja pelayanan operasional kapal dengan indikator terdiri dari:
Waktu Tunggu Kapal(Waiting Time/WT) dan Waktu Pelayanan Pemanduan
(Approach Time/AT) yang ditetapkan dalam Peraturan ini merupakan nilai-
nilai maksimal.

(2) Standar kinerja pelayanan operasional barang terdiri dari:

a. standar kinerja bongkar muat barang non petikemas dengan indikator


General Cargo (GC), Bag Cargo (BC), Unitized (UN), Curah Cair (CC)
dan Curah Kering (CK) yang ditetapkan dalam Peraturan ini
merupakan nilai-nilai minimal.

b. standar kinerja bongkar muat barang petikemas di Terminal Petikemas


(TPK) dan Terminal Konvensional berupa B/C/H, B/S/H dan
Receiving/Delivery petikemas yang ditetapkan dalam Peraturan ini
merupakan nilai-nilai minimal.

(3) Standar kinerja pelayanan operasional terhadap utilisasi fasilitas terdiri dari:

a. Tingkat Penggunaan Dermaga (Berth Occupancy Ratio/BOR),


Lapangan Penumpukan (Yard Occupancy Ratio/YOR) dan Gudang
(Shed Occupancy Ratio/SOR) yang ditetapkan dalam Peraturan ini
merupakan nilai-nilai maksimal.

/b. Indikator….
b. indikator rasio Effective Time:Berthing Time (ET:BT) dan kesiapan
operasi peralatan yang ditetapkan dalam Peraturan ini merupakan nilai-
nilai minimal.

Pasal 5

(1) Pencapaian kinerja operasional dari masing-masing indikator sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dan ayat (3) huruf a ditentukan sebagai
berikut:
a. apabila nilai pencapaian dibawah nilai standar kinerja pelayanan
operasional yang ditetapkan, dinyatakan baik; dan
b. apabila nilai pencapaian 0% sampai dengan 10% diatas nilai standar
kinerja pelayanan operasional yang ditetapkan, dinilai cukup baik;
c. apabila nilai pencapaian diatas 10% dari nilai standar kinerja pelayanan
operasional yang ditetapkan, dinilai kurang baik.

(2) Pencapaian kinerja operasional dari masing-masing indikator sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) huruf b ditentukan sebagai
berikut:
a. apabila nilai pencapaian diatas nilai standar kinerja pelayanan
operasional yang ditetapkan, dinyatakan baik;
b. apabila nilai pencapaian diatas 90% sampai dengan 100% dari nilai
standar kinerja pelayanan operasional yang ditetapkan, dinilai cukup
baik; dan
c. apabila nilai pencapaian kurang dari 90% dari nilai standar kinerja
pelayanan operasional yang ditetapkan, dinilai kurang baik.

Pasal 6

(1) Kinerja bongkar muat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b diukur
dalam satuan Ton/Gang/Jam merupakan jumlah barang dalam ton atau M3
yang dibongkar/dimuat dalam periode waktu 1 (satu) jam kerja oleh 1 (satu)
Gang.

(2) Kinerja bongkar muat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b diukur
dalam satuan Box/Crane/Hour merupakan jumlah petikemas yang
dibongkar/dimuat oleh 1 (satu) crane dalam periode waktu 1 (satu) jam.

(3) Kinerja bongkar muat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b diukur
dalam satuan Box/Ship/Hour merupakan jumlah petikemas yang
dibongkar/dimuat dalam 1 (satu) jam selama kapal bertambat.

BAB IV

STANDAR KINERJA PELAYANAN


OPERASIONAL PELABUHAN DAN UTILISASI

Pasal 7

Standar kinerja pelayanan operasional pelabuhan dan utilisasi ditetapkan dengan


memperhatikan tingkat kualitas pelayanan kapal, pelayanan barang, utilisasi
fasilitas, kesiapan peralatan pelabuhan dan disesuaikan dengan karakteristik di
masing-masing lokasi terminal pada pelabuhan.

/Pasal ….
Pasal 8

Standar pelayanan operasional kapal angkutan laut, kinerja bongkar muat barang
non Petikemas dan petikemas ditetapkan untuk masing-masing
terminal/pelabuhan sebagaimana tercantum dalam Lampiran II, III dan IV yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Pasal 9

Standar utilitas fasilitas dan kesiapan operasi peralatan ditetapkan untuk masing-
masing lokasi pelabuhan sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Pasal 10

Operator terminal/pelabuhan wajib memenuhi standar kinerja operasional yang


telah ditetapkan dalam peraturan Direktur Jenderal ini.

BAB V

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 11

(1) Operator terminal/pelabuhan wajib menyampaikan laporan kinerja


pelayanan operasional pelabuhan kepada Penyelenggara Pelabuhan paling
lambat setiap tanggal 7 (tujuh) bulan berikutnya dengan menggunakan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

(2) Laporan Kinerja pelayanan operasional sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) dievaluasi oleh Penyelenggara Pelabuhan dalam jangka waktu paling
sedikit 1 (satu) kali dalam periode 3 (tiga) bulan dengan menggunakan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib dilaporkan
secara berkala kepada Direktur Jenderal cq. Direktur Kepelabuhanan
paling lambat setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan April, bulan Juli, bulan
Oktober, dan bulan Januari.

Pasal 12

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja operasional pelabuhan sebagaimana dimaksud


pada Pasal 11 ayat (2), ditemukan kinerja operasional yang tidak memenuhi
standar kinerja operasional yang ditetapkan dalam Peraturan Direktur Jenderal
ini, maka Penyelenggara pelabuhan dapat mengusulkan/merekomendasikan
untuk dilakukan peninjauan atas izin usaha yang dimiliki Badan Usaha kepada
Pemberi izin usaha.

Pasal 13

(1) Penyelenggara Pelabuhan wajib menetapkan standar kinerja pelayanan


operasional pelabuhan bagi pelabuhan dan/atau terminal yang belum
ditetapkan dalam peraturan Direktur Jenderal ini;

/(2) Standar ….
(2) Standar Kinerja pelayanan operasional pelabuhan/terminal dalam lampiran
peraturan ini berlaku dalam jangka waktu 1 (satu) tahun dan setelah itu
Penyelenggara Pelabuhan wajib menetapkan standar kinerja pelayanan
operasional.

(3) Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan yang telah ditetapkan


oleh Penyelenggara Pelabuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
wajib dilaporkan kepada Direktur Jenderal cq. Direktur Kepelabuhanan
paling lambat 1 (satu) bulan setelah ditetapkan.

(4) Direktur Kepelabuhanan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap


Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan yang telah ditetapkan
oleh Penyelenggara Pelabuhan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun.

BAB VI

SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 14

(1) Dalam hal operator pelabuhan/terminal tidak dapat memenuhi standar


kinerja pelayanan operasional pelabuhan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 dan tidak melaporkan laporan kinerja pelayanan operasional
pelabuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dikenakan sanksi
administratif sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

(2) sanksi administratif sebagaimana ayat (1) berupa:


a. peringatan tertulis; dan
b. penurunan dan penundaan kenaikan tarif jasa kepelabuhanan.

(3) Sanksi administratif diberikan oleh Penyelenggara Pelabuhan berupa


peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, dikenakan
paling banyak 3 (tiga) kali dengan jangka waktu masing-masing 30 (tiga
puluh) hari kalender.

(4) Dalam hal operator pelabuhan/ terminal sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), tidak melaksanakan kewajibannya setelah berakhirnya jangka waktu
peringatan tertulis ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dikenakan
sanksi administratif berupa penurunan dan penundaan kenaikan tarif jasa
kepelabuhanan.

Pasal 15

(1) Penyelenggara pelabuhan bertanggung jawab terhadap terpenuhinya


standar kinerja pelayanan operasional pelabuhan yang ditetapkan dalam
Peraturan Direktur Jenderal ini.

(2) Dalam hal pelabuhan/terminal tidak dapat memenuhi standar kinerja


pelayanan operasional pelabuhan dan penyelenggara pelabuhan tidak
melaporkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3),
dapat diberikan sanksi administratif sesuai ketentuan perundang-
undangan.

/ BAB ….
BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 16

Dengan berlakunya Peraturan ini, Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut


Nomor UM.002/38/18/DJPL-11 tanggal 5 Desember 2011 tentang Standar Kinerja
Pelayanan Operasional Pelabuhan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

Pasal 17

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : JAKARTA
pada tanggal : 12 Juli 2016
-----------------------------------------------------------------
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

Ir. A. TONNY BUDIONO, MM


Pembina Utama Madya (IV/d)
NIP. 19580713 198603 1 001
SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada:
1. Menteri Pehubungan;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;
3. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;
4. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
5. Para Direktur di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
6. Para Kepala Bagian di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
7. Para Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama;
8. Para Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan;
9. Direksi PT. Pelabuhan Indonesia I, II ,III dan IV (Persero);
10. Para Direksi Badan Usaha Pelabuhan.

No Proses Nama Jabatan Tanggal Paraf


1 Dikonsep Heri Purwanto Kasi Jasa Tarif
2 Diperiksa Brenhard Kasubdit V Dit. Kepelabuhanan
3. Diperiksa Mauritz H.M. Sibarani Dir. Kepelabuhanan
4. Diketahui Boedhi Setiadji Sesditjen Hubla
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut
Nomor : HK.103/2/18/DJPL-16
Tanggal : 12 Juli 2016

LOKASI PELABUHAN YANG DITETAPKAN


STANDAR KINERJA PELAYANAN OPERASIONAL PELABUHAN

NO NAMA PELABUHAN LOKASI PELABUHAN


1. Pelabuhan Lhokseumawe Nanggro Aceh Darussalam
2. Pelabuhan Malahayati Nanggro Aceh Darussalam
3. Pelabuhan Sabang Nanggro Aceh Darussalam
4. Pelabuhan Meulaboh Nanggro Aceh Darussalam
5. Pelabuhan Kuala Langsa Nanggro Aceh Darussalam
6. Pelabuhan Belawan Sumatera Utara
7. Pelabuhan Pangkalan Susu Sumatera Utara
8. Pelabuhan Tanjung Balai Asahan Sumatera Utara
9. Pelabuhan Kuala Tanjung Sumatera Utara
10. Pelabuhan Sibolga Sumatera Utara
11. Pelabuhan Gunung Sitoli Sumatera Utara
12. Pelabuhan Dumai Riau
13. Pelabuhan Pekanbaru Riau
14. Pelabuhan Kuala Enok Riau
15. Pelabuhan Sungai Pakning Riau
16. Pelabuhan Tembilahan Riau
17. Pelabuhan Kuala Cinaku Riau
18. Pelabuhan Bagan Siapi-api Riau
19. Pelabuhan Bengkalis Riau
20. Pelabuhan Selat Panjang Riau
21. Pelabuhan Tanjung Pinang Kepulauan Riau
22. Pelabuhan Tanjung Balai Karimun Kepulauan Riau
23. Pelabuhan Kijang Kepulauan Riau
24. Pelabuhan Pulau Sambu Kepulauan Riau
25. Pelabuhan Talang Dukuh Jambi
26. Pelabuhan Kuala Tungkal Jambi
27. Pelabuhan Muara Sabak Jambi
28. Pelabuhan Pangkal Balam Bangka Belitung
29. Pelabuhan Tanjung Pandan Bangka Belitung
30. Pelabuhan Muntok Bangka Belitung
31. Pelabuhan Teluk Bayur Sumatera Barat
32. Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu
33. Pelabuhan Palembang Sumatera Selatan
34. Pelabuhan Panjang Lampung
35. Pelabuhan Bakauheuni Lampung
36. Pelabuhan Banten Banten
37. Pelabuhan Cirebon Jawa Barat
38. Pelabuhan Tanjung Priok DKI Jakarta
39. Pelabuhan Sunda Kelapa DKI Jakarta
40. Pelabuhan Marunda DKI Jakarta
41. Pelabuhan Kepulauan Seribu DKI Jakarta
42. Pelabuhan Kalibaru DKI Jakarta
43. Pelabuhan Muara Angke DKI Jakarta
44. Pelabuhan Muara Baru DKI Jakarta
45. Pelabuhan Pontianak Kalimantan Barat
46. Pelabuhan Teluk Air Kalimantan Barat
47. Pelabuhan Sintete Kalimantan Barat
48. Pelabuhan Ketapang Kalimantan Barat
49. Pelabuhan Semarang Jawa Tengah
50. Pelabuhan Cilacap Jawa Tengah
51. Pelabuhan Tegal Jawa Tengah
52. Pelabuhan Tanjung Perak Jawa Timur
53. Pelabuhan Gresik Jawa Timur
54. Pelabuhan Tanjung Wangi Jawa Timur
55. Pelabuhan Probolinggo Jawa Timur
56. Pelabuhan Pasuruan Jawa Timur
57. Pelabuhan Panarukan Jawa Timur
58. Pelabuhan Kalianget Jawa Timur
59. Pelabuhan Benoa Bali
60. Pelabuhan Padang Bai Bali
61. Pelabuhan Celukan Bawang Bali
62. Pelabuhan Lembar Nusa Tenggara Barat
63. Pelabuhan Bima Nusa Tenggara Barat
64. Pelabuhan Badas Nusa Tenggara Barat
65. Pelabuhan Kupang Nusa Tenggara Timur
66. Pelabuhan Waingapu Nusa Tenggara Timur
67. Pelabuhan Ende Nusa Tenggara Timur
68. Pelabuhan Laurentius Say Nusa Tenggara Timur
69. Pelabuhan Kalabahi Nusa Tenggara Timur
70. Pelabuhan Sampit Kalimantan Tengah
71. Pelabuhan Kumai Kalimantan Tengah
72. Pelabuhan Kuala Pembuang Kalimantan Tengah
73. Pelabuhan Samuda Kalimantan Tengah
74. Pelabuhan Pulang Pisau Kalimantan Tengah
75. Pelabuhan Pangkalan Bun Kalimantan Tengah
76. Pelabuhan Sukamara Kalimantan Tengah
77. Pelabuhan Pegatan Mendawai Kalimantan Tengah
78. Pelabuhan Banjarmasin Kalimantan Selatan
79. Pelabuhan Kotabaru Kalimantan Selatan
80. Pelabuhan Balikpapan Kalimantan Timur
81. Pelabuhan Samarinda Kalimantan Timur
82. Pelabuhan Nunukan Kalimantan Timur
83. Pelabuhan Tarakan Kalimantan Utara
84. Pelabuhan Bitung Sulawesi Utara
85. Pelabuhan Manado Sulawesi Utara
86. Pelabuhan Gorontalo Gorontalo
87. Pelabuhan Pantoloan Sulawesi Tengah
88. Pelabuhan Toli-toli Sulawesi Tengah
89. Pelabuhan Kendari Sulawesi Tenggara
90. Pelabuhan Makassar Sulawesi Selatan
91. Pelabuhan Pare-Pare Sulawesi Selatan
92. Pelabuhan Ambon Maluku
93. Pelabuhan Bandanaire Maluku
94. Pelabuhan Ternate Maluku Utara
95. Pelabuhan Sorong Papua Barat
96. Pelabuhan Manokwari Papua Barat
97. Pelabuhan Fak-fak Papua Barat
98. Pelabuhan Jayapura Papua
99. Pelabuhan Biak Papua
100. Pelabuhan Merauke Papua

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

Ir. A. TONNY BUDIONO, MM


Pembina Utama Madya (IV/d)
NIP. 19580713 198603 1 001
Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut
Nomor : HK.103/2/18/DJPL-16
Tanggal : 12 Juli 2016

