Anda di halaman 1dari 9

INFORMASI PELAKSANAAN KEGIATAN ( Readiness Criteria)

Kementerian : Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon I/III : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Balai Wilayah Sungai
Program : Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa
danJaringan Pengairan Lainnya
Hasil : Mengembalikan Fungsi Layanan Air Irigasi Seluas Ha
Kegiatan : Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan, Rawa dan
Jaringan Pengairan Lainnya
Indikator Kinerja Kegiatan : Luas Layanan Jaringan Irigasi Yang dibangun
Jenis Keluaran : Jaringan Irigasi Yang dibangun
Volume : 4.000 M
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
1. Judul Proyek (DPP)
Lanjutan Pembangunan Jaringan Irigasi Sub D.I. Baing D.I. Baing di Kab. Sumba Timur
2. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
Pelaksana Kegiatan :
1) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air
2) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
3) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
4) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
5) Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan
Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
6) Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselatan Konstruksi
7) Peraturan Menteri PUPR Nomor 20/PRT/M/2018 tentang Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di Kementerian PUPR
8) Peraturan Menteri PUPR Nomor 30/PRT/M/2015 tentang Pengembangan Dan System
Pengelolaan Sistem Irigasi
9) Peraturan Menteri PUPR No.14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status
Daerah Irigasi
10) Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 04/SE/M/2021 tentang Pedoman Penerapan
Manajemen Risiko di Kementerian PUPR
11) Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 15/SE/M/2019 tentang Tata Cara Penjaminan
Mutu dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian PUPR
12) Keputusan Menteri PUPR Nomor 897/KPTS/M/2017 tentang Besaran Remunerasi
Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa
Konsultansi Konstruksi
b. Gambaran Umum
Uraian Singkat
Daerah Irigasi (DI) Sub D.I Baing terletak di Kecamatan Wulla Waijelu dan meliputi
beberapa Desa Yaitu Desa Laipandak, Desa Latena, Desa Laijanji, Desa Paranda, Desa
Hadakamali, Desa Wulla, Kabupaten Sumba Timur , Propinsi Nusa Tenggara Timur serta
berjarak sekitar 145 Km dari Kota Waingapu.

Sungai Waebara adalah salah satu sungai yang berada di Kabupaten Sumba Timur dengan
Luas DAS 147,60 Km². Sungai Waebara yang melintas di sebelah Selatan Kota Waingapu
sangat besar manfaatnya bagi penduduk baik untuk irigasi, perikanan dan air minum.

Daerah Irigasi Baing dengan potensi sebesar ± 2.000 Ha, terletak di sebelah kiri dan kanan
sungai Waebara, dimana ± 1.630 Ha berada di sebelah kiri sungai dan ± 370 Ha berada di
sebelah kanan sungai
Data-data Teknis Sub D.I. Baing
Data-data teknis Bendung dan Saluran
Lokasi : Kabupaten Sumba Timur
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Sumber Air : Sungai Waebara
Pengambilan : Bendung Sub D.I Baing D.I Baing
Bendung :
Type Mercu : Bulat
Lebar Total bendung : 40 M
Tinggi mercu pada elevasi : +26,00
Pintu Pembilas : 2 (2 x 2,50)
Pintu Pengambilan : 2 (1,2 x 1,4)
Jaringan Irigasi :
Saluran Pembawa Primer : 5,86Km
Saluran Pembawa Sekunder Kiri : 19,47 Km
Saluran Pembawa Sekunder Kanan : 3,22 Km
Bangunan Bagi / Sadap : 30,00 buah
Bangunan Siphon : 1,00 buah
Gorong-gorong Jalan : 20,00 buah
Gorong-gorong Drainase : 2,00 buah
D.I BAING
3. Relevansi RPJMN/ Renstra/ RKP/ K/L
Kegiatan Meningkatkan dukungan untuk kedaulatan pangan dan ketahanan energi RPJMN
yaitu: Mendukung upaya pencapaian target nasional yang diemban Kementerian PUPR
berdasarkan PP Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja
serta amanat RPJMN Tahap Ketiga, dimana salah satunya adalah mempercepat pembangunan
infrastruktur sumber daya air termasuk sumber daya air maritim untuk mendukung ketahanan
air, kedaulatan pangan dan kedaulatan energi, guna menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi.
Terkait dengan RPJMN yaitu untuk menjamin kedaulatan pangan dan ketahanan energi untuk
mendukung ketahanan nasional yaitu : sasaran meningkatnya kinerja layanan irigasi,
peningkatan layanan jaringan irigasi, pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi permukaan
rawa dan tambak.
4. Persyaratan Kualifikasi
Kualifiikasi yang disyaratkan dalam paket pekerjaan ini adalah memiliki Sertifikat Badan Usaha
(SBU) dengan Kualifikasi Usaha Kecil, serta disyaratkan sub bidang klasifikasi/layanan
: Jasa Pelaksana Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam dan Prasaran Sumber Daya
Air lainnya (SI 001) – KBLI 2015 atau Konstruksi Bangunan Prasarana Sumber Daya
Air BS010 – KBLI 2020.;
5. Persyaratan Teknis
a) Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan dalam paket pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Jumlah Yang
No Jenis Alat Kapasitas
Dibutuhkan
A Peralatan Utama
1 Bulldozer Min 120 HP 1
2 Excavator Min 0,8 M³ 3
3 Excavator + Breaker Min 0,8 M³ 1
4 Dump Truck Min 3 M³ 3
5 Truck Mixer Min 4 M³ 3
6 Batching Plant Min 15M³/Jam 1
b) Personil
Personil yang dibutuhkan dalam paket pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

