PEMBANGUNAN BRONCAPTERING
UMUM
1. Ruang lingkup
CIPTA KARYA).
e. Syarat-syarat perburuhan.
dibuat amandemen.
Japan
Transportaion Officials
3. Keselamatan Kerja
Dibuat jeruji sementara ditempat yang beresiko tinggi orang dapat jatuh.
kemajuan pekerjaan tidak sesuai dengan time schedule, maka pemberi tugas dapat
drawing kepada direksi. Shop drawing harus dapat memberikan informasi yang
lokasi, type, ukuran-ukuran baut dan pekerjaan pengelasan, yang seluruhnya harus
drawing harus dibuat sesuai dengan kondisi yang ada dan dalam pelaksanaan
mengajukan shop drawing untuk disetujui oleh pemberi tugas. Gambar yang
disetujui akan ditanda tangani atau ditandai oleh pemberi tugas. Setiap shop
drawing yang tidak disetujui oleh pemberi tugas, harus segera diperbaiki oleh
kontraktor sesuai dengan keinginan pemberi tugas dan harus segera diserahkan
shop drawing.
6. Lokasi
dan melaporkan kepada pemberi tugas unit-unit apa saja yang membutuhkan
perubahan ukuran dan jugaunit-unit yang akan dimodifikasi jika ada. Kontraktor
dapat memanfaatkan fasilitas listrik dan air yang ada di lokasi dan untuk semua ini
kontraktor harus membayar kepada pihak PEMBERI TUGAS atau pihak yang
terkait dan apabila tidak ada fasilitas tersebut maka kontraktor harus sudah
proyek harus sudah bersih dan siap untuk digunakan sesuai dengan keinginan
LINGKUP PEKERJAAN
- Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan Intake
I. PEKERJAAN TANAH
1. Umum
ditinjau dahulu oleh tenaga ahli. Kalau sekiranya tidak ada kesamaan antara
keadaan lapangan dan keadaan seperti yang ditunjukan dalam gambar, Pemborong
batas pekerjaan untuk seluruh panjang dari bangunan dan ditambah dengan jarak 1
m pada kedua ujung dari bangunan harus dibersihkan dan ditebang, termasuk setiap
pohon diluar batas-batas ini yang diperkirakan dapat jatuh dan menghalangi
bangunan, kecuali ada pernyataan lain yang tertera didalam syarat-syarat khusus
dan gambar rencana. Bagian atas tanah tanarnan harus tersendiri digali sampai kira-
kira kedalaman 20 cm dan dirtimbun diatur tempat yang layak, agar dapat
digunakan lagi. Pembersihan dan pengupasan diluar batas daerah pekerjaan tidak
pepohonan/ tanaman tersebut harus dijaga betul dari kerusakan atas biaya
dengan tidak merusak pepohonan/ tanaman lain yang dipertahankan, semua pohon,
batang pohon, akar dan sebagainya harus dibongkar dengan kedalaman minimal
100 cm dibawah permukaan tanah asli dari permukaan akhir (ditentukan oleh
permukaan mana yang lebih rendah). dan bersama-sama dengan seluruh tempat
sampah dalam segala bentuknya pada tempat yang tidak terlihat segala bentuknya
harus dibuang pada tempat yang tidak terlihat dari tempat pekerjaan menurut cara
a. Umum
Galian tanah harus dilaksanakan seperti yang tertera dalam gambar, baik mengenai
b. Klasifikasi Galian
berikut :
Galian tanah sedang, misalnya : pasir, lempung, codas muda, dan sebagainya.
Galian batu terdiri dari galian material yang umumnya menurut Direksi perlu
menggunakan bor dan atau bahan peledak atau alat-alat khusus lainnya.
Galian dimana timbul persoalan air tanah pada kedalaman lebih dari 20 cm dari
permukaan
air konstan, dimana biasanya air, tanah naik pada penggalian pondasi.
dapat dilakukan pada keadaan tanah yang belum diganggu. Pemborong harus
inspeksi untuk semua pekerjaan dalam air. Permukaan tanah yang berdekatan
dengan konstruksi ini tidak dibenarkan untuk diganggu tanpa seijin dari Direksi.
Galian dari pondasi pada batas-batas kemiringan dan peil yang dicantumkan pada
gambar rencana atau atas petunjuk Direksi, galian tersebut harus mempunyai
ukuran yang cukup, agar penempatan konstruksi atau lantai pondasi dengan dimensi
yang sesuai dengan gambar rencana mudah dilaksanakan. Peil dasar lantai pandasi
seperti yang tercantum pada gambar rencana, tidak baleh dianggap bersifat pasti.
Direksi dapat menentukan perubahan dimensi peil dari lantai pondasi jika
Batu-batu besar, kayu, serta rintangan-rintangan lain yang mungkin ditemui dalam
Direksi akan hal ini, dan tidak diperkenankan untuk melaksanakan perbaikan tanah
dasar pondasi dan melaksanakan lantai pandasi sebelum Direksi setuju dengan
yang akan dipasang pada lubang galian tersebut. Semua retakan atau celah-celah
yang ada harus dibersihkan dan, diisi dengan spesi (injeksi), serta semua material
d. Coffer Dam
Untuk galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah, harus
memberikan gambar rencana coffer dam yang akan dikerjakan kepada Direksi
untuk disetujui. Coffer Dam untuk galian pondasi harus dibuat cukup dalam di
bawah permukaan dasar pondasi yang cukup kedap air, dan diperkuat dengan
silang-silang penguat yang cukup kuat, agar keselamatan kerja terjamin. Luas
Coffer Dam harus direncanakan cukup untuk penempatan perancah atau acuan
pondasi serta besi untuk keperluan pemampaan air keluar acuan beton.
syarat untuk melindungi beton muda dari arus air deras atau erosi, silang-silang
penguat dan atau bagian-bagian lain dari Coffer Dam tidak diperbalehkan masuk
ke dalam dan menjadi bagian pennanen dari pondasi tanpa persetujuan Direksi, jadi
harus dibongkar dengan hati-hati agar tidak merusak konstruksi. Pohon-pohon yang
ditebang, tidak diperkenankan jatuh pada milik perorangan, tanpa ijin khusus dari
tersebut atau membiarkan di tempat semula asal ada persetujuan tertulis dari
pemilknya. Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan,
kepada penghuni dari milik-milik yang berbatasan dengan pekerjaan, paling kurang
galfan tidak digenangi air yang ditimbulkan oleh air hujan ataupun yang keluar dari
mala air. Kalau lubang galian digenangi air, maka Pemborong harus mengeluarkan
Bila terjadi keadaan dimana menurut pandangan Direksi adalah tidak mungkin
memompa air tanah yang cepat sekali naik atau karena sebab-sebab lain
sehubungan dengan adanya daya angkat air, maka mungkin diperlukan suatu lantai
belen seal dengan dimensi cukup, agar penempatan besi/ pengecoran beton untuk
pondasi dapat dikerjakan sebagaimana layaknya. Usaha pemompaan air ini tidak
dari Coffer Dam hendaknya dilengkapi dan dikerjakan sedemikian agar beton muda
menjadi keras.
Penggalian dan pengisian harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi dan
kalau perlu oleh pengawas setempat sebelum dimulainya tahap konstruksi. Direksi
terbuka dalam jangka waktu lama untuk hal-hal yang tidak perlu.
4. Urugan Tanah
a. Umum
Semua bagian yang harus ditinggikan, dengan jalan menimbun, urugan tanah
harus dilaksanakan menurut gambar serta peil-peil yang telah ditetapkan, juga
Pemborong harus menjamin bahwa semua material bekas galian yang akan
dahan, kayu dan sebagainya. Berbagai jenis dari material sebaiknya diletakkan
terpisah, misalnya material yang sifatnya keras dipisahkan dari yang sifatnya
akan dipakai untuk keperluan penggunaan harus ada persetujuan dari Direksi.
c. Urugan Tanah
dan dipadatkan.
Tebal dari tiap lapis diambil 15 s/d 25 cm dan selama proses pemadatan, harus
Pemadatan harus dilakukan dengan alat pemadat mekanis (compactor) dan untuk
pekerjaan yang besar sifatnya, dapat dipakai roller dan sebagainya, dengan
kapasitas yang sesuai. Tanah harus dipisahkan terlebih dahulu dari bahan-bahan
lapisan finishing yang lain. Pengurugan dilaksanakan sampai mencapai peil yang
sebagainya.
5. Urugan Pasir
6. Lain-lain
batu merah, dan sebagainya harus dilaksanakan menurut gambar rencana. Bahan-
bahan tersebut harus bersih, bebas dari kotorankotoran, serta mempunyai gradasi
Jumlah yang akan dibayar, adalah jumlah kubikasi dalam m3 dari tanah
galian yang diukur dalam keadaan asli dengan cara luas ujung rata-rata atau
kubikasi dalam m 3 dari tanah yang dipadatkan pada pekerjaan urugan. Volume
tanah atau batu-batuan yang diukur adalah volume dari prisma yang dibatasi
a. Bidang atas, adalah bidang horizontal seluas bidang pondasi yang melewati titik
terendah dari pertokoan tanah asli. Di atas bidang horizontal ini galian tanah
bidang dasar pondasi atau di bawah bidang batas bawah yang ditentukan oleh
sebab lain.
