SPESIFIKASI TEKNIS
PERSYARATAN UMUM
UMUM
Tanah dan halaman untuk pembangunan akan diserahkan kepada Kontraktor dalam keadaan seperti
pada waktu peninjauan lapangan / observasi lapangan.
Pekerjaan harus diserahkan oleh Kontraktor dalam keadaan selesai keseluruhan sesuai dengan lingkup
pekerjaan yang diborongkan.
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
Semua biaya-biaya untuk kebutuhan tersebut di atas, ditanggung oleh Kontraktor dan sub-sub
Kontraktor yang bersangkutan.
2. Pengukuran Patok
a) Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi pembangunan
dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian tanah, letak pohon-pohon, letak
batas-batas tanah dengan mengggunakan alat optik.
b) Ketidak-cocokkan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus
segera dilaporkan kepada Perencana untuk dimintakan keputusannya. Kontraktor tidak diperkenankan
membuat keputusan sendiri.
c) Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga phytagoras hanya
diperkenankan untuk bagian-bagian kecil.
d) Instalasi-instalasi yang sudah ada dan masih berfungsi harus diberi tanda yang jelas dan dilindungi dari
kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi akibat pekerjaan proyek ini, dan untuk itu harus dicantumkan
dalam gambar pengukuran. Kontraktor bertanggung jawab atas segala kerusakan akibat pekerjaan yang
dilaksanakannya.
e) Gambar pengukuran tapak proyek ini harus mendapat persetujuan pengesahan Konsultan Pengawas dan
Direksi, yang meliputi antara lain:
- Sistem koordinat, sesuai ketentuan gambar
- Peil sesuai titik simpul koordinat dan transis dengan tinggi internal 1 m.
- Rencana lokasi, kantor proyek Kontraktor, tempat simpan bahan terbuka, tempat simpan bahan
tertutup, los kerja sumber air dan reservoir.
- Kontraktor wajib menyerahkan gambar site plan rencana tahapan pelaksanaan pekerjaan.
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
6. Pagar Sementara
Kontraktor atas biaya sendiri harus membuat pagar sementara yang sifatnya melindungi dan
menutupi lokasi yang akan dibangun dengan persyaratan kualitas sebagai berikut :
a) Bahan dari BWG 32 dengan rangka kayu dicat sementara, tinggi pagar minimum 2,1 m.
b) Ruang gerak selama pelaksanaan dalam lokasi berpagar harus cukup leluasa untuk lancarnya
pekerjaan.
c) Pada tahap selanjutnya Kontraktor harus menyediakan/memasang pengaman secukupnya
disekeliling konstruksi bangunan untuk mencegah jatuhnya bahan-bahan bangunan dari atas yang
membahayakan baik pekerja maupun aktivitas lain disekitar bangunan.
3
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
kebakaran yang siap dipakai yang ditempatkan di tempat-tempat yang akan ditetapkanoleh
Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis Kegiatan.
4
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
Bagian I.
Pembersihan
2.1.1. Pembersihan
a. Semua daerah disekitar jalur yang perlu dibersihkan seperti yang ditentukan
oleh Direksi, harus dibersihkan dari segala pohon-pohon dan semak-semak
sampah dan bahan lain yang mengganggu dan bahan-bahan yang harus dibuang,
kecuali bila ada ketentuan lain yang disetujui oleh Direksi. Pagar-pagar, dinding-
dinding, bangunan-bangunan reruntuhan dari tempat-tempat pekerjaan harus
dibuang menurut persetujuan Direksi.
b. Kontraktor diminta untuk memulai pembersihan jauh sebelum pekerjaan
pembangunan dimulai.
c. Semua kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan dan milik umum atau
Perseorangan yang diakibatkan pekerjaan pembersihan yang diksanakan oleh
Kontraktor harus diperbaiki atau diganti biaya Kontraktor.
Sebelum penggalian dari borrow pits dimulai terlebih dahulu membersihkan dan
mengupas seperlunya daerah untuk timbunan.
Bagian II.
Pekerjaan Penggalian Tanah biasa
a. Galian harus dilaksanakan sesuai dengan ukuran gambar bestek, dan kontraktor
wajib membersihkan bekas galian yang tidak terpai dan membuang ke luar
lokasi pekerjaan.
b. Kontraktor harus menjaga agar tidak longsor kembali.