Pengalaman Kerja Sertifikat Kompetensi


No Jabatan
(tahun) Keja
SKT Pelaksana Saluran
1 Pelaksana -
Irigasi (TS 031)
Ahli K3
Sertifikat Petugas
Konstruksi/Ahli
Keselamatan Konstruksi
Keselamatan
2 - atau Sertifikat Ahli K3
Konstruksi/Petugas
Konstruksi/Ahli
Keselamatan
Keselamatan Konstruksi
Konstruksi

6. Maksud dan Tujuan Proyek


Maksud dan tujuan dari Lanjutan Pembangunan Jaringan Irigasi Sub D.I. Baing D.I. Baing di
Kab. Sumba Timur adalah usaha meningkatkan fungsi penyediaan air bagi irigasi dan
meningkatkan intensitas tanam dalam mendukung kegiatan budidaya padi sawah dan usaha tani
lainnya oleh masyarakat setempat.
7. Ruang Lingkup Proyek
Ruang lingkup proyek ini terdiri atas:
I. Pekerjaan Persiapan
1. Mobilisasi dan Demobilisasi;
2. Papan Nama Proyek;
II. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
1. Penyiapan RKK;
2. Sosialisasi dan Promosi K3;
3. Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri;
4. Asuransi dan Perijinan;
5. Fasilitas Sarana Kesehatan;
6. Rambu – rambu dan kelengkapan lalu lintas;
7. Kegiatan dan peralatan terkait dengan penegendalian risiko keselamatan konstruksi.
III. 1. Pekerjaan Saluran Induk (BBG 0 – BBG 1)
1. Urugan Tanah Kembali;
2. Lantai Kerja Beton K-100;
3. Beton K-225;
4. Beton Precast K-225;
5. Wiremesh;
2. Pekerjaan Saluran Sekunder (BBG 1 - BLM 1)
1. Pekerjaan pembersihan
2. Galian Tanah Termasuk Perapihan Hasil Galian
3. Galian Batu Termasuk Perapihan Hasil Galian
3. Pekerjaan Saluran Sekunder (BLM 1 - BLM 2)
1. Pekerjaan pembersihan
2. Galian Tanah Termasuk Perapihan Hasil Galian
3. Galian Batu Termasuk Perapihan Hasil Galian
4. Pekerjaan Saluran Sekunder (BLM 2 - BLM 3)
1. Pekerjaan pembersihan
2. Galian Tanah Termasuk Perapihan Hasil Galian
3. Galian Batu Termasuk Perapihan Hasil Galian
6. Pekerjaan Saluran Sekunder (BLM 1 - BKR 1)
1. Pekerjaan pembersihan
2. Galian Tanah Termasuk Perapihan Hasil Galian
3. Galian Batu Termasuk Perapihan Hasil Galian

