Anda di halaman 1dari 49

PEMBUATAN KANDANG HEWAN LAPANG

SERBAGUNA KEPUH RENCANA KERJA DAN

SYARAT-SYARAT

SPESIFIKASI TEKNIS 

PASAL 1

PENJELASAN LINGKUP PEKERJAAN

Pada dasarnya untuk dapat memahami dan menghayati dengan


sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini, Kontraktor
diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh Gambar Kerja serta
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis seperti yang akan diuraikan
dalam RKS ini.

LINGKUP PEKERJAAN

Nama pekerjaan untuk proyek ini adalah Pembuatan Platform


Kandang Hewan Lapang Serbaguna Kepuh, dengan lingkup pekerjaan
disesuaikan dengan item pekerjaan yang tertuang dalam Bill of
Quantity dan gambar kerja.

 Adapun lingkup pekerjaannya adalah sebagai berikut :


1.   PEKERJAAN PERSIAPAN

   Pembersihan Site dan Pemasangan Bowplank

   Papan Nama Kegiatan

   Pengadaan Air Kerja dan Listrik

2.   PEKERJAAN TANAH

  Pek. Galian Buat Pondasi


   Pek. Arugan kembali tanah bekas galian

   Pek. Arugan tanah merah

   Pek. Pemadatan manual

   Pas. Pasir untuk Lantai dan Pondasi Batu Kali

3.   PEKERJAAN PASANGAN

   Pas. Pondasi Batu Kali 1:5

   Pek. Rabat Beton t. 5cm untuk lantai Kandang

   Pek. Besi Hollow 50x50 mm t. 2 mm (utk Frame)

   Pek. Besi Ulir Ø 13 mm (Jail Bars)

   Pek. Kawat Harmonika 20x20 mm

   Pek. Pengelasan

   Pek. Pengecatan besi


  Pek. Aksesories (Pengaku, angkur, slot, engsel, plat
penjepit, mur, dll)

5.  PEKERJAAN ATAP KANDANG 

   Pek. Atap Polycarbonate + Rangka hollow

Pekerjaan - pekerjaan tersebut di atas harus dilaksanakan oleh


Kontraktor meliputi bagian-bagian pekerjaan yang dinyatakan dalam
Gambar Kerja serta Buku Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis ini.
Penyelesaian pekerjaan harus tepat waktu sesuai jadwal yang
ditentukan dengan kualitas yang memenuhi ketentuan sebagaimana
disyaratkan.

 Termasuk di dalam lingkup pekerjaan ini adalah :

Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan


berikut alat bantu lainya untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan
serta mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan
terhadap bahan-bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama
masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai
dengan sempurna sampai dengan diserahterimakannya pekerjaan
tersebut kepada Pemberi Tugas.

Semua bagian pekerjaan yang merupakan kesatuan dengan


pekerjaan yang disebut dalam buku ini, menjadi lingkup pekerjaan
yang tidak dapat dipisahkan dan harus dilaksanakan oleh Kontraktor,
sesuai
dengan petunjuk Tim Direksi.
PASAL 2 URAIAN KEGIATAN

Kontraktor sebelum mulai melaksanakan pekerjaan diharuskan


mengadakan survey, penelitian dan pemahaman mengenai :

  Dasar pelaksanaan pekerjaan. 

Pemahaman mengenai ketentuan-ketentuan pekerjaan yang


tercantum dalam: Rencana kerja dan syarat serta gambar-gambar
pelaksanaan untuk pekerjaan ini. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.

  Lapangan/bahan yang tersedia. 

Survei kondisi lapangan serta penelitian bahan-bahan


bangunan yang akan digunakan yang tersedia di pasaran dengan
merujuk pada rekomendasi produsen untuk barang- barang pabrikan.
Rencana Kerja Dan Syarat syarat Pembuatan Kandang ewan L

  Gambar-gambar secara menyeluruh. 

Pemahaman gambar situasi, denah, arsitektur bentuk bangunan


dan gambar-gambar detail konstruksi, serta melakukan analisis
kebutuhan bahan dan menyusun rencana kerja.

PASAL 3

 TITIK DUGA DAN UKURAN-UKURAN

Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor harus mempelajari


substansi pekerjaan yang harus dilakukan termasuk detail-detail ukuran
dalam gambar lelang yang sudah disepakati bersama menjadi gambar
kontrak serta membuat ajuan gambar pelaksanaan sebagai hasil
sinkronisasi gambar rencana dengan kondisi di lapangan saat akan
mulai pekerjaan.

  Dasar pelaksanaan pekerjaan. 


Pemahaman mengenai ketentuan-ketentuan pekerjaan yang
tercantum dalam : Rencana kerja dan syarat serta gambar-gambar
pelaksanaan untuk pekerjaan ini. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.

  Lokasi Proyek

 Terletak di Lapang Serbaguna Kepuh.

   Titik Duga. 

Digunakan Bench Mark lokal dari hasil pengukuran lapangan


yang merujuk pada koordinat lokal yang terdapat di kawasan proyek.

  Ukuran dalam gambar. 

Ukuran-ukuran pada denah dan ukuran-ukuran tinggi telah


ditetapkan dalam gambar-gambar dengan catatan

•    Jika terdapat perbedaan ukuran antara gambar-gambar,


maka yang menentukan adalah ukuran-ukuran pada gambar
dengan skala yang lebih besar dan dikonsultasikan dengan
Direksi.
•    Jika terdapat ketidak-sesuaian antara gambar dan RKS,
harus segera dikonsultasikan dengan Direksi.
•   Pengambilan dan pemakaian ukuran yang keliru sebelum
selama dan sesudah pekerjaan dilaksanakan menjadi
tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
•   Menetapkan ukuran dan sudut-sudut siku agar tetap dijaga
dan diperhatikan ketelitiannya.

