Anda di halaman 1dari 18

Modul Praktikum Metode GayaBerat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI EKSPLORASI DAN PRODUKSI
UNIVERSITAS PERTAMINA

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

GP 11304 - PRAKTIKUM GAYABERAT & MAGNETIK

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2022/2023

NAMA LENGKAP : M.Fikri


NIM : 101120003
TEKNIK GEOFISIKA

MODUL 1
PENGENALAN ALAT DAN AKUISISI METODE GAYABERAT

TANGGAL PRAKTIKUM
SELASA, 27 OKTOBER 2022

JAKARTA – INDONESIA
© 2022 – TEKNIK GEOFISIKA

©2022 – Teknik Geofisika, Universitas Pertamina


Modul Praktikum Metode GayaBerat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

Nama : M.Fikri NILAI


NIM : 101120003
Sesi : 2 – Selasa, 13.00-15.00 WIB
Tanggal Praktikum : 04 Oktober 2022

I. PENDAHULUAN
1.1. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang konsep akuisisi pada metode gaya berat
2. Mahasiswa dapat membuat perencanaan design survey metode gayaberat untuk tujuan
tertentu dengan menggunakan software.
3. Mahasiswa dapat menghitung data pengukuran dalam pembuatan desain survey.
1.2. BATASAN MASALAH
1. Pembuatan desain survey dilakukan pada daerah yang memiliki potensi sebagai
daerah penambangan, seperti mineral, batubara, minyak bumi dan gas alam.
2. Desain survey diambil di daerah Penambangan Batubara, Tanjung Enim, Sumatera
Selatan.
3. Penitikan lokasi akuisisi pada daerah target memiliki jarak antar satu titik dengan tiitk
yang lainnya 1000 meter dan Panjang lintasan akuisisi minimal 5 lintasan.
4. Desain survey di visualisasikan menggunakan aplikasi QGIS sebagai software nya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Metode Gayaberat (Gravity Method)
Metode gaya berat (gravitasi) adalah salah satu metode geofisika yang didasarkan pada
pengukuran medan gravitasi. Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi, di
kapal maupun di udara. Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi
akibat variasi rapat massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya
yang diselidiki adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik
observasi lainnya. Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan
minyak (oil trap). Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi
mineral dan lainnya.
Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat massa suatu
material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian struktur bawah permukaan
dapat diketahui. Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting untuk
perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya. Untuk
menggunakan metode ini dibutuhkan minimal dua alat gravitasi, alat gravitasi yang

©2022 – Teknik Geofisika, Universitas Pertamina


Modul Praktikum Metode GayaBerat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

pertama berada di base sebagai alat yang digunakan untuk mengukur pasang surut
gravitasi, alat yang kedua dibawa pergi ke setiap titik pada stasiun mencatat perubahan
gravitasi yang ada. Biasanya dalam pengerjaan pengukuran gravitasi ini, dilakukan
secara looping. Pada dasarnya gravitasi adalah gaya tarik menarik antara dua benda yang
memiliki rapat massa yang berbeda, hal ini dapat diekspresikan oleh rumus hukum
Newton II yang secara sederhana digambarkan sebagai berikut :

(1)

Dengan rumus diatas maka survey geofisika dengan metode gayaberat dapat dilakukan.
Namun, seperti halnya metode geofisika lainnya, metode gayaberat (gravity) memiliki
koreksi agar mendapatkan data yang sangat konkret ataupun jelas tanpa ada gangguan
apapun pada saat pengukuran data. Koreksi dalam metode gayaberat adalah sebagai
berikut :

a. Koreksi baca alat/skala


Koreksi baca alat adalah koreksi yang dilakukan apabila terjadi kesalahan
dalam pembacaaan alat gravitasi yang digunakan. Rumus umum dalam
pembacaan alat dapat ditulis sebagai berikut :
Read (mGal) = ((Read (scale)-Interval) x Counter Reading) + Value in mGal

b. Koreksi pasang surut (tidal)


Koreksi ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh gravitasi benda-benda
di luar bumi seperti bulan dan matahari, yang berubah terhadap lintang dan
waktu. Untuk mendapatkan nilai pasang surut ini maka, dilihatlah perbedaan
nilai gravitasi stasiun dari waktu ke waktu terhadap base. Gravitasi terkoreksi
tidal dapat ditulis sebagai berikut :

(2)

©2022 – Teknik Geofisika, Universitas Pertamina


Modul Praktikum Metode GayaBerat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

Keterangan :

c. Koreksi apungan (drift)


Koreksi apungan akibat adanya perbedaan pembacaan gravity dari stasiun
yang sama pada waktu yang berbeda, yang disebabkan karena adanya
guncangan pegas alat gravimeter selama proses transportasi dari suatu stasiun
ke stasiun lainnya.

