Anda di halaman 1dari 7

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN KONSTRUKSI

PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN


SANGKULIRANG APBN 2023

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERHUBUNGAN


UNIT ESELON I/II : DIREKTORAT JENDERALPERHUBUNGAN LAUT

KLASIFIKASI RINCIAN OUTPUT : LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS


PELABUHAN SANGKULIRANG KABUPATEN
KUTAI TIMUR - PROV. KALIMANTAN TIMUR
APBN 2023
VOLUME : 1 PAKET
SATUAN VOLUME : PAKET

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR UNIT PENYELENGGARAN PELABUHAN KELAS III SANGKULIRANG
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
Secara umum kegiatan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan
Sangkulirang APBN 2023 dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang
diatur pada:
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
b. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional;
c. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhan;
d. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian;
e. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 20 Tahun 2010 tentang
Angkutan di Perairan;
f. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 53 Tahun 2002 tentang Tatanan
Kepelabuhan Nasional;
g. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 2006 tentang
Pedoman dan Proses Perencanaan di Lingkungan Departemen
Perhubungan;
h. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 6 Tahun 2010 tentang Cetak
Biru Pengembangan Transportasi Penyeberangan Tahun 2010-2030;
i. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan;
j. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran di Lingkungan Kementerian
Perhubungan;
k. Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri
Lainnya yang Khusus Mengatur Wilayah Studi Tertentu

2. Gambaran Umum
Pelabuhan Sangkulirang adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di
sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintah dan
kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar,
berlabuh, naik turun penumpang dan/bongkar muat barang yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta
sebagai tempat perpindahan intra dan/ atau moda transportasi.

Kegiatan kepelabuhanan (bongkar/muat barang) di Pelabuhan Sangkulirang


saat ini berjalan tidak optimal akibat dari kerusakan dan kurangnya sarana
penunjang.

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sangkulirang


berencana melaksanakan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan
Sangkulirang APBN 2023 sehingga pelayanan kegiatan transportasi laut dapat
kembali diselenggarakan dengan optimal, aktivitas bongkar/muat dapat
berjalan lancar serta meningkatkan kapasitas dan kemampuan operasional
pelabuhan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud dilaksanakannya pengadaan Konstruksi (Fisik) ini sesuai dengan apa
yang telah direncanakan dari sisi mutu, waktu dan biaya pelaksanaan, sehingga
dicapai wujud akhir bangunan sesuai dengan persyaratan dan standar teknis
pekerjaan.
2. Tujuan pengadaan Konstruksi (Fisik) adalah mendapatkan hasil pekerjaan
konstruksi yang memenuhi dan sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan
teknis yang tercantum dalam dokumen kontrak dan dilaksanakan secara tepat
mutu, tepat waktu dan tepat biaya serta tertib administrasi.

C. PENERIMA MANFAAT
Pekerjaan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Sangkulirang APBN
2023 ini dilaksanakan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat Kabupaten
Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur dan sekitarnya dalam rangka kemudahan
akses serta meningkatkan pelayanan transportasi dari dan ke antar daerah dalam
Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur maupun keluar Kabupaten
Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur sehingga adanya peningkatan
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan
Sangkulirang APBN 2023 ini meliputi:
1. PEKERJAAN PENDAHULUAN
2. PEMBANGUNAN GUDANG
3. BIAYA PENERAPAN SMK3
4. PEKERJAAN LAIN-LAIN

E. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ini akan dilakukan secara terjadwal dengan menggunakan
skema Kontrak Tahun Tunggal pada Tahun Anggaran 2023, sesuai dengan
rencana pengadaan yang disusun oleh Satuan Kerja, dengan lamanya waktu
pelaksanaan disesuaikan dengan jadwal yang ditetapkan oleh Satuan Kerja
dengan ketentuan tidak melebihi batas akhir tahun 2023.

F. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Pelaksanaan kegiatan Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan
Sangkulirang APBN 2023 dicapai dalam kurun waktu maksimum 150 (Seratu lima
puluh) hari kalender pada tahun anggaran 2023.

