Anda di halaman 1dari 35

SPESIFIKASI TEKNIS

DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1


SPESIFIKASI TEKNIS PEMASANGAN
PIPA & AKSESORIES
National Urban Water Supply
(NUWSP)

1. URAIAN UMUM

1. 1 Lokasi Pekerjaan
Uraian singkat mengenai lokasi :
Nama Lokasi : Kota Bitung (1° 23' 23" - 1° 35' 39" LU dan 125° 1' 43" -1 25° 18' 13" BT)

Propinsi : Sulawesi Utara

1.2 Uraian Umum Pekerjaan


a. Pekerjaan pemasangan pipa termasuk fitting/accessoris, bangunan pelengkap
penunjang perpipaan, reservoar, strret box dan lain-lain.
b. Termasuk pekerjaan ini adalah :
• Pembuatan gedung dan bangsal-bangsal kerja sebanyak yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan.
• Pembongkaran/galian pada lokasi pemasangan pipa.
• Pekerjaan pengangkutan, penurunan dan pemasangan pipa serta pembuatan thrust
block.
• Pekerjaan timbunan/urugan kembali.
• Pekerjaan pengetesan dan pengurasan pipa.
• Pekerjaan perbaikan kembali jalan, dan lain-lain.
• Pekerjaan pemasangan assesories – assesories pipa.
• Pekerjaan yang nyata-nyata termasuk didalam syarat-syarat untuk pekerjaan
yang baik diperlukan untuk menjamin penyerahan pekerjaan yang selesai dengan
sempurna.
c. Pekerjaan tersebut pada ayat 1.2.a dan 1.2.b harus dilaksanakan sesuai dengan
1. Gambar situasi
2. Gambar-gambar konstruksi, profil memanjang, melintang, gambar detail dan
gambar susulan bila ada dari Direksi.
3. Uraian pekerjaan dan syarat-syaratnya.
4. Risalah Rapat Penjelasan
5. Petunjuk dan Direksi.
6. Untuk lancarnya pekerjaan, Kontraktor diwajibkan mendatangkan bahan-bahan /
alat-alat yang diperlukan dalam jumlah yang cukup dan memenuhi syarat.
7. Kontraktor harus menyerahkan pekerjaan dengan lengkap dan sempurna dimana
termasuk pula perbaikan dan semua kerusakan akibat pelaksanaan pekerjaan, sisa-
sisa pembongkaran, alat-alat pembantu dan segala-galanya sesuai dengan
pertimbangan Direksi.

SPESIFIKASI TEKNIS 1–1 National Urban Water Supply


(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
2. GAMBAR-GAMBAR KONSTRUKSI
a. Semua pekerjaan sebagaimana yang telah diuraikan dalam perincian uraian
pekerjaan haruslah dilaksanakan sesuai dengan gambar.
b. Bilamana Direksi menganggap perlu dan atau atas permintaan Kontraktor, maka
Direksi dapat memutuskan untuk menyerahkan tambahan perincian gambar-gambar
kepada Kontraktor.
c. Kontraktor tidak diperbolehkan merubah sesuatu yang terdapat dalam RKS sebelum
berunding dan mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan.
d. Perbaikan penentuan ukuran dan gambar konstruksi yang tadinya kurang jelas,
hanya dapat dikerjakan oleh Kontraktor setelah mendapat persetujuan tertulis
dari Direksi/Pengawas lapangan.
e. Pelaksanaan harus mengadakan peralatan kerja sesuai dengan kebutuhan
pelaksanaan bangunan.
f. Selama waktu pelaksanaan Kontraktor diharuskan menempatkan minimal seorang
pelaksana/pengawas pekerjaan tetap, yang cakap dan mampu serta bertanggung
jawab atas jalannya pelaksanaan pekerjaan.
g. Pelaksana/Pengawas yang ditetapkan harus dilaporkan dan mendapat persetujuan
Direksi.

h. Direksi berhak menolak pelaksana/pengawas tersebut dengan pertimbangan tidak


memenuhi persyaratan pendidikan, pengalaman dan kecakapan serta terbukti tidak
mampu memenuhi skill.
i. Kontraktor harus menyediakan papan nama proyek dibuat dan papan setebal 2
cm dengan warna dasar putih, dan tulisan dengan warna hitam. Ukuran papan nama
tersebut kurang lebih panjang 1,5 meter dan lebar 1,00 meter.
j. Kontraktor harus menulis papan dengan teks sesuai dengan petunjuk Direksi
dengan pemasangan papan di lokasi yang disetujui oleh Direksi.

3. DIREKSI KEET
Kontraktor harus menyediakan sebuah bangunan untuk Direksi Keet dan papan, atap
seng dan lantai semen dengan luas minimum 12 meter bujur sangkar dan dilengkapi
dengan papan untuk menempelkan gambar-gambar, meja tulis dengan kursi yang cukup.
Direksi keet tidak boleh digunakan untuk kantor oleh kontraktor. Bila dipandang perlu
dapat digunakan pos-pos/keet pembantu ditempat-tempat pekerjaan yang terpenting.

SPESIFIKASI TEKNIS 1–2 National Urban Water Supply


(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
4. JALUR DAN UKURAN
a. Jalur dan ukuran dan detail pemasangan pipa tertera pada gambar, Kontraktor
hendaknya mentaati jalur dan ukuran-ukuran tersebut dan ikut menelitinya. Apabila
ada perbedaan harus dipertimbangkan dengan Direksi.
b. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut
jalur dan ukuran dalam gambar-gambar dan uraian/syarat-syarat pelaksanaan.
c. Kontraktor diwajibkan memberitahukan kepada Direksi setiap kali suatu bagian
pekerjaan akan dimulai untuk dicek terlebih dahulu ketetapan jalur dan kedalamannya.
d. Ukuran-ukuran patok dilapangan harus ditegaskan dan dipelihara dengan baik.
e. Semua pekerjaan dan pembuatan ukuran-ukuran patok yang berkaitan dengan
pekerjaan ini menjadi tanggungan Kontraktor dan dilaksanakan dengan alat meteran
dengan biaya sendiri dan Kontraktor.
f. Kontraktor harus membuat titik-titik tetap/bantu untuk memperlancar pelaksanaan
proyek.

5. PENGUKURAN KEMBALI DAN PEMATOKAN


5.1 Pengukuran Kembali
a. Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor haru mengadakan pengukuran kembali
dengan teliti panjang pipa sesuai jalurnya, lebar jalan atau lainnya sesuai permintaan
Direksi.
b. Alat-alat ukur yang digunakan harus dalam keadaan berfungsi baik dan sebelum
pekerjaan dimulai semua alat ukur yang akan dipakai harus mendapat persetujuan
dari Direksi. Baik dan jenis maupun dari kondisinya.
c. Cara pengukuran, ketepatan hasil pengukuran dan pembuatan serta pemasangan
patok bantu akan ditentukan oleh Direksi
d. Apabila timbul keragu-raguan dari pihak kontraktor dalam menginterpretasikan angka-
angka dalam gambar maka hal ini harus dilaporkan kepada Direksi untuk dimintakan
penjelasan.
e. Apabila terdapat perbedaan antara panjang yang tercantum dalam gambar dengan
hasil pengukuran ulang maka Direksi akan memutuskan hal itu.
f. Apabila terdapat perbedaan dalam pengukuran kembali, maka pengukuran ulang
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
5. 2 Pematokan
a. Kontraktor mengerjakan pematokan untuk menentukan jalur pipa sesuai dengan
gambar rencana, pekerjaan ini harus seluruhnya telah disetujui oleh Direksi sebelum
memulai pekerjaan selanjutnya.
b. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan pematokan tersebut Kontraktor harus
memberitahukan kepada Direksi sebelumnya sehingga Direksi dapat
mempersiapkan sesuatunya yang diperlukan untuk pengawasan pekerjaan. Pematokan
yang telah selesai diukur oleh Kontraktor harus telah diperiksa disetujui oleh Direksi.
SPESIFIKASI TEKNIS 1–3 National Urban Water Supply
(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
c. Kontraktor wajib menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, juru ukur dan
pekerja yang diperlukan oleh Direksi untuk melakukan pengawasan/pengujian hasil
pematokan atau pekerjaan lain yang serupa.
d. Semua tanda-tanda dilapangan harus disediakan dan dipasang sendiri oleh Kontraktor
dan
e. dijaga dengan baik. Apabila ada tanda-tanda yang rusak harus segera diganti dengan
yang baru dengan persetujuan dari Direksi.
f. Pembuatan dan pemasangan papan dasar (bouwplank) termasuk pekerjaan harus
dibuat dari kayu kelas II.
g. Pada keadaan dimana ada penyimpangan dan gambar rencana, Kontraktor harus
mengajukan gambar shop drawing. Direksi akan membubuhkan tanda tangan
persetujuan revisi pada lemba r gambar tersebut dan mengembalikannya kepada
Kontraktor.

6. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENGAWASAN LALU LINTAS


a. Sebelum dimulainya dan selama berlangsungnya pekerjaan, Kontraktor
diwajibkan untuk memasang tanda-tanda pengaman lalu lintas dengan ketentuan
sebagai berikut:
• Semua papan dan tanda-tanda perhatian harus dibuat dari papan tebal minimum
1,5 cm dengan warna dasar kuning dan tulisan "HATI-HATI ADA
PEKERJAAN ...." dengan warna hitam, dengan ukuran panjang 1 meter dan lebar
50 cm.
• Pada malam hari ditempat-tempat yang berbahaya bagi yang lewat harus
dipasang lampu merah yang cukup jelas dan terang menurut petunjuk Direksi
untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
• Pada alat-alat dan bahan-bahan yang terdapat ditepi jalan pada malam hari
harus juga diberi warna fluorescent yang bersinar bila tersorot cahaya.
b. Penutupan lalu lintas secara total tidak dibenarkan, kecuali setelah ada persetujuan dari
Direksi.
c. Kontraktor harus menjaga jangan sampai lalu lintas macet. Kontraktor harus
menyediakan orang untuk mengatur lalu lintas tersebut.
d. Setiap kecelakaan yang disebabkan karena kelalaian Kontraktor memberi pengaman
seperti tersebut diatas, sepenuhnya adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.

SPESIFIKASI TEKNIS 1–4 National Urban Water Supply


(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1

7. PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PERBAIKAN


7.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan meliputi pembongkaran, penggalian dan perbaikan serta pembuatan bangunan-
bangunan, jalan, gorong-gorong, jembatan atau hal-hal lain yang merupakan milik
Instansi/Negara dan milik perorangan yang terletak pada lokasi pekerjaan. Pekerjaan
Kontraktor menurut petunjuk-petunjuk Direksi dan syarat-syarat teknis dan instansi yang
bersangkutan.

7. 2 Pelaksanaan Pembongkaran dan Perbaikan


a. Kontraktor dalam melaksanakan pembongkaran atau penggalian harus diusahakan tidak
merusak bahan yang masih bisa dipergunakan dan melindungi bagian bangunan yang
berhubungan dengan pekerjaan ini, dan pelaksanaan harus sesuai dengan petunjuk
Direksi.
b. Pelaksanaan pembongkaran dan perbaikan yang menyangkut fasilitas umum harus
disediakan, dikerjakan dan pelaksanaan harus sesuai dengan petunjuk Direksi.
c. Persyaratan teknis terhadap perbaikan dan pemindahan bangunan yang dimaksud
dan belum tercakup dalam Spesifikasi akan ditentukan oleh Direksi berdasarkan informasi
dan instansi yang bersangkutan.
d. Pada tempat mana akan dibuat jalur galian pipa terdapat pengerasan bangunan, maka
sebelum pengerasan tersebut berikut pondasinya harus dibongkar harus mengajukan izin
ke Direksi.
e. Setiap bangunan/saluran, jalan atau lainnya yang dibongkar akibat pekerjaan ini
harus diperbaiki kembali seperti keadaan semula sehingga memuaskan Direksi.
f. Pagar dan tanaman atau pohon-pohon yang terkena pekerjaan ini harus dipindahkan,
disusun dan ditanam kembali. Atau singkirkan sesuai petunjuk Direksi.

