Anda di halaman 1dari 2

Nama : Oscar Kokonugroho Lumban Tobing

Kelas : XI IPA 5

Sambutan Kepala SMA Negeri 3 dalam Acara Perpisahan


Dewan Guru, Staf Karyawan, dan Tata Usaha yang saya muliakan. Anak-anak
yang kucintai, kusanyangi dan kubanggakan.
Di suasana yang berbahagia ini, marilah kita bersama memanjatkan puji
syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih karunianya kita masih
diperkenankan berkumpul di sini dalam acara perpisahan anak-anak kami kelas XII.
Anak-anakku sekalian,
Sekian banyak hari, telah saya lewati bersama kalian, tak ada hari yang tidak
indah, ingin rasanya bersama selamanya, namun itu tidak mungkin. Saya telah
berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian, semoga warga besar SMA Negeri 1
Kesamben tercinta ini tak pernah menyesal dengan pertemuan kita sejak empat tahun
delapan bulan yang lalu. Seperti kata orang bukan perpisahan yang disesalkan,
namun pertemuan yang disayangkan semoga kalimat ini tidak terjadi pada diri kita
semua.
Kenangan terindah yang pernah terjadi, mari kita ukir di lubuk hati kita
masing-masing yang paling dalam untuk kita kenang sela-manya, sedangkan
kenangan buruk yang mungkin pernah terjadi, mari kita kubur dalam-dalam, sehingga
kita tidak pernah mengi-ngatnya lagi, atau lupakanlah segera.
Saya bukanlah peri yang turun dari langit yang bisa memberikan semua
keinginan kalian. Saya bukanlah bintang kejora yang bersinar di malam hari, dan
bukan pula bulan purnama yang mampu menyinari seluruh mahkluk di bumi. Tapi
saya punya kemauan, saya punya keinginan untuk memajukan sekolah ini, yang aku
berikan kepada kalian. Kemauan dan keinginan yang mesti harus didukung semua
komponen.
Saya sudah mencoba memberikan yang terbaik untuk kalian miliki, namun
maafkan hanya inilah yang mampu aku persembahkan. Hanya inilah yang mampu
Bapak berikan kepada kalian. Waktu yang ada hanya sesaat, dan kini telah berakhir.
Seperti kita telah pernah diingatkan Cintailah apa saja sesuka hatimu, namun kamu
pasti akan berpisah dengannya, dan betapapun saya sangat mencintai, menyayangi
kalian dan SMA Negeri 1 Kesamben ini, namun kini saatnya kita mesti berpisah.
Tugas saya berbeda tempat dengan kalian, walaupun masih di bidang yang sama,
yaitu pendidikan.
Saya berharap perpisahan ini akan membawa kebaikan kita masing-masing.
Semoga pertemuan kita yang lalu bagaikan perte-muan emas batangan dengan api
yang mampu mengubah dan menjadikan emas tersebut menjadi perhiasan yang indah,
atau pertemuan yang lalu bagiakan kepompong menjadi kupu-kupuyang telah
mengubah ulat yang amat menjijikkan menjadi kupu-kupu yang teramat indah.

Anak-anakku yang berbahagia,


Bapak hanya dapat mengucapkan selamat belajar, selamat meniti masa depan
melalui lembaga ini, kalian tidak salah memilih lembaga ini untuk belajar, kalian
sudah benar. Semoga keberhasilan selalu diberikan oleh Tuhan kepada kita semua.
Jika boleh saya umpamakan kehidupan ini sebagai sebuah perjalanan, maka bapak
ingatkan: jangan terlalu sering menoleh ke belakang, sesering kalian menoleh ke
belakang sesering itu pula kerja kerasmu menggapai cita-cita terganggu, energimu
akan terbuang sia-sia, bolehlah sesekali saja kalian menoleh ke belakang, kalian boleh
menoleh ke belakang untuk sekedar mengenang di mana kalian pernah berada, lain
kali jika kalian ingin menoleh ke belakang, tentu harus dengan paradigma yang
berbeda, bukan lagi dimana aku pernah berada, tetapi di manakah mungkin aku bisa
berada, mungkinkah suatu saat aku bisa berada lagi di SMA ini tentu dalam posisi dan
kapasitas yang berbeda dengan sekarang, misalnya sebagai karyawan, guru, ayau
kepala sekolah, mungkinkah aku bisa berada di kantor Polisi sebagai Kapolsek, bukan
sebagai tahanan Polisi, mungkinkan aku bisa berada di Kantor Camat sebagai Camat,
bukan hanya sebagai orang yang sedang mengurus KTP, mungkinkah aku berada di
Kantor BRI sebagai pimpinan, bukan sebagai nasabah yang sedang pinjam uang, dan
sebagainya. Ingatlah tidak ada masa depan di masa lampau.
Saya mohon maaf apabila selama ini, saya atau sekolah kurang dapat
memberikan pelayanan yang memuaskan kepada kalian. Sekali lagi, Saya hanya dapat
mengucapkan, maafkanlah saya. Khususnya anak-anakku kelas XII ingat Ujian
Nasional tinggal 76 hari lagi! (Senin, 2 Februari 2009), kalian harus sukses,
manfaatkan kesem-patan yang masih ada ini sebaik-baiknya, dan jangan pernah
bermimpi kalian sukses tanpa usaha dan kerja keras. Ingat hari ini adalah ladang
untuk itu manfaatkan bercocok tanam sebanyak mungkin, dan hari kemudian adalah
saatnya menikmati hasil panen-an. Jangan pernah bermimpi menuai hasil panenan,
jika tidak pernah menanam. Ingatlah!!!, apabila hari ini kalian terlalu lunak menata
kehidupan, di hari tua kalian akan ditindas, dihimpit, dan dilindas oleh kerasnya
kehidupan. Namun sebaliknya apabila hari ini kalian kerja keras penuh disiplin dalam
menata kehidupan, mudah-mudahan ke depan kerasnya kehidupan akan takluk dan
lunak di hadapanmu.
Anak-anakku yang kucintai,
Sekali lagi apabila selama ini Bapak mempunyai kesalahan terhadap kalian,
maka pada hari ini sudilah kiranya kalian memaafkan semua kesalahan tersebut. Aku
titipkan SMA Negeri 3 tercinta ini kepada kalian semua, jagalah nama harumnya,
tingkatkan prestasinya, tumbuh-kembangkan terus agar menjadi sekolah yang
memiliki nama besar minimal di tingkat kabupaten, atau bahkan di tingkat provinsi
dan nasional.
Itulah kata sambutan yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala
kesalahan. Akhir kata saya ucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai