3 ). Apabila ternyata ada perbedaan antara kontrak dan bestek, bestek dan gambar detail, Penyedia
Barang/ Jasa harus segera melaporkan kepada Direksi/Pengawas Lapangan.
4 ). Pekerjaan harus segera diselesaikan dengan baik, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Halaman harus bersih dari sisa-sisa kotoran, material sisa atau puing-puing pada waktu
diserahkan.
b. Pekerjaan harus segera diserah terimakan dengan kondisi memuaskan dengan disaksikan
oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
PASAL BAHAN-BAHAN
1 ). Semua bahan yang akan dipergunakan terlebih dahulu contohnya harus ditunjukkan kepada
Direksi/Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuannya dan Penyedia Barang/ Jasa harus
memakai/menggunakan bahan sesuai contoh yang telah disetujui Direksi/Pengawas Lapangan.
2 ). Bahan yang diafkir oleh Direksi/Pengawas Lapangan harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan
selambat-lambatnya 2x24 jam sejak diputuskan.
3 ). Apabila bahan yang diafkir oleh Direksi/Pengawas Lapangan tetap dipakai, maka
Direksi/Pengawas Lapangan berhak memerintahkan Penyedia Barang/ Jasa untuk membongkar
tanpa alasan kerugian materi maupun pelaksanaan.
4 ). Bila terdapat perbedaan pendapat mengenai mutu bahan, maka Penyedia Barang/ Jasa
berkewajiban memeriksakan bahan tersebut kelaboratorium Balai Penelitian Bahan Bangunan
dengan semua biaya menjadi tanggungan Penyedia Barang/ Jasa, begitu pula waktu yang tersita
dapat untuk alasan perpanjangan waktu pelaksanaan.
2.1. Ukuran/dimensi yang dimaksud dalam gambar untuk bahan adalah bersih (ukuran jadi).
PASAL SITUASI
1 ). Penyedia Barang/ Jasa telah dianggap mengetahui keadaan lokasi kegiatan/proyek lengkap
dengan kondisi tanahnya.
2 ). Lokasi untuk bangunan ini akan diserahkan oleh Pemberi Tugas kepada Penyedia Barang/ Jasa
dalam keadaan bebas dari gugatan Pihak Ketiga.
1 ). Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak dan akar-akar pohon.
2 ). Segala macam sampah-sampah dan barang-barang bongkaran harus dikeluarkan dari tapak proyek
dan tidak dibenarkan untuk ditimbun diluar pagar proyek meskipun untuk sementara.
3 ). Penyedia Barang/ Jasa tidak boleh membasmi, menebang atau merusak pohon-pohon atau pagar,
kecuali bila telah ditentukan lain atau sebelumnya diberi tanda pada gambar-gambar yang
menandakan bahwa pohon-pohon dan pagar harus disingkirkan. Jika ada sesuatu hal yang
mengharuskan Penyedia Barang/ Jasa untuk melakukan penebangan, maka ia harus mendapat ijin
dari Pemberi Tugas.
PASAL PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK
4.1. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sambungan dari PDAM atau
disuplai dari luar.
4.2. Air harus bersih, bebas dari debu, lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang merusak.
Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Direksi/Pengawas.
4.3. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan sementara PLN
setempat selama masa pembangunan, dengan daya sekurang-kurangnya (minimum) 1.300 KVA.
Penggunaan diesel untuk pengbangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan
sementara atas persetujuan Direksi. Daya listrik juga disediakan untuk suplai Kantor Direksi
lapangan/Direksi Keet.
4.4. Segala biaya atas pemakaian daya dan air diatas adalah beban kontraktor.
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah mulai dengan mobilisasi alat, pengadaan tenaga, konstruksi
penyangga hingga pemompaan air tanah penggalian (dewaterring).
Bangunan sementara serta inventarisnya tetap milik Penyedia Barang/ Jasa dan harus dibongkar
dan bahan-bahannya diangkut dari tempat pekerjaan apabila Direksi menghendaki.
7.2. Gudang dan Barak Kerja
a. Penyedia Barang/ Jasa harus mengusahakan agar bahan-bahan yang tersimpan dalam gudang
dan dalam halaman kerja terjaga dari gangguan iklim dan pencuri.
b. Bila dipandang perlu oleh Direksi, Penyedia Barang/ Jasa harus membangun barak kerja untuk
pekerjanya, sehingga terhindar dari panas matahari, hujan dan angin.
c. Barak kerja dan gudang harus didirikan atas petunjuk Direksi.
d. Penyedia Barang/ Jasa harus mengganti kayu-kayu perancah yang lapuk dengan kayu-kayu
yang baru.
e. Penyedia Barang/ Jasa harus menyediakan ruangan yang dapat dikunci untuk menyimpan alat-
alat dan bahan-bahan bagi pekerjanya.