STANDAR KINERJA OPERASIONAL KAPAL


ANGKUTAN LAUT LUAR NEGERI DAN DALAM NEGERI

WT AT ET:BT
NO NAMA PELABUHAN
(Jam) (Jam) (%)
1. Pelabuhan Lhokseumawe 1 1 70
2. Pelabuhan Malahayati
a. Terminal Petikemas 1 1 50
b. Terminal Konvensional 1 1
3. Pelabuhan Sabang 1 1 80
4. Pelabuhan Meulaboh 1 1 50
5. Pelabuhan Kuala Langsa
a. Terminal A (General Cargo) 2 3 65
b. Terminal B (Dolphin) CPO 2 3 80
6. Pelabuhan Belawan
a. Belawan Lama 1 1 50
b. Ujung Baru 1 1 70
c. Citra 1 1 60
d. I K D 1 1 70
e. B I C T 1 1 70
f. TPKDB 1 1 70
7. Pelabuhan Pangkalan Susu 1 1 -
8. Pelabuhan Tanjung Balai Asahan - - 50
9. Pelabuhan Kuala Tanjung 1 1 60
10. Pelabuhan Sibolga - - 70
11. Pelabuhan Gunung Sitoli - - 50
12. Pelabuhan Dumai
a. Dermaga A (Cargo) 1 6 70
b. Dermaga B (CPO) 1 6 80
c. Dermaga C (Multipurpose) 1 6 70
13. Pelabuhan Pekanbaru 1 11 50
14. Pelabuhan Kuala Enok 1 3 -
15. Pelabuhan Sungai Pakning 1 4 80
16. Pelabuhan Tembilahan 1 3 50
17. Pelabuhan Kuala Cinaku - - 50
18. Pelabuhan Bagan Siapi-api 2 4 75
19. Pelabuhan Bengkalis 1 2 50
20. Pelabuhan Selat Panjang - - 50
21. Pelabuhan Tanjung Pinang - - 50
22. Pelabuhan Tanjung Balai Karimun 1 1 50
23. Pelabuhan Kijang 1 1 50
24. Pelabuhan Pulau Sambu 1 2 -
25. Pelabuhan Talang Dukuh
a. Terminal Multipurpose 1 30 50
b. Terminal Petikemas 1 30 50
c. Terminal Curah Kering 1 30 65
26. Pelabuhan Kuala Tungkal 1 1 50
27. Pelabuhan Muara Sabak 1 1 50
28. Pelabuhan Pangkal Balam
a. Terminal Pangkal Balam 1 1,5 70
b. Terminal Belinyu - - -
29. Pelabuhan Tanjung Pandan
a. Terminal Tanjung Pandan 1 1 50
b. Terminal Tanjung Batu 1 1 50
30. Pelabuhan Muntok - - -
31. Pelabuhan Teluk Bayur
a. Terminal Multipurpose 1 1 55
b. Terminal Petikemas 1 1 60
c. Terminal Curah Kering 1 1 60
d. Terminal Curah Cair 1 1 70
32. Pelabuhan Pulau Baai
a. Terminal Multipurpose 1 1 60
b. Terminal Curah Kering 1 1.5 70
33. Pelabuhan Palembang
a. Terminal Multipurpose 1 15 50
b. Terminal Petikemas 1 8 50
34. Pelabuhan Panjang
a. Terminal Multipurpose 1 1.5 60
b. Terminal Petikemas 1 1.5 60
c. Terminal Curah Kering 1 1.5 60
35. Pelabuhan Bakauheuni - - -
36. Pelabuhan Banten
a. Terminal Ciwandan 1 1 80
b. Terminal Cigading 2 2 80
c. Terminal IKPP 1 1 80
37. Pelabuhan Cirebon 1 2 65
38. Pelabuhan Tanjung Priok
a. Divisi Pemanduan 1 2 -
b. JICT (TPK) - - 85
c. KOJA (TPK) - - 85
d. IKT (Car Terminal) - - 70
e. Terminal MAL - - 75
f. Terminal TO1 - - 70
g. Terminal TO2 - - 70
h. Terminal TO3 - - 75
i. NPCT 1 - - 85
39. Pelabuhan Sunda Kelapa - - 50
40. Pelabuhan Marunda
a. Terminal KBN 1 2 90
b. Terminal KCN 1 2 90
c. Terminal PTI 1 2 90
41. Pelabuhan Kepulauan Seribu - - -
42. Pelabuhan Kalibaru - - -
43. Pelabuhan Muara Angke - - -
44. Pelabuhan Muara Baru - - -
45. Pelabuhan Pontianak
a. Terminal Multipurpose 1 4 65
b. Terminal Petikemas 1 4 65
46. Pelabuhan Teluk Air - - -
47. Pelabuhan Sintete - - -
48. Pelabuhan Ketapang 1 3 50
49. Pelabuhan Semarang
a. Terminal Konvensional 1 1 70
b. Terminal Petikemas Semarang 1 1 75
50. Pelabuhan Cilacap 1 2 70
51. Pelabuhan Tegal 3 3 70
52. Pelabuhan Tanjung Perak
a. Terminal Jamrud 2 4 70
b. Terminal Nilam 2 4 70
c. Terminal Mirah 2 4 70
d. Berlian Jasa Terminal Indonesia 2 4 70
e. Terminal Petikemas Surabaya 2 4 75
f. Terminal Teluk Lamong 2 4 70
53. Pelabuhan Gresik
a. Terminal Gresik 1 2 70
b. Terminal BMS 1 2 70
54. Pelabuhan Tanjung Wangi 1 1 70
55. Pelabuhan Probolinggo
a. Terminal Lama 1 - 60
b. Terminal Baru 1 2 80
56. Pelabuhan Pasuruan - - 50
57. Pelabuhan Panarukan 1 - 60
58. Pelabuhan Kalianget 2 2 60
59. Pelabuhan Benoa 1 1 50
60. Pelabuhan Padang Bai - - -
61. Pelabuhan Celukan Bawang 1 1,5 50
62. Pelabuhan Lembar 2 1 50
63. Pelabuhan Bima
a. Terminal I 1 - 50
b. Terminal II 1 - 50
64. Pelabuhan Badas 1 1 50
65. Pelabuhan Kupang 1 1 70
66. Pelabuhan Waingapu 1 - 50
67. Pelabuhan Ende 1 - 75
68. Pelabuhan Laurentius Say 1 - 50
69. Pelabuhan Kalabahi 1 - 50
70. Pelabuhan Sampit
a. Terminal Sampit 1 4 70
b. Terminal Bagendang 1 4 70
71. Pelabuhan Kumai
a. Terminal Panglima Utar Kumai 1 4 70
b. Terminal Tanjung Kalap Kumai 1 4 70
c. Bumiharjo 1 4 60
72. Pelabuhan Kuala Pembuang - - 50
73. Pelabuhan Samuda - - 50
74. Pelabuhan Pulang Pisau 2 - 60
75. Pelabuhan Pangkalan Bun - - 50
76. Pelabuhan Sukamara - - 50
77. Pelabuhan Pegatan Mendawai - - 70
78. Pelabuhan Banjarmasin
a. Terminal Konvensional 2 4 75
b. Terminal Petikemas Banjarmasin 2 4 75
79. Pelabuhan Kotabaru
a. Dermaga Umum 1 2 70
b. Mekar Putih/IBT 1 2 70
80. Pelabuhan Balikpapan
a. Terminal Konvensional 1 2 80
b. Terminal Petikemas Kariangau 1 3 80
81. Pelabuhan Samarinda
a. Terminal Konvensional 1 5 80
b. Terminal Petikemas Palaran 1 5 80
82. Pelabuhan Nunukan 1 1 70
83. Pelabuhan Tarakan
a Terminal Konvensional 1 1,5 70
b Terminal Petikemas Tarakan 1 1,5 80
84. Pelabuhan Bitung
a. Terminal Konvensional 1 1,5 80
b. Terminal Petikemas Bitung 1 2 80
85. Pelabuhan Manado 1 1 70
86. Pelabuhan Gorontalo 1 1 70
87. Pelabuhan Pantoloan
a. Terminal Konvensional 1 1 80
b. Terminal Petikemas Pantoloan 1 1 80
88. Pelabuhan Toli-toli 1 1 70
89. Pelabuhan Kendari
a. Terminal Kendari 1 2 80
b. Terminal Bangkutoko 1 1 75
90. Pelabuhan Makassar
a. Terminal Konvensional 1 1,25 80
b. Terminal Petikemas Makasar 1 1,5 80
c. Terminal Curah Kering 1 1,5 80
d. Terminal Poetere - - -
91. Pelabuhan Pare-Pare 1 1,5 70
92. Pelabuhan Ambon
a. Terminal Konvensional 1 1,5 70
b. Terminal Petikemas Ambon 1 1,5 70
93. Pelabuhan Bandanaire - - 60
94. Pelabuhan Ternate 1 1 70
95. Pelabuhan Sorong
a. Terminal Sorong 1 1,25 70
b. Terminal Arar 1 2 50
96. Pelabuhan Manokwari 1 1 70
97. Pelabuhan Fak-fak 1 1 70
98. Pelabuhan Jayapura
a. Terminal Konvensional 1 1,5 80
b. Terminal Petikemas Jayapura 1 1,5 80
99. Pelabuhan Biak 1 1,5 70
100. Pelabuhan Merauke 1 2 70

