Anda di halaman 1dari 11

Assalamu’alaikum wr.

wb,

Yang terhormat bapak lurah pesurungan lor ( Bpk Toat Hartono, S.STP )

Yang terhormat bapak ketua LPMK ( Bpk Drs Sodikin )

Yang terhormat ketua RW dan Ketua RT Kelurahan Pesurungan Lor.

Yang terhormat seluruh perangkat kelurahan pesurungan lor.

Dan yang terhormat seluruh bapak ibu tokoh masyarakat, karang taruna, pemuda pemudi
warga kelurahan pesurungan lor dan adik adik serta teman teman KKN yang kami sayangi.

Alhamdulilahi robbil 'alamin, assolatu wassala mu'ala asrofil ambiya I wal mursalin wa ala
alihi wasohbihi rosulillahi ajma'in.
Pertama – tama dan yang lebih utama marilah kita memanjatkan puji dan syukur atas
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita
semua dapat berkumpul di balai desa ini dalam rangka acara perpisahan Mahasiswa KKN di
kelurahan pesurungan lor, mudah – mudahan kehadiran kita di sini senantiasa mendapatkan
rahmat dari Allah SWT.
Sholawat beriring salam marilah kita sampaikan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW yang telag membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang penuh
penerangan seperti yang kita rasakan saat ini.
Bapak / ibu yang kami hormati, Pada kesempatan malam yang berbahagia ini izinkanlah saya
mewakili rekan – rekan mahasiswa KKN Universitas Pancasakti Tegal di Kelurahan
Pesurungan Lor ini untuk menyampaikan sepatah dua patah kata sebagai salah perpisahan
dari kami mahasiswa KKN Universitas Pancasakti Tegal di Kel. Pesurungan lor yang kami
cintai ini.
Sebelumnya kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada bapak lurah kelurahan
pesurungan lor yang hadir di tengah – tengah kita malam ini untuk menyaksikan acara
perpisahan Mahasiswa KKN Universitas Pancasakti Tegal.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh perangkat kelurahan yang telah
menerima, membimbing, dan mendukung kami di kelurahan pesurungan lor ini untuk belajar
langsung terjun ke tengah – tengah masyarakat menjalankan program – program KKN yang
mudah – mudahan bermanfaat bagi kita bersama.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua warga kelurahan pesurungan lor,
bapak – bapak, ibu – ibu, pemuda – pemudi dan adik – adik yang telah mendukung
kelancaran kegiatan kami, karena tanpa dukungan warga kelurahan pesurungan lor kegiatan
kami ini tidak akan berjalan dengan baik.
Bapak ibu yang kami hormati, selama dua bulan kegiatan KKN kami di Kelurahan
Pesurungan Lor ini yaitu tanggal 12 September s/d 12 November 2011, kami menyadari
bahwa kehadiran kami di sini belumlah dapat memberikan sumbangsih yang besar terhadap
kelurahan ini, tapi mudah – mudahan KKN kami kali ini dapat memberi sedikit perubahan
dan warna bila di banding tahun – tahun sebelumnya.
Kami sudah berusaha semampu kami, semaksimal mungkin mengerahkan materi, tenaga dan
pikiran kami demi pesurungan lor tercinta, kami mohon maaf apabila selama 2 bulan kami di
sini ada tingkah laku kami yang kurang sopan ataupun kegiatan kami yang kurang berkenan
di hati, sekali lagi kami mohon maaf.
Bapak ibu yang kami hormati, Kelurahan Pesurungan Lor sebagai lokasi KKN, memberikan
kesan yang baik dan menyenangkan bagi kami, masyarakatnya ramah tamah, rukun dan
damai dengan sesama saling bekerjasama. Berternak dan industri pembuatan telor asin
sebagai mayoritas mata pencaharian penduduk merupakan ciri ciri masyarakat yang bekerja
keras, giat dan tekun demi kemakmuran dan kesejahteraan warga kelurahan pesurungan lor.
Pesan kami mahasiswa KKN Universitas Pancasakti Tegal kepada masyarakat pesurungan lor
untuk tetap terus meningkatkan situasi dan kondisi ke arah yang lebih baik agar kelurahan
pesurungan lor semakin jaya dikemudian hari.
Pesan kami untuk pemuda dan pemudi pesurungan lor per eratlah hubungan persaudaraan dan
jagalah kekompakan, kami melihat jiwa kerja keras yang di miliki pemuda pemudi kelurahan
pesurungan lor, teruslah pertahankan dan tingkatkan. Pesan kami juga untuk adik – adik
tersayang, rajin – rajinlah belajar, kejar cita – cita tertinggi, dan teruslah bersekolah hingga
jenjang yang lebih tinggi karena adik – adik semua adalah penerus kami, penerus generasi
bangsa ini.

