Anda di halaman 1dari 31

RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS

PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN


RUANG TERBUKA HIJAU

SPESIFIKASI TEKNIS

PERSYARATAN UMUM

UMUM
Tanah dan halaman untuk pembangunan akan diserahkan kepada Kontraktor dalam keadaan seperti
pada waktu peninjauan lapangan / observasi lapangan.
Pekerjaan harus diserahkan oleh Kontraktor dalam keadaan selesai keseluruhan sesuai dengan lingkup
pekerjaan yang diborongkan.

ALAT DAN PERLENGKAPAN PEKERJAAN DAN TENAGA LAPANGAN


Kontraktor, sub-sub Kontraktor dan bagian-bagian lainnya yang mengerjakanpekerjaan pelaksanaan
didalam proyek ini, harus menyediakan alat-alat danperlengkapan-perlengkapan pekerjaan sesuai dengan
bidangnya masing-masing.
Disamping itu harus menyediakan juga :
- Buku-buku laporan (harian, mingguan, dan bulanan)
- Gambar Sop Drawing
- Rencana kerja dan menempatkan tenaga-tenaga lapangan yang bertanggung jawab penuh untuk
memutuskan segala sesuatu di lapangan dan bertindak atas nama Kontraktor dan sub-Kontraktor
yang bersangkutan, serta berpengalaman.
- Perlengkapan pengaman / keselamatan kerja sesuai peraturan K3 Depnaker R.I.

BARANG CONTOH (SAMPLE)


Kontraktor dan sub-Kontraktor diwajibkan menyerahkan barang-barang contoh(sample) dari material
yang akan dipakai/dipasang, untuk mendapat persetujuandari Tim Teknis / Konsultan Supervisi/Pemberi
Tugas.
Barang-barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti sertifikat pengujian dan
spesifikasi teknis dari barang-barang/material-materialtersebut.
Untuk barang-barang dan material yang akan didatangkan ke site, maka Kontraktor dan sub-Kontraktor
diwajibkan menyerahkan :
- Brochure
- Katalogue
- Gambar kerja atau shop drawing
- Sample.
yang dianggap perlu oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan harus mendapat persetujuan Tim Teknis /
Konsultan Supervisi/Pemberi Tugas.

PENGUJIAN ATAS MUTU PEKERJAAN


Kontraktor dan sub-Kontraktor diwajibkan mengadakan pengujian atas mutu bahandan mutu pekerjaan
yang telah diselesaikan sesuai dengan kebutuhannya masingmasing,misalnya:
- Pengujian mutu beton
- Pengujian material cast iron untuk PJU, Kursi taman dan Penunjuk Arah
- Pengujian bekerjanya mesin-mesin dan peralatan-peralatan lainnya.

1
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

Semua biaya-biaya untuk kebutuhan tersebut di atas, ditanggung oleh Kontraktor dan sub-sub
Kontraktor yang bersangkutan.

BAB I PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pekerjaan Pembersihandan Pembongkaran


Semua benda dan permukaan seperti pohon akar dan tonjolan serta rintangan-rintangan bangunan
beserta pondasinya dan lain-lain yang berada di dalam batas daerah pembangunan yang tercantum dalam
gambar harus dibersihkan dan dibongkar kecuali untuk hal-hal di bawah ini :
a) Sisa-sisa pohon yang tidak mengganggu dan akar-akar serta benda-benda yang tidak mudah rusak yang
letaknya minimum ± 1 meter di bawah dasar pondasi.
b) Kecuali pada tempat-tempat yang harus digali lubang-lubang bekas pepohonan dan lubang-lubang lain
harus diurug kembali dengan bahan-bahan yang baik dan dipadatkan.
c) Kontraktor bertanggung jawab untuk membuang sendiri tanaman-tanaman dan puing-puing ketempat
yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
d) Kontraktor bertanggung jawab untuk melakukan evakuasi / pemindahan instalasi / saluran eksisting yang
berada di dalam lokasi tapak proyek sehingga instalasi / saluran tersebut kembali bisa berfungsi seperti
sebelumnya.
e) Semua berangkal dan kotoran dari bekas pembongkaran konstruksi existing galian dan lain-lain harus
segera dikeluarkan dari tapak dan dibuang ke tempat yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Semua
peralatan yang diperlukan pada paket pekerjaan ini harus tersedia di lapangan dalam keadaan siap
pakai.
f) Kontraktor harus tetap menjaga kebersihan diarea pekerjaan dan disekitarnya yang diakibatkan oleh
semua kegiatan pekerjaan ini serta menjaga keutuhan terhadap material/barang-barang yang sudah
terpasang (existing)

2. Pengukuran Patok
a) Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi pembangunan
dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian tanah, letak pohon-pohon, letak
batas-batas tanah dengan mengggunakan alat optik.
b) Ketidak-cocokkan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus
segera dilaporkan kepada Perencana untuk dimintakan keputusannya. Kontraktor tidak diperkenankan
membuat keputusan sendiri.
c) Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga phytagoras hanya
diperkenankan untuk bagian-bagian kecil.
d) Instalasi-instalasi yang sudah ada dan masih berfungsi harus diberi tanda yang jelas dan dilindungi dari
kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi akibat pekerjaan proyek ini, dan untuk itu harus dicantumkan
dalam gambar pengukuran. Kontraktor bertanggung jawab atas segala kerusakan akibat pekerjaan yang
dilaksanakannya.
e) Gambar pengukuran tapak proyek ini harus mendapat persetujuan pengesahan Konsultan Pengawas dan
Direksi, yang meliputi antara lain:
- Sistem koordinat, sesuai ketentuan gambar
- Peil sesuai titik simpul koordinat dan transis dengan tinggi internal 1 m.
- Rencana lokasi, kantor proyek Kontraktor, tempat simpan bahan terbuka, tempat simpan bahan
tertutup, los kerja sumber air dan reservoir.
- Kontraktor wajib menyerahkan gambar site plan rencana tahapan pelaksanaan pekerjaan.

2
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

3. Papan Patok Ukur


a) Papan patok ukur dipasang pada patok kayu yang kuat, tertanam pada cor beton setempat sehingga
tidak bisa digerak-gerakkan atau dirubah-rubah.
b) Papan patok ukur dibuat dari kayu klas II, dengan ukuran tebal 3 cm, lebar 20 cm, lurus dan diserut rata
pada sisi sebelah atasnya.
c) Tinggi sisi atas papan bouwplank harus sama satu dengan lainnya kecuali dikehendaki lain oleh
Kontraktor atas persetujuan Pengawas.
d) Papan patok ukur dipasang sejauh 150 cm dari as dinding terluar, sehingga tidak menggangu
pelaksanaan pekerjaan.
e) Setelah selesai pemasangan papan patok ukur Kontraktor harus melapor kepada Pengawas untuk
dimintakan persetujuannya, serta harus menjaga dan memelihara keutuhan serta ketetapan letak papan
patok ukur sampai tidak diperlukan lagi.

5. Penyediaan Airdan Daya Listrik Untuk Kerja


a) Penyediaan listrik dan air untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan menjadi tanggungjawab
penyedia barang/jasa.
b) Air untuk bekerja yang disediakan oleh Owner di area proyek, Kontraktor membuat instalasi sendiri
menyambung dengan instalasi yang sudah ada, air harus bersih dari lumpur, minyak dan bahan
kimia lainnya dengan dibuktikan melalui pemeriksaan laboratorium
c) Reservoir/bak atau drum air untuk kerja, berkapasitas kurang lebih 4 m3 dan senantiasa terisi
penuh
d) Listrik untuk bekerja yang disediakan Owner disiapkan dengan cara Kontraktor menyambung
sementara selama masa pembangunan dengan daya secukupnya.

6. Pagar Sementara
Kontraktor atas biaya sendiri harus membuat pagar sementara yang sifatnya melindungi dan
menutupi lokasi yang akan dibangun dengan persyaratan kualitas sebagai berikut :
a) Bahan dari BWG 32 dengan rangka kayu dicat sementara, tinggi pagar minimum 2,1 m.
b) Ruang gerak selama pelaksanaan dalam lokasi berpagar harus cukup leluasa untuk lancarnya
pekerjaan.
c) Pada tahap selanjutnya Kontraktor harus menyediakan/memasang pengaman secukupnya
disekeliling konstruksi bangunan untuk mencegah jatuhnya bahan-bahan bangunan dari atas yang
membahayakan baik pekerja maupun aktivitas lain disekitar bangunan.

