ANTARA
PT……………………………………..
TENTANG
Pada hari ini Kamis,tanggal Delapan,bulan November tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu (08-12-
2022),yang bertandatangan di bawah ini:
M
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai PARA
PIHAK dan secara sendiri-sendiri disebut sebagai PIHAK, terlebih dahulu menerangkan hal-hal
sebagai berikut:
a. Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun
2015, kegiatan pengusahaan di Pelabuhan Labuan Bajo berupa penyediaan dan/atau
pelayanan jasa kepelabuhanan yang meliputi penyediaan dan/atau pelayanan jasa
kapal, penumpang dan barang dilaksanakan oleh PT.Pelabuhan Indonesia (Persero)
melalui Kerja Sama Pemanfaatan Barang Milik Negara Dalam Rangka Penyediaan
Infrastruktur dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Labuan
Bajo selaku Penyelenggara Pelabuhan;
b. Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020, kerja sama pemanfaatan fasilitas
pelabuhan adalah pendayagunaan Barang Milik Negara oleh pihak lain dalam jangka
waktu tertentu dalam rangka peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak dan
sumber pembiayaan lainnya, berupa Tanah Hasil Reklamasi seluas 30.000 ㎡ dan
Dermaga termasuk Causeway dan Trestle seluas 16.920 ㎡;
C. Bahwa Kerja Sama Pemanfaatan dalam rangka Penyediaan Infrastruktur sebagaimana
dimaksud huruf a dan huruf b tersebut di atas dilaksanakan dengan ketentuan dan
pertimbangan sebagai berikut:
1. Optimalisasi penyediaan,pengembangan dan Pembaruan infrastruktur Pelabuhan
Labuan Bajo sehingga meningkatkan perannya dalam mendukung kegiatan
perekonomian setempat
2. Optimalisasi kontribusi yang diperoleh dari pengelolaan Pelabuhan Labuan
Bajo,baik bagi Pemerintah melalui PNBP maupun pendapatan jasa kepelabuhanan;
3. Skema Kerja Sama Pemanfaatan dalam rangka Penyediaan Infrastruktur
mengharuskan PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) membayar kontribusi tetap setiap
tahun selama jangka waktu pengoperasian yang telah ditetapkan dan pembagian
keuntungan hasil Kerja Sama Pemanfaatan dalam rangka Penyediaan Infrastruktur
ke rekening Kas Umum Negara;
4. Besaran pembayaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan hasil Kerja Sama
Pemanfaatan dalam rangka Penyediaan Infrastruktur, telah ditetapkan berdasarkan
hasil perhitungan Tim yang dibentuk oleh Kementerian Keuangan selaku Pengelola
Barang;
5. Dalam Kerja Sama Pemanfaatan dalam rangka Penyediaan Infrastruktur fasilitas
Pelabuhan Labuan Bajo,PIHAK PERTAMA menerima kontribusi tetap, pembagian
keuntungan, dan bangunan beserta fasilitas yang dibangun oleh PIHAK KEDUA
dalam satu kesatuan perencanaan investasi awal.
2
PASAL 1
DASAR HUKUM
6. Kuasa Pengguna Barang adalah kepala satuan kerja atau pejabat yang ditunjuk oleh
Pengguna Barang untuk menggunakan barang yang berada dalam penguasaannya
dengan sebaik-baiknya.
7. 7.Terminal adalah fasilitas pelabuhan yang terdiri atas kolam sandar dan tempat kapal
bersandar atau tambat, tempat penumpukan, tempat menunggu dan naik turun
penumpang dan/atau tempat bongkar muat barang.
8. Kontribusi tetap adalah penerimaan negara atas pelaksanaan KSP dalam rangka
Penyediaan Infrastruktur yang harus disetorkan oleh PIHAK KEDUA setiap tahun yang
besarannya mendapatkan persetujuan dari Pengelola Barang.
9. 9.Pembagian keuntungan adalah penerimaan negara atas pelaksanaan KSP dalam
rangka Penyediaan Infrastruktur yang dijalankan oleh PIHAK KEDUA yang besarannya
mendapatkan persetujuan dari Pengelola Barang.
10. Penerimaan Negara Bukan Pajak, yang selanjutnya disebut PNBP adalah Pungutan
yang dibayar oleh orang pribadi atau badan dengan memperoleh manfaat langsung
maupun tidak langsung atas layanan atau pemanfaatan sumber daya dan hak yang
diperoleh Negara berdasarkan peraturan perudang-undangan yang menjadi
penerimaan Pemerintah Pusat di luar penerimaan perpajakan dan hibah dan dikelola
dalam mekanisme anggaran pendapatan belanja negara.