Kedudukan dasar pondasi yang tercantum pada gambar rencana, hanya bersifat
dibawah muka air tanah, akan dibayar tersendiri, yaitu untuk volume tanah galian
yang terletak minimum 20 cm dibawah muka air tanah konstan pada lubang galian.
Jumlah yang diukur dengan cara seperti tersebut diatas tanpa mempertimbangkan
cara dimana material tersebut akan dibuang, dibayar menurut harga satuan sesuai
dengan mata pembiayaan yang akan disebut dibawah ini. Harga tersebut harus telah
mencakup semua pekerjaan yang perlu dan hal-hal lain yang umum dikerjakan
1. Umum
Beton harus merupakan campuran dari semen, agregat halus, agregat kasar
dan air, dengan perbandingan sedemikian sehingga dalam beton yang dihasilkan,
jumlah semen yang terdapat di dalamnya minimal sesuai dengan persyaratan dalam
spesifikasi . Hasil akhir pekerjaan harus berupa beton yang baik, padat dan tahan
Perbandingan antara agregat halus dan agreagat kasar tergantung dari gradasi
bahannya, tetapi jumlah agregat hal selalu minimal dengan ketentuan bahwa bila
dicampur dengan semen akan menghasilkan adukan yang cukup untuk mengisi
ruang-ruang rongga-rongga diantara agregat kasar dan terdapat sedikit sisa untuk
finishing.
Untuk menjamin kekuatan dan ketahanan beton yang optimal, jumlah air
untuk dikerjakan dan kosistensi yang sesuai dengan kondisi dan cara pengecoran
beton. Semua bahan, pengujian lain-lain yang diuraikan dalam spesifikasi ini
mengikuti standar Indonesia yang telah diterapkan dengan tujuan menerapkan suatu
standar yang dapat diterima. Standar lokal atau standar lainnya dapat pula
Semua bahan harus merupakan mutu terbaik yang tersedia dan sesuai
yang relevan atau yang setara. Kontaktor harus menyediakan contoh dari semua
bahan yang dipakai untuk pekerjaan beton, Untuk memperoleh persetujuan dari
Direksi dan tidak boleh memesan bahan tersebut dalam jumlah besar sebelum
contoh yang sudah disetujui, tanpa persetujuan dari Direksi. Semua bahan yang
ditolak oleh Direksi harus segera disingkirkan dari lapangan atas biaya Kontraktor.
3. Semen
Semen harus berupa semen portland (PC) biasa yang sesuai dengan standar
NI-8 sebagai mana yang dinyatakan dalam PBI 71 atau British Standard No. 12 :
1958 untuk kelas I- Z 475. Semua semen yang berasal dari pabrikan yang sudah
disetujui oleh Direksi dan harus dikirim ke lapangan dalam kantong yang tertutup
Direksi, satu faktur untuk tiap pengiriman semen, dimana tertera nama pabrikan,
jenis dan jumlah semen yang dikirim, bersama dengan sertifikat pengujian dari,
pabrikan yang menyatakan bahwa semen yang dikirim sudah diuji dan dianalisa
dalam segala hal sesuai dengan standar. Semua semen harus diangkut dan disimpan
dalam tempat yang tidak tembus air serra dilindungi dari kelembaban sampai saar
pemakaian, semen yang membatu atau menggumpal atau yang rusak kantongnya
akan ditolak. Semen harus menjalani pengujian tambahan yang sesuai dengan
standar bila dianggap perlu oleh Direksi. Direksi berhak untuk menolak semen yang
tidak memuaskan, sekalipun sudah terdapat sertifikat dari perbaikan. Semua semen
yang ditolak harus segera disingkirkan dari lapangan atas biaya kontraktor.
Kontraktor harus menjamin agar setiap saar terdapat persediaan semen dalam
jumlah yang cukup dilapangan sehingga kemajuan kerja tidak terganggu dan
harus benar-benar kering, berventilasi baik, tidak tembus air dan berkapasitas
cukup. lantai gudang minimal harus 30 cm diatas tanah atau diatas air yang mungkin
tergenang dilantai. ketika diangkut kelapangan dengan lori/ gerobak, semen harus
ditutup dengan terpal atau bahan penutup lain yang tidak tembus air, semen harus
sesegera, mungkin digunakan setelah dikirim dan setiap semen yang menurut
pendapat Direksi sudah rusak atau tidak sesuai lagi akibat penyerapan air dari udara
atau dari manapun, harus ditolak dan disingkirkan dari lapangan atas biaya
kontraktor. Semen-semen yang berlainan jenis harus disimpan dalam gudang
4. Agregat
Agregat harus sesuai dalam segala hal dengan PBI 1971, bagian 2 atau B.S
No. 852 1965. Agregat kasar adalah agregat yang tertahan pada saringan 5 mm dan
agregat halus adalah agregat yang lolos saringan 5 mm. Untuk struktur atas dan
pemakaian agregat all-in ( semu gradasi) tidak diperbolehkan. Untuk beton kurus
tiap ukuran dan jenis agregat harus diserahkan kepada Direksi untuk disetujui. Dari
jumlah tiap tersebut kontraktor harus mengambil dua contoh yang refresentatif dan
Direksi, semuanya harus sesuai dengan British standard No. 812 : 1968 atau yang
setara.
Bila agregat yang disetujui oleh Direksi sudah terpilih, kontraktor harus
mengusahakan agar seluruh pemasukan untuk tiap bahan berasal dari satu sumber
yang disetujui untuk menjaga agar mutu gradasi dapat dipertahankan pada seluruh
pekerjaan. Pengujian lebih lanjut untuk menentukan variasi kemurnian atas gradasi
bahan harus dilakukan sekurang-kurangnya satu kali untuk tiap 25 ton yang
memperoleh persetujuan tertulis dari Direksi. Untuk beton kelas K 225 dianjurkan
pemakian super plasticizer, pada dasarnya untuk mengurangi rasio semen air guna
yang sangat tepat sangat penting dan jika dipakai aditif ini, kontraktor harus
6. Adukan Percobaan
Dari adukan yang diusulkan harus diambil kubus uji sebagai berikut :
Untuk tiap kelas beton harus dibuat 6 kubus. Tiga kubus harus diuji pada umur 7
hari dan tiga kali pada umur 28 hari. Pada tiap umur pengujian kekuatan kubus tidak
ada boleh yang lebih rendah dari 1 1/3 kali kekuatan kerja kubus uji yang
bersama analisa gradasi dan perhitungan rencana campuran (mix design) kontraktor
memperhitungkan biayanya
dari tiap kelas, kubus harus diuji pada tiap kekuatan 28 hari setelah dibuat.
campuran.
7. Kelas Beton
K. 175
Kekuatan kubus karakteristik 28 hari yang ditentukan( 150 mm) 225 kg/ cm2 300
Semen: ag halus : ag kasar 1: 1 ,5: 2,5 1:1,5:2,5 1 :3:5 Perbandingan campuran yang
diberikan diatas telah diperkirakan guna mencapai kekuatan yang disyaratkan pada
umur 28 hari setelah pengecoran, dengan ketentuan bahwa bahan yang dipakai
bermutu baik dan pengawasan dilakukan dengan baik. Beton dinilai dengan
pengertian bahwa kekuatan yang disyaratkan untuk kelas tertentu lebih menentukan
Pada umumnya metoda pengujian sesuai dengan PBI 1971 bagian 4.7 dan
dapat juga mencakup pengujian slump dan kompresi. Jika belen tidak dapat
memenuhi syarat percobaan slump, adukan yang tidak disetujui tidak boleh dipakai
dan harus disingkirkan dari lapangan oleh kontraktor. Jika pengujian tekan
dalam PBI 1971. Percobaan kubus harus dilaksanakan menurut instruksi dari
kubus tiap hari. Kubus-kubus tersebut harus ditempatkan dalam kondisi, yang sama
dengan kondisi yang sebenarnya dan harus diuji setelah 7 atau 28 harus menurut
mempergunakan alat penimbang yang akurat, sistem volumetrik yang akurat untuk
mengukur air, peralatan yang sesuai untuk mengaduk dan mengecor beton serta
peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan untuk pengujian sebagaimana yang
Jika pengujian kekuatan tekan dari suatu kelompok kubus uji gagal
mencapai standar yang ditetapkan, maka Direksi berwenang untuk menolak seluruh
untuk menolak beton yang berongga, porous atau yang permukaan akhirnya tidak
baik, Dalam hal kontraktor harus menyingkirkan beton yang ditolak tersebut dari
kecuali air yang boleh diukur menurut volume, Agregat halus dari kasar harus
dapat diijinkan asal disetujui oleh Direksi. Peralatan yang dipakai untuk
menimbang semua bahan dart mengukur air yang ditambahkan serta metoda
penentuan kadar air harus sudah disetujui oleh Direksi sebelum Direksi beton dicor.