5
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
b. Urugan Tanah taman harus bebas dari sampah plastik dan kotoran lainnya
yang menyebabkan tanaman tidak bisa tumbuh dan berkembang.
c. Urugan tanah taman harus mengandung humus yang cukup dan tidak
mempunyai sifat poros yang menyebabkan kehilangan kadar air terlalu cepat
hilang dalam tanah.
d. Apabila urugan mengandung batu tidak dibenarkan, karena akan
menghambat pertumbuhan tanaman.
6
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
II. BAHAN/PRODUK
1. Portland Cement (PC).
a. Digunakan Super ” Portland Pozzolan Cement” (PPC)
Semen yang memenuhi persyaratan mutu semen Portland Pozzoland SNI
15-0302-2004 dan ASTM C 595 M-05 s.
b. Batas-Batas pembetonan dari penggunaan semen berlainan merk harus
disetujuioleh Konsultan Pengawas.
2. Agregat
a. Kualitas agregatharus memenuhi syarat-syarat PBI 1971, PB-88 danSNI
untuk bahan terkait
b. Agregate kasar berupa koral atau crushed stones yang mempunyai
susunangradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak
porous). Kadarlumpur tidak boleh melebihi dari 1% berat kering.
c. Dimensi maksimum dari agregate kasar tidak lebih dari 2,5 cm dan tidak
lebihdari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi
yangbersangkutan. Khusus untuk pile caps, diluar lapis pembesian yang
berat, batas maksimum agregat tersebut 3 cm dengan gradasi baik.
d. Agregat halus berupa pasir beton baik berupa pasir alam maupun pasir
buatan yangdihasilkan alat pemecah batu dan berbutir keras.Agregat halus
harus memenuhi pasal 3.3 PBI 1971
e. Kadar lumpur maximum adalah 4 % dari berat kering.
3. Besi Beton
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, besi polos untuk besi tulangan
diameter12 ke bawah digunakan mutu baja tulangan 240 Mpa dan besi Ulir
untuk besi diatas diameter 13digunakan mutu baja tulangan 390 Mpa.
Untukmendapatkan jaminan atas kualitas besi yang diminta tidak cukup hanya
bercap SNI , maka disamping adanya certificatedari pabrik (melalui suppliers),
juga harus ada/dimintakan certificate dari laboratorium baikpada saat
pemesanan maupun secara periodik minimum 2 contoh percobaan (stress-
strain ) dan pelengkungan untuk setiap 20 ton besi.
7
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
4. Admixture (additive)
a. Untuk pembetonan harus digunakan Plastisizer yang bersifat
mereduksipemakaian air, meningkatkan slump tanpa penambahan
air,memperlambat settingtime, memperkecil peningkatan temperatur dan
meningkatkan kekuatan akhir beton.
b. Additive tidak boleh mengandung Cloride dan bahan lain yang
menghasilkan lapisanfilm additive, yang bisa digunakan antara lain
Rheobuild 716 (dosis:0,80 liter per-100kg cement), Tricosal VZ-020 ( dosis
0.3% berat semen).
c. Cara penggunaan additive harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari
produsenbahan-bahan tersebut.
d. Penyimpangan dari ketentuan diatas harus dengan persetujuan Konsultan
Perencana.
8
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
yang terbuat dari kayu harus menggunakan kayu jenis meranti atau
setaraf.Khusus untuk bagian-bagian yang terlihat harus digunakan
typebekisting yang menghasilkan permukaan yang rata (fair finish).
b. Perencanaan
Perencanaan acuan dan konstruksinya harus direncanakan untuk dapat
menahan beban beban, tekanan lateral dan tekanan yang diizinkan
sepert] tercanturn pada "Recommended Practice For Concrete
Formwork" (ACI. 347¬-68) dan peninjauan terhadap beban angin dan
lain lain, peraturan harus dikontrol terhadap, peraturan pembangunan
pemerintah daerah setempat.
Semua ukuran ukuran penampang struktur beton yang tercantum
dalam gambar struktur adalah ukuran bersih penampang beton, tidak
termasuk plesteran/finishing.