Perbandingan dari berbagai adukan, diberikan dalam daftar dibawah ini. Angka-angka yang
tertera menyatakan perbandingan jumlah isi, yang ditakar dalam keadaan kering.
Kotak-kotak ukuran dibuat dengan ukuran yang sama dengan dalam 50 cm. Volume kotak
dibuat sesuai dengan volume 1 zak PC (40 Kg), diselenggarakan atas petunjuk
Direksi/Pengawas Lapangan.
Daftar adukan PC Kapur Pasir Kerikil
Adukan batu kali/belah 1 - 4 -
Pasangan Granit/keramik 1 - 3 -
Penggunaan adukan sesuai yang ditetapkan dalam gambar atau tempat-tempat yang dianggap
perlu oleh Direksi.
Penulangan harus dimatikan pada posisinya, diperiksa sebelum pengecoran dilakukan, agar
pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada waktunya.
Kecepatan menaruh adukan harus disesuaikan dengan kapasitas vibrator dan tidak boleh ada
adukan yang tergetarkan lebih dari 7,5 cm tebalnya karena terlalu banyak yang harus
dipadatkan.
b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan ASTM, peraturan
keramik Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982.
c. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir dan air harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam PVBB 1970 (NI-3) dan PBI 1971 (NI-2) dan ASTM.
d. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi/Pengawas Lapangan.
16.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum dimulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing mengenai pola
keramik.
b. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan ternoda.
c. Adukan pasangan/pengikat dengan aduk campuran 1 PC : 3 Pasir Pasang.
d. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air besih (tidak mengandung asam
alkali) sampai jenuh.
e. Pola, arah dan awal pemasangan keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua
peralatan yang akan terpasang di dinding : panel listrik, stop kontak, saklar dan lain-lain
yang tertera didalam gambar.
f. Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan dengan gambar.
g. Awal pemasangan keramik pada dinding maupun lantai dan kemana sisa ukuran harus
ditentukan, harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Direksi/Pengawas Lapangan sebelum
pekerjaan pemasangan dimulai.
h. Bidang dinding dan lantai keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus benar-benar
lurus. Siar arah horizontal maupun vertikal pada dinding dan lantai yang berbeda ketinggian
peil lantainya harus merupakan satu garis lurus.
i. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar) harus sama lebarnya,
maksimum 3mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus sama lebar dan dalamnya,
untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku yang saling berpotongan
tegak lurus sesamanya.
j. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik dari bahan seperti yang
disyaratkan diatas.
k. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan
keramik, hingga betul-betul bersih.
l. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3x24 jam dilindungi
dari kemungkinan cacat akibat pekerjaan lain.
m. Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siar-siarnya bertemu
siku dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.
PASAL 17
1. Lingkup pekerjaan
2. Peraturan-peraturan
3. Shop Drawings
4. Mutu Bahan
a. Mutu bahan baja ditetapkan BJ 37 Baja IWF, Canal C , Besi Siku buatan dalam
negeri yang memenuhi standart yang berlaku.
b. Bahan baja harus bebas dari karat, bagian-bagian dan lembaran- lembarannya harus
lurus dan tidak mempunyai cacat. Bentuk, dimensi, berat dan detail-detail lainnya
harus sesuai dengan gambar dan standart yang berlaku.
c. Baut-baut yang digunakan untuk pemasangan dan penyetelan konstruksi baja
harus sesuai dengan gambar dan dari jenis baut hitam, mutu baja BJ 37 dengan
standart yang berlaku. Baja ikatan angin dipakai baja beton BJ 37 dengan diameter
ikatan angin sesuai gambar.
d. Semua bahan yang dipakai harus disertai jaminan mutu dari pabrik atas sertifikat
atau sertifikat pengujian dari laboratorium penguji bahan yang disetujui pengawas
lapangan.