•   Kontraktor harus bertanggung jawab atas tepatnya


pekerjaan menurut ukuran-ukuran yang tercantum dalam
gambar dan bestek.
PASAL 4 LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud adalah Pembuatan Platform Kandang
Hewan Lapang Serbaguna
Kepuh.

  Kondisi Eksisting

a.  Lahan/tampak dalam keadaan asli.

 b.  Batas-batas pekerjaan sesuai dengan ukuran yang sah


segera ditujukan di lapangan oleh Pemberi Tugas.

c.  Prasarana lingkungan yang ada (jalan masuk dan propety


lainnya) perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan.

  Pekerjaan Bangunan Penunjang

Struktur bangunan penunjang, yaitu : pondasi dengan batu


gunung, geotextile dan lainnya sesuai

dengan gambar konstruksi.


PASAL 5

 TENAGA KERJA

  Kontraktor wajib membuat struktur organisasi kerja di lapangan,


lengkap dengan nama dan jabatannya.
  Sebagai penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
maka kontraktor harus menempatkan 1 (satu) orang penanggung
jawab pelaksana (site manager).
  Selama jam kerja pada setiap harinya, tenaga ahli pelaksanaan
dan pra pelaksanaan kontraktor harus berada di lokasi
pekerjaan. Bila berhalangan atau sakit, maka kontraktor harus
segera menunjukan/menempatkan penggantinya atas
sepengetahuan Pemberi Tugas.
  Kontraktor wajib mempekerjaan tenaga kerja yang ahli dalam
pelaksanaan  di lapangan (Skilled Labour), baik tenaga pelaksana,
mandor, tukang dan lain-lain sesuai dengan tingkat pengalaman
dan tidak melanggar ketentuan-ketentuan ketenagakerjaan yang
berlaku di Indonesia.
  Pemberi Tugas sewaktu waktu berhak meminta kepada Kontraktor
untuk mengganti tenaga pelaksana maupun tenaga kerja di
lapangan yang cukup .

PASAL 6 

PERALATAN KERJA DAN PERLENGKAPAN


LAPANGAN

   Alat – alat untuk melaksanakan pekerjaan harus disediakan oleh


Kontraktor dalam keadaan baik, siap pakai dan jumlah yang cukup.
  Guna kelancaran pekerjaan, untuk alat-alat mekanis/mesin
Kontraktor harus menyiapkan tenaga
operator yang mampu memperbaiki peralatan bila mengalami
gangguan operasional.

  Kontraktor harus menyediakan sendiri alat dan perlengkapan


sesuai dengan bidang masing- masing, seperti :
•    Alat-alat Ukur (Rol Meter, Siku dan lian-lain)
•    Alat Berat seperti : excavator backhoe, dump truck
•    Alat-alat Pemotong, Penduga, Penarik.
•    Alat-alat Bantu
•    Alat-alat Dokumentasi (Foto/Camera)
•   Buku-buku Laporan (Harian, Mingguan, Bulanan)
•   Dan Alat/Pelengkapan lain yang diperlukan.

ASAL 7

MATERIAL/

BAHAN

BANGUNAN 
  Semua material/bahan bangunan yang dipakai harus dari
masing-masing jenis dan Standard mutu yang disyaratkan.
  Material/bahan bangunan untuk seluruh pekerjaan, jika
tidak ada ketentuan lain, harus diusahakan dan disediakan
oleh kontraktor dengan persetujuan Tim Teknis/Konsultan
Pengawas dan Kontraktor wajib menyediakan contoh (sample)
dari material/bahan tersebut untuk disimpan

direksi.

  Pemberi Tugas/Tim Teknis/Konsultan Pengawasan berhak


memerintahkan untuk mengeluarkan dari lapangan pekerjaan
terhadap material/bahan bangunan yang tidak disetujui dalam
tempo 2 x 24 jam.
  Pemberi Tugas/Tim Teknis/Konsultan Pengawasan
berhak mengeluarkan perintah pembongkaran pekerjaan
untuk periksa atau memerintahkan untuk diadakan pengujian

material/bahan bangunan, baik yang sudah maupun


yang belum dimasukkan ke lapangan pekerjaan. Apabila
terbukti bahwa material/bahan bangunan yang dibongkar
tersebut ternyata tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan,
maka biaya yang terjadi akibat itu dan perbaikannya menjadi
tanggung jawab Kontraktor sepenuhhnya.

  Pemberi Tugas/Tim Teknis/Konsultan Pengawas


berwenang untuk meminta keterangan menganai asal
material/bahan bangunan yang dipakai dan Kontraktor wajib
memberitahukannya.
  Kontraktor wajib menempatkan material/bahan bangunan
kebutuhan pelaksana pekerjaan, baik di lapangan (terbuka)
maupun di dalam gudang, sesuai dengan sifatnya atas
persetujuan Tim

 Teknis. Konsultan Pengawasan, sehingga akan menjamin


keamanan dan terhindar dari kerusakan akibat cara
penyimpanan yang salah.

  Material/bahan pekerjaan yang tidak akan digunakan untuk


kebutuhan langsung pada pekerjaan
Rencana Kerja Dan Syarat syarat Pembuatan Kandang ewan L

yang bersangkutan, tidak diperkenankan untuk disimpan dalam


tapak.

PASAL 8

HAK KERJA  

  Hak Bekerja di
Lapangan
Lapangan pekerjaan akan diserahkan oleh Pemberi Tugas
kepada Kontraktor selama waktu pelaksanaan dan sesuai
dengan keadaan pada waktu peninjauan. Setiap kelambatan
atas penyerahan lapangan ini dapat dipertimbangkan oleh
Pemberi Tugas sebagai perpanjangan masa pelaksanaan
pekerjaan.