12. Pengadukan Beton
kecepatan sebagaimana
dianjurkan oleh pabrikan. Pengadukan beton dengan tangan tidak diijinkan, kecuali
jika sudah disetujui oleh Direksi untuk mutu beton tertentu. Pengadukan harus
terbungkus mortar dari mampu menghasilkan beton padat yang homogen tanpa
dimana beton akan dicor. Isi pengaduk beton, (mixer) harus dikeluarkan dalam satu
operasi menerus dari beton harus diangkut tanpa terjadi segregasi komponen-
komponennya. Beton harus diangkut dalam ember yang bersih dari tidak tembus
air atau gerobak dorong, metoda mengangkutan yang lain dapat dipakai asalkan
sudah mendapat persetujuan dari Direksi dart garus tepat mengikuti instruksi terinci
dibersihkan dari dicuci setiap baris setelah dipakai bekerja dan bila pengecoran
dihentikan selama lebih dari 30 menit. Semua beton yang diaduk dilapangan harus
ditempatkan pada posisi akhirnya dari dipadatkan dalam waktu 40 menit setelah
dari ditambahkan dalam mixer. Pada umumnya beton tidak boleh dijatuhkan bebas
dari ketinggian lebih dari 1.50 m tetapi jika bagian pekerjaan tertentu memerlukan
agar beton dijatuhkan dari tempat tinggi maka dikerjakan sedemikian sehingga
mencegah segregasi dari harus dijaga agar aliran beton tidak terputus-putus.
suatu unit atau bagian pekerjaan harus dilaksanakan dalam satu operasi menerus
atau
hingga mencapai sinar yang ditentukan. Beton dan penulangan yang menonjol tidak
boleh diganggu dengan cara apapun sekurang-kurangnya empat puluh delapan jam
sesudah beton dicor, kecuali jika dipercleh ijin tertulis dari Direksi. Semua beton
harus dicorkan pada siang hari, pengecoran bagian manapun tidak boleh dimulai
jika dapat diselesaikan dalam siang hari kecuali jika sudah diperoleh ijin dari
Direksi untuk pengerjaan malam hari, Ijin demikian tidak akan diberikan jika
oleh Direksi. Kontraktor harus membuat catatan lengkap mengenai tanggal, waktu
dan kondisi. Pengecoran beton pada tiap bagian pekerjaan, catatan ini harus tersedia
kecuali jika ditetapkan lain, maka harus dibuat lantai kerja minimal setebal 5 cm,
ditempatkan.
Spesi harus terdiri dari satu bagian semen sebanding sejumlah bagian
agregat halus yang ditetapkan dan ditambah air bersih sedemikian sehingga
dihasilkan campuran akhir yang konsistensi plastisnya disetujui oleh Direksi. Spesi
harus diaduk pada suatu landasan kayu atau logam dalam jumlah kecil menurut
keperluan dan setiap spesi yang sudah mulai mengeras atau telah dicampur dalam
waktu lebih dari 30 menit tidak boleh dipakai dalam pekerjaan. Spesi yang sudah
Semua permukaan yang terbuka dilindungi dari matahari dan semua beton
kurangnya setebal 5 cm, atau dengan kantong-kantong goni basah ataupun dari
pengaruh lain yang dapat merusak permukaan yang lunak sebelum terjadi
pengerasan. Kontraktor harus menjaga agar pekerjaan beton yang baru selesai tidak
pembebanan yang
terlalu dini atau pembebanan berlebih harus diperbaiki oleh kontraktor atas biaya
Bila dilaksanakan perataan permukaan atas dari beton yang dicor setempat,
permukaan yang
dihasilkan harus datar dengan nilai akhir yang rata tetapi berstektur kasar sebelum
sendok dimana perlu untuk menutupi retakan dan mencegah timbulnya lelehan
Semua star konstruksi beton harus dibentuk rata horizontal atau vertikal.
Siar-siar tersebut harus berakhir pada bekisting yang kokoh yang ditunjuk dengan
baik, jika perlu dibor guna melewati penulangan. Bila pengecoran ditunda sampat
terbuka harus sungguh “horizontal atau vertikal” dan jika diperlukan dipasang juga
beading didalam dinding bekisting pacta permukaan yang terbuka untuk menjamin
penampilan siar yang memuaskan sebelum menempatkan beton baru pacta beton
yang sudah mengeras, permukaan star beton yang sudah dicor harus dibersihkan
seluruhnya dart benda-benda asing atau serpihan. Jika umur beton kurang dari 3
umurnya sudah lebih dari 3 hari atau sudah terlalu keras, permukaan tersebut harus
dicetak secara ringan atau diembus dengan pasir (send blasted) untuk
29. Bekisting
menyetujui dalam jangka waktu yang cukup sebelum pekerjaan dimulai. Semua
bekisting harus diperkuat dengan klam dari balok kecil dan harus yang kuat serta
cukup jumlahnya untuk menjaga agar tidak terjadi distorsi ketika beton dicorkan.
Dipadatkan dan mengeras. Beksiting dari kayu dan triplek harus dibuat dari kayu
yang sudah diolah dengan baik, semua sambungan harus cukup kencang agar tidak
terjadi kebocoran. Pengikat baja untuk didalam atau block antara ( spacer) yang
sudah disetujui atau dipakai, bagian dari pengikat atau pengantara yang ditanam
akhir beton. Setiap lubang dalam permukaan beton yang timbul akbiat pengikat atau
pengantara yang harus ditutup dengan rapih segera setelah bekisting dibuka dengan
spasi semen yang campuran serta konsistensinya sama dengan mutu beton
induknya.
Semua permukaan beton yang terbuka harus licin dan halus maka bekisiting
harus dilapisi dengan tripleks bermutu tinggi yang sudah disetujui oleh Direksi.
Pada umumnya bekisting, Direksi akan lebih dari 3 kali sebelum memasang kayu
bekisting, Direksi akan memlih panil kayu yang boleh dipakai ulang, panil kayu
lapis yang ditolak oleh Direksi harus disingkirkan. Direksi sama sekali tidak
atas bekisting. Semua sudut kolom dan balok yang terbuka harus diberi alur (1,5
cm) kecuali jika ditetapkan lain oleh Direksi. Direksi untuk kolom dan dinding
harus diberi lubang agar kotoran, debu, dan benda lainnya dapat disingkirkan
30. Penulangan
Semua baja tulangan harus bebas dari serpihan karat lepas, minyak, gemuk,
cat, debu atau zat lainnya yang dapat mengganggu perletakkan yang sempurna
antara tulangan beton, Jika diinstruksikan oleh Direksi, baja harus disikat atau
dibersihkan sebelum dipakai. Beton tidak boleh dicorkan sebelum penulangan
a. Bahan-Bahan
Baja tulangan sedang harus BJTP 24 yang sesuai dengan 511 0136 1984,
Bristish Standard No.785 atau yang setara untuk baja tulangan yang polos. Baja
tulangan bertegangan tinggi harus BJTP 40 atau 32 yang sesuai dengan SII 0136-
1984 British Standard No. 4449 : 1969 atau yang setara untuk baja ulir bertegangan
tinggi, tegangan, leleh baja tulangan bertegangan tinggi harus minimal 40.0 atau 32
kg/mm2.
b. Penyimpangan
Bila baja tulangan harus disimpan dibawah atap yang tahan air dan diberi atas kaki
dari muka tanah atau air yang tergenang serta harus dilindungi dari kemungkinan
c. Penekukan
(Bendung schedule) untuk disetujui oleh Direksi. Semua baja tulangan harus
ditekuk secara tepat menurut bentuk dun dimensi yang memperlihatkan dalam
gambar dan sesuai dengan british Styandard 4466 : 1969 atau yang setara yang
dipasang pada posisi yang ditetapkan dapat dipenuhi semua tempat. Baja harus
ditekuk dengan alat yang sudah disetujui oleh Direksi. Tulangan tidak boleh ditekuk
atau diluruskan dengan cara yang dapat menimbulkim kerusakan, tulangan yang
mempunyai lengkungan atau tekukan yang tidak sesuai dengan gambar tidak boleh
dipakai. Bila diperlukan suatu radius untuk tekukan atau tengkungan, maka
dikerjakan dengan sebuah per yang mempunyai diameter 4 kali lebih besar diameter
d. Pemasangan
Tulangan harus dipasang dengan tepat pada posisi yang diperlihatkan pada
gambar dan harus ditahan jaraknya dari bekisting dengan memakai dudukan beton
atau gantungan logam menurut kebutuhan dan pada persilangan diikat dengan
kawat baja yang pilar dingin dengan diameter tidak kurang dari 2.6 mm, ujung-
ujung kawat harus diarahkan kebagian tubuh utama beton. Bila pengatur jarak dari
mempunyai kekuatan yang sarna dengan kekuatan yang ditetapkan untuk beton
yang sedang dicor dan harus sekecil mungkin. Block-block ini harus dikencangkan
dengan kawat yang ditanam didalamnya dan harus dicelupkan dalam air sebelum
dipakai. Tulangan yang untuk sementara dibiarkan menonjol keluar dari beton pada
siar konstruksi atau lainnya tidak boleh ditekuk selama pengecoran ditunda kecuali
dibersihkan dengan teliti dari beton yang sudah mengering atau mengering sebagian
tulangan yang sudah dipasang pada tiap bagian pekerjaan Harus disetujui oleh
Posisi bagian-bagian struktur antara lain as-as balok/ dinding/ petal harus
potongan-potongan balok/ pelat harus tepat dengan toleransi -0.3 cm sampai + 0.3
cm.
