Pasal 1
URAIAN UMUM
1.3 Untuk menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan, calon Pemborong harus
menyediakan :
- Mesin-mesin pengaduk spesi dan beton, pompa air, mesin pemadat tanah, alat-
alat pengukur (Waterpas/ Penyiku/ Theodolith) dan alat bantu lainnya yang
diperlukan untuk ketelitian, kerapihan dan ketepatan pekerjaan.
- Direksi keet dan Los bahan dengan ukuran yang memadai, dilengkapi dengan
peralatan Direksi keet seperti meja kerja, meja/ kursi tamu, tampilan gambar-
gambar kerja, grafik kemajuan pelaksanaan pekerjaan fisik lengkap dengan
grafik tenaga kerja dan grafik cuaca, photo-photo pelaksanaan pekerjaan mulai
dari 0% berlanjut ke kemajuan fisik setiap minggu sampai selesai pekerjaan
pada fisik yang sama.
Pasal 2
SITUASI
2.1 Calon Pemborong wajib meneliti situasi medan, terutama kondisi lokasi pekerjaan dan
luas pekerjaan serta batasan pekerjaan yang akan dilaksanakan, juga hal-hal yang
berpengaruh terhadap penawarannya disamping ketentuan dalam bestek.
2.2 Kelalaian atau kekurangan-telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
mengajukan claim dikemudian hari.
2.3 Dalam rapat penjelasan akan ditunjukkan letak dimana pembangunan akan
dilaksanakan seperti tertera dalam gambar Site Plan.
Pasal 3
PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Ukuran Pokok : Ukuran pokok, pengukuran atas lantai ubin dinyatakan ± 0,00 cm
dan akan ditentukan kemudian dilapangan selanjutnya semua ukuran tinggi
didalam gambar diambil dari tinggi ubin ± 0,00 cm.
Satuan Ukuran : Semua ukuran dalam rencana dinyatakan dalam ukuran metrik,
kecuali untuk baut – baut dan sejenisnya dalam inchi.
3.4 Air
Air untuk keperluan pekerjaan harus yang bersih /steril, pengadaannya harus
diusahakan oleh Pemborong sendiri. Dalam hal Pemborong memakai air yang ada di
lingkungan Lokasi, maka Pemborong harus membayar segala ongkos pengadaan
dan penyambungan air yang dipakai dan pembongkarannya kembali.
3.5 Iklan
Pemborong tidak diperkenankan membuat papan iklan dalam bentuk apapun di
dalam wilayah proyek, atau di tanah yang berdekatan tanpa seijin Pemimpin
Kegiatan/Direksi.
3.6 Perlindungan.
- Keselamatan kerja dan pertolongan pertama, Pemborong harus
mengadakan pengamanan yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu
yang berkunjung ke tempat pekerjaan. Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti
ini adalah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang dan Peraturan mengenai
Keselamatan Kerja yang berlaku. Di lapangan Pemborong wajib mengadakan
perlengkapan yang cukup untuk PPPK yang mudah dicapai.
- Hari Khusus.
Pemborong diharapkan sudah mempertimbangkan hal-hal seperti hari upacara
keagamaan dan sebagainya, sehingga hal tersebut tidak terlalu berpengaruh pada
pelaksanaan pekerjaan.
- Gambar Revisi dan Gambar As-Built untuk semua penyimpangan pekerjaan yang
belum terdapat dalam Gambar, baik penyimpangan itu atas perintah Pemberi
Tugas atau tidak Pemborong harus membuat gambar-gambar kerja yang sesuai
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
4
Pasal 4
PEKERJAAN STRUKTUR BETON
4.1. U m u m.
Menyediakan seluruh keperluan bahan/ material, peralatan berikut alat-alat bantu dan
pengangkutannya serta tenaga yang cukup jumlah dan ketrampilannya untuk
melaksanakan seluruh pekerjaan struktur pondasi dan struktur beton baik beton
bertulang maupun tidak bertulang sesuai dengan gambar-gambar pelaksanaan yang
termasuk di dalam pekerjaan ini.