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

Ir. A. TONNY BUDIONO, MM


Pembina Utama Madya (IV/d)
NIP. 19580713 198603 1 001
Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut
Nomor : HK.103/2/18/DJPL-16
Tanggal : 12 Juli 2016

STANDAR KINERJA BONGKAR MUAT BARANG NON PETIKEMAS

GC BC UN CC CK
NO NAMA PELABUHAN
(T/G/J) (T/G/J) (T/G/J) (T/J) (T/J)
1. Pelabuhan Lhokseumawe 25 25 - - 100
2. Pelabuhan Malahayati
a. Terminal Petikemas - - - - -
b. Terminal Konvensional 25 25 25 75 100
3. Pelabuhan Sabang 15 15 30 100 100
4. Pelabuhan Meulaboh 20 - - 30 -
5. Pelabuhan Kuala Langsa
a. Terminal A (General Cargo) 20 25 30 100 -
b. Terminal B (Dolphin) CPO - - - 100 -
6. Pelabuhan Belawan
a. Belawan Lama 20 35 50 70 50
b. Ujung Baru 30 40 60 150 250
c. Citra 30 35 50 80 50
d. I K D 20 35 50 125 100
e. B I C T - - - - -
f. TPKDB - - - - -
7. Pelabuhan Pangkalan Susu 20 - - - -
8. Pelabuhan Tanjung Balai Asahan 25 - - - -
9. Pelabuhan Kuala Tanjung 20 - - - 25
10. Pelabuhan Sibolga 20 - - - -
11. Pelabuhan Gunung Sitoli 20 - 40 - -
12. Pelabuhan Dumai
a. Dermaga A (Cargo) 30 30 - 100 75
b. Dermaga B (CPO) - - - 150 -
c. Dermaga C (Multipurpose) 25 35 50 100 150
13. Pelabuhan Pekanbaru - - - 100 -
14. Pelabuhan Kuala Enok 20 30 45 - -
15. Pelabuhan Sungai Pakning 60 - - - -
16. Pelabuhan Tembilahan 20 25 35 100 100
17. Pelabuhan Kuala Cinaku 20 - - 100 50
18. Pelabuhan Bagan Siapi-api 40 40 45 100 100
19. Pelabuhan Bengkalis 10 - - - -
20. Pelabuhan Selat Panjang 15 - - - -
21. Pelabuhan Tanjung Pinang 20 30 45 - -
22. Pelabuhan Tanjung Balai Karimun 25 - - - -
23. Pelabuhan Kijang 25 30 45 - -
24. Pelabuhan Pulau Sambu 20 30 45 - -
25. Pelabuhan Talang Dukuh
a. Terminal Multipurpose 25 40 45 100 -
b. Terminal Petikemas - - - - -
c. Terminal Curah Kering - - - - 150
26. Pelabuhan Kuala Tungkal 50 - - - -
27. Pelabuhan Muara Sabak - 30 - 150 -
28. Pelabuhan Pangkal Balam
a. Terminal Pangkal Balam 25 30 - 100 100
b. Terminal Belinyu - - - 100 30
29. Pelabuhan Tanjung Pandan
a. Terminal Tanjung Pandan 20 30 - 100 -
b. Terminal Tanjung Batu 20 20 - 100 100
30. Pelabuhan Muntok - - - - -
31. Pelabuhan Teluk Bayur
a. Terminal Multipurpose 35 35 55 160 100
b. Terminal Petikemas - - - - -
c. Terminal Curah Kering - - - - 200
d. Terminal Curah Cair - - - 200 -
32. Pelabuhan Pulau Baai
a. Terminal Multipurpose 35 35 45 - -
b. Terminal Curah Kering - - - 100 600
33. Pelabuhan Palembang
a. Terminal Multipurpose 35 40 45 150 80
b. Terminal Petikemas - - - - -
34. Pelabuhan Panjang
a. Terminal Multipurpose 40 30 45 135 50
b. Terminal Petikemas - - - - -
c. Terminal Curah Kering - - - - 120
35. Pelabuhan Bakauheuni - - - - -
36. Pelabuhan Banten
a. Terminal Ciwandan 25 30 45 150 150
b. Terminal Cigading 65 20 - 40 200
c. Terminal IKPP 25 20 40 - 100
37. Pelabuhan Cirebon 25 30 45 100 200
38. Pelabuhan Tanjung Priok
a. Divisi Pemanduan - - - - -
b. JICT (TPK) - - - - -
c. KOJA (TPK) - - - - -
d. IKT (Car Terminal) - 200 - -
e. Terminal MAL - - - - -
f. Terminal TO1 135 40 50 150 100
g. Terminal TO2 135 40 50 150 100
h. Terminal TO3 135 40 50 150 100
i. NPCT 1 - - - - -
39. Pelabuhan Sunda Kelapa 20 20 - 25 45
40. Pelabuhan Marunda 15 - - - -
a. Terminal KBN - 65 - - -
b. Terminal KCN - 65 - - -
c. Terminal PTI - 65 - - -
41. Pelabuhan Kepulauan Seribu 15 - - - -
42. Pelabuhan Kalibaru 15 - - - -
43. Pelabuhan Muara Angke 15 - - - -
44. Pelabuhan Muara Baru 15 - - - -
45. Pelabuhan Pontianak
a. Terminal Multipurpose 25 40 45 - -
b. Terminal Petikemas - - - - -
46. Pelabuhan Teluk Air 20 25 - - -
47. Pelabuhan Sintete 20 25 - - -
48. Pelabuhan Ketapang 20 25 - - -
49. Pelabuhan Semarang
a. Terminal Konvensional 35 35 - 60 100
b. Terminal Petikemas Semarang - - - - -
50. Pelabuhan Cilacap 30 35 - - 100
51. Pelabuhan Tegal 15 - - - -
52. Pelabuhan Tanjung Perak
a. Terminal Jamrud 50 40 75 125 125
b. Terminal Nilam 25 30 - 100 100
c. Terminal Mirah 30 25 - 80 -
d. Berlian Jasa Terminal Indonesia - - - 50 100
e. Terminal Petikemas Surabaya - - - - -
f. Terminal Teluk Lamong - - - - 150
53. Pelabuhan Gresik
a. Terminal Gresik 35 35 - 100 150
b. Terminal BMS 35 35 - - 100
54. Pelabuhan Tanjung Wangi 20 25 30 60 100
55. Pelabuhan Probolinggo
a. Terminal Lama 15 - - 50 -
b. Terminal Baru 15 20 20 55 100
56. Pelabuhan Pasuruan 15 20 - - -
57. Pelabuhan Panarukan 15 20 - - 100
58. Pelabuhan Kalianget 15 15 - - -
59. Pelabuhan Benoa - - - 100 -
60. Pelabuhan Padang Bai - - - - -
61. Pelabuhan Celukan Bawang 20 20 - 100 20
62. Pelabuhan Lembar - 25 - 90 75
63. Pelabuhan Bima
c. Terminal I 20 75 - - -
d. Terminal II 25 20 - - 35
64. Pelabuhan Badas 40 40 - 100 30
65. Pelabuhan Kupang 30 35 - 100 100
66. Pelabuhan Waingapu 25 30 - - -
67. Pelabuhan Ende 25 30 - - -
68. Pelabuhan Laurentius Say 10 20 - - -
69. Pelabuhan Kalabahi 25 30 - - -
70. Pelabuhan Sampit
a. Terminal Sampit 30 35 - 100 100
b. Terminal Bagendang 30 35 - 100 100
71. Pelabuhan Kumai
a. Terminal Panglima Utar Kumai 40 40 - - 70
b. Terminal Tanjung Kalap Kumai - - - 160 -
c. Bumiharjo - - - 160 -
72. Pelabuhan Kuala Pembuang 15 20 - - -
73. Pelabuhan Samuda 45 - - - -
74. Pelabuhan Pulang Pisau 30 30 - 100 50
75. Pelabuhan Pangkalan Bun 10 10 - - -
76. Pelabuhan Sukamara 20 - - - -
77. Pelabuhan Pegatan Mendawai 45 - - - -
78. Pelabuhan Banjarmasin
a. Terminal Konvensional 30 35 - 100 100
b. Terminal Petikemas Banjarmasin - - - - -
79. Pelabuhan Kotabaru
a. Dermaga Umum - 35 - 50 50
b. Mekar Putih/IBT
80. Pelabuhan Balikpapan
a. Terminal Konvensional 20 25 35 150 100
b. Terminal Petikemas Kariangau - - - - -
81. Pelabuhan Samarinda
a. Terminal Konvensional 20 25 35 150 100
b. Terminal Petikemas Palaran - - - - -
82. Pelabuhan Nunukan 20 25 35 150 100
83. Pelabuhan Tarakan
a Terminal Konvensional 20 25 35 150 100
b Terminal Petikemas Tarakan - - - - -
84. Pelabuhan Bitung
a. Terminal Konvensional 20 25 35 150 100
b. Terminal Petikemas Bitung - - - - -
85. Pelabuhan Manado 20 20 35 - 100
86. Pelabuhan Gorontalo 20 25 35 150 100
87. Pelabuhan Pantoloan
a. Terminal Konvensional 20 25 35 150 100
b. Terminal Petikemas Pantoloan - - - - -
88. Pelabuhan Toli-toli 20 25 35 150 100
89. Pelabuhan Kendari
a. Terminal Kendari 20 25 35 150 100
b. Terminal Bangkutoko 20 30 35 85 80
90. Pelabuhan Makassar
a. Terminal Konvensional 25 30 35 150 100
b. Terminal Petikemas Makasar - - - - -
c. Terminal Curah Kering - - - - 200
d. Terminal Poetere - - - - -
91. Pelabuhan Pare-Pare 20 25 35 150 100
92. Pelabuhan Ambon
a. Terminal Konvensional 20 25 35 150 100
b. Terminal Petikemas Ambon - - - - -
93. Pelabuhan Bandanaire 15 15 - - -
94. Pelabuhan Ternate 20 25 35 150 100
95. Pelabuhan Sorong
a. Terminal Sorong 20 25 35 150 100
b. Terminal Arar 20 25 35 150 100
96. Pelabuhan Manokwari 20 25 35 150 100
97. Pelabuhan Fak-fak 20 25 35 150 100
98. Pelabuhan Jayapura
a. Terminal Konvensional 20 25 35 100 100
b. Terminal Petikemas Jayapura - - - - -
99. Pelabuhan Biak 20 25 35 150 100
100. Pelabuhan Merauke 20 25 35 150 100