5. Ketrampilan Tukang
a. Cara pemotongan dan pengelasan harus dilakukan dengan rajin dan membatasi
sekecil mungkin akibat secondary stresses maupun kemungkinan deformasi.
b. Batang las harus terbuat dari bahan yang campurannya sama dengan bahan
yang akan disambung. Bila pengelasan harus dilakukan bertahap, maka las
pertama harus dibersihkan dari kotoran dan kerak sehingga terlihat bahan metal
sebelumnya dan baru dapat dilakukan pengelasan berikutnya.
c. Permukaan las terakhir harus dibersihkan dari kerak las. Semua hasil las harus
diperiksa oleh seorang supervisor Penyedia jasa yang bersertifikat dan berpengalaman.
d. Kesalahan pemotongan maupun lubang yang terlalu besar tidak diperkenankan untuk
ditutup dengan las, bila hal ini terjadi batang yang bersangkutan harus diganti dengan
yang baru.
e. Semua pemotongan dan pengelasan harus dilakukan di workshop yang
terlindung dari pengaruh cuaca, kecuali bila ditentukan lain oleh pengawas lapangan.
7. Baut
a. Pembuatan lubang baut harus dilakukan dengan mesin bor atau mesin pons.
Penggunaan brander atau cara lain dengan system pemanasan tidak dibenarkan.
Lubang baut harus benar-benar bulat dengan tepi yang rata dalam semua arah,
sedangkan toleransi maksimum yang diijinkan adalah diameter batang baut
ditambah dengan 3 mm.
b. Bila tidak ditentukan lain oleh Pengawas lapangan, baut harus menonjol
minimal 10 mm dan maksimal 15 mm dibagian tepi luar mur. Pada bagian mur
semua bat harus diberi pelat cincin dengan ketebalan minimum 2 mm untuk baut
diameter > 12 mm dan minimum 3 mm untuk baut diameter > 13 mm, di kedua arah
tepi luar mur.
c. Semua baut harus dikencangkan dan setelah it diberi tanda dengan cat untk
pengecekan dan pemeriksaan sebelum pengecatan terakhir.
8. Pengecatan
a. Permukaan baja harus dibersihkan dari karat, minyak dan debu dengan
mechanican wire brush sehingga terlihat bahan metal sebelum diperkenankan
untuk dibrush.
b. Sistem pengecatan menggunakan Zincromate ICI, Hampel atau setaraf
berdasarkan persetujuan Pengawas Lapangan.
9. Toleransi Pemasangan
Toleransi pemasangan antara kolom dengan kolom dalam kedua arah dan deviasi
sumbu kolom terhadap garis vertical pada titik terjauh masing-masing dibatasi
sampai maksimum 10 mm.
10. Contoh-contoh
Penyambungan baja baik posisi, lebar, method dsb. Hanya dapat dilakukan
sesuai dengan yang terdapat pada gambar atau yang disetujui secara tertulis oleh
Pejabat Pembuat Komitmen / Pengawas lapangan atas permintaan Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa berkewajiban untuk mengganti batang-batang yang disambung
tanpa prosedur tanpa prosedur diatas. Setiap perubahan profil dari rencana harus
mendapatkan persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen / Pengawas lapangan. Perubahan
tersebut harus diperhitungkan dari luas penampang rofil, momen-momen tahanan
terhadap batang aslinya.
13. Erection
14. Inspeksi
a. Setiap tahap pekerjaan arus mendapatkan persetjuan tertulis dahulu dari Pengawas
Lapangan sebelum melanjutkan tahap berikutnya.
b. Untuk inspeksi di workshop, Penyedia Jasa harus mendapatkan bagian-bagian
struktur yang akan diinspeksi pada tempat yang terpisah dari daerah pekerjaan
yang lain sehingga mudah untuk diperiksa.
c. Untuk inspepeksi di site, Penyedia Jasa harus menyediakan tangga khusus yang
dapat dipindah-pindahkan. Tangga tersebut harus kokoh dan stabil dengan tinggi
tanjakan maksimum 25 cm dan dilengkapi dengan pegangan/pengaman pada salah
satu sisinya.
2. Penutup Atap
a. Penutup atap genteng morando glasur.
a. Sebelum mendatangkan bahan ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan contoh
bahan kepada Direksi/Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
b. Atap genteng morando glasur dan bubungan/nok harus sama ukurannya, tidak retak, gompal
dan cacat-cacat lainnya.
c. Atap genteng dan bubungan/nok yang tidak lolos seleksi harus dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan dalam tempo 1x24 jam.
d. Sebelum memasang seng zincalume harus dipasang aluminium foil two-sided tebal 1 mm.
e. Pemasangan atap genteng morando glasur bubungan/nok menurut konstruksi pada gambar
rencana yang dipasang secara rapi dan tidak retak-retak.
f.
2). Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan
dan perencana, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standar minimal keseluruhan
pekerjaan pengecatan.
23.3. Contoh dan Bahan
1). Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada bidang
transparan ukuran 30x30 cm². Dan pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan
dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d
lapisan akhir).
2). Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Direksi/ Pengawas
Lapangan. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh
Direksi/pengawas Lapangan, barulah kontraktor melanjutkan dengan pembuatan mock
up.
3). Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi/Pengawas Lapangan, untuk kemudian
diserahkan kepada Pemberi Tugas, minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang
dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan
jelas identitas cat yang ada didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk
perawatan oleh Pemberi Tugas.
b. Splice/percabangan
Tidak diperkenankan adanya ‘splice’ ataupun sambungan dalam pipa/saluran cabang
maupun feeder utama kecuali pada outlet atau kotak-kotak penghubung yang dapat
dicapai.
Sambungan pada kabel sirkuit cabang harus dibuat secara mekanis dan harus teguh
secara listrik dengan cara-cara ‘solderless connector’.
c. Bahan isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC, asbes,
glass, tape sintesis, resin, splice case compostion dan lain-lain harus dari type yang
direkomendasi/ disetujui untuk penggunaan, lokasi, tegangan kerja, kondisi
sekelilingnya dan lain-lain, oleh instalasi yang berwenang (PLN), perwakilan
pemerintah setempat dan manufacture.
d. Penyambungan kabel
Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak penyambungan yang
khusus digunakan untuk itu.
Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-
penyambungan tembaga yang dilapisi timah putih dengan kuat.
Penyambungan yang berisolasi dengan pipa PVC yang khusus untuk listrik.
Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus dilindungi
dengan pipa baja tebal 3mm setinggi maksimal 2,5 meter.
e. Saluran penghantar dalam bangunan
Setiap aluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa GS plain conduit dengan
diameter minimum 3/4 inch.
Setiap percabangan harus menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan
yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip didalam junction box.
Ujung pipa yang masuk ke dalam panel dan junction box harus dilengkapi dengan
‘socket/lock nut’ sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel. Jumlah pipa
keluar dari panel harus dilebihkan 20% dari jumlah sirkuit yang keluar dari panel
bersangkutan sebagai line cadangan (blind pipe).
Semua armatur lampu yang terbuat dari metal harus mempunyai terminal penatanahan
(grounding).
- Lampu SL
Semua lampu SL dan lampu discharge lainnya harus dikompensasi dengan “power
factor correction capasitor” yang cukup untuk mencapai p.f. 85%-95%.
Kapasitor harus dipasang paralel dan dilengkapi dengan sikring kecil untuk
menghindarkan bahaya kebocoran kapasitor.
Ballast harus mempunyai dudukan yang kuat dalam box lampu, tetapi mudah
dibuka untuk diperiksa atau diangkat.
Yang harus dipergunakan adalah single lamp ballast dan harus dari satu merk
setaraf dengan Phillips, May & Christine, National, Atco atau Schwabe.
Lampu SL harus dari merk Philips atau lampu SL merk lain yang setara, dengan
warna cahaya daylight.
Untuk pemakaian lampu ini dipergunakan merk Philips dilengkapi dengan viting
untuk tiap-tiap lampu. Ukuran lampu serta jenis viting yang dipergunakan (in
bauw atau out bauw) mengikuti gambar rencana.
Kabel harus mempunyai penampang minimum 2,5 mm². Kode warna insulasi kabel
harus mengikuti ketentuan dalam PUIL sebagai berikut :
- Fasa - 1 : merah
- Fasa - 2 : kuning
- Fasa - 3 : hitam
- Netral : biru
24.3. Pemasangan
1). Pemasangan Saklar dan “Receptacles” Dinding
Kecuali tercatat atau dipersyaratkan lain, tinggi pemasangan kotak saklar dinding, harus 150
cm dan untuk kotak saklar dinding harus 30 cm dari permukaan lantai.
Dimana ada lebih dari lima saklar dinding atau ‘receptacles’ ditunjuk pada tempat yang
sama, maka dua deret kotak kontak tunggal, ganda atau “multigangs” sesuai dengan
kebutuhan harus dipasang satu diatas yang lain, dan titik tengah deretan-deretan tersebut
harus berada 1,45 M diatas permukaan lantai.
Kotak kontak outlet dekat pintu atau jendela harus dipasang 20 cm dari pinggir kusen pada
sisi kunci seperti ditunjukkan dalam gambar-gambar arsitektur, kecuali ditunjukkan lain oleh
Pengawas.
2). Pemasangan Lampu-lampu
a. Semua fixture penerangan dan perlengkapan-perlengkapan harus dipasang oleh tukang-tukang
yang berpengalaman dengan cara yang harus dsetujui Pengawas seperti yang ditunjukkan
dalam gambar.
b. Pada daerah yang tidak memakai ceiling pemasangan lampu menempel pada kanal yang
dipasang lengkap penggantungnya.
c. Pada waktu diselesaikan pemasangan “fixture” penerangan, mereka harus siap untuk bekerja
dengan baik dan berada dalam kondisi sempurna serta bebas dari semua cacat/kekurangan.