Sebelum memulai pekerjaan, pemborong harus memberikan gambar
dan perhitungan acuan serta. sample bahan yang akan dipakai, untuk
disetujui oleh pengguna barang/jasa atau pengawas. Pada dasarnya
tiap tiap bagian bekisting, harus mendapat persetujuan tertulis dari
pengguna barang/jasa atau pengawas, sebelum bekisting dibuat pada
bagian itu.
Acuan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada
perubahan bentuk dan cukup kuat menampung beban beban
sementara maupun tetap, sesuai dengan jalannya pengecoran beton
Susunan acuan dengan. penunjang penunjang harus diatur sedemikian
rupa,sehingga memungkinkan dilakukannya inspeksi dengan mudah
oleh pengguna barang/jasa atau pengawas. Penyusunan acuan harus
sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidak
menimbulkan kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan.
Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran kotoran yang
melekat seperti potongan potongan kayu, kawat, paku, bekas hasil
gergaji, tanah dan sebagainya.
Acuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksl yang
ukuran,kerataan/kelurusan, elevasi dan posisinya sesuai dengan
gambar gambar konstruksi.
Kayu acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum
pengecoran. Harus diadakan tindakan untuk menghindarkan
terkumpulnya air pembasahan tersebut pada sisi bawah.
Cetakan beton harus dipasang sedem,ikian rupa sehingga tidak akan
terjadi kebocoran atau hilangnya air semen selama pengecoran, tetap
lurus (tidak berubah bentuk) dan tidak bergoyang.
9
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
10
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
11
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
12
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
13
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
14
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
I. UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
a. Persiapan permukaan yang akan di patern concrete.
2. Pekerjaan yang berhubungan
a. Pekerjaan Kanstin
b. Pekerjaan Unditch dan manhole
3. Standard
a. PUBI : 54, 1982
b. PUBI : 58, 1982
c. NI : 4
d. ASTM : D - 361.
e. BS No. 3900, 1970
f. AS K-41
4. Persetujuan
Standard Pengerjaan (Mock-up)
Sebelum patern concrete dimulai, Pemborong harus melakukan
pekerjaan patern concrete sesuai dengan motif pada gambar atau atas
persetujuan direksi atau pengawas.
Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi
Lapangan danPerencana, maka selanjutnya bidang-bidang ini akan
dipakai sebagai standard minimal keseluruhan pekerjaan.
II. BAHAN/PRODUK
- Patern concrete dibuat dengan beton K 250.
- Pewarna realese patern concrete adalah M300 Floor hardener
15
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
realese pewarna patern concrete M300 dan distempel sesuai dengan motif
yang telah ditentukan Pada gambar bestek.
- Kemudian setelah kering di peri pelapis coating untuk melindungi warna
dari cuaca dan penggunaan.
16
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
II. BAHAN
1. Portland Cement :
Portland Composite Cement (PCC)
Semen memnuhi persyaratan mutu portland Composite Cement SNI 15-7064-
2004. Dapat digunakan secara luas untuk konstruksi umum pada semua beton.
Struktur bangunan bertingkat, struktur jembatan, struktur jalan beton, bahan
bangunan, beton pra tekan dan pra cetak, pasangan bata, Plesteran dan acian,
panel beton, paving block, hollow brick, batako, genteng, potongan ubin, lebih
mudah dikerjakan, suhu beton lebih rendah sehingga tidak mudah retak, lebih
tahan terhadap sulfat, lebih kedap air dan permukaan acian lebih halus.
Perekat bata ringan digunakan Mortar siap pakai untuk bata ringan
Plasteran dinding menggunakan Mortar Siap Pakai Plester Instan dengan acian
instan
2. Agregat :
Standard type pasangan ASTM C144, bersih, kering dan terlindung dari minyak
dannoda.
3. Air :
Bebas dari minyak, maupun alkali organik.