G. NAMA DAN ORGANISASI PPK


Pejabat Pembuat Komitmen :
Nama : JOHANSYAH
NIP : 19700820 199103 1 005
Satuan Kerja : Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Sangkulirang
H. SUMBER DANA
Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBN 2023 DIPA Kantor Unit
Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Sangkulirang Tahun Anggaran 2023.

I. PERSYARATAN KELENGKAPAN CALON PENYEDIA JASA


Peserta yang berbadan usaha harus memiliki :
1. Peserta yang melakukan Kerja Sama Operasi (KSO) maka jumlah anggota
KSO dapat dilakukan dengan batasan paling banyak 3 (tiga) perusahaan
dalam 1 (satu) KSO;
2. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki Surat Izin Usaha Jasa
Konstruksi (IUJK)/NIB yang masih berlaku;
3. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang masih berlaku dengan
Kualifikasi Usaha Kecil, klasifikasi Bangunan Gedung subklasifikasi : Jasa
Pelaksana Untuk Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya (BG009) ATAU
Konstruksi Gedung Lainnya (BG009), Kode KBLI 41019
4. Memiliki Akta Pendirian Perusahaan dan Akta Perubahan Perusahaan
(apabila ada perubahan). Untuk badan usaha yang berbentuk Perseroan
Terbatas (PT), sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas, harus dilampiri bukti pengesahan dari
Kementerian Hukum dan HAM;
5. Memiliki NPWP, dengan status keterangan wajib pajak berdasarkan hasil
konfirmasi status wajib pajak valid Tahun 2021;
6. Memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket (SKP) dengan ketentuan :
SKP = KP – P, dimana
KP adalah nilai Kemampuan Paket, dengan ketentuan :
a. untuk Usaha Kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak 5
(lima) paket pekerjaan; dan
b. untuk Usaha non Kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak
6 (enam) atau 1,2 (satu koma dua) N.
P adalah paket pekerjaan kontruksi yang sedang dikerjakan.
N adalah jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat
bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.
7. Surat Pernyataan :
a. Tidak masuk dalam Daftar Hitam;
b. keikutsertaannya tidak menimbulkan pertentangan kepentingan pihak
yang terkait;
c. tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan;
d. yang bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana;
e. pengurus/pegawai tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang
bersangkutan mengambil cuti diluar tanggungan Negara; dan
f. Tidak menuntut ganti rugi apabila tidak tersedia cukup anggaran
dan/atau paket pekerjaan dibatalkan.
8. Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) Pekerjaan Konstruksi dalam
kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah atau
swasta termasuk pengalaman subkontrak.
9. Untuk kualifikasi Usaha Kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun:
- Dalam hal Penyedia belum memiliki pengalaman, dikecualikan dari
ketentuan untuk pengadaan dengan nilai paket sampai dengan paling
banyak Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah);
- Harus mempunyai 1 (satu) pengalaman pada bidang yang sama, untuk
pengadaan dengan nilai paket pekerjaan paling sedikit di atas
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah)

EVALUASI T E K N IS

Evaluasi teknis menggunakan evaluasi sistem Gugur dengan ketentuan.


1. Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi;
2. Evaluasi teknis yang dilakukan oleh Pokja Pemilihan meliputi unsur-unsur sebagai
berikut :
a. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan secara detail dan terinci pada setiap lingkup
kegiatan;
b. Personil Manajerial;
c. Jenis, Kapasitas, Komposisi dan Jumlah Peralatan Utama Minimal;
d. Penggunaan Material dan Bahan Produksi Dalam Negeri;
e. Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan;
f. Dokumen Rencana Keselamatan Konstruksi;
g. Persyaratan Lainnya.

