Anda di halaman 1dari 5

Anggun Mutika

101217013
Teknik Geologi / FTEP

Eksplorasi Geologi
Perbedaan Metode Elektromagnetik, Gravitasi, Magnetik dan Landsat Data

Untuk mendapatkan lokasi prospek pada kegiatan eksplorasi terdapat beberapa metode yang
umum untuk digunakan, yaitu:
1. Elektromagnetik
Metode elektromagnetik merupakan salah satu metode geofisika dimana dalam
penggunaanya memanfaatkan gelombang elektromagnetik (EM) baik secara alami maupun
buatan. Pada metode ini gelombang elektromagnetik dapat berasal dari transmitter atau
pemancar yang merambat ke dalam permukaan bumi sehingga menghasilkan medan magnet
yang memiliki variasi terhadap waktu. Respon terhadap radiasi elektromagnetik nantinya
akan diukur dan diterima oleh receiver. Dengan menggunakan metode ini dapat memberikan
informasi mengenai struktur bawah permukaan melalui adanya perubahan komponen medan
magnet sebagai respon dari adanya variasi konduktivitas batuan. Namun, metode ini mudah
terpengaruh oleh sumber daya bawah permukaan dan permukaan sehingga dalam aplikasinya
seringkali menimbulkan banyaknya noise. Untuk itu, diperlukan adanya koreksi yang dapat
menghasilkan nilai elektromagnetik yang lebih akurat salah satunya yaitu dengan
menggunakan koreksi static data atau Time Domine Electromagnetic (TDEM) pada titik yang
sama untuk mengetahui nilai ektromagnetik yang mengalami efek statik.

Gambar 1Model Konseptual Sistem Proses Induksi Eelektromagnetik yang Menghasilkan Arus Eddy du bawah
massa permukaan yang konduktif (Haldar, 2018)
Anggun Mutika
101217013
Teknik Geologi / FTEP

2. Gravitasi
Pada dasarnya metode gravitasi mengukur variasi dari percepatan gravitasi yang disebabkan
oleh adanya perbedaan densitas dari material di bawah permukaan. Melalui metode gravitasi,
dapat digunakan untuk mengetahui gambaran dari basement, struktur bawah permukaan dan
kontak intrusi batuan. Namun, metode gravitasi memiliki tingkat anomaly yang sangat tinggi
sehingga diperlukan adanya koreksi untuk memvalidasi nilai gravitasi. Pada metode ini
beberapa koreksi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
 Drift correction
Drift correction dilakukkan karena adanya perbedaan nilai gravitasi yang ada pada
pengukuran dititik yang sama dengan waktu yang berbeda. Adanya perbedaan nilai
dapat disebabkan oleh faktor dari alat yang digunakan ketika survey yaitu ketika
adanya pegas yang mengalami kemuluran saat dilakukan pengukuran atau akibat
adanya pasang surut. Koreksi ini dilakukan dengan mengukur secara berkala titik
acuan, mengasumsikan bahwa drift secara linear dan melakukan looping dalam
pengukuran area. Semakin seirng dilakukkannya pengukuran kembali secara berkala
maka data yang didapatkan akan semakin baik untuk dikoreksi.
 Latitude correction
Koreksi ini perlu dilakukkan karena adanya betuk bumi
yang tidak bulat sempurna membuat adanya perbedaan
nilai gravitasi diekuator yang lebih kecil dibanding
dengan di kutub.
 Bouguer correction
Koreksi ini dilakukan untuk menghitung adanya
kelebihan massa yang mendasari titik pengamatan yang
terletak diketinggian lebih tinggi terhadap permukaan
laut.
 Terrain correction
Koreksi ini dilakukan karena adanya kondisi topografi
yang tidak beraturan yang dapat mempengaruhi medan
gravitasi.
 free-air correction
koreksi ini dilakukan untuk menghilangkan adanya
pengaruh perbedaan ketinggian terhadap nilai Gambar 2 Anomali Gravity, New
Jersey Amerika (gpg.geosci.xyz)
pengamatan di lokasi pengamatan.

