PENDAHULUAN
Lapisan bumi paling luar terdiri dari lapisan kerak benua dan kerak
samudera. Di dalam kedua kerak ini memiliki perbedaan densitas ( kerapatan )
massa yang sangat berpengaruh / rentan terhadap medan gravitasi. Oleh sebab itu
terjadi variasi nilai percepatan gravitasi ( anomaly gravitasi ). Percepatan gravitasi
merupakan medan yang terjadi antara dua massa yang saling berinteraksi.
Interaksi tersebut berupa adanya gaya tarik menarik sehingga kedua benda
mengalami percepatan yang arahnya saling berlawanan. Metode gravity
merupakan salah satu metode geofisika yang bersifat pasif ( memanfaatkan
sumber yang alami ) dan didasarkan pada pengukuran variasi medan gravitasi.
Metoda ini cukup baik digunakan untuk mendefinisikan daerah target spesifik
untuk selanjutnya disurvei dengan metoda-metoda geofisika. Variasi medan
gravitasi bumi ditimbulkan oleh adanya perbedaan rapat massa (densitas) antar
batuan. Adanya suatu sumber yang berupa suatu massa (masif, lensa, atau
bongkah besar) di bawah permukaan akan menyebabkan terjadinya gangguan
medan gayaberat (relatif).
1
Gravitymeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur variasi
medan gravitasi bumi. Alat ini bekerja berdasarkan Hukum Newton dan Hukum
Hooke, yaitu beban yang digantung oleh pegas. Dalam pengukuran medan
gravitasi menggunakan gravity meter diharapkan mengetahui mengkalibrasi alat
dikarenakan keadaan komponen alat setiap saat dapat berubah dari keadaan baku.
Perubahan tersebut bias disebabkan oleh perubahan temperature dan tekanan.
Pemrosesan data gravity disebut dengan reduksi data gravity yaitu proses dasar
dan proses lanjutan. Proses dasar mencakup seluruh proses berawal dari nilai
pembacaan alat lapanan sampai diperoleh konversi pembacaan gravitymeter ke
nilai miligal ( mgal ), koreksi apungan, koreksi pasang surut, koreksi lintan,
koreksi udara bebas, koreksi bouguer dan koreksi medan ( terrain ). Dalam
pengolahannya, kita dapat menentukan harga anomaly gravity dari setiap titik data
yang kia ukur. Harga anomaly gravity tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan
densitas batuan di dalam lapisan pemukaan bumi. Oleh karena itu dalam koreksi
bouguer dibutuhkan harga densitas rata-rata. Densitas rata-rata ini dapat
ditentukan dengan menggunakan dua metode yaitu metode Nettleton dan metode
Parasnis.
2
Ruang lingkup dalam praktikum ini dibatasi pada metode Gravitasi yang
menggunakan data sekunder yang dilakukan di Laboratorium Geofisika
Universitas Hasanuddin selama bulan November Desember 2016.
I.3 Tujuan
1 Untuk memenuhi salah satu mata kuliah wajib yaitu metode gravitasi
BAB II
3
TINJAUAN PUSTAKA
4
pengukuran gravitasi bisa dibuat di dalam bangunan, di daerah perkotaan dan di daerah
kebisingan budaya, listrik, dan elektromagnetik. Pengukurankondisi bawah permukaan dengan
metode gravitasi membutuhkan sebuah gravimeter dansarana untuk menentukan lokasi dan
elevasi relatif sangat akurat dari stasiun gravitasi (Jaenudin, 2012).
Unit pengukuran yang digunakan dalam metode gravitasi adalah gal, berdasarkan gaya gravitasi
di permukaan bumi. Gravitasi rata-rata di permukaan bumi adalah sekitar980 gal. Unit umum
digunakan dalam survei gravitasi daerah adalah milligal (10 - gal 3).Teknik aplikasi lingkungan
memerlukan pengukuran dengan ak urasi dari beberapa gals (10-6gals), mereka sering disebut
sebagai survei mikro (Jaenudin, 2012).