(3)
Keterangan :

Dengan persamaan diatas dapat dikatakan bahwa gravitasi terkoreksi drift (g


std) adalah :
g std (n) = gravitasi terkoreksi drift pada stasiun ke – n
g st(n)= gravitasi terkoreksi tidal pada stasiun ke – n
d. Koreksilintang
Koreksi ini dilakukan karena bentuk bumi yang tidak sepenuhnya bulat
sempurna, tetapi pepat pada daerah ekuator dan juga karena rotasi bumi. Hal
tersebut membuat ada perbedaan nilai gravitasi karena pengaruh lintang yang
ada di bumi. Secara umum gravitasi terkoreksi lintang dapat ditulis sebagai
berikut :

(4)

e. Koreksi udara bebas (Free Air Correction)


Koreksi ini dilakukan untuk mengkompensasi ketinggian antara titik
pengamatan dan datum (mean sea level). Koreksi ini dapat ditulis sebagai

©2022 – Teknik Geofisika, Universitas Pertamina


Modul Praktikum Metode GayaBerat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

berikut :

(5)
Keterangan :

f. Koreksi Bouguer
Koreksi bouger dilakukan untuk mengkompensasi pengaruh massa batuan
terdapat antara stasiun pengukuran dan (mean sea level) yang diabaikan pada
koreksi udara bebas. Koreksi ini dapat ditulis sebagai berikut :
g. Koreksi medan (Terrain Correction)
Koreksi medan mengakomodir ketidakteraturan pada topografi sekitar titik
pengukuran. Pada saat pengukuran, elevasi topografi di sekitar titik
pengukuran, biasanya dalam radius dalam dan luar, diukur elevasinya.
Sehingga koreksi ini dapat ditulis sebagai berikut :

III. METODOLOGI
3.1. DATA PENELITIAN
Lokasi survey berada di Penambangan Batubara, Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
• Koordinat Titik Pada Base Station

Gambar 1. Koordinat Titik Base Station

©2022 – Teknik Geofisika, Universitas Pertamina


Modul Praktikum Metode GayaBerat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

• Lokasi Desain Survey yang terletak pada Penambangan Batubara Tanjung Enim

Gambar 2. Lokasi Survey, Penambangan Batubara, Tanjung Enim

• Data Pengukuran Lintasan Pada Lapangan Sebanyak 50 Titik

Gambar 3. Data Titik Koordinat Pengukuran Pada Lapangan

©2022 – Teknik Geofisika, Universitas Pertamina


Modul Praktikum Metode GayaBerat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

3.2. PENGOLAHAN DATA


• Menentukan Lokasi Untuk Melakukan Desain Survey Pada Google Earth

Gambar 4. Lokasi Desain Survey (Penambangan Batubara, Tanjung Enim)

• Membuat polygon untuk membatasi area pada lokasi survey untuk membatasi
area pengukuran

Gambar 5. Pembuatan Polygon Sebagai Batas Pada Area Survey

©2022 – Teknik Geofisika, Universitas Pertamina


Modul Praktikum Metode GayaBerat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

• Membuat titik acuan aebagai Base Station pada lokasi survey

Gambar 6. Pembuatan Titik Acuan atau Base Station Pada Area Survey

• Melakukan perhitungan pada aplikasi excel untuk menentukan titik-titik


pengukuran pada lokasi dengan mencatat titik koordinat Base Station sebagai titik
acuan pengukuran.

Gambar 7. Koordinat Titik Base Station

• Melakukan perhitungan titik pengukuran dengan acuan koordinat Base Station


pada excel dengan input data easting sebagai UTM_X dan data northing sebagai
UTM_Y.

Gambar 8. Input data eating dan northing sebagai titik acuan pengukuran

©2022 – Teknik Geofisika, Universitas Pertamina


Modul Praktikum Metode GayaBerat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

• Menghitung titik pengukuran lainnya dengan UTM_X dan UTM_Y pada lintasan
1 sebagai acuan koordinat, Perhitungan dilakukan dengan besaran koordinat
UTM_X + 1000 (untuk menghitung jarak antar titik secara horizontal) dan
besaran koordinat UTM_Y – 1000 (untuk menghitung jarak antar titik secara
vertical). Banyak lintasan pengukuran 5 lintasan dengan titik pengukuran
sebanyak 50 titik ukur.

Gambar 9. Perhitungan jarak antar titik pengukuran

• Melakukan pembuatan Peta Desain Survey dengan menggunakan aplikasi QGIS


dengan data excel yang sebelumnya diolah dan disimpang dengan format CSV.