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

Ir. A. TONNY BUDIONO, MM


Pembina Utama Madya (IV/d)
NIP. 19580713 198603 1 001
Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut
Nomor : HK.103/2/18/DJPL-16
Tanggal : 12 Juli 2016

TANDAR KINERJA BONGKAR MUAT PETIKEMAS DAN RECEIVING/DELIVERY

Terminal
Terminal Petikemas Receiving Delivery
NO NAMA PELABUHAN Konvensional
Menit Menit
B/C/H B/S/H B/C/H B/S/H
1. Pelabuhan Lhokseumawe - - 10 - - -
2. Pelabuhan Malahayati
a. Terminal Petikemas 20 - 10 30 40
b. Terminal Konvensional - - - - - -
3. Pelabuhan Sabang - - - - - -
4. Pelabuhan Meulaboh - - - - - -
5. Pelabuhan Kuala Langsa - - - - - -
6. Pelabuhan Belawan
a. Belawan Lama - - 12 - - -
b. Ujung Baru - - 12 - - -
c. Citra - - 12 - - -
d. I K D - - 12 - - -
e. B I C T 24 32 - - 60 120
f. TPKDB 22 30 - - 60 120
7. Pelabuhan Pangkalan Susu - - - - - -
8. Pelabuhan Tanjung Balai Asahan - - - - - -
9. Pelabuhan Kuala Tanjung - - - - - -
10. Pelabuhan Sibolga - - 10 - - -
11. Pelabuhan Gunung Sitoli - - - - - -
12. Pelabuhan Dumai
a. Dermaga A (Cargo) - - - - - -
b. Dermaga B (CPO) - - - - - -
c. Dermaga C (Multipurpose) - - 12 - - -
13. Pelabuhan Pekanbaru 20 - - - 30 45
14. Pelabuhan Kuala Enok - - - - - -
15. Pelabuhan Sungai Pakning - - - - - -
16. Pelabuhan Tembilahan - - 12 - - -
17. Pelabuhan Kuala Cinaku - - - - - -
18. Pelabuhan Bagan Siapi-api - - - - - -
19. Pelabuhan Bengkalis - - - - - -
20. Pelabuhan Selat Panjang - - - - - -
21. Pelabuhan Tanjung Pinang - - - - - -
22. Pelabuhan Tanjung Balai Karimun - - - - - -
23. Pelabuhan Kijang - - 12 - - -
24. Pelabuhan Pulau Sambu - - - - - -
25. Pelabuhan Talang Dukuh
a. Terminal Multipurpose - - - - - -
b. Terminal Petikemas 16 28 - - 30 45
c. Terminal Curah Kering - - - - - -
26. Pelabuhan Kuala Tungkal - - - - - -
27. Pelabuhan Muara Sabak - - - - -
28. Pelabuhan Pangkal Balam
a. Terminal Pangkal Balam - - 10 - - -
b. Terminal Belinyu - - - - - -
29. Pelabuhan Tanjung Pandan
a. Terminal Tanjung Pandan - - - - - -
b. Terminal Tanjung Batu - - - - - -
30. Pelabuhan Muntok - - - - - -
31. Pelabuhan Teluk Bayur
a. Terminal Multipurpose - - - - - -
b. Terminal Petikemas 18 24 - - 40 60
c. Terminal Curah Kering - - - - - -
d. Terminal Curah Cair - - - - - -
32. Pelabuhan Pulau Baai
a. Terminal Multipurpose - - 12 - - -
b. Terminal Curah Kering - - - - - -
33. Pelabuhan Palembang
a. Terminal Multipurpose - - 12 14 - -
b. Terminal Petikemas 22 24 - - 45 60
34. Pelabuhan Panjang
a. Terminal Multipurpose - - 12 14 - -
b. Terminal Petikemas 22 24 - - 45 60
c. Terminal Curah Kering - - - - - -
35. Pelabuhan Bakauheuni - - - - - -
36. Pelabuhan Banten
a. Terminal Ciwandan - - - - - -
b. Terminal Cigading - - - - - -
c. Terminal IKPP 25 - - - 30 30
37. Pelabuhan Cirebon - - - - - -
38. Pelabuhan Tanjung Priok
a. Divisi Pemanduan - - - - - -
b. JICT (TPK) 27 56 - - 40 90
c. KOJA (TPK) 25 50 - - 60 120
d. IKT (Car Terminal) - - - - - -
e. Terminal MAL 23 - - - 30 45
f. Terminal TO1 18 40 15 - - -
g. Terminal TO2 18 - 15 - - -
h. Terminal TO3 23 - 15 - - -
i. NPCT 1 24 55 - - 40 40
39. Pelabuhan Sunda Kelapa - - 10 - - -
40. Pelabuhan Marunda
a. Terminal KBN - - - - - -
b. Terminal KCN - - - - - -
c. Terminal PTI - - - - - -
41. Pelabuhan Kepulauan Seribu - - - - - -
42. Pelabuhan Kalibaru - - - - - -
43. Pelabuhan Muara Angke - - - - - -
44. Pelabuhan Muara Baru - - - - - -
45. Pelabuhan Pontianak
a. Terminal Multipurpose - - 12 14 - -
b. Terminal Petikemas 22 24 - - 40 60
46. Pelabuhan Teluk Air - - - - - -
47. Pelabuhan Sintete - - - - - -
48. Pelabuhan Ketapang - - - - - -
49. Pelabuhan Semarang
a. Terminal Konvensional - - - -
b. Terminal Petikemas Semarang 25 40 20 20 45 60
50. Pelabuhan Cilacap - - - -
51. Pelabuhan Tegal - - - - - -
52. Pelabuhan Tanjung Perak
a. Terminal Jamrud - - 10 10 60 90
b. Terminal Nilam - - 20 20 60 90
c. Terminal Mirah - - 10 10 60 90
d. Berlian Jasa Terminal Indonesia - - 15 15 60 90
e. Terminal Petikemas Surabaya 26 40 18 18 30 45
f. Terminal Teluk Lamong 27 45 25 25 30 45
53. Pelabuhan Gresik
a. Terminal Gresik - - - - - -
b. Terminal BMS - - - - - -