Sebuah survei gravitasi rinci biasanya menggunakan stasiun pengukuran berjarak dekat
(beberapa meter untuk beberapa ratus kaki) dan dilakukan dengan gravimetermampu membaca
ke beberapa gals. Detil survei digunakan untuk menilai geologi lokalatau kondisi
struktural.Sebuah survei gravitasi terdiri dari melakukan pengukuran gravitasi di stasiunsepanjang
garis profil atau grid. Pengukuran diambil secara berkala di base station (lokasireferensi stabil
noise-free) untuk mengoreksi drift instrumen.Data gaya berat berisi anomali yang terdiri dari
dalam efek lokal regional dandangkal. Ini adalah efek lokal dangkal yang menarik dalam
pekerjaan mikro. Banyak diterapkan pada data lapangan mentah. Koreksi ini termasuk lintang,
elevasi udara bebas,koreksi Bouguer (efek massa), pasang surut Bumi, dan medan. Setelah
pengurangan trenregional, sisa atau data gayaberat Bouguer anomali sisa dapat disajikan sebagai
garis profil atau di peta kontur (Jaenudin, 2012).
Metode gravitasi tergantung pada variasi lateral dan kedalaman dalam kepadatan material bawah
permukaan. Kepadatan dari tanah atau batuan merupakan fungsi daridensitas mineral pembentuk
batuan, porositas medium, dan densitas dari cairan mengisiruang pori. Rock kepadatan bervariasi
dari kurang dari 1,0 g / cm 3 untuk beberapa batuvulkanik vesikuler lebih dari 3,5 g / cm 3 untuk
beberapa batuan beku ultrabasa (Jaenudin, 2012).
Sebuah kontras densitas yang memadai antara kondisi latar belakang dan fitur yangsedang
dipetakan harus ada untuk fitur yang akan terdeteksi. Beberapa geologi yangsignifikan atau batas
hidrogeologi mungkin tidak memiliki kontras densitas medan-terukur di antara mereka, dan
karenanya tidak dapat dideteksi dengan teknik ini. Sedangkan metode gravitasi langkah-langkah
variasi densitas bahan bumi, itu adalah penerjemah yang, berdasarkan pengetahuan tentang
5
kondisi lokal atau data lain, ataukeduanya, harus menginterpretasikan data gravitasi dan tiba di
solusi geologi yang wajar (Jaenudin, 2012).
Peralatan Geofisika yang digunakan untuk pengukuran gravitasi permukaantermasuk gravimeter,
sebuah cara mendapatkan posisi dan sarana yang sangat akuratmenentukan perubahan relatif
dalam ketinggian. Gravimeters dirancang untuk mengukur perbedaan yang sangat kecil di medan
gravitasi dan sebagai hasilnya merupakaninstrumen yang sangat halus. Gravimeter ini rentan
terhadap shock mekanis selamatransportasi dan penanganan (Jaenudin, 2012).
Interaksi antara dua benda yang berjarak r ialah timbulnya gaya tarik
menarik antar kedua benda tersebut. Bila perbandingan massa kedua benda
bernilai sangatbesar, maka benda yang mempunyai massa lebih besar akan
menimbulkan medangravitasi terhadap benda yang massanya jauh lebih kecil.
Sehingga benda yangmempunyai massa jauh lebih kecil tersebut akan mengalami
medan gravitasi olehbenda bermassa besar. Jika kita analogikan pada massa benda
m dipermukaan bumidengan massa bumi M, maka dapat kita katakan bahwa
massa bumi M sebagaisumber medan gravitasi terhadap benda m.Fisisnya benda
m akan mengalamipercepatan gravitasi bumi yang besarnya (Hafi, 2015):
r diukur sebagi jarak benda m terhadap pusat massa bumi. Dimensi medan
gravitasiialah N/kg atau m/s2. Medan atau percepatan gravitasi sebenarnya tidak
tepatmengarah ke pusat bumi, karena efek rotasi bumi akan menimbulkan
percepatansentripetal. Dalam hal ini pusat lingkaran bukanlah pusat bumi karena
6
lingkarantersebut adalah lingkaran garis bujur, yaitu lingkaran yang sejajar garis
khatulistiwa.Namun efek ini sangat kecil dibanding percepatan tarikan bumi, oleh
karena itu dapatdiabaikan, dan dianggap bahwa g vertikal ke bawah (Hafi, 2015).