  Pembagian Halaman untuk Pekerjaan dan Halaman Masuk

a.   Apabila Kontraktor akan mendirikan bangunan-bangunan


sementara maupun tepat penimbunan bahan, maka
Kontraktor harus merundingkan terlebih dahulu dengan
Pemberi

 Tugas/Tim Teknis/Konsultan Pengawas tentang


pengunaan halaman ini.

 b.  Semua biaya untuk prasarana dan fasilitas untuk memasuki


daerah pekerjaan serta akomodasi tambahan diluar daerah
kerja menjadi tanggungan kontraktor.

c.   Apabila terjadi kerusakan pada jalan masuk Kompleks,


saluran air atau bangunan lainnya yang disebabkan adanya
pembanguan ini, kontraktor berkewajiban untuk
memperbaiki kembali selambat-lambatnya dalam masa
pemeliharaan.
PASAL 9 

KEBERSIHAN, KETERTIBAN DAN


KEAMANAN 

  Lokasi daerah pekerjaan harus bersih dari kotoran. Apabila belum


bersih, maka kontraktor wajib untuk membersihkan kotoran-
kotoran yang ada pada lokasi tersebut sebelum pekerjaan dimulai.
  Penimbunan material/bahan bangunan di dalam gudang
maupun di halaman harus diatur sedemikian rupa sehingga
tidak mengganggu kelacaran dan keamanan kerja.
   Tidak diperkenankan :
•   Pekerjaan menginap ditempat pekerjaan tampa seizin Tim
Teknis/Konsultan Pengawas.
•   Memasak di tempat pekerjaan tanpa seizin Tim
Teknis/Konsultan Pengawas.
•   Membawa penjual asongan (makanan, minuman, rokok dan
sebagainya) di tempat pekerjaan.
•   Keluar masuk dengan bebas.
  Kontraktor harus melakukan pengamanan barang-barang di seluruh
area pekerjaan, baik selama pelaksanaan maupun pada waktu tidak
dilakukan pekerjaan.
  Barang-barang dan bahan-bahan yang hilang, baik yang belum
maupun yang sudah dipisahkan, tetap menjadi tanggung jawab
kontraktor dan tidak diperkenankan untuk perhitungan dalam
biaya tambahan.
Rencana Kerja Dan Syarat syarat Pembuatan Kandang ewan L

E
M

  Apabila Kontraktor akan berkerja di luar jam kerja (lembur) maka


diharuskan membuat Surat Pemberitahuan kepada Tim
Teknis/Konsultan Pengawas maksimum 1 (satu) hari sebelum
pekerjaan lembur dilaksanakan.

  Apabila tanpa pemberitahuan Kontraktor melakukan


pekerjaan lembur, maka Tim

 Teknis/Konsultan Pengawas akan memberikan teguran


tertulis dalam melaksanakan perintah pembongkaran pada
pekerjaan yang dilaksanakan pada jam lembur dimaksud.

PASAL 11

PERATURAN UMUM 

  Peraturan Teknis
Umum
Untuk pelaksanaan pekerjaan berluku peraturan-peraturan
teknis umum yang berlaku di Indonesia, yaitu :

•   Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBBI


1982).
•   Standard Umum Bahan Bangunan Indonesia Tahun 1986.
•   Standard Industri Indonesia (SII-003-1981).
•   Standard dan Peraturan mengenai pekerjaan utilitas yang
berlaku, misalnya : PUIL 1987, LMK, SPLN, PUIPP, DIM, JIS,
IEC,VDE, UFPA, UL 864, ASTM, SMAGNA, AVMI, PPI dan
Peraturan Keselamatan Kerja Daerah Setempat.
•   Peraturan Perburuhan Indonesia.
•   Keputusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia.

•  
Peraturan Pembangunan Daerah Setempat.
•   Local Generally approved regulations and Standard.
•   Deutsche Industrik Nomen (DIN).
•    AV No.9,28 Mei 1994 and Tambahan Lembar Negara No.
14571 For General Works.
•   Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 : NI-2 for concrete
works.
•   CI –  American Concrete Institute.
•    ANSI –  American National Standards Institute.
•    ASHRAE –  American Society For Testing and Materials.
•   PMI –  Peraturan Muatan Indonesia.
•   SII –  Standard Industri Indonesia.
•   NI –  Normalisasi.
Rencana Kerja Dan Syarat syarat Pembuatan Kandang ewan L

•   PUBBI 1982 –  Peraturan Umum Bahan Bangunan.


•   PPT GIUG Earthquake Codes.
•   Pedoman Pembangunan Gedung (Building Code) untuk
wilayah Karawang.
•   Peraturan  –   peraturan lain yang berlaku dalam
dipersyaratan berdasarkan normalisasi di Indonesia yang
belum tercatum dan dapat persetujuan Tim
Teknis/Konsultan Pengawas.

  Peraturan Teknis Khusus

Untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dimaksud dalam Rencana


Kerja dan Syarat-syarat ini, maka berlaku dan mengikat :

•   Berita Acara Pemenang Pengadaan Barang/Jasa.


