Anda di halaman 1dari 11

kiPEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK

DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG,


PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Jl. Jenderal Ahmad Yani Telp. (0956) 22320 - 22709 Fakfak Papua Barat

DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS


PEKERJAAN KONSTRUKSI
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH TANAMA
PAKET PEKERJAAN
ATAS

PPK SARATI KONJOL, ST

ID RUP -

URAIAN SPESIFIKASI TEKNIS

A. SPESIFIKASI BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan Pada Pekerjaan ini adalah :
1. Pipa Galvanis 4” Medium B
2. Perlengkapan Keselamatan Kerja (K3)

B. SPESIFIKASI PERALATAN
Peralatan yang dibutuhkan pada pekerjaan ini adalah :
1. Peralatan Tukang Pipa ( 2 Set)

C. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


Waktu yang diperlukan untuk pekerjaan/Pengadaan Jasa Konstruksi,
yaitu : 90 (Sembilan Puluh) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya
SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja).

D. SUMBER DANA DANBIAYA PERKIRAAN


1. Sumber Dana pada Pekerjaan kontruksi ini adalah : APBD - OTSUS pada
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG, PERUMAHAN
RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN FAKFAK

2. Total Nilai HPS (Harga Perkiraan Sendiri) yang tersedia :Rp. 335.220.000,-
(Tiga Ratus Tiga Puluh Lima Juta Dua Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah).

E. RUANG LINGKUP, LOKASI PEKERJAAN, FASILITAS PENUNJANG


1. Ruang lingkup pekeriaan Kontruksi ini adala sebagai berikut :
1) Melaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan
laju pencapaian volume sesuai dengan dengan yang dipersyaratkan.
2) Menyiapkan/menyediakan Buku Harian Lapangan (BHL);
3) Mengisi Buku Harian Lapangan (BHL) yang memuat tentang jumlah
tenaga kerja/personil, kondisi lapangan, kondisi bahan, kondisi
peralatan, penyimpangan/perubahan pekerjaan (kalau ada) dan
kemajuan pekerjaan konstruksi di lapangan setiap hari terkait jadwal
pelaksanaan
4) Membuat laporan bobot kemajuan pekerjaan mingguan dan bulanan
selama pelaksanaan konstruksi.
5) Membuat foto-foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan
kemajuan pelaksanaan konstruksi.
6) Menyelenggarakan rapat-rapat di lapangan/lokasi secara berkala;
7) Melakukan perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan dan cacat-
cacat pekerjaan selama masa pemeliharaan
2. Lokasi pengadaan pekerjaan/pengadaan konstruksi adalah di Jl. Mambruk
Dalam, Kelurahan Fakfak Utara Distrik Pariwari Kabupaten Fakfak.
3. Fasilitas penunjang yang disediakan oleh PPK adalah :
1) Gambar Kerja
2) Rencana kerja dan syarat-syarat Teknis
3) Daftar Kuantitas ( BOQ )

F. TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN

No. Jabatan Pengalaman Sertifikat/Keahlian


Pelaksana Sertifikat Pelaksana/Ahli
1 3 Tahun
(1 org) Plumbing

2 Petugas K3 1 Tahun SKT Petugas K3


Syarat Tenaga Ahli yang digunakan pada Kegiatan ini yaitu :

G. SPESIFIKASI METODE, PROSES / KEGIATAN


Uraian Proses/Kegiatan pada Pekerjaan ini sebagi berikut :

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. PENGUKURAN DAN PEMBERSIHAN
a. Ukuran titik duga-pokok (titik nol) akan ditentukan oleh Direksi pekerjaan
bersama-sama konsultan dan pemborong. Selanjutnya titik ini harus
ditetapkan patok permanent sehingga tidak bisa berubah-ubah dan
digerak-gerakkan, diberi tanda jelas. Patok tersebut harus menjadi dasar
bagi setiap ukuran dan kedalaman.
b. Penentuan titik lainnya ditentukan oleh pemborong dilapangan dengan
alat theodolit, waterpas yang baik dan sudah ditera kebenarannya
terlebih dahulu.
c. Ketidak cocokan yang mungkin ada antara gambar dan kenyataan harus
dilaporkan kepada Direksi.
d. Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi
dari sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu
pelaksanaan pekerjaan. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan
alat bantu. Sampah- sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini
dikumpulkan di suatu tempat yang telah disetujui oleh pengawas,
kemudian baru diangkut dengan menggunakan dump truck untuk
dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.
e. Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama
proyek ini dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan
mencantumkan data-data proyek antara lain nama proyek, pekerjaan,
lokasi, nilai proyek, waktu pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dll.
f. Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, barulah
dilakukan pengukuran lokasi. Hal ini bertujuan untuk menentukan letak
bangunan, elevasi dan titik ikat (Bench Mark). Dalam pengukuran
digunakan alat Theodolit dan rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh
seorang surveyor. Titik-titik yang menjadi acuan ditandai dengan
menggunakan patok. Patok terbuat dari kayu bulat dengan panjang ± 1
m yang ditancapkan kedalam tanah.