Kebersamaan dengan kalian, adik – adiku sayang, baik sewaktu bimbingan belajar, mengajar
TK maupun PAUD dan kegiatan yang lain, sangat begitu indah dan tak akan pernah kami
lupakan. Kalian semua adalah sahabat kecil kami yang senantiasa menghibur kami di sini.

Bapak dan ibu yang kami hormati, Izinkanlah saya membacakan pantun terakhir dari kami
mahasiswa KKN Universitas Pancasakti Tegal, “Apabila ada sumur diladang boleh kita
menumpang mandi, apabila diberi umur yang panjang, boleh kita berjumpa lagi”

“jika ada jarum yang patah hangan di simpan di dalam peti, jika ada kata – kata kami yang
salah jangan di simpan di dalam hati”. Demikianlah SALAM PERPISAHAN dari kami
mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Karya: Mh. Saifullullah

Ku tatap pagi yang cerah dengan senyuman mentari


Ku dengar kicauan burung-burung yang bersahutan bernyanyi
Ku pandang rerumputan hijau yang segar di pagi ini
Untuk terakhir kali
Di gampong ini

Tanpa ku sadari waktu begitu cepat berjalan


Tak terasa di sini aku sudah genap sebulan
Di dalam pengabdian yang aku jalani
Dalam masyarakat yang tak pernah ku kenal selama ini

Namun mengapa
Tiba-tiba saja langit memalingkan wajahnya
Ia memalingkan wajahnya dariku
Dengan menyamatkan warna kelabu
Burung-burung dan binatang lainnya menjadi bisu
Dan anginpun berhembus seperti pilu
Seakan semua tak ingin berlalu

Ya, inilah waktunya


Perpisahan sudah tiba
Pengabdianku berakhir sudah
Aku harus kembali
Kembali dengan duniaku yang tidak begitu berarti
Dan aku harus kembali
Walau dengan rasa sakit di dalam hati

Biarkanlah aku menghirup udara ini


Biarkanlah alam memelukku dengan kehangatan mentari
Biarkanlah aku mendengar nyanyian alam untuk terakhir kali
Sebelum aku pergi dan mungkin tak kembali

Perpisahan
Sebuah kata yang menyakitkan
Namun menyimpan banyak makna
Tak sedikit orang tertunduk karenanya
Karena sakit yang harus ditanggung setiap yang dilanda

Dan kini aku harus pergi


Kini aku harus kembali
Aku harus kembali
Harus kembali
Kembali

*Penulis adalah Warga Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah (HIMAS) Fakultas


Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsyiah
Puisi Berjudul “Sejuta Kenangan” Saat Perpisahan KKN Karya Muhammad Habibi
September 8, 2016/1 Comment/in Ragam /by Mega Purnama Zainal
SEJUTA KENANGAN

Saat kami pertama menampak kaki di Gampong Emperom ini


Senyum hangat tatapan bersahabat menyambut kedatangan kami
Masih kami ingat saat gelak tawa
Disaat kami makan bersama-sama
Walau dengan lauk seadanya
Kami datang tanpa saling mengenal, dan tanpa saling menyayangi
Tapi disaat kami mulai saling mengenal, dan saling menyayangi
Kami harus berpisah
Hari ini, di gedung serbaguna ini
Kami pamit untuk kembali
Menyimpan sejuta kenangan dalam memori
Karena esok hari takkan lagi kami jumpai
Senyum ramah dari warga
Takkan ada salam sapa dari tetangga
Atau anak-anak kecil memanggil abang kakak KKN
Selamat tinggal adik-adikku
Selamat tinggal saudara-saudaraku
Selamat tinggal bapak dan ibu
Selamat tinggal semuanya
Terimakasih, terimakasih maafkan segala kesalahan kami

Penulis :
Muhammad Habibi, Mahasiswa Fakultas Pertanian Prodi Agribisnis , Lahir Paya Ateuk, 15
Juli 1994.
– Amanat
Amanat merupakan pesan yang disampaikan oleh penulis lewat karyanya.