54. Pelabuhan Tanjung Wangi - - - - - -


55. Pelabuhan Probolinggo
a. Terminal Lama - - - - - -
b. Terminal Baru - - - - - -
56. Pelabuhan Pasuruan - - - - - -
57. Pelabuhan Panarukan - - - - - -
58. Pelabuhan Kalianget - - - - - -
59. Pelabuhan Benoa - - 10 10 60 90
60. Pelabuhan Padang Bai - - - - - -
61. Pelabuhan Celukan Bawang - - - - - -
62. Pelabuhan Lembar - - 12 12
63. Pelabuhan Bima
a. Terminal I - - 10 - - -
b. Terminal II - - 10 - - -
64. Pelabuhan Badas
65. Pelabuhan Kupang - - 12 12 60 90
66. Pelabuhan Waingapu - - 10 - - -
67. Pelabuhan Ende - - 10 - - -
68. Pelabuhan Laurentius Say - - 10 - - -
69. Pelabuhan Kalabahi - - 10 - - -
70. Pelabuhan Sampit
a. Terminal Sampit - - - - - -
b. Terminal Bagendang - - 10 10 60 90
71. Pelabuhan Kumai
a. Terminal Panglima Utar Kumai - - - - - -
b. Terminal Tanjung Kalap Kumai - - - - - -
c. Bumiharjo - - - - - -
72. Pelabuhan Kuala Pembuang - - - - - -
73. Pelabuhan Samuda - - - - - -
74. Pelabuhan Pulang Pisau - - - - - -
75. Pelabuhan Pangkalan Bun - - - - - -
76. Pelabuhan Sukamara - - - - - -
77. Pelabuhan Pegatan Mendawai - - - - - -
78. Pelabuhan Banjarmasin
a. Terminal Konvensional - - - -
b. Terminal Petikemas Banjarmasin 23 25 - - 60 90
79. Pelabuhan Kotabaru
a. Dermaga Umum - - 10 10 60 90
b. Mekar Putih/IBT - - - -
80. Pelabuhan Balikpapan
a. Terminal Konvensional - - - - - -
b. Terminal Petikemas Kariangau 22 22 - - 30 45
81. Pelabuhan Samarinda
a. Terminal Konvensional - - - - - -
b. Terminal Petikemas Palaran 22 22 - - 30 45
82. Pelabuhan Nunukan - - 12 - 30 45
83. Pelabuhan Tarakan
a Terminal Konvensional - - - - - -
b Terminal Petikemas Tarakan 20 20 - - 30 45
84. Pelabuhan Bitung
a. Terminal Konvensional - - - - - -
b. Terminal Petikemas Bitung 24 38 - - 30 45
85. Pelabuhan Manado - - - - - -
86. Pelabuhan Gorontalo - - 12 - 30 45
87. Pelabuhan Pantoloan
Terminal Konvensional - - - - - -
Terminal Petikemas Pantoloan 20 20 - - 30 45
88. Pelabuhan Toli-toli - - 12 - 30 45
89. Pelabuhan Kendari
a. Terminal Kendari - - 12 - 30 45
b. Terminal Bangkutoko - - 12 - 30 45
90. Pelabuhan Makassar
a. Terminal Konvensional - - 12 - - -
b. Terminal Petikemas Makasar 25 38 - - 30 45
c. Terminal Curah Kering - - - - - -
d. Terminal Poetere - - - - - -
91. Pelabuhan Pare-Pare - - 12 - 30 45
92. Pelabuhan Ambon
a. Terminal Konvensional - - 12 - 30 45
b. Terminal Petikemas Ambon 20 20 - - 30 45
93. Pelabuhan Bandanaire
94. Pelabuhan Ternate - - 12 - 30 45
95. Pelabuhan Sorong
a. Terminal Sorong - - 12 - 30 45
b. Terminal Arar - - 10 - 30 45
96. Pelabuhan Manokwari - - 12 - 30 45
97. Pelabuhan Fak-fak - - 12 - 30 45
98. Pelabuhan Jayapura
a. Terminal Konvensional - - - - - -
b. Terminal Petikemas Jayapura 20 20 - - 30 45
99. Pelabuhan Biak - - 12 - 30 45
100. Pelabuhan Merauke - - 12 - 30 45

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

Ir. A. TONNY BUDIONO, MM


Pembina Utama Madya (IV/d)
NIP. 19580713 198603 1 001
Lampiran V Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut
Nomor : HK.103/2/18/DJPL-16
Tanggal : 12 Juli 2016

STANDAR UTILISASI FASILITAS DAN KESIAPAN OPERASI PERALATAN

UTILISASI FASILITAS KESIAPAN


OPERASI
NO NAMA PELABUHAN BOR SOR YOR
PERALATAN
(%) (%) (%)
(%)
1. Pelabuhan Lhokseumawe 70 65 70 80
2. Pelabuhan Malahayati
a. Terminal Petikemas 70 65 70 80
b. Terminal Konvensional 70 65 70 80
3. Pelabuhan Sabang 70 65 70 80
4. Pelabuhan Meulaboh 70 65 70 80
5. Pelabuhan Kuala Langsa
a. Terminal A (General Cargo) 70 65 70 80
b. Terminal B (Dolphin) CPO 70 65 70 70
6. Pelabuhan Belawan
a. Belawan Lama 70 65 70 80
b. Ujung Baru 70 65 70 80
c. Citra 70 65 70 80
d. I K D 70 - 70 80
e. B I C T 70 - 70 80
f. TPKDB 70 - 70 80
7. Pelabuhan Pangkalan Susu 70 65 70 80
8. Pelabuhan Tanjung Balai Asahan 70 65 70 80
9. Pelabuhan Kuala Tanjung 70 65 70 80
10. Pelabuhan Sibolga 70 65 70 80
11. Pelabuhan Gunung Sitoli 70 65 70 80
12. Pelabuhan Dumai
a. Dermaga A (Cargo) 70 65 70 80
b. Dermaga B (CPO) 70 - - 80
c. Dermaga C (Multipurpose) 70 65 70 80
13. Pelabuhan Pekanbaru 70 - 70 80
14. Pelabuhan Kuala Enok 70 65 70 70
15. Pelabuhan Sungai Pakning 70 65 70 70
16. Pelabuhan Tembilahan 70 65 70 70
17. Pelabuhan Kuala Cinaku 70 65 70 70
18. Pelabuhan Bagan Siapi-api 70 65 70 70
19. Pelabuhan Bengkalis 70 65 70 70
20. Pelabuhan Selat Panjang 70 65 70 70
21. Pelabuhan Tanjung Pinang 70 65 50 80
22. Pelabuhan Tanjung Balai Karimun
23. Pelabuhan Kijang 70 - 50 80
24. Pelabuhan Pulau Sambu 70 65 70 70
25. Pelabuhan Talang Dukuh
a. Terminal Multipurpose 70 70 65 80
b. Terminal Petikemas 70 - 65 80
c. Terminal Curah Kering 70 - 65 80
26. Pelabuhan Kuala Tungkal 70 65 70 70
27. Pelabuhan Muara Sabak 70 65 70 70
28. Pelabuhan Pangkal Balam
a. Terminal Pangkal Balam 70 - 65 80
b. Terminal Belinyu
29. Pelabuhan Tanjung Pandan
a. Terminal Tanjung Pandan 70 70 65 80
b. Terminal Tanjung Batu 70 70 65 80
30. Pelabuhan Muntok 70 65 70 70
31. Pelabuhan Teluk Bayur
a. Terminal Multipurpose 70 70 65 80
b. Terminal Petikemas 70 - 65 80
c. Terminal Curah Kering 70 - 60 80
d. Terminal Curah Cair 70 - - 80
32. Pelabuhan Pulau Baai
a. Terminal Multipurpose 70 70 65 80
b. Terminal Curah Kering 70 - 65 80
33. Pelabuhan Palembang
a. Terminal Multipurpose 70 70 65 80
b. Terminal Petikemas 70 - 65 80
34. Pelabuhan Panjang
a. Terminal Multipurpose 70 70 65 80
b. Terminal Petikemas 70 - 65 80
c. Terminal Curah Kering 70 - 80
35. Pelabuhan Bakauheuni 70 65 70 70
36. Pelabuhan Banten
a. Terminal Ciwandan 70 70 65 80
b. Terminal Cigading 70 70 65 85
c. Terminal IKPP 50 80 60 85
37. Pelabuhan Cirebon 70 70 65 80
38. Pelabuhan Tanjung Priok
a. Divisi Pemanduan - - - -
b. JICT (TPK) 70 - 65 80
c. KOJA (TPK) 70 - 65 80
d. IKT (Car Terminal) 70 - 65 80
e. Terminal MAL 70 - 65 80
f. Terminal TO1 70 70 65 80
g. Terminal TO2 70 70 65 80
h. Terminal TO3 70 70 65 80
i. NPCT 1 70 - 65 80
39. Pelabuhan Sunda Kelapa 70 70 65 80
40. Pelabuhan Marunda
a. Terminal KBN 70 50 65 80
b. Terminal KCN 70 50 65 80
c. Terminal PTI 70 50 65 80
41. Pelabuhan Kepulauan Seribu 70 65 70 70
42. Pelabuhan Kalibaru 70 65 70 70
43. Pelabuhan Muara Angke 70 65 70 70
44. Pelabuhan Muara Baru 70 65 70 70
45. Pelabuhan Pontianak
a. Terminal Multipurpose 70 - 65 80
b. Terminal Petikemas 70 - 65 80
46. Pelabuhan Teluk Air 70 65 70 70
47. Pelabuhan Sintete 70 65 70 70
48. Pelabuhan Ketapang 70 65 70 70
49. Pelabuhan Semarang
a. Terminal Konvensional 70 65 65 80
b. Terminal Petikemas Semarang 70 65 70 80
50. Pelabuhan Cilacap 70 65 70 70
51. Pelabuhan Tegal 70 65 70 70
52. Pelabuhan Tanjung Perak
a. Terminal Jamrud 70 65 50 80
b. Terminal Nilam 70 - 50 80
c. Terminal Mirah 70 50 50 80
d. Berlian Jasa Terminal Indonesia 70 70 70 80
e. Terminal Petikemas Surabaya 70 - 60 80
f. Terminal Teluk Lamong 70 - 60 80
53. Pelabuhan Gresik
a. Terminal Gresik 70 - 65 70
b. Terminal BMS 70 - - 60
54. Pelabuhan Tanjung Wangi 70 - 65 70
55. Pelabuhan Probolinggo
a. Terminal Lama 70 65 70 80
b. Terminal Baru 70 65 70 80
56. Pelabuhan Pasuruan 70 65 70 70
57. Pelabuhan Panarukan 70 65 70 70
58. Pelabuhan Kalianget 70 65 70 70
59. Pelabuhan Benoa 70 65 70 70
60. Pelabuhan Padang Bai 70 65 70 80
61. Pelabuhan Celukan Bawang 70 65 70 80
62. Pelabuhan Lembar 70 65 70 80
63. Pelabuhan Bima
a. Terminal I 70 65 70 80
b. Terminal II 70 65 70 80
64. Pelabuhan Badas 70 65 70 80
65. Pelabuhan Kupang 70 - 60 70
66. Pelabuhan Waingapu 70 65 70 80
67. Pelabuhan Ende 70 65 70 80
68. Pelabuhan Laurentius Say 70 65 70 80
69. Pelabuhan Kalabahi 70 65 70 80
70. Pelabuhan Sampit
a. Terminal Sampit 70 65 70 80
b. Terminal Bagendang 70 65 70 80
71. Pelabuhan Kumai
a. Terminal Panglima Utar Kumai 70 65 70 80
b. Terminal Tanjung Kalap Kumai 70 65 70 80
c. Bumiharjo 70 65 70 80
72. Pelabuhan Kuala Pembuang 70 65 70 80
73. Pelabuhan Samuda 70 65 70 80
74. Pelabuhan Pulang Pisau 70 65 70 80
75. Pelabuhan Pangkalan Bun 70 65 70 80
76. Pelabuhan Sukamara 70 65 70 80
77. Pelabuhan Pegatan Mendawai 70 65 70 80
78. Pelabuhan Banjarmasin
a. Terminal Konvensional 50 50 60 70
b. Terminal Petikemas Banjarmasin 50 - 70 80
79. Pelabuhan Kotabaru
a. Dermaga Umum 50 - 25 70
b. Mekar Putih/IBT
80. Pelabuhan Balikpapan
a. Terminal Konvensional 70 65 70 90
b. Terminal Petikemas Kariangau 70 65 75 90
81. Pelabuhan Samarinda
a. Terminal Konvensional 70 65 70 90
b. Terminal Petikemas Palaran 70 65 75 90
82. Pelabuhan Nunukan 70 65 70 90
83. Pelabuhan Tarakan
a Terminal Konvensional 70 65 70 90
b Terminal Petikemas Tarakan 70 65 75 90
84. Pelabuhan Bitung
a. Terminal Konvensional 70 65 75 90
b. Terminal Petikemas Bitung 70 65 75 90
85. Pelabuhan Manado 80 65 - -
86. Pelabuhan Gorontalo 70 65 75 90
87. Pelabuhan Pantoloan
Terminal Konvensional 70 65 70 90
Terminal Petikemas Pantoloan 70 - 70 90
88. Pelabuhan Toli-toli 70 65 75 90
89. Pelabuhan Kendari
a. Terminal Kendari 75 - 75 90
b. Terminal Bangkutoko 75 60 70 80
90. Pelabuhan Makassar
a. Terminal Konvensional 70 65 70 90
b. Terminal Petikemas Makasar 70 65 75 90
c. Terminal Curah Kering 70 - - 90
d. Terminal Poetere 80 - - -
91. Pelabuhan Pare-Pare 70 65 75 90
92. Pelabuhan Ambon
a. Terminal Konvensional 70 65 70 90
b. Terminal Petikemas Ambon 75 - 75 90
93. Pelabuhan Bandanaire 70 65 70 80
94. Pelabuhan Ternate 70 65 75 90
95. Pelabuhan Sorong
a. Terminal Sorong 75 65 75 90
b. Terminal Arar 75 65 75 90
96. Pelabuhan Manokwari 70 65 75 90
97. Pelabuhan Fak-fak 70 65 75 90
98. Pelabuhan Jayapura
a. Terminal Konvensional 75 - 70 90
b. Terminal Petikemas Jayapura 75 - 75 90
99. Pelabuhan Biak 70 65 70 90
100. Pelabuhan Merauke 70 65 70 90

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

Ir. A. TONNY BUDIONO, MM


Pembina Utama Madya (IV/d)
NIP. 19580713 198603 1 001
Lampiran VI Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut
Nomor : HK.103/2/18/DJPL-16
Tanggal : 12 Juli 2016

FORMAT PELAPORAN STANDAR KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN

Laporan Pencapaian Standar Kinerja Operasional Pelabuhan ……..


Tahun …….
Rata-
No Indikator
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Rata
I Pelayanan Kapal
1 WT
2 AT
3 ET: BT
II Pelayanan Barang
4 GC
5 BC
6 UN
7 CK
8 CC
III Pelayanan Petikemas
9 B/C/H Petikemas
10 B/S/H Petikemas
11 B/C/H Konvensional
12 B/S/H Konvensional
13 Receiving
14 Delivery
IV Utilisasi Fasilitas dan Peralatan
15 BOR
16 SOR
17 YOR
18 Kesiapan Operasi

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

Ir. A. TONNY BUDIONO, MM


Pembina Utama Madya (IV/d)
NIP. 19580713 198603 1 001
Lampiran VII Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut
Nomor : HK.103/2/18/DJPL-16
Tanggal : 12 Juli 2016

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT


NOMOR ……….
TENTANG STANDAR KINERJA PELAYANAN OPERASIONAL PELABUHAN

A. Penilaian pencapaian kinerja sesuai Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut


Nomor …. tentang …………:

1. Untuk penilaian Waiting Time, Approach Time, Berth Occupancy Ratio/BOR, Yard
Occupancy Ratio/YOR, Shed Occupancy Ratio/SOR, dan Receiving/Delivery ditentukan
sebagai berikut :
a. Apabila nilai pencapaian dibawah nilai standar kinerja pelayanan operasional yang
ditetapkan, dinyatakan baik;
b. Apabila nilai pencapaian 0% sampai dengan 10% diatas nilai standar kinerja
pelayanan operasional yang ditetapkan, dinilai cukup baik;
c. Apabila nilai pencapaian diatas 10% dari nilai standar kinerja pelayanan operasional
yang ditetapkan, dinilai kurang baik.

