Anda di halaman 1dari 19

Modul Praktikum Metode Gayaberat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

MODUL 1
PENGENALAN ALAT DAN AKUISISI METODE GAYABERAT

I. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep akuisisi pada metode gayaberat.


2. Mahasiswa mampu membuat perencanaan design survey metode
gayaberat untuk tujuan tertentu.
3. Mahasiswa dapat mengoperasikan gravitimeter dengan baik dan benar.

II. Pengantar

Di antara sifat fisis batuan yang mampu membedakan antara satu macam batuan
dengan batuan lainnya adalah massa jenis batuan. Distribusi massa jenis yang tidak
homogen pada batuan penyusun kulit bumi akan memberikan variasi harga medan
gravitasi di permukaan bumi. Metode gayaberat adalah metode penyelidikan dalam
geofisika yang didasarkan pada variasi medan gravitasi di permukaan bumi. Akuisisi
metode gaya berat merupakan tahapan pengukuran medan gravitasi di topografi.
Sebelum dilakukan pengambilan data di lapangan, terlebih dahulu dilakukan survei
awal untuk mempelajari sebaran titik pengukuran. Kemudian dilakukan desain survei
untuk menentukan luas daerah survei dan spasi antar titik amat yang akan digunakan.
Perlu diketahui dalam membuat desain survei ini, titik pengukuran haruslah
mengakomodir target yang ingin dicapai serta dapat mempertimbangkan beberapa
aspek penting, seperti kondisi anggaran, sumber daya manusia dan waktu pelaksanaan.
Sehingga optimalisasi desain survey dapat tercapai.
Dalam pengambilan data di lapangan, hal yang pertama dilakukan adalah pembuatan
titik ikat (base) secara medan gravitasi dan juga posisi. Pengumpulan data yang diambil
ketika akuisisi meliputi data medan gravitasi dan koordinat titik pengukuran yang
dilakukan secara bersamaan. Penentuan titik pengukuran memerhatikan beberapa hal,
antara lain, letak titik amat harus jelas dan mudah dikenali, lokasinya relatif terbuka
untuk memudahkan pengukuran GPS, titik amat harus bisa dilihat dalam peta, relatif
jauh dari gangguan (seperti getaran-getaran mesin, kendaraan berat dan aktivitas
manusia) dan titik pengukuran diusahakan berada pada daerah yang tanahnya stabil.

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 1


Modul Praktikum Metode Gayaberat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022
II. I. Desain Survei
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, optimalisasi desain survey harus
menjadi perhatian dalam tahapan akusisi metode gayaberat. Hal pertama yang perlu
dilakukan adalah mempelajari target atau objek anomali yang ingin dicapai, biasanya
meliputi lokasi, dimensi, arah struktur (stike and dip) dan kondisi sekitar. Setelah
diketahui, sebaran titik pengukuran dapat didesain lebih rapat pada area target dan arah
titik pengukuran harus memotong target/ struktur, hal ini bertujuan agar hasil
pengukuran dapat merepresentasikan kondisi anomali bawah permukaan. Adapun luasan
area desain survei bergantung pada tujuan yang ingin dicapai, baik secara lokal maupun
regional.

(a) (b)

Gambar 2.1 Optimum Grid (a) Mesh Grid (b)

Target (a) merupakan patahan lembang yang berorientasi barat – timur, sehingga
pembuatan titik pengukuran lebih difokuskan (rapat) di area target dan memotong.
Untuk penentuan panjang lintasan adalah 3x dari target kedalaman anomali yang dingin
dicapai, serta untuk jarak antar titik (spasi) menyesuaikan.
Pengukuran metode Gayaberat dilakukan dengan cara looping. Sistem looping
merupakan sistem pengukuran yang dimulai dan diakhiri pada stasiun gravitasi yang
sudah diketahui nilainya (base station). Tujuannya untuk proses koreksi alat pada saat
pengolahan, karena selama pengukuran gravitymeter akan mengalami goncangan-
goncangan sehingga menyebabkan pergeseran titik nol pada alat tersebut.