Toleransi untuk beton dengan muka halus adalah 0.6 cm, posisi bagian
struktur maksimum 0.3 cm untuk bagian struktur. Pergeseran papan bekisting pada
siar-iar tidak boleh melebihi 0.1 cm dan perbedaan garis sepadan (alligment) bagian
kerusakan pada kolom sebelum mulai pemasangan kolom, level yang tepat harus
ditentukan dengan memakai block-block datar yang dicor pada pondasi, semuanya
harus disetujui oleh Direksi. Posisi kolom yang dapat selama pengerasan spesi
dijaga dengan penopang-penopang yang didesain engan baik dan dianker pada
persyaratan kekuatan bahan spesi, tetapi tidak boeh kurang dari 7 hari setelah spesi
dihitung dari tebal petal lantai yang diperlukan, bagian bawah yang diperlukan,
Bagian bawah dari plat lantai ini yang miring dan horizontal.
Walaupun hasil uji kubus sudah memuaskan, Direksi tetap berhak untuk
Beton tidak sesuai, bentuk atau posisinya dengan yang diperlihatkan pada
gambar.
semen yang memakai perbandingan semen dan agregat halus yang sama seperti
percobaan finishing untuk permukaan halus, percobaan ini akan dilakukan pada
balok pondfasi dan kepala tiang menurut petunjuk Direksi. Jika percobaan ini tidak
spesifikasi ini, kontraktor harus mengubah rencana campuran beton dan atau
oleh Direksi. Rencana Kontraktor untuk percobaan ini diserahkan kepada Direksi
dalam jangka waktu yang cukup lama sebelum pekerjaan beton dimulai.
36. Air
Air untuk mengaduk dan mengeringkan beton harus bes dari unsur-unsur
meminta agar dilakukan kimia setiap saat dan biaya pengujian ini dibebankan pada
kontraktor.
a. Umum
Pengujian struktur hidrolis, semua dinding harus bersih dari timbunan supaya
kebocoran pada dinding dapat diketahui dengan jelas. Setiap Konstruksi harus diisi
air bersih dalam pengujian ini dan dibiarkan terisi sekurangkurangnya 48 jam
ketinggian air selama waktu tersebut harus diamati dan tidak boleh terihat adanya
penurunan muka air, Penurunan maksimum yang diijinkan selama 24 jam : 1 (satu)
cm.
b. Perbaikan
Setiap kebocoran yang diketahui harus diperbaiki sampai tidak terlihat lagi adanya
kontraktor harus mengadakan perbaikan secara umum atas biaya sendiri. setelah
2. Penurunan taraf muka air tidak melebihi nilai yang ditetapkan yaitu 1 cm.
Perbaikan tempat yang mengalami kebocoran harus dikerjakan misalnya dengan
expandite atau produk lain yang disetujui Direksi.Semua bahan harus dipakai dan
diterapkan
1. Umum
dan lain sebagainya, harus diberi lubang drainase dengan diameter sekurang-
kurangnya 5,0 cm Kecuali dinyatakan lain dalam gambar rencana, maka lubang-
lubang drainase tersebut harus ditempatkan pada jarak yang merata, yakni berselang
1,5 m dari diletakkan sedikit di atas peil pembuangan air. Pekerjaan ini tidak
dibayarkan tersendiri tetapi merupakan bagian dari pekerjaan tembok atau belen
atau, pasangan lain yang digunakan untuk bagian dari konstruksi tembok penahan
2. Standard
a. Sement Portland
Semen yang dipakai disini adalah dari jenis kualitas seperti yang dipakai pada beton
dan secara umum harus memenuhi syarat-syarat yang tertera pada Peraturan Semen
b. Pasir
a. Butir-butir pasir harus tajam dan keras dan tidak dapat dihancurkan dengan
tangan.
c. Warna larutan pada pengujian dengan 3 % natrium hidroksida, akibat adanya zat-
zat organik tidak boleh lebih tua dari larutan normal atau larutan teh yang sedang
kepekatannya.
d. Bagian yang hancur pada penggergajian dengan larutan jernih natrium sulfat
e. Jika dipergunakan untuk adukan dengan semen yang mengandung lebih dari 0,6
% alkali, dihitung sebagai natrium oksida pada pengujian tidak boleh menunjukkan
yang menggunakan semen sama dengan pasir normal tidak bolen ... (65 % pada
pengujian 7 hari).
g. Pasir laut untuk adukan tidak diperkenankan.
c. Batu
Pada umumnya untuk pasangan batu bisa dipakai batu bulat (dari gunung), batu
c. Batu karang harus sebagian besar berwarna putih atau kuning muda dan tidak
keteguhan yang tinggi serta bidang patahnya harus mempunyai kepadatan dan
d. Bata merah
Bata merah harus batu biasa dari tanah liat melalui proses pembakaran, dapat
diusahakan tidak jauh menyimpang. Bata merah yang dipakai harus bata kualitas
nomor 1 berwarna merah tua yang merata tanpa cacat atau mengandung kotoran.
Bata merah minimum harus mempunyai daya tekan ultimate 30 kg/ cm2. Kalau
blok-blok tersebut dibuat sendiri maka campurannya harus terdiri dari 1 bagian
Portland Cement dan 5 bagian pasir dan batuan yang dihaluskan. Blok-blok semen
yang baru dicetak harus dilindungi dari panas matahari dan dirawat selama tidak
kurang dari 10 hari dengan jalan membasahi atau menutupi dengan memakai
karung basah.
e. Air
Untuk keperluan membuat adukan maka air yang disyaratkan dan boleh dipakai
f. Kapur
Kapur yang dipakai harus kapur aduk yang bermutu tinggi yang telah disetujui
Direksi.
g. Lain-lain
keramik, dan lainlain harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh Direksi atau
4. Adukan
a. Mencampur
Adukan dicampur di tempat tertentu yang bersih dari kotoran, mempunyai alas yang
rata dan keras, tidak menyerap air yang sebelumnya harus ada persetujuan dari
Direksi. Kalau tidak ditentukan lain, mencampur dan mengaduk boleh dilakukan
dengan tangan (dengan memakai cangkul dan sebagainya) sampai diperlihatkan
b. Komposisi
Jenis adukan berikut harus dipakai dengan yang disebutkan dalam gambar atau
Jenis Spesi
M1 1 pc : 1 kpr : 6 psr
atau 1 pc : 3 psr
M2 1 pc : 2 psr
M3 1 pc : 4 psr
5. Blok-blok beton
Karena tidak adanya kesamarataan produksi daerah yang satu dengan daerah
lainnya maka tidak diadakan penentuan mengenai ukuran asalkan tidak melampaui
batas dan disetujui oleh Direksi. Blok-blok beton tersebut harus bersih, tidak
menunjukkan tanda-tanda retak ataupun cacat lain yang dapat mengurangi mutu
Kalau blok-blok tersebut dibuat sendiri maka campurannya harus terdiri dari 1
bagian portland cement dan 5 bagian pasir dan batuan yang dihaluskan. Tegangan
tekan minimum dari blok beton tidak boleh lebih kecil dari 30 kg/cm2 pada umur
40 hari.
Blok-blok beton yang baru saja dibuat harus dilindungi dari matahari dan dirawat
untuk jangka waktu paling tidak 10 hari dengan jalan membasahi atau menutupi
d. Tembok-tembok ventilasi
Blok-blok yang khusus ventilasi dapat dibuat dari campuran M1. Pasangan ventilasi
tersebut harus cukup baik dan antara satu dengan yang lain harus lurus, seragam
dengan menarik garis lurus di antara kedua ujungnya. Ventilasi tersebut nantinya
harus dicat dengan cat tembok sesuai dengan yang ditetapkan oleh Direksi.
IV. PEKERJAAN LAIN – LAIN
1. Pengecatan
Semua jenis material harus dari merk terkenal baik (Danapaint, I.C.I atau sejenis
yang disetujui oleh Direksi). Semua cat penggunaannya harus sesuai dengan
pedoman yang diberikan oleh pabrik pembuatnya dengan tenaga ahli yang sesuai
dengan pekerjaan tersebut. Isi daripada cat yang akan dipakai dikeluarkan dan
ditempatkan pada tempat tertentu serta diaduk sampai rata betul baik mengenai
warna serta kekentalannya sebelum dipakai serta pada selang waktu tertentu pada
saat dipakai.
b. Ketentuan Khusus
Untuk pekerjaan kayu, cat yang digunakan dari jenis synthetic resin. Untuk
pekerjaan besi sebagai dasar digunakan dari jenis red oxide baru. Sedang untuk
finishing digunakan dari jenis synthetic resin dan yang khusus diperuntukkan untuk
jenis pekerjaan besi, untuk pekerjaanpekerjaan besi pada reservoir-reservoir air hot
deep galvanishing, cat-cat yang dipergunakan untuk tembok baik untuk sebelah luar
atau dalam dari jenis emulsion paint yang terdiri dari alkaly resin.
c. Daftar Bahan
material yang akan digunakan untuk pekerjaan pengecatan dari dikoreksi, semua
d. Pemilihan warna
e. Persiapan
Sebelum pengecatan dimulai, permukaan yang akan dicat harus dibersihkan dari
kotoran dari debu. semua permukaan yang akan dicat harus sudah dihaluskan
terlebih dahulu dengan eralatan serta cara yang lazim dipergunakan. Persiapan
kerja untuk kayu retak celah lubang harus diperbaiki dengan cara memotong,
menambal, atau dengan cara lain yang disetujui. Lubang-lubang kecil harus
diperbaiki dengan dicat atau tempat untuk menutupnya. Untuk lubang yang lebih
kayu yang keras, dipotong dan diratakan dengan permukaan disekitarnya sampai
harus dicat dua lapis dari jenis red oxide dengan tebal 30-35 mikron. Persiapan dari
pekerjaan besi yang dicat dengan epoxi-point segera setelah pembersihan dari
pekerjaan besi, "Upox calcium Plumbate Primer" dari merek yang disetujui. tebal
dari setiap pengecatan adalah 50 micron dan diberikan dua lapis. Sebelum lapisan
dicat tersebut diberikan diberikan suatu pekerjaan besi harus diperiksa dari harus
bersih dari segala kotoran dari debu. engecatan harus diperiksa setelah 24 jam dari
persetujuan dari Direksi. Semua cacat-cacat harus diperbaiki seperti pada bagian
yang menonjol harus diratakan sedangkan bagian yang retak ataupun berlubang
harus ditutup dengan plester dari jenis yang sesuai. Pecah yang harus diperbaiki
f. Pengecatan Akhir
a. Kayu (dicat)
Dua lapis cat dari jenis synthetic resin adalah dasar yang memberikan permukaan
yang mengkilat.
b. Kayu (divernis)
Dua lapis vernis dari synthetic resin adalah dasar yang memberikan permukaan
yang mengkilat.