2. PAPAN NAMA PROYEK


a. Papan Nama Proyek ditempkan di lokasi pekerjaan dan harus jelas
terlihat.
b. Ukuran disesuaikan dengan permintaan dari pemilik proyek.

B. PEKERJAAN TANAH
1. PENGGALIAN TANAH
a. Penggalian harus dilakukan sesuai dengan lebar lantai kerja pasangan,
penampang galian disesuaikan dengan gambar kerja.
c. Dasar galian harus mencapai tanah keras, apabila ternyata tidak sesuai
dengan rencana gambar pasangan batu, maka Pemborong diharuskan
melapor kepada Direksi Lapangan dan dimintakan keputusannya.
d. Jika pada galian terdapat akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-
bagian tanah yang longgar (tidak padat), maka bagian ini harus
dikeluarkan seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan pasir
urug lapis demi lapis dan apabila dimungkinkan disiram dengan air tiap
lapis sampai jenuh, sehingga mencapai permukaan yang diinginkan.

2. PENGURUGAN DAN PEMADATAN TANAH


a. Pengurugan tanah dilakukan berdasarkan petunjuk Direksi, dimana
macam pekerjaannya tergantung pada bentuk pasangan batu belah.
b. Setelah pasangan cukup kuat atas ijin Direksi, lubang-lubang galian
dapat diurug kembali.
c. Tanah bekas galian harus dibuang atau ditimbun di luar bowplank
dengan penempatan yang cukup rapih.
d. Apabila terjadi kondisi tanah tidak memungkinkan dilaksanakannya
pekerjaan pasangan batu sesuai gambar rencana, maka pemborong
wajib melaporkan hal ini kepada Direksi dan pihak Direksi akan
mengambil keputusan.
e. Pemborong wajib membuat parit-parit buangan air dari galian pasangan,
agar pada saat hujan air tanah tidak menggenangi lobang galian.
f.
C. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA GALVANIS 4”
1. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA 4” MEDIUM B
a. Prosedur Pelakasanaan Pekerjaaan
kontraktor harus memasang smua peralatan dan bahan-bahan yang di
sediakan sesuai dengan ditetapkan dalam dokumen kontrak.
2. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN PIPA DAN PENGUJIANNYA
a. Umum
Kontraktor harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan
pemasangan pipa sesuai dengan dokumen pele ;angan dan syarat-syarat
yang tercantum dalam spesifikasi teknis ini. Pekerjaan yang tidak
tercantum dalam persyaratan-persyaratan yang ditentukan akan
dilaksanakan sesuai dengan praktek-praktek yang bisa dikerjakan dan
sesuai dengan persyaratan Direksi/ Pemberi Tugas.

b. Lintasan Dan Sudut Belokan

1) Tanggung Jawab Kontraktor


Kontaraktor harus bertanggung jawab atas persyaratan dasar
bahwa pipa dipasang harus sesuai dengan lintasan dan sudut
belokan yang dikehendaki dengan sambungan (fitting). Katup-
katup (valves) dan penguras (Drain) pada tempat yang diperlukan.

2) Penyimpangan-Penyimpangan (Deviasi) Oleh Struktur Lain


jika terdapat hambatan yang tidak tampak dalam gambar dan akan
mengganggu kemajuan pekerjaan sehingga diperlukan perubahan-
perubahan maka Direksi/ Pemberi Tugas berhak untuk merubah
gambar-gambar rencana yang ada.

3) Berhati-Hati Dalam Penggalian


Kontraktor harus berhati-hati dalam penggalian dan persiapan
penggalian, sehingga lokasi yang tepat dan struktur-struktur lain
dibawah dapat ditentukan. Kerusakan-kerusakan yang terjadi atas
struktur-struktur tersebut menjadi tersebut menjadi tanggungjawab
kontraktor.