7. 3 Bahan dan Bekas Bongkaran


a. Bahan yang masih dipergunakan seperti batu kali, ubin trotoar dan lain-lain harus
dibersihkan dan disusun dilokasi pekerjaan atau diangkut ketempat penyimpanan sesuai
petunjuk Direksi.
b. Bahan bekas bongkaran yang tidak dapat dipakai lagi harus disingkirkan dan dibuang
sesuai
dengan petunjuk Direksi.
c. Bahan bekas bongkaran milik pihak ketiga, sejauh pemilik menghendakinya kembali
diangkat ketempat yang akan ditentukan dekat tempat pekerjaan.
d. Segala biaya pekerjaan bongkaran, perbaikan, pemindahan dan pengangkutan bahan-
bahan yang dimaksud dalam pekerjaan ini menjadi beban Kontraktor.

SPESIFIKASI TEKNIS 1–5 National Urban Water Supply


(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1

8. BAHAN-BAHAN DAN PENYIMPANAN

8.1 Umum

a. Uraian
Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan berikut:
- Mematuhi standar dan spesifikasi yang digunakan.
- Untuk kekuatan, ukuran, buatan, tipe dan kualitas harus seperti yang
ditentukan pada gambar rencana atau spesifkasi-spesifikasi lain yang dikeluarkan
atau yang disetujui secara tertulis oleh Direksi.
- Semua produksi harus baru, atau dalam kasus tanah, pasir dan agregat harus
diperoleh dari suatu sumber yang disetujui.
- Untuk penyimpanan pipa pada jangka panjang (lebih dari 6 bulan) harus
diperhatikan pencegahan terjadinya distrorsi pada pipa. Dan juga dibutuhkan alas
papan untuk menghindari melengkungknya pipa dan harus pula dilindungi dari
goresan benda tajam.
- Pipa-pipa lurus harus diberi alas kayu dengan ukuran lebar minimum 75 mm setiap
jarak 1.5 meter. Tumpukan maksimum yang direkomendasikan adalah 2 meter.

b. Penyerahan
• Sebelum mengeluarkan satu pesanan atau sebelum perubahan satu daerah
galian untuk suatu bahan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi
contoh-contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan. Contoh tersebut harus
disertai informasi mengenai sumber, lokasi sumber, dan setiap klarifikasi lain
yang diperlukan oleh Direksi untuk memenuhi persyaratan-persyaratan
spesifikasi.
• Kontraktor harus menyelenggarakan, menempatkan, memperoleh dan memproses
bahan-bahan alam yang sesuai dengan spesifikasi-spesifikasi ini serta harus
memberitahu Direksi paling sedikit 15 hari sebelumnya atau suatu jangka waktu
lain yang dinyatakan oleh Direksi secara tertulis bahwa bahan tersebut dapat
digunakan dalam pekerjaan. Laporan ini berisi semua informasi yang diperlukan.
Persetujuan sebuah sumber tidak berarti bahwa semua bahan-bahan dalam sumber
tersebut disetujui.

8.2 Sumber bahan-


bahan
a. Sumber-sumber
Lokasi sumber bahan yang mungkin dapat digunakan yang diperlihatkan dalam
Dokumen- dokumen atau yang diberikan oleh Direksi, disediakan sebagai satu
petunjuk saja. Adalah tanggung jawab kontraktor untuk mengadakan
identifikasi dan memeriksa kecocokan semua sumber-sumber bahan yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dan untuk mendapatkan persetujuan
SPESIFIKASI TEKNIS 1–6 National Urban Water Supply
(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
Direksi.
Sumber bahan tidak boleh dipilih dan sumber alam dilindungi, hutan lindung,
atau dalam daerah yang mudah terjadi longsoran tanah atau erosi.
Tidak boleh ada kegiatan pada lokasi sumber bahan yang akan menimbulkan
erosi atau longsoran tanah, hilangnya tanah produktif atau secara lain
berpengaruh negatif dengan daerah sekelilingnya.
b. Persetujuan
Pemesanan bahan-bahan akan dilakukan jika Direksi telah memberikan
persetujuan untuk menggunakannya. Bahan-bahan tidak boleh di gunakan untuk
maksud lain dan pada yang telah disetujui oleh Direksi.
Jika kualitas atau gradasi bahan tersebut tidak sesuai dengan kualitas yang
disetujui
Direksi, maka Direksi dapat menolak bahan tersebut dan minta diganti.

8.3 Penyimpanan Bahan


a Umum
Bahan-bahan harus disimpan dalam cara sedemikian rupa sehingga bahan-bahan
tersebut tidak rusak dan kualitasnya dilindungi, dan sedemikian sehingga bahan
tersebut selalu siap digunakan serta dengan mudah dapat diperiksa oleh Direksi.
Tempat penyimpanan harus bersih dan bebas dari sampah dan air bebas pengaliran
air dan
kalau perlu ditinggikan. Bahan-bahan tidak boleh bercampur dengan tanah dasar, dan
bila diperlukan satu lapisan alas dasar pelindung harus disediakan.

b. Penumpukan Pipa
 Penumpukan Pipa harus ditumpuk dalam satu cara yang disetujui direksi,
sedemikian sehingga tidak terjadi pembengkokan. Tinggi tumpukan maksimum
adalah 3 meter.
 Penumpukan pipa harus ditumpuk secara terpisah atau dipisahkan dengan partisi
kayu.
 Penempatan tumpukan material dan peralatan, harus di tempat-tempat yang
memadai serta tidak boleh menimbulkan kemacetan lalu lintas dan membendung
lintasan air.
 Kontraktor harus melaksanakan penyiraman yang teratur pada jalan-jalan
angkutan, daerah lalu lintas berat lainnya serta penumpukan material lainnya,
khususnya selama musim kering.

c Bahan-bahan yang ditumpuk di Pinggir Jalan


Kontraktor harus memilih lokasi yang tepat untuk menumpuk bahan-bahan di pinggir
jalan, dan semua tempat yang dipilih harus keras, tanah dengan drainase yang

SPESIFIKASI TEKNIS 1–7 National Urban Water Supply


(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
baik, bebas dan menjadi adonan dan kering serta sama sekali tidak boleh
melampaui batas jalan tersebut dimana bahan-bahan tersebut dapat menimbulkan
bahaya atau kemacetan lalu lintas yang lewat.
Tempat penumpukan harus dibersihkan dari tumbuhan rendah dan sampah, dan
bila perlu tanah tersebut ditinggikan dengan grader.
Penempatan pipa dilokasi pekerjaan harus dubuat rapih menurut ukuran mal, dengan
sumbu memanjang tumpukan tersebut biasanya sejajar dengan garis tengah jalan.

9. PEKERJAAN TANAH
9.1 Lingkup Pekerjaan
Semua pekerjaan-pekerjaan penting untuk penggalian timbunan dan pekerjaan-
pekerjaan tanah yang lainnya yang diperlukan harus dilaksanakan sesuai dokumen kontrak
dan petunjuk Direksi. Dalam hal ini terdapat modifikasi pada spesifikasi Direksi akan
memberitahukan Kontraktor secara tertulis.

9.2 Pembersihan Lapangan


Lokasi pekerjaan yang telah diserahkan Direksi harus dibersihkan dari pohon,
semak, sampah dan bahan lain yang tidak diperlukan pada daerah sekitar lokasi
pekerjaan.

9.3 Pengupasan Akar dan Humus


a. Sebelum pekerjaan dimulai, terlebih dahulu tempat yang mana akan didirikan
bangunan dan sekitamya dibersihkan dan akar-akarnya dan tanah humus.
b. Bilamana terdapat akar tanaman atau tonggak kayu yang lebih dalam, harus dicabut
sampai bersih dan dibuang ditempat yang sudah ditunjuk oleh Direksi.

9.4 Galian Tanah


a. Dasar dan sisi galian dimana akan didirikan bangunan harus diselesaikan dengan
baik dan rapi menurut dimensi yang ditentukan gambar situasi, propil
memanjang/melintang dan potongan.
b. Garis ketinggian galian harus dilaksanakan sesuai dengan control line dan ketinggian
dasar yang direncanakan. Penyimpangan dan ketentuan ini hanyalah dapat diberikan
bila ada persetujuan tertulis dan Direksi.

c. Bilamana terdapat ketidak telitian titik-titik ketinggian dalam kontur atau gambar
dengan kenyataan, paling lambat 7 (hari) setelah perintah kerja dikeluarkan,
Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis kepada Direksi.
d. Jika galian tergali dalam dari kedalaman yang ditentukan, maka bagian kelebihan
tersebut harus diurug dengan pasir dan dipadatkan.
e. Jika pekerjaan galian selesai dikerjakan dan telah mendapat persetujuan Direksi
maka Kontraktor harus segera memulai dengan pekerjaan selanjutnya dan
SPESIFIKASI TEKNIS 1–8 National Urban Water Supply
(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
tidak boleh membiarkan galian yang telah selesai digali terlalu lama terbuka (lebih
dari 48 jam).
f. Pekerjaan galian pipa dianjurkan bertahap tidak telalu jauh untuk mencegah
kelongsoran, genangan, hambatan kerja atau lalu lintas akibat kemacetan
maksimum 300 meter.

9.5 Urugan Tanah/Timbunan


a. Urugan tanah yang dilaksanakan untuk pemasangan pipa sesuai dengan ukuran-
ukuran yang tercantum pada gambar perencanaan.
b. Tanah urugan harus bebas dari potongan kayu, akar-akar tanaman serta segala macam
kotoran
yang mudah lapuk.
c. Penimbunan tanah dilaksanakan lapis demi lapis dengan tebal maximum 30 cm,
sambil dipadatkan.
d. Sisa-sisa tanah/material bekas galian, setelah pengurugan selesai harus diangkat dan
dibuang jauh-jauh sehingga bersih dan rapih atau sesuai dengan petunjuk-petunjuk
Direksi.

9.6 Urugan Pasir


a. Urugan pasir harus dipadatkan lapis sccara manual.
b. Urugan pasir dilakukan disemua bagian-bagian yang sebagaimana ditunjukkan dalam
gambar pelaksanaan.
c. Tebal urugan pasir disesuaikan dengan syarat-syarat gambar pelaksanaan atau dalam
gambar pelaksanaan.
d. Pasir urug tidak boleh mengandung kadar lumpur lebih dari 30 % dan bebas dari
batu dan kerikil.

10. PERSYARATAN KHUSUS PEMASANGAN PIPA


10.1 Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan
Kontraktor harus memasang semua peralatan dan bahan-bahan yang disediakan sesuai
dengan yang ditetapkan dalam dokumen kontrak.

11. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN PIPA DAN PENGUJIANNYA


11.1 Umum
Kontraktor harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan pemasangan pipa
sesuai dengan dokumen pelelangan dan syarat-syarat yang tercantum dalam
spesifikasi teknis ini. Pekerjaan yang tidak tercantum dalam persyaratan-
persyaratan yang ditentukan akan dilaksanakan sesuai dengan praktek-praktek
yang bisa dikerjakan dan sesuai dengan persyaratan Direksi /Pemberi Tugas.

SPESIFIKASI TEKNIS 1–9 National Urban Water Supply


(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
11.2 Lintasan dan Sudut Belokan
1. Tanggung Jawab Kontraktor
Kontraktor harus bertanggung jawab atas persyaratan dasar bahwa pipa
dipasang sesuai dengan lintasan dan sudut belokan yang dikehendaki dengan
sambungan (fitting). Ka tup-katup (Valves) dan penguras (Drain) pada tempat yang
diperlukan.
2. Penyimpangan-Penyimpangan (Deviasi) oleh Struktur Lain
Jika terdapat hambatan yang tidak tampak dalam gambar dan akan mengganggu
kemajuan pekerjaan sehingga diperlukan perubahan-perubahan maka
Direksi/Pemberi Tugas berhak untuk merubah gambar-gambar rencana yang ada.
3. Berhati-hati dalam Penggalian
Kontraktor harus berhati-hati dalam penggalian dan persiapan galian, sehingga
lokasi yang tepat dan struktur-struktur lain dibawah dapat ditentukan. Kerusakan-
kerusakan yang terjadi atas struktur-struktur tersebut menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
4. Eksplorasi Bawah Tanah
Jika dikehendaki oleh Direksi/Pemberi Tugas, Kontraktor harus mengadakan penelitian
dan penggalian untuk menentukan lokasi struktur bawah tanah yang ada atas biaya
dibawah pengawasan Direksi/Pemberi Tugas.
5. Kedalaman Pipa
Semua pipa harus dipasang pada kedalaman sebagai berikut : D = 50 mm s/d 300 mm,
H= sesuai gambar
Dimana:

D = Diameter Nominal Pipa


H = KedalamanTimbunan

11.3 Pengendalian dan Persiapan Galian


1. Umum
Galian harus dibuat sedemikian, sehingga pipa dapat diletakkan pada lintasan dan
kedalaman yang dikehendaki. Penggalian hanya dilakukan sesuai dengan pipa yang
akan dipasang seperti yang diijinkan oleh Direksi/Pemberi Tugas.
Galian harus dikeringkan dan dijaga selama pelaksanaan, sehingga pekerjaan yang
dikerjakan dalam galian dapat aman dan efisien.
Untuk pipa PE, jika kedalaman galian tidak ditentukan, lapisan di bagian atas pipa
harus ditentukan sehingga mampu melindungi pipa dari beban luar, kerusakan yang
disebabkan oleh pihak lain, dan konstruksi jalan.
Jika memungkinkan pipa harus dipasang pada batas kedalaman minimum seperti
terlihat pada tabel di bawah ini :

SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 10 National Urban Water Supply


(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
Kondisi Pemasangan Kedalaman Minimum (mm)
Tak ada benda/material di atas yang menyebabkan
300
timbulnya beban
Terdapat beban/material di atas
Bukan jalan raya 450
Pada jalan raya yang dilengkapi konstruksi pendukung di 600
atasnya
Pada jalan raya yang dilengkapi konstruksi pendukung di 750
bawahnya
Pipa yang terletak dibawah jalan raya atau pada kondisi 750
konstruksi bangunan berat di atasnya

Kedalaman di atas hanya berlaku untuk pemasangan khusus seperti beban memanjang
pada pipa; pemadatan tambahan dari bahan penimbun sekitar pipa atau timbunan
pelindung, standar AS 2566 harus dipergunakan.

2. Lebar Galian
Lebar galian harus cukup untuk meletakkan pipa dan sambungannya secara baik.
Timbunan harus ditempatkan seperti yang disyaratkan. Galian harus dibuat dengan lebar
ekstra, jika diperlukan seperti untuk memasukkan penyangga-penyangga galian dan
peralatan pipa.
Lebar galian untuk keperluan pipa PE dapat berkurang dibandingkan dengan keperluan
untuk pemasangan pipa jenis lain, karena pengelasan “butt” atau elektrofussion dilakukan
di atas tanah kemudian pipa yang sudah tersambung diletakkan ke dalam galian.
Demikian juga dengan pipa berdiameter kecil ke dalam bentuk coil bisa disambung di atas
tanah dan kemudian diletakkan di dalam galian.
Lebar galian minimum harus mencakup untuk pemadatan bahan penyangga
samping
Rekomendasi Lebar Galian Berdasarkan Diamater Pipa

Diameter Pipa (mm) Lebar Galian (mm)


16 – 63 150
75 – 110 250
125 – 315 500
355 – 500 700
630 – 710 910
800 – 1000 1200

SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 11 National Urban Water Supply


(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
3. Ruang Penyambungan
Ruang penyambungan harus dibuat agar setiap sambungan dapat dikerjakan dengan
baik.
4. Penggalian dan Pembuatan Dasar Pipa
Galian harus dibuat sesuai dengan kedalaman yang dikehendaki, untuk membuat
dasar pipa yang rata dan seragam pada tanah serta padat untuk setiap
tempat diantara ruang penyambung. Setiap bagian dasar galian yang disyaratkan
harus diganti dengan bahan yang disetujui oleh Direksi.
5. Penggalian Pada Tanah yang Jelek
Jika dasar galian temyata tidak stabil atau mengandung bahan-bahan seperti debu,
sampah dan sebagainya yang menurut Direksi harus disingkirkan, maka Kontraktor harus
mengadakan penggalian dan membuang bahan-bahan tersebut. Jika menurut Direksi
diperlukan pondasi khusus seperti penggalian tanah atau penimbunan, Kontraktor harus
menyelesaikannya dengan petunjuk Direksi.
6. Penguat Galian
Jika diperlukan, galian dapat diberi penguatan agar tidak runtuh, juga untuk ancaman
pekerja dan pengamanan permukaan jalan serta bangunan-bangunan lainnya.
7. Pemakaian Bahan-Bahan Bangunan
Bahan-bahan bangunan yang dapat dipakai kembali untuk memperbaiki permukaan
bekas galian harus dipisahkan dan bahan-bahan buangan lainnya.
8. Penimbunan Bahan-Bahan Galian
Semua bahan-bahan galian ditimbun sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
pekerjaan, jalan orang dan lalu lintas. Bahan galian tidak boleh merusak bangunan-
bangunan perorangan lainnya.
9. Barikade dan Petunjuk Direksi
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan kerusakan, harus diadakan barikade, papan-
papan penunjuk, lampu-lampu merah dan penjaga secukupnya selama pekerjaan
berlangsung. Semua bahan-bahan penyangga peralatan dan pipa yang mengganggu lalu
lintas harus dilindungi dengan pagar atau barikade serta penerangan lampu seperlunya.
10. Pengamanan Lalu Lintas
Kontraktor harus mengatur perkerjaan sedemikian rupa, sehingga tidak menyebabkan
kemacetan lalu lintas. Jika lalu lintas terpaksa lewat diatas galian, Kontraktor
harus menyediakan jembatan plat baja atau semacam penutup yang sesuai dengan
panjang galian. Disamping itu Kontraktor juga harus mengatur lalu lintas.
11. Gangguan Pelayanan
Gangguan pelayanan untuk pekerjaan sambungan dan pipa baru ke pipa lama harus
dikerjakan sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu langganan dan tidak terlalu lama
menghentikan pipa dinas serta diusahakan agar daerah pelayanan yang terganggu
seminimal mungkin.

SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 12 National Urban Water Supply


(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1

11.4 Pemotongan Pipa

Pemotongan pipa untuk pemasangan pipa atau valve apabila diperlukan dapat dilakukan
Kontraktor dengan persetujuan Direksi dan dilakukan dengan alat yang sesuai/khusus
untuk jenis atau bahan pipa yang dipasang agar benar-benar terjamin
penyambungannya . Yang baik yaitu ujung yang smooth, sudut yang betul terhadap
sumbu pipa.
Pemotongan ujung-ujung pipa yang dilaksanakan di lapangan harus sama
pelaksanaannya bila dikerjakan di dalam pabrik. Pemotongan harus dengan mesin
pemotong yang sesuai yang memberi bekas yang licin pada yang ditentukan
terhadap sumbu pipa.

11.5 Pemasangan Pipa


1. Penurunan Pipa Kedalaman Galian
Untuk mendapatkan keamanan dan keberhasilan pekerjaan, Kontraktor harus
menggunakan semua peralatan dan fasilitas yang telah disetujui Direksi. Semua
pipa-pipa sambungan dan katup diturunkan kedalam galian dengan hati-hati
menggunakan derek, tali atau peralatan yang lain untuk menghindari kerusakan pipa
dan lapisan pipa. Pipa tidak boleh dijatuhkan kedalam galian, jika terjadi kenisakan
pada pipa, sambungan, katup atau peralatan lain sewaktu pengangkutan, harus
segera dilaporkan kepada Direksi untuk dilakukan perbaikan, membuang atau
mengganti bahan-bahan yang rusak.
2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan
Semua pipa dan sambungan harus diperiksa dengan teliti terhadap retak-retak dan
kerusakan lain pada waktu pipa berada diatas galian sebelum
pemasangannya. Ujung pipa harus diperiksa dengan seksama, karena bagian ini yang
paling mudah rusak pada waktu pengangkutan.
3. Pembersihan Pipa dan Peralatan
Pastikan bahwa ujung-ujung pipa dan fitting-fitting, flanges dan perlengkapannya
tidak menyentuh tanah aslinya.
4. Peletakan dan Penyangga Pipa
Harus dijaga agar bahan-bahan lain tidak masuk kedalam pipa ketika pipa
diletakkan pada waktu peralatan pipa berada dalam galian. Bahan yang digunakan
untuk penyangga harus disesuaikan dengan kebutuhan pada bahan pelindung. Untuk
pipa PE bahan penyangga harus dipadatkan dengan rata setebal 75 mm untuk pipa
sampai dengan diameter 250 mm dan 150 mm untuk pipa dengan diamater 300 mm
ke atas.
5. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menempatkan tee atau katup harus dikerjakan dengan rapih
dan teliti tanpa meyebabkan kerusakan pipa dan lapisannya serta ujungnya harus
halus.

SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 13 National Urban Water Supply


(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1

6. Arah Ujung Pipa Pada Pemasangan


Pipa harus dipasang pada ujung pipa yang menghadap kearah depan dan
pemasangan. Jika pipa diletakkan pada sudut 10 derajat atau lebih besar,
pemasangan dimulai pada bagian atas dan diawali dengan ujung pipa yang bersudut.
7. Kondisi yang Tidak Sesuai untuk Pasangan Pipa
Pemasangan pipa tidak boleh dilakukan jika menurut Direksi kondisi didalam galian
tidak memungkinkan.