1. Semen
- Pesyaratan Umum
a. Semua semen harus semen Portland yang disuaikan dengan
persyaratan dalam Peraturan Semen Portland Indonesia NI – 8
atau ASTM C – 150 type I, atau S1 10013 – 81 atau ekivalen.
b. Mutu semen yang memenuhi syarat dan dapat dipakai adalah
Semen Tiga Roda atau yang setaraf serta memenuhi
persyaratan NI – 8. Pemilihan salah satu merk semen
adalah mengikat dan dipakai untuk seluruh pekerjaan.
c. Penyimpanan semen sebelum digunakan harus terlindung dari
pengaruh cuaca sepanjang waktu dan perletakannya harus
terangkat dari lantai untuk menghindarkan kelembaban.
d. Semen harus dipakai menurut urut-urutan, kronologis sesuai
dengan jadwal kedatangannya dan semen yang
menghindarkan tidak boleh dipakai.
- Tempat Penyimpanan
a. Kontraktor harus menyediakan tempat penyimpanan yang
sesuai untuk semen, setiap saat harus terlindung dari
kelembaban udara dan harus dengan mudah bisa diambil pada
waktu pelaksanaan pekerjaan.
b. Gudang penyimpanan harus berlantai kuat, dibuat dengan jarak
minimal 30 cm dari tanah. Ukuran gudang harus cukup besar
sehingga dapat memuat semen dalam jumlah yang banyak dan
dengan demikian dapat mencegah kemacetan pekerjaan dan
kelembaban udara yang tinggi.
c. Gudang harus mempunyai ruang lantai yang cukup untuk
menyimpan tiap muatan truk semen secara terpisah-pisah dan
memberi jalan yang mudah untuk pengambilan contoh,
penghitungan zak-zak dan pemindahannya. Hendaknya semen
dalam zak jangan ditumpuk lebih tinggi dari 2 meter.
- Gradasi
Agregat kasar harus bergradasi baik, dengan ukuran butir berada
antara 5 mm sampai 25 mm dan harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
a. Sisa diatas ayakan 31,5 mm harus 0 % berat.
b. Sisa diatas ayakan 4 mm harus berkisar antara 90 – 98 % berat.
c. Selisih antara sisa-sisa kumulatif di atas dua ayakan yang
berurutan, adalah maksimum 60 % dari minimum 10 % berat.
3. Air
Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton, spesimortel dan spesi
injeksi harus bebas dari lumpur, minyak asam, bahan organic, garam
dan kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak. Air tersebut
harus diuji di Laboratorium pengujian yang ditetapkan oleh Direksi
untuk menetapkan sesuai tidaknya dengan ketentuan-ketentuan yang
terdapat dalam PBI – 1971.
4. Baja Tulangan
- Bahan /material dan ukuran batang.
Semua baja tulangan beton harus baru dan dari mutu dan ukuran
yang sesuai dengan standard Indonesia untuk Beton NI – 2, PBI –
1971 atau standard lain seperti JIS, ASTM atau BS.
- Baja tulangan beton sebelum dipasang, harus bersih dari serpih-
serpih, karat, minyak, gemuk dan lapisan yang dapat merusak
atau mengurangi daya lekat di dalam beton. Baja tulangan beton
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
8
1. Umum
- Kontraktor harus membuat mix design dengan trial mix untuk bahan
yang akan digunakan dalam campuran beton, dan kemudian
dipakai sebagai pedoman pelaksanaan.
- Pekerjaan beton bertulang yang dimaksud harus dilaksanakan
sesuai dengan gambar pelaksanaan baik mengenai ukuran,
penulangan maupun bentuknya.
- Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor harus mempelajari
dengan seksama gambar-gambar pelaksanaan berikut detail-detail
untuk itu serta Lokasi/ penempatannya di dalam tapak maupun
bangunan.
- Pembuatan cetakan beton (bekisting) yang menyangkut detail
prinsip harus dibuat shopdrawing untuk dimintakan persetujuan
Direksi.
- Bagian konstruksi yang dikehendaki kedap air antara lain pada plat
selasar /balkon dan pada daerah basah, minimal harus memakai
adukan/ campuran beton beton K100 dan K175 tanpa mengurangi
persyaratan mutu beton K100 dan K175 Bagian-bagian ini harus
dilaksanakan secara terus menerus tanpa putus sampai meliputi
satu bagian penuh. Kalau terpaksa harus diadakan penghentian
pengecoran oleh suatu sebab teknis pelaksanaan yang tidak
memungkinkan hal tersebut, maka Kontraktor harus merencanakan
penghentian tersebut dengan memasang waterstop PVC.
- Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar
rencana. Dalam segala hal, besi beton yang horizontal harus
ditunjang dengan tepat memakai beton decking sehingga tidak akan
ada batang yang turun. Beton decking tersebut di atas harus
dengan mutu lebih dari beton yang dipakai untuk pengecoran.