Dua lapis dari "Opoxemuel" yang dicampur dulu dengan "Upox hardener" dengan
tebalnya 40 microns.
d. Besi Galvanized
Tanpa pengecatan akhir, tembok-tembok kolom dan sebagainya. dua lapis cat
emulsion untuk sebelah dalam dari gedung dan tiga lapis untuk permukaan sebelah
luar.
2. Tanda-Tanda
a. Menulis atau membri nomor pintu diatas setiap plat kunci pada kedua sisi dari
pintu-pintu tersebut.
3. Perancah
4. Tenaga Kerja
pemasangan kaca, pengecatan dsb. Harus ada kepala tukang kayu yang ahli yang
sejumlah bahan yang tergantung dari warna setiap bahan dan setiap jenis bahan
tersebut sangat tergantung dari kuantitas setiap jenis pekerjaan dan akan ditentukan
kemudian.
SPESIFIKASI UNTUK PEKERJAAN PIPA
1. Ruang lingkup
Tata cara ini mencakup pekerjaan pelaksanaan pemasangan pipa transmisi dan
distribusi serta bangunan pelintas pipa dalam sistem penyediaan air minum.
2. Acuan normatif
SNI 03-6405-2000, Tata cara pengelasan pipa baja untuk air di lapangan
SNI 07-6398-2000, Tata cara pelapisan epoksi cair untuk bagian dalam dan luar
pada
perlengkapannya
ISO TR 4191, Unplasticized polyvinyl chloride (PVC-U) pipes for water supply-
recommended
and other
liquids
soil using
3. Persyaratan umum
3.1 Gambar kerja (shop drawing) dan gambar pelaksanaan (as built drawing)
a) jadwal pelaksanaan dan gambar kerja harus diserahkan oleh penyedia jasa kepada
b) gambar pelaksanaan (as built drawing) harus dibuat dengan skala yang sama
dengan
perlengkapan lain seperti pada arah jalur pipa, ruang katup, lubang kontrol, ukuran
pipa
dan jenisnya;
bangunan
permanen.
3.2 Tanda papan nama
a) sejumlah tanda atau papan nama yang diperlukan harus memenuhi asas
transparansi,
proyek
dan lokasi yang menunjukkan jalur pemasangan pipa, perkiraan lama pekerjaan,
Rambu-rambu untuk keperluan penunjuk arah lalu lintas dibuat dengan cukup jelas
untuk
jalan yang
Tenaga listrik serta penerangan yang perlu bagi pelaksanaan pekerjaan harus
tersedia
sesuai kebutuhan sehingga semua pekerjaan dapat dilakukan secara wajar bila
cahaya sinar
a) pipa harus ditumpuk pada permukaan yang datar, bebas dari benda tajam dan
batuan
b) ujung soket dan ujung spigot tidak boleh terbebani dengan cara diberi bantalan;
c) tempat penyimpanan pipa harus dijauhkan dari bahan bakar, pelarut, atau bahan
yang
mudah terbakar lainnya serta dihindari dari paparan langsung sinar matahari;
langsung
a) permukaan alas untuk mengangkut pipa harus datar, bebas dari paku dan benda
tajam
lainnya;
b) sisi-sisi kendaraan pengangkut pipa harus ditopang dengan tonggak yang datar
dan
pembongkaran
dilaksanakan
4.1.1 Pengukuran
Pengukuran topografi harus dilakukan untuk menetapkan lokasi yang tepat di dalam
pelaksanaan trase jalur pipa di sepanjang bentang trase pipa yang akan
dilaksanakan.
a) bila belum ada akses ke jalur pipa, maka perlu dibuatkan jalan sementara;
pipa
1) pengupasan muka tanah yang ada dengan kedalaman tidak kurang dari 0,3 m dan
2) tanah bawah jalan (subgrade) yang dipadatkan dengan baik dengan ketebalan
0,2 m,
4) perkerasan permukaan yang terbuat dari kerikil pasir dengan ketebalan minimum
pekerjaan;
b) kantor sementara harus memiliki ruang yang cukup dan dilengkapi perabot
kantor, ruang
c) paling sedikit satu set dokumen kontrak, jadwal pelaksanaan dan data yang
terkait
dengan kontrak, gambar kerja, serta gambar pelaksanaan harus tersedia di kantor
sementara;
e) penempatan, pemilihan lokasi, dan desain untuk kantor sementara perlu disetujui
terlebih
a) gudang sementara untuk menyimpan alat, mesin dan bahan lainnya termasuk
pipa dan
untuk
melindunginya dari hujan dan harus dipasang peralatan pengatur sirkulasi udara;
b) lantai gudang harus terhindar dari rembesan air tanah dan sekeliling gudang
dijaga dari
disetujui
a) jalur pipa harus dibersihkan dan dikupas sebelum melakukan penggalian atau
melakukan pengurugan;
tumbuhan, perkerasan, jalur pejalan kaki dan hambatan apapun di permukaan yang
perlu disingkirkan secara permanen atau untuk sementara waktu yang terdapat pada
c) tidak boleh ada pohon yang ditebang, dirusak atau diganggu tanpa ijin pihak yang
berwenang;
d) semua kotoran, buangan, tumbuhan dan bahan bongkaran seluruhnya harus
disingkirkan dari lokasi pekerjaan dan dibuang oleh penyedia jasa pelaksanaan
konstruksi dengan cara yang baik, kecuali bagi bahan atau bangunan yang akan
disingkirkan untuk sementara waktu dan nantinya akan diperbaiki kembali seperti
semula;
e) bahan maupun bangunan yang disingkirkan untuk sementara waktu dan nantinya
harus dipasang dan diperbaiki kembali, harus disimpan dan dijaga dengan baik
sebagai berikut:
1) pada daerah pertamanan/lansekap yang ada, pohon kecil, pagar tanaman, semak
belukar atau bagian lansekap yang mungkin dapat rusak selama pemasangan jalur
pipa;
2) pohon besar sebaiknya jangan sampai ditebang selama pemasangan pipa dan bila
mendapatkan ijin penebangan pohon dari pemilik atau instansi terkait yang
memeliharanya;
3) pada daerah berumput, lapisan atas atau lempung, bila ditemukan harus ditimbun
secara terpisah dari bahan galiannya, dan nanti harus dikembalikan lagi ke tempat
4) lempeng rumput di daerah berumput yang akan terkena galian, atau yang akan
urugan;
5) pada daerah yang berbatu, peralatan yang sesuai untuk penggaliannya harus
gambar rencana ada pipa yang ditanam di bawah batu, maka harus diperoleh ijin
untuk melanjutkan pemasangan pipa baja yang diletakkan di atas tanah berbatu
tersebut;
mendapatkan ijin terlebih dahulu dan bila melewati saluran irigasi, harus
irigasi;
7) perbaikan kembali permukaan jalan batu ataupun bahu jalan pada jalan yang
kondisi semula;
9) jalur pejalan kaki harus diganti dan harus dikembalikan seperti kondisi semula;
10) bingkai trotoar dan saluran tepi jalan harus diganti dengan bahan yang sama,
semua pemotongan beton harus pada garis potongan yang terdekat, bila tidak, perlu
(testpit)
a) sebelum penggalian jalur pipa pada daerah milik jalan, perlu dilakukan pengalian
lapisan bawah permukaan (subsurface) dan lubang pengujian (test pit) untuk
b) lokasi infrastruktur bawah tanah yang sudah diketahui diberi tanda dan bila
diganti/diperbaiki.