4) Eksplorasi Bawah Tanah


Jika dikehendaki oleh Direksi/ Pemberi Tugas, kontraktor harus
mengadakan penelitian dan penggalian untuk menentukan lokasi
struktur bawah tanah yang ada atas biaya dibawah pengawasan
Direksi/ Pemberi Tugas.

5) Kedalaman Pipa
Semua pipa harus dipasang pada kedalaman sebagai berikut : D=
50 mm s/d 300 mm, H= Sesuai gambar
Dimana :
D= Diameter Nominal Pipa
H= Kedalaman Timbunan
c. Pengendalian Dan Persiapan Galian

1) Umum
Galian harus dibuat sedemikian, sehingga pipa dapat diletakkan
pada lintasan dan kedalaman yang dikehendaki. Penggalian hanya
dilakukan sesuai dengan pipa yang akan dipasang seperti yang
diijinkan oleh Direksi/ Pemberi Tugas.
Galian harus dikeringkan dan dijaga selama pelaksanaan,
sehingga pekerjaan yang dikerjakan dalam galian dapat aman dan
efesien.
Untuk pipa PE, jika kedalaman galian tidak ditentukan, lapisan
dibagian atas pipa harus ditentukan sehingga mampu melindungi
pipa dari beban luar, kerusan yang disebabkan oleh pihak lain, dan
konstruksi jalan.
Jika memungkinkan pipa harus dipasang pada batas kedalaman
minimum seperti terlihat pada tabel dibawah ini :

Kondisi pemasangan Kedalaman minimim (mm)


Tak ada benda/material diatas yang
menyebabkan timbulnya beban 300

Terdapat beban/material diatas


Bukan jalan raya 450
Pada jalan raya yang dilengkapi konstruksi
pendukung diatasnya
Pada jalan raya yang dilengkapi konstruksi 600
pendukung dibawahnya

750

Pipa yang terletak dibawah jalan raya atau


pada kondisi konstruksi bangunan berat 750
diatasnya

Kedalaman diatas hanya berlaku untuk pemasangan khusus


seperti beban memanjang pada pipa; pemadatan tambahan dari
beban penimbunan sekitar pipa atau timbunan pelindung, standar
AS 2566 harus dipergunakan.

2) Lebar Galian
Lebar galian harus cukup untuk meletakkan pipa dan
sambungannya secara baik. Timbunan harus ditempatkan seperti
yang disyaratkan. Galian harus dibuat dengan lebar ekstra, jika
diperlukan seperti untuk memasukkan penyangga-penyangga
galian dan peralatan pipa.
Lebar galian untuk keperluan pipa PE dapat berkurang
dibandingkan dengan keperluan untuk pemasangan pipa jenis lain,
karena pengelasan ‘’butt’’ atau elektrofussion dilakukan diatas
tanah kemudian pipa yang sudah tersambung diletakkan kedalam
galian. Kemudian juga dengan pipa diameter kecil kedalam bentuk
coil bisa disambung diatas tanah dan kemudian diletakkan di
dalam galian.
Lebar galian minimum harus mencakup untuk pemadatan bahan
penyangga samping

Rekomendasi lebar galian berdasarkan diameter pipa


Diameter Pipa (mm) Lebar Galian (mm)
16 - 63 150
75 - 110 250
125 - 315 500
355 - 500 700
630 - 710 910
800 - 1000 1200

3) Ruang Penyambungan
Ruang penymbungan harus dibuat agar setiap sambungan dapat
dikerjakan dengan baik.

4) Penggalian Dan Pembuatan Dasar Pipa


Galian harus dibuat sesuai dengan kedalaman yang dikehendaki,
untuk membuat dasar pipa yang rata dan seragam pada tanah
serta padat untuk setiap tempat diantara ruang penyambung.
Setiap bagian dasar galian yang disyaratkan harus diganti dengan
bahan yang disetujui oleh Direksi.

5) Penggalian Pada Tanah Jelek


Jika dasar galian ternyata tidak stabil atau mengandung bahan-
bahan seperti debu, sampah dan sebagainya dan menururut
Direksi harus disingkirkan, maka kontraktor harus mengadakan
menggalian dan membuang bahan-bahan tersebut. Jika menurut
Direksi diperlukan pondasi khusus seperti penggalian tanah atau
penimbunan, kontaraktor harus menyelesaikannya dengan
petunjuk Direksi.

6) Penguat Galian
Jika diperlukan, galian dapat diberi penguatan agar tidak runtuh,
juga untuk ancaman pekerja dan pengamanan permukaan jalan
serta bangunan-bangunan lainnya.