7. Alat alat kerja/alat alat bantu


Penyedia barang/jasa harus menyedlakan alat alat kerja sendiri untuk kesempurnaan pelaksanaan
pekerjaan, misalnya beton molen, vibrator, pick-up, truck/dump truck dan alat¬alat lainnya yang
dinyatakan perlu oleh pengguna barang/jasa.

8. Penjagaan Keamanan di Lapangan Pekerjaan


a) Kontraktor wajib menjaga keamanan lapangan terhadap barang-barang milik
Proyek,Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan dan milik pihak ketiga yang ada
dilapangan.
b) Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui Direksi/PengawasLapangan/Tim
Pengelola Teknis Kegiatan, baik yang telah dipasang maupun yang belum,menjadi tanggung jawab
kontraktor dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.
c) Apabila terjadi kebakaran, kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya baik yang berupabarang-
barangmaupun keselamatan jiwa. Untuk itu kontraktor diwajibkan menyediakan alat-alatpemadam

3
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

kebakaran yang siap dipakai yang ditempatkan di tempat-tempat yang akan ditetapkanoleh
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.

9. Papan Nama Proyek


a) Kontraktor harus menyediakan papan nama proyek berukulan 120 x 80 cm yang terbuatdari triplek,
diberi rangka kayu kaso ukuran 4 – 6 cm, dan tiang dengan ukuran 5 – 7 cm dicat dengan warna
yang sesuai dengan gambar rencana dan diberi penamaan sesuaiinformasi dari Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis.
b) Papan nama dipasang pada tempat yang ielas dan mudah dibaca.

4
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

BAB II PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN TANAH

Bagian I.
Pembersihan

2.1.1. Pembersihan

a. Semua daerah disekitar jalur yang perlu dibersihkan seperti yang ditentukan
oleh Direksi, harus dibersihkan dari segala pohon-pohon dan semak-semak
sampah dan bahan lain yang mengganggu dan bahan-bahan yang harus dibuang,
kecuali bila ada ketentuan lain yang disetujui oleh Direksi. Pagar-pagar, dinding-
dinding, bangunan-bangunan reruntuhan dari tempat-tempat pekerjaan harus
dibuang menurut persetujuan Direksi.
b. Kontraktor diminta untuk memulai pembersihan jauh sebelum pekerjaan
pembangunan dimulai.
c. Semua kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan dan milik umum atau
Perseorangan yang diakibatkan pekerjaan pembersihan yang diksanakan oleh
Kontraktor harus diperbaiki atau diganti biaya Kontraktor.

2.1.2. Pengupasan (Stripping)

Sebelum penggalian dari borrow pits dimulai terlebih dahulu membersihkan dan
mengupas seperlunya daerah untuk timbunan.
Bagian II.
Pekerjaan Penggalian Tanah biasa

2.2.1. Galian Tanah

a. Galian harus dilaksanakan sesuai dengan ukuran gambar bestek, dan kontraktor
wajib membersihkan bekas galian yang tidak terpai dan membuang ke luar
lokasi pekerjaan.
b. Kontraktor harus menjaga agar tidak longsor kembali.

2.3 Pekerjaan Urugan Tanah Taman

Pekerjaan Urugan tanah taman harus memenuhi syarat sebagai berikut :


a. Seluruh penimbunan harus dibawah pengawasan Konsultan Pengawas.
Pengawas Lapangan yang harus menyetujui seluruh bahan pengisi lebih
dahulu digunakan.

5
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

b. Urugan Tanah taman harus bebas dari sampah plastik dan kotoran lainnya
yang menyebabkan tanaman tidak bisa tumbuh dan berkembang.
c. Urugan tanah taman harus mengandung humus yang cukup dan tidak
mempunyai sifat poros yang menyebabkan kehilangan kadar air terlalu cepat
hilang dalam tanah.
d. Apabila urugan mengandung batu tidak dibenarkan, karena akan
menghambat pertumbuhan tanaman.

6
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

BAB IIII PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN STRUKTURAL


1.1. PEKERJAAN BETON BERTULANG
I. UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
Melengkapi semua tenaga, equipment dan bahan untuk menyelesaikansemua
pekerjaan beton sesuai dengan dokumen tender.
2. Pedoman Pelaksanaan
Kecuali ditentukan lain dalam ketentuan-ketentuan berikut ini, makasebagai
dasar kode PBI1971 dan PB 88 tetap digunakan.

II. BAHAN/PRODUK
1. Portland Cement (PC).
a. Digunakan Super ” Portland Pozzolan Cement” (PPC)
Semen yang memenuhi persyaratan mutu semen Portland Pozzoland SNI
15-0302-2004 dan ASTM C 595 M-05 s.
b. Batas-Batas pembetonan dari penggunaan semen berlainan merk harus
disetujuioleh Konsultan Pengawas.
2. Agregat
a. Kualitas agregatharus memenuhi syarat-syarat PBI 1971, PB-88 danSNI
untuk bahan terkait
b. Agregate kasar berupa koral atau crushed stones yang mempunyai
susunangradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak
porous). Kadarlumpur tidak boleh melebihi dari 1% berat kering.
c. Dimensi maksimum dari agregate kasar tidak lebih dari 2,5 cm dan tidak
lebihdari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi
yangbersangkutan. Khusus untuk pile caps, diluar lapis pembesian yang
berat, batas maksimum agregat tersebut 3 cm dengan gradasi baik.
d. Agregat halus berupa pasir beton baik berupa pasir alam maupun pasir
buatan yangdihasilkan alat pemecah batu dan berbutir keras.Agregat halus
harus memenuhi pasal 3.3 PBI 1971
e. Kadar lumpur maximum adalah 4 % dari berat kering.
3. Besi Beton
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, besi polos untuk besi tulangan
diameter12 ke bawah digunakan mutu baja tulangan 240 Mpa dan besi Ulir
untuk besi diatas diameter 13digunakan mutu baja tulangan 390 Mpa.
Untukmendapatkan jaminan atas kualitas besi yang diminta tidak cukup hanya
bercap SNI , maka disamping adanya certificatedari pabrik (melalui suppliers),
juga harus ada/dimintakan certificate dari laboratorium baikpada saat
pemesanan maupun secara periodik minimum 2 contoh percobaan (stress-
strain ) dan pelengkungan untuk setiap 20 ton besi.

7
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

4. Admixture (additive)
a. Untuk pembetonan harus digunakan Plastisizer yang bersifat
mereduksipemakaian air, meningkatkan slump tanpa penambahan
air,memperlambat settingtime, memperkecil peningkatan temperatur dan
meningkatkan kekuatan akhir beton.
b. Additive tidak boleh mengandung Cloride dan bahan lain yang
menghasilkan lapisanfilm additive, yang bisa digunakan antara lain
Rheobuild 716 (dosis:0,80 liter per-100kg cement), Tricosal VZ-020 ( dosis
0.3% berat semen).
c. Cara penggunaan additive harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari
produsenbahan-bahan tersebut.
d. Penyimpangan dari ketentuan diatas harus dengan persetujuan Konsultan
Perencana.

III. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


1. Penyimpanan bahan.
a. Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan, pada umumnya harus sesuai
denganwaktu dan urutan pelaksanaan.
b. Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh), tidak
terdapatkekurangan berat dari apa yang tercantum pada zak, segera
setelahditurunkan disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari
pengaruh cuaca,berventilasi secukupnya dan lantai yang bebas dari tanah.
Semen harus masihdalam keadaan fresh (belum mulai mengeras). Jika ada
bagian yang mulaimengeras, bagian tersebut masih harus dapat ditekan
hancur dengan tanganbebas, dan jumlahnya tidak boleh melebihi 5% berat,
dan kepada campurantersebut diberi tambahan semen baik dalam jumlah
yang sama. Semuanya dengancatatan, kualitas beton sesuai dengan yang
diminta perencana.
c. Penyimpanan besi beton harus bebas dari tanah dengan menggunakan
bantalan-bantalankayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya
(misal: minyak danlain-lainnya)
d. Aggregates harus ditempatkan dalam bak-bak yang terpisah satu dan
laingradasinya dan diatas lantai kerja ringan untuk menghindari
tercampurnya dengantanah.
2. Bekisting
a. Type bekisting.
Bahan acuan yang dipergunakan dapat dalam bentuk beton, baja, pasangan
bata. yang diplester atau kayu. Pemakaian bambu tidak diperbolehkan. Lain
lain jenis bahan yang akan dipergunakan harus. mendapat persetujuan
tertulis dan pengguna barang/jasa atau Pengawas terlebih dahulu. Acuan

8
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

yang terbuat dari kayu harus menggunakan kayu jenis meranti atau
setaraf.Khusus untuk bagian-bagian yang terlihat harus digunakan
typebekisting yang menghasilkan permukaan yang rata (fair finish).
b. Perencanaan
 Perencanaan acuan dan konstruksinya harus direncanakan untuk dapat
menahan beban beban, tekanan lateral dan tekanan yang diizinkan
sepert] tercanturn pada "Recommended Practice For Concrete
Formwork" (ACI. 347¬-68) dan peninjauan terhadap beban angin dan
lain lain, peraturan harus dikontrol terhadap, peraturan pembangunan
pemerintah daerah setempat.
 Semua ukuran ukuran penampang struktur beton yang tercantum
dalam gambar struktur adalah ukuran bersih penampang beton, tidak
termasuk plesteran/finishing.
 Sebelum memulai pekerjaan, pemborong harus memberikan gambar
dan perhitungan acuan serta. sample bahan yang akan dipakai, untuk
disetujui oleh pengguna barang/jasa atau pengawas. Pada dasarnya
tiap tiap bagian bekisting, harus mendapat persetujuan tertulis dari
pengguna barang/jasa atau pengawas, sebelum bekisting dibuat pada
bagian itu.
 Acuan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada
perubahan bentuk dan cukup kuat menampung beban beban
sementara maupun tetap, sesuai dengan jalannya pengecoran beton
 Susunan acuan dengan. penunjang penunjang harus diatur sedemikian
rupa,sehingga memungkinkan dilakukannya inspeksi dengan mudah
oleh pengguna barang/jasa atau pengawas. Penyusunan acuan harus
sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidak
menimbulkan kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan.
 Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran kotoran yang
melekat seperti potongan potongan kayu, kawat, paku, bekas hasil
gergaji, tanah dan sebagainya.
 Acuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksl yang
ukuran,kerataan/kelurusan, elevasi dan posisinya sesuai dengan
gambar gambar konstruksi.
 Kayu acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum
pengecoran. Harus diadakan tindakan untuk menghindarkan
terkumpulnya air pembasahan tersebut pada sisi bawah.
 Cetakan beton harus dipasang sedem,ikian rupa sehingga tidak akan
terjadi kebocoran atau hilangnya air semen selama pengecoran, tetap
lurus (tidak berubah bentuk) dan tidak bergoyang.

9
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

 Sebelumnya dengan mendapat persetujuan dari pengguna barang/jasa


atau pengawas baut baut dan tie rod yang diperlukan untuk ikatan
ikatan dalam beton harus diatur sedemikian, sehingga bila bekisting
dibongkar kembali, maka semua besi tulangan harus berada dalam
beton.
 Pada bagian terendah (dari setiap phase pengecoran) dari bekisting
kolom atau dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk
inspeksi dan pembersihan.
 Pada prinsipnya semua penunjang bekisting harus menggunakan steger
besi (scaffolding). Penggunaan dolken atau balok kayu untuk steger
dapat dipertimbangkan oleh pengguna barang/jasa atau pengawas
selama masih memenuhi syarat. Setelah pekerjaan di atas, selesai,
penyedia barang/jasa harus meminta persetujuan dan pengguna
barang/jasa atau pengawas dan minimum (3) hari sebelum
pengecoran, pemborong harus mengajukan permohonan tertulis untuk
izin pengecoran kepada pengguna barang/jasa atau pengawas.
c. Pembongkaran bekisting
 Bekisting/cetakan beton harus dipertahankan hingga beton berumur
14 hari danmencapai kuat tekan karakteristik minimal 200 kg/cm2.
 Pembongkaran dilakukan sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia
Tahun 71 dimana bagian konstruksi yang dibongkar cetakannya harus
dapat memikul berat sendin dan beban beban pelaksanaan.
 Cetakan cetakan bagian konstruksi di bawah ini boleh dilepas dalam
waktu sebagai benikut :
- Sisi sisi balok dan kolom yang tidak dibebani minimal 7 hari
- Sisi sisi balok dan kolom yang dibebani minimal 21 hari
 Setiap rencana pekerjaan pembongkaran cetakan harus diajukan
terlebihdahulu secara tertulis untuk disetujui oleh pengguna
barang/jasa atau pengawas.
 Permukaan beton harus terlihat baik pada saat acuan dibuka,
tidakbergelombang, berlubang atau retak retak dan tidak menunjukkan
gejala keropos / tidak sempurna.
 Acuan harus dibongkar secara cermat dan hati hati, tidak dengan cara
yang dapat menimbulkan kerusakan pada beton dan material matenial
lain disekitamya, dan pemindahan acuan harus dilakukan sedemikian
rupa sehingga tidak menimbulkan kerusakkan, akibat benturan pada
saat pemindahan.
 Apabila setelah cetakan dibongkar ternyata terdapat bagian bagian
beton yang keropos atau cacat lainnya, yang akan mempengaruhi
kekuatan konstruksi tersebut, maka penyedia barang/jasa harus segera

10
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

memberitahukan kepada pengguna barang~asa atau pengawas, untuk


meminta persetujuan tertulls mengenai cara perbaikan pengisian atau.
pembongkaranya.
Penyedia barang/jasa tidak diperbolehkan menutup/mengisi bagian
beton yang keropos tanpa persetujuan tertulis pengguna barang/jasa
atau pengawas. Semua resiko yang terjadi sebagai akibat pekerjaan
tersebut dan biaya biaya perbaikan, pembongkaran atau pengisian
atau penutupan bagian tersebut, menjadi tanggungJawab penyedia
barang/jasa.
 Seluruh bahan bekas acuan yang tidak terpakai harus di bersihkan dari
lokasi proyek dan dibuang pada tempat tempat yang ditentukan oleh
pengguna barang/jasa atau pengawas sehinga tidak mengganggu lahan
kerja.
3. Perancah
a. Perancah harus dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan
pemeriksaan.
b. Perancah harus dibuat diatas pondasi yang kuat dan kokoh terhindar dari
bahayapenggerusan dan penurunan.
c. Konstruksinya harus kokoh terhadap pembebanan yang akan dipikulnya.
d. Pemborong harus memperhitungkan dan membuat langkah-
langkahpersiapan yang perlu, sehubungan dengan pelendutan perancah.
e. Permukaan dan bentuk konstruksi beton sesuai dengan kedudukan (peil)
dan bentukyang seharusnya (menurut gambar rencana).
f. Perancah harus dibuat dari baja atau kayu. Pemakaian bambu untuk hal ini
tidakdiperbolehkan.
g. Bila perancah itu sebelum atau selama pekerjaan pengecoran beton
berlangsungmenunjukan tanda-tanda adanya penurunan sehingga menurut
pendapat KonsultanPengawas hal itu akan menyebabkan kedudukan (peil)
akhir tidak akandapat dicapai sesuai dengan gambar rencana atau
penurunan tersebut akan sangatmembahayakan dari segi konstruksi, maka
Konsultan Pengawas dapatmemerintahkan untuk membongkar pekerjaan
beton yang sudah dilaksanakan danmengharuskan Pemborong untuk
memperkuat perancah tersebut sehingga dianggapcukup kuat. Akibat dari
semua ini menjadi tanggung jawab pemborong.
h. Gambar rencana perancah dan sistim pondasinya, secara detail harus
diserahkankepada Konsultan Pengawas untuk diperiksa dan disetujui.
i. Pekerjaan pengecoran beton tidak boleh dilakukan sebelum
gambarrencana tersebutdisetujui serta perancah telah dianggap cukup kuat
dan kokoh untuk dapatdipergunakan.