Persebaran benda atau batuan pada lapisan bumi ialah tidak homogen, olehkarena
itu antara batuan yang satu terhadap yang lainnya saling berpengaruh.
Ketidak homogenan ini dikarenakan adanya perbedaan densitas atau distribusi
rapat massa.Sehingga setiap batuan atau material memberikan harga respon
gravitasi yangberbeda-beda. Perbedaan respon gravitasi tersebut sangatlah kecil,
maka dibutuhkansatuan yang berorder mikro. Dalam satuan SI, satuan dasar g
ialah m/s2, bila dalamsatuan cgs ialah cm/s2atau gal, maka perbedaan g sering juga
ditulis dalam satuan mgal (mili gal) (Hafi, 2015).
1 gal = 1 cm/s2
= 1000 mgal
= 10.000 gu
= 1.000.000gal
*gu =gravity unit
Seperti telah disebutkan terdahulu bahwa kenyataannya bumi kita ini adalah bulat
danhomogen isotropik, sehingga terdapat variasi harga percepatan gravitasi untuk
masing-masing tempat. Hal-hal yang dapat mempengaruhi harga percepatan
gravitasi adalah :
1. Konversi Skala Pembacaan.
Harga pembacaan skala gravitimeter harus dikonversikan ke nilai satuan
percepatan gravitasi dalam satuan mGal. Perumusan dapat digunakan melakukan
konversi pembacaan skala adalah persamaan berikut (Hafi, 2015):
mGal = [{(bacaan counter) x faktor interval} + mGal] x CCF
7
2. Koreksi Tidal (Pasang Surut).
Koreksi tidal adalah koreksi yang digunakan untuk mengkoreksi perubahan g
yang disebabkan oleh pergerakan matahari dan bulan yang bergantung pada waktu
dan latitude. Nilai dari koreksi tidal tidak pernah lebih besar dari 0,3 mGal.
Koreksi tidal berguna untuk menghilangkan gaya tarik yang dialami bumi akibat
bulan dan matahari, sehingga di permukaan bumi akan mengalami gaya tarik naik
turun. Pengaruh tidal akan menyebabkan perubahan nilai medan gravitasi di
permukaan bumi secara periodik. Besar nilai koreksi tidal juga tergantung dari
kedudukan bulan dan matahari terhadap bumi. Koreksi tersebut dihitung
berdasarkan perumusan Longman (1965) yang telah dibuat dalam sebuah paket
program komputer. Koreksi tidal dapat dihitung berdasarkan letak bulan dan
matahari. Perumusan koreksi tidal ditunjukkan oleh persamaan berikut (Hafi,
2015):
5 cos 3 p1cos p
2 4
sin p1+ Mr /d ()
2M
2
( +2 S /3 D3 (3 cos2 q1) }
3d
3 r
Tdc=
2
8
waktu. Koreksi ini dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut (Hafi,
2015):
G A 2G A 1
Drift station = x (T station T A 1)
T A 2T A 1
=0 , 811 sin 2
mGal
s km
9
Koreksi udara bebas merupakan koreksi akibat perbedaan ketinggian sebesar h
dengan mengabaikan adanya massa yang terletak diantara titik amat dengan
sferoid referensi. Koreksi udara bebas dilakukan untuk mendapatkan anomali
medan gaya berat di topografi. Untuk mendapat anomali medan gaya berat di
topografi maka medan gaya berat teoritis dan medan gaya berat observasi harus
sama-sama berada di topografi, sehingga koreksi ini perlu dilakukan (Hafi, 2015).