4. Horizontal Joint Reinforcement (ditentukan kemudian apabila diperlukan)
17
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
a. Pekerjaan Kanstin
b. Pekerjaan Acian
c. Pekerjaan Rangka Baja
3. Standard
a. PUBI : 54, 1982
g. PUBI : 58, 1982
h. NI : 4
i. ASTM : D - 361.
j. BS No. 3900, 1970
k. AS K-41
4. Persetujuan
b. Standard Pengerjaan (Mock-up)
Sebelum pengecatan yang dimulai, Pemborong harus melakukan
pengecatanpada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang
diperlukan. Bidang-bidangtersebut akan dijadikan contoh pilihan
warna, texture, material dan carapengerjaan. Bidang-bidang yang akan
dipakai sebagai mock-up ini akanditentukan oleh Direksi Lapangan.
Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi
Lapangan danPerencana, maka selanjutnya bidang-bidang ini akan
dipakai sebagai standard minimalkeseluruhan pekerjaan pengecatan.
c. Contoh dan bahan untuk perawatan
Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis
padabidang-bidang transparan ukuran 30x30 cm2. Dan pada bidang-
bidangtersebut harus dicantumkan dengan jelas warna, formula cat,
jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).
Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Direksi
Lapangandan Perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui
secara tertulis olehPerencana dan Direksi Lapangan, barulah
pemborong melanjutkan denganpembuatan mock-up seperti tersebut
diatas.
Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan untuk
kemudian akanditeruskan kepada Konsultan Pengawas minimal 5 galon
tiap warna dan jenis cat yangdipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus
tertutup rapat dan mencantumkandengan jelas indentitas cat yang ada
didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagaicadangan untuk perawatan,
oleh Konsultan Pengawas.
II. BAHAN/PRODUK
1. Untuk Kanstin, Tembok bagian luar dan Krawangan GRC digunakan cat luar
Weathershield.
19
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
20
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
IV. UMUM
4. Lingkup Pekerjaan
a. Pemasangan Instalasi saluran Air Mancur.
b. Pasangan Sistem panel dan filtrasi pompa
c. Pasangan Pompa Air Dan Kelengkapannya
d. Pekerjaan pemasangan lampu kolam
5. Pekerjaan yang berhubungan
a. Pekerjaan Beton
b. Pekerjaan Arsitektural.
c. Pekerjaan Instalasi Listrik
V. BAHAN
1. Pipa PVC :
Pipa PVC yang digunakan adalah pipa PVC jenis AW dengan ukuran sesuai
dengan RAB dan Gambar bestek.
2. Pompa
Pompa Yang dipakai adalah pompa air sumersible type centrifugal 1 Pahse ,
1,85 KW, Flow rate 10 m kapasitas 470 lpm.
21
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
Pompa Filtrasi sumersible type centrifugal P1= 1 kW, 1 Phase, 220 Volt flow rate
245 lpm head 10 m.
b. Lampu Kolam
Lampu kolam yang dipakai adalah lampu kolam dengan :
Colour : satin silver
Material : stainless steel
Size : dia 10cm*15 cm
22
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
23
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
24
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
PEKERJAANINSTALASILISTRIK
A. UMUM
1. LINGKUPPEKERJAAN
a. Penyediaan tenaga ahli /pekerja, material, perlengkapan peralatan dan
melaksanakan seluruh pekerjaan sistemlistrik sehingga dapat beroperasi secara
sempurna
b. Gambar-gambar dan spesifikasi adalahmerupakan bagian yang saling melengkapi
dan sesuatu yang tercantum di dalam gambar dan spesifikasi bersifat mengikat
c. Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh
pemborong instalatur yang dapat dipercaya, mempunyai reputasiyang baik dan
mempunyai pekerja-pekerja yang cakap dan berpengalaman dalam bidangnya, serta
perusahaan tersebut terdaftar sebagai instalatir resmi PLN dengan memegang
pasinstalatir kelas tinggi yang masih berlaku untuk tahun terakhir berjalan.
d. Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut “Persyaratan Umum Instalas
iListrik Indonesia (PUIL200-SN104-225-2000) /Peraturan PLN”edisi yang terakhir
sebagai petunjuk dan juga pertauran yang berlaku pada daerah setempat dan
standard-standard /kode-kode lainnya yang diakui (VDE,DIN,IEC)
e. Pemborong harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan yang dibutuhkan
untuk melengkapi pekerjaan sehingga system dapat berkeja dengan baik
f. Gambar-gambar rencana menunjukan tata letak secara umum dari peralatan dan
instalasi sistem.Lokasiyangditunjukanadalahmerupakanposisi-posisiperkiraan.
g. Pemborong atas bebannya harus memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang
dibutuhkan untuk mendapatkan pemasangan-pemasangan yang sempurna/baik dari
peralatan-peralatan sistem.