11.6 Sambungan Flens Pipa CI/Steel (Flange Joint)

Setelah flens pipa sudah bersih permukaannya, semua alat-alat bantu harus disetel
dan dibaut dengan putaran secukupnya. Sebelum pekerjaan pembautan, semua baut dan
mur harus diberi gemuk dengan sempurna. Baut-baut harus dikunci dengan kunci-kunci
khusus sehingga dapat menjamin kesamarataan baut- baut pipa dengan kedudukan flens
pipa, sehingga terdapat tekanan yang sama pada seluruh permukaan dari flens.
11.7 Sambungan dengan Pengelasan Pipa CI/Steel

Permukaan yang akan dilas harus tanpa sisik lepas, karat, cat dan kotoran-kotoran
lainnya.
Semua pekerjaan las di bawah tata cara pengawasan yang mengikuti tata cara sesuai
dengan AWWA C-2000. Semua pengelasan harus sesuai dengan praktek pengelasan yang
baik dengan memperhatikan ketebalan unsur-unsurnya yang akan dilas dan bahannya.
Setelah pengelasan setiap jalur las, logam yang tertinggal harus dipapras atau diketok-
ketok untuk membebaskan tegangan susut, lalu disikat dengan kuas baja untuk
membersihkan terak, kotoran, cairan las, sebelum las berikutnya dilakukan.
Semua hasil las harus menunjukkan bagian-bagian yang seragam, logam yang halus,
pinggiran yang berbentuk bulu tanpa ada yang tumpang tindih, tanda ada yang keropos
atau tidak berarang. Pemeriksaan dengan mata pada pinggiran dan ujung hasil harus
tampak kesatuan yang baik pada logam induknya (dasarnya).
Pada waktu penggabungan dan pengelasan, unsur-unsur yang akan disusun harus
ditempatkan pada tempatnya dengan menggunakan jepitan yang cukup atau dengan cara
lain yang dapat memegang bagian-bagiannya pada kedudukan yang tepat dan bersentuhan.

11.8 Pekerjaan Sambungan Pipa PE


1. Umum
Penyambungan pipa dengan metoda “BUTT FUSSION” adalah proses termofusi yang
melibatkan pemanasan secara bersama di kedua ujung pipa yang akan disambung
sampai kondisi leleh tercapai pada kedua ujungnya. Lalu kedua ujung pipa
digabungkan pada tekanan tertentu untuk waktu yang tertentu sehingga terbentuk
sambungan yang senyawa.
Hasil penyambungan pipa harus tahan terhadap gaya tarik dan mempunyai kekuatan

SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 14 National Urban Water Supply


(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
yang sebanding dengan pipa itu sendiri. Metoda penyambungan jenis ini membutuhkan
plat pemanas elektrik untuk dapat mencapai suatu temperatur tertentu yang
dipergunakan untuk jenis pipa dari bahan PE 80 dan PE 100 untuk ukuran 90 mm ke
atas dengan SDR yang sama.
2. Peralatan
- Generator dipergunakan untuk memberikan daya listrik kepada pelat pemanas,
pemotong dan pompa hidrolik.
- Mesin BUTT FUSION dilengkapi dengan pengencang pipa, pemotong, pelat
pemanas, pompa hidrolik dan pengatur waktu.
- Roda penyangga pipa.
- Tenda Pengelasan.
- Alat Pembersih, kain katun atau handuk kertas (tissue)
- Alat Ukur Sambungan
- Termometer digital untuk memeriksa suhu pelat pemanas.
- Pipa dan penutupnya.
- Papan Landasan
- Pemotong Pipa
- Termoneter Udara
- Spidol Warna Putih
- Alat Pengukur Waktu
- Meteran Ukuran 12 meter.
3. Metode Penyambungan
Sebelum dimulainya pengelasan dilakukan hal-hal sebagai berikut :
- Adanya bahan bakar yang cukup pada generator dan dalam keadaan yang benar-
nbenar berfungsi. Demikian juga dengan semua perlengkapan-perlengkapan lain
seperti pada poin 2 di atas.
- Periksa dan pastikan pipa dan fitting-fitting yang akan disambung mempunyai
ukuran diameter dan SDR serta bahan yang sama.
o
- Pembuatan sambungan percobaan dengan temperatur pelat 180 C dengan
menggunakan potongan pipa dengan ukuran diameter dan SDR serta bahan yang sama.

- Tempatkan pipa pada penjepit (clamp) di mana ujung-ujung pipa berhadapan dengan
pelat pemotong dalam posisi lurus.
- Luruskan dan ratakan posisi seluruh komponen dengan menggunakan roller.
- Kencangkan penjepit untuk memegang pipa dan membulatkan kembali pipa.
- Tutup ujung pipa yang terbuka untuk mencegah pendinginan pelat oleh masuknya
udara kebagian dalam pipa.
- Nyalakan alat pemotong dan geserkan penjepit pipa perlahan sehingga ujung pipa
tepat berhadapan dengannya sampai terjadinya pemotongan permukaan pipa yang
kontinu.
- Jaga agar alat pemotong tetap menyala sementara penjepit dibuka untuk
SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 15 National Urban Water Supply
(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
menghindari terjadinya pemotongan permukaan yang tidak rata.
- Angkat alat pemotontg perlahan dan hindarkan persinggungan dengan permukaan pipa.
- Bersihkan sisa potongan dari mesin dan pipa.
- Periksa bahwa kedua permukaan sudah rata. Jika tidak ulangi proses pemotongan.
- Dekatkan kedua pipa dan periksa tidak adanya celah permukaan potongan.

Maksimum selisih diameter yang diijinkan


Selisih Diameter Diameter Pipa
1.0 mm 90 – 315 mm
2.0 mm 355 – 800 mm
2.5 mm > 800 mm

- Jika ketidaksesuaian tersebut lebih daripada di atas pipa harus diluruskan kembali dan
dipotong lagi.
- Buka dan kemudian tutup penjepit dan perhatikan tekanan tarik yang dibutuhkan untuk
mnggerakkan pipa bersama-sama secara hidrolik.
- Pindahkan lempengan pemanas dar tempat pelindungnya. Periksa bahwa pelat tersebut
bersih dan baik suhunya.
- Tempatkan pelat pemanas pada mesin dan tutup penjepit supaya bagian permukaan
yang akan disambung menyentuh lempengan. Gunakan sistem hidrolik dengan
mempergunakan tekanan yang ditentukan sebelumnya.
- Jaga tekanan yang dipakai sampai pipa mulai meleleh dan lelehannya merata 1 – 6 mm
terbentuk tiap ujungnya.
- Setelah lelehan awal muncul, tekanan pada sistem hidrolik harud dilepas supaya
pencatat tekanan tercatat nol dan tekanan tarik sedemikian rupa sampai pertumbuhan
lelehan terkontrol selama pemanasan. Periksa bahwa pipa tidak bergeser posisinya di
penjepit dan ujung pipa harus terus dijaga agar tetap kontak dengan pelat pemanas.
- Setelah pemanasan selesai, buka penjepit dan pindahkan pelat pemanas pastikan
bahwa pelat tidak menyentuh permukaan yang meleleh.
- Segera tutup penjepit (mengacu kepada perhitungan-perhitungan yang ada) dan
rekatkan permukaan yang sudah ditentukan sebelumnya.
- Jaga tekanan yang dibutuhkan untuk waktu pendinginan sesuai dengan yang
diindikasikan pada tabel.
- Setelah itu pipa yang disambung bisa dipindahkan dari mesin tapi tidak boleh
dipindahkan untuk periode berikutnya sama pada waktu pendinginan di atas
- Periksa sambungan untuk kebersihan dan keseragamannya dan cek bahwa lelehan
sesuai dengan batasan yang ditentukan.

SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 16 National Urban Water Supply


(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1

11.9 Pengujian Tekanan Hidrostatis


1. Umum
Uraian berikut ini adalah syarat-syarat yang diperlukan untuk pengujian sambungan
pipa dalam menjamin, tingkat kebocoran dapat ditekan sekecil mungkin.
Semua valve harus ditempatkan pada posisi terbuka dan penempatan valve pada
ujung pipa untuk mengeluarkan udara dari jalur pipa selama pengisian berlangsug.
Sesudah pipa dipasang dan sebagian ditimbun, pipa-pipa yang telah terpasang harus
diuji terhadap tekanan hidrostatis.
2. Pengujian Tekanan
-
Air harus perlahan dialirkan kedalam jalur pipa sampai semua udara dikeluarkan dari
jalur pipa dan air mengalir dengan bebas pada ujung pipa. Lebih baik lagi jika air
dialirkan ke jalur pipa dari titik terendah untuk memudahkan pengeluaran udara.
Tekanan harus dinaikkan terus menerus secara bertahap ke jalur pipa tanpa dikagetkan.

3. Lamanya Pengujian
Sebuah tekanan 1.3 kali dari maksimum tekanan kerja harus diterapkan pada jalur pipa
sampai1000 meter panjang dan untuk test penempatan valve. Tes tekanan pada situasi
ini harus ditahan minimal 15 menit dan alat pencatat tekanan diperiksa jika terjadi
penurunan tekanan. Selanjutnya sambungan harus benar-benar di inspeksi secara
visual untuik kemungkinan terjadinya kebocoran pada sambungan.
Sifat elastis dari pipa PE seperti yang diuraikan pada tes tekanan, bisa menyebabkan
pengembangan pada pipa dan volume perlu sedikit ditambah untuk mendapatkan
bacaan tekanan yang tepat. Penambahan volumen ini hanya 1 % dan dapat diterapkan
pada tekanan awal dan tekanan atersebut harus ditahan pada periode maksimum
selama 1 jam atau untuk waktu yang diperlukan untuk mengadakan inspeksi di seluruh
sambungan.
11.10 Penimbunan Kembali
1. Bahan Timbunan
Semua bahan timbunan harus bebas dari batu-batuan, sampah, debu atau bahan-bahan
lain yang tidak sesuai sebagai bahan timbunan.
2. Penggunaan Bahan Galian Sebagai Timbunan
Jika jenis bahan tidak dicantumkan dalam uraian pekerjaan maupun gambar, maka
Kontraktor dapat menimbun dengan galian yang terdiri dari bahan-bahan yang
mengandung lempung, pasir, kerikil, atau bahan lainnya yang dapat dipakai sebagai bahan
timbunan.
3. Penimbunan Pasir dan Kerikil
Jika penimbunan pasir dan kerikil tidak ditunjukkan dalam gambar dan menurut rencana
Direksi harus digunakan pada sebagian dari pekerjaan, maka Kontraktor harus
menyediakan dan menimbun dengan pasir atau kerikil sesuai dengan petunjuk Direksi
sebagai suatu pekerjaan tambahan.
SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 17 National Urban Water Supply
(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1

11.11 Pemasangan Katup (Valve) dan Penyambungan (Fitting)

1. Persyaratan Umum

Katup dan perlengkapan pipa lainnya, harus diatur dan dipasang pada pipa seperti yang
diisyaratkan pada bagian sebelumnya mengenai pembersihan peletakan dan
penyambungan pipa.

2. Lokasi katup

Lokasi katup dijalur pipa harus sesuai dengan ketentuan dan pengarahan yang diberikan
oleh
Direksi.

3. Bak Katup Permukaan (Surface Valve Box) dan Ruang Katup (Valve Chamber)

Surface valve boxes tidak boleh meneruskan goncangan atau tekanan pada valve, jadi
pemasangannya harus tepat dan lurus diatas valve. Mur dari katup harus dapat
dioperasikan dengan mudah melalui lubang pembuka dari ruang katup. Penutup dari
box tingginya harus sama dengan permukaan jalan aspal/tanah yang ada, ataupun
harus memenuhi level dan ketinggian yang ditentukan oleh Direksi.