11. Hasil KSP dalam rangka Penyediaan Infrastruktur adalah bangunan, sarana, dan
fasilitasnya yang diadakan oleh PIHAK KEDUA diatas objek KSP dalam rangka
Penyediaan Infrastruktur.
PASAL 3
MAKSUD DAN TUJUAN
1) Maksud dibuat Perjanjian ini adalah dalam rangka peningkatan dan pemerataan
kesejahteraan masyarakat, penyediaan dan pengembangan infrastruktur logistik secara
memadai dan merata di Pelabuhan Labuan Bajo.
2) Tujuan Perjanjian ini adalah:
a. Optimalisasi penyediaan, pengembangan dan pengelolaan infrastrukur
Pelabuhan Labuan Bajo sehingga meningkatkan perannya dalam mendukung
kegiatan perekonomian setempat.
b. Optimalisasi kontribusi yang diperoleh dari pengelolaan Pelabuhan Labuan
Bajo, baik bagi Pemerintah melalui PNBP maupun pendapatan jasa
kepelabuhanan.
PASAL 4
RUANG LINGKUP
PASAL 5
KEPEMILIKAN ASET
1. Objek KSP dalam rangka Penyediaan Infrastruktur berupa aset Pelabuhan Labuan Bajo
yang dibiayai oleh APBN terdiri dari :
a) Dermaga berukuran (120x20)㎡;
b) b.Trestle berukuran (60x12)㎡;
c) c.Causeway berukuran (690 x 20) ㎡;
d) d.Tanah Hasil Reklamasi atau Tanah Lapangan Penimbunan (Container Yard)
seluas (100 x 300) ㎡.
2. Objek KSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada dalam kepemilikan PIHAK
PERTAMA,sedangkan pengoperasian dan pengusahaan selama jangka waktu Perjanjian
ini dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA,sebagaimana terdapat dalam lampiran 1 (satu)
Perjanjian ini.
3. Pengoperasian dan pengusahaan Objek KSP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di
atas, akan dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Barang.
4. Apabila dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak ditandatanganinya Perjanjian ini belum
dilakukan pembangunan atau pelaksanaan pembangunan oleh PIHAK KEDUA, maka
Perjanjian ini dinyatakan batal demi hukum.
5. Objek KSP maupun bangunan termasuk sarana dan prasarana hasil pelaksanaan KSP
yang nantinya menjadi Barang Milik Negara pada saat diserahkan oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA tidak dapat dijaminkan/digadaikan sejak pelaksanaan
Perjanjian ini atau pada saat pelaksanaan perjanjian ini berakhir.
6. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk mengembalikan aset Pelabuhan Labuan Bajo
sebagaimana dimaksud ayat (1) dan menyerahkan Hasil KSP dalam rangka penyediaan
Infrastruktur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada PIHAK PERTAMA, setelah
berakhimya Perjanjian ini yang dituangkan dalam Berita Acara Pengembalian Aset.
PASAL 6
SKEMA BAGI HASIL
Skema bagi hasil Perjanjian ini sebagai berikut :
1. Hasil Perjanjian ini yang diperoleh PIHAK PERTAMA adalah berupa Kontribusi
Tetap setiap tahun dari nilai kewajaran aset Barang Milik Negara(BMN) sejumlah
Rp 171.000.000,00 (seratus tujuh puluh satu juta rupiah) dan setiap tahunnya
mengalami peningkatan sebesar 2,95% (dua koma sembilan puluh lima persen)
sebagaimana terdapat dalam lampiran 2 (dua) Perjanjian ini.
2. Selain memperoleh Kontribusi Tetap sebagaimana dimaksud padaayat (1), PIHAK
PERTAMA juga memperoleh pembagian keuntungan Bagi Hasil Perjanjian ini
sebesar 16,81% (enam belas koma delapan puluh satu persen) dari Arus Kas
Bersih dari Kegiatan Operasi dan Kegiatan Investasi (AKB KOKI) dengan asumsi
nilai investasi PIHAK KEDUA sebesar Rp. 318.640.679.333 (tiga ratus delapan
belas miliar enam ratus empat puluh juta enam ratus tujuh puluh sembilan ribu tiga
ratus tiga puluh tiga rupiah). Arus Kas Bersih dari Kegiatan Operasi dan Kegiatan
Investasi (AKB KOKI) tersebut didasarkan pada Laporan Keuangan yang telah
diaudit oleh auditor independen.