•   Surat Keputusan Penunjukan Kontraktor.
•   Surat Kesanggupan Kerja.
•   Dokumen Penawaran Kontraktor (Technical and Financial
Proposal) Gambar Kerja.
•   RKS bersedia lampiran-lampirannya.
•   Surat Perjanjian Pemborongan (Kontraktor) dan
addendumnya (bila ada).
•   Shop drawings yang telah disetujui.
P

ASAL 12

PENJELASAN

RKS DAN

GAMBAR  

  Bila terdapat perbedaan dalam gambar kerja, maka ditentukan


sebagai berikut :
•   Perbedaan antara gambar rencana dan gambar detail, maka
yang harus diikuti gambar detail.
•   Perbedaan Skala dan ukuran yang tertulis dalam gambar,
maka yang harus diikuti ukuran dalam gambar.
  Bila terdapat perbedaan antara gambar yang berbeda
dibidang/jenisnya, maka dipakai pedoman sebagai berikut :
•   Perbedaan antara gambar Arsitektur dan gambar, maka
untuk ukuran fungsional dipakai gambar Arsitektur dan
untuk jenis/Kualitas bahan dipakai gambar Struktur.
•   Perbedaan antara gambar Arsitektur dan gambar Utilitas,
maka untuk ukuran fungsional dipakai gambar Arsitektur dan
untuk jenis/kualitas bahan dipakai gambar Utilitas.
  Apabila dalam gambar disebutkan lingkup pekerjaan, sedang
dalam RKS tidak disebutkan, maka gambar yang harus
dilaksanakan. Demikian pula sebaliknya bila dalam gambar tidak
disebutkan lingkup pekerjaan, sedang dalam RKS
disebutkan,maka Kontraktor terikat untuk

melaksanakannya.

  Apabila Kontraktor merasa ada keraguan atas gambar dan RKS, maka
Kontraktor dapat meminta
Rencana Kerja Dan Syarat syarat Pembuatan Kandang ewan L

penjelasan secara tertulis kepada Tim Teknis/Konsultan


Pengawas.

  Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan dan rapat-rapat


koordinasi lapangan bersifat mengikat untuk dilaksanakan.
  Dalam hal terjadi atau adanya :
•   Penyimpangan antara gambar kerja dengan keadaan di
lapangan.
•   Kekurangan penjelasan dalam gambar kerja.
•   Keperluan untuk membesarkan (membuat lebih detail)
gambar kerja.
•   Dan hal-hal lain yang memungkinkan Kontraktor untuk
dapat melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan ketentuan, maka Kontraktor dapat mengajukan
gambar-gambar penjelasan (shop drawings) dengan
persetujuan Tim Teknis/Konsultan Pengawas serta
diketahui oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Karawang. Gambar-gambar tersebut
dibuat dalam 3 (tiga) rangkap, atas biaya

kontraktor.

  Untuk semua yang belum terdapat dalam gambar


kerja/RKS, baik karena penyimpangan, perubahan atas
perintah Pemberi Tugas/Tim Teknis/Konsultan
Pengawas/maupun sebab-sebab lain, maka Kontraktor harus
membuat gambar- gambar yang sesuai dengan yang
dilaksanakan ( as

bulit drawings )  yang jelas memperlihatkan perbedaan antara


gambar kerja dan pekerjaan yang dilaksanakan. Gambar-
gambar tersebut dibuat dalam 3 (tiga) rangkap, disetujui oleh
Tim

 Teknis/Konsultan Pengawas, diketahui oleh Dinas Pekerjaan


Umum Kabupaten Karawang, dibuat atas biaya Kontraktor.

AS

AL

13

PE

KE

RJ

AA

PE

RS

IA

PA

N
  Peninjauan Lapangan dan Pematokan
a.   Kontraktor diwajibkan melakukan peninjauan
(survey) lapangan serta pembuat patokan batas
pekerjaan di atas tanah/lahan didampingi
oleh Pemberi Tugas/Tim

 Teknis/Konsultan Pengawas, yang hasilnya dituangkan


dalam Berita Acara.

b.   Semua lapisan atas dari tanah dan tumbuh-tumbuhan di


lapangan disingkirkan, kemudian permukaan tanahnya
disesuaikan dengan tinggi duga yang dikehendaki.

  Pembersihan Lapangan
a.   Kontraktor diwajibkan melakukan pembersihan
lapangan sesuai dengan hasil peninjauan lapangan yang
telah dilaksanakan.
b.   Semua benda-benda tak berguna, tumbuh-
tumbuhan, akar, alang-alang dan lain-lain harus
dibersihkan / disingkirkan dari lapangan dan apabila

perlu dengan menggalinya.


Rencana Kerja Dan Syarat syarat Pembuatan Kandang ewan L

c.   Semua lapisan atas dari tanah dan tumbuh-tumbuhan di


lapangan disingkirkan, kemudian permukaan tanahnya
disesuaikan dengan ketinggian yang dikehendaki.
   Jalan Proyek

 Jalan proyek merupakan jalan yang digunakan untuk


pengangkutan material proyek. Kerusakan jalan masuk menuju
lokasi dan tempat pekerjaan yang disebabkan oleh pelaksana
pembangunan

ini menjadi tanggung jawab Kontraktor, dan Kontraktor wajib


memelihara kondisi jalan selama masa pelaksanaan
pekerjaan serta memperbaiki sampai baik kembali pada
saat akhir masa
pelaksanaan pekerjaan

   Air Proyek

Kontraktor harus menyediakan air bersih untuk proyek,


pengadaan air bersih tersebut dapat dari PAM bilamana
mungkin atau dengan membuat sumur gali atau sumur bor
atau dari sumber lain yang berdekatan, dengan syarat air
tersebut harus memenuhi persyaratan untuk pembangunan
seperti persyaratan yang tercantum dalam SK. SNI. S-04-1989-
F.
  Papan nama Proyek.

Papan nama proyek dibuat dengan ukuran 1 x 2 m, dan


dipasang dilokasi proyek, 1 (satu) minggu setelah Kontraktor
menerima Surat Perintah Mulai Kerja, serta dijaga
keberadaannya selama proyek berlangsung.

Papan nama proyek dibuat dari papan dan tiang kayu 10 x 10


kayu kualitas baik, atau dibuat sesuai petunjuk Direksi.