2. BIDANGPEKERJAANYANGDIKERJAKAN Pekerjaanyangharusdiselesaikanmeliputi:
a. Penyediaan dan pemasangan kabel dari LVMDP Gedung Baru ke SDP dan kepanel-
panel Power lainnya.
b. Penyediaandanpemasanganpanel-panel:
• SDP
• Panel-panel penerangan
• Panel-paneldaya panel lainnya (sesuaigambarperencanaan)
c. Sistem pertanahan bangunan powerhouse
3. SHOPDRAWINGS
Setelah Perjanjian Pemborongan ditandatangani dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi
material diajukan. Pemborong diharuskan menyerahkan shop drawings untuk disetujui
Perencanaannya dan melalui Konsultan Pengawas.
Shop Drawings harus termasuk catalog data dari Pabriknya,literature mengenai uraian-
uraian diagram pengkabelan, data ukuran dimensi, data pembuatan dan nama serta
alamat yang terdekat dari service dan group perusahaan pemeliharaan yang tetap yang
menyediakan persediaan/stock suku cadang yang terus menerus,shop drawings harus
dibericatatan dari Pemborong, yang menyatakan bahwa ada yang dianjurkan sudah
sesuai dengan spesifikasi dan kondisi ruang yang disediakan. Data untuk setiap system
harus menunjukan pemasangan yang lengkap dari seluruh koordinasi komponen untuk
peninjauan keseluruhan yang sebenarnya dari keseluruhan sistem,penyerahan
25
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
4. CONTOH
Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material untuk mendapatkan
persetujuan sebelumnya, seluruhbiaya ditanggungatas biaya Pemborong
5. PROTEKSI
Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya dandiproteksi secara memadai
oleh Pemborong, sebelum pengerjaan dan sesudah selesai instalasi (dalammasagaransi)
material danperalatan yang mana mengalami kerusakan sebagai akibat daripemasangan
yang ceroboh dan peroteksi yang tidakmemadai, tidak dapat diterima untuk instalasi
pada proyek.
6. ACCESOPENING
Pemborong harus menyediakan acces opening (bukaan) untuk instalasi
danpemeliharaan dari instalasi Listrik. Bukaan (access opening) yang terdapat pada
konstruksi bangunan seperti dinding, langit-langit, dan seterusnya begitu pembukaan
harus dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat bagi permukaan peralatan,
penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan
pada permukaan yang berdekatan.
7. PAPANNAMA
Seluruh cabinet,p anelcontrol, panellistrik, pemutusandaya(CB),s aklar,danbagian-bagian
lainnyadariperalatan, jika tidak disebutkan dalamhal-hal lain, harus dibuatkan papan
nama. Untuk mengindikasi /penggunaan/nama alat tersebut. Papan nama harus terbuat
dari plat plastic denganhuruf timbul. Untukkeseluruhan, papan nama harusberukuran
1,5inches (3,81cm) tinggi dengan lebar seperlunya, dengan tinggai huruf1,0inches(2,54
cm),untuk ukuran yanglebihkecildimana penutupnya terbatas gunakan 1,5inches(
3,81cm,)tinggi dari plat. Dan ketebalan platminimum 3mm.
8. PENGETESAN
Pemborong harusmelakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan danharusmelakukan
percobaansepertioperasisesungguhnyasecaratepatdariseluruhsistem.Peralatan,material
dan carabekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan/cacat/salah harus
diganti/dibetulkandanpercobaandiulangiuntukoperasiyangsebenarnya/normal/benar.
Seluruh pengkabelan, instalasi dan peralatan harus dicheck dan ditest oleh
KonsultanPengawas untuk mendapatkan Sertifikat Laik Operasi, atau Lembaga lain
yang berwenang
9. DATASUKUCADANG
Sejak pengiriman dari bagian-bagian dan peralatan ketempat lapangan. Pemborong
harus menyerahkan kepada Direksi Pengawas daftar lengkap dari suku cadang
26
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
10.BUILTININSET,SLEEVESDANPERLENGKAPANNYA.