Gambar 2.2 Sistem Pengukuran Looping

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 2


Modul Praktikum Metode Gayaberat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022
II. II. Peralatan Yang Dipergunakan
Peralatan yang digunakan dalam akusisi data Gayaberat adalah :
1. CG-5 AUTOGRAV Scintrex berbasis mikroprosesor dengan ketelitian
pembacaan 0,001 mGal.

Gambar 2.3. Skema tampak atas Gaya Beratmeter CG-5 Scintrex.

2. GPS, 2 buah Trimbel Navigation 4600 LS Geodetic System Surveyor Single


Frequence dan perlengkapannya.
3. Peta desain survei, kamera digital, buku lapangan, GPS handheld, dan alat tulis.
4. Alat-alat bantu berupa penunjuk waktu (jam tangan), kompas, pelindung peralatan
(payung) dan Handy Talky.

Tombol keterangan Scintrex CG-5 :

Gambar 2.4 Keterangan Tombol Scintrex CG-5

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 3


Modul Praktikum Metode Gayaberat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022
Petunjuk Pengoperasian CG-5 Scintrex :
➢ Setting tripod ditempat yang lurus dan minim akan getaran ataupun noise dan
letakkan Gayaberat meter.
➢ Untuk mengaktifkan CG-5 Autograv display dan mikroprosesor, tekan tombol
ON / OFF
➢ Jika layar terlalu gelap atau terlalu terang, tekan tombol DISPLAY (Angka 6)
dan gunakan tombol kursor arah untuk mengaturnya kemudian exit. Pilihan
menu ada disebelah kanan dan pilihan navigasi ada disebelah bawah.
➢ Menginputkan titik pengukuran, koordinat dan elevasi.
➢ Melakukan leveling/ tilting Gayaerat meter dengan nilai toleransi Tilt ± 10,
atur sumbu Y terlebih untuk memudahkan levelling.
➢ Tekan tombol F5 <Read> atau tombol MEASURE. Sampai layar menampilkan
raw data pengukuran. Alat akan terus mengukur hingga Read Time berakhir.
Perhatikan instrumen berada dalam mode auto-repeat atau base station, alat akan
terus membaca sampai siklus terakhir selesai (atau tombol F5 <STOP> ditekan)

Gambar 2.5 Tampilan alat saat pengukuran pengukuran

➢ Alat akan mengukur selama 30 detik per cycle, selama mengukur alat perlu
diperhatikan nilai error/SD < 0,1mGal dan tilt ±10. Kemudian diambil 5
bacaan dengan selisih nilai < 2mGal.
➢ Kemudian catat nilai pengukuran yang paling stabil dan dirata – ratakan.

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 4


Modul Praktikum Metode Gayaberat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

Gambar 2.6 Tampilan setelah proses recording setelah menekan Final Data.

II. III. Hammer Chart


Hammer chart digunakan untuk koreksih topografi, berdasarkan besarnya radius dari
titik pengukuran Gaya Berat, Hammer Chart tersebut dapat dikelompokkan menjadi :
 Inner Zone
Memiliki radius yang tidak terlalu besar sehingg abisa didapatkan dari pengamatan
langsung dilapangan. Dapat dibagi menjadi beberapa zona: -Zona B : radius 6,56 ft
dan dibagi menjadi 4sektor. - Zona C : radius 54,6 ft dan dibagi menjadi 6sektor.
 Outer Zone
Zona ini memiliki radius yang cukup jauh, sehingga biasanya perbedaan
ketinggian dengan titik pengukuran Gaya Berat menggunakan analisa peta kontur.
Outer Zone dibagi menjadi beberapa zona:
- Zona D : radius 175 ft dan dibagi menjadi 6sektor.
- Zona E : radius 558 ft dan dibagi menjadi 8sektor.
- Zona F: radius 1280 ft dan dibagi menjadi 8sektor.
- Zona G : radius 2936 ft dan dibagi menjadi12 sektor .
- Zona H : radius 5018 ft dan dibagi menjadi 12 sektor.
- Zona I : radius 8575 ft dan dibagi menjadi12 sektor.
- Zona J : radius 14612 ft dan dibagi menjadi12 sektor.
-Zona K sampai M, masing-masing dibagi 12 sektor.

