Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TEKNIS PT.

GEOSAINS ENJINIRING NUSANTARA

DAFTAR ISI
1. LOKASI SURVEI...............................................................................................................................2

2. RUANG LINGKUP KERJA.................................................................................................................3

3. PERALATAN KERJA DAN PERSONIL.................................................................................................3

4. TITIK KONTROL DAN PARAMETER GEODETIK.................................................................................3

5. METODOLOGI................................................................................................................................4

5.1 Echosounder..........................................................................................................................4

5.2 Kalibrasi Bar Check.................................................................................................................4

5.3 Sistem Penentuan Posisi GPS RTK..........................................................................................5

5.4 Sistem Navigasi......................................................................................................................6

5.5 Survei Topograf.....................................................................................................................8

5.6 Pengamatan Pasang Surut.....................................................................................................8

6. HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT (HSE).................................................................................10

7. LAPORAN.....................................................................................................................................10

7.1 Pengolahan Data..................................................................................................................10

7.2 Laporan Survei.....................................................................................................................10

7.3 Pengumpulan Laporan.........................................................................................................10

8. JADWAL KERJA.............................................................................................................................11

Page2
PROPOSAL TEKNIS PT. GEOSAINS ENJINIRING NUSANTARA

1. LOKASI SURVEI

Lokasi survei terletak di Pulau Bunyu – Indonesia dan terlihat pada gambar 1. Luas area survei adalah
sekitar 9 kilometer persegi. Detail mengenai area survei dan rencana jalur survei dapat dilihat pada
gambar 2.

Gambar 1. Lokasi Pulau Bunyu

Page2
PROPOSAL TEKNIS PT. GEOSAINS ENJINIRING NUSANTARA
Gambar 2. Lokasi Survei dan Rencana Lajur Survei

2. RUANG LINGKUP KERJA

Ruang lingkup pekerjaan ini adalah sebagai berikut;

1. Survei Batimetri menggunakan Echosounder Singlebeam tipe Dual Frequency dengan luas
total area mencapai 9 kilometer persegi (Interval lajur utama 30m dan lajur silang 500m)
2. Penentuan posisi dengan menggunakan system GPS RTK
3. Survei Topograf untuk area yang sangat dangkal dan selebar 25 meter dari garis pantai
4. Pengamatan pasang surut (hanya pada saat survei)
5. Pembuatan laporan

3. PERALATAN KERJA DAN PERSONIL

Peralatan survei yang akan digunakan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut;

1. Echosounder Singlebeam tipe dual frequency


2. Sistem GPS RTK
3. Laptop dengan perangkat lunak navigasi
4. Tide Gauge
5. Auto Level

Personil survei terdiri dari 6 orang sebagai berikut;

1. Project Engineer
2. Kordinator lapangan/Party Chief
3. Surveyor
4. Tenaga bantu dan kru kapal (3 person)

4. TITIK KONTROL DAN PARAMETER GEODETIK

Penentuan titik control harus dilakukan dari benchmark titik control yang sudah ada di lokasi survei,
dimana koordinat mengacu kepada datum WGS84 dan elevasi harus mengacu kepada datum vertikal
muka air rendah (MLWS). Informasi datum vertical setempat akan disediakan oleh klien.

Berikut adalah detail parameter geodetik yang akan digunakan;


Spheroid : WGS 1984 Projection : UTM
Datum : WGS 1984 Zone No. : 50 North
Semi Major Axis (a) : 6378137.000 Central Meridian : 117° East
Semi Minor Axis (b) : 6356752.314 Latitude of Origin : 0°
Page2

Inverse Flattening (f) : 298.2572236 False Easting : 500 000 m


PROPOSAL TEKNIS PT. GEOSAINS ENJINIRING NUSANTARA
Eccentricity (e2) : 0.006694380 False Northing :0m
Scale Factor on Central Meridian : 0.9996

5. METODOLOGI

1.1 Echosounder

Echosounder yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah tipe Singlebeam dual frequency dan
berfungsi untuk merekam data kedalaman selama survei dilaksanakan (lihat gambar 3). Alat akan
merekam data kedalaman dalam dua jenis yaitu frekuensi tinggi dan rendah. Secara teoritis akurasi
akan mencapai centimeter dengan kondisi ideal. Data kedalaman direkam secara berkelanjutan oleh
perangkat lunak akuisisi yang digunakan..

