Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

BIDANG SUMBER DAYA AIR

SPESIFIKASI TEKNIS

PAKET :
Peningkatan Jaringan Irigasi D.I. Sariputih,
Kab. Maluku Tengah

TAHUN 2023
1. Petunjuk Dan Uraian Umum
a. Peserta Lelang Pengadaan Jasa Konstruksi pada Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Provinsi Maluku Kegiatan Peningkatan Jaringan Irigasi
Permukaan Gugus Pulau 3 Sumber Dana DAK (Dana Alokasi Khusus) Provinsi
Maluku Tahun Anggaran 2023, harus membaca dan mempelajari seluruh
gambar kerja, rencana kerja dan syarat ini dengan seksama untuk
memahami benar- benar maksud dan isi dokumen tersebut secara
keseluruhan maupun setiap bagian. Tidak ada gugatan yang akan
dipertimbangkan jika gugatan itu disebabkan karena peserta tidak
membaca, tidak memahami, tidak memenuhi petunjuk, ketentuan dalam
gambar, atau pernyataan kesalah pahaman apapun mengenai arti dari isi
dokumen ini.
b. Pemborong harus melaksanakan dan menyelesaikan sesuai dengan syarat-
syarat yang tercantum pada bestek ini. Penjelasan yang tidak tercantum
dalam syarat-syarat ini akan ditentukan kemudian oleh Direksi Teknis yang
ditugaskan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) serta diketahui
oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan Peningkatan Jaringan Irigasi
Permukaan Gugus Pulau 3 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Provinsi Maluku.

2. Lokasi Pekerjaan.
Lokasi pekerjaan yang direncanakan menjadi sasaran pekerjaan ini adalah di:
D.I Sariputih, Kab. Maluku Tengah

3. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Waktu pelaksanaan pekerjaan pada paket Peningkatan Jaringan Irigasi D.I
Sariputih, Kab. Maluku Tengah adalah 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender.

4. Mobilisasi Dan Demobilisasi


 Mobilisasi dilakukan untuk mendatangkan tenaga kerja, peralatan dan
material/bahan ke lokasi pekerjaan. Tenaga kerja yang digunakan
diutamakan tenaga kerja lokal, namun apabila tidak ada yang sesuai
persyaratan untuk memenuhi spesifikasi maka akan didatangkan dari luar.
 Mobilisasi dilaksanakan pada minggu awal jadwal pekerjaan selama 1
minggu dan Demobilisasi dilaksanakan pada minggu akhir selama 1 minggu.
 Mobilisasi personil
Tenaga kerja harus dipersiapkan lebih awal sebelum pekerjaan dimulai.
Personil yang akan digunakan dalam proyek ini antara lain:

KEBUTUHAN PERSONIL
No Pengalaman Profesi / Keahlian
Posisi/Jabatan Jumlah Tenaga

1. Pelaksana S1 Teknik 1 Orang 2 Tahun SKT Pelaksana


Sipil Bangunan Irigasi

2. Petugas K3 S1 Teknik 1 Orang 0 Tahun Sertifikat Petugas K3


Sipil

Sertifikasi keterampilan yang diwajibkan untuk pembantu pelaksana adalah :


1. Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jaringan Irigasi

 Mobilisasi alat
Peralatan yang akan digunakan di lapangan harus dipersispkan paling lambat 3
hari sebelum pekerjaan dimulai. Peralatan yang akan digunakan dalam proyek
ini antara lain :

KEBUTUHAN PERALATAN
No.
Nama Alat Kapasitas Jumlah Alat

1. Excavator PC-200 2 Unit


2. Bulldozer D-85 1 Unit
3. Dump Truck 4 Ton 3 Unit
4. Vibrator Roller 7,5 ton 1 Unit
5. Beton Molen 50 Kg 3 Unit
6. Theodolith 200 Meter 1 Unit

5. Uitzen Trase Saluran


Dilakukan pengukuran atau uitzet di lokasi pekerjaan pengukuran yang
dilakukan meliputi pengukuran dimensi panjang, lebar dan tinggi saluran
irigasi, pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan alat meteran,
theodolite, dan whaterpass sehingga didapat hasil maksimal pengukuran
dilakukan mengacu terhadap gambar kerja.
6. Direksi Keet, Dan Gudang Material
Kontraktor harus membuat Direksi Keet sebagai pelayanan Kantor dari
Kontraktor, Barak Kerja untuk para pekerja dan gudang penyimpanan barang-
barang yang dapat dikunci dan tempatnya akan ditentukan kemudian oleh
Konsultan Pengawas, dimana pembongkaran bangunan Direksi Keet, Barak
Kerja dan Gudang menjadi tanggung jawab Kontraktor.