11
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

j. Setelah mutu beton memenuhi dan umur beton tercapai (persetujuan


dariKonsultan Pengawas) perancah harus dibongkar.
k. Kegagalan pelaksanaan kostruksi perancah, seluruhnya menjadi tanggung
jawab kontraktor.
4. Pemasangan pipa-pipa
Pemasangan pipa dalam beton tidak boleh sampai merugikan kekuatan
konstruksi.
5. Kualitas beton-beton
a. Struktur beton bertulang biasa menggunakan kuat tekan beton minimal K-
225(kuat tekan karakteristik pada umur 28 hari untuk kubus 15x15x15
cm3adalah 225kg/cm2 atau kuat tekan Cylinder fc’= 19 Mpa, dengan
derajat konvidensi0,95).
b. Sedangkan Beton Untuk sambungan saluran , grill dan ram menggunakan
beton dengan K 175.
b. Evaluasi penentuan karakteristik ini didalam ketentuan-ketentuan yang
terdapat dalam PBI 1971 dan SNI.
c. Pelaksana pekerjaan harus memberikan jaminan atas kemampuannya
membuatkualitas beton ini dengan memperhatikan data-data pelaksanaan
dilain tempat ataudengan mengadakan trial-mixes. Dalam hal digunakan
beton ready mix, maka kontraktor harus mengajukan kepada Konsultan
Pengawas komposisicampuran beton yang akan digunakan selambat-
lambatnya dua minggu sebelumpekerjaan beton dimulai. Dalam kaitan ini
jumlah semen minimum menurut ketentuanpasal sebelumnya tetap tidak
boleh dikurangi
d. Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan-
ketentuanyang disebut dalam pasal 4.7 dan 4.9 dari PBI 1971, mengingat
bahwa W/Cfaktor yang sesuai disini adalah sekitar 0,50 - 0,55 maka
pemasukan adukankedalam cetakan benda uji dilakukan menurut pasal
4,55 ayat 3 PBI. 1971 tanpamenggunakan penggetar.Pada masa-masa
pembetonan pendahuluan harus dibuatminimum 1 benda uji per 1,5M 3
beton hingga dengan cepat diperoleh 20 bendauji yang pertama. Untuk
selanjutnya diambil satu sample untuk setiap truck mixer.
e. Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton
yangdibuat dengan disahkan oleh Konsultan Pengawas. Laporan
tersebutharus dilengkapidengan harga karakteristiknya.
f. Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, minimum 7.5 cm,
maximum 12cm.Dalam hal digunakan Concrete Pump besarnya slump
boleh dinaikkan sampaidengan 15 cm, dengan catatan dari segi kwalitas
beton tidak boleh berkurang. Carapengujian slump adalah sebagai
berikut,contohbeton diambil tepat sebelumdituangkan kedalam cetakan

12
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

beton (bekisting), cetakan slump dibasahkan danditempatkan diatas kayu


yang rata atau plat beton. Cetakan diisi sampai kuranglebih 1/3-
nya.Kemudian adukan tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi 16mm
panjang 30 cm dengan ujungnya yang bulat (seperti peluru). Pengisian
dilakukandengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya. Setiap lapis
ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk dalam satu lapis yang
dibawahnya. Setelahatasnya diratakan, segera cetakan diangkat perlahan-
lahan, dan diukur penurunannya(slumpnya).
g. Pengujian silinder dan kubus percobaan harus dilakukan di laboratorium
yang disetujui olehKonsultan Pengawas.
h. Perawatan silinder dan kubus percobaan tersebut adalah dalam pasir basah
tapi tidak tergenangair, selama 7 hari dan selanjutnya dalam udara terbuka.
i. Jika perlu maka digunakan juga pembuatan silinder percobaan untuk umur
7 haridengan ketentuan hasilnya tidak boleh kurang 65% kekuatan yang
diminta pada 28hari. Jika hasil kuat tekan benda-benda uji tidak
memberikan angka kekuatan yangdiminta, maka harus dilakukan pengujian
beton ditempat dengan cara-cara sepertiditetapkan dalam SNI dengan
tidak menambah beban biaya bagi pemilikbangunan (beban kontraktor).
j. Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung
setelahseluruh komponen adukan masuk kedalam mixer.
6. Pengecoran
a. Sebelum pengecoran kontraktor harus mengajukan ijin cor kepada
KonsultanPengawas dengan melampirkan volume pengecoran, mutu beton
danjenis peralatan yang akan digunakan.
b. Pengecoran beton readymix dilakukan jika pekerjaan bekisting sudah siap
dan bisa dituang minimal 6m3 beton readymix.
c. Kontraktor wajib menyediakan bak penampungan untuk beton readymix di
2 titik pengecoran (pembagian tim pengecoran minimal 2 tim)dengan
kapasitas minimal masing-masing titik 2m3, jika penuangan adukan
dilakukan secara manual. Hal ini dikarenakan penuangan beton readymix
dari mixer molen maksimal 1 jam dari penuangan pertama. Jika lebih dari 1
jam mutu beton K250 tidak dapat dijamin kualitasnya.
d. Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus
dilakukandengan cara yang tidak mengakibatkan terjadinya segragasi
komponen-komponenbeton. Untuk bagian komponen yang tinggi seperti
kolom dan dinding harus digunakan tremi/corong.
e. Harus digunakan vibrator untuk pemadatan beton. Ukuran dan jumlah
vibrator harusdisesuaikan dengan kondisi bagian yang dicor dan kecepatan
pembetonan.
f. Harus disediakan terpal jika diperkirakan akan terjadi hujan.

13
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

7. Siar-siar Konstruksi dan Pembongkaran Bekisting.


Pembongkaran bekisting dan penempatan siar-siar pelaksanaan, sepanjang
tidakditentukan lain dalam gambar, harus mengikuti pasal-pasal pelaksanaan
dari kode PBI 1971.Siar-siar tersebut harus dibasahi lebih dahulu dengan air
semen tepat sebelumpengecoran lanjutan dimulai.Letak siar-siar tersebut harus
disetujui oleh KonsultanPengawas.Khusus untuk pekerjaan basement, pada
bagian bagian yangdipersyaratkan kedap air, pemberhentian pengecoran harus
diakhiri dengan pemasanganwater stop dari jenis PVC.
8. Penggantian besi
a. Pemborong harus mengusahakan agar besi yang dipasang adalah sesuai
denganapa yang tertera pada gambar.
b. Jika kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai
dengan yangditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran
diameter besi dengandiameter yang terdekat dengan catatan :
 Harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas
 Jumlah besi per-satuan panjang atau jumlah besi di tempat tersebut
tidak bolehkurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang
dimaksudkan adalahjumlah luas).
 Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan
pembesian ditempattersebut atau didaerah overlapping yang dapat
menyulitkan pembetonan ataupenyampaian penggetar
9. Perawatan beton
Beton harus dilindungi dari pengaruh panas matahari,sehingga tidak terjadi
penguapanyang cepat.Untuk itu beton harus dibasahi terus menerus paling
sedikit 10 hari setelahpengecoran.Persiapan perlindungan atas kemungkinan
datangnya hujan, harusdiperhatikan.Siapkan tenda-tenda untuk keperluan
tersebut.
10. Penyambungan besi
Kecuali ditentukan dalam gambar, maka penyambungan besi harus
mengikutiketentuan dari SNI Beton.Khusus untuk besi kolom yang
menggunakandiameter 32mm atau lebih, harus digunakan sambungan mekanis
dengan persyaratan sebagai berikut :
 Kuat tarik dari besi sambungan harus lebih besar dari besi yang disambung.
 Penyambungan tidak boleh dilakukan disatu tempat.
 Pemborong harus mengajukan contoh dari besi sambungan berikut
spesifikasi teknis dari bahan tersebut kepada konsultan perencana
untukmendapatkan persetujuan.
11. Tanggung jawab kontraktor
Pemborong bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan
ketentuan-ketentuanyang tercantum dalam spesifikasi teknis ini dan sesuai

14
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

dengan gambar-gambarkonstruksi yang diberikan.Adanya atau kehadiran


Konsultan Pengawas selaku wakil Konsultan Pengawas atau perencana yang
sejauh mungkin melihat/mengawasi menegur atau memberi nasihat tidaklah
mengurangi tanggung jawab penuhtersebut diatas.