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 5


Modul Praktikum Metode Gayaberat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

Gambar 2.7 Hammer Chart

II. IV. Diverensial Global Positioning System (DGPS)


DGPS (Differential Global Positioning System) adalah sebuah sistem atau cara
untuk meningkatkan akurasi penerimaan GPS, dengan menggunakan stasiun darat,
dimana karena posisi statiun di darat telah ditempatkan sedemikian rupa dan diketahui
koreksinya maka tinggal dimasukan ke hasil GPS untuk mendapatkan tinggkat akurasi
yang lebih tepat. Untuk menentukan koordinat titik pengamatan dalam format UTM,
digunakan DGPS. Stasiun DGPS ini ibarat stasiun yg khusus menghitung error kompas
sehingga ketika kita sudah mengetahui gyro compass, selanjutnya tinggal menghitung
plus minus koreksi tadi dan didapatlah hasil sesungguhnya

Gambar 2.8 DGPS

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 6


Modul Praktikum Metode Gayaberat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

II. V. GPS (Global Positioning System)


GPS merupakan suatu sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki
dan dikelola oleh USA untuk memberikan posisi (X,Y,Z) serta informasi mengenai
waktu secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung pada waktu dan cuaca. GPS
ini sendiri beroperasi sekitar tahun 1994.
Metode penentuan posisi di permukaan bumi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Terestris
Penentuan posisi dilakukan berdasarkan pengukuran dan pengamatan yang
semuanya dilakukan di muka bumi.
2. Ekstra terestris
Penentuan posisi dilakukan berdasarkan pengukuran atau pengamatan dengan
bantuan satelit.
GPS sendiri memiliki beberapa kelebihan, antara lain :
1. Tidak tergantung waktu dan cuaca
2. Cakupannya luas
3. Tidak tergantung topografi
4. Datum yang sama (WGS 1984)
5. Spektrum ketelitian posisi yang bervariasi
6. Receiver GPS bersifat praktis dan gratis
7. Tidak dapat memanipulasi data

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 7


Modul Praktikum Metode Gayaberat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

Kelemahan GPS sendiri antara lain, yaitu :


1. Hubungan antara receiver GPS dan satelit GPS tidak boleh terhalang
2. Transformasi dari datum (WGS1984) ke datum lokal
3. Pemrosesan data yang cukup rumit bila ada bias ionosfer, troposfer, dll.
GPS yang digunakan adalah GPS Trimble.

II. VI. Penentuan Lokasi Pengukuran


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi pengukuran adalah
menyediakan peta geologi untuk selanjutnya menjadi keperluan dalam mempelajari
target yang akan diteliti/ diakuisisi. Penentuan arah orientasi dan pengkondisian medan
sendiri dapat menggunakan peta topografi skala terkecil yang tersedia atau dapat
menggunakan peta terrain.
Setelah tersedia peta-peta yang sesuai kemudian ditentukan lintasan pengukuran
dan base stasiun yang harga percepatan gravitasinya sudah diketahui (melalui proses
pengikatan dengan titik yang telah diketahui percepatan gravitasinya). Penentuan
lintasan dan lokasi base stasiun disesuaikan dengan informasi target yang sebelumnya
sudah dipelajari melalui data-data pendukung di atas, sehingga desain survei yang
optimal dapat tercapai.
Pengambilan data posisi dan titik pengukuran medan gravitasi dilakukan secara
bersama-sama. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan titik
pengukuran yaitu :
❖ Letak titik pengukuran harus jelas dan mudah dikenal, sehingga apabila dikemudian
hari dilakukan pengukuran ulang akan mudah untuk mendapatkannya.
❖ Lokasi titik pengukuran harus dapat dibaca dalam peta.
❖ Lokasi titik pengukuran harus bersifat permanen dan mudah dijangkau oleh peneliti,
serta bebas dari gangguan kendaraan bermotor, mesin dan lain-lain.
❖ Lokasi titik pengukuran harus terbuka sehingga GPS mampu menerima sinyal dari
satelit dengan baik tanpa ada penghalang. Pada umumnya ruang pandang langit
yang bebas ke segala arah di atas elevasi adalah 100 atau 150. Disamping itu titik
pengukuran diusahakan jauh dari obyek-obyek reflektif yang mudah memantulkan
sinyal GPS, untuk meminimalkan atau mencegah terjadinya multipath.