Berikut adalah beberapa contoh puisi yang bertemakan tentang perpisahan KKN :

CONTOH 1 :
AKU, KAU, DAN KITA
Aku tak tau tentangmu
Dunia baru yang hadirkan sebuah rasa bagiku
Begitu ceria dan penuh warna
Hingga pahitnya terbang entah kemana

Siapa kau dan kau sebenarnya


Pikirku terus menerka-nerka
Waktuku habis bersamamu
Tapi lama ku tak tahu

ternyata kau dan kau pernah di sisiku


Memantapkan asa untuk satu tuju
Meski ku tahu keras kepalamu itu
Tak pernah rendahkan egomu
Kita, rangkaian kata berjuta makna
Kumpulan huruf berbeda dari ujung-ujung dunia
Racikan kesabaran untuk saling menerima
Lautan maaf agar terus bersama

Ya, aku kini mengenalimu dengan jelas


Kau sosok baru dengan angan tanpa batas
Kau idealisme yang tak mau lepas
Dan kita seiring meski tak jumpa di kelas

Tersadar aku dari lamunan


Kau dan kau bernama teman
Meski hanya sejenak kita bergenggaman tangan
Kau tahu aku selalu berangan
Tentangku yang berjumpa denganmu

CONTOH 2 :
LANGKAH KAKI KE TEPIAN RASA
Ku langkahkan kaki menyusuri jalan
Tampaknya akan tanpa tepian
Rasaku berirama tak beraturan
Jejak ini tak berbekas di genangan

Jangan kau tanya ini genangan apa


Karena ia bukanlah yang biasa
Jangan kau menerka isinya apa
Kau tak kan mengerti jika hanya banyak bicara

Baca Juga: 5 Contoh Puisi Hari Pahlawan 10 November


Tapi aku heran denganmu
Kau selalu ingin tahu
Wahai kau, apakah gerangan isinya genangan itu
Baunya menusuk membuat pilu katamu
Dan kini kau pun tahu
Genangan terbusuk itu sarangnya rindu…

CONTOH 3 :
SALAM PERPISAHAN
Wajah mentari begitu cerah
Seolah tau ada hati-hati yang resah
Meski emosi mulai membuncah
Asa masih tergambar indah

Kalau orang bilang bertemu pasti berpisah


Maka itu sungguh tak salah
Kali ini giliran kita
Berkaca-kaca pada mata

Taukah kau sahabatku


Apa yang harusnya menghiburmu
Kala satu persatu jejak kaki menghapus bekas
Seolah tak pernah ada napak tilas

Bayangkan dalam anganmu


Kita pergi untuk sesuatu yang baru
Bukankah bergerak tanda hidup
Bukankah terus di sini itu tak cukup
Untuk kehidupan yang baru
Ku sambut dirimu penuh haru
Untuk kenangan yang lalu
Engkau tetap di hatiku

Selamat berpisah kawan


Meneruskan mimpi yang sempat tertahan
Andai jasad masih dikandung badan
Bukan mustahil sebuah pertemuan

PUISI KE-4
CERITA KITA
Pernah ku mendengar lagu sederhana
Dengan lirik “mulanya biasa saja”
Maka itulah kita
Ketika awal jumpa

Aku menutup diriku


Untuk persahabatan yang baru
Karena duniaku sudah mati
Ruangnya sudah penuh untuk ditempati

Aku bayangkan kehidupan yang membosankan


Demi sebuah nilai akademik bodoh
Meredam emosi yang biasanya tak tertahan
Latihan pasang senyuman meski isinya kepalsuan

Baca Juga: Contoh Soal Biologi Kelas 10 Tentang Dunia Hewan & Kunci Jawaban
Namun kini semua berbeda
Kesetiaan satu sama lainnya
Mengubah segalanya yang biasa saja
Buktikan kita luar biasa

Lama aku belajar


Lebih dalam tentang kehidupan
Tak henti beriringan dengan rasa sabar
Ajarkan keharmonisan untuk satu tujuan

Dan kini tiba masanya


Kisah kita dirangkai jadi cerita
Diberi jeda agar jelas terbaca
Suatu hari ketika hati meminta

PUISI KE-5
CERITA MASA KKN
Bermula di sini
Semua cerita kini
Tentang sekelompok jiwa
Yang namanya mahasiswa

Kami memang sederhana


Berpakaian ala kadarnya
Tapi jangan ditanya tentang apa yang kami lakukan
Pengabdian sedang kami berikan

Kalau mahasiswa suka dengan aksi


Kami juga tak jauh beda
Hanya sering lebih dulu permisi
Saat orasi tak berjeda
Nilai kami tidak luar biasa
Sekedar tidak mengulang sudah lega
Kami memang mahasiswa rata-rata
Tapi kami jelas punya tujuan mulia

Kini kuliah kerja nyata telah kami lalui


Buktikan eksistensi diri
Sebagai generasi pewaris negeri
Setidaknya kami pernah sedikit memberi

Untukmu desa kami


Semoga kemakmuran senantiasa diberi
Rindu kami tiada henti
Segala kenangan tak hilang terpatri

Untuk semua yang berbaik hati


Ajarkan kami tentang kehidupan ini
Kalian guru sejati
Jasamu tak kan terganti
Untuk waktu yang berlalu
Aku kan selalu merindu

Anda mungkin juga menyukai