Lengkap BUILTINNESET ,sleeves dan perlengkapan lainnya bagi keperluan builtin dalam
beton atau pekerjaan konstruksi. Lengkapi keterangan mengenai instruksinya, dimensi
lay-out dan keperluan informasi lainnya bagi pekerjaan instalasi yang seharusnya.
11.BUKUPETUNJUK(MANUAL)DANINSTRUKSI
Pemborong harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan dan manualcara
mengoperasikan suatu equipment /peralatan /dalam Bahasa Inggris dan Bahasa
Indonesia serta instruksi yang jelas untuk seluruh system peralatan ini.
12.GAMBAR-GAMBAR
Gambar listrik menunjukkan keseluruhan besaran dan jumlahnya serta persyaratan dari
keperluan instalasi, instalasi harus menyesuaikan kondisi setempat pada proyek. Gambar-
gambarmengenaiarsitekturdanstrukturharusberkaitandengankonstruksidandetailakhir dari
proyek, sedangkan gambar-gambar lainnya harus berkaitan dengan detail yang
berhubungan dengan masing-masing pekerjaan. Pemborong harus melengkapiseluruh
keperluan lebih lanjut seperti keperluan shop drawings dan gambar-gambar detail.
Pemborong wajib memeriksa terhadap kemungkinan kesalahan /ketidakcocokkan
baikdari segibesaran-besaran listriknya, fisikmaupun pemasangan danl ain-lain.
Diartikan bahwa bila adaketidak sesuaian teknis maupun fisik maka hal ini harus
disampaikan secara tertulis 4 hari sebelum dilakukan penjelasan tender(aanwizjing).
Bila hal ini tidak dilakukan oleh Direksi Pengawas /Perencana dilapangan sebagai
langkah pelaksanaan, dimana biaya sudah dicakup pada unit dari item tersebut.
B. PRINSIPDESIGN
1. UMUM
Prinsipumumpadasistemsupply,sistemdistribusidansistemproteksidijelaskandisini.
2. PRINSIPSUPPLYLISTRIK
a. Supply utama diperoleh dari PLN dengan tegangan 53KVA .50Hz 3phasa.
b. PadakeadaanPLNpadam,supplydiperolehdaridieselgenerator,secaraotomatis.
3. PRINSIPDISTRIBUSI
a. Distribusi secara radial dari panel utama ke panel-panel ditiap lantai dan bangunan.
b. Karakteristik tegangan 380 Volt/220 Volt, 50 Hz, 3 phasa, 4 kawat
c. Distribusi daya untuk penerangan, fire alarm dan security sistem dipisahkan
dengan distribusi daya untuk mesin-mesin AC, pompa-pompa dan motor-motor.
d. Tegangan jatuh untuk penerangan max.2% dan tegangan jatuh untuk mesin
max.5%
4. PROTEKSI
a. Untuk proteksi, sistim listrik dilengkapi dengan proteksi terhadap hubungan
singkat proteksi terhadap overload dan hubungan singkat utuk panel utama
dan panel-panel daya, kecuali ditunjukkan lain pada gambar.
b. Untuk proteksi generator, dilengkapi dengan proteksi terhadap reverse power;
under voltage ovioad hubungan singkat Earth Fault Relay, Over current dan lain-lain.
27
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
c. Semua bagian metal dari peralatan listrik harus dihubungkan ke kabel tanah
(grounded/diketanahkan) dan semua panel harus diketanahkan dengan elektroda
terpisah.
d. Untuk sistem pertanahan bangunan power house, kabel pentanahan (G)
harus berhubungan secara tertutup (loop)
5. PENTANAHANNETRAL
a. Titik netral (0) dari generator harus diketanahkan langsung (Solidly grounded)
b. Pentanahan netral (0) harus terpisah dengan pentahan pengaman (G)
c. Tahanan pentanahan maksimum 2 Ohm
C. TEKNISINSTALASIKABEL/WIRING
1. UMUM
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memnuhi persyaratan
PUIL/LMK. Semua kabel/ kawatharus baru dan harus jelas ditandai mengenai ukurannya,
jenis kabelnya, nomor danjenis pintalannya. Semua kawat dengan penampang 6 mm2
keatas haruslah terbuat secaradipilih(stranded).Instalasi ini tidak boleh memakai kabel
dengan penampang lebih kecil2,5mm2 kecuali untuk pemakaian remotecontrol.Kecuali di
persyaratkanlain,konduktor yang dipakai ialah dari type:
a. Untuk instalasi dari panel cubicle ke panel LVMDP adalah NYY
b. Untuk instalasi penerangan adalah NYM
c. Semua kabel harus berada didalam conduit PVC, yang disesuaikan dengan
ukurannya, cabletray, cabletrench, kabel rack harusdi klem dan
Pemborong/Kontraktor harus memberikan shopdrawing lebih dahulu sebelum
pemasangan.