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 8


Modul Praktikum Metode Gayaberat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022
II.VII. Pembuatan Base Station (Titik Ikat) Pengukuran Medan Gravitasi
Pada prinsipnya Gayaberat meter CG-5 Scintrex mengukur variasi percepatan
gravitasi relatif dari satu titik ke titik yang lain dan tidak mengukur percepatan gravitasi
mutlak di suatu titik. Oleh karena itu untuk melakukan serangkaian pengukuran di
lapangan diperlukan titik ikat yang sudah diketahui harga percepatan gravitasinya
secara mutlak, yang disebut sebagai Base Station. Skema pengukuran yang dilakukan
berupa :
 Titik ikat (titik ikat yang akan dibuat di lapangan akuisisi) - titik referensi (sudah
diketahui nilai percepatan gravitasi mutlak) – kembali ke titik ikat.
Besarnya harga medan gravitasi pada suatu base stasiun (titik ikat) pengukuran
adalah :
gbs  gref  (grelbs  g relref ) (2.1)

dengan :
gbs = harga medan gravitasi Base Station (titik ikat)
g ref = harga medan gravitasi di titik referensi

g relikk = harga pembacaan gravitasi di titik ikat


g relref = harga pembacaan gravitasi di titik referensi

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 9


Modul Praktikum Metode Gayaberat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

III. Prosedur Penggunaan Gaya Beratmeter


III.I. Posisi Pengamat terhadap Gaya Beratmeter
Untuk mendapatkan harga pembacaan yang teliti dan cepat, di samping kondisi
Gaya Beratmeter yang baik, peranan pengamat dalam melakukan pengamatan amat
besar. Untuk itu sangat dianjurkan :
1. Letakkan tripod pada titik amat yang ditentukan. Apabila titik amat tidak mungkin
ditempati piringan (tanah labil, miring, banyak akar pohon, dll), disarankan titik
amat dipindah, atau letakkan piringan di tempat yang memungkinkan sedekat
mungkin dengan titik amat.
2. Letakkan kotak pembawa Gaya Beratmeter di depan titik amat.
3. Usahakan berdiri menghadap alat dengan membelakangi matahari, dengan harapan
sinar matahari tidak mengenai Gaya Beratmeter. Apabila tidak memungkinkan,
gunakan payung untuk melindungi Gaya Beratmeter. Demikian pula pada waktu
hujan, dianjurkan untuk berhenti mengukur. Bila tetap harus dilanjutkan, lindungi
Gaya Beratmeter dari air.
4. Perhatikan arah angin (terutama bila bertiup kencang) agar tidak mengganggu
pergerakan benang bacaan.
5. Hindarkan alat-alat berat (kunci, koin, kacamata dalam saku, dsb.) berada di dekat
Gaya Beratmeter pada saat mengukur. Dengan demikian Gaya Beratmeter terhindar
dari kemungkinan kejatuhan barang-barang tersebut.
6. Ambillah sikap serelaks mungkin (disarankan dengan cara berlutut) pada saat mulai
pengamatan. Jangan membuat banyak gerakan pada saat melakukan pengamatan.
7. Sediakan bantalan bila daerah pengamatan berada pada arean yang berbatu dan
berkerikil.
III.II. Menegakkan Gaya Beratmeter
Teknik menegakkan Gaya Beratmeter dilakukan dengan cara mengatur level
memanjang dan melintang. Bila terdapat 2 tipe level (yaitu air dan elektronik),
gunakan level elektronik. Lakukan langkah-langkah berikut untuk membantu
menegakkan Gaya Beratmeter secara sempurna dalam waktu singkat.
1. Letakkan piringan dan tekan sisi-sisinya pada permukaan tanah sehingga ketiga
kakinya tertanam pada tanah secara mantap. Lakukan ini dengan mengusahakan
gelembung nivo pada piringan berada di tengah.