Pada waktu pemeriksaan akhir semua “fixtures” dan perlengkapannya harus siap
menyala.
Semua fixtures dan perlengkapan harus bersih, bebas dari debu, plaster dan lain-lain.
Pengujian harus disaksikan oleh Pengawas. Penyedia Barang/ Jasa harus membuat catatan (record)
mengenai hasil pengujian, dan 2 copy diserahkan kepada Pengawas.
Seluruh pengujian diselenggarakan oleh Penyedia Barang/ Jasa, dan segala biaya untuk itu
ditanggung oleh Penyedia Barang/ Jasa.
a. Umum
Syarat-syarat teknis pekerjaan penangkal petir yang diuraikan disini adalah persyaratan yang
harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal ini pengerjaan instalasi maupun pengadaan
material dan peralatan.
b. Lingkup Pekerjaan
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah semua pengadaan dan pemasangan instalasi
penangkal petir jenis konvensional (kombinasi sangkar faraday dan franklin rod) termasuk
batang penerima (air terminal) down conductor, pentanahan dan bak kontrolnya serta peralatan
lainnya yang berkaitan dengannya, sebagai suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya,
seperti yang tertera pada gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan.
Termasuk didalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang/material, instalasi dan testing
terhadap seluruh material, serah terima dan pemeliharaan selama 12 bulan.
Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan dan
perlengkapan sistem penangkal petir sesuai dengan peraturan/standar yang berlaku seperti yang
ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk menunjang bekerjanya sistem/peralatan, walaupun
tidak tercantum pada Syarat-syarat Teknik Khusus atau gambar dokumen.
d. Penerima (air terminal) dari bahan tembaga dengan diameter ¾”, panjang 150 mm, berujung
runcing.
e. Batang peninggi/penyangga air terminal menggnakan pipa galvanis (GIP) kelas medium dengan
diameter 1” yang dilengkapi dengan kaki-kaki angker pada bagian bawah dan baut-baut penjepit
air terminal pada bagian atasnya. Tinggi tiang penyangga adalah 150 mm.
g. Untuk menyambung penghantar tembaga tersebut dengan air terminal digunakan cara
pengecoran padat tangan timah (disolder) dan diperkuat dengan baut penjepit.
h. Sebagai penyangga (klem) penghantar digunakan pelat-pelat baja galvanis tebal 5 mm, lebar 20
mm dan tinggi 80 mm, dilengkapi dengan mur dan baut untuk mengikat kawat BC. Kaki klem
dibengkokkan sebagai angker.
i. Klem dipasang setiap 60 cm. Klem yang menyusur kolom harus ditanam di kolom. Untuk itu
klem harus sudah disediakan sewaktu pengecoran kolom.
j. Sambungan antar penghantar harus menggunakan penyambung khusus (pararel groove) dengan
bahan yang sama (tembaga), dengan cara penyambungan yang baik sehingga diperoleh kontak
yang baik dan kuat. Untuk keperluan pemeriksaan, penyambung ini harus mudah dibuka
kembali.
k. Pelindung mekanis pada penghantar turun (down conductor) dibuat dari pipa GIP kelas medium
dan disambungkan ke penghantar yang dilindungi dengan solder.
l. Tahanan pentanahan tidak boleh kurang dari 2 ohm. Ground rod harus terbuat dari pipa GIP
medium class dia 1” dengan ujung bawah dipasangkan batang tembaga runcing sepanjang 300
mm (sesuai dengan gambar rencana). Panjang pipa GIP minimum 5 meter dengan kemungkinan
harus diperpanjang untuk mencapai persyaratan tahanan pentanahan.
PASAL 22 PENUTUP
Meskipun dalam bestek ini pada uraian pekerjaan dan uraian bahan-bahan tidak
dinyatakan, tetapi disebutkan dalam penjelasan pekerjaan (aanwijzing) mengenai
suatu bagian pekerjaan yang termasuk harus dikerjakan oleh Penyedia Barang/
Jasa/kontraktor, maka bagian tersebut dianggap ada dan dimuat dalam bestek ini.
Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pelaksanaan pekerjaan ini, tetapi
tidak diuraikan atau tidak dibuat dalam bestek ini, tetap diselenggarakan dan
diselesaikan oleh Penyedia Barang/ Jasa/Kontraktor.