7. Pekerjaan Saluran Sekunder (BKR 1 - BKR 2)


1. Pekerjaan pembersihan
2. Galian Tanah Termasuk Perapihan Hasil Galian
3. Galian Batu Termasuk Perapihan Hasil Galian
8. Pekerjaan Saluran Sekunder (BKR 2 - BKR 3)
1. Pekerjaan pembersihan
2. Galian Tanah Termasuk Perapihan Hasil Galian
3. Galian Batu Termasuk Perapihan Hasil Galian
9. Pekerjaan Saluran Sekunder (BBG1 - BBG 2)
1. Pekerjaan pembersihan
2. Galian Tanah Termasuk Perapihan Hasil Galian
3. Galian Batu Termasuk Perapihan Hasil Galian
4. Urugan Tanah Kembali;
5. Lantai Kerja Beton K-100;
6. Beton K-225;
7. Pembesian;
8. Pemasangan bekisting;
9. Pemasangan perancah;
10. Bongkar bekisting
10. Pekerjaan Saluran Sekunder (BBG 2 - BBG 3)
1. Pekerjaan pembersihan
2. Galian Tanah Termasuk Perapihan Hasil Galian
3. Galian Batu Termasuk Perapihan Hasil Galian
IV. Pekerjaan Bangunan Bagi/Sadap
1. Galian tanah termasuk perapian hasil galian;
2. Galian batu termasuk perapian hasil galian;
3. Pengurukan Kembali
4. Pasangan Batu Kali/Gunung /Karang/Hutan; dengan Mortar tipe S;
5. 1 m2 Plesteran 1SP : 3PP Tebal 15 mm;
6. Beton Mutu K-125
7. Beton K-225;
8. Pembesian;
9. Pemasangan Bekisting;
10. Bongkar Bekiting;
11. Pemasangan pintu sorong baja ( b=1.00, m, h=1.20, m, H=2.65 m )
12. Pemasangan pintu sorong baja ( b=1.00, m, h=1.15, m, H=2.55 m )
13. Pemasangan pintu sorong baja ( b=0,40 m, h=0,65 m, H=1,80 m )
V. Pekerjaan Bangunan Pelengkap
1. Galian Tanah Termasuk Perapihan Hasil Galian;
2. Galian Batu Termasuk Perapihan Hasil Galian;
3. Pengurukan Tanah Kembali;
4. Pasangan Batu Kali/Gunung /Karang/Hutan; dengan Mortar tipe S..;
5. Plesteran 1 Semen : 3 Pasir;
6. Beton K-225;
7. Pemasangan Bekisting;
8. Bongkar Bekiting;
9. Pemasangan Perancah;
10. Pembesian;

8. Indikator Pencapaian Proyek


Indikator output
- Saluran Irigasi 4.000 M
Indicator outcome
- Outcome 360.00 Ha
9. Lokasi Pelaksanaan Proyek
Lokasi pekerjaan proyek terletak di Kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur
10. Pelaksana, Penanggung Jawab, dan Pembagian Kerja
Penanggung Jawab : Direktur Jenderal SDA
Koordinator Proyek : Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II
Pelaksana : Kepala SNVT PJPA NT II Provinsi NTT
11. Jadwal Pelaksanaan Proyek :
Proyek akan dilaksnakan selama 240 (Dua Ratus Empat Puluh) Hari Kalender. Adapun jadwal
pelaksanaan proyek adalah sebagai berikut
TAHUN ANGGARAN 2023
NO URAIAN KEGIATAN BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8

I PEKERJAAN PERSIAPAN

II SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

III PEKERJAAN SALURAN

III PEKERJAAN BANGUNAN AIR

12. Rencana Anggaran Biaya :


Untuk melaksanakan proyek ini dibutuhkan anggaran sebesar Rp. 6,500,000,000,- (Enam
Milyar Lima Ratus Juta Rupiah) dengan rincian sebagai berikut:
a. Belanja Modal Irigasi:
- Lanjutan Pembangunan Jaringan Irigasi Sub D.I. Baing D.I. Baing di Kab. Sumba
Timursebesar Rp. 6,500,000,000,-