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 10


Modul Praktikum Metode Gayaberat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022
2. Jika pengamatan dilakukan pada tanah yang lunak, letakkan sekeping papan, atau
sesuatu yang lain sebagai landasan di antara piringan dan permuakaan tanah.
Letakkan piringan di atas papan tersebut sehingga mendapat kedudukan yang
mantap. Tanpa alas papan (atau lainnya)
3. Buka penutup kotak pembawa dan periksa temperatur Gaya Beratmeter. Untuk
Gaya Beratmeter CG-5 Scintrex, temperatur untuk standard operasinya adalah -200C
- 450C. Kabel penghubung batteray sebaiknya dalam keadaan bebas.
4. Kelurakan Gaya Beratmeter dengan cara mengangkat pada bagian sekerup penegak
dengan menggunakan ibujari dan jari lainnya menekan badan Gaya Beratmeter.
Letakkan Gaya Beratmeter di atas tripod secara hati-hati. Hindarkan Gaya
Beratmeter goncangan dan benturan keras dengan.
5. Geser Gaya Beratmeter untuk mendapatkan perkiraan posisi tegak dengan cara
sedikit mengangkatnya. Lakukan dengan kedua telapak tangan dan ibu jari
menempel pada bagian kiri dan kanan badan Gaya Beratmeter, sedang jari lainnya
menyangga pada bagian bawah Gaya Beratmeter. Bila level (elektronik atau
gelembung) telah mendekati posisi tengah (seimbang), hentikan pergeseran tersebut.
6. Nyalakan Gaya Beratmeter.
7. Gunakan sekerup penegak untuk mendapatkan posisi tegak sempurna. Pengaturan
level ini dengan menggunakan sekerup-sekerup penegak yang berjumlah 3 buah.
Usahakan menggunakan hanya 2 buah saja, yaitu salah satu sekerup memanjang dan
satu sekerup melintang.

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 11


Modul Praktikum Metode Gayaberat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

III.III. Konversi skala bacaan keharga miliGal (for Lacoste & Romberg Gaya
Beratmeter)
Pembacaan pada Gaya Beratmeter masih berupa pembacaan skala, belum
mempunyai satuan dan setiap model Gaya Beratmeter mempunyai tabel konversi yang
berlainan tergantung spesifikasi model Gaya Beratmeternya..
Rumus Konversi ke harga miligal :

dengan :
Gs = g bacaan dalam satuan miligal
SBrr = konversi bagian ribuan/satuan dari skala bacaan ke satuan
miligal(mgal)
SBps = bagian puluhan/satuan dari skala bacaan
FB = pembacaan feedback dalam volt
` FI = faktor interval
Sebagai contoh, jika skala bacaan pada gravitimeter menunjukan angka 2135, maka SBrr
= 2100 dan SBps =35, sehingga bersarkan Tabel Kalibrasi Gravitimeter Lacoste &
Romberg Tipe G-1118 MVR nilai SBrr =2144,04 dan FI=1,02144

Sedangkan nilai SBps dikalikan dengan pembacaan FB dibagi konstanta 1099

III.IV. Pengambilan Data Lapangan


Alat-alat yang digunakan dalam pengambilan data adalah:
1. Gravimeter Gaya Beratmeter CG-5 Scintrex
2. Piringan
3. Altimeter
4. GPS
5. Tali sebagai meteran jarak antar stasiun pengukuran

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 12


Modul Praktikum Metode Gayaberat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022
Hal-hal yang dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan pengukuran adalah sebagai
berikut :
1. Kalibrasi terhadap data / titik pengukuran yang telah diketahui nilai gravitasi
absolutnya, misalnya IGSN’71
2. Melakukan pengikatan pada base camp terhadap titik IGSN’71 terdekat yang
telah diketahui nilai ketinggian dan gravitasinya, dengan cara looping.
3. Bila perlu di base camp diamati variasi harian akibat pasang surut dan akibat
faktor yang lainnya.
Setelah melakukan hal di atas barulah pengamatan yang sebenarnya dilakukan. Contoh
data lapangan sebagaimana ditunjukan pada Tabel 1.1