Bentuk dan cara penulisan papan nama proyek mengikuti


normalisasi Pemerintah Daerah Setempat.

Bila diharuskan oleh pihak Proyek, Kontraktor boleh memasang


papan nama proyek sesuai normalisasi dari Pemerintah Daerah
Setempat pada awal masa pelaksanaan pekerjaan.

  Papan Reklame.

Kontraktor tidak diperkenankan menempatkan papan reklame


dalam bentuk apapun dalam lingkungan halaman, atau pada
pagar halaman, kecuali dengan ijin pemberi tugas

  Penjagaan Dan Penerangan.


a.   Kontraktor harus mengurus penjagaan di luar jam kerja
(siang dan malam) dalam kompleks pekerjaan termasuk
bangunan yang sedang dikerjakan, gudang dan lain-lain.
b.   Untuk kepentingan keamanan dan penjagaan perlu
diadakan penerangan/lampu pada tempat tertentu.
c.   Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan
dan alat-alat lain yang disimpan dalam gudang dan
halaman pekerjaan apabila terjadi kebakaran dan
pencurian, Kontraktor harus segera mendatangkan
gantinya untuk kelancaran pekerjaan.
d.   Kontraktor harus menjaga jangan sampai terjadi
kebakaran atau sabotase di tempat pekerjaan, alat-alat

pemadam kebakaran atau alat bantu lain untuk


keperluan yang sama
Rencana Kerja Dan Syarat syarat Pembuatan Kandang ewan Lapang Serbaguna Kepuh

harus selalu berada di tempat pekerjaan.

e.   Segala resiko dan kemungkinan kebakaran yang menimbulkan kerugian- kerugian


dalam pelaksanaan pekerjaan dan bahan-bahan material juga gudang dan lain-lain,
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
  Keselamatan Kerja.

a.   Bilamana terjadi kecelakaan kerja, Kontraktor harus segera mengambil tindakan


dan memberitahukan kepada Direksi untuk disampaikan ke Pemimpin Proyek.
b.   Kontraktor harus memenuhi/mentaati peraturan-peraturan tentang
perawatan korban dan keluarganya.
c.   Kontraktor harus menyediakan obat-obatan yang tersusun menurut syarat-
syarat Palang Merah dan setiap kali sehabis digunakan harus dilengkapi lagi.
d.   Kontraktor diwajibkan mentaati undang-undang tenaga kerja dan segera
mengurus ASTEK setelah SPK diterbitkan.
  Pengambilan Peil
a.   Penentuan peil ketinggian berpatokan pada peil tugu patok dasar yang telah ada
dan disetujui oleh Pemberi Tugas.
b.   Di bawah pengamatan Tim Teknis/Konsultan Pengawas, Kontraktor diwajibkan
membuat 1 titik duga dan 5 titik Bantu di atas tanah dengan tiang beton yang
panjangnya minimal 150 cm berpenampang 20 x 20 cm. Titik duga dan Bantu
tersebut dijaga kedudukannya serta

tidak terganggu selama pekerjaan berlangsung dan tidak boleh dibongkar sebelum
mendapat ijin tertulis dari Tim Teknis/Konsultan Pengawas.

c.   Kelalaian atau kekurangan teliti Kontraktor dalam hal ini tidak dapat dijadikan
alasan untuk mengajukan tuntutan apapun.
  Pengukuran dan Opname

a.   Lingkup Pekerjaan :
1.   Meliputi pekerja, bahan, peralatan dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan
untuk
menyelesaiakan semua pekerjaan pengukuran sesuai dengan RKS dan gambar-
gambar.
2.   Pekerjaan pengukuran antara lain :

-  Penentuan lokasi pekerjaan, jalan masuk, dan lain-lain.

-  Penentuan titik duga.

b.   Syarat-syarat :
1.   Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul-betul ahli dalam
bidangnya dari

pengalaman.

2.   Pemeriksahaan hasil pengukuran segera dilaporkan kepada Konsultan


Pengawasan dan
Rencana Kerja Dan Syarat syarat Pembuatan Kandang ewan Lapang Serbaguna Kepuh

dimintai persetujuan Konsultan.

c.   Kontraktor tetap bertanggung jawab dalam menepati semua ketentuan ukuran


yang ada dan tercantum dalam gambar kerja.
d.   Kontraktor wajib memeriksa kebenaran dari ukuran keseluruhan maupun bagian-
bagiannya dan segera memberitahukan kepada Tim Teknis/Konsultan
Pengawas setiap perbedaan

yang ditemukan. Kontraktor baru diijinkan membetulkan kesalahan gambar dan


melaksanakannya setelah ada persetujuan tertulis dari Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Karawang.

e.   Pengambilan ukuran yang keliru dalam pelaksanaan bagaimanapun tetap menjadi


tanggung jawab Kontraktor.
f.   Setiap tahap pengukuran dan opname harus disetujui oleh Direksi sebelum
pekerjaan pengukuran berikutnya dilanjutkan, setiap kesalahan/keraguan hasil
pengukuran harus diulang kembali.
g.   Dalam hal Direksi tidak dapat hadir pada saat pengukuran, Direksi dapat
menunjuk menguasakan wakilnya secara tertulis dan mempunyai hak yang sama
dengan Direksi.