13. Skema Pelaksanaan Proyek :


skema proyek ini dilaksanakan dengan kontrak SYC, skema proyek dilaksanakan sebagai
berikut:
Lelang s/d Kontrak : 4 bulan
Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan : 10 bulan
Pelaksanaan SMK3 Konstruksi : 10 bulan
Pelaksanaan Pekerjaan Jaringan : 9 bulan
Serah Terima Pekerjaan : 1 bulan
14. Rencana Lelang :
Adapun tahapan Rencana Lelang adalah sebagai berikut:
Tahap Pembahasan RPB/RAB dan administrasi Pendukung : 2 bulan
15. Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan Monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh pelaksana proyek berdasarkan sasaran :
tujuan pengembangan proyek, output proyek dan kegiatan proyek sesuai dokumen Kontrak
(sesuai dokumen RMK)serta dokumen rencana monitoring dan evaluasi selama masa konstruksi
dan pasca konstruksi yang memuat pencapaian tujuan proyek, pengendalian output dan
pengendalian kegiatan proyek.
DOKUMEN STUDI KELAYAKAN PROYEK (DSKP) APBN
1. Kajian Teknis
Kajian teknis dalam pelaksanaan proyek ini dikaji berdasarkan hasil studi perencanaan proyek
(SID/DED) beberapa faktor teknis yang mendukung kelayakan pelaksanaan proyek meliputi:
a. Kemudahan akses
Akses lokasi menuju proyek cukup mudah dan tidak membutuhkan pembangunan jalan
akses
b. Ketersediaan material
Material konstrsuksi dapat dengan mudah didapatkan disekitar lokasi proyek
c. Ketersediaan tenaga kerja
Ketersediaan tenaga kerja sangat memenuhi di lokasi proyek

d. Aspek teknis lokasi yang mendukung (topografi, geologi, hidrologi, dll)


Kondisi teknis berdasarkan hasil studi / desain menunjukkan tingkat keamanan diatas
standar resiko bahaya kegagalan konstruksi seperti longsoran, penurunan tanah, dll.
Kajian desain atau studi yang pernah dilakukan antara lain : Desain Tahun 2018

2. Kajian Potensi Pemanfaatan


kajian pemanfaatan hasil dari pembangunan proyek diutamakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan air serta untuk meningkatkan produksi tanaman pangan. Dengan
dilaksanakannya proyek ini maka kegiatan produktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi
diharapkan berjalan dengan lancar.

3. Kajian Lingkungan dan sosial


Untuk menyampaikan dampak pembangunan proyek secara langsung dan penanganan dampak
yang terjadi. Kegiatan ini memiliki dampak lingkungan dan sosial serta upaya penanganannya
sebagai berikut:
Dampak positif:
• Meningkatkan taraf hidup masyarakat;
• Memperbaiki kondisi lingkungan.
Dampak Negatif :
• Kerusakan jalan umum akibat mobilisasi peralatan proyek, dapat ditangani dengan
perbaikan jalan pasca konstruksi dan sosialisasi mayarakat pada saat pra konstruksi
• Suara kebisingan saat pelaksanaan konstruksi, dapat ditangani dengan mengatur jadwal
pelaksanaan item pekerjaan tertentu sesuai jam rutinitas masyarakat.
• Kerusakan tanaman di sekitar lokasi proyek, dapat ditangani dengan penanaman kembali
saat masa pasca konstruksi.

4. Kajian Resiko
Kajian resiko dilakukan dengan menganalisa kemungkinan faktor-faktor yang dapat
menghambat pelaksanaan proyek beserta dengan upaya penanganannya. Beberapa faktor
yang menjadi resiko dalam pelaksanaan proyek, antara lain:
a. Penerimaan masyarakat setempat terhadap pelaksanaan proyek. Alternatif penanganannya
dilakukan Pertemuan Konsultasi Masyarakat dengan melibatkan seluruh tokoh masyarakat.
b. Resiko teknis, misalnya keterlambatan ketersediaan alat berat dan material, ketersediaan
tenaga kerja, kerusakan alat, dll. Alternatif penanganannya dengan menyusun jadwal proyek
dengan rinci dan melakukan kesepakatan dengan penyedia alat dan material (supplier).

5. Kesiapan Lahan :
Lahan telah siap.

Kupang, Januari 2023


Mengetahui / Menyetujui
Pejabat Pembuat Komitmen
Irigasi dan Rawa III

Marthen Yanus Haning, S.S.T. M.T


NIP. 19690301 200212 1 005

Anda mungkin juga menyukai