Tabel 3.1. Contoh data akuisis gaya berat


Elevasi Latitude Longitude Tinggi Alat Terrain Grav.Read
No Stasiun UTM Y (49 S) UTM X Time
(m) (°) (°) (m) N E S W Scale
1 Bas e 9185617,0 228680,0 148,477 7,360825014 108,5423 0,200 2 1 1 0 8:08 1816,998
2 Grav 1 9193595,054 221889,019 148,477 7,288385322 108,4813 0,200 10 -3 -10 -3 8:53 1753,958
3 Grav 2 9190942,928 220764,360 134,680 7,312295697 108,4709 0,200 -10 -10 -10 -10 9:22 1757,640
4 Grav 3 9188951,519 219359,787 99,161 7,330220283 108,4581 0,200 5 2 -5 1 9:37 1767,569
5 Grav 4 9187357,490 224060,064 72,270 7,344864381 108,5006 0,200 -5 1 1 -1 10:16 1782,660
6 Bas e 9185617,0 228680,0 148,477 7,360825014 108,5423 0,200 2 1 1 0 17:15 1816,960
Nama Alat : Gravimeter Lacoste & Romberg tipe G1158
g_base : 978201.835284551 mGal

IV. Pembuatan Desain Survei dengan QGIS & Google Earth


1. Install QGIS dan Google Earth.
2. Tentukan lokasi yang ingin dilakukan survei
3. Pertama buat polygon pada area yang akan dilakukan survei. Hal ini dijadikan
acuan sebagai luas area survei. Lakukan hal ini di google earth.

Gambar 4.1 Poligon area survei

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 13


Modul Praktikum Metode Gayaberat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

4. Berdasarkan polygon yang telah dibuat area survei adalah 25 x 14 km.


5. Tentukan jarak antar lintasan dan jarak antar titik. Pada contoh ini akan
menggunakan jarak antar lintasan 3 km dan jarak antar titik 1 km. (disclaimer:
Ini hanya contoh praktikum, tidak didasari oleh desain survei sebenarnya)
6. Kemudian, tentukan 1 koordinat referensi yang digunakan sebagai acuan untuk
perhitungan koordinat titik lainnya.

Gambar 4.2 Penentuan titik referensi

7. Catat koordinat titik tersebut dan masukkan dalam excel untuk dilakukan
perhitungan koordinat lainnya. (Titik referensi bisa dari mana saja. Sesuaikan
dengan kebutuhan)
8. Tentukan arah lintasan yang diinginkan. Pada contoh ini, lintasan akan
memanjang ke arah timur dan lintasan selanjutnya berurutan ke arah selatan.
9. Lintasan 1 karena memanjang kearah timur maka koordinat Y nya bernilai sama.
Namun, koordinat X nya bertambah 1 km sesuai dengan jarak antar titik. Oleh
karena itu, buat perhitungan di excel untuk menghitung koorinat X dari lintasan
1. Karena UTM X berarah ke timur maka dalam perhitungannya akan positif
atau ditambah. Sebaliknya jika berarah ke barat maka dalam perhitungannya
akan negative atau dikurang.

Gambar 4.3 Perhitungan Koordinat Lintasan 1

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 14


Modul Praktikum Metode Gayaberat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

10. Setelah lintasan 1 telah selesai, buat lintasan 2 diarah selatan lintasan 1. Dapat
dilihat bahwa UTM X pada lintasan 1 dan 2 bernilai sama, maka yang diubah
hanya UTM Y yaitu berkurang 3 km. Karena UTM Y berarah ke selatan maka
dalam perhitungannya akan negatif atau dikurang. Sebaliknya jika berarah ke
utara maka dalam perhitungannya akan positif atau ditambah.

Gambar 4.4 Perhitungan Koordinat Lintasan 2

11. Lakukan langkah 10 untuk menghitung lintasan 3 dan seterusnya. (NB: Cara ini
dapat dimodifikasi atau disesuaikan dengan desain survei yang dibuat. Jika arah
lintasan diagonal maka gunakan prinsip Pythagoras.
12. Setelah itu save data koordinat tersebut kedalam CSV. Kemudian, buka QGIS
13. Pada QGIS hal pertama yang dilakukan adalah tentukan system koordinat yang
digunakan. Pada praktikum ini menggunakan sistem koordinat WGS 84 UTM
Zona 49S. Klik lingkaran merah dibawah ini.