4. Pemasangan Air Valve (Katup pembuang udara)

Air valve yang akan dipasang pada pipa HDPE dilaksanakan seperti tertera di dalam
gambar dan seperti ditentukan di dalam pasal ini. Pipa baja untuk kedudukan air valve
tercantum di dalam gambar setelah plat pembalut (Clamp Saddle) tersebut selesai dilas
dengan pipa, baru valve dipasang. Air valve harus dibaut dan dikunci dengan sempurna
pada Clamp Saddle sehingga kedap air.

5. Pipa Penguras (Wash Out)

Cabang penguras tidak boleh terendam alir sungai, saluran atau dipasang sedemikian
sehingga menyebabkan sifon balik ke sistem distribusi. Parit-parit pengeluaran dari
pengurasan pada saluran pipa harus digali ke parit terbuka yang terdekat atau ke saluran
air seperti tampak di gambar atau sebagaimana diperintahkan lain oleh Direksi. Pada
pipa pengeluaran dari pipa pengurasan, ruangan terbuat dari beton pra-cetak atau
bangunan pelindung parit mungkin diperlukan untuk dibangun yang rincian tipikalnya
adalah seperti tampak dalam gambar.

Saluran pembuangan (blow of branches) tidak diperbolehkan dipasang dan


disambung terendam di dalam air sungai kecil ataupun saluran/gorong- gorong
pembuangan air kotor. Cara-cara pemasangan blow of brances dengan cara-cara lain
harus meminta petunjuk dan ijin dari Direksi. Bila seandainya hal-hal tersebut di atas
diperbolehkan harus dijaga, agar jangan sampai terjadi pencemaran air di dalam pipa.

SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 18 National Urban Water Supply


(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1

11.12 Thrust Block

Semua perlengkapan pipa seperti tee, bend, valve, reducer, dan lain-lain dengan ukuran
DN 50 mm dan lebih besar harus diberi Trust block

Trust block terbuat dari beton K-175. Ukuran Thrust block ditunjukkan dalam gambar
standar/typical kecuali jika Direksi menentukan lain. Pipa-pipa yang akan dikelilingi
beton ini harus diletakkan benar-benar menurut garis dan ketinggiannya, di atas plat
beton pra-cetak dengan lobang-lobang berbentuk bel dan kemudian beton dicetakkan
sekeliling pipa dan digetarkan untuk membentuk massa yang padat dan homogen yang
melekat serapat-rapatnya dengan pipa. Tindakan hati-hati harus diambil untuk mencegah
terapungnya pipa selama pengecoran.

Beton yang mengelilingi pipa dalam parit harus dicorkan pada tanah langsung pada
bagian bawah dan sisi parit dan harus pada ukuran maksimum yang diperlihatkan pada
gambar. Dimana parit telah digali lebih besar dari pada lebar dan kedalaman minimum
yang diperlihatkan pada gambar. Kontraktor harus menyediakan tambahan beton dan
acuan yang diperlukan atas biaya sendiri.

11.13 Pemasangan Pipa Menembus Beton atau Pasangan Batu

Permukaan luar dari semua pipa yang dipasang ke dalam bangunan penahan air
harus disediakan dengan flens pudel dan harus dibersihkan secara menyeluruh dari
karat, serpihan, minyak, gemuk dan bahan-bahan lain yang mungkin menghambat
pelekatan yang baik antara pipa dan beton.

Dimanapun tidak dibenarkan terjadinya kontak logam antara pipa dengan tulangan atau
batangan yang tidak terisolasi. Dimana pipa dipasang menembus dinding maka sambungan
antara pipa dan dinding harus dibuat kedap air.

B. PELAKSANAAN

1. Pengelasan
a. Pengelasan konstruksi baja harus sesuai dengan gambar konstruksi,
dan harus mengikuti prosedur yang berlaku seperti AWS atau AISC Spesification.
b. Pekerjaan pengelasan harus dibawah pengawasan personil yang memiliki
persiapan teknis untuk pekerjaan tersebut.
c. Penyambungan bagian-bagian konstruksi baja harus dilakukan dengan las
listrik serta tukang lasnya sudah melalui ujian (test) dan harus memiliki ijazah
yang menetapkan kualifikasi serta jenis pengelasan yang diperkenankan kepadanya.
d. Bagian konstruksi yang segera akan di las harus dibersihkan dari bekas-bekas
cat, karat, lemak dan kotoran-kotoran lainnya.
e. Pengelasan konstruksi baja, hanya boleh dilakukan setelah dipersiksa
SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 19 National Urban Water Supply
(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
bahwa hubungan-hubungan yang akan dilas sudah sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang berlaku untuk konstruksi itu.
f. Kedudukan konstruksi baja yang segera akan di las harus menjamin situasi yang
paling aman bagi pengelas dan kualitas hasil pengelasan yang dilakukan.
g. Pada pekerjaan las, maka sebelum mengadakan las ulangan, baik bekas
lapisan pertama, maupun bidang2 benda kerja harus dibersihkan dari kerak
(slag) dan kotoran lainnya.
h. Pada pekerjaan, dimana akan terjadi banyak lapisan las, maka lapisan yang
terdahulu harus dibersihkan dari kerak (slag) dan percikan-percikan logam
sebelum memulai dengan lapisan las yang baru. Lapisan las yang berpori-pori,
rusak atau retak harus dibuang sama sekali.
i. Tempat pengelasan dan juga bidang konstruksi yang di las, harus terlindung dari
hujan dan angin kencang.

2. Lubang-lubang baut
a. Lubang baut untuk baut harus dilaksanakan dengan bor. Lubang baut harus lebih
besar 2.0 mm dari pada diameter luar baut. Pembuatan lubang baut harus dilaksanakan
di pabrik dan harus dikerjakan dengan alat bor.
3. Sambungan
Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan berlaku
ketentuan sebagai berikut :
a. Hanya diperkenankan satu sambungan.
b. Semua penyambung profil baja harus dilaksanakan dengan las tumpul/full penetration
butt weld.
4. Pemasangan percobaan/Trial erection
Bila dipandang perlu oleh MK, Kontraktor wajib melaksanakan pemasangan percobaan
dari sebagian atau seluruh pekerjaan konstruksi. Komponen yang tidak cocok atau
yang tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi dapat ditolak oleh MK dan
pemasangan percobaan tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan MK.
5. Pengecatan
a. Semua bahan konstruksi baja harus di cat.
b. Cat dasar adalah cat zink chromate buatan Danapaints atau setara, dan
pengecatan dilakukan satu kali di pabrik dan satu kali di lapangan. Baja yang akan
ditanam di dalam beton tidak boleh di cat.
c. Untuk lubang baut kekuatan tinggi/high strenghbolt permukaan baja tidak boleh di cat.
d. Cat akhir adalah enamel paint buatan Danapaint atau setara dan pengecatan dilakukan
2 kali di lapangan, kecuali bila dinyatakan lain dalam gambar atau spesifikasi arsitektur.
e. Dibagian bawah dari base plate dan/atau seperti yang tertera pada gambar harus di
grout dengan bahan setara "Master Flow 713 Grout", dengan tebal minimum 2,5 cm.
SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 20 National Urban Water Supply
(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
Cara pemakaian harus sesuai spesifikasi pabrik.

6. Pemasangan akhir/final erection


a. Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaannya dan harus dalam
keadaan baik. Bila dijumpai bagian-bagian konstruksi yang tidak dapat dipasang atau
ditempatkan sebagaimana mestinya sebagai akibat dari kesalahan pabrikasi atau
perubahan bentuk yang disebabkan penanganan, maka keadaan itu harus segera
dilaporkan kepada MK disertai usulan cara perbaikannya. Cara perbaikan tersebut
harus mendapat persetujuan dari MK sebelum dimulainya pekerjaan tersebut.
Perbaikan harus dilakukan dihadapan MK.
Biaya tambahan yang timbul akibat pekerjaan perbaikan tersebut adalah menjadi
tanggungan kontraktor.
Meluruskan pelat dan besi siku atas bentuk lainnya harus dilaksanakan dengan
cara yang disetujui. Pekerjaan baja harus kering sebagaimana mestinya, kantong air
pada konstruksi yang tidak terlindung dari cuaca harus diisi dengan bahan
"Waterproofing" yang disetujui. Sabuk pengaman dan tali-tali harus digunakan oleh
para pekerja pada saat bekerja ditempat yang tinggi, disamping pengaman yang
berupa "piatfrom" atau jaringan ("net").
b. Setiap komponen diberi kode/marking sesuai dengan gambar pemasangan
sedemikian rupa sehingga memudahkan pemasangan.
c. Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan sementara
harus digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan yang melewati tegangan izin.
Ikatan-ikatan itu dibiarkan sampai konstruksi selesai. Sambungan-sambungan
sementara dari baut harus diberikan kepada bagian konstruksi untuk menanhan
beban mati, angin dan tegangan-tegangan selama pembangunan.
d. Baut-baut, baut angkar, baut hitam, baut kekuatan tinggi dan lain-lain harus disediakan
dan harus dipasang sebagaimana mestinya sesuai dengan gambar detail.
Baut kekuatan tinggi harus dikencangkan dengan kunci momen (torque wrench).
e. Pelat dasar kolom untuk kolom penunjang dan pelat perletakan untuk balok,
balok penunjang dan yang sejenis harus dipasang dengan luas perletakan penuh setelah
bagian pendukung ditempatkan secara baik dan tegak. Daerah dibawah pelat harus
diberi adukan lambab/kerung yang tidak susut dan disetujui konsultan/MK.
f. Toleransi
Penyimpanan kolom dari sumbu vertikal tidak boleh lebih dari 1/1500 dari tinggi vertikal
kolom.

7. Pengujian Mutu Pekerjaan


a. Sebelum dilaksanakan pabrikasi/pemasangan, Kontraktor diwajibkan memberikan pada
MK "Certificate Test" bahan baja profil, baut-baut, kawat las, cat dari produsen/pabrik.
b. Bila tidak ada "Certificate test", maka Kontraktor harus melakukan pengujian atas baja
SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 21 National Urban Water Supply
(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
profil, baut, kawat las di laboratorium.
c. Pengujian contoh harus disiapkan untuk tiap type dari pengelasan dan tiap type dari
bahan yang akan di las. Pengujian bersifat merusak contoh dari prosedur dan kualifikasi
pengelasan harus diadakan sesuai dengan persyaratan ASTM A370.
d. Pengujian pengelasan yang tidak bersifat merusak :
e. Khusus untuk bagian-bagian konstruksi dengan ketebalan bagian yang dilas tidak lebih
dari 2 cm, pemeriksaan mutu pengelasan dilakukan secara visuil, bila ditemukan hal-
hal yang meragukan, maka bagian tersebut harus diuji dengan standar AWS D 1.0.
f. Khusus untuk las tumpul bila dianggap perlu oleh MK/ Konsultan harus dilakukan test
ultrasonic atau radiographic.
(1) Pengujian secara "Radiographic" harus sesuai dengan lampiran B dari AWS
Pengelasan dan operator pengelasan harus memberi tanda pengenal pada
baja seperti ditentukan dengan tanda-tanda yang lengkap dan sempurna.
- Fasilitas
Kontraktor sebaiknya menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan pengujian
secara "Radiographic" termasuk sumber tenaga dan utilitas lainnya tanpa
adanya tambahan biaya pada Pemberi Tugas.
- Perbaikan bagian las yang rusak : Daerah las yang diketahui rusak
melebihi standar yang ditentukan pada "AWS D 1.0" dinyatakan oleh
"Radiographic" harus diperbaiki dibawah pengawasan MK dan tambahan
"Radiographic" dari daerah yang diperbaiki harus dibuat atas biaya
Kontraktor.
(2) Pemeriksaan dengan "Ultrasonic" untuk las dan teknik serta standar yang
dipakai harus sesuai dengan lampiran C dari AWA D 1.0 atau - 75 : Ultrasonic
contact Examination or Weldments : E273-68: Ultrasonic Inspection of
Langitudinal and Spiral Welds or welded Pipe and Tubing (1974)
(3) Cara pemeriksaan dengan "Partikel Magnetic" harus sesuai dengan ASTM
(4) Cara pemeriksaan dengan "Liquid penetrant" harus sesuai dengan E109.
(5) Semua lokasi pengujian harus dipilih oleh MK.
e. Jumlah pengujian : jumlah pengujian yang akan dilaksanakan oleh
Kontraktor harus seperti yang ditentukan di lapangan oleh MK.
f. Pemeriksaan visuil pengelasan harus dilakukan ketika operator membuat las
dan setelah pekerjaan diselesaikan. Setelah pengelasan diselesaikan, las harus
disikat dengan sikat kawat dan dibersihkan merata sebelum MK membuat
pemeriksaannya.
Konsultan/MK akan memberikan perhatian khusus pada permukaan yang
pecah-pecah, permukaan yang porous, masuknya kerak-kerak las pada
permukaan, potongan bawah, lewatan/everlap, kantong udara dan
ukuran lasnya. Pengelasan yang rusak harus diperbaiki sesuai dengan
persyaratan AWS D 1.0.
SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 22 National Urban Water Supply
(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
g. Hasil pengujian dari laboratorium/lapangan diserahkan pada MK secepatnya.
h. Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan/las dan
sebagainya, menjadi tanggung jawab Kontraktor.