Koreksi udara bebas dilakukan untuk mengoreksi perubahan ketinggian antar
stasiun untuk mereduksi pembacaan data lapangan. Nilai koreksi udara bebas rata-
rata dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (Hafi, 2015):
g FA 2 M e 2 g
= = =0 ,3086 mGal/m
R R3e Re
Dalam koreksi udara bebas, tanda negatif menunjukkan bahwa nilai percepatan
gravitasi akan menurun seiring dengan bertambahnya ketinggian (Hafi, 2015).
6. Koreksi Bouguer
Perhitungan koreksi bouguer diberikan dengan persamaan berikut (Hafi, 2015):
gB
=2 =0 ,04192 mGal /m
R
dimana merupakan densitas slab dalam g/cm3. Jika diasumsikan nilai densitas
rata-rata dari batuan kerak adalah 2,67 g/cm3, maka didapatkan persamaan berikut
(Hafi, 2015):
gB
=0 ,112 mGal/m
R
Koreksi bouguer dan koreksi udara bebas dapat digabungkan ke dalam persamaan
koreksi, sehingga diperoleh persamaan yaitu (Hafi, 2015):
g E g FA gB
= =(0 , 30860 , 0419 ) mGal/m
R R R
10
Kondisi topografi di sekitar titik pengamatan kadang-kadang tidak beraturan,
seperti adanya lembah atau bukit yang juga dapat mempengaruhi percepatan
gravitasi di titik pengamatan. Karena itu koreksi terrain diperlukan dalam
pengukuran dengan perumusan yang diberikan persamaan berikut (Hafi, 2015):
R
R
( 22+ h2 )
( 12 + h )
R2R 1+
TC=2 v
11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.2.1 Alat
1. Laptop
III.2.2 Bahan
1. Data penelitian
yang telah disebutkan pada Bab II, poin (II.3). Tahapan pengolahan data hingga
12
2. Menghitung nilai koreksi drift
stasiun ke-n dengan nilai gravitasi terkoreksi drift pada base station.
5. Menghitung nilai gravitasi observasi pada stasiun ke-n yang didapat dari
sehingga:
13
9. Menghitung nilai koreksi medan (Terrain Correction) Pada penelitian ini,
koreksi medan memiliki dua nilai koreksi yaitu nilai koreksi zona dalam
(Inner) dan nilai koreksi zona luar (Outter). Adapun nilai koreksi zona
III.4 Pemodelan 2D
dekat permukaan dan yang jauh dari permukaan bumi. Tujuan eksplorasi pada
yang digunakan yaitu Metode Rataan Bergerak. Hasil dari metode tersebut yaitu
14
Melakukan pemodelan 2D diperlukan dalam interpretasi kuantitatif yaitu
software Gmsys Oasis Montaj. Sebagai tahap pertama pemodelan yaitu mencoba
berdasarkan prakiraan hasil interpretasi dan densitas dari lapisan batuan penyusun
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
Residual
16
Regional
Topograf
IV.2 Pembahasan
17
gambaran secara lateral dari distribusi densitas batuan yang ada di bawah
permukaan daerah penelitian.
18
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran
Untuk asisten jangan bosan-bosan berbagi ilmu dengan kami. Dan kami
berharap cara penyampaian materi kakak akan lebih baik dari sekarang.