Pelaksanaan pengukuran dan opname dianggap benar dan setelah dibuat berita
acara serta ditanda tangani oleh kedua belah Pihak dan disetujui oleh Pihak
Pelaksana Kegiatan.

h.   Sesudah pekerjaan pemerataan tanah selesai dikerjakan, pemborong diharuskan


melakukan pengukuran situasi tanah lokasi lengkap. Untuk diplotkan tata letak
bangunan sesuai dengan gambar perencanaan.
i.   Perletakan bangunan baru supaya dicocokan dengan ukuran-ukuran pada
rencana, akan tetapi apabila ada selisih/perbedaan maka perletakannya dapat
diubah dan disesuaikan

dengan kondisi dan situasi tanah yang ada berdasarkan petunjuk- petunjuk serta
Bouwheer/Direksi.

j.   Perubahan mengenai tata letak bangunan meupun ukuran-ukurannya harus


diterapkan pada gambar rencana yang ada lengkap dengan tanda-tandanya serta
harus dilegalisir oleh Direksi dan disetujui oleh Bouwheer/Pemberi Tugas.
PASAL 14 

BANGUNAN SEMENTARA PROYEK  

  Kontraktor diwajibkan membangun dan memelihara bangunan sementara serta


melengkapinya dengan pelengkapannya yang disyaratkan atas biaya sendiri.
  Bangunan sementara tersebut adalah : Bangunan direksi-keet dibuat dengan Konstruksi
kayu, dinding papan/multipleks dicat, plafond triplek/asbes datar, penutup atap seng
gelombang, lantai

beton tumbuk diplester, diberi pintu yang dapat dikunci dan ada jendela nako secukupnya
untuk pencahayaan dan sirkulasi udara.
Rencana Kerja Dan Syarat syarat Pembuatan Kandang ewan Lapang Serbaguna Kepuh

  Gudang Penyimpanan Bahan/Material : Gudang ini bertujuan untuk menyimpan


semen dan bahan-bahan lain yang perlu perlindungan cuaca. Untuk itu perlu dibuat
panggung yang kuat lebih

kurang 0.3 meter, tinggi dari muka tanah agar semen dan bahan bangunan lainnya tidak
bersinggungan dengan tanah

  Barak/Tempat Kerja :

 Apabila tenaga kerja menginap di lapangan (harus dengan izin Direksi), Kontraktor
harus menyedia barak dengan fasilitas lengkap tampa mengganggu fasilitas Direksi
Keet. Tempat kerja

harus disiapkan oleh Kontraktor untuk keperluan pekerjaan besi, pekerjaan kayu dan
sebagainya.

  Kontraktor harus menyediakan petugas keamanan untuk menjaga keselamatan kegiatan dari
gangguan pencurian, perusakan dan lain-lain siang maupun malam. Pada gerbang lokasi
kegiatan harus disediakan sebuah gargu jaga dan ditempatkan satu orang petugas
sepanjang hari.
  Kontraktor harus menyediakan fasilitas penerangan pada waktu malam hari. Penerangan
tersebut harus terdapat pada setiap bagian bangunan permanen dan bangunan sementara.
  Setelah proyek selesai, pembongkaran bangunan-bangunan sementara tersebut menjadi
tanggung jawab Kontraktor dan seluruh pelengkapannya tetap menjadi milik Kontraktor.

   Jalan Sementara dan Jembatan : Apabila di lokasi kegiatan belum tersedianya sarana
penunjang jalan dan jembatan maka Kontraktor harus menyediakannya seperti jembatan
sementara, saluran-

saluran dan pengerasan penunjang jalan yang bersifat sementara, yang bertujuan untuk
lebih mudah masuknya alat-alat pengangkutan bahan-bahan bangunan, disemua sarana
tersebut harus dipelihara selama berlangsungnya pekerjaan setelah selesai sarana-sarana
yang tidak digunakan supaya dibongkar/dibersihkan, kecuali bagian-bagian yang
dapat digunakan tidak dibongkar selanjutnya akan dipergunakan.

PASAL 15

MOBILISASI DAN DEMOBILISASI 


  Pekerjaan Mobilisasi Pekerjaan ini merupakan awal dari kegiatan, alat yang dimaksud yaitu
Excavator, Dump Truck, dll. Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam
kurun waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja. Mobilisasi
dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
  Pekerjaan Demobilisasi Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian alat berat ke
gudang atau tempat dimana alat disewa. Pekerjaan Demobilisasi dikerjakan setelah
pekerjaan di lapangan benar-benar selesai, yang diterima oleh pihak konsultan pengawas
dan instansi dinas yang terkait.
Rencana Kerja Dan Syarat syarat Pembuatan Kandang ewan Lapang Serbaguna Kepuh

SYARAT –  SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN

PASAL 16

PEKERJAAN TANAH GALIAN DAN URUGAN

  Lingkup Pekerjaan 

Lingkup pekerjaan tanah galian dan urugan adalah :

a.   Galian tanah pondasi


b.   Galian tanah Sloof
c.   Urugan kembali tanah

galian d.  Aanstamping batu

kali

  Bahan dan Peralatan 

Bahan yang digunakan : Tanah urugan

Peralatan yang digunakan : a. Dump

Truck

b. Cangkul
c. Kereta Sorong
d. Vibrator Stampler
  Peraturan dan Syarat-Syarat 
a.   Dasar galian tanah sesuai dengan gambar atau sampai mencapai tanah keras.
b.   Lebar galian sebelah atas disesuaikan dengan keadaan tanah, lebar galian
bagian bawah minimal lebar pondasi ditambah 2 x 10 cm.
c.    Tanah urugan harus bersih dari kotoran, sampah atau bongkahan kayu.
d.   Pengurugan dengan tanah timbun dilaksanakan lapis demi lapis maksimal 30 cm
supaya padat.
   Tata Cara Kerja Pelaksanaan 
a.   Sebelum digali pondasi buat tanda sesuai dengan petunjuk gambar.
b.   Kemudian gali tanah dengan menggunakan alat sekop dan cangkul atau hingga
mencapai kedalaman yang telah ditentukan.
c.   Bila keluar air pada lobang galian pondasi harus dipompa keluar dengan
menggunakan mesin pompa air.
d.    Tanah urug ditimbun lapis demi lapis serta dipadatkan dengan Vibrator Stempler.