Pengadukan beton pada mixer dimulai dari pengadukan semen dan air
(air semen) sampai homogin dengan perbandingan jumlah air dan
jumlah semen sesuai jenis spesi yang diisyaratkan. Setelah homogin,
baru dapat dicampuri pasir dan kerikil, aduk selama minimal 2 menit
atau sampai homogin baru dapat digelar. Waktu pengadukan ditambah
bila mesin pengaduk berkapasitas lebih besar dari 1,5 m3.
4. Suhu
Suhu beton sewaktu dicor/ dituang tidak boleh lebih dari 32 derajat dan
tidak boleh kurang dari 4,5 derajat Celcius. Bila suhu dari beton yang
ditaruh berada antara 27 derajat dan 32 derajat Celcius, beton harus
diaduk di tempat pekerjaan untuk kemudian langsung dicor. Bila beton
dicor pada waktu iklim sedemikian rupa sehingga dari beton melebihi
32 derajat Celcius sebagai yang ditetapkan oleh Direksi, Kontraktor
harus mengambil langkah-langkah yang efektif, umpamanya
mendinginkan agregat, mencampur air dan mengecor pada malam
hari, bila perlu, mempertahankan pengecoran beton pada suhu di
bawah 32 derajat Celcius.
5. Konstruksi Cetakan
dan plat harus dibuat dari Bambu yang terbaik di pasaran, atau
bahan lain yang memenuhi syarat.
6. Pengangkutan Beton
7. Pengecoran
9. Perawatan (Curing )
- Semua beton harus dirawat (cured) denga air seperti yang
ditentukan di bawah ini. Direksi berhak menentukan cara
perawatan bagaimana yang harus digunakan pada bagian-bagian
pekerjaan.
- Beton yang dirawat (cured) dengan air harus tetap basah paling
sedikit 14 hari terus menerus dengan cara menutupnya memakai
bahan-bahan yang dibasahi. Air yang digunakan dalam perawatan
(curing) harus memenuhi spesifikasi air untuk campuran beton,
perawatan dilakukan terutama pada pekerjaan lantai/ dak beton,
lebih khusus lagi pada bagian yang terkena sinar matahari
langsung.
Pasal 5
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA
5.1.Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi dan tidak terbatas pada :
a. Dinding pasangan dinding ½ bata 1 : 5
b. Dan/atau seperti tercantum dalam gambar kerja
l. Pelaksanaan pasangan batu bata yang dipakai harus berkualitas baik masak
pembakarannya dan sama ukuran tebal, lebar dan panjangnya.
Pasal 6
PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN
Pasal 7
PEKERJAAN KERAMIK LANTAI DAN DINDING
a. Pemakaian satu produk adalah mengikat, kecuali bila dinyatakan lain oleh
pengawas/perencana.
b. Pada saat pemasangan keramik harus dalam keadaan baik tidak retak, cacat
atau ternoda dan warna sesuai dengan yang disyaratkan.
c. Pada saat pemasangan, lantai kerja harus dalam keadaan baik, rata padat.
d. Jarak pemasangan ubin sama sehingga bentuk garis lurus yang saling tegak
lurus.
e. Pemotongan keramik harus dengan alat potong keramik.
f. Bidang permukaan lantai dan plint terpasang rata (waterpass) tidak ada
bagian yang bergelombang dan sesuai dengan peil finishing yang disyaratkan.
g. Ubin yang cacat dan retak harus segera disingkirkan dan tidak boleh
dipasang. Seluruh ubin yang dipakai harus dari kualitas baik. Pemasangan
ubin harus dilakukan oleh tukang ahli agar dapat dihasilkan pekerjaan yang
baik. Ubin keramik yang telah dipasang harus dijaga agar tidak diinjak-injak
sebelum siar-siar ditutup dengan semen. Sebelum penyerahan pertama,
semua lantai harus dibersihkan licin dan mengkilat, penggunaan keramik
warna disesuaikan dengan saran/petunjuk Direksi.