Gambar 4.5 Setting sistem koordinat

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 15


Modul Praktikum Metode Gayaberat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

14. Pilih sistem koordinat pada menu “Predefined Coordinate Reference Systems”
kemudian pastikan lokasi anda sesuai dengan sistem koordinat tersebut. Dapat
dilihat pada gambar peta kecil dipojok kanan bawah. Kemudian klik OK

Gambar 4.6 Setting sistem koordinat

15. Kemudian tampilkan peta dasar yang dimiliki. Bisa meng-import peta atau
menggunakan peta online. Pada praktikum ini akan menggunakan peta online
Google Earth. Oleh karena itu, pastikan tersambung internet.
16. Pada panel Browser dibagian kiri klik “XYZ Tiles” kemudian klik panah kecil
disamping nya. Secara default ada peta “OpenStreetMap”. Namun, dapat
ditambahkan dengan link lainnya.
17. Klik kanan pada “XYZ Tiles” > New Connection
18. Kemudian isi “name” dengan nama koneksi yang diinginkan, setalah itu isi URL
dari peta online tsb dengan menambahkan console python dengan menempelkan
script yang tertera di website berikut :
https://raw.githubusercontent.com/klakar/QGIS_resources/master/collections/G
eosupportsystem/python/qgis_basemaps.py

Gambar 4.7 Peta online

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 16


Modul Praktikum Metode Gayaberat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

19. Kemudian masukkan titik koordinat yang telah dibuat. Layer > add layer > add
delimited text layer. Kemudian klik tanda titik tiga disamping file name dan
pilih file CSV koordinat yang telah dibuat

Gambar 4.8 Import data koordinat

20. Pastikan sampel data terpisah dengan sempurna serta pastikan Geometry CRS
sudah sesuai. Kemudian klik “Add”.

Gambar 4.9 Titik desain survei

21. Setelah itu, custom tampilan peta sesuai dengan keinginan. Untuk mengubah
tampilan titik koordinat. Klik kanan layers titik koordinat kemudian pilih
properties.
22. Untuk menampilkan nama titik. Klik kanan pada layer yang ingin diubah >
properties > label > single labels> pada value klik “Nama Titik”/sesuai format
yang diinginkan. Klik OK

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 17


Modul Praktikum Metode Gayaberat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

Gambar 4.10 Properties pada layer

23. Kemudian buat layout untuk peta. Klik Project > New Print Layout > Buat nama
layout.

Gambar 4.11 Contoh Layout QGIS

24. Part penting dalam layout adalah menentukan ukuran kertas. Klik kanan di
layout/kertas kosong > Page Properties > Pilih Size kertas pada panel disebelah
kanan.
25. Untuk menampilkan peta (gambar 4.11) klik Add Map (1) kemudian drag atau
buat polygon pada page kosong di tengah. Untuk zoom peta atau menyesuaikan
skala dapat menggunakan move item content kemudian sesuaikan peta. Atau
sesuaikan secara manual pada panel kanan dibagian “Scale”.
26. Kemudian lakukan editing dan tampilan peta semenarik mungkin. Pada modul
ini tidak dijelaskan secara rinci untuk penggunaan QGIS. Silahkan
menggunakan referensi lain untuk QGIS. Berikut merupakan contoh Peta Desain
Survei. Peta desain survei sendiri dibuat sesuai kebutuhan.

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 18


Modul Praktikum Metode Gayaberat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

Gambar 4.12 Peta Desain Survei Gayaberat

V. Tugas Praktikum
Tugas yang harus dilampirkan pada laporan berupa:
1. Membuat rangkuman mengenai pentingnya desain survei dalam tahap akuisisi
metode Gayaberat, cari satu contoh dalam jurnal/paper!
2. Membuat desain survey optimal metode gayaberat menggunakan QGIS
dengan informasi target yang ingin dicapai ! (Jenis lapangan dapat berupa
lapangan panasbumi, mineral, migas, atau fenomena geologi)
3. Deskripsikan dan analisis desain survei yang dibuat, mulai dari tujuan,
pertimbangan dalam menentukan sebaran titik, luasan area survei, dan pemilihan
objek anomaly!

~ Selamat Praktikum ~

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 19

Anda mungkin juga menyukai