3. Keuntungan Bagi Hasil Perjanjian ini sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diperoleh dari
pendapatan penyediaan dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanan serta jasa terkait dengan
kepelabuhanan.
4. Pembagian Keuntungan dilakukan apabila pemanfaatan BMN menghasilkan keuntungan
berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik.
5. Khusus untuk Kontribusi Tetap tahun pertama pembayaran dilakukan paling lambat 2
(dua) hari setelah perjanjian ditandatangani oleh PARA PIHAK. Pembayaran Kontribusi
Tetap tahun berikutnya, harus dilakukan paling lambat tanggal 8 November pada tahun
berikutnya sampai dengan berakhirnya Perjanjian ini.
6. Pembayaran Pembagian Keuntungan dilakukan paling lambat tanggal 30 April setiap
tahunnya sampai dengan berakhimya Perjanjian ini.
7. Dalam hal PIHAK KEDUA terlambat melakukan pembayaran atau melakukan pembayaran
namun tidak sesuai dengan ketentuan atas kontribusi tetap dan/atau pembagian
keuntungan hasil Perjanjian ini pada waktu yang telah di tentukan dalam waktu Perjanjian
PIHAK KEDUA wajib membayar denda paling sedikit 2% (dua persen) per bulan dari
jumlah kewajiban yang masih harus dibayarkan oleh PIHAK KEDUA.
PASAL 7
HASIL KERJA SAMA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
1. Hasil KSP berupa lahan sisi daratan seluas 3,6 Ha (tiga koma enam hektar)yang
disediakan oleh PIHAK KEDUA wajib diserahkan kepada PIHAK PERTAMA
termasuk legalitas penguasaan lahan dimaksud, paling lambat 60 (enam puluh)
hari, sejak Perjanjian ini ditandatangani, dan selanjutnya menjadi Barang Milik
Negara.
2. Hasil KSP selain pada ayat 1 di atas, wajib diserahkan kepada PIHAK PERTAMA
pada akhir masa perjanjian ini dan selanjutnya menjadi Barang Milik Negara sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
PASAL 8
JANGKA WAKTU
1. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu selama 50 (lima puluh) tahun terhitung sejak
Perjanjian ini ditandatangani oleh PARA PIHAK dan dapat diperpanjang berdasarkan
permohonan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA paling lambat
2 (dua) tahun sebelum berakhimya jangka waktu Perjanjian ini.
2. Dalam rangka permohonan perpanjangan Perjanjian ini oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK
PERTAMA mengajukan permohonan perpanjangan jangka waktu paling lambat 2 (dua)
tahun sebelum berakhirnya jangka waktu Perjanjianini kepada Pengelola Barang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PASAL 9
TARIF JASA KEPELABUHANAN
PASAL 10
HAK DAN KEWAJIBAN
PASAL 11
PAJAK
Standar Kinerja Operasional Pelabuhan Labuan Bajo dilaksanakan sesuai dengan standar kinerja
pelayanan di pelabuhan yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan
PASAL 13
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
PASAL 14
PELAPORAN
Pelaporan pengusahaan fasilitas dan kinerja operasional dilakukan PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA,sebagai berikut:
(1)Laporan kinerja pengusahaan pengelolaan Pelabuhan Labuan Bajo secara berkala disampaikan
setiap bulan, yaitu paling lambat tanggal 10 (sepuluh)bulan berjalan;
(2)Laporan Keuangan Tahunan atas pelaksanaan Perjanjian ini harus telah diperiksa oleh Auditor
Independen, selambat-lambatnya tanggal 31 (tiga puluh satu)Maret pada tahun berjalan.
PASAL 15
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
12
c. Berakhirnya penjanjian;atau
d. Pengakhiran perjanjian secara sepihak oleh PIHAK KEDUA sebelum jangka waktu
berakhirmya perjanjian;
e.Ketentuan lain sesuai peraturan perundang-undangan.
(2) Pengakhiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dapat dilakukan dalam hal PIHAK
KEDUA:
a.Tidak membayar Kontribusi Tetap dan/atau Pembagian Keuntungan selama 3 (tiga) tahun
berturut-turut sesuai perjanjian ini;
b. Tidak melaksanakan pembangunan sebagaimana tertuang dalam perjanjian ini sampai
dengan 2 (dua) tahun terhitung sejak penandatanganan perjanjian;dan/atau
c. Tidak memenuhi kewajiban selain sebagaimana dimaksud pada huruf a sebagaimana
tertuang dalam perjanjian ini.