Pasal 8
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
16
8.1.Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi dan tidak terbatas pada pengadaan, pemasangan semua
bahan perlengkapan pintu dan jendela yang dipergunakan dalam pekerjaan ini
untuk :
A. Pekerjaan Kusen Alumunium
- Pekerjaan Perbaikan Kusen Pintu Dan kusen Jendela Kayu kamper (kering
Oven)
- Pekerjaan Kusen Pintu Alumunium
- Pekerjaan daun pintu Panel Kayu Kamper (kering Oven)
- Pekerjaan Daun Pintu Alumunium + Kaca
- Pekerjaan Daun Jendela + Kaca
- Pekerjaan perlengkapan lain seperti tersebut pada gambar kerja.
8.2.Persyaratan Bahan
a Bahan yang di gunakan untuk semua pekerjaan kusen ini menggunakan
alumunium Natural 4” kualitas baik tidak cacat seperti pecah-pecah, bengkok,
berlubang-lubang bekas irisan/ potongan atau karena cacat lainnya.
c. Rangka daun pintu dan daun jendela harus diperiksa kerataan bidangnya,
melenting tidaknya sebelum lembaran kaca dipasang. Kaca harus direkat
dengan lem pada list dan rangkanya.
d. Pemasangan daun pintu, daun jendela lengkap dengan accessories nya
seperti kunci lengkap dengan tarikannya, engsel, sloot, dan hak angina kait.
e. Pemasangan Engsel :
- Engsel atas, lebih kurang 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
Persyaratan Pelaksanaan
Pekerjaan Kusen daun pintu
Pada pekerjaan daun pintu menggunakan kayu kamper kering oven, dan
kayu yang digunakan merupakan kayu lurus danmempunyai dimensi
sesuai dengan gambar rencana.
Daun Pintu
Daun pintu Ukuran dan cara pemasangan sesuai gambar detail yang
tertera serta mengikuti standar yang ditetapkan olek pertukangan.
Pasal 9
PEKERJAAN ATAP
9.1.Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan-bahan, tenaga ahli / terampil dan alat-
alat kerja dalam hubungannya dengan gambar dan spesifikasi. Termasuk dalam
pekerjaan ini adalah pekerjaan fabrikasi, menyetel atau memasang, menyambung
dan lain-lain. Pekerjaan yang diperlukan untuk membuat dan memasang rangka
atap, penutup atap dan listplank.
9.2.Konstruksi atap
Dilaksanakan untuk konstruksi atap. Persyaratan bahan maupun persyaratan
pelaksanaan seperti diuraikan dalam pasal Pekerjaan Baja Ringan. Ukuran dan
cara pemasangan pada pekerjaan kuda-kuda dinyatakan dalam gambar rencana
dan detail sesuai perhitungan yang di keluarkan pihak produsen.
2.1. Konstruksi Baja Ringan
- Struktur Rangka Baja Ringan terbuat dari profil baja mutu tinggi
yang telah diproses dengan lapisan galvanis tahan karat sesuai standar JIS
(Japanesi Industrial Standard), rangka baja ringan yang digunakan adalah C75
dengan tebal 0.75 mm
- Lapisan Galvanis merupakan lapisan anti karat, tahan
kelembaban, air garam maupun mortar (semen basah).
- Mutu baja yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
a. Baja Ringan : Kekuatan Leleh Maksimum 550 Mpa
Tegangan Maksimum 550 Mpa
Modulus Elastisitas 200.000 Mpa
Modulus Geser 80.000 Mpa
b. Baut-baut : Minimum rating korosi setara kelas 2 berlapis zinc
Gaya Geser Baut 5.1 kN
Gaya Aksial 8.6 kN
Gaya Torsi 6.9 kN
Pasal 10
PEKERJAAN PLAFOND/ LANGIT-LANGIT
10.1 Seluruh pekerjaan plafond/ langit-langit menggunakan GRC 1.20 x 2.40 cm,
(bagian luar/teras) dan bagian dalam menggunakan penutup gypsum 9 mm
dengan dengan semua rangka plafond hollow dengan kualitas baik sesuai dalam
gambar rencana dan detail.
10.2 Sebelum pemasangan terlebih dahulu harus diteliti pemasangan rangka lagit-langit
sudah terpasang dengan benar atau belum dan sesuai/ tidak dengan ukuran yang
ditetapkan. Penyelesaian harus memberikan tampak yang rapi, rata dan dengan
list profil Gypsum yang lurus dan sama besar pada tepi ruang/ dinding.
Penyelesaian pasangan langit-langit menggunakan list profil Gypsum pada bagian
tepi. Bahan langit-langit yang rusak/cacat tidak boleh dipasang.