e.   Bila tanah urug sudah mencapai peil ketinggian yang diinginkan maka tanah
tersebut harus diratakan dan dipadatkan.
Rencana Kerja Dan Syarat syarat Pembuatan Kandang ewan Lapang Serbaguna Kepuh

PASAL 17

PEKERJAAN PONDASI BATU KALI 

16.1.  Lingkup Pekerjaan 

Lingkup pekerjaan pondasi batu cyclope

adalah : a.  Pasangan batu kosong

b.  Pasangan pondasi batu kali

16.2.  Bahan dan Peralatan 

a.  Bahan yang diperlukan adalah :

NO. BAHAN JENIS SPESIFIKASI


1. Semen Type I P.B.I. 1971
2. Pasir Baik / Bersih P.B.I.
1971
3. Kerikil Baik / keras P.B.I.
1971
4. Air Bersih
P.B.I.
1971

b.  Peralatan yang diperlukan adalah:

-  Molen

-  Sendok Semen

-  Kereta Sorong

-  Sekop / cangkul

  Peraturan dan Syarat-Syarat


a.   Peraturan yang dipedomani adalah Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971).
b.   Lantai kerja yang digunakan batu kosong/Aanstampling dengan ketebalan 10 cm.
c.   Batu gunung harus cukup keras, bersih dari lumpur dan tidak keropos.
d.   Angker harus dipasang Ø 12 mm sejauh 1 m pada permukaan pasangan batu gunung.

   Tata Cara Kerja Pelaksanaan


a.   Lobang pondasi yang sudah siap digali harus dibersihkan dari kotoran dan sampah.
b.   Pasang mall dan tarik benang sebelum dimulai pemasangan.
c.   Alas lubang pondasi yang sudah bersih disiram dengan pasir dan batu gunung
ukuran ± 15 cm.
d.   Di atas batu gunung/Aanstamping tersebut baru dipasang batu gunung
dengan campuran Spesi 1 : 4.
e.   Bila telah mencapai level pondasi yang diinginkan baru dapat dilaksanakan untuk
pemasangan tapak pondasi beton bertulang.
Rencana Kerja Dan Syarat syarat Pembuatan Kandang ewan Lapang Serbaguna Kepuh

PASAL 18

PEKERJAAN LANTAI

20.1.  Lingkup pekerjaan 

Lingkup pekerjaan lantai


adalah :

a.  Urugan pasir bawah lantai

b.  Beton cor bawah lantai

20.2.  Bahan –  bahan dan Peralatan 

Bahan yang diperlukan


adalah :

NO. BAHAN JENIS SPESIFIKASI

1. Semen Portland Type I PKK I 1961 NI-5


Baik
2. Pasir Pasang Kualitas Baik
3. Kerikil Baik Kualitas Baik
4. Semen Portland Baik PKK I 1961 NI-5

5. Air Tawar & Bersih Baik

Peralatan yang diperlukan

adalah : a. Molen

b. Stampler
c. Sendok Semen
d. Kereta Sorong
e. Grenda Pemotong
f. Alat –  alat bantu lainnya
   – 
20.3 Peraturan dan  syarat 
. Syarat
a.  Beton Bertulang

Seluruh pekerjaan beton bertulang harus mengikuti petunjuk dalam PBI

(1971) b.  Penulangan

Seluruh besi untuk pekerjaan beton bertulang harus dipasang dengan ukuran sesuai
seperti pada gambar bestek.

c.   Semen

-  Semen kecuali tercantum lain dalam spesifikasi harus digunakan semen portland
dengan persyaratan Standar Indonesia Nasional Indonesia (SNI) No. 15-2049-
1994 dan ASTM C-150-84
Rencana Kerja Dan Syarat syarat Pembuatan Kandang ewan Lapang Serbaguna Kepuh

-  Cara pengaturan dan cara penyimpanan semen harus sedemikian rupa pada
tempat- tempat yang baik untuk memudahkan pekerjaan dan setiap saat semen
terlindung dari kelembaman hujan. Untuk seluruh proyek ini hanya dipilih 1
(satu) merek semen. Pemakaian semen menurut urutan kedatangannya untuk
menghindari mengerasnya semen yang datang lebih awal.


d.    Aggregat Beton

-  Batu alam hasil disintegasi alami batuan atau batu pecah yang diperoleh dari
mesin pemecah batu (stone crusher).

-   Agregat yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi menurut PBI-1971.

-  Ukuran terbesar agregat beton adalah 2,5 cm. Agregat kasar adalah agregat
dengan ukuran butir lebih besar dari 5 mm (PBI-1971).

-  Sistem penyimpanan harus sedemikian rupa agar memudahkan pekerjaan dan


menjaga agar tidak terjadi kontaminasi bahan yang tidak diinginkan dan
sebaiknya dialas dengan tepas agar agregat tersebut tidak bercampur dengan
tanah.

e.    Aggregat Kasar

-   Aggregat kasar untuk beton harus terdiri dari butir-butir yang kasar, keras, tidak
berpori dan bersudut. Bila ada butir-butir yang pipih jumlahnya lebih berat tidak
boleh melebihi 20 % dari jumlah berat seluruhnya.

-   Agregat kasar tidak boleh mengalami pembubukan hingga melebihi 50 %


kehilangan berat menurut test.

f.    Aggregat Halus

-   Agregat halus dapat digunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari mesin
pemecah batu.