8. Syarat-Syarat Pengamanan Pekerjaan


a. Bahan-bahan baja profil dihindarkan/dilindungi dari hujan dan lain-lain.
b. Baja yang sudah terpasang dilindungi dari kemungkinan cacat/rusak yang
diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan lain.
c. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya
dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
d. Perlintasan Jalan Raya ( Crossing )
Untuk pipa-pipa yang melintasi jalan/crossing, pipa tersebut harus diberi
selubung/pengaman selebar jalan yang dimaksud seperti pada gambar, ukuran selubung
minimal 2 (dua) kali ukuran pipa yang menyebrang jalan, terbuat dari buis beton atau
lainnya sesuai dengan petunjuk Direksi Pengawas. Semua biaya yang terjadi dengan
adanya pekerjaan ini yang mengakibatkan adanya keruskan pada bangunan atau
lainnya yang ada disekitar lokasi perlintasan pipa ini menjadi tanggung jawab
rekanan, dan rekanan wajib untuk memperbaikinya dengan biaya ditanggung oleh
rekanan.
11.15 PIPA PE – POLYETHYLINE, FITTING DAN PERLENGKAPANNYA Bahan dan
Material Pipa

Polyethyline (PE) yang lebih dikenal dengan pipa plastis berisi. PE merupakan termo plastik
yang dibuat melalui temperatur tinggi, artinya pembuatan pipa baik bentuk maupun dimensi
dilakukan selama tahap pelelehan material resin.

Pipa PE saat ini digunakan secara luas untuk keperluan industri yang memanfaatkan sistem
perpipaan baik dengan tekanan maupun tidak bertekanan hingga diameter besar. Pipa PE ini
dapat digunakan baik untuk mengalirkan material cairan dalam keadaan bertekanan ataupun
cairan dengan pengaliran grafitasi, termasuk didalamnya mengalirkan air dan material
yang memiliki kandungan air seperti lumpur.

Material dan Bahan Pipa


Pipa PE memiliki struktur molekul tingkat tinggi yang sangat stabil dan dengan mudah
dikembangkan untuk kepentingan industri perpipaan. Polyethylene merupakan formula dasar
dari turunan utama POLYOLEFEIN. Formula -(CH2-CH2)n ini merupakan senyawa campuran
hidrokarbon yang ramah lingkungan.

Adapun keuntungn penggunaan pipa ini adalah ringan, fleksibel pemakaian, tingkat
kehilangan head akibat gesekan rendah, amterial yang kuat dan tahan terhadap temperatur
SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 23 National Urban Water Supply
(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
rendah serta tingkat resistensi tinggi terhadap bahan kimia. Pipa PE sangat terkenal karena
ketahanannya terhadap asam dan bahan perasa. Pipa ini baik untuk mengalirkan cairan

organik dan anorganik pada suhu 200 C. Namun demikian cairan dengan kandungan asam
yang sangat tinggi dapat merusak pipa.

Material pipa dan fitting tidak berasa dan berbau serta tidak membahayakan manusia. Dapat
direkomendasikan penggunaannya dalam industri makanan.

Pertimbangan Klas Tekanan


Pemilihan klas pipa dengan kekuatan tertentu tergantung kepada kondisi instalasi sistem
jaringan pipa. Sesuai standar Australia AS4130, berikut adalah hal-hal yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan sistem pipa :
Tekanan kerja actual
Temperatur
Jenis cairan yang dialirkan
Metoda pemeliharaan jaringan
Kehilangan tekanan eksternal
Abrasi
Pemilihan sistem katup pipa

Spesifikasi Pipa
Spesifikasi pipa HDPE PE 100 SNI 06 – 4829 – 2005 dan sambungan adalah sebagai
berikut :
Pipa HDPE PN 10 /SDR 17/S8
Berat jenis : >0,94 g/cm3
Kuat tarik : >20 MPa Elongation
: > 400 % Flexural Stress at Given Deflection
: 3% (Nilai Perubahan Arah Panjang)

Sistem Sambungan

Sambungan Elektrofusi
Metoda penyambungan pipa sangat sederhana yaitu cara penyambungan menggunakan
elektrofusi. Metoda sangat murah dan efesien. Dengan metoda ini dapat mengeleminir kelemahan
yang ada pada pelaksanaan dilapangan. Pelatihan untuk pelaksana lapangan sangat mudah
dilakukan. Demikian juga dengan penggunaan alat-alat bantu di lapangan yang sangat compatible
dan mudah dioperasikan.

Sambungan Flange
Penggunaan sambungan flange dapat dilakukan pada pipa dengan diameter in size 20 mm hingga

SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 24 National Urban Water Supply


(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
630 mm. Stub flange merupakan pilihan untuk memberikan ongkos pemasangan yang relatif lebih
ekonomis khususnya penyambungan. Pengerjaan dengan metoda ini relatif lebih mudah
dibandingkan dengan metoda penyambungan dilas.

Rangkaian sambungan dengan sambungan menggunakan stub flange memiliki kekuatan yang
hampir sama dengan menggunakan sambungan flange biasa. Untuk penyambungan dengan
metoda ini harus tetap menggunakan gasket. Rangkaian stub flange dilengkapi dengan baut-baut
yang secara langsung dan berhadapan dengan saling mengunci.

Baut ulir untuk flange pada sistem pipa PE sangat diperlukan seperti halnya penggunaannya ada
pipa- pipa stell.

Untuk rangkaian valve juga dilengkapi dengan stub flange dan tidak dapat dimodifikasi dengan
rangkaian flange lain.

Sambungan Leher (Treated)

Jenis sambungan ini adalah rangkaian sambungan tipe adaptor male and famale dengan diameter
pipa diatas 100 mm. Untuk sambungan yang menggunakan adaptor diperlukan pipa yang
ujungnya pemukaan pipanya tajam dan bagian pipa relatif dalam. Tidak diperkenankan
menggunakan pelumas untuk penyambungan sistem ini. Seluruh sistem penyambungan ini dapat

menahan tekanan tarik rata- rata 1200 Kpa pada suhu 20 0 C. Untuk cairan dengan temperatur
tinggi disarankan menggunakan metoda penyambungan ini.

Coupling Jenis Shoulder


Sambungan dengan metoda ini sangat cocok digunakan untuk pipa dengan diameter < 50 mm
sampai
500 mm. stándar penyambungan pipa dengan coupling ini menawarkan alternatif lain yang lebih
ekonomis dibanding dengan metoda sambungan menggunakan flange.

Pemilihan Sambungan
Pemilihan jenis sambungan tergantung
dari :
Diameter pipa
Kondisi lapangan
Jenis pipa

Sambungan jenis mekanis sering digunakan dari pada penyambungan antara pipa dengan
accessories seperti valve, meter air, dan lainnya. Selain itu dipergunakan juga untuk
penyambungan dengan material pipa yang berlainan, diperlukan tenaga ahli khususnya untuk
sambungan sistem pengelasan.

SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 25 National Urban Water Supply


(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
Sambungan dengan sistem flange selain untuk mempermudah dan cepat, dapat dilakukan
pada berbagai cuaca. Selain itu sistem ini cukup dipercaya sekalipun dilakukan oleh tenaga biasa.
Keuntungan lain adalah minimnya kerugian akibat muai susut penyambungan las.

Fitting
Fitting tanpa spigot tidak cocok untuk penyambungan dengan menggunakan pengelasan
elektrofusi. Spigot yang ada terlalu pendek sehingga riskan digunakan kembali apabila ada
kesalahan dalam pelaksanaan pengelasan sambungan pertama, dan hal ini tidak dapat
diperbolehkan.

Pemberian Tanda
Pada bagian luar setiap fitting harus diberi tanda yang
meliputi :
Diameter nominal
Klas pipa
Nama pabrik pembuat/manufaktur
Merek dagang serta waktu (bulan dan tahun) manufaktur/pembuatannya

Setiap pipa lengkung (bend dan elbow) juga diberi tanda seperti tersebut diatas termasuk besar
sudut lengkung pada setiap sisi. Setiap pemberian tanda tersebut tidak boleh mempengaruhi segi
kekuatan pipa danfitting-fittingnya.

11.16 PERBAIKAN KEMBALI

Rekanan berkewajiban serta bertanggung jawab untuk perbaikan kembali seperti


keadaan/konstruksi semula (sebelum pemasangan pipa) dengan konstruksi dan kualitas
minimal harus sama, untuk semua bangunan dan konstruksi lainnya yang rusak oleh
Rekanan akibat pelaksanaan pekerjaan pemasangan pipa antara lain :
Jalan aspal harus kembali beraspal
Jalan berbatu kembali berbatu
Trotoar beton harus kembali berbeton
Bidang tanah berumput/tanam-tanam yang rusak harus kembali berumput/tanam-
tanaman seperti semula
Dan lain-lain yang dijumpai selama pelaksanaan pekerjaan

Biaya yang timbul perbaikan ini adalah tanggung jawab Rekanan. Setelah pemasangan
pipa, sisa- sisa tanah/material bekas galian/urugan harus diangkut dan dibuang ke
tempat yang disetujui Direksi Pengawas sehingga bersih/rapi dan biaya yang timbul untuk
pekerjaan ini adalah tanggung jawab Rekanan.

11.17 Pengujian Tekanan Hidrostatis Umum

11.17.1 Umum

SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 26 National Urban Water Supply


(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
Uraian berikut ini adalah syarat-syarat yang diperlukan untuk pengujian sambungan pipa
dalam menjamin, tingkat kebocoran dapat ditekan sekecil mungkin.

11.17.2 Pengujian Tekanan

Sesudah pipa dipasang dan sebagian ditimbun, pipa-pipa yang telah terpasang harus diuji
terhadap tekanan hidrostatis.

Pengujian harus dilaksanakan dalam dua


tahap :

Uji bagian yang tidak melebihi 500 m panjang pasangan pipa.