10.3 Sebelum pelaksanaan Kontraktor agar menyerahkan contoh bahan plafond/ langit
- langit dan bahan list profil gypsum dengan ukuran T 8-10 dan atas persetujuan
Direksi Pengawas.
Pasal 11
PENGECATAN
Lingkup pekerjaan ini mencakup pengadaan semua peralatan, tenaga kerja dan
bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pengecatan selengkapnya,
pengecatan yang harus di laksanakan :
- Pengecatan dinding lama
- Pengecatan Dinding baru
- Pengecatan Plafond
- Cat Kayu
- Lapisan Kedap Air Berikut Perekat
- sesuai dengan Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
11.2 UMUM
11.2.1 Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup patri/segel, dan
masih jelas menunjukan nama/merek dagang, nomor formula atau
spesifikasi cat, nomor takaran pabrik, warna, tanggal pembuatan pabrik,
petunjuk dari pabrik dan nama pabrik pembuat yang kesemuanya harus
masih absah pada saat pemakaiannya. Semua bahan harus sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan pada daftar cat.
11.2.2 Cat dasar yang dipakai dalam pekerjaan ini harus berasal dari satu
pabrik/merek dagang dengan cat akhir yang akan digunakan.
11.2.3 Untuk menetapkan suatu standar kualitas, disyaratkan bahwa semua cat
yang dipakai harus berdasarkan/mengambil acuan pada cat-cat hasil
produksi ICI/Danapaint, atau yang setara.
11.3.3 Semua dinding, langit-langit yang akan dicat harus diplamir atau didempul
dari jenis yang sama dari cat tembok, dihaluskan dengan ampelas hingga
licin dan rata. Pekerjaan cat dapat dilaksanakan setelah mendapat ijin
dari Direksi/ konsultan Pengawas.
11.3.5 Pengecatan dilakukan minimal 3 kali dengan kuas atau roller hingga rata.
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
23
11.3.6 Semua pekerjaan cat yang tidak rata, belang, pecah – pecah serta masih
tipis harus diulang/ di perbaiki atas biaya penyedia jasa
Pasal 12
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN STENLIST
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan semua alat penggantung
dan bahan stenlist, sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
I. Alat Penggantung
c. Selot/Pasak
Semua pintu KM/WC harus dilengkapi dengan selot dengan tombol di
kedua sisi dan tombol penekan di sisi dalam yang dapat mengunci tombol
luar, dan membebaskan tombol penekan tersebut dengan memutar tombol
dalam.
Tipe selot dipakai slot kelas sedang yang perlu diperhatikan slot tersebut
kokoh dan baik penampilannya.dan untuk setiap daun jendela di pasang
slot kualitas baik.
d. Espagnyolet
Semua pintu ganda harus dilengkapi dengan gerandel tanam (Espagnyolet)
termasuk dalam pemasangan pada kusen kayu dan kusen alumunium
12.2.1 Umum
a. Pemasangan semua alat penggantung dan pengunci harus sesuai dengan
persyaratan serta sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat. Semua
peralatan tersebut harus terpasang dengan kokoh dan rapih pada
tempatnya, untuk menjamin kekuatan serta kesempurnaan fungsinya.
b. Setiap daun jendela dipasangkan ke kusen dengan menggunakan dua buah
engsel dan setiap daun jendela harus dilengkapi dengan Sloot dan hak
angin kait.
c. Semua pintu dipasangkan ke kusen dengan menggunakan tiga buah
engsel. Kecuali kamar mandi.
12.2.2 Pemasangan kunci Pintu
a. Kunci pintu dipasang pada ketinggian 100 cm dari lantai.
b.Pemasangan engsel atas berjarak maksimal 28 cm dari tepi atas daun pintu
dan engsel bawah berjarak maksimal 33 cm dari tepi bawah daun pintu,
sedang engsel tengah dipasang diantara kedua engsel tersebut.
12.2.3 Pemasangan Jendela
Daun jendela dipasang ke kusen dengan menggunakan engsel, dengan
cara pemasangan sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya.
Penempatan engsel harus sesuai dengan arah bukaan jendela yang
diinginkan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Pasal 13
PEKERJAAN SANITAIR DAN KELENGKAPANNYA
c. Persyaratan Pelaksanaan :
c.1. Pipa untuk Pembuangan air kotor dan air limbah/ air kotor.
i. Pipa air kotor dan air limbah/buangan menggunakan jenis PVC AW
kemiringan pemasangan ± 2 %.
ii. Untuk penampungan air atau setiap pertemuan pipa atau perubahan
dimensi dilengapi dengan bak kontrol.
dinding tembok, hal ini disesuaikan dengan gambar rencana dan setiap
sambungan dilengkapi acesories dan direkatkan menggunakan lem
paralon atau siltipe disesuaikan sesuai keperluan.