2. SPLICE/PENCABANGAN
Tidak diperkenankan adanya “splice” ataupun sambungan baik dalam feeder maupun
cabang-cabang kecuali pada outlet atau kotak-kotak penghubung yangbisa dicapai
(accessible). Sambungan pada circuit cabang harus dibuat secara mekanis dan harus kuat
secara elektris dengan cara“solderless connector”. Jenis kabel tekanan, jenis
“compressionatau soldered”.Dalam membuat splicekonektor harus dihubungkan pada
konduktor dengan baik, demikian sehingga semua konduktor tersambung tidak ada kabe
ltelanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran. Semua sambungan kabel
baik di dalam junctionbox, panel atau pun tempat lainnya harus mempergunakan
connector yang terbuat dari tembaga yang diisolalsi dengan porselen atau Bakelite
ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan dengan diameter kabel.
3. BAHANISOLASI
Semua bahan isolasi untuk splice,connection danlain-lain seperti karet,PVC,asbes,gelas,
tape sintesis,case,composite,dan lain-lain harus dari type yang disetujui untuk
Penggunaan Lokasi Voltage dan lain-lain harus dipasang memakai cara yang disetujui
menurut anjuran perwakilan pemerintah dan atau manufacture.
4. SALURANPENGHANTARDALAMBANGUNAN
a. Untuk instalasi saluran penghantar diluar bangunan, saluran beton, kecuali untuk
penerangan taman, dipergunakan pipa galvanized 0,3”. Saluran beton dilengkapi
dengan Hand-hole untuk belokan-belokan.
b. Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit high impact
28
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
D. I N S T A L A S I FICTURESPENERANGAN
1. UMUM
Fixtures penerangan harus dar ijenis yang tertera dalam gambar. Harus dibuat dari bahan
yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan pekerjaannya harus rapi dan baik, tebal
plat baja yang dipakai untuk fixtures minimum0,7mm.Pemborong harus menyediakan
contoh-contoh darifixture yang akan dipasang kepada Direksi Lapangan untuk disetujui.
2. KABEL-KABELUNTUKFIXTURE
Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk“fixture”harus ditutup
asbestos dan tahanpanas. Tidak boleh ada kelabel yang lebih kecil dari2,5mm kawat-
kawat harus dilindungi dengan“tape”atau tubing di semua tempat mungkin adabrasi.
Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali dimana
diperlukan penggantungan rantai atau kalau pemasangan /perencanaan fixture
mununjuk lain, tidak boleh ada sambungan kabel dalam suatua rmature dan
penggantungan.
3. LAMPU-LAMPU
Semua fixture harus dilengkap idengan lampu-lampu dan dipasang sesuai dengan
persyaratan dangambar. Untuk lampu pijar memakai lampu holder dan base type Edison
screw,untuk lampu holder type Edison screw kabel metal tidak boleh dihubungkan ke
centre control,kecuali dipersyaratkan lain.Lampu flouresent haruslah dari jenis daylight.
Semua lampu flouresent atau lampu lainnya yang memerlukan perbaikan faktor daya
29
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
E. INSTALASI/KONSTRUKSIPANEL
1. KABINET
Semua cabinet harusdibuat dariplatbajadengan tebalminimum 2,0mm,cabinet untuk
“panel board” mempunyai ukuran yang proporsional seperti dipersyaratkan untuk panel
board, yang besarnya sesuai dengan ukuranpadagambarperencana atau menurut
kebutuhan sehingga untuk jumlah dan ukuran yang dipakai tidak terlalu sesak.