Gambar 3. Echosounder Singlebeam

1.2 Kalibrasi Bar Check

Kalibrasi Bar Check dilakukan untuk mengoreksi kesalahan akibat draft dan kecepatan rambat suara
yang ditetapkan (lihat Gambar 4). Kalibrasi Bar Check harus dilaksanakan pada saat memulai dan
mengakhiri penggunakan Echosounder. Kalibrasi harus diulangi beberapa kali hingga akurasi dari
kedalaman bar mencapai ±5 cm.
Page2
PROPOSAL TEKNIS PT. GEOSAINS ENJINIRING NUSANTARA

Gambar 4. Kalibrasi Bar Check

1.3 Sistem Penentuan Posisi GPS RTK

Sistem penentuan posisi menggunakan satelit dan bereferensi global. Secara mendasar prinsip
penentuan posisi dengan GPS adalah menggunakan metode pengukuran reseksi dari satelit dengan
minimal 4 satelit (lihat Gambar 5). Akurasi pada penentuan posisi bergantung pada kondisi atmosfer,
lokasi survei, dan jumlah satelit yang diamati pada saat survei. Sistem GPS yang digunakan adalah
system RTK dimana terdapat radio telemetri pada titik kontrol (base station) yang akan mengirimkan
koreksi secara real time sehingga diperoleh posisi dengan akurasi mencapai centimeter dimana
dalam survei ini standar akurasi horizontal tidak boleh melebihi 2m.

Gambar 5. Sistem penentuan posisi GPS dan sistem RTK yang dipasang pada kapal survei
Page2
PROPOSAL TEKNIS PT. GEOSAINS ENJINIRING NUSANTARA

Gambar 6. Base station pada titik kontrol permanen di darat untuk memberikan koreksi secara real
time

1.4 Sistem Navigasi

Data posisi yang ditentukan dengan GPS RTK dimasukan ke dalam perangkat lunak navigasi (lihat
Gambar 7). Jejak navigasi dan rekaman data posisi ditampilkan di dalam monitor computer saat
akuisisi. Posisi yand ditampilkan pada perangkat lunak digunakan sebagai panduan arah pergerakan
kapal selama survei dilakukan. Selain ditampilkan pada layar data posisi yang diterima juga direkam
oleh perangkat akuisisi bersamaan dengan data kedalaman dari Echosounder di dalam satu fle
database survei.

Gambar 7. Akuisisi data dengan perangkat lunak navigasi

Pergerakan kapal mengikuti lajur survei yang telah direncanakan sebelum survei dilakukan. Selama
akuisis data seluruh peralatan melakukan pengambilan data secara otomatis pada lajur survei yang
ditentukan (lihat Gambar 8).
Page2
PROPOSAL TEKNIS PT. GEOSAINS ENJINIRING NUSANTARA

Gambar 8. Ilustrasi lajur rencana survei dan proses akusisi data

Luas area survei adalah sekitar 9kilometer persegi dengan interval lajur utama sebesar 30 meter dan
lajur silang sebesar 500 meter. Lajur silang digunakan untuk verifkasi data yang direkam pada lajur
utama untuk memastikan konsistensi hasi ukurang yang didapat. Dengan kriteria interval lajur
tersebut maka total panjang lajur survei adalah sekitar 347.8 kilometer dan dengan rata-rata
produktivitas akuisisi data adalah sekitar 35 kilometer lajur per hari, maka dalam kondisi ideal proses
pengambilan data akan menghabiskan waktu selama 10hari. Total durasi keseluruhan pekerjaan
diperoleh dengan perhitungan berikut;

Page2
PROPOSAL TEKNIS PT. GEOSAINS ENJINIRING NUSANTARA
1.5 Survei Topograf

Survei Topograf akan dilakukan untuk mendapatkan data elevasi di perairan yang sangat
dangkal dan tidak terjangkau oleh kapal survei serta juga pada area selebar 25 meter dari
garis pantai. Pelaksanaan survei akan menggunakan sistem GPS RTK dan metode stop and
go untuk mendapatkan akurasi yang tinggi. Pelaksanaan survei topograf dengan metode
stop and go dapat dilihat pada gambar 9