• Pada aplikasi QGIS hal yang pertama dilakukan adalah dengan menentukan
sistem koordinat yang digunakan dikarenakan posisi koordinat sangat
menentukan area peta yang akan diolah selanjutnya. Pada pengolahan data ini
digunakan koordinat pada WGS 84/UTM Zona 48S. Untuk mengganti koordinat
zona ditunjukkan oleh tanda panah dibawah in pada gambar.

©2022 – Teknik Geofisika, Universitas Pertamina


Modul Praktikum Metode GayaBerat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

Gambar 10. Penentuan zona untuk pengukuran titik ukur pada lokasi survey

• Menentukan zona koordinat sesuai dengan daerah yang telah ditentukan.

Gambar 11. Menentukan zona koordinat (WGS 84/UTM Zone 48S)

• Selanjutnya, membuat connection baru untuk memanggil peta untuk melakukan


plotting pada survey yang dilakukan pada QGIS, yaitu dengan klik kanan XYZ
Title - New Connection dan membuat nama baru dan setalah itu isi URL dari peta

©2022 – Teknik Geofisika, Universitas Pertamina


Modul Praktikum Metode GayaBerat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

online tersebut dengan menambahkan console python dengan menempelkan


script yang tertera pada gambar di bawah.

Gambar 12. Membuat new connection untuk memanggil map yang terkoneksi
dengan satelite

• Input titik koordinat yang telah dibuat sebelumnya pada excel. Layer > add layer
> add delimited text layer. Kemudian klik tanda titik tiga disamping file name
dan pilih file CSV koordinat yang telah dibuat dengan memperhatikan format
untuk datanya seperti pada gambar di bawah.

Gambar 13. Input data titik pengukuran excel untuk visualisasi data survey

©2022 – Teknik Geofisika, Universitas Pertamina


Modul Praktikum Metode GayaBerat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

• Hasil dari visualisasi data untuk titik pengukuran pada lokasi yang telah
ditentukan.

Gambar 14. Visualisasi plotting area lokasi pengukuran

• Membuat tampilan peta desain survey pada QGIS.

Gambar 15. Map Desain Survey Pada Lokasi yang Ditentukan

©2022 – Teknik Geofisika, Universitas Pertamina


Modul Praktikum Metode GayaBerat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

3.3. DIAGRAM ALIR

START

Menentukan Polygon Sebagai


Batasan Wilayah Akuisisi
Menggunakan Google Earth

Input Data Easting dan Northing ke


dalam excel untuk dilakukan perhitungan

Kalkulasi Perhitungan Lintasa

Menyesuaikan sistem koordinat


pada QGIS

Memunculkan Peta Dasar


Menggunakan URL

Input Data Excel titik


pengukuran ke dalam QGIS

Membuat Layout Desain


Survey

Output Peta Desain


Survey

STOP

©2022 – Teknik Geofisika, Universitas Pertamina


Modul Praktikum Metode GayaBerat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Pentingnya Desain Survey Dalam Tahap Akuisisi atau Pengukuran Metode
Gayaberat
Pembuatan desain survey dalam metode gayaberat sangatlah penting dilakukan
dikarenakan sebelum melakukan akuisisi atau pengukuran data pada lokasi yang
ditentukan hal yang harus diperhatikan adalah mempelajari target ataupun objek anomali
yang ingin dicapai, biasanya meliputi lokasi, dimensi, arah struktur (strike maupun dip)
dan kondisi disekitar target lokasi pengukuran. Dalam pengukuran data seismic juga
persebaran titik pengukuran dibuat menjadi lebih rapat untuk area atau lokasi yang
ditargetkan dan juga pada arah arah dari titik pengukurannya harus memotong struktur
maupun target yang ingin dilakukan pengukuran dengan tujuan agar hasil anomaly dari
pengukuran hasilnya nanti dari pengukuran ini dapat lebih jelas dan lebih dapat
mempresentasikan kondisi hasil dari anomaly bawah permukaan. Dalam salah satu paper
yg saya jadikan referensi dengan judul Analisis Anomali Gravitasi Sebagai Acuan Dalam
Penentuan Struktur GGeologi Bawah Permukaan Dan Potensi Geothermal ( Hidayat, N.,
& Basid, A, 2011) dalam penelitian tersebut menggunakan metode gayaberat untuk
mencari potensi sumber panas dan juga melakukan pembuatan model desain survey di
tahap awal, guna mengetahui dimaana saja nantinya akan didistribusikannya alat untuk
melakukan pengukuran di wilayah target agar lebih tepat.