Frame/rangka panelharusdigrounding /ditanahkan padacabinet harusadacarayangbaik
untukmemasang, mendukung dan menyetel“panelboard”sertatutupnya. Kabinet dengan
kabel-kabel“troughfeeder”harus diatur sedemikian sehingga ada saluran dengan lebar
tidak kurang dari 10cm untuk branch circuit panel board. Setiap cabinet harus dilengkapi
kunci. Untuk satu cabinet harus disediakan 2(dua) buah anak kunci,dengan sistim
MasterKey yang harus mendapat persetujuan lebih dahulu dari Perencanan Arsitektur.
2. FINISHING
Semua cabinet harus dicat dengan warna yang ditentukan oleh Perencana. Semua
cabinet dari panel board listrik, harus dibuat tahan karat dengan cara“galvanized
cadmiumplating” atau dengan “zincchromateprimer”. Selain yang tersebut diatas harus
dilengkapi dengan lapisanan tikarat yaitu sebagai berikut:
a. Bagian dalam dari box dan pintu
b. Bagian luar dari box yang digalvanisir atau cadmium plating tak perlu dicat
seluruhnya, kalau dipakai zinc chromate primer harus dicat dengan cat bakar.
3. PEMASANGANPANEL
Pemasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel dengan
mudah masih dapat dijangkau tergantung dari pada macam/ type panel. Maka bila
dibutuhkan alas/pondasi /penumpu/penggantung maka kontraktor harus
menyediakannya dan memasangnya sekalipun tidak tertera pada gambar referensi
proyek yang harus dilampirkan dalam tender.
4. TERMINALDANMUR-BAUT
Semua terminal cabang harusdiberi lapis tembaga dan disekrup dengan menggunakan
mur- baut bahan galvanis.
5. CADANGAN/PENYAMBUNGANDIKEMUDIANHARI
Bila dalam gambar dinyatakan adanya cadangan makaruangan tersebut harus dilengkapi
dengan bus,klem pemasangan, pendukung dan sebagainya,untuk peralatan yang di
pasang dikemudian hari dapat berupa equipment busbar, panel baru, switch,circuit
breaker dan lain-lain.
6. ALAT-ALATUKUR.
Setiap panel harusdilengkapi dengan alatukur seperti pada gambar.Meter adalah
type“MovingIronVeneType”khususuntukpanel, denganscalesirkular, flushatausemu flush
dalam kotaktahan getaran, dengan ukuran 96 x96 mm,dengan skala linier dan
ketelitian1.5%. Posisi dari saklar putar untuk voltmeter(Voltmeter SelectorSwitch)harus
30
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU), SCLUPTURE DAN
RUANG TERBUKA HIJAU
ditandaidenganjelas.
7. KABEL-KABELPENGONTROL
Kabelpengontrol dari panel harus dipasang di pabrik/bengkel secara lengkap dan
dibunde ldan dilindungi terhadap kerusakan mekanis. Ukuran minimum
adalah1.5mm²dari typr600volt,PVC, dan merk sama dengan kabel feeder.
8. PILOTLAMP
Semuatutupmukapanelharusdilengkapidengan:
a. Pilot lamp untuk menyatakan adanya tegangan R, S dan T
b. Pilot Lamp untuk push-button on/off, untuk menyatakan sistem telah on atau off.
c. Pilot lamp untuk remote control pada panel, untuk menyatakan sistem telah
menjalankan/memberhentikan sistemyangdiinginkan.Penyediaan dari pilot lamp yang
disebutkan diatas merupakan keharusan, biarpun pada gambar-gambartidaktertera.
Warna-warnauntukpilotlamp:
a. Untuk phasa R : Warna merah
b. Untuk phasa S : Warna kuning
c. Untuk phasa T : Warna Hitam.
d. Untuk phasa N : Warna Biru.
e. Untuk menyatakan sistem telah dijalankan dengan push-button atau dengan
saklar, ataupun dengan “time switch”, menyatakan sistem on : warna merah.
f. Untuk menyatakan sistem telah off :warna hijau.
Sumenep, 2018
Konsultan Perencana,
PT. KIJANG WAHANA KREASI
BAMBANG SOEHARTONO, ST
Direktur
31