ID RUP -
A. SPESIFIKASI BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan Pada Pekerjaan ini adalah :
1. Pipa Galvanis 4” Medium B
2. Perlengkapan Keselamatan Kerja (K3)
B. SPESIFIKASI PERALATAN
Peralatan yang dibutuhkan pada pekerjaan ini adalah :
1. Peralatan Tukang Pipa ( 2 Set)
2. Total Nilai HPS (Harga Perkiraan Sendiri) yang tersedia :Rp. 335.220.000,-
(Tiga Ratus Tiga Puluh Lima Juta Dua Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah).
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. PENGUKURAN DAN PEMBERSIHAN
a. Ukuran titik duga-pokok (titik nol) akan ditentukan oleh Direksi pekerjaan
bersama-sama konsultan dan pemborong. Selanjutnya titik ini harus
ditetapkan patok permanent sehingga tidak bisa berubah-ubah dan
digerak-gerakkan, diberi tanda jelas. Patok tersebut harus menjadi dasar
bagi setiap ukuran dan kedalaman.
b. Penentuan titik lainnya ditentukan oleh pemborong dilapangan dengan
alat theodolit, waterpas yang baik dan sudah ditera kebenarannya
terlebih dahulu.
c. Ketidak cocokan yang mungkin ada antara gambar dan kenyataan harus
dilaporkan kepada Direksi.
d. Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi
dari sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu
pelaksanaan pekerjaan. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan
alat bantu. Sampah- sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini
dikumpulkan di suatu tempat yang telah disetujui oleh pengawas,
kemudian baru diangkut dengan menggunakan dump truck untuk
dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.
e. Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama
proyek ini dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan
mencantumkan data-data proyek antara lain nama proyek, pekerjaan,
lokasi, nilai proyek, waktu pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dll.
f. Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, barulah
dilakukan pengukuran lokasi. Hal ini bertujuan untuk menentukan letak
bangunan, elevasi dan titik ikat (Bench Mark). Dalam pengukuran
digunakan alat Theodolit dan rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh
seorang surveyor. Titik-titik yang menjadi acuan ditandai dengan
menggunakan patok. Patok terbuat dari kayu bulat dengan panjang ± 1
m yang ditancapkan kedalam tanah.
B. PEKERJAAN TANAH
1. PENGGALIAN TANAH
a. Penggalian harus dilakukan sesuai dengan lebar lantai kerja pasangan,
penampang galian disesuaikan dengan gambar kerja.
c. Dasar galian harus mencapai tanah keras, apabila ternyata tidak sesuai
dengan rencana gambar pasangan batu, maka Pemborong diharuskan
melapor kepada Direksi Lapangan dan dimintakan keputusannya.
d. Jika pada galian terdapat akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-
bagian tanah yang longgar (tidak padat), maka bagian ini harus
dikeluarkan seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan pasir
urug lapis demi lapis dan apabila dimungkinkan disiram dengan air tiap
lapis sampai jenuh, sehingga mencapai permukaan yang diinginkan.
5) Kedalaman Pipa
Semua pipa harus dipasang pada kedalaman sebagai berikut : D=
50 mm s/d 300 mm, H= Sesuai gambar
Dimana :
D= Diameter Nominal Pipa
H= Kedalaman Timbunan
c. Pengendalian Dan Persiapan Galian
1) Umum
Galian harus dibuat sedemikian, sehingga pipa dapat diletakkan
pada lintasan dan kedalaman yang dikehendaki. Penggalian hanya
dilakukan sesuai dengan pipa yang akan dipasang seperti yang
diijinkan oleh Direksi/ Pemberi Tugas.
Galian harus dikeringkan dan dijaga selama pelaksanaan,
sehingga pekerjaan yang dikerjakan dalam galian dapat aman dan
efesien.
Untuk pipa PE, jika kedalaman galian tidak ditentukan, lapisan
dibagian atas pipa harus ditentukan sehingga mampu melindungi
pipa dari beban luar, kerusan yang disebabkan oleh pihak lain, dan
konstruksi jalan.
Jika memungkinkan pipa harus dipasang pada batas kedalaman
minimum seperti terlihat pada tabel dibawah ini :
750
2) Lebar Galian
Lebar galian harus cukup untuk meletakkan pipa dan
sambungannya secara baik. Timbunan harus ditempatkan seperti
yang disyaratkan. Galian harus dibuat dengan lebar ekstra, jika
diperlukan seperti untuk memasukkan penyangga-penyangga
galian dan peralatan pipa.
Lebar galian untuk keperluan pipa PE dapat berkurang
dibandingkan dengan keperluan untuk pemasangan pipa jenis lain,
karena pengelasan ‘’butt’’ atau elektrofussion dilakukan diatas
tanah kemudian pipa yang sudah tersambung diletakkan kedalam
galian. Kemudian juga dengan pipa diameter kecil kedalam bentuk
coil bisa disambung diatas tanah dan kemudian diletakkan di
dalam galian.
Lebar galian minimum harus mencakup untuk pemadatan bahan
penyangga samping
3) Ruang Penyambungan
Ruang penymbungan harus dibuat agar setiap sambungan dapat
dikerjakan dengan baik.