Uji akhir dari keseluruhan pekerjaan setelah selesai.

Air yang diperlukan untuk pengisian dan pengujian pipa harus diperoleh dari sumber yang
disetujui dan harus kualitas air bersih. Biaya air untuk pengujian harus ditanggung oleh
Kontraktor.

11.17.3 Lamanya Pengujian

Lamanya pengujian tekanan harus paling sedikit 2 jam atau sesuai dengan
pengarahan Direksi, dan dilanjutkan dengan membuka ball valve pada ujung lainnya
untuk memperlihatkan ketinggian tekanan airnya.

11.17.4 Prosedur

Untuk pipa dengan diameter 300 mm atau lebih kecil, setiap segmen pengetesan harus
diisi perlahan-lahan dengan air dan harus diuji dengan pengujian tekanan sebesar 8-

10 kg/cm2 dengan memakai pompa uji tekan yang dihubungkan kejalur pipa yang
telah disetujui Direksi.

Sebelum dilakukan pengujian, Kontraktor harus membuat kepastian, bahwa semua


cabang saluran keluar yang menerima gaya dorong pada ujungnya sudah dipasang
dengan baik dan bahwa urugan kembali bagian bawah sudah selesai sampai
ketinggian 100 mm di atas permukaan atas pipa, dengan semua sambungan pipa
yang berda di bagian parit yang masih terbuka. Kontraktor harus memberitahu
sebelumnya kepada Direksi tidak kurang dari
48 jam mengenai maksudnya untuk menguji suatu bagian dari pasangan
pipa.

11.17.5 Menghilangkan Udara Sebelum Pengujian

Sebelum diadakan pengujian tekanan, seluruh udara dari pipa harus dikeluarkan. Jika
tidak, terdapat katup udara yang permanen pada setiap titik yang tinggi harus
memasang Corporation Cock” pada titik tersebut sesuai dengan arahan dari Direksi,
sehingga udara dapat dikeluarkan dengan air.

SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 27 National Urban Water Supply


(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1

11.17.6 Pemeriksaan dibawah Tekanan

Pipa, perlengkapan katup-katup dan sambungan lain terbuka harus betul-betul


diperiksa selama pengujian tekanan. Jika terlihat adanya kebocoran, sambungan
harus dikencangkan. Setiap terjadi retakan atau kerusakan pada pipa,
perlengkapan atau pada katup-katupnya pada waktu pengujian, maka harus
disingkirkan dan diganti sesuai dengan petunjuk Direksi dan Pengujian harus
diulangi sampai mendapat persetujuan dari Direksi.

11.17.7 Pengujian Kebocoran

Pengujian kebocoran dilakukan sesudah pengujian tekanan diselesaikan dengan


baik. Alat pengukuran dan peralatan untuk pengujian kebocoran ini disediakan oleh
Kontraktor, peralatan pipa, sambungan-sambungan serta alat-alat lainnya yang
membantu pengerjaan pengujian ini. Lamanya waktu setiap pengujian, kebocoran
ini adalah 2 (dua) jam dan selama pengujian, pipa harus beroperasi pada tekanan
normal pipa tersebut.

Kebocoran akan didefinisikan sebagai jumlah air yang harus disediakan pada pipa
yang baru dipasang untuk mengatur tekanan sesudah udara dalam pipa tidak akan
diterima bila kebocoran lebih besar dari nilai yang tertera dalam tabel berikut ini.
Semua nilai dalam tabel ini dihitung berdasarkan standard AWWA.

12. Variasi Kebocoran yang Diijinkan

Jika pada pengujian terhadap pipa yang terpasang terjadi kebocoran yang lebih
besar dari tabel yang diberikan diatas, maka letak kebocoran harus ditemukan dan
Kontraktor harus memperbaiki sambungan yang bocor dan diuji kembali atas biaya
Kontraktor.

Tidak ada pasangan pipa yang diterima jika kebocoran untuk bagian yang diuji
tersebut lebih banyak dari (dinyatakan dalam liter tiap 100 m pasangan pipa) seperti
ditentukan dalam tabel di bawah.

13. Penimbunan Sebelum Pengujian

Jika diinginkan penimbunan sebagian, karena masalah gangguan lalu lintas atau
keperluan lain, maka Kontraktor harus mengerjakan dengan petunjuk Direksi.

SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 28 National Urban Water Supply


(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
Tabel Kebocoran yang Diperkenankan (l/jam/100 m pipa)

Pengujian Tekanan Diameter (mm)

(Kg/cm2) 50 75 100 150 200 250

8 - 10 1.2 1.6 2.0 2.5 3.3 4.0

300 350 400 500 600 800

8 - 10 4.70 5.10 6.8 8.8 11.0 13.4

13.1 Pembersihan dan Sterilisasi Pasangan Pipa

Jika diperintahkan oleh Direksi, pasangan pipa harus dibersihkan agar mengalirkan air
yang deras. Untuk keperluan ini Kontraktor harus menyediakan semua tenaga yang
diperlukan, peralatan dan bahan-bahan. Ketika pekerjaan pipa sedang diisi untuk diuji akhir.

Kontraktor harus memasukkan larutan chloor kedalam pasangan pipa pada tempat-
tempat yang dipilih sebagaimana diperintahkan Direksi.

Kontraktor harus menjamin bahwa semua pekerjaannya yang menangani larutan chloor,
dilindungi secukupnya dengan pakaian yang sesuai termasuk pelindung mata dan sarung
tangan karet.

Kontraktor juga harus menjamin bahwa larutan chloor tersebut ditangani dengan sangat
hati-hati sehingga tercegah tumpah ketanah atau masuk kedalam saluran air yang ada,
dan harus menyediakan semua pekerja yang diperlukan, peralatan dan bahan-bahan
untuk sterilisasi. Pipa yang akan disterilisasi dicuci dengan bersih, kedalam pipa
dimasukkan larutan chloor dengan kadar
100 mg/l. Larutan tersebut dibiarkan selama 24 jam. Jika setelah 24 jam, larutan tersebut
tidak mengandung chloor yang berlebihan.

Desinfeksi dilakukan dengan cara pembilasan terhadap pipa dengan air berkecepatan tinggi,
sampai endapan yang ada di dalam terbuang keluar. Kontraktor harus menyediakan
semua peralatan dan air yang diperlukan dalam pengujian kualitas air. Air yang dipakai
untuk pengujian ditanggung Kontraktor.

13.2 PENGURASAN PIPA

Rekanan harus mencuci semua pipa yang sudah selesai dipasang. Air yang dipakai untuk
mencuci pipa tersebut adalah air bersih (potable) yang disetujui Direksi Pengawas.
Pengurasan dilaksanakan mulai dari hulu pipa yang sudah dipasang dan dibuang
kesaluran-saluran drainase, secara berangsur-angsur segala kotoran-kotoran yang ada

SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 29 National Urban Water Supply


(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
didalam pipa dibersihkan.

14. DESINFEKSI

Setelah semua pipa terpasang dan dikuras, semua pipa-pipa tersebut seluruhnya
didesinfeksi oleh rekanan. Pekerjaan desinfeksi tidak dapat dilaksanakan tanpa ada
persetujuan Direksi Pengawas.

Air dan bahan-bahan kimia yang dipakai untuk desinfeksi menjadi tanggung jawab Rekanan.
Desinfeksi didalam pipa dilakukan dengan mengisi air yang dicampur dengan chlor sebanyak
10 mg/liter kedalam pipa.

Setelah 24 jam sisa chlor harus diperiksa dan bila dari hasil pemeriksaan tersebut ternyata
sisa chlor lebih dari 5 mg/liter berarti pekerjaan desinfeksi tersebut sudah memenuhi
persyaratan.

Bila dari hasil pemeriksaan tersebut menunjukan sisa chlor kurang dari 5 mg/liter, maka
chlor harus ditambah dan dicampur dan selanjutnya ditunggu selama 24 jam lagi dan
pemeriksaan dilakukan kembali. Demikian seterusnya sampai sisa chlor lebih dari 5 mg/liter.

15. PENGECATAN

Semua pipa baja yang terbuka terhadap udara, harus diberi dua lapisan cat dasar setelah
dipermukaan pipa terlebih dahulu dibersihkan dan sudah kering.

Semua bagian-bagian besi baja yang terdapat pada jembatan pipa seperti pipe support,
klem pipa, anchor dan lain-lain harus pula diberi cat.

Sermua sambungan pipa baja yang dilas. Setelah selesai dilas bagian dlam dan luar harus
diperbaiki kembali. Bagian pipa yang sudah diperbaiki tersebut harus dicat dasar anti karat
Zinchromate setara ICI minimum 2 lapis dan dicat akhir dengan cat besi tahan karat
minimum 2 lapis. Rekanan harus memberikan perhatian lebih besar pada pengaruh
pengkaratan terhadap pipa baja, terutama untuk pipa baja yang dipasang didaerah pantai
atau sungai dan rawa-rawa pasang surut.

16. PERSYARATAN TEKNIS TAMBAHAN

1. Setiap kegiatan pengadaan/pemasangan pipa (Baja, GIP, Daktail Polietilena, Fiberglas,


dan Meter Air) harus didasarkan pada persyaratan-persyaratan teknis sesuai dengan SNI
atau SK-SNI yang telah ada. (daftar SNI atau SK-SNI terlampir).
a. Polietilena (HDPE) : SNI 06 – 4829 – 2005

SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 30 National Urban Water Supply


(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
2. Setiap Pengadaan / Pemasangan Barang harus mencantumkan mutu dan kelas pipa dalam
persyaratan teknis dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Polietilena : Pipa Polietilena harus memenuhi jenis dan klasifikasi bahan yakni
PE 100 SNI 06 – 4829 – 2005

3. Untuk menjaga jaminan kualitas Produk dari Produsen Pipa khususnya pipa HDPE, maka
perlu diadakan kegiatan Supervisi oleh pabrikan. Supervisi ini dimaksudkan untuk
memastikan kualitas pipa setiap pabrikan disamping kualitas pemasangan sambungan /
joint pipa dilapangan.

17. PENIMBUNAN KEMBALI SETELAH PENGETESAN

a. Bahan Timbunan

Semua bahan timbunan harus bebas dari batu-batuan, sampah, debu atau bahan-bahan
lain yang tidak sesuai sebagai bahan timbunan.

b. Penggunaan Bahan Galian Sebagai Timbunan

Jika jenis bahan tidak dicantumkan dalam uraian pekerjaan maupun gambar, maka
Kontraktor dapat menimbun dengan galian yang terdiri dari bahan-bahan yang
mengandung lempung, pasir, kerikil, atau bahan lainnya yang dapat dipakai sebagai
bahan timbunan.

c. Penimbunan Pasir dan Kerikil

Jika penimbunan pasir dan kerikil tidak ditunjukkan dalam gambar dan menurut rencana
Direksi harus digunakan pada sebagian dari pekerjaan, maka Kontraktor harus
menyediakan dan menimbun dengan pasir atau kerikil sesuai dengan petunjuk Direksi
sebagai suatu pekerjaan tambahan.