3.2 Patern Concrete

I. UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
a. Persiapan permukaan yang akan di patern concrete.
2. Pekerjaan yang berhubungan
a. Pekerjaan Kanstin
b. Pekerjaan Unditch dan manhole
3. Standard
a. PUBI : 54, 1982
b. PUBI : 58, 1982
c. NI : 4
d. ASTM : D - 361.
e. BS No. 3900, 1970
f. AS K-41
4. Persetujuan
Standard Pengerjaan (Mock-up)
 Sebelum patern concrete dimulai, Pemborong harus melakukan
pekerjaan patern concrete sesuai dengan motif pada gambar atau atas
persetujuan direksi atau pengawas.
 Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi
Lapangan danPerencana, maka selanjutnya bidang-bidang ini akan
dipakai sebagai standard minimal keseluruhan pekerjaan.

II. BAHAN/PRODUK
- Patern concrete dibuat dengan beton K 250.
- Pewarna realese patern concrete adalah M300 Floor hardener

III. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


1. Pekerjaan patern concrete
- Yang termasuk pekerjaan aptern concrete dinding adalah bagian-bagian
lain yang ditentukan gambar.
- Patern concrete dilakukan dengan mengecor permukaan pedestrian atau
jalan dengan beton K 250 kemudian di beri floor hardener, kemudian

15
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

realese pewarna patern concrete M300 dan distempel sesuai dengan motif
yang telah ditentukan Pada gambar bestek.
- Kemudian setelah kering di peri pelapis coating untuk melindungi warna
dari cuaca dan penggunaan.

16
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

BAB III PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTURAL

1.1. PEKERJAAN ADUKAN DAN PASANGAN


I. UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
a. Adukan untuk pasangan bata ringan.
b. Pasangan bata ringan untuk dinding interior maupun eksterior
c. Pasangan untuk elemen arsitektural.
2. Pekerjaan yang berhubungan
a. Pekerjaan bata ringan.
b. Pekerjaan Arsitektural.
c. Pekerjaan Waterproofing.
3. Standard.
a. NI-3, Standard untuk pasir.
b. NI-8, Standard untuk PC.
c. NI-10, Standard untuk Pasangan bata.
d. PUBI-9 Standard untuk air agregate.
e. ASTM : - C144, Agregate for masonry mortar.
- C150, Portland Cement.
- C270, Mortar for unit masonry.

II. BAHAN
1. Portland Cement :
Portland Composite Cement (PCC)
Semen memnuhi persyaratan mutu portland Composite Cement SNI 15-7064-
2004. Dapat digunakan secara luas untuk konstruksi umum pada semua beton.
Struktur bangunan bertingkat, struktur jembatan, struktur jalan beton, bahan
bangunan, beton pra tekan dan pra cetak, pasangan bata, Plesteran dan acian,
panel beton, paving block, hollow brick, batako, genteng, potongan ubin, lebih
mudah dikerjakan, suhu beton lebih rendah sehingga tidak mudah retak, lebih
tahan terhadap sulfat, lebih kedap air dan permukaan acian lebih halus.
Perekat bata ringan digunakan Mortar siap pakai untuk bata ringan
Plasteran dinding menggunakan Mortar Siap Pakai Plester Instan dengan acian
instan
2. Agregat :
Standard type pasangan ASTM C144, bersih, kering dan terlindung dari minyak
dannoda.
3. Air :
Bebas dari minyak, maupun alkali organik.
4. Horizontal Joint Reinforcement (ditentukan kemudian apabila diperlukan)

17
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

5. Expanded Metal Lath (ditentukan kemudian apabila diperlukan)

III. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


1. Dimana diperlukan menurut Konsultan Pengawas, pemborong harusmembuat
shop drawing untuk pelaksanaan pembuatan adukan dan pasangan.
2. Tentukan perbandingan campuran spesi dan tebal adukan yang diperlukan.
Adukandilaksanakan sesuai standard spesifikasi dari bahan yang digunakan
sesuai denganpetunjuk Perencana/Konsultan Pengawas.
3. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, kontraktor harus mengikuti semua petunjuk
dalam gambararsitektur, terutama gambar detail dan gambar potongan
mengenai ukuran tebal/tinggi/peildan bentuk profilnya.
4. Material untuk adukan harus diukur yang sebenarnya dan menggunakan kotak
(boxes)pengukuran yang akurat, dan tidak diperkenankan mencampur adukan
tanpa menggunakan alat ukur/takar.
5. Penggunaan bahan additive harus disetujui oleh perencana dan digunakan
sesuai denganketentuan dari pabrik.
6. Pekerjaan bata yang sudah selesai harus dilindungi dengan lembaran penutup
untukmencegah adukan menjadi cepat kering.
7. Pasangan dinding bata pada sudut ruangan harus dilindungi dengan papan
untukmelindungi dari kerusakan. Jika ada pekerjaan pasangan yang
memperlihatkansambungan yang rusak atau tidak beres maka pasangan itu
harus dibongkar dan diganti pasangan yang baru.
8. Berikan angkur sesuai dengan gambar atau jika tidak ditunjukkan gunakan
ukuran/jaraktype standard.
9. Tempatkan angkur pada bubungan pasangan bata dengan struktur kolom
praktis ataubalok sesuai petunjuk gambar tapi tidak lebih dari 60 cm pada jarak
vertikal dan 90 cmpada jarak horizontal.

1.2. PEKERJAAN PENGECATAN


I. UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
b. Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
c. Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan.
b. Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar dan
yangdisebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai
dengan petunjukPerencana.
2. Pekerjaan yang berhubungan
18
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

a. Pekerjaan Kanstin
b. Pekerjaan Acian
c. Pekerjaan Rangka Baja
3. Standard
a. PUBI : 54, 1982
g. PUBI : 58, 1982
h. NI : 4
i. ASTM : D - 361.
j. BS No. 3900, 1970
k. AS K-41
4. Persetujuan
b. Standard Pengerjaan (Mock-up)
 Sebelum pengecatan yang dimulai, Pemborong harus melakukan
pengecatanpada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang
diperlukan. Bidang-bidangtersebut akan dijadikan contoh pilihan
warna, texture, material dan carapengerjaan. Bidang-bidang yang akan
dipakai sebagai mock-up ini akanditentukan oleh Direksi Lapangan.
 Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi
Lapangan danPerencana, maka selanjutnya bidang-bidang ini akan
dipakai sebagai standard minimalkeseluruhan pekerjaan pengecatan.
c. Contoh dan bahan untuk perawatan
 Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis
padabidang-bidang transparan ukuran 30x30 cm2. Dan pada bidang-
bidangtersebut harus dicantumkan dengan jelas warna, formula cat,
jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).
 Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Direksi
Lapangandan Perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui
secara tertulis olehPerencana dan Direksi Lapangan, barulah
pemborong melanjutkan denganpembuatan mock-up seperti tersebut
diatas.
 Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan untuk
kemudian akanditeruskan kepada Konsultan Pengawas minimal 5 galon
tiap warna dan jenis cat yangdipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus
tertutup rapat dan mencantumkandengan jelas indentitas cat yang ada
didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagaicadangan untuk perawatan,
oleh Konsultan Pengawas.

II. BAHAN/PRODUK
1. Untuk Kanstin, Tembok bagian luar dan Krawangan GRC digunakan cat luar
Weathershield.

19
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

2. Plamur hanya berfungsi dan dimanfaatkan untuk meratakan bidang-bidang


dinding yang kurang rapi, tidakmenutup bidang tembok keseluruhan.
3. Untuk cat kayu dan besi menggunakan cat berkualitas baik dengan warna
menyesuaikan pada gambar perencanaan.

III. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


a. Yang termasuk pekerjaan pengecatan dinding adalah pengecatan seluruh
plesteranbangunan dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
b. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal plamur dari plat baja tipis dan
lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang
rata.
c. Sesudah 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna besi No. 00,
kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya
dinding dicat dengan menggunakan Roller utnutk pengecatan kanstin dan
krawangan menggunakan kuas.
d. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis plamur yang
dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat
sebagaiberikut :
 Lapis I encer (tambahan ±20% air)
 Lapis II kental
 Lapis III encer.
e. Lapisan pengecatan dinding luar terdiri dari 1 (satu) lapis Alkali Ressistante
sealer yang dilanjutkan dengan 2 (dua) lapis emulsion dengan kekentalan
cat sebagaiberikut :
 Lapis I kental
 Lapis II encer (tambahan ±20% air)
f. Untuk warna-warna yang sejenis, Kontraktor diharuskan menggunakan
kaleng-kalengdengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
g. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh,
rata,licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap
pengotoran-pengotoran.

20
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

BAB V PEKERJAAN AIR MANCUR DAN KELENGKAPANNYA

IV. UMUM
4. Lingkup Pekerjaan
a. Pemasangan Instalasi saluran Air Mancur.
b. Pasangan Sistem panel dan filtrasi pompa
c. Pasangan Pompa Air Dan Kelengkapannya
d. Pekerjaan pemasangan lampu kolam
5. Pekerjaan yang berhubungan
a. Pekerjaan Beton
b. Pekerjaan Arsitektural.
c. Pekerjaan Instalasi Listrik

V. BAHAN
1. Pipa PVC :
Pipa PVC yang digunakan adalah pipa PVC jenis AW dengan ukuran sesuai
dengan RAB dan Gambar bestek.
2. Pompa
Pompa Yang dipakai adalah pompa air sumersible type centrifugal 1 Pahse ,
1,85 KW, Flow rate 10 m kapasitas 470 lpm.

21
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

Pompa Filtrasi sumersible type centrifugal P1= 1 kW, 1 Phase, 220 Volt flow rate
245 lpm head 10 m.

b. Lampu Kolam
Lampu kolam yang dipakai adalah lampu kolam dengan :
Colour : satin silver
Material : stainless steel
Size : dia 10cm*15 cm

22
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

c. Panel Kontrol PLC u/Sistem Operasional


Panel Kontrol PLC u/Sistem Operasional merk Fatex Type FBS 20 Mr

d. Panel Out door type IP 65

23
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

VI. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


1. Kontraktor harus membuat shop drawing untuk pelaksanaan jaringan dan
sistem air mancur.
2. Kontraktor harus mengajukan material dan bahan yang akan dipakai dan harus
mendapat persetujuan konsultan sebelum bahan dipasang.
3. Instalasi Pipa beserta aksesoriesnya harus dibuat sesuai dengan gambar bestek.
4. Instalasi pipa harus dipastikan tidak bocor dan dibuktikan dengan percobaan
pemakaiannya sebelum diserahkan.
5. Sistem PLC dan Filtrasi yang dipasang harus diuji coba untuk memastikan air
mancur berfungsi sesuai dengan baik.
6. Kontraktor wajib memperbaiki air mancur apabila terjadi kerusakan atau
kendala.
7. Ketinggian air yg keluar dari nozzel air mancur bundar min 80cm.
8. Ketinggian air yang keluar dari nozzel air mancur depan soul of madura min 70
cm

24
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

BAB V PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

PEKERJAANINSTALASILISTRIK
A. UMUM
1. LINGKUPPEKERJAAN
a. Penyediaan tenaga ahli /pekerja, material, perlengkapan peralatan dan
melaksanakan seluruh pekerjaan sistemlistrik sehingga dapat beroperasi secara
sempurna
b. Gambar-gambar dan spesifikasi adalahmerupakan bagian yang saling melengkapi
dan sesuatu yang tercantum di dalam gambar dan spesifikasi bersifat mengikat
c. Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh
pemborong instalatur yang dapat dipercaya, mempunyai reputasiyang baik dan
mempunyai pekerja-pekerja yang cakap dan berpengalaman dalam bidangnya, serta
perusahaan tersebut terdaftar sebagai instalatir resmi PLN dengan memegang
pasinstalatir kelas tinggi yang masih berlaku untuk tahun terakhir berjalan.
d. Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut “Persyaratan Umum Instalas
iListrik Indonesia (PUIL200-SN104-225-2000) /Peraturan PLN”edisi yang terakhir
sebagai petunjuk dan juga pertauran yang berlaku pada daerah setempat dan
standard-standard /kode-kode lainnya yang diakui (VDE,DIN,IEC)
e. Pemborong harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan yang dibutuhkan
untuk melengkapi pekerjaan sehingga system dapat berkeja dengan baik
f. Gambar-gambar rencana menunjukan tata letak secara umum dari peralatan dan
instalasi sistem.Lokasiyangditunjukanadalahmerupakanposisi-posisiperkiraan.
g. Pemborong atas bebannya harus memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang
dibutuhkan untuk mendapatkan pemasangan-pemasangan yang sempurna/baik dari
peralatan-peralatan sistem.

2. BIDANGPEKERJAANYANGDIKERJAKAN Pekerjaanyangharusdiselesaikanmeliputi:
a. Penyediaan dan pemasangan kabel dari LVMDP Gedung Baru ke SDP dan kepanel-
panel Power lainnya.
b. Penyediaandanpemasanganpanel-panel:
• SDP
• Panel-panel penerangan
• Panel-paneldaya panel lainnya (sesuaigambarperencanaan)
c. Sistem pertanahan bangunan powerhouse

3. SHOPDRAWINGS
Setelah Perjanjian Pemborongan ditandatangani dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi
material diajukan. Pemborong diharuskan menyerahkan shop drawings untuk disetujui
Perencanaannya dan melalui Konsultan Pengawas.
Shop Drawings harus termasuk catalog data dari Pabriknya,literature mengenai uraian-
uraian diagram pengkabelan, data ukuran dimensi, data pembuatan dan nama serta
alamat yang terdekat dari service dan group perusahaan pemeliharaan yang tetap yang
menyediakan persediaan/stock suku cadang yang terus menerus,shop drawings harus
dibericatatan dari Pemborong, yang menyatakan bahwa ada yang dianjurkan sudah
sesuai dengan spesifikasi dan kondisi ruang yang disediakan. Data untuk setiap system
harus menunjukan pemasangan yang lengkap dari seluruh koordinasi komponen untuk
peninjauan keseluruhan yang sebenarnya dari keseluruhan sistem,penyerahan
25
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

sebagian-sebagian tidak akan diperhatikan. Gambar shop drawings harus dibuat


sebanyak 4(empat) set,Shop drawings yang harus diajukanadalah:
a. PanelSDP,LayOutsemuaperalatan.
b. Panel-panel daya dan penerangan, out-let box, dll
c. Panel control
d. Detail-detail pemasangan lampu (harus koordinasi dengan arsitek)
e. Pemasangan kabel Tray
f. Dan lain-lain yang diminta oleh Perencana dan Konsultan Pengawas.

4. CONTOH
Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material untuk mendapatkan
persetujuan sebelumnya, seluruhbiaya ditanggungatas biaya Pemborong

5. PROTEKSI
Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya dandiproteksi secara memadai
oleh Pemborong, sebelum pengerjaan dan sesudah selesai instalasi (dalammasagaransi)
material danperalatan yang mana mengalami kerusakan sebagai akibat daripemasangan
yang ceroboh dan peroteksi yang tidakmemadai, tidak dapat diterima untuk instalasi
pada proyek.

6. ACCESOPENING
Pemborong harus menyediakan acces opening (bukaan) untuk instalasi
danpemeliharaan dari instalasi Listrik. Bukaan (access opening) yang terdapat pada
konstruksi bangunan seperti dinding, langit-langit, dan seterusnya begitu pembukaan
harus dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat bagi permukaan peralatan,
penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan
pada permukaan yang berdekatan.