7) Pemakaian Bahan-Bahan Bangunan


Bahan-bahan bangunan yang dapat dipakai kembali untuk
memperbaiki permukaan bekas galian harus dipisahkan dan
bahan-bahan buangan lainnya.
8) Penimbunan Bahan-Bahan Galian
Smua bahan-bahan galian ditimbun mahan galian ditimbun
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pekerjaan, jalan
orang dan lalu lintas,. Bahan galian tidak boleh merusak
bangunan-bangunan perorangan lainnya.

9) Barikade Dan Petunjuk Direksi


Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan kecelakaan dan
kerusakan, harus diadakan barikade, papan-papan petunjuk,
lampu-lampu merah dan penjaga secukupnya selama pekerjaan
berlangsung. Semua bahan-bahan penyangga peralatan dan pipa
yang mengganggu lalu lintas harus dilindungi dengan pagar atau
barikade serta penerangan lampu seperlunta.

10) Pengamanan Lalu Lintas


Kontraktor harus mengatur pekerjaan sedemikian rupa, sehingga
tidak menyebabkan kemacetan lalu lintas. Jika lalu lintas terpaksa
lewat di atas galian, kontraktor harus menyediakan jembatan plat
baja atau semacam penutup yang sesuai dengan panjang galian.
Di samping itu kontraktor juga harus mengatur lalu lintas.

11) Gangguan Pelayanan


Gangguan pelayanan untuk pekerjaan sambungan dan pipa baru
ke pipa lama harus dikerjakan sedemikian rupa, sehingga tidak
mengganggu langganan dan tidak terlalu lama menghentikan pipa
dinas serta diusahakan agar daerah pelayanan yang terganggu
seminimal mungkin.

d. Pemotong Pipa
pemotong pipa untuk pemasangan pipa atau valve apabila diperlukan
dapat dilperlakukan kontraktor dengan persetujuan Direksi dan dilakukan
dengan alat yang sesuai/khusus untuk jenis atau bahan pipa yang
dipasang agar benar-benar terjamin penyambungannya. Yang baik yaitu
ujung yang smooth, sudut yang betul terhadap sumbu pipa.
Pemotongan ujung-ujung pipa yang dilaksanakan do lapangan harus sama
pelaksanaannya bila dikerjakan di dalam pabrik. Pemotongan harus
dengan mesin pemotong yang sesuai yang memberi bekas yang licin pada
yang ditentukan terhadap sumbu pipa.

e. Pemasang Pipa
1) Penurunan pipa kedalaman galian
Untuk mendapatkan keamanan dan keberhasilan pekerjaan,
kontraktor harus menggunakan semua peralatan dan fasilitas yang
telah disetujui Direksi. Semua pipa-pipa sambungan dan semua
katup di turunkan kedalam galian dengan hati-hati menggunakan
derek, tali atau peralatan yang lain untuk menghindari kerusakan
pipa dan lapisan pipa. Pipa tidak boleh di jatuhkan kedalam galian,
jika terjadi kerusakan pada pipa, sambungan, katup atau peralatan
lain sewaktu pengangkutan, harus segera dilaporkan kepada
Direksi untuk dilakukan perbaikan, membuang atau mengganti
bahan-bahan yang rusak.

2) Pemeriksaan Sebelum Pemasangan


Semua pipa dan sambungan harus diperiksa dengan teliti terhadap
letak-letak dan kerusakan lain pada waktu pipa berada diatas
galian sebelum pemasangannya. Ujung pipa harus diperiksa
dengan seksama, karena pada bagian ini yang paling mudah rusak
pada waktu pengangkutan.

3) Pembersihan Pipa Dan Peralatan


Pastikan pada ujung-ujung pipa dan fitting-fitting, flanges dan
perlengkapannya tidak menyentuh tanah aslinya.

4) Peletakan Dan Penyangga Pipa


Harus di jaga agar bahan-bahan lain tidak masuk kedalam pipa
ketika pipa diletakkan pada waktu peralatan pipa berada dalam
galian. Bahan yang digunakan untuk penyangga harus disesuaikan
dengan kebutuhan pada waktu pelindung. Untuk pipa PE bahan
penyangga harus dipadatkan dengan rata setebal 75 mm untuk
pipa sampai dengan diameter 250 mm dan 150 mm untuk pipa
dengan diameter 300 mm ke atas.

5) Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menempatkan tee atau katup harus
dikerjakan dengan rapih dan teliti tanpa menyebabkan kerusakan
pipa dan lapisannya serta ujungnya harus halus.

6) Arah Ujung Pipa Pada Pemasangan


Pipa harus di pasang pada ujung pipa yang menghadap kearah
depan dan pemasangan. Jika pipa diletakkan pada sudut 10
derajat atau lebih besar, pemasangan dimulai pada bagian atas
dan diawali dengan ujung pipa yang bersudut.

7) Kondisi Yang Tidak Sesuai Untuk Pasangan Pipa


Pemasangan pipa tidak boleh dilakukan jika menurut Direksi
kondisi didalam galian tidak memungkinkan.

f. Sambungan Flens Pipa CI/Steel Flange Joint)


Setelah flens pipa sudah bersih permukaannya, semua alat-alat bantu
harus disetel dan dibaut oleh putaran secukupnya. Sebelum pekerjaan
pembautan, semua baut dan mur harus diberi gemuk dengan sempurna.
Baut-baut harus dikunci dengan kunci-kunci khusus sehungga dapat
menjamin kesamarataan baut-baut pipa dengan kedudukan flens pipa,
sehingga terdapat tekanan yang sama pada seluruh permukaan dari
flens.

g. Sambungan Dengan Pengelasan Pipa CI/Steel


Permukaan yang akan di las harus tanpa sisik lepas, karat, cat dan
kotoran-kotoran lainnya.
Semua pekerjaan las dibawah tata cara pengawasan yang mengikuti tata
cara sesuai dengan AWWA C-2000. Semua pengelasan harus sesuai
dengan praktek pengelasan yang baik dengan memperlihatkan ketebalan
unsur-unsurnya yang akan di las dan bahannya.
Setelah pengelasan setiap jalur las, logam yang tertinggal harus dipapras
atau diketok-ketok untuk membebaskan tegangan susut, lalu disikat
dengan kuas baja umtuk membersihkan terak, kotoran, cairan las,
sebelum las berikutnya dilakukan.
Smua hasil las harus menunjukkan bagia-bagian seragam, logam yang
halus pinggiran yang membentuk bulu tanpa ada yang tumpang tindih,
tanda ada yang keropos atau tidak berarang. Pemeriksaan dengan mata
dengan pinggiran dan ujung hasil harus tampak kesatuan yang baik pada
logam induknya (dasarnya).
Pada waktu penggabungan dan pengelasan, umsur-unsur yang akan
disusun harus ditempatkan pada tempatnya dengan menggunakan
jepitan yang cukup atau dengan cara lain yang dapat memegang baian-
bagiannya pada kedudukan yang tepat dan bersentuhan.

h. Pekerjaan Sambungan Pipa PE


1) Umum
Penyambungan pipa dengan metode ‘’BUTT FUSSION’’ adalah
proses termofuse yang melibatkan pemanasan secara bersama di
kedua ujung pipa yang akan di sambung sampai kondisi leleh
tercapai pada kedua ujungnya. Lalu kedua ujung pipa digabungkan
pada tekanan tertentu untuk waktu yang tertentu sehingga
terbentuk sambungan senyawa.
Hasil penyambungan pipa harus tahan terhadap gaya tarik dan
mempunyai kekuatan yang sebanding dengan pipa itu sendiri.
Metode penyambungan jenis ini membutuhkan plat pemanas
elektrik untuk dapat mencapai suatu temperatur tertentu
dipergunakan untuk jenis pipa dari bahan PE 80 dan PE 100 untuk
ukuran 90 mm ke atas dengan SDR yang sama.