Pasal 14
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
a. Pemasangan Instalasi Listrik harus dilakukan oleh Instalatur yang ahli dan
mendapat pengesahan dari PLN daerah setempat secara tertulis dan disetujui
Direksi. Meskipun demikian pemborong tetap bertanggung jawab penuh atas
penyempurnaan pekerjaan.
b. Semua alat-alat dilengkapi instalasi memakai merk setara broco buatan atau yang
sekualitas.
d. Semua saluran tarikan kabel ke bawah memakai pipa ditanam kedalam tembok
sedangkan jika terpaksa kelihatan harus dicat sesuai dengan warna bidang pipa
itu berada.
a. Ukuran kabel daya, penerangan dan harus kontrol yang dipasang dalam
konduit dalam pengoperasiannya dengan tegangan 600 V harus
digunakan kabel NYY atau NYM sekualitas SNI. Penampang kabel minimal
2,5 mm2, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
c. Alat penyambung dan/atau terminasi kabel harus dari merek yang dikenal
seperti 3M atau Raychem dan dari jenis yang sesuai dengan tipe kabel
yang akan disambung atau diterminasi.
d. Lampu
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
28
e. Stop kontak
Stop kontak yang digunakan adalah sekualitas Broco/setara dan terpasang
sesuai gambar rencana.
f. Saklar
Saklar yang digunakan adalah sekualitas Broco/setara pekerjaan saklar ini
meliputi pekerjaan saklar ganda.
Pasal 15
Rencana Kerja Dan Syarat - Syarat
29
PENUTUP
15.1 Dalam melaksanakan pekerjaan Penyedia Jasa harus mengikuti gambar rencana
umum, detail-detail, RAB, Spesifikasi teknis dan bahan beserta risalahnya
sebagaimana tercantum dalam Kontrak Perjanjian Pelaksanaan.
15.2 Penyedia Jasa disamping menyelesaikan pekerjaan secara teknis, juga harus
dibarengi dengan penyelesaian administrasi yang menyangkut kelancaran
kegiatan.
15.3 Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat perbedaan antara gambar, RAB,
dan Spesifikasi teknis dan bahan, Penyedia Jasa sebelum melaksanakan
pekerjaan tersebut harus konsultasi terlebih dahulu dengan Direksi/ Konsultan
Pengawas, untuk mendapatkan petunjuk dan persetujuan.
15.4 Jika Direksi/ Konsultan Pengawas minta melaksanakan pekerjaan yang tidak
termasuk dalam kontrak, maka Penyedia Jasa disarankan untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut, yang kemudian akan di buat pekerjaan tambah kurang atau
mengalihkan pekerjaan yang ada dalam kontrak dengan nilai dan waktu
pelaksanaan tetap.
15.5 Selain persyaratan teknis yang tercantum di atas Penyedia Jasa diwajibkan pula
mengadakan pengurusan, administrasi antara lain : Pembuatan laporan harus
sudah diserahkan kepada Pemimpin Pelaksana Kegiatan sebelum Serah Terima
Pekerjaan Pertama, serta laporan - laporan kemajuan pekerjaan.
15.6 Sebelum penyerahan Pertama Penyedia Jasa wajib meneliti semua bagian
pekerjaan yang belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus
bersih dan dipel, halaman harus ditata rapih dan semua barang yang tidak
berguna harus disingkirkan dari lokasi kegiatan.
15.7 Meskipun telah ada Direksi/ Konsultan Pengawas dan unsur-unsur teknis lainnya,
semua penyimpangan dari ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungjawab
pelaksana, untuk itu pelaksana harus mnyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.
15.8 Hal-hal lain yang belum tercantum dalam Spesifikasi teknis dan bahan ini akan
dimuat pada Risalah Aanwidzing.
15.9 Segala sesuatu yang belum tercantum di dalam Spesifikasi teknis dan bahan ini
akan ditentukan kemudian dalam Rapat Penjelasan (Aanwijzing).dan akan dibuat
dalam berita acara rapat penjelasan pekerjaan Penjelasan (Aanwijzing).