7. PAPANNAMA
Seluruh cabinet,p anelcontrol, panellistrik, pemutusandaya(CB),s aklar,danbagian-bagian
lainnyadariperalatan, jika tidak disebutkan dalamhal-hal lain, harus dibuatkan papan
nama. Untuk mengindikasi /penggunaan/nama alat tersebut. Papan nama harus terbuat
dari plat plastic denganhuruf timbul. Untukkeseluruhan, papan nama harusberukuran
1,5inches (3,81cm) tinggi dengan lebar seperlunya, dengan tinggai huruf1,0inches(2,54
cm),untuk ukuran yanglebihkecildimana penutupnya terbatas gunakan 1,5inches(
3,81cm,)tinggi dari plat. Dan ketebalan platminimum 3mm.

8. PENGETESAN
Pemborong harusmelakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan danharusmelakukan
percobaansepertioperasisesungguhnyasecaratepatdariseluruhsistem.Peralatan,material
dan carabekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan/cacat/salah harus
diganti/dibetulkandanpercobaandiulangiuntukoperasiyangsebenarnya/normal/benar.
Seluruh pengkabelan, instalasi dan peralatan harus dicheck dan ditest oleh
KonsultanPengawas untuk mendapatkan Sertifikat Laik Operasi, atau Lembaga lain
yang berwenang

9. DATASUKUCADANG
Sejak pengiriman dari bagian-bagian dan peralatan ketempat lapangan. Pemborong
harus menyerahkan kepada Direksi Pengawas daftar lengkap dari suku cadang
26
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

(spareparts) dan menyerahkan untuk masing-masing bagian disertai dengan daftar


harga satuan dan alamat supplier dan tambahan daftar dari suku cadang dan supply yang
secara normal harus dalam setiap pembelian atau suku cadang yang disebutkan dalam
spec yang harus dilengkapi oleh kontraktor dengan biaya dari kontraktor.

10.BUILTININSET,SLEEVESDANPERLENGKAPANNYA.
Lengkap BUILTINNESET ,sleeves dan perlengkapan lainnya bagi keperluan builtin dalam
beton atau pekerjaan konstruksi. Lengkapi keterangan mengenai instruksinya, dimensi
lay-out dan keperluan informasi lainnya bagi pekerjaan instalasi yang seharusnya.

11.BUKUPETUNJUK(MANUAL)DANINSTRUKSI
Pemborong harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan dan manualcara
mengoperasikan suatu equipment /peralatan /dalam Bahasa Inggris dan Bahasa
Indonesia serta instruksi yang jelas untuk seluruh system peralatan ini.

12.GAMBAR-GAMBAR
Gambar listrik menunjukkan keseluruhan besaran dan jumlahnya serta persyaratan dari
keperluan instalasi, instalasi harus menyesuaikan kondisi setempat pada proyek. Gambar-
gambarmengenaiarsitekturdanstrukturharusberkaitandengankonstruksidandetailakhir dari
proyek, sedangkan gambar-gambar lainnya harus berkaitan dengan detail yang
berhubungan dengan masing-masing pekerjaan. Pemborong harus melengkapiseluruh
keperluan lebih lanjut seperti keperluan shop drawings dan gambar-gambar detail.
Pemborong wajib memeriksa terhadap kemungkinan kesalahan /ketidakcocokkan
baikdari segibesaran-besaran listriknya, fisikmaupun pemasangan danl ain-lain.
Diartikan bahwa bila adaketidak sesuaian teknis maupun fisik maka hal ini harus
disampaikan secara tertulis 4 hari sebelum dilakukan penjelasan tender(aanwizjing).
Bila hal ini tidak dilakukan oleh Direksi Pengawas /Perencana dilapangan sebagai
langkah pelaksanaan, dimana biaya sudah dicakup pada unit dari item tersebut.

B. PRINSIPDESIGN
1. UMUM
Prinsipumumpadasistemsupply,sistemdistribusidansistemproteksidijelaskandisini.
2. PRINSIPSUPPLYLISTRIK
a. Supply utama diperoleh dari PLN dengan tegangan 53KVA .50Hz 3phasa.
b. PadakeadaanPLNpadam,supplydiperolehdaridieselgenerator,secaraotomatis.
3. PRINSIPDISTRIBUSI
a. Distribusi secara radial dari panel utama ke panel-panel ditiap lantai dan bangunan.
b. Karakteristik tegangan 380 Volt/220 Volt, 50 Hz, 3 phasa, 4 kawat
c. Distribusi daya untuk penerangan, fire alarm dan security sistem dipisahkan
dengan distribusi daya untuk mesin-mesin AC, pompa-pompa dan motor-motor.
d. Tegangan jatuh untuk penerangan max.2% dan tegangan jatuh untuk mesin
max.5%

4. PROTEKSI
a. Untuk proteksi, sistim listrik dilengkapi dengan proteksi terhadap hubungan
singkat proteksi terhadap overload dan hubungan singkat utuk panel utama
dan panel-panel daya, kecuali ditunjukkan lain pada gambar.
b. Untuk proteksi generator, dilengkapi dengan proteksi terhadap reverse power;
under voltage ovioad hubungan singkat Earth Fault Relay, Over current dan lain-lain.

27
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

c. Semua bagian metal dari peralatan listrik harus dihubungkan ke kabel tanah
(grounded/diketanahkan) dan semua panel harus diketanahkan dengan elektroda
terpisah.
d. Untuk sistem pertanahan bangunan power house, kabel pentanahan (G)
harus berhubungan secara tertutup (loop)

5. PENTANAHANNETRAL
a. Titik netral (0) dari generator harus diketanahkan langsung (Solidly grounded)
b. Pentanahan netral (0) harus terpisah dengan pentahan pengaman (G)
c. Tahanan pentanahan maksimum 2 Ohm

C. TEKNISINSTALASIKABEL/WIRING
1. UMUM
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memnuhi persyaratan
PUIL/LMK. Semua kabel/ kawatharus baru dan harus jelas ditandai mengenai ukurannya,
jenis kabelnya, nomor danjenis pintalannya. Semua kawat dengan penampang 6 mm2
keatas haruslah terbuat secaradipilih(stranded).Instalasi ini tidak boleh memakai kabel
dengan penampang lebih kecil2,5mm2 kecuali untuk pemakaian remotecontrol.Kecuali di
persyaratkanlain,konduktor yang dipakai ialah dari type:
a. Untuk instalasi dari panel cubicle ke panel LVMDP adalah NYY
b. Untuk instalasi penerangan adalah NYM
c. Semua kabel harus berada didalam conduit PVC, yang disesuaikan dengan
ukurannya, cabletray, cabletrench, kabel rack harusdi klem dan
Pemborong/Kontraktor harus memberikan shopdrawing lebih dahulu sebelum
pemasangan.

2. SPLICE/PENCABANGAN
Tidak diperkenankan adanya “splice” ataupun sambungan baik dalam feeder maupun
cabang-cabang kecuali pada outlet atau kotak-kotak penghubung yangbisa dicapai
(accessible). Sambungan pada circuit cabang harus dibuat secara mekanis dan harus kuat
secara elektris dengan cara“solderless connector”. Jenis kabel tekanan, jenis
“compressionatau soldered”.Dalam membuat splicekonektor harus dihubungkan pada
konduktor dengan baik, demikian sehingga semua konduktor tersambung tidak ada kabe
ltelanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran. Semua sambungan kabel
baik di dalam junctionbox, panel atau pun tempat lainnya harus mempergunakan
connector yang terbuat dari tembaga yang diisolalsi dengan porselen atau Bakelite
ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan dengan diameter kabel.
3. BAHANISOLASI
Semua bahan isolasi untuk splice,connection danlain-lain seperti karet,PVC,asbes,gelas,
tape sintesis,case,composite,dan lain-lain harus dari type yang disetujui untuk
Penggunaan Lokasi Voltage dan lain-lain harus dipasang memakai cara yang disetujui
menurut anjuran perwakilan pemerintah dan atau manufacture.