Gambar 9. Ilustrasi Survei Topograf dengan Sistem GPS RTK metode Stop and Go

1.6 Pengamatan Pasang Surut

Tide Gauge akan dipasang pada lokasi yang sesuai untuk mengamati perubahan muka air area survei
akibat fenomena pasang surut. Pengamatan pasang surut akan dilakukan hanya pada saat survei
bathimetri saja dan data direkam dengan interval 10 menit. Data pengamatan pasang surut
diperlukan untuk melakukan koreksi data kedalaman akibat dinamika muka air laut yang terjadi
selama survei. Koreksi pasang surut juga dilakukan agar data kedalam dapat direferensikan terhadap
datum vertikal yang akan digunakan saat pengolahan data. Referensi vertikal tersebut dapat
direferensikan dengan melakukan pengukuran sipat data dari stasiun pengamatan pasang surut ke
Benchmark permanen yang ditetapkan sebagai kontrol pemetaan dengan menggunakan alat Auto
Level (lihat Gambar 11).
Page2
PROPOSAL TEKNIS PT. GEOSAINS ENJINIRING NUSANTARA

Gambar 9. Pengamatan Pasang Surut

BT. 2 BT. 1

Beda tinggi
hasil ukuran
T.P

Elevasi BM
dari 0 LWS
0 LWS
Nol Peilscaal

Gambar 10. Mereferensikan datum vertikal dengan benchmark permanen

Page2
PROPOSAL TEKNIS PT. GEOSAINS ENJINIRING NUSANTARA
6. HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT (HSE)

Seluruh pekerjaan akan dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor keselamatan dan keamanan
kerja dan lingkungan. Seluruh personil wajib menggunakan perlengkapan keselamatan yang sesuai
dengan lingkungan kerja yang dihadapi seperti sepatu lapangan, helm, dan jaket pelampung. Safety
induction dan briefing harus dilakukan sebelum pekerjaan dimulai.

Perlengkapan keselamatan dan komunikasi yang ada di kapal survei juga harus disediakan untuk
memastikan survei berjalan dengan aman. Perlengkapan yang dimaksud antara lain jaket pelampung,
penerangan yang sesuai, dan komunikasi gelombang radio. Seluruh aktivitas survei haris dikoordinasi
dan disetujui oleh coordinator lapangan bersama dengan otoritas setempat untuk meminimalkan
gangguan yang tidak diinginkan.

7. LAPORAN

1.7 Pengolahan Data

Seluruh data survei akan dipindahkan dan diolah di basecamp setelah pekerjaan selesai setiap
harinya. Data survei akan diolah menggunakan perangkat lunak pengolahan data batimetri dan hasil
pengolahan tersebut akan disajikan dalam perangkat lunak gambar (CAD) untuk memonitor dan
menghitung kemajuan pekerjaan setiap harinya dan mempersiapkan rencana pengambilan data
tambahan jika kualitas data tidak baik atau alasan lain jika diperlukan.

1.8 Laporan Survei

Laporan survei berisi seluruh detail dan data terkait pelaksanaan survei batimetri. Hasil utamanya
adalah peta batimetri dengan skala yang ditentukan. Selain hasil utama tersebut laporan juga terdiri
dari kriteria berikut;

 Terdapat informasi Jejak Kapal Survei,


 Peta batimetri skala 1:2000 dengan interval kontur 0.5 meter. Peta batimetri menampilkan
perbandingan kedalaman hasil verifkasi lajur utama dan lajur silang
 Model 3D permukaan bawah laut pada area survei
 Laporan pelaksanaan survei dan dokumentasi.

1.9 Pengumpulan Laporan

Laporan akan dikumpulkan bersama dengan peta sesuai jadwal pekerjaan. Dokumen yang akan
dikumpulkan adalah sebagai berikut;

 hard copies dan soft copies dari seluruh fle dan data survei dalam format lazim (CAD,
Microsoft Words, Excel, PDF etc.)
 Seluruh fle diberikan dalam format yang dapat diolah dan modifkasi lebih lanjut untuk
kepentingan klien.
Page2
PROPOSAL TEKNIS PT. GEOSAINS ENJINIRING NUSANTARA
8. JADWAL KERJA

Page2

Anda mungkin juga menyukai