6) Penguat Galian
Jika diperlukan, galian dapat diberi penguatan agar tidak runtuh,
juga untuk ancaman pekerja dan pengamanan permukaan jalan
serta bangunan-bangunan lainnya.
d. Pemotong Pipa
pemotong pipa untuk pemasangan pipa atau valve apabila diperlukan
dapat dilperlakukan kontraktor dengan persetujuan Direksi dan dilakukan
dengan alat yang sesuai/khusus untuk jenis atau bahan pipa yang
dipasang agar benar-benar terjamin penyambungannya. Yang baik yaitu
ujung yang smooth, sudut yang betul terhadap sumbu pipa.
Pemotongan ujung-ujung pipa yang dilaksanakan do lapangan harus sama
pelaksanaannya bila dikerjakan di dalam pabrik. Pemotongan harus
dengan mesin pemotong yang sesuai yang memberi bekas yang licin pada
yang ditentukan terhadap sumbu pipa.
e. Pemasang Pipa
1) Penurunan pipa kedalaman galian
Untuk mendapatkan keamanan dan keberhasilan pekerjaan,
kontraktor harus menggunakan semua peralatan dan fasilitas yang
telah disetujui Direksi. Semua pipa-pipa sambungan dan semua
katup di turunkan kedalam galian dengan hati-hati menggunakan
derek, tali atau peralatan yang lain untuk menghindari kerusakan
pipa dan lapisan pipa. Pipa tidak boleh di jatuhkan kedalam galian,
jika terjadi kerusakan pada pipa, sambungan, katup atau peralatan
lain sewaktu pengangkutan, harus segera dilaporkan kepada
Direksi untuk dilakukan perbaikan, membuang atau mengganti
bahan-bahan yang rusak.
5) Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menempatkan tee atau katup harus
dikerjakan dengan rapih dan teliti tanpa menyebabkan kerusakan
pipa dan lapisannya serta ujungnya harus halus.
2) Peralatan
- Generator dipergunakan untuk memberikan daya listrik kepada
pelat pemanas, pemotong dan pemompa hidrolik.
- Mesin BUTT FUSSION dilengkapi dengan pengencang pipa,
pemotong, pelat pemanas, pompa hidrolik dan pengatur waktu.
- Roda penyangga pipa.
- Tenda pengelasan
- Alat pembersih, kain katun atau handuk kertas (tissue)
- Alat ukur sambungan
- Termometer digital untuk memeriksan suhu plat pemanas.
- Pipa dan penutupnya.
- Papan landasan.
- Pemotong pipa.
- Termometer udara.
- Spidol warna putih.
- Alat pengukur waktu.
- Meteran ukuran 12 meter.
3) Metode Penyambungan
Sebelum memulai pengelasan dilakukan hal-hal sebagai berikut :
- Adanya bahan bakar yang cukup pada generator dan dalam
keadaan yang benar-benar berfungsi. Demikian juga dengan
smua perlengkapan-perlengkapan lain seperti pada poin 2 di
atas.
- Periksa dan pastikan pipa dan fitting-fitting yang akan
disambung mempunyai ukuran diameter dan SDR serta bahan
yang sama.
- Pembuatan sambungan percobaan dengan temperatur pelat
1800 C dengan menggunaka potongan pipa dengan ukuran
diameter dan SDR serta bahan yang sama.
- Tempatkan pipa pada penjepit (clamp) di mana ujung-ujung pipa
berhadapan dengan pelat pemotong dalam posisi lurus.
- Luruskan dan ratakan posisi seluruh komponen dengan
menggunakan roller.
- Kencangkam penjepit untuk memegang pipa dan membulatkan
kembali pipa.
- Tutup ujung pipa yang terbuka untuk mencegah pendinginan
pelat oleh masuknya udara kebagian dalam pipa.
- Nyalakan alat pemotong dan gereskan penjepit pipa perlahan
sehingga ujung pipa tetap berhadapan denganya sampai
terjadinya pemotongan permukaan pipa yang kontinu.
- Jaga agar alat pemotong tetap menyala sementara pemjepit di
buka untuk menghindari terjadinya pemotongan permukaan
yang tidak rata.
- Angkat alat pemotong perlahan dan hindarkan persinggungan
dengan permukaan pipa.
- Bersihkan sisa pemotongan dari mesin dan pipa.
- Periksa bahwa kedua permukaan sudah rata. Jika tidak ulangi
proses pemotongan.
- Dekatkan kedua pipa dan periksa tidak adanya celah
permukaan potongan.
1.0mm 90 – 315 mm
LAIN – LAIN
Apabila terdapat perbedaan ukuran atau Keterangan antara gambar bestek dengan
dokumen ini, maka yang mengikat adalah gambar bestek. Perbedaan ini harus
disampaikan kepada direksi / pengawas teknik dan baru dapat dilaksanakan setelah
mendapat persetujuan tertulis dari direksi. Hal – hal lain yang belum tercantum dalam
syarat-syarat teknik ini akan diadakan penambahan dalam penjelasan pekerjaan
(Aanwijzing).