4. SALURANPENGHANTARDALAMBANGUNAN
a. Untuk instalasi saluran penghantar diluar bangunan, saluran beton, kecuali untuk
penerangan taman, dipergunakan pipa galvanized 0,3”. Saluran beton dilengkapi
dengan Hand-hole untuk belokan-belokan.
b. Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit high impact

28
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

minimum5/8” diameternya .Setiappen cabangan ataupun pengambilan saluran keluar


harus menggunakan junction box yang sesuai,dan sambungan yang lebihdari satu
harus menggunakan terminal strip di dalam junctionbox.
c. Ujung pipakabelyang masuk dalam panel dan junction box harus dilengkapi dengan
“Socket/Locknut”, sehingga pipatidak mudah tercabut dari panel. Bila tidak
ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada pada ketinggian muka lantai s/d 2M
harus dimasukkan dalam pipa logam, dan pipa harus diklem ke bangunan pada
setiap jarak 50cm.
d. Untuk instalasi penerang didaerah tanpa menggunakan ceiling gantung, saluran
penghantar (conduit) ditanam dalam beton.
e. Untuk instalasi penerangan didaerah yangmenggunakan ceilin gantung, saluran
penghantar (conduit) dipasang diatas kabel tray dandiletakkandiatasceiling.

5. INSTALAS ISAKELAR DAN S O PKONTAK(OUTLET)


a. Sakelar-sakelar
Sakela harus dari jenis rockermekanisme dengan rating 5A-10A250V,sakelar pada
umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada gambar. Jika tidak ditentukan
lain bingkai sakelar harus dipasang rata pada tembok pada ketinggian 150cmdiatas
lantai yang sudah selesai kecuali ditentukan lainoleh DireksiLapangan. Sakela rharus
dipasang dalam kotak dan ring yang standart dan dilengkapi dengan tutup persegi.
Sambunganhanya diperbolehkanantarakotakyangberdekatan.
b. StopKontak
StopKontak haruslah dengan type yang memakai earthing contact dengan
rating10A,16A,250V AC. Semuapasangan StopKontak dengan tegangan kerja 220V
harus diberi saluran ketanah (grounding). Stop Kontak harus dipasang rata dengan
permukaan dindingdenganketinggian30cmdaripermukaanataslantai.

D. I N S T A L A S I FICTURESPENERANGAN
1. UMUM
Fixtures penerangan harus dar ijenis yang tertera dalam gambar. Harus dibuat dari bahan
yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan pekerjaannya harus rapi dan baik, tebal
plat baja yang dipakai untuk fixtures minimum0,7mm.Pemborong harus menyediakan
contoh-contoh darifixture yang akan dipasang kepada Direksi Lapangan untuk disetujui.

2. KABEL-KABELUNTUKFIXTURE
Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk“fixture”harus ditutup
asbestos dan tahanpanas. Tidak boleh ada kelabel yang lebih kecil dari2,5mm kawat-
kawat harus dilindungi dengan“tape”atau tubing di semua tempat mungkin adabrasi.
Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali dimana
diperlukan penggantungan rantai atau kalau pemasangan /perencanaan fixture
mununjuk lain, tidak boleh ada sambungan kabel dalam suatua rmature dan
penggantungan.

3. LAMPU-LAMPU
Semua fixture harus dilengkap idengan lampu-lampu dan dipasang sesuai dengan
persyaratan dangambar. Untuk lampu pijar memakai lampu holder dan base type Edison
screw,untuk lampu holder type Edison screw kabel metal tidak boleh dihubungkan ke
centre control,kecuali dipersyaratkan lain.Lampu flouresent haruslah dari jenis daylight.
Semua lampu flouresent atau lampu lainnya yang memerlukan perbaikan faktor daya

29
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

harus Dilengkapidengan kapasitor. Dalam spesifikasi ini besarnya “microfarad” dari


kapasitor untuk setiap lampu tidak terlalu ditekankan karena yang dibutuhkan adalah hasil
akhir dari power factor menjadi sekurang-kurangnya 0,95.

E. INSTALASI/KONSTRUKSIPANEL
1. KABINET
Semua cabinet harusdibuat dariplatbajadengan tebalminimum 2,0mm,cabinet untuk
“panel board” mempunyai ukuran yang proporsional seperti dipersyaratkan untuk panel
board, yang besarnya sesuai dengan ukuranpadagambarperencana atau menurut
kebutuhan sehingga untuk jumlah dan ukuran yang dipakai tidak terlalu sesak.
Frame/rangka panelharusdigrounding /ditanahkan padacabinet harusadacarayangbaik
untukmemasang, mendukung dan menyetel“panelboard”sertatutupnya. Kabinet dengan
kabel-kabel“troughfeeder”harus diatur sedemikian sehingga ada saluran dengan lebar
tidak kurang dari 10cm untuk branch circuit panel board. Setiap cabinet harus dilengkapi
kunci. Untuk satu cabinet harus disediakan 2(dua) buah anak kunci,dengan sistim
MasterKey yang harus mendapat persetujuan lebih dahulu dari Perencanan Arsitektur.

2. FINISHING
Semua cabinet harus dicat dengan warna yang ditentukan oleh Perencana. Semua
cabinet dari panel board listrik, harus dibuat tahan karat dengan cara“galvanized
cadmiumplating” atau dengan “zincchromateprimer”. Selain yang tersebut diatas harus
dilengkapi dengan lapisanan tikarat yaitu sebagai berikut:
a. Bagian dalam dari box dan pintu
b. Bagian luar dari box yang digalvanisir atau cadmium plating tak perlu dicat
seluruhnya, kalau dipakai zinc chromate primer harus dicat dengan cat bakar.

3. PEMASANGANPANEL
Pemasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel dengan
mudah masih dapat dijangkau tergantung dari pada macam/ type panel. Maka bila
dibutuhkan alas/pondasi /penumpu/penggantung maka kontraktor harus
menyediakannya dan memasangnya sekalipun tidak tertera pada gambar referensi
proyek yang harus dilampirkan dalam tender.

4. TERMINALDANMUR-BAUT
Semua terminal cabang harusdiberi lapis tembaga dan disekrup dengan menggunakan
mur- baut bahan galvanis.

5. CADANGAN/PENYAMBUNGANDIKEMUDIANHARI
Bila dalam gambar dinyatakan adanya cadangan makaruangan tersebut harus dilengkapi
dengan bus,klem pemasangan, pendukung dan sebagainya,untuk peralatan yang di
pasang dikemudian hari dapat berupa equipment busbar, panel baru, switch,circuit
breaker dan lain-lain.

6. ALAT-ALATUKUR.
Setiap panel harusdilengkapi dengan alatukur seperti pada gambar.Meter adalah
type“MovingIronVeneType”khususuntukpanel, denganscalesirkular, flushatausemu flush
dalam kotaktahan getaran, dengan ukuran 96 x96 mm,dengan skala linier dan
ketelitian1.5%. Posisi dari saklar putar untuk voltmeter(Voltmeter SelectorSwitch)harus

30
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU

ditandaidenganjelas.
7. KABEL-KABELPENGONTROL
Kabelpengontrol dari panel harus dipasang di pabrik/bengkel secara lengkap dan
dibunde ldan dilindungi terhadap kerusakan mekanis. Ukuran minimum
adalah1.5mm²dari typr600volt,PVC, dan merk sama dengan kabel feeder.
8. PILOTLAMP
Semuatutupmukapanelharusdilengkapidengan:
a. Pilot lamp untuk menyatakan adanya tegangan R, S dan T
b. Pilot Lamp untuk push-button on/off, untuk menyatakan sistem telah on atau off.
c. Pilot lamp untuk remote control pada panel, untuk menyatakan sistem telah
menjalankan/memberhentikan sistemyangdiinginkan.Penyediaan dari pilot lamp yang
disebutkan diatas merupakan keharusan, biarpun pada gambar-gambartidaktertera.
Warna-warnauntukpilotlamp:
a. Untuk phasa R : Warna merah
b. Untuk phasa S : Warna kuning
c. Untuk phasa T : Warna Hitam.
d. Untuk phasa N : Warna Biru.
e. Untuk menyatakan sistem telah dijalankan dengan push-button atau dengan
saklar, ataupun dengan “time switch”, menyatakan sistem on : warna merah.
f. Untuk menyatakan sistem telah off :warna hijau.

Sumenep, 2018

Konsultan Perencana,
PT. KIJANG WAHANA KREASI

BAMBANG SOEHARTONO, ST
Direktur

31

Anda mungkin juga menyukai