7. Penyelenggaraan Keamanan Dan Kesehatan Kerja Serta Keselamatan


Kontruksi
 Sosialisasi Dan Promosi K3
 Sosialisasi dan Promosi K3
Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja agar para pekerja
terhindar dari rentang kecelakaan lewat himbauan/ Sosialisasi dan
juga leawat spaduk/baliho K3.
1. Spanduk
2. Poster
3. Papan Informasi K3

 Alat Pelindung Diri


 Penyedia Jasa harus mengadakan tindakan pencegahan atas risiko
kehilangan dan keselamatan pekerja selama dalam pelaksanaan
dengan melengkapi pekerja dan pihak proyek serta tamu yang
berkunjung ke lapangan dengan, antara lain :
1. Topi Pelindung
2. Sepatu Keselamatan
3. Rompi Keselamatan
4. Jas Hujan
5. Peralatan P3K
6. Rambu-rambi.
Pada tempat-tempat yang diperlukan Penyedia Jasa, harus memasang
penerangan, tanda dan penjaga atau alat pengamanan lainnya.

8. Pekerjaan Konstruksi
 Pembersihan
 Membersihkan lokasi / lapangan kerja bangunan dan bangunan yang akan
dikerjakan dari kotoran-kotoran, rerumputan, semak belukar,
pepohonan, tonggak-tonggak (sampai dengan kedalaman 0.50 m dari
permukaan tanah), dan semua rintangan permukaan kecuali bangunan-
bangunan sampai permukaan tanahnya kelihatan. Hasil-hasil dari
pembersihan (rerumputan, semak belukar, pepohonan, tonggak-tonggak
dan sampah lainnya) akan dibakar sampai habis pada lokasi yang aman,
dijaga dan tidak membahayakan/merugikan lingkungan sekitarnya. Sisa
pembakaran yang dipastikan tidak ada lagi api yang menyala/membara
ditanam dan diurug kembali secara rapi.

9. Pasangan Profil Melintang Untuk Trase Saluran


 Pengukuran situasi
Pengukuran situasi dilakukan dengan menggunakan electronic total station
(ets) atau dengan alat ukur teodolit dengan ketelitian bacaan ≤ 20”. Data
yang diukur mencakup semua obyek bentukan alam dan buatan manusia
yang ada disekitar bangunan rencana.
Pada pengukuran situasi tersebut, pengambilan titik ukur detail / rapat.
 Profil Memanjang
Pengukuran penampang memanjang dalam pelaksanaanya di lakukan
bersamaan dengan pengukuran sifat datar atau pengukuran penampang
melintang.
Pengambilan data penampang memanjang dilakukan dengan setiap
perubahan muka tanah dan sesuai dengan kerapatan detail yang ada
sepanjang trase. Pembacaan rambu harus di lakukan pada pada tiga
benang yaitu : benang atas, benang bawah, benang tengah.
 Penampang Melintang
Pengukuran penampang melintang saluran di lakukan alat sipat datar pada
daerah datar dan terbuka, tetapi pada daerah dengan topografi
bergelombang dilakukan dengan menggunakan teodolit kompas dengan
ketelitian bacaan 20”.
Pengukuran penampang melintang saluran dilakukan tegak lurus dengan
ruas trase saluran irigasi. Pengambilan data dilakukan pada tiap
perubahan muka tanah dan sesuai dengan kerapatan detail yang ada
dengan mempertimbangkan faktor skala peta yang dihasilkan dan tingkat
kepentingan data yang akan ditonjolkan.
Sketsa penampang melintang tidak boleh terbalik antara sisi kanan dengan
sisi kiri. Untuk mempermudah pengecekan, pada masing masing sisi
koridor di beri notasi yang berbeda, misalnya koridor sebelah kiri dari
center line jalan diberi notasi alphabetic dan untuk koridor sebelah kanan
di beri notasi number.
Pengukuran penampang melintang dilakukan dengan persyaratan : Kondisi
datar, landai dan lurus dilakukan pada interval tiap 50 m dengan lebar
koridor 25 m ke kiri dan 25 m ke kanan AS trase saluran irigasi.