(3)Pengakhiran Perjanjian ini sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan oleh
Pengelola Barang dan/atau PIHAK PERTAMA secara tertulis dengan mengesampingkan
ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia,
setelah terlebih dahulu diberikan peringatan/pemberitahuan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali
dengan tenggang waktu masing-masing peringatan 1 (satu) bulan kepada PIHAK KEDUA.
(4)Dalam Pengakhiran perjanjian ini oleh Pengelola Barang dan/atau PIHAK PERTAMA
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c, Pengelola Barang dan/atau PIHAK
PERTAMA membentuk tim untuk melakukan evaluasi terhadap investasi dan kewajiban PIHAK
KEDUA.
(5) Evaluasi terhadap investasi dan kewajiban PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) dilakukan setelah Pengelola Barang/PIHAK PERTAMA memperoleh hasil reviu aparat
pengawasan intern pemerintah.
(6) Dalam hal terjadi pengakhiran perjanjian ini sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan
huruf c:
a. Seluruh biaya yang telah dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA sampai dengan dilakukannya
pengakhiran perjanjian ini sepenuhnya menjadi beban PIHAK KEDUA;dan/atau
b. Berdasarkan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5), investasi dan kewajiban PIHAK
KEDUA dapat beralih kepada mitra baru.
13
(7)Mitra baru dimaksud sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dipilih sesuai ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan.
(8) Dalam hal salah satu PIHAK berkeinginan untuk mengakhiri Perjanjian ini karena sesuatu hal
sebelum berakhimya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf d,
maka PIHAK yang berkeinginan untuk mengakhiri wajib memberitahukan maksud tersebut secara
tertulis kepada PIHAK lainnya paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum tanggal pengakhiran yang
diinginkan dan pengakhiran Perjanjian ini tidak mempengaruhi hak dan kewajiban PARA PIHAK
untuk menyelesaikan terlebih dahulu kegiatan yang sedang dilaksanakan.
(9) Apabila PIHAK yang menerima pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (8) tidak
memberikan jawaban dalam waktu paling lama 3 (tiga) bulan, maka PIHAK yang menerima
pemberitahuan dianggap setuju dengan pengakhiran tersebut dan dengan demikian Perjanjian ini
dianggap berakhir pada tanggal yang dikehendaki dalam pemberitahuan tertulis tersebut.
(10) PIHAK KEDUA harus menyerahkan Objek BMN dan Hasil KSP kepada PIHAK PERTAMA
dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah pengakhiran sebagaimana ayat (9).
PASAL 16
MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA
(1) Apabila timbul perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA,maka
perselisihan tersebut akan diselesaikan melalui perdamaian atau musyawarah.
(2) Apabila penyelesaian perselisihan melalui perdamaian atau musyawarah tidak dapat
dicapai, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut melalui
Pengadilan Negeri Labuan Bajo.
PASAL 17
PROSEDUR PENANGANAN KELUHAN MASYARAKAT
Setiap keluhan masyarakat dalam pelayanan pengelolaan Pelabuhan Labuan Bajo akan ditangani
sesuai dengan tata cara yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
PASAL 18
KEADAAN KAHAR
(2)Dalam hal terjadinya suatu Peristiwa Keadaan Kahar sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
maka PIHAK yang pelaksanaan kewajibannya terhambat atau terpengaruh oleh Keadaan Kahar
tersebut, dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari memberitahukan terjadinya Keadaan
Kahar tersebut kepada PIHAK lain dan PIHAK lainnya yang menerima pemberitahuan dalam waktu
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah menerima pemberitahuan harus menyampaikan
persetujuan atau dianggap menerima pemberitahuan apabila dalam waktu selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari tidak menyampaikan persetujuan.
(3)Dalam hal terjadinya suatu Keadaan Kahar, dalam suatu jangka waktu lebih dari 90 (sembilan
puluh) hari secara terus menerus sehingga PARA PIHAK tidak dapat menyelesaikan kewajibannya
dalam Perjanjian ini, maka:
a. PARA PIHAK dapat menyatakan bahwa Perjanjian ini berakhir; dan
b.PARA PIHAK tidak terikat satu dengan yang lainnya, terkecuali untuk kewajiban-kewajiban
yang telah ada sebelum berakhirnya Perjanjian ini.
(4) Dalam setiap hal sehubungan dengan suatu Keadaan Kahar, PARA PIHAK dengan itikad baik
akan membicarakan dan menyepakati suatu rencana perbaikan (remedial plan) segera mengatasi
akibat yang timbul dari Keadaan Kahar tersebut, dan dalam hal rencana perbaikan demikian telah
disetujui dan dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh PARA PIHAK, maka PARA
PIHAK akan berkewajiban melaksanakan rencana perbaikan sesuai dengan Berita Acara tersebut.