19
DAFTAR PUSTAKA
Brawijaya. http://documents.tips/download/link/laporan-metode-
https://www.scribd.com/doc/94020864/Laporan-Akhir-
rata.html
20
BIODATA PRAKTIKAN
NIM : H22114511
Agama : Islam
No. HP : 082291589468
E-Mail : awal.purnama68@gmail.com
NIM : H22114013
Agama : Islam
No. HP : 089631971022
E-Mail : nur.rusnianti@yahoo.com
21
Motto : Hiduplah yang terbaik dan menjadi diri sendiri
Kesan :-
NIM : H22114012
Agama : Islam
No. HP : 082190875579
E-Mail : ayushar_syarief@yahoo.com
NIM : H22114007
Agama : Islam
22
Alamat : Jl. Masjid Raya No.80 C
No. HP : 08975551750
E-Mail : mhmdalkadri.s@gmail.com
Motto :-
Kesan : banyak ilmu yang didapat diluar kelas dengan metode asistensi
yang lebih terarah.
NIM : H22114503
Agama : Islam
No. HP :-
E-Mail : dithakiraman11@gmail.com
Pesan :-
Kesan :-
23
Nama : Mutmainnah Miranti
NIM : H22114306
Alamat : Islam
No. HP : 085399240090
E-Mail : innamiranti@gmail.com
Motto :Jika kita ingin berubah menjadi baik karena Allah maka Allah
akan mengirimkan orang-orang baik bersama kita
Nama : Wahyuni
Agama : Islam
E-Mail : Wahyuni.dulen10@gmail.com
24
Motto : Setidaknya. There are afford and then pray to be Allah Swt.
Pesan : Saya harap dengan mengikuti praktikum ini, saya bisa mengerti
semua metode yang ada dan bisa mengaplikasikan walaupun tidak
sepenuhnya.
NIM : H22114019
Agama : Islam
No. HP : 082393459344
E-Mail : tedieka07@gmail.com
25
Nama : Nur Annisa Mulyawati
NIM : H22114305
Agama : Islam
No. HP : 085340033913
E-Mail : nurannisamulyawatiazis.15@gmail.com
Kesan : Melelahkan
26
LAMPIRAN
2. Buat project baru kemudian import data x,y,z dan Anomai Bouge lengkapnya.
Langkahnya klik pada menu Data >Import > Excel Spreadsheet > All Sheet.
3. Muncul kotak dialog baru, ketikkan nama project tersebut dan klik OK.
4. Selanjutnya muncul kotak dialog import file, klik browse dan cari file yang
sudah dikoreksi di excel sebelumnya. Pastikan untuk menyimpannya dalam
format excel 97-2003 Workbook agar dapat terbaca di oasis.
27
5. Berikut tampilan apabila datanya berhasil di import
Kemudian pada kotak dialog yang muncul tentukan data x,y,z pada data yang
diimpor dan klik OK. seperti gambar berikut
28
Gambar III.5 Set Current X,Y channels
7. Selanjutnya buat grid AB lengkapnya. Klik menu Grid > Griddings >
Minimum Curvature > Dialog Controls..
Name of new grid file : Berikan nama hasil gridnya, misal oasisgranity
29
Gambar III.7 Penampang Grid
9. Munculkan menu magmap.omn melalui menu GX > Load menu. Akan tampil
seperti pada gambar di bawah lalu klik Open.
10. Muncul menu MAGMAP. Klik menu tersebut > Interactive Filtering >
Prepare grid Akan muncul kotak dialog FFT2 grid pre-processing seperti
gambar berikut :
30
Gambar III.9 FFT2 grid pre-processing
Name of Input (original) Grid File isikan dengan data grid yang sudah
dibuat pada langkah sebelumnya.
31
12. Kemudian kembali lagi ke MAGMAP > Interactive filtering > Forward FFT..
Klik OK. Akan muncul kotak dialog baru klik lagi OK.
13. Kemudian klik lagi MAGMAP > Interactive filtering > Radial Average
Spectrum Akan muncul kotak seperti berikut:
14. Masih pada menu MAGMAP > klik Interactive filtering > Interactive
Spectrum Filters Akan muncul gambar seperti berikut lalu klik OK.