10. Timbunan Tanah Borrow Area (tanah sebagai pengisi) Disertai Pemadatan
 Bersama direksi melakukan pemeriksaan terhadap titk-titik timbunan
(quarry spot).
 Pengambilan tanah yang di lakukan dengan mekanis dan kemudian di
bawa dgn mengunan DT ke lokasi kerja sekaligus di padatkan dengan
mengunakan Vibrator Roller atau peralatan yang sesuai ketentuan yang
diberlakukan.
 Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang
yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan
dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan/ditunjukkan
oleh Direksi.

11. Galian Tanah Biasa Manual Sedalam < 1.0 m


 Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan
menurut ukuran ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar, atau
menurut ukuran dan ketinggian lain, yang mungkin akan diperintahkan
oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan atau berhubungan dengan
ketinggian tanah, atau jarak terusan harus ditunjukkan kepada Direksi
lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan tanah pada setiap tempat.
Yang dimaksud dengan “ketinggian tanah” dalam spesifikasi adalah tinggi
“permukaan tanah” sesudah pembersihan lapangan dan sebelum
pekerjaan tanah dimulai.
 Galian tanah biasa dan berlumpur adalah pekerjaan galian dengan
material hasil galian berupa tanah pada umumnya, yang dengan mudah
dapat dilakukan secara manual maupun secara mekanis dengan
menggunakan alat berat (Excavator). Seluruh galian dikerjakan sesuai
dengan garis-garis dan bidang-bidang yang ditunjukkan dalam gambar
atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai
dengan yang diarahkan/ditunjukkan dengan kedalam kurang dari 1.00 m
oleh Direksi. Galian tanah biasa dimaksudkan untuk daerah yang bahan
hasil galiannya terdiri dari tanah, pasir dan kerikil.
 Penggalian harus dikerjakan sesuai garis dan kedalaman seperti
ditunjukkan Kontur Permukaan Tanah.
 Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Pengawas. Lebar galian harus dibuat
cukup lebar untuk memberikan ruang gerak dalam melaksanakan
pekerjaan.
 Elevasi yang tercantum dalam Gambar Kerja merupakan perkiraan
saja dan Pengawas dapat menginstruksikan perubahan-perubahan bila
dianggap perlu.
 Setiap kali pekerjaan galian selesai, Kontraktor wajib melaporkannya
kepada Pengawas untuk diperiksa sebelum melaksanakan pekerjaan
selanjutnya.
 Semua lapisan keras atau permukaan keras lainnya yang digali harus
bebas dari bahan lepas, bersih dan dipotong mendatar atau miring
sesuai Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan sebelum
menempatkan bahan urugan.
 Bila bahan yang tidak sesuai terlihat pada elevasi penggalian
rencana, Kontraktor harus melakukan penggalian tambahan sesuai
petunjuk Pengawas, sampai kedalaman yang memiliki permukaan yang
sesuai.
 Untuk lapisan lunak, permukaan akhir galian tidak boleh diselesaikan
sebelum pekerjaan berikutnya siap dilaksanakan, sehingga air hujan
atau air permukaan lainnya tidak merusak permukaan galian. Untuk
menggali tanah lunak, kontraktor harus memasang dinding penahan
tanah sementara untuk mencegah longsornya tanah ke dalam lubang
galian. Kontraktor harus melindungi galian dari genangan air atau air
hujan dengan menyediakan saluran pengeringan sementara atau
pompa.
 Galian di bawah elevasi rencana karena kesalahan dan kelalaian
Kontraktor harus diperbaiki sesuai petunjuk Pengawas tanpa tambahan
biaya dari Pemilik Proyek.

12. Timbunan Setempat Dipadatkan


 Pekerjaan timbunan setempat hanya dapat dimulai bila bahan dan
lokasi pengerjaan timbunan telah disetujui Pengawas.
 Kontraktor tidak diijinkan melanjutkan pekerjaan sebelum pekerjaan
terdahulu disetujui Pengawas.
 Bahan galian yang sesuai untuk bahan timbunan dapat disimpan oleh
Kontraktor di tempat penumpukan pada lokasi yang memudahkan
pengangkutan selama pekerjaan penimbunan berlangsung. Lokasi
penumpukan harus disetujui Pengawas.
 Pengurugan pekerjaan beton hanya dapat dilakukan ketika umur beton
minimal 14 hari, dan ketika pekerjaan pasangan berumur minimal 7
hari, atau setelah mendapat persetujuan dari Pengawas.
 Pekerjaan ini dilakukan lapis demi lapis dan tiap-tiap lapis dipadatkan,
Kontraktor harus menyediakan peralatan pemadatan yang memadai
untuk memadatkan timbunan maupun daerah galian. Bila tingkat
pemadatan tidak memenuhi, perbaikan harus dilakukan sampai tercapai
pemadatan sesuai ketentuan. Bahan yang ditempatkan di atas lapisan
yang tidak dipadatkan dengan baik harus disingkirkan dan atau harus
dipadatkan kembali sesuai petunjuk Pengawas.