-  Pasir harus bersih dari bahan organik, lumpur, zat-zat alkali dan subtansi-
subtansi yang merusak beton. Pasir tidak boleh mengandung segala jenis
subtansi tersebut lebih dari 5

% (PBI-1971).
-  Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton.

-  Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan kasar.

-  Cara dan penyimpanan harus sedemikian rupa agar menjamin kemudahan


pelaksanaan pekerjaan dan menjamin agar tidak terjadi kontaminasi bahan yang
tidak diinginkan, sebaiknya dialas dengan tepas agar agregat tersebut tidak
bercampur dengan tanah.

g.    Air

 Air pembuatan beton dan perawatan beton harus bersih, tidak mengandung minyak,
garam, zat-zat kimia yang dapat merusak beton dan baja.
Rencana Kerja Dan Syarat syarat Pembuatan Kandang ewan Lapang Serbaguna Kepuh

h.   Bekisting digunakan kayu jenis kelas III (sembarang) baik untuk papan lantai
maupun sokongan.
i.   Peraturan

-  Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah-istilah teknik serta syarat-


syarat pelaksanaan beton secara umum menjadi suatu kesatuan dalam bagian
dokumen ini.

-  Kecuali tercantum lain dalam spesifikasi ini maka semua pekerjaan beton harus
sesuai dengan standar di bawah ini :

    Tata Cara Penghitungan Struktur untuk Bangunan Gedung SKSNI T-15-


1991-03.

   Standar Nasional Indonesia yang telah disahkan.

   Persyaratan Beton Bertulang Indonesia (PBI-1971).

   Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI-1982)

   Tata Cara kerja Pelaksanaan

  Persiapan Pengecoran.

a.  Beton

Beton harus dibentuk dari campuran semen, agregat, air dalam suatu pertandingan
yang tepat sehingga didapat kekuatan tekan karakteristik bk = 125 kg/cm , dengan
campuran 1 Pc : 3 Ps

: 5 Kr.

b.  Perlengkapan Mengaduk

Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai


ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah dari masing-masing
bahan pembentuk beton. Perlengkapan-perlengkapan tersebut dan cara
pengerjaannya selalu harus mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.

c.  Sebelum pelaksanaan pengecoran kondisi lahan/daerah yang akan dilakukan


pengecoran harus benar-benar siap dan diketahui oleh pengawas lapangan.
  Pengecoran lantai
a.   Memberitahu Direksi Lapangan selambat-lambatnya 24 jam sebelum suatu
pengecoran beton dilaksanakan. Persetujuan Direksi Lapangan untuk mengecor
beton berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan cetakan dan pemasangan besi serta
bukti bahwa Kontraktor dapat melaksanakan pengecoran tanpa gangguan.
b.    Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampurnya air pada semen
dan agregat telah mencapai 1 jam dan waktu ini dapat berkurang lagi jika Direksi
Lapangan menganggap perlu berdasarkan kondisi tertentu.

c.   Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga menghindari terjadinya pemisahan


material (segregagation) dan perubahan letak tulangan.
Rencana Kerja Dan Syarat syarat Pembuatan Kandang ewan Lapang Serbaguna Kepuh

d.   Pengecoran lantai kerja

setebal 5 cm. 20.4.3.  Benda-benda yang

Tertanam dalam Beton

a.   Semua pipa km/wc dan sebagainya yang diperlukan tertanam dalam lantai
km/wc harus sudah dipesiapkan.
b.   Benda-benda tersebut di atas harus dalam keadaan bersih dari karat dan
kotoran lain pada

 waktu beton di cor.

PASAL 19

PEKERJAAN PENGECATAN 

  Lingkup pekerjaan

   Seluruh tembok di cat 3 lapis

  Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik,

seperti : a.  Cat kayu sekualitas Kuda Terbang, Platon

atau Ftalit

b.  Cat tembok sekualitas Polymix, Vinilex, Platon

c.  Plamur kayu dan dinding sekualitas, Polymix,Vinilex,

Platon 20.3.  Pedoman pelaksanaan

Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pekerjaan plesteran dan acian

a.   Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan
waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan.

Urutan pekerjaan sebagai berikut :

-  (Dua) kali pengerjaan meni kayu/cat dasar

-  1 (satu) kali lapis pengisi dengan plamur kayu


-  Penghalusan dengan amplas

-  Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali

b.   Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut :

-  Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu
dilap dengan kain basah hingga bersih.

-  Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata. Setelah betul-betul
kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain kering yang bersih.

-  Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 2 (dua) kali.

-  Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan tidak
terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.
Rencana Kerja Dan Syarat syarat Pembuatan Kandang ewan Lapang Serbaguna Kepuh

PASAL 20

PEKERJAAN LAIN-LAIN

Pekerjaan lain  –   lain yang belum tersebut dalam bestek ini apabila belum mengerti harus
segera ditanyakan langsung pada pengawas.
Pekerjaan lain  –   lain dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi lapangan sehingga akan
memperoleh pekerjaan yang sempurna.
Pekerjaan lain  –   lain yang belum tercantum dalam bestek dan gambar agar dibuat
gambar

 As build drawing serta diajukan addendum (perubahan).

PASAL 21

PENUTUP

Pemborong membuat opname photografi sebanyak 3 (tiga) lembar pada saat belum
dimulai, sedang dalam pelaksanaan dan setelah selesai pekerjaan, pada pandangan
yang

sama 4 (empat) arah muka, belakang, samping kiri dan samping kanan. Selain itu
laporan harian serta semua Berita acara yang diperlukan.

Perubahan gambar rencana sesuai dengan kondisi pelaksanaan pekerjaan di lapangan harus
dibuat gambar As Build Drawing untuk mendapatkan persetujuan pekerjaan dari Direksi.

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Karawang Halaman 2


Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Karawang Halaman 2

Anda mungkin juga menyukai