3. Magnetik
Pada dasarnya metode ini didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnet
dipermukaan bumi. Adanya perbedaan intensitas magnetic dipermukaan bumi dapat
Anggun Mutika
101217013
Teknik Geologi / FTEP

disebabkan oleh adanya perbedaan distribusi batuan dan magnetisasi di bawah permukaan
bumi pada arah horizontal (susceptibility). Metode ini dapat digunakan untuk melihat adanya
anomaly magnetic yang dapat menunjukkan adanya sesar dan intrusi batuan. Dalam metode
ini diperlukan juga adanya koreksi untuk mendapatkan nilai anomaly magnetic yang
diinginkan. Koreksi tersebut diantaranya:
 Koreksi Topografi
Koreksi ini dilakukan jika topografi memilik pengaruh sangat kuat pada kegiatan survey
magnetik. Koreksi ini dilakukan dengan membuat model topografi sehingga dapat
menghasilkan nilai anomali medan magnetik.
 Koreksi Harian/Diurnal
Koreksi ini menunjukkan adnaya penyimpangan nilai medan magnetik yang disebabkan
oleh adanya perbedaan waktu dan efek radiasi matahari dalam satu hari.
 Koreksi IGRF
Koreksi ini dilakukan dengan mengurangkan nilai IGRF terhadap nilai magnetik total
yang telah dikoreksi harian pada setian titik pengukuran dengan kondisi geografis yang
sesuai.

Gambar 3 Peta hasil survey magnetic (gpg.geosci.xyz)

4. Landsat

Data Landsat merupakan salah satu data citra satelit yang mampu memberikan informasi
mengenai kondisi di permukaan bumi. Data ini sering digunakan dalam metode penginderaan
jauh untuk mengetahui kondisi permukaan bumi melalui gelombang elektromagnetik yang
ditunjukkan oleh nilai spectral yang mampu memberikan gambaran atau kehadiran suatu
fenomena. Metode ini dapat digunakan dalam melakukan rencana awal yang mampu
memberikan informasi mengenai litologi, struktur serta kondisi permukaan. Metode ini hanya
dilakukan sebagai rencana awal atau survey pendahuluan karena data yang didapatkan
Anggun Mutika
101217013
Teknik Geologi / FTEP

merupakan data tidak langsung melainkan hanya sebuah gambar citra, sehingga seringkali
menghasilkan banyaknya galat. Oleh karena itu, tetap perlu dilakukannya cross check ke
lapangan untuk mengetahui kondisi permukaan yang sebenarnya.

Gambar 4 Data Landsat (frontierscientists.com)


Anggun Mutika
101217013
Teknik Geologi / FTEP

REFERENSI
Astronaut Geophysical Training. The Gravity Geophysical Method.
https://geoinfo.nmt.edu/geoscience/projects/astronauts/gravity_method.html (Diakses pada
November 2020)

Haldar, S. K. (2017). 10.3.3.5 Electromagnetic. In Platinum-nickel-chromium deposits: Geology,


exploration and reserve base (pp. 1-308). Amsterdam: Elsevier. doi:
https://doi.org/10.1016/C2014-0-00851-9

SEG Wiki. (2018). Magnetic Methods. https://wiki.seg.org/wiki/Magnetic_methods (Diakses


pada November 2020)

Susantoro, Tri Muji. (2020). Pemanfaatan Penginderaan Jauh untuk Kegiatan Migas di
Indonesia. Badan Litbang ESDM, Arsip Berita. https://litbang.esdm.go.id/index.php/news-
center/arsip-berita/pemanfaatan-penginderaan-jauh-untuk-kegiatan-migas-di-indonesia
(Diakses pada November 2020)

Anda mungkin juga menyukai