18. SPESIFIKASI TEKNIS BAHAN ASSESORIES YANG DIIYARATKAN

a. Pipa HDPE Ø 250, 200, 150, 100 mm (PN 10 - SDR 17)


1. Spesifikasi Pipa
Pipa yang diadakan adalah jenis Pipa Polyethylene (PE) yang didefinisikan dalam
spesifikasi ini adalah untuk mendistribusikan air minum (pootable water). Pipa
Polyethylene (PE) adalah pipa yang dibuat secara extrusi dari bahan polythelene yang
terdiri dari antioksidan, stbilitas UV dan pigmen. Temperatur air dan temperature
dalam tanah pada kedalaman pipa akan berkisar 20°C – 30°C pada sebagian besar
SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 31 National Urban Water Supply
(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
lokasi. Semua pipa dan alat penyambung harus didesain untuk menerima tekanan
kerja minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) . Pipa PE 100 harus dilakukan
pengetesan dilapangan dengan cara memberikan tekanan hidrostatik 1,5 kali dari
tekanan rencana (pressure Design) yang diijinkan.

2. Sertifikat Analisia Pipa


Pastikan bahwa pipa sudah sesuai dengan Spesifikasi yang disyaratkan, yaitu dengan
cara memeriksa sertifikat analisa pipa, yang antara lain meliputi :
a. Sertifikasi Food Grade dari lembaga independent yang diakui kredibilitasnya
untuk produk pipa yang terbebas dari toxicology (tidak beracun) untuk
mengalirkan air siap minum yang meliputi :
 Material, bahan dan compound
 Sistem produksi
 Peralatan produksi
 Produk (Pipa HDPE)
b. Certificate Of Analysis yang dikeluarkan oleh produsen polymer (produsen
bahan baku PE) yang mencantumkan :
 Tanggal produksi
 Jumlah raw material dalam kg/ton
 Melt flow rate (190°C/5 kg) dengan rentang ukur 0,2-1,7 g/10 min
(sesuai SNI 06-4829-2005 5.2 (d)).
 Polyethylene berdenstitas tinggi (HDPE) dengan tingkat kepadatan
0,95- 0,96 g/m3 (sesuai SNI 06-4829-2005 5.2 (c)).
 Bahan baku sudah tercampur karbon hitam sesuai B 184 (ASTM D
1603) dan SNI 5.1.2 sebesar 2,3 %. .
 Mengandung antioksidan sesuai B162 (ASTM D 3895) nilai 38 min
dan sesuai cara prosedur pengujian SNI 06-4829-2005 9.9.1.4.2.
pengukuran waktu induksi oksidasi.
c. Produsen pipa melampirkan Bill of Loading dan packing list bahan baku
PE. sesuai dengan yang tertera pada Certificate of analisys point a.
d. Dari data-data tersebut point a. Maka ada jaminan bahwa nilai kekuatan
/ tegangan minimum yang diijinkan (MRS=Minimum Required Strenght)
untuk PE pada temperatur 20°C selama 50 tahun sebesar ± 10 Mpa
(N/nm2) sesuai IS) 9080:2003 (E), didukung dengan lampiran Bodycote
Certificate dengan metode pengetesan sesuai ISO 12162 : 1995 (E).
e. Produsen pipa harus melampirkan Mill Certificate hasil hidrostatic Test
long term, yaitu pengetesan pipa pada temperatur 20°C serta ditahan
sampai 100 jam, tegangan induksi/hoopstress mencapai 12,4 Mpa
dengan hasil tidak bocor/tidak pecah (no leakage/no rupture).

b. PRV Ø 300mm + Logger (sesuai gambar)

c. Pengadaan PRV DMA+Logger (set) Ø 250 mm (sesuai gambar)

d. Pengadaan PRV DMA+Logger (set) Ø 200 mm (sesuai gambar)

e. Pengadaan All Flange Tee HDPE Ø 350x100 mm (sesuai gambar)

f. Pengadaan Stub End Flange HDPE Ø 250 mm (sesuai gambar)

SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 32 National Urban Water Supply


(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
g. Pengadaan Gate Valve
1. Dimensi sesuai dengan standard BS 5581-1
2. Desain BS 5163:1986
3. Flange connection & drilling : ISO 7005-2/BS EN 1074/BS EN 1171/BS EN 1092-2
4. Body & disc : Ducticle Iron GGG50/GJS500-7
5. Stem : SS AISI 420/431
6. Bonnet : Ducticle Iron GGG50/GJS500-7+EPDM
7. Gasket : EPDM
8. Marking : Emboss untuk tahun produksi pada bodi valve

Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), maka gate valve yang
ditawarkan adalah gate valve dari jenis “Non Rising Stem”.[B
 Valve harus memenuhi standar “Gate Valve for Water and Other Liguids” (AWWA
C 500) atau standar internasional lain yang sama atau yang lebih tinggi
kualitasnya dan didesain khusus untuk tekanan kerja
 Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel harus dilengkapi dengan kunci T
(Tee Key) minimal satu buah dan maksimum saw untuk sebap 20 buah yang
seukuran
 Tee Key tersebut dilengkapi dengan pendongkel tutup surface boxlstreet caver
dan terbuat dari baja ST 40 yang lelah digalvanis
 Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) diperlukan extension spindle maka
material tersebut terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis
 Harga penawaran exlension spindle sudah termasuk potongan pipa PVC untuk
melindungi extension spindle tersebut dari urugan tanah
 Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari besi tuang kelabu atau bahan
dengan kualitas lebih tinggi.
 Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan dudukan dari logam
perunggu, tangkai valve jenis non-rising dan dengan katup yang solid (solid
wedge gate). Valve harus cocok untuk pemasangan dengan posisi tegak (vertical
mounting). Valve harus dirancang untuk saluran air yang bebas hambatan yang
mempunyai diameter tidak kurang dari diameter nominal valve apabila dalam
posisi terbuka.
 Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan valve seperti telah
dispesifikasikan diatas dan harus dalam posisi terbuka. Tinggi dari stuffing box
tidak boleh kurang dari diameter valve. Packing pada stuffing box harus terbuat
dari asbes atau bahan lain yang sesuai dan disetujui engineer. Packing dari hemp
atau jute (rami) tidak boleh digunakan. O-ring stem seal dapat digunakan atas
persetujuan engineer dan seal ini harusterdiri dari 2 (dua) buah O-ring seal dan
paling sedikit 1 (satu) buah ditempatkan diatas stem-collar dan dapat dilakukan
penggantian dalam keadaan tekanan kerja penuh dimana valvenya dalam posisi
terbuka penuh.
 Gasket diantara bagian valve diatas dan bawah pada ulir stem bagian atas adalah
berbentuk O-Ring, bukan gasket model flat gasket
 Stem terbuat dari stainless steel SS420 yang ulir dikompres (roll thread) dan
memenuhi standard Class B, BS 5163-18.3, baik dari diameter maupun
kekerasannya yang mana aman untuk dioperasikan dengan T key
 Baut katup harus terbuat dari stainless steel 304
 Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari grey cast iron, rata dan tahan
terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang padat. Tutup
harus disertakan pada surface box tersebut. Joint antara tutup dengan badan
tidak berupa engsel melainkan dihubungkan dengan baut. Ukuran surface box
disesuaikan dengan masingmasing dimensi valve dan sudah dicoating dengan anti
karat.
 Adanya tahun pembuatan pada body valve (embossed)
 Coating katup harus mengikuti powder epoxy coating dengan ketebalan coating
minimal 250 micron
 Gate Valve harus sesuai dengan EN 1074-1 dan EN 1074-2 dan dibuktikan dengan
laporan hasil pengujian Manual Cycle Test : 250 cycle dan elektrik dan pneumatic
SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 33 National Urban Water Supply
(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
Cycle Test : 2500 Cycle

h. All Flange Bend HDPE 90° Ø 350 mm (sesuai gambar)


i. Meter Air Elektromagnetik Ø 250 mm (sesuai gambar)
j. Blind Flange Ø 250 mm (sesuai gambar)
k. Air Valve Ø 100 mm (sesuai gambar)
l. Baut/Mur (sesuai gambar)
m. Ring(sesuai gambar)
n. Packing(sesuai gambar)
o. Ultrasonic Flow Meter (sesuai gambar)
p. Ground Stick Leak Decector (sesuai gambar)
q. PRV Ø 100mm + Logger (Double Pilot ) Zona 3 (sesuai gambar)
r. PRV Ø 100mm + Logger (Double Pilot ) Zona 2 (sesuai gambar)

s. Air Valve Ø 100 mm Zona 3


 Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal-hal
sebagai berikut :
a. dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pompa
b. dapat memasukkan udara selama penggelonloran.
c. Dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam pipa
d. Dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan
e. Aman terhadap vakum
 Seluruh air valve dengan standar flange JIS-B2213. setiap valve lengkap dengan
mur, baut, ring dan dudukan (stool). Ukuran sesuai dengan yang diberikan pada
uraian pekerjaan.
 Badan air valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung dari ebonit,
stainlees steel atau Acrynolitrie Butediene Steel.
 Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees steel, bronze atau ABS.
 Air valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas tekanan kerja dan tidak
menunjukkan gejala kebocoran.
 Juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum 0,1 bar.
 Rekanan harus menyediakan katup penutup (isolating valve) secara terpisah
untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu (butterfly valve) dengan
spesifikasi sbb:
a. Setiap badan valve terbuat dari ductile iron dengan rubber seal, disc, valve
shaft dan peralatan mekanisme operasional yang mengikuti ‘Standards for
Rubber seated Butterfly Valves’ (AWWA Designation C 504) atau standard
Internasional lain yang disetujui yang sama atau lebih tinggi kualitasnya dari
yang disebutkan.
b. Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut 90° dari posisi
terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu perputaran valve harus horizontal.
c. Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai dengan
standard SNI/ISO
d. Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk pengawasan dan
perbaikan,
e. Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara manual harus
dapat mengunci sendiri sehingga tangga aliran air atau vibrasi tidak
mengakibatkan piringan berpindah dari tempatnya semula.
f. Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan (bila tertutup
rapat) sama dengan rate tekanan pada pipa.
g. Seluruh valve harus mengikuti spesifikasi dan harus dapat membuka atau
menutup bila tidak dioperasikan dalam periode yang lama.
h. Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti “Specification for
Grey Iron Casting for Valves, Flanges and Pipe Fittings kelas B (ASTM
Designation A 126) atau ductile iron (ASTM 536). Flange harus mengikuti
standard JIS-8 2213. Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi
yang seharusnya. Type air valve harus sesuai dengan spesifikasi dibawah ini
yang tergantung pada ukuran pipa yang
 Tipe air valve dengan lubang/orifice kecil Air valve dengan lubang kecil didesain
untuk pengoperasian secara otomatis yang akan mengeluarkan udara yang
SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 34 National Urban Water Supply
(NUWSP)
SPESIFIKASI TEKNIS
DED JARINGAN PIPA ZONA 2,3,4 DAN SEGMENT 1
terakomulasi bertekanan pada saat aliran air dalam penuh.
 Tipe air valve dengan dua lubang atau kombinasi Air valve dengan dua lubang
atau kombinasi didesain untuk dioperasikan secara otomatis, sehingga akan :
a. Terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan atmosfer, dan
menampung banyak udara selama operasi pengurasan saluran pipa.
b. Mengeluarkan banyak udara dan menutup, pada saat air dalam kondisi
tekanan rendah, mengisi badan valve selama operasi pengisian.
c. Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan pembuangan udara tinggi, dan
d. Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi aliran air penuh
dalam pipa.

t. Surge Anticipating Relief Valve Ø 100 mm


u. Flange Standard Flange harus sesuai dengan standar ISO7005-2:1988

SPESIFIKASI TEKNIS 1 – 35 National Urban Water Supply


(NUWSP)

Anda mungkin juga menyukai