Anda di halaman 1dari 11

MODUL 2 PERHITUNGAN SIMPLE BOUGUER ANOMALY (SBA)

Rika Septiani* 119120034


Abstract
The gravity method is basically a method that uses the basic principles of Newton's law of
gravitational acceleration in order to determine the geological conditions below the surface
based on variations in the gravitational field on the earth's surface. In this practicum, the
Simple Bouguer Anomaly (SBA) calculation method is used, using gravity data on September
25, 2012 in Cirebon, West Java. From the results of data processing or estimation, it can be
analyzed that the Nettleton Method is a method that is fairly precise because the correlation
value is small, so that the density or average mass density in the measurement area can be
known.
Keywords: gravity, gravity, SBA, estimation, density.
Sari
Metode gaya berat pada dasarnya adalah sebuah metode yang menggunakan prinsip dasar
hukum newton tentang percepatan gravitasi guna untuk mengetahui kondisi geologi pada
bawah permukaan berdasarkan variasi medan gravitasi di permukaan bumi. Pada praktikum ini
menggunakan metode Perhitungan Simple Bouguer Anomaly (SBA), menggunakan data
gayaberat pada 25 September 2012 di Cirebon, Jawa Barat. Dari hasil pengolahan data atau
estimasi tersebut, dapat dianalisis bahwa Metode Nettleton merpakan metode yang terbilang tepat
karena nilai korelasi yang dihasilkan kecil, sehingga dapat diketahui densitas atau rapat massa rata-rata
di daerah pengukuran.
Kata kunci: gayaberat, gravitasi, SBA, estimasi, densitas.

* Program Studi Teknik Geofisika, Institut Teknologi Sumatera.


Email: rika.119120034@student.itera.ac.id
membedakan densitas dari satu sumber
I. PENDAHULUAN anomali terhadap densitas lingkungan
A. Latar Belakang sekitarnya. Metode ini didasarkan pada
Metode gaya berat pada dasarnya adalah gaya tarikmenarik antara dua buah partikel
sebuah metode yang menggunakan prinsip yang sebanding dengan perkalian massa
dasar hukum newton tentang percepatan kedua partikel tersebut dan berbanding
gravitasi guna untuk mengetahui kondisi terbalik dengan kuadrat jarak antara pusat
geologi pada bawah permukaan keduanya. (Ari Septiana, 2020)
berdasarkan variasi medan gravitasi di Gaya berat pada umumnya digunakan
permukaan bumi. Pada prinsipnya metode untuk memahami dan memberikan suatu