32
Gambar III.14 Interactive Spectral Filter (Residual)
Filter degree 8
16. Klik MAGMAP > Interactive filtering > Apply filter Pada Name of Output
Grid File Ubah namanya menjadi gravityregional kemudian klik OK. Akan
tampil penampang seperti berikut
33
Gambar III.15 Penampang Regionl
17. Klik MAGMAP > Interactive filtering > Interactive Spectrum filter..
Kemudian muncul kotak dialog klik OK, muncul pertanyaan Ovewrite klik
OK saja. Akan muncul kotak dialog seperti pada langkah 15, hanya saja pada
pilihan Regional/Residual yang dipilih adalah Residual kemudian klik OK.
Lihat gambar berikut
34
Gambar III.16 Interactive Spectral Filter (Residual)
18. Masuk kembali ke MAGMAP > Interactive filtering > Apply Filter Akan
muncul kotak dialog dan ubah Name of Output Grid File menjadi
gravityresidual klik OK.
20. Munculkan menu gmsys.omn dengan cara klik menu GX > Load menu. Akan
tampil seperti pada gambar berikut lalu klik Open.
35
Gambar III.19 GM_SYS
21. Klik menu GM-SYS > New model > From Map Profile
Pada bagian Model Name klik browse kemudian pilih file bernama
Hasilresidual.sur
36
Gravity elevation grid isikan dengan grid yang kita buat pertama
kali begitu juga dengan Topography grid.
22. Kemudian buat irisan atau slice pada penampang residual tersebut dari ujung
ke ujung dan klik kanan untuk mengakhiri lalu pilih Done.
37
Gambar III.22 GM-SYS Model Recovery
24. Close pada kotak dialog GM-SYS recovery, apabila muncul lagi kotak dialog
Close lagi hingga muncul tampilan seperti berikut
Keterangan:
26. Klik Add point kemudian buat dua titik di bawah garis merah setiap
ujungnya sepeti yang ditunjukkan panah pada gambar.
38
Gambar III.24 Menambah garis lapisan
27. Setelah itu klik Spit Block klik lagi pada dua titik yang telah dibuat pada
langkah diatas, kemudian apanila sudah dititik terakhir pilih accepted new
block.
28. Klik pada Examine untuk membuat label pada lapisan, kemudian
arahkan kursor ke tengah lapisan yang akan diberikan label dan klik. Maka
akan muncul tampilan seperti berikut
29. Untuk mengatur letak labelnya supaya rapi dapat menggunakan pilhan
MOVLAB . Apabila diklik akan muncul dua pilihan yaitu drag dan Snap
mode. Pilih Sanp mode dan klik pada lapisannya maka label akan otomatis
ikut terpindah. Hasilnya seperti ini
39
Gambar III.26 Mengatur posisi label
30. Untuk melihat tampilannya kembali klik view dan pilih Full view.
31. Hilangkan gelombang-gelombang kecil yang muncul dengan klik kanan pada
daerah tersebut kemudian pilih Show Grav. Gradients > Uncentang semua
file yang tercentang seperti pada gambar
40
Gambar III.28 Menghilangkan gelombang kecil pada full view
32. Apabila sudah ter-uncentang semua maka gelombang yang kecil tadi akan
hilang.
33. Lihat besar Errornya ketika sudah dimodelkan bertambah besar maka kita
buatkan model topografi.
34. Masuk kembali ke View > Infinity kemudian Zoom in seperti gambar berikut
41
Gambar III.30 Zoom in
35. Pilih Add point > tambahkan titik pada garis hijau. Selanjutnya pilih Split
Block dan hubungkan titik seperti gambar berikut lalu klik Accepted new block.
36. Pilih Examine kemudian klik ruang yang sudah dibuatkan block. Masukan
nama topografi dan nilai densitasnya 0 lalu klik OK.
42
Gambar III.32 Topografi
37. Kemudian setelah itu buatkan lapisan setiap jenis lapisannya di oasis. Ulangi
langkah 35 dan 36 untuk membuat lapisannya sperti gamber berikut. Kalau
error nya kecil berarti lapisannya benar apabila menjadi besar ubah bentuk
lapisannya.
43
44