2. Untuk penilaian Effective Time : Berthing Time, Kinerja Bongkar Muat dan Kesiapan
operasi peralatan ditentukan sebagai berikut :
a. Apabila nilai pencapaian diatas nilai standar kinerja pelayanan operasional yang
ditetapkan, dinyatakan baik;
b. Apabila nilai pencapaian 90% sampai dengan 100% dari nilai standar kinerja
pelayanan operasional yang ditetapkan, dinilai cukup baik;
c. Apabila nilai pencapaian kurang dari 90% dari nilai standar kinerja pelayanan
operasional yang ditetapkan, dinilai kurang baik.

B. Evaluasi Kinerja pelayanan operasional ……..


1. Tingkat pencapaian kinerja pelayanan:

Indikator dan
Pencapaian Kinerja
Standar Kinerja
WT Jam Jam
AT Jam Jam
ET:BT % %
GC T/G/J
BC T/G/J
UN T/G/J
CC T/J
CK T/J
Produktifitas B/C/H B/C/H
B/S/H B/S/H
Receiving Menit Menit
Delivery Menit Menit
BOR % %
SOR % %
YOR % %
2. Kinerja Pelayanan Kapal

a. Waiting Time (WT)


Realisasi Waiting Time (WT) sampai dengan bulan …. sebesar …. Jam. Jika
dibandingkan dengan standar kinerja Waiting Time sebesar …. jam, maka Waiting
Time pada Pelabuhan …. belum/sudah mencapai standar dan dikategorikan …….. Hal
ini disebabkan karena…….

b. Approach Time (AT)


Realisasi Approach Time (AT) sampai dengan bulan … sebesar …. Jam. Jika
dibandingkan dengan standar kinerja Approach Time sebesar ….. jam maka Approach
Time pada Pelabuhan …. belum/sudah mencapai standar dan dikategorikan ……...
Hal ini disebabkan karena …….

c. ET : BT
Realisasi ET:BT sampai dengan bulan …. sebesar … Jika dibandingkan dengan
standar kinerja ET : BT sebesar …. % maka ….. pada Pelabuhan …. belum/sudah
mencapai standar dan dikategorikan ……... Hal ini disebabkan karena…….

3. Kinerja Pelayanan Barang

a. Bongkar Muat General Cargo (GC)


Realisasi kecepatan bongkar muat untuk General Cargo (GC) sampai dengan bulan
….. sebesar ….., jika dibandingkan dengan standar kinerja sebesar ….T/G/J, maka
kecepatan bongkar muat untuk general cargo pada Pelabuhan …. belum/sudah
mencapai standar dan dikategorikan ……... Hal ini disebabkan karena:

b. Bongkar Muat Bag Cargo (BC)


Realisasi kecepatan bongkar muat untuk Bag Cargo (BC) dengan komoditas pupuk
sampai dengan bulan …. sebesar ….. T/G/J, jika dibandingkan dengan standar kinerja
sebesar …. T/G/J, maka kecepatan bongkar muat untuk bag cargo pada Pelabuhan
…. belum/sudah mencapai standar dan dikategorikan ……... Hal ini disebabkan
karena…….

c. Bongkar Muat Unitized (UN)/ Pallet


Realisasi kecepatan bongkar muat untuk Unitized (UN)/ Pallet sampai dengan bulan
……. sebesar …. T/G/J, jika dibandingkan dengan standar kinerja sebesar …. T/G/J,
maka kecepatan bongkar muat untuk unitized/pallet pada Pelabuhan ….belum/sudah
mencapai standar dan dikategorikan …….. Hal ini disebabkan karena…….

d. Bongkar Muat Curah Cair (CC)


Realisasi kecepatan bongkar muat untuk Curah Cair (CC) sampai dengan bulan ……..
sebesar ….. T/J, jika dibandingkan dengan standar kinerja sebesar ….. T/J, maka
kecepatan bongkar muat untuk curah cair pada Pelabuhan ….. belum/sudah mencapai
standar dan dikategorikan …….... Hal ini disebabkan karena…….

e. Bongkar Muat Curah Kering (CK)


Realisasi kecepatan bongkar muat untuk Curah Kering (CK) sampai dengan bulan ….
sebesar …. T/J, jika dibandingkan dengan standar kinerja sebesar …. T/J. maka
kecepatan bongkar muat untuk curah kering pada Pelabuhan ….. belum/sudah
mencapai standar dan dikategorikan …….... Hal ini disebabkan karena…….
4. Kinerja Bongkar Muat Terminal Petikemas dan Dermaga Konvensional

a. Bongkar Muat pada Terminal Petikemas (TPK)


1) Realisasi kecepatan bongkar muat petikemas di pelabuhan …. sampai dengan
bulan …… sebesar …. B/C/H jika dibandingkan dengan standar kinerja yang
telah ditetapkan sebesar …. B/C/H maka kecepatan bongkar muat petikemas
belum/sudah mencapai standar dan dikategorikan …….... Hal ini dikarenakan…..

2) Realisasi kecepatan bongkar muat petikemas di pelabuhan …. sampai dengan


bulan …… sebesar …. B/S/H jika dibandingkan dengan standar kinerja yang
telah ditetapkan sebesar …. B/S/H maka kecepatan bongkar muat petikemas
belum/sudah mencapai standar dan dikategorikan ……..... Hal ini
dikarenakan…..

b. Bongkar Muat pada Dermaga Konvensional

1) Realisasi kecepatan bongkar muat petikemas di pelabuhan …. sampai dengan


bulan …… sebesar …. B/C/H jika dibandingkan dengan standar kinerja yang
telah ditetapkan sebesar …. B/C/H maka kecepatan bongkar muat petikemas
belum/sudah mencapai standar dan dikategorikan ……...... Hal ini
dikarenakan…..

2) Realisasi kecepatan bongkar muat petikemas di pelabuhan …. sampai dengan


bulan …… sebesar …. B/S/H jika dibandingkan dengan standar kinerja yang
telah ditetapkan sebesar …. B/S/H maka kecepatan bongkar muat petikemas
belum/sudah mencapai standar dan dikategorikan ……...... Hal ini
dikarenakan…..

3) Realisasi rata-rata kecepatan receiving petikemas di pelabuhan ……. sebesar


….. jika dibandingkan dengan standar kinerja yang telah ditetapkan sebesar …..
menit. Maka kecepatan receiving petikemas belum/sudah mencapai standar dan
dikategorikan ……..... Hal ini dikarenakan …….

4) Realisasi rata-rata kecepatan delivery petikemas di pelabuhan ……. sebesar ….


jika dibandingkan dengan standar kinerja yang telah ditetapkan sebesar …..
menit. Maka kecepatan delivery petikemas belum/sudah mencapai standar dan
dikategorikan ……..... Hal ini dikarenakan …….

5. Utilisasi Fasilitas

a. Utilisasi Dermaga (BOR)


Realisasi utilisasi dermaga (BOR) sampai dengan bulan …. sebesar …… jika
dibandingkan dengan standar utilisasi dermaga sebesar …. %, maka utilisasi
dermaga (BOR) pelabuhan …. belum/sudah mencapai standar dan dikategorikan
……..... Hal ini disebabkan karena …….

b. Utilisasi Gudang (SOR)


Realisasi utilisasi gudang (SOR) sampai dengan bulan …. sebesar ….%, jika
dibandingkan dengan standar utilisasi gudang sebesar …. %, maka utilisasi gudang
(SOR) pelabuhan …. belum/sudah mencapai standar dan dikategorikan ……..... Hal
ini disebabkan karena ………
c. Utilisasi Lapangan Penumpukan (YOR)
Realisasi utilisasi lapangan penumpukan (YOR) sampai dengan bulan ….. sebesar
….. jika dibandingkan dengan standar utilisasi lapangan penumpukan sebesar ….%,
maka utilisasi lapangan penumpukan (YOR) pelabuhan …. belum/sudah mencapai
standar dan dikategorikan ……..... Hal ini disebabkan karena……

6. Dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan tahun …., telah melaksanakan investasi
sebesar …… yang meliputi :

Investasi Nilai

Total

C. Data arus kapal dan barang di pelabuhan/terminal…..

No KEGIATAN SATUAN Bulan ... Bulan ... Bulan ...

1 Kunjungan Kapal call


2 Arus Petikemas
- Ekspor Teu’s
- Impor Teu’s
- Antar Pulau Teu’s
3 Arus Barang Umum
- GC Ton
- BC Ton
- Unitized Ton
- CC Ton
- CK Ton

D. Kesimpulan
a. …
b. …

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

Ir. A. TONNY BUDIONO, MM


Pembina Utama Madya (IV/d)
NIP. 19580713 198603 1 001

Anda mungkin juga menyukai