13. Wiremash untuk Lining Saluran


Secara prinsip, pemasangan wiremesh ini tidak jauh berbeda dengan
pemasangan besi beton yang dipakai untuk tulangan plate. Namun wiremesh
memiliki kelebihan yaitu penggunaannya lebih praktis karena bentuknya
sudah teranyam. Dalam pemasangan wiremesh, harus benar-benar
memperhatikan diameter wiremesh yang akan dipasang dengan
kebutuhannya. Jangan sampai ukuran diameter tersebut tidak tepat walaupun
hanya berselisih 1 mm saja.

14. Beton Mutu K-175


Pengecoran beton K-175 dilakukan secara manual dan sebelum campuran
beton dituangkan, beton tersebut perlu dibuat slamp test atau kubus beton
sebagai job mix tujuannya agar beton atau material yang digunakan sesuai
gradasi yang dimintakan, setelah selesai pengecoran dewatering tetap
dilaksanakan dan tetap dijaga agar senantiasa kering dan beton yang baru
dicor tetap dalam kondisi baik dan terjamin kualitasnya. Untuk item
pekerjaan beton K-175 ini biasanya ditujukan pada pembuatan pelat jembatan
tani, jembatan hewan, bangunan terjun, bagi, sadap ataupun bangunan irigasi
lainnya sesuai dengan arahan direksi dan disetujui oleh PPTK.

15. Pelaksanaan Pekerjaan Pembesian.


 Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang
dibengkokkan, sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang ( ring )
persyaratannya harus sesuai dengan ketentuan PBI 1971.
 Besi tulangan harus mempunyai diameter dan penampang melintang sama
disetiap bagian besi tulangan itu. Diameter rata–rata besi tulangan yang
digunakan dilokasi pekerjaan tidak boleh lebih besar atau lebih kecil dari
2 (dua) % diameter yang telah ditentukan. Besi tulangan harus bersih dari
serpihan, minyak, kotoran dan cacat–cacat pembuatannya.
 Jika oleh Direksi Pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan 3 copy
daftar besi tulangan yang dikeluarkan oleh pabrik untuk
mendapatkan persetujuan sebelum mendatangkan besi tulangan di lokasi
pekerjaan, dan mutu besi tulangan harus sesuai dengan spesifikasi dan
copy daftar tulangan tersebut. (Catatan : untuk pekerjaan mercu
bendung, jembatan dan pekerjaan-pekerjaan kompleks lainnya ).
(a) Penyiapan Gambar Penulangan
Penyedia Jasa dengan biaya sendiri, harus menyiapkan semua gambar–
gambar penulangan secara rinci berdasarkan gambar yang diberikan oleh
Direksi Pekerjaan, sebagaimana diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
Gambar penulangan tersebut harus mencakup gambar penempatan besi
tulangan, daftar besi tulangan dan gambar lain yang diperlukan untuk
memudahkan pembuatan dan pemasangan tulangan.
(b) Pemasangan
 Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengan
gambar konstruksi.
 Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari
lapangan kerja dalam waktu 2 jam setelah ada perintah tertulis dari
Pengawas Lapangan.
 Penulangan harus dikerjakan sesuai dengan gambar rencana, diameter
jumlah serta jaraknya harus benar-benar sesuai dalam arti phisik serta
final. Batang tulangan yang dibengkokkan tidak boleh dengan cara
dipanaskan.
 Sebelum dipasang, besi tulangan harus bersih dari karat, oli, lemak–
lemak, kotoran lain. Penulangan harus dilaksanakan secara teliti dan
dipasang ditempat yang benar sebagaimana ditunjukkan didalam gambar
dan dijaga kedudukannya agar tetap dan tidak berubah selama
berlangsungnya pengecoran, penggetaran dan pemadatan beton.
 Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak dan tidak
disepuh seng, diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40
mm.Kawat pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan dalam SNI - 2 ( PBI 1971 ).
 Semua ujung bebas besi tulangan berpenampang bulat biasa harus
mempunyai kait sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan
oleh Direksi Pekerjaan. Penyedia Jasa harus menempatkan tulangan
dengan jarak tertentu dan terikat kuat pada tempatnya.
 Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi
tersebut tidak berubah tempat selama pengecora, dan harus bebas dari
papan acuan atau lantai kerja dengan memasang beton sesuai dengan
ketentuan PBI 1971.
 Bagian dalam dari lengkungan besi tulangan, harus bersinggungan dengan
besi tulangan lainnya disekitar tulangan tersebut diikat. Besi tulangan
harus diikat dengan kawat baja lunak yang disetujui Direksi Pekerjaan,
dan pengikatan harus cukup kuat dengan tang. Ujung kawat pengikat
harus mengarah kedalam. Penulangan yang sudah siap untuk pengecoran,
harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Tidak diperkenankan
melaksanakan pengecoran, sebelum penulangannya disetujui Direksi
Pekerjaan.
 Untuk permukaan beton ekspos, ikatan metal, bila diijinkan, harus
disingkirkan sampai kedalaman minimal 2,50 cm dari permukaan beton
tanpa merusak. Cekungan-cekungan harus diisi dengan adukan dan
permukaan harus tetap halus, rata dan seragam dalam warna.
 Sebelum dilakukan pemasangan pembesian pondasi pada bagian dasar
galian pondasi telapak harus diberi lantai kerja diatas pasir urug dengan
beton 1 PC:3PS:5Kr.