4.2.3 Penggalian
gambar rencana;
2) pemompaan atau cara pengeringan air lainnya yang disetujui untuk pengeringan
genangan air yang sudah ada atau dapat masuk dalam galian;
dalam gambar. Penggalian tanpa izin harus diurug kembali dengan bahan yang
sesuai;
2) perlindungan terhadap bangunan yang sudah ada:
(a) bila diperlukan, dapat dipakai cara penggalian yang sesuai guna melindungi
bangunan, utilitas, tiang listrik, pepohonan, perkerasan ataupun hambatan yang ada;
(b) di daerah yang berdekatan dengan fasilitas atau jalur pipa gas dan bahan bakar,
3) galian terbuka:
(a) galian terbuka harus digali sehingga pipa dapat diletakkan pada trase dan
kedalaman yang diminta, dan galian tersebut dilakukan sampai di dasar perletakan
pipa;
(b) galian terbuka harus dikeringkan dan dipelihara selama pekerjaan berlangsung
(a) lebar galian harus cukup agar pipa dapat diletakkan dan disambung dengan baik,
ditetapkan;
(b) lebar galian harus dapat juga memberikan kemudahan dalam penempatan turap,
(a) galian terbuka bagi suatu pemasangan pipa tidak boleh melebihi panjang yang
diijinkan dan galian harus diselesaikan paling sedikit 10 (sepuluh) meter di depan
galian harus diurug penuh di akhir kerja setiap hari atau ditutupi dengan pelat baja
yang ditopang dengan cukup aman serta mampu menahan beban arus lalu lintas
kendaraan;
(a) galian harus digali sampai kedalaman yang ditentukan sebagaimana yang
diperlihatkan dalam gambar kerja agar memberikan dukungan yang menerus dan
seragam dan menopang pipa pada tanah yang padat dan tak terganggu pada setiap
(b) bagian dasar tanah yang digali melampaui kedalaman yang ditetapkan harus
diurug kembali secara merata, sampai pada kedalaman yang ditetapkan dengan
(c) muka akhir lapisan ini harus dilakukan dengan tepat dengan memakai peralatan
(d) bila terdapat bongkahan batu dan batu besar, maka harus disingkirkan agar
memberikan jarak bebas paling sedikit 150 mm di bawah dari setiap sisi pipa dan
fitting untuk pipa diameter 600 mm atau lebih kecil, dan jarak 200 mm untuk pipa
(a) bila muka akhir dasar galian tidak stabil atau terdiri dari bahan yang kurang baik
seperti abu, bahan sampah dan lain-lain, maka bahan tersebut harus digali dan
disingkirkan;
(b) bila diperlukan pondasi khusus, harus dilakukan penggantian tanah, atau
a) kedalaman galian dengan dinding tegak Iebih dari 1 m harus ditopang dan diturap
sehingga galian tidak runtuh, agar pekerja dapat bekerja secara aman dan dapat
b) galian terbuka di perkerasan sepanjang jalan utama dan atau jalan strategis harus
c) terjadinya rongga di luar turap harus dihindari dan dicegah, dan bila terjadi juga
d) semua rongga yang timbul akibat pencabutan turap harus segera diisi kembali
dengan pasir dan dipadatkan dengan cara penumbukan menggunakan alat yang
(e) semua penopang dan turap yang tidak digunakan harus dipindahkan secara
hatihati tanpa membahayakan pemasangan yang baru pada utilitas yang ada, atau
(f) semua turap, penopang dan lain-lain boleh tidak dicabut, asalkan ditimbun pada
kepemilikan;
(a) apabila permukaan tanah asal ada di atas grade line (garis hidrolis), maka tanah
itu harus dipotong (cut), sedangkan kalau tanah berada di bawah garis hidrolis,
maka harus ditimbun (fill) dan dipadatkan sampai mencapai ketinggian yang
(b) usahakan untuk suatu panjang trase tertentu, volume jumlah galian yang
4.2.4 Ukuran kedalaman dan lebar galian berdasarkan diameter pipa dan
jenis pipa
Lebar galian pipa harus tersedia untuk dapat dilewati alat penggali dan untuk
100 mm 100 mm W digunakan. Jika lebih dari satu jaringan pipa yang akan
dipasang pada satu galian yang sama, maka tidak diperbolehkan kedua jaringan
pipa tersebut bersinggungan. Jaringan pipa tersebut harus terpisah dengan jarak
dipadatkan.
a) pipa daktil:
1) lebar galian untuk pipa daktil harus sesuai dengan SNI 19-6782-2002;
1) galian untuk jalur pipa harus mempunyai lebar galian (w) lebih besar dari 200
mm ditambah diameter pipa atau sesuai dengan Tabel 2 agar pipa dapat diletakkan
2) galian untuk tanah stabil harus mempunyai dinding saluran yang tidak mudah
memperlihatkan adanya runtuhan dinding saluran, dapat diatasi dengan lebar galian
di bagian atas yang lebih luas dan dasar galian yang lebih sempit. Maksimum lebar
galian berdasarkan diameter pipa harus sesuai dengan Tabel 2 dan Gambar 2.
4) kedalaman pipa untuk PVC sebagai berikut:
(a) kedalaman 300 mm untuk pipa yang tertanam di bawah permukaan tanah biasa;
(b) kedalaman 450 mm untuk pipa yang tertanam di sisi jalan dan di bawah
(c) kedalaman 600 mm untuk pipa yang tertanam di bawah permukaan jalan besar
dengan perkerasan;
(d) kedalaman 750 mm untuk pipa yang tertanam di bawah permukaan jalan besar
pondasi tanah urugan, lapisan alas, urugan tempat perletakan pipa (urugan di bawah
pipa dan urugan di atas pipa), serta urugan sampai permukaan atau urugan penutup
(final backfill). Kedalaman dan lebar galian ditentukan berdasarkan diameter pipa,
sesuai Gambar 3.
a) penggalian dasar:
telapak, pelat di atas tanah dan sebagainya sampai kedalaman dan elevasi yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut. Segera setelah penggalian, dasar
2) galian harus ditopang dengan sekor-sekor, balok-balok dan papan turap atau
3) galian harus dijaga bersih dari material-material yang jatuh, air dan kotoran-
kotoran lain;
5) semua kerusakan pada saluran-saluran air yang diakibatkan oleh pembuangan air
material urugan lainnya, galian dapat diperiksa dan bila perlu diadakan pengujian
7) semua material urugan harus sesuai dengan spesifikasi teknis untuk pekerjaan
anah;
b) lapisan alas:
1) lapisan alas dibutuhkan untuk menciptakan garis lurus dan datar sebagai tempat
diperlihatkan dalam gambar kerja. Bahan lapisan alas harus pasir, ditempatkan
dalam bentuk lapisan dengan ketebalan tidak lebih dari 150 mm dan dipadatkan
dengan tongkat pemadat atau cara lain yang disetujui pada kepadatan kering
maksimum 95%;
3) pemberian lapisan alas pipa boleh memakai kerikil sebagai pengganti pasir pada
1) semua galian diurug kembali dengan pasir atau bahan lain, dengan tenaga
manusia mulai dari lapisan pasir alas hingga garis tengah pipa, diletakkan secara
berlapis dengan ketebalan tidak lebih dari 150 mm dan dipadatkan dengan tongkat
(a) pengurugan pipa besi daktil (DCIP) dilakukan sesuai dengan SNI 19-6782-
2002;
kecil dari 20 mm untuk dasar dan sisi saluran maupun atas pipa, serta tidak
(2) pengurugan dengan pasir mulai dari bawah pipa sampai dengan garis tengah
pipa diletakkan secara berlapis dengan ketebalan kurang lebih 100 mm dan
kemudian dipadatkan;
(3) urugan di atas pipa dengan tebal 300 mm dari puncak pipa untuk diameter pipa
(c) pengurugan pipa besi galvanis (GIP) dilakukan dengan perlakuan yang sama
dengan pengurugan pada pipa besi daktil, sesuai dengan SNI 19-6782-2002;
(d) pengurugan pipa polietilena (PE) dilakukan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
merupakan dasar atau pondasi di bawah pipa dan urugan tempat perletakan pipa;
secara langsung di atas foundation. Untuk pipa plastik, material bedding ini
biasanya pasir dengan butiran halus sampai sedang. Pemilihan material bedding
yang tepat dapat enjamin interaksi pipa dan tanah yang baik dan membangun
kekuatan pipa. Material yang keras seperti beton tidak dapat digunakan sebagai alas
pipa plastik, karena pipa plastik ini akan hancur ketika bertumbukan dengan
material tersebut;
6) final backfill merupakan material urugan akhir sehingga galian tertutup sampai
dalam menangani semua bahan pipa untuk menghindari kerusakan pada bahan
pada penyelesaian pekerjaan. Kerusakan pada bahan pipa yang disebutkan tadi
harus diperbaiki. Semua perkakas dan peralatan harus dijaga kebersihannya dan
dipelihara dengan baik sehingga selalu siap digunakan dalam kondisi yang baik.
Kerusakan yang terjadi pada perkakas dan peralatan tersebut harus diperbaiki atau
diganti.