2) Peralatan
- Generator dipergunakan untuk memberikan daya listrik kepada
pelat pemanas, pemotong dan pemompa hidrolik.
- Mesin BUTT FUSSION dilengkapi dengan pengencang pipa,
pemotong, pelat pemanas, pompa hidrolik dan pengatur waktu.
- Roda penyangga pipa.
- Tenda pengelasan
- Alat pembersih, kain katun atau handuk kertas (tissue)
- Alat ukur sambungan
- Termometer digital untuk memeriksan suhu plat pemanas.
- Pipa dan penutupnya.
- Papan landasan.
- Pemotong pipa.
- Termometer udara.
- Spidol warna putih.
- Alat pengukur waktu.
- Meteran ukuran 12 meter.
3) Metode Penyambungan
Sebelum memulai pengelasan dilakukan hal-hal sebagai berikut :
- Adanya bahan bakar yang cukup pada generator dan dalam
keadaan yang benar-benar berfungsi. Demikian juga dengan
smua perlengkapan-perlengkapan lain seperti pada poin 2 di
atas.
- Periksa dan pastikan pipa dan fitting-fitting yang akan
disambung mempunyai ukuran diameter dan SDR serta bahan
yang sama.
- Pembuatan sambungan percobaan dengan temperatur pelat
1800 C dengan menggunaka potongan pipa dengan ukuran
diameter dan SDR serta bahan yang sama.
- Tempatkan pipa pada penjepit (clamp) di mana ujung-ujung pipa
berhadapan dengan pelat pemotong dalam posisi lurus.
- Luruskan dan ratakan posisi seluruh komponen dengan
menggunakan roller.
- Kencangkam penjepit untuk memegang pipa dan membulatkan
kembali pipa.
- Tutup ujung pipa yang terbuka untuk mencegah pendinginan
pelat oleh masuknya udara kebagian dalam pipa.
- Nyalakan alat pemotong dan gereskan penjepit pipa perlahan
sehingga ujung pipa tetap berhadapan denganya sampai
terjadinya pemotongan permukaan pipa yang kontinu.
- Jaga agar alat pemotong tetap menyala sementara pemjepit di
buka untuk menghindari terjadinya pemotongan permukaan
yang tidak rata.
- Angkat alat pemotong perlahan dan hindarkan persinggungan
dengan permukaan pipa.
- Bersihkan sisa pemotongan dari mesin dan pipa.
- Periksa bahwa kedua permukaan sudah rata. Jika tidak ulangi
proses pemotongan.
- Dekatkan kedua pipa dan periksa tidak adanya celah
permukaan potongan.

Maksimum selisih diameter yang diijinkan

Selisih diameter Diameter pipa

1.0mm 90 – 315 mm

2.0mm 355 – 800 mm

2.5mm > 800 mm

- Jika ketidaksesuaian tersebut lebih daripada di atas pipa harus


diluruskan kembali dan dipotong lagi.
- Buka dan kemudian tutup penjepit dan perhatikan tekanan tarik
yang di butuhkan unutuk menggerakan pipa bersama hidrolik.
- Pindahkan lempengan pemanas dari tempat pelindungnya.
Periksa bahwa pelat tersebut bersih dan baik sushunya.
- Tempatkan pelat pemanas pada mesin dan tutup penjepit
supaya bagian permukaan yang akan disambung menyentuh
lempengan. Gunakan sistem hidrolik mempergunakan tekanan
yang di tentukan sebelumnya.
- Jaga tekanan yang dipakai sampai pipa mulai meleleh dan
lelehannya merata 1 – 6 mm terbentuk tiap ujungnya.
- Setelah lelehan awal muncul, tekanan pada sistem hidrolik
harus dilepas supaya pencatat tercatat tekanan nol dan tekanan
tarik sedemikian rupa sampai pertumbuhan lelehan terkontrol
selama pemanasan. Periksa bahwa posisinya di penjepit dan
ujung pipa harus harus terus di jaga agar tetap kontak dengan
pelat pemanas.
- Setelah pemanasan selesai, buka penjepit dan pindahkan pelat
pemanas pastikan bahwa pelat tidak menyentuh permukaan
yang meleleh.
- Segera tutup penjepit (mengacu kepada perhitungan-
perhitungan yang ada) dan rekatkan permukaan yang di sudah
ditentukan sebelumnya.
- Jaga tekanan yang di butuhkan untuk waktu pendinginan sesuai
dengan yang di indikasikan pada tabel.
- Setelah iyu pipa yang di sambung bisa di pindahkan dari mesin
tapi tidak boleh dipindahkan untuk periode berikunya sama pada
waktu pendinginan di atas
- Periksa sambungan untuk kebersihan dan keberseragamannya
dan cek bahwa lelehan sesuai dengan batasan yang di
tentukan.

LAIN – LAIN
Apabila terdapat perbedaan ukuran atau Keterangan antara gambar bestek dengan
dokumen ini, maka yang mengikat adalah gambar bestek. Perbedaan ini harus
disampaikan kepada direksi / pengawas teknik dan baru dapat dilaksanakan setelah
mendapat persetujuan tertulis dari direksi. Hal – hal lain yang belum tercantum dalam
syarat-syarat teknik ini akan diadakan penambahan dalam penjelasan pekerjaan
(Aanwijzing).

Anda mungkin juga menyukai