4.2. Desain Survey yang Optimal Pada Metode Gayaberat Menggunakan QGIS
Pada praktikum yang dilakukan dalam pembuatan desain survey dengan menggunakan
aplikasi QGIS sebagai aplikasi pendukungnya, hal tersebut dilakukan dengan tujuan
untuk menghitung besaran densitas yang terdapat dalam lapangan tambang batubara di
tempat yarget yang telah ditentukan untuk dilakukannya pengukurannya. Untuk daerah
yang telah ditentukan ditargetkan daerah pengukuran dengan jarak antar satu titik dengan
titik lainnya berjarak 1000 meter atau 1 km dengan tujuan agar perhitungan lebih akurat
dikarenakan metode gayaberat merupakan salah satu metode yang sulit diperhitungkan
dikarenakan akan banyaknya gangguan ataupun koreksi yang di alami pada perhitungan
metode gayaberat ini. Desain survey yang dibuat pada praktikum yang dilakukan dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :

©2022 – Teknik Geofisika, Universitas Pertamina


Modul Praktikum Metode GayaBerat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

Gambar 16. Peta Desain Survey


4.3. Analisis Desain Survey
Pada desain survey yang dilakukan diambil daerah penambangan batubara yang terletak
di daerah Tanjung Enim, Sumatera Selatan sebagai daerah target pengukuran hal tersebut
dilakukan karena pada daerah tersebut merupakan daerah yang sudah berpotensi dalam
menghasilkan hasil tambang batubara dan tujuan lainnya dalam mengambil daerah
tersebut adalah untuk mencari potensi lainnya yang dapat diambil dari daerah tersebut,
baik dari potensi panas bumi maupun hasil tambang lainnya dengan metode gayaberat
yang menghitung densintas dari massa jenis bawah permukaan bumi daerah tersebut.
Berdasarkan interpretasi kualitatif pada kontur anomali Bouguer lengkap didapatkan
variasi nilai anomali Bouguer antara 47,3 - 67,4 mGal dengan nilai anomali tinggi
terdapat pada arah tenggara penelitian dan nilai anomali sedang pada arah tenggara-
selatan dan timur laut daerah penelitian. Hampir 75% daerah penelitian didominasi oleh
nilai anomali Bouguer rendah. Hasil interpretasi kuantitatif pada model penampang 2D
lintasan AB dan CD, didapatkan tujuh lapisan batuan di bawah permukaan yaitu lapisan
lapuk, tufa pasiran, anglomerat, lempung pasir, breksi tufaan terlempungkan, lava, dan
breksi Vulkanik. Berdasarkan interpretasi kualitatif dan kuantitatif serta penelitian
sebelumya dapat disimpulkan bahwa potensi geothermal di daerah penelitian sangat kecil

©2022 – Teknik Geofisika, Universitas Pertamina


Modul Praktikum Metode GayaBerat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

V. PENUTUP
5.1. SIMPULAN
1. Pada praktikum yang dilakukan untuk melakukan pengukuran ataupun akuisisi
metode gayaberat yang pertama dilakukan adalah dengan membuat desain survey
yaitu dengan menggunakan aplikasi google earth, QGIS, dan Microsoft Excel. Titik
acuan pada pengukuran metode gaya berat dengan detail data sebagai berikut :

Zona yang digunakan WGS 84/UTM Zona 48 S, dengan Easting 358130.00 m E dan
Northing 9589412.00 m S.

2. Data yang dimasukkan pada desain survey adalah sebanyak 50 data titik pengukuran
dengan banyak lintasan sebanyak 5 lintasan. Data titik pengukuran diukur dengan
aplikasi Excel.

©2022 – Teknik Geofisika, Universitas Pertamina


Modul Praktikum Metode GayaBerat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

3. Peta Desain Survey yang sudah divisualisasikan pada praktikum

5.2. MANFAAT
1. Dapat membuat peta desain survey untuk melakukan pengukuran pada saat
pengukuran metode gayaberat dilapangan

©2022 – Teknik Geofisika, Universitas Pertamina


Modul Praktikum Metode GayaBerat & Magnetik, Semester Ganjil Tahun 2022

2. Dapat menghitung jarak antar titik pengukuran dilapangan berdasarkan perhitungan


yang akurat dengan titik koordinat.
3. Dapat memahami cara penggunaan aplikasi QGIS dalam membuat desain survey.

REFERENSI
[1] Yusuf, M. (2015). Analisis Data Gayaberat Kombinasi dengan Menggunakan
Gravimeter Absolut (A10) dan Gravimeter Relatif (LaCoste Romberg). Geophysical
Instrumentation Subdivision, Meteorological Climatological and Geophysical Agency.

[2] Nicolas O, Marlita. (2008). The Gravity Method. Kenya Electricity Generating
Company Ltd-KenGen, United Nations University.

©2022 – Teknik Geofisika, Universitas Pertamina

Anda mungkin juga menyukai