Pondasi tanah urugan (foundation) Urugan tempat perletakan pipa Urugan penutup
(final backfill) Zona Pipa Kondisi tanah hrus kering saat pemasangan pipa, dan
Persyaratan yang ditetapkan untuk pipa besi daktil dalam pasal ini, juga
berlaku untuk semua jenis pipa lainnyal. Semua pipa dan fitting harus diperiksa dari
retak dan kerusakan lainnya secara teliti serta harus dijaga pada saat berada di atas
galian, sesaat sebelum dipasang, dan pada posisi akhir. Pipa atau fitting yang rusak
atau cacat harus diletakkan secara terpisah, lalu diperiksa dan harus ditetapkan
Jenis penyambungan pipa baja, pipa besi daktil, dan pipa polyvinyl chloride (PVC)
sesuai dengan SNI 03-6405-2000, SNI 19-6782-2002, dan ISO TR 4191. Jenis-jenis
a) penyambungan pipa dan aksesoris untuk pipa besi daktil (DCIP) harus sesuai
c) penyambungan pipa besi galvanis (GIP) dan aksesoris untuk sambungan secara
e) pipa polyethylene:
2) untuk air minum spesifikasi pipanya adalah PE 50 yang diproduksi dari jenis
3) perkakas dan peralatan yang sesuai bagi penanganan dan pemasangan pipa, katup
4) cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan harus sesuai
pipa diklem pada alat penekan dan kedua permukaan pipa harus dibersihkan serta
permukaan pipa dengan sedikit tekanan untuk beberapa detik, kemudian plat
mendapatkan lebar yang dikehendaki dari bagian yang menyatu. Hilangkan tekanan
permukaan luar pipa dan bagian dalam socket harus dibersihkan dengan cairan
pembersih khusus;
jepit bagian ujung pipa yang sebelumnya telah diukur dengan mal yang sudah
ditetapkan;
masukkan ujung pipa dalam socket pemanas dan socket sambungan ke dalam
keluarkan alat pemanas dan bagian pipa harus segera dimasukkan ke dalam
socket sambungan;
mula-mula kedua permukaan yang akan dilas harus dibersihkan dengan cairan
pembersih;
taruh piringan pemanas diantara pipa dan saddle dengan tekanan tertentu untuk
beberapa saat;
lepaskan piringan pemanas dan sambung segera pipa dengan saddle tersebut
(1) merupakan las otomatis dari fitting PE yang sudah ada kumparan pemanasnya;
(3) selain itu, control box khusus dengan tegangan yang harus sama dengan
(4) mula-mula kedua permukaan yang akan disambung harus dibersihkan dengan
cairan pembersih;
(6) kemudian kabel dari control box disambung ke dalam sambungan yang tersedia.
(7) hidupkan control box dan secara otomatis akan berhenti sendiri bila proses
penyambungan selesai;
(8) sebagai kontrol material dari dalam akan ke luar dari lubang indikator pada
sambungan.
1) singkatan FRP atau GRP yang digunakan dalam spesifikasi dan dokumen
2) perkakas dan peralatan yang sesuai bagi penanganan dan pemasangan pipa, katup
menerus sesuai jalur dan gradien dalam gambar kerja dan sesuai dengan jadual
posisinya alinyemen dan gradien akhir harus dicek dengan peralatan survei;
5) setiap tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah benda asing masuk
tidak boleh ada sampah. perkakas, kain atau benda lainnya yang
6) setiap batang pipa yang diletakkan dalam galian, ujung spigot harus diletakkan
di tengah bell. Pipa didorong masuk dan ditempatkan pada jalur dan gradien yang
benar;
merata, kecuali pada bagian bell. Tindakan pencegahan harus diambil untuk
8) pada saat tidak dilakukan pekerjaan penyambungan, ujung terbuka pipa harus
9) khususnya pada musim hujan, harus dilakukan tindakan untuk mencegah air
hujan atau sampah dan benda lainnya masuk ke pipa yang telah dipasang dan jangan
pemotongan harus dilakukan tegak lurus terhadap sumbu pipa dan permukaannya
rata;
(b) pemotongan harus dilakukan dengan peralatan yang sesuai rekomendasi pabrik,
(c) ujung potongan dan tepian yang kasar harus diperhalus dan dipotong serong
(d) ujung potong serong harus sama dengan yang dibuat di pabrik dan permukaan
(e) perkakas untuk memotong pipa dan membuat ujung potongan serong, harus
(1) pertama-tama alur coupling dan gasket harus dibersihkan hingga tidak ada lagi
(2) pasang gasket pada alur coupling dengan cara seperti yang direkomendasikan
oleh produsen;
(3) masukkan gasket pada alur coupling dengan cara pembagian tegangan yang
merata. Kemudian oleskan pelumas pada gasket tersebut sejumlah yang sesuai
(4) bersihkan seluruh permukaan spigot dari debu kotoran dan lain-lain dengan kain
letakkan clamp B yang merupakan perbatasan pada pipa yang akan disambungkan
(6) letakkan pipa yang akan disambungkan dengan jarak secukupnya dari pipa yang
(7) pasanglah come-along jacks (traker) untuk menghubungkan clamp pipa dan
letakkan balok kayu ukuran 100 x 100 mm di antara coupling dan pipa yang telah
disambungkan. Bila sudah siap pipa yang akan dipasang coupling dimasukkan
(8) kendurkan come-along jacks sebelum pipa dimusukkan ke coupling yang sudah
tersambung pada pipa sebelumnya. Kemudian periksa apakah ujung coupling sudah
(9) maximum deflexi angular pada setiap sambungan coupling tidak boleh melebihi
nilai yang ditetapkan. Usahakan pipa disambung dengan posisi lurus, walaupun
(2) pastikan gasket ring "O" bersih dan jangan gunakan gasket yang rusak;
(3) letakkan gasket ring "O" pada alurnya dan gunakan perekat agar gasket tetap
pada posisinya;
(6) gunakan kunci Ingtorsi, kencangkan semua baut sampai tekanan 35 n.m. Ikuti
(7) ulangi prosedur ini hingga mencapai 70 n.m atau sampai ujung flange yang satu
menyeluruh bagian dalam flange yang lain. Bila lebih dari 70 n.m, maka flange
akan rusak;
(8) periksa hasil putaran baut satu jam kemudian dan bila kendur kencangkan lagi
Jenis coupling ini bisa digunakan untuk sambungan dan perbaikan. Coupling ini
terdiri dari mantle baja dengan sealer sleeve karet pada bagian dalamnya. Ada 3
(2) coupling baja yang ditanam pada umumnya memiliki proteksi anti karat dengan
(3) instruksi pemasangan manufacturing telah tersedia bila coupling ini dipesan;
(4) tekanan dan defleksi angular dari coupling ini harus dijelaskan oleh produsen;
(2) panjang dan ketebalan sambungan ini tergantung tekanan dan diameter pipa;
(3) dalam melaksanakan sambungan ini dibutuhkan pengawasan dari tenaga ahli
produsen. Semua bahan pelicin (lubricant) untuk sambungan FRP harus disediakan
aksesoris dalam menahan pergerakan dan terbuat dari beton K-175 dan diletakkan
langsung pada tanah stabil dengan pondasi agregat dengan ketebalan minimum 200
mm. Bila daya dukung tanah pada lokasi blok penahan tidak sesuai dengan rencana,
maka perkuatan daya dukung dilakukan dengan menggunakan cerucuk bambu atau
Bila terjadi celah antara dinding tanah galian dan lengkung luar dinding blok
penahan sebagai akibat penggalian yang melampaui ukuran yang ditetapkan, maka
celah tersebut harus diisi dengan kerikil yang dipadatkan dengan merata.
4.3.5 Pemasangan selubung beton (concrete encasement)
maka penyelebungan harus dikerjakan secara hati-hati agar tidak merusak atau
Walaupun tidak ditunjukkan dalam gambar kerja, bila diperlukan, pipa yang
diselubungi beton harus dilindungi. Selubung beton diperlukan pada lokasi berikut
ini:
b) pada lokasi lainnya, bila diperlukan untuk melindungi pipa atau bangunan yang
Semua pipa, fitting dan coupling harus dipasang dan disambung sesuai jalur dan
a) chambering:
1) pada setiap bentang jembatan pipa, pipa harus dipasang di atas bekisting
jenis pipa, ketebalan dan diameter pipa yang digunakan serta apabila perancah
2) gambar kerja yang memperlihatkan susunan rinci bahan pipa dan juga garis
pemotongan dan sudut masing-masing pipa untuk lawan lendut harus disiapkan;
b) pendukung berbentuk cincin (ring support):
1) fixed type ring support yang ditunjukkan dalam gambar kerja harus dianggap
2) sliding type ring support harus dianggap sebagai pendukung berbentuk cincin
yang dapat digeser secara horisontal di bantalan pilar ke sumbu jalur pipa;
3) pendukung harus terbuat dari baja yang memenuhi standar yang ditetapkan, dan
dibuat sesuai gambar kerja. Demikian pula dengan baut, angker dan sekrup harus
terbuat dari baja yang memenuhi standar yang berlaku. Pendukung berbentuk cincin
c) pengujian las:
1) semua sambungan yang dilas pada jembatan pipa harus diuji secara radiografi;
3) pengujian hasil pengelasan harus dilakukan sesuai dengan JIS Z 3104, atau
4) setelah pengujian las, semua permukaan bagian dalam (interior), sambungan las,
6) semua pipa baja yang terekspos, fitting, sambungan dan pipa yang akan ditanam
dalam tanah harus dilindungi sesuai dengan SNI yang berlaku untuk pelapisan pipa
Pasal ini boleh diterapkan untuk semua jenis pekerjaan pemasangan dan
galian untuk bangunan lainnya. Urugan tidak boleh dijatuhkan secara langsung
pada pipa atau bangunan lainnya. Kecuali ditentukan lain, bahan yang digunakan
untuk pengurugan harus berupa bahan yang terpilih. Urugan harus dikerjakan
Bahan untuk urugan bila tidak ditetapkan lain dalam persyaratan dan gambar
a) bahan terpilih yang merupakan bahan yang diambil dengan penggalian atau
diangkat, tidak mengandung batu atau benda padat yang ukurannya tidak Iebih
besar dari 50 mm dalam bentuk apapun dan juga tidak mengandung bahan organik
seperti rumput, akar, semak atau tumbuhan lainnya, dan tidak bersifat mengembang
(non-expansive nature);
b) semua pasir yang digunakan untuk urugan, harus pasir alam yang berbutir halus
hingga sedang, tidak bergumpal, dan bebas dari kotoran, arang, abu, sampah, atau
bahan Iainnya. Bahan tersebut tidak boleh mengandung lempung dan tanah liat
yang kuat dan berbutir halus sampai sedang dalam bentuk yang cukup seragam,
tidak mengandung batu besar atau batu dengan ukuran lebih besar dari 50 mm.