PASAL 19
INFORMASI DAN KERAHASIAAN INFORMASI
(1)PARA PIHAK dengan ini menyatakan pengertian dan persetujuan bahwa setiap informasi,
data, ataupun hasil analisa dan pengelolaan informasi dan data, sehubungan dengan
pemberian jasa yang dimaksudkan dalam Perjanjian ini akan tetap menjadi milik PARA PIHAK.
15
(2)PARA PIHAK menyetujui bahwa, tanpa adanya persetujuan dari PIHAK lainnya, satu PIHAK
tidak akan membuka suatu informasi apapun yang diperolehnya mengenai Perjanjian ini dan
informasi atau data PIHAK lainnya sehubungan dengan pemberian jasa berdasarkan Perjanjian ini,
terkecuali diperlukan oleh instansi yang berwenang atau pihak lain sesuai peraturan perundang-
undangan.
PASAL 20
SANKSI
(1)Dalam hal PIHAK KEDUA terlambat melakukan pembayaran atau melakukan pembayaran
namun tidak sesuai dengan ketentuan atas kontribusi tetap dan/atau pembagian keuntungan hasil
Kerja Sama Pemanfaatan pada waktu yang telah ditentukan dalam waktu perjanjian, PIHAK
KEDUA wajib membayar denda paling sedikit 2% (dua persen) per bulan dari jumlah kewajiban
yang masih harus dibayarkan oleh PIHAK KEDUA.
(2)Dalam hal PIHAK KEDUA gagal untuk mengoperasikan fasilitas Pelabuhan Labuan Bajo
termasuk pemeliharaannya secara berkala dan patut sesuai dengan Perjanjian ini, maka PIHAK
PERTAMA dapat mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak dengan mekanisme pengakhiran
perjanjian sebagaimana Pasal 15.
PASAL 21
KORESPONDENSI
(1)Semua surat menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan yang harus dikirim oleh salah satu
PIHAK kepada PIHAK lainnya dalam Perjanjian ini, dapat dilakukan melalui faksimil, e-mail, pos
tercatat, atau melalui ekspedisi/kurir intenal PARA PIHAK ke alamat sebagai berikut :
a. PIHAK PERTAMA:
Nama
:Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Alamat
:Jalan Medan Merdeka Barat No. 8,Jakarta Pusat
Telepon :(021)3842440
Faksimil :(021)3845430
E-mail :sesditjenhubla@gmail.com
U.p. :Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Kelas IlI Labuan Bajo
b. PIHAK KEDUA:
Nama
:PT.Pelabuhan Indonesia (Persero)Regional 3
Alamat
:Jalan Perak Timur 610 Surabaya
Telepon :(031)3298631
U.p. :Regional Head 3 PT. Pelabuhan Indonesia(Persero)
16
(2) Apabila terjadi perubahan alamat korespondensi salah satu PIHAK,maka perubahan tersebut
harus segera disampaikan secara tertulis kepada PIHAK lainnya.
PASAL 22
ADDENDUM
(1) Setiap perubahan dalam Perjanjian ini akan dibuat dalam bentuk Addendum yang dibuat
berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK, mengikat dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Perjanjian ini.
(2)Addendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuat sebelum berakhirnya Perjanjian ini dan
harus mendapat persetujuan dari Pengelola Barang
PASAL 23
HUKUM YANG BERLAKU
Perjanjian ini tunduk dan harus ditafsirkan menurut hukum Negara Republik Indonesia.
Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal sebagaimana tersebut
pada awal Perjanjian ini, dalam rangkap 2 (dua) asli, dibubuhi materai Rp. 10.000,-(sepuluh ribu
rupiah) masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang mempunyai kekuatan
hukum yang sama.
PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA
BARIF TOHA
Nomor
Nomor
Tanggal
18
Nomor
Nomor
Tanggal
:
2028
Tahun ke- 7 203.588.956,00
2036
Tahun ke- 16 264.479.110,00
2053
19
2054 Tahun ke- 34 446,339,880,00
JUMLAH 19.005.671.889,00
Nomor
Nomor
Tanggal
Bangunan Penunjang(Masjid,Project
5,475,430,607 5,475,430,607
Gallery,dll
103,495,288,00
Total 215,145,391,533 318.640.679.333
0
PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA
1AJX218038168
ARDHY WAHYU BASUKI
BUARIF TOHA