16. Pekerjaan Bekesting


Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang
digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau
diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:
 Yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk penyambungan
kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengan cetok (sendok
spesi).
 Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu
membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi
persaratan tertentu.
 Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan
di cor.
 Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar
tegak lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
 Papan cetakan tidak boleh bocor
 Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
 Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak
terjadi retak.
 Bekisting dan perancah dapat dibuat dari kayu cukup kokoh untuk
mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecoran, pemadatan
dan perawatan
 Kayu yang tidak dihaluskan dapat dipergunakan pada permukaan yang
tidak tampak pada struktur akhir, sedangkan permukaan beton yang
tampak harus menggunakan kayu yang dihaluskan dengan tebal dan
merata.
 Bekisting dan perancah harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat
dibongkar tanpa merusak beton.
 Pengukuran dan Pembayaran dihitung berdasarkan volume yang terpasang
dalam satuan per - m³.

17. Pembuatan Pintu Air disertai Pemasangan


Pemasangan pintu harus mengikuti prosedur yang ditentukan dan
'Disetujui' "Petunjuk Pemasangan, Operasi dan Pemeliharaan" yang
diberikan oleh Pembuat Pintu.Kontraktor harus bertanggung jawab
menyediakan tenaga kerja, alat angkat antara lain kran, shear-legs,
turfors, dan lain-lain, agar pintu dan perlengkapannya dan bahan dapat
dipindahkan sampai di tempat dan pintu dapat dipasang.
Pembuat Pintu harus bertanggung jawab menyediakan perlengkapan
khusus dan peralatan untuk pemasangan pintu dan pengawasan terhadap
tenaga kerja kontraktor. Pintu harus dapat dibawa ke tempat pemasangan
dengan memenuhi ketentuan. Pintu yang ukurannya memungkinkan harus
dipra-rakit di tempat keija pembuat pintu dan siap dipasang langsung pada
struktur. Apabila hal ini tidak mungkin, pintu dirakit di lapangan dan cat
seperlunya sebelum pemasangan.

Untuk menjamin bahwa bagian rangka benar-benar tegak lurus satu


dengan yang lain, maka pada pra-rakit dan perakitan di lapangan
diperlukan penggunaan ganjal penegak sementara. Ganjal-ganjal ini
disekrupkan ke suku bagian rangka, berujud baut mampu lepas, untuk
memegang rangka pada keadaan tegak lurus selama pelaksanaan
pemasangan. Setelah pemasangan selesai maka ganjal penegak sementara
dapat diambil.

Pintu harus dipasangkan pada coakan yang telah dipersiapkan pada


struktur dengan alat angkat, yang disediakan oleh Kontraktor. Pintu harus
dilindungi secukupnya dari kerusakan akibat pengangkutan. Pintu harus
disiku dan waterpas untuk menjamin pada posisinya yang benar pada
coakan dalam struktur. Pintu harus dioperasikan dalam satu daur operasi
penuh, dan tertutup rapat ke terbuka penuh kembali ketertutup rapat.
Pintu harus selalu dipasang pada posisi tertutupnya. Apabila Direksi telah
puas bahwa pintu baik, kemudian pintu dapat dicor beton pada posisinya.

Anda mungkin juga menyukai