Kerikil harus bebas dari kotoran, arang, abu, bahan tak terpakai/buangan atau bahan
yang tidak boleh ada atau bahan buangan lainnya. Kerikil tidak boleh mengandung
1) pada garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai pada kedalaman 100 mm di
atas pipa baja, galian harus diurug dengan peralatan tangan (secara manual) atau
2) bahan dan cara pengurugan harus sesuai gambar rencana, dan ditempatkan secara
berlapis dengan ketebalan tidak lebih dari 200 mm dan dipadatkan dengan tongkat
3) untuk pipa polyvinyl chloride, galian harus diurug dengan cara konvensional atau
cara mekanis yang telah disetujui, sampai kedalaman 300 mm di atas puncak pipa
dengan peralatan tangan (secara manual) atau yang disetujui, ditempatkan berlapis
dengan ketebalan tidak Iebih dari 200 mm, dan dipadatkan dengan tongkat pemadat
pengurugan;
2) untuk pipa polyvinyl chloride, galian harus diurug dengan tangan (secara manual)
atau cara mekanis yang telah disetujui, dari kedalaman 300 mm di atas pipa PVC
Pada pipa yang menyeberang sungai, saluran atau selokan, dan juga pada
titik buang katup penguras (blow-offs), pada bangunan ini harus diberikan
perlindungan terhadap lereng dengan menggunakan batu lapis lindung (riprap) atau
cara lain yang telah disetujui untuk mencegah kemiringan lereng runtuh:
a) batu lapis lindung yang ada atau perlindungan kemiringan harus diperbaiki
kemiringan dan memenuhi sudut kemiringan yang ada dan bentuk topografi daerah
sekitarnya;
c) bahan yang digunakan untuk pasangan batu harus batu alam yang keras dan
berbentuk bundar, batu yang berbentuk pipih dan panjang tidak boleh digunakan;
d) ketebalan pasangan batu harus sekitar 350 mm, kecuali ditetapkan lain.
yaitu sudut kemiringan, kedalaman atau bentuk topografis sungai, saluran dan
selokan;
e) rongga di antara batu harus diisi dengan beton tumbuk dan dipadatkan dengan
baik atau dengan semen bila disetujui. Daerah di bawah lapisan batu harus diisi
g) dasar sungai, saluran atau selokan bila perlu harus dilindungi, sesuai dengan
keadaan lapangan.
Pengujian pada jalur pipa harus dilakukan setelah pemasangan pipa induk,
katup, bangunan
khusus jembatan pipa, penembusan pipa (pipe driving), perlintasan pipa dan
sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan baik, kuat dan tidak bocor
serta blok-blok penahan (thrust block permanen) sanggup menahan tekanan sesuai
dengan tekanan kerja pipa. Tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengujian
tekanan air dan pengujian kebocoran, serta peralatan meter yang diperlukan untuk
Bagian jaringan pipa yang diuji harus diisi penuh dengan air. Pengisian air
dilakukan dengan emompaan (an electric piston type test pump) yang dilengkapi
udara didalam pipa dilepas, serta sebuah manometer dengan kran penutupnya harus
dihubungkan pada cabang jaringan pipa yang diuji. Apabila bagian dari pipa yang
diuji tidak terdapat katup udara, tenaga ahli harus menetapkan cara pengeluaran
udara.
semua konstruksi
pengaman dari beton harus sudah berumur Iebih dari 7 hari. Untuk pipa diameter
600 mm dan yang Iebih kecil, setiap bidang jalur pipa harus diisi dengan air minum
dan diuji dengan tekanan 0,75 MPa (≈ 7,5 kg/cm2). Untuk pipa diameter 700 mm
kecuali pada bagian-bagian sambungan dimana peralatan ini harus terlihat dan
Jika penimbunan sebagian harus dilakukan karena masalah gangguan lalu lintas
atau keperluan lainnya, maka harus sesuai dengan petunjuk tenaga ahli. Jaringan
perpipaan yang telah terpasang sepanjang lebih dari 500 m, dapat langsung diisolasi
untuk diuji secara hidrostatis dengan tekanan uji disesuaikan dengan jenis dan kelas
pipa, kecuali bila ditetapkan lain. Semua peralatan yang diperlukan untuk pengujian
tekanan hidrostatis harus disediakan dan terlebih dahulu harus diperiksa serta
disetujui oleh tenaga ahli. Jika hasil pengujian tekanan hidrostatis dinyatakan gagal
maka harus dicari sumber kebocoran dan lalu diperbaiki, serta lakukan uji ulang
instrumen harus dapat menahan tekanan uji tanpa menimbulkan kerusakan pada
tenaga ahli.
4.4.1.1 Pengujian tekanan (pipa diameter 600 mm dan yang lebih kecil)
Semua pengujian harus dilakukan pada jalur pipa per bagian setelah galian
disiapkan untuk pengujian dengan menutup semua katup, memasang sumbat yang
memadai pada bukaannya, dan membuka katup udara sepanjang jalur pipa. Bila di
titik puncak tidak dipasang katup pelepas udara, maka harus dipasang katup
bidang pipa yang diuji harus dilindungi terhadap air yang bertekanan 0,75 MPa
(≈7,5 kg/cm2). Jalur pipa harus diisi dengan air minum secara perlahan agar
kantong-kantong udara dapat dilepaskan, sampai seluruhnya diisi dan berada dalam
tekanan ringan yang harus dipertahankan untuk jangka waktu 24 jam. Kerusakan
yang timbul pada jalur pipa pada tahap ini harus segera diperbaiki. Tekanan air
selama 2 (dua) jam. Pipa, fitting sambungan, atau katup yang rusak harus
pengujian pipa yang terpasang memperlihatkan kebocoran yang lebih besar dari
yang ditetapkan dalam Tabel 6, lokasi kebocoran harus ditetapkan, lalu bahan atau
sambungan yang rusak segera diperbaiki atau diganti. Pengujian harus diulang
lebih besar)
Test band dipakai untuk setiap sambungan dari bagian dalam pipa. Setiap
waktu pengujian tidak boleh kurang dari 5 menit dengan tekanan uji dijaga agar
tetap konstan. Pada laporan, seluruh hasil pengujian harus memperlihatkan lokasi,
waktu, tanggal dan data setiap pengujian, termasuk peta lokasi pengujian.
Sambungan yang rusak harus segera dilepas dan disambung kembali, serta lakukan
lagi pengujian.
cabang pembuang (drainase branch), mulai dari hulu dan secara bertahap ke arah
hilir. Jangka waktu pengurasan cabang pembuang harus ditetapkan. Selain itu
lokasi harus dengan segera ditetapkan dan diperbaiki apabila ditemukan kebocoran
4.4.3 Desinfeksi
Pengujian akhir dilakukan setelah jaringan perpipaan diisi penuh dengan air yang
sampai tekanan uji yang ditetapkan dan dipertahankan selama 2 jam dengan
Pada semua diameter pipa PVC tidak boleh terdapat tanda-tanda kebocoran setelah
semua jaringan perpipaan diisi penuh dengan air dan mencapai tekanan uji secara
dan memberi desinfektan pada jaringan pipa. Pembersihan bagian dalam pipa
dilakukan dengan mengalirkan air minum yang mempunyai kecepatan tinggi yaitu
di atas 0,75 cm/detik dan dalam jangka waktu sampai air yang keluar dari katup
dan dikembalikan
seperti keadaan semula. Semua bahan yang tersisa harus dibuang, lapisan tanah atas
harus dikembalikan menutup lokasi pekerjaan semula. Semua bangunan yang rusak
dan utilitas yang ada harus diperbaiki secara memadai, sampai serupa dengan
keadaan semula. Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender atau segera setelah
pengujian pipa, semua permukaan yang terkena pekerjaan pada alur penggalian dan
pada daerah kerja lainnya harus diperbaiki kembali seperti keadaan semula, atau
dalam keadaan yang lebih baik. Setelah perbaikan kembali, cekungan yang terjadi
sepanjang jalur penggalian akibat penurunan harus diperiksa secara bulanan, dan
kembali seperti semula, maka tanah berumput baru harus disediakan, atau dengan
cara lain, seperti memupuk, menyiangi dan memelihara daerah tersebut sampai
didapatkan tunas baru. Di semua daerah yang disiangi, lapisan atas harus diganti,
digaru dan digiling hingga ketinggian yang seragam dan semua batuan serta sampah
disingkirkan. Semua daerah akan diperbaiki kembali harus disiram air dan
dipelihara sampai rumput tersebut tumbuh dengan baik agar diperoleh keadaan
a. Pekerjaan Pembersihan
b. Pekerjaan Selesai.
c. Pekerjaan Tambahan
ini termasuk pula sebagai syarat-syarat yang harus dipenuhi dan ditaati.