3. Adapun kriteria dan tata cara evaluasi, sebagai berikut :


a. Peralatan Utama
Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan utama minimal yang
dibutuhkan adalah :
No. Daftar Peralatan Kapasitas Kebutuhan Status
Sewa / Sewa
1. Dump Truck 3,5-5 Ton 2 Unit
Beli/Milik Sendiri
Sewa / Sewa
2. Concerete Pump Pipe 150 m 1 Unit
Beli/Milik Sendiri
Sewa / Sewa
3. Truck Mixer Min 6 m3 1 Unit
Beli/Milik Sendiri
Sewa / Sewa
4. Mesin Las Min. 200 Amp 2 Unit
Beli/Milik Sendiri
Sewa / Sewa
5. Genset 10 KVA 1 unit
Beli/Milik Sendiri
Sewa / Sewa
6. Theodolite Digital Min. 50 M 1 Unit
Beli/Milik Sendiri

Evaluasi terhadap peralatan utama yang bersumber dari:


1) Milik sendiri, dilakukan terhadap bukti kepemilikan peralatan;
2) Sewa Beli, dilakukan terhadap bukti pembayaran Sewa Beli;
3) Untuk peralatan sewa, selain menyampaikan surat perjanjian sewa harus
disertai dengan bukti kepemilikan/penguasaan terhadap peralatan dari
pemberi sewa.
b. Personil manajerial
Tenaga yang dipersyaratkan dalam melaksanakan pekerjaan ini meliputi ;
Pengalaman Kerja
Jabatan dalam Jumlah
No. Profesional minimal Sertifikat Kompetensi Kerja*)
Pekerjaan ini*) Tenaga
(Tahun) *)
SKT Pelaksana Bangunan
1. Pelaksana 1 2 Tahun
Gedung/Pekerjaan Gedung
2. Pelaksana K3 1 0 Tahun Sertifikat K3 Konstruksi

c. Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan Paket pekerjaan dengan nilai pagu


anggaran di atas Rp. 25.000.0000,00 (Dua Puluh Lima Milyar) sampai dengan
Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah);;

No Jenis Pekerjaan yang wajib disubkontrakkan


Pekerjaan Spesialis pada Pekerjaan Utama (kepada Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi Spesialis)

Pekerjaan bukan Pekerjaan Utama (kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi


kualifikasi kecil )

d. Dokumen Rencana Keselamatan Konstruksi


1) Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi;
2) Elemen SMKK;
3) Uraian pekerjaan dan penjelasan manajemen risiko meliputi
mengidentifikasi bahaya;
4) Uraian pekerjaan dan penjelasan manajemen risiko meliputi menilai
tingkat risiko;
5) Penjelasan manajemen risiko meliputi pengendalian tingkat resiko;
6) Penjelasan rencana Tindakan meliputi sasaran khusus dan program
khusus;
7) Identifikasi Bahaya;

No Jenis/Type Pekerjaan Identifikasi Bahaya


1 Pekerjaan Konstruksi Atas (Kolom  Terjatuh dari ketinggian
utama WF 250.125.6.9) ketika instalasi

8) Penentuan Tingkat Risiko Keselamatan Konstruksi pada pekerjaan


Pemancangan;
9) Pengendalian Risiko Bahaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
keberlanjutan :
a) Penjelasan rencana tindakan meliputi sasaran umum, sasaran
khusus dan Program Keselamatan Konstruksi;
(1) Didalam penyajian poin 7) di atas agar dapat
menggambarkan bagaimana pelaksanaan kegiatan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi sesuai
dengan pedoman, persyaratan serta peraturan yang
berlaku, dan didukung dari instansi Pengendalian
Bencana / Kecelakaan (Polisi, PMK, RS);
(2) Didalam penyajian poin 8) di atas sangat perlu adanya
inovasi dari Peserta sehingga memberikan nilai tambah
penyelenggaraan K3K serta menunjukkan keberhasilan
melaksanakan langka-langkah efektif K3K;
(3) Metode Identifikasi Bahaya
Setiap calon pelaksana harus melampirkan identifikasi
bahaya, resiko dan penanggulangan agar zero accident
pada setiap item pekerjaan.

Demikian spesifikasi teknis ini dibuat sebagai bahan rujukan dalam pelaksanaan
kegiatan pekerjaaan konstruksi ini.

Sangkulirang, Januari 2023


Pejabat Pembuat Komitmen
Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan
Kelas III Sangkulirang

JOHANSYAH
NIP. 19700820 199103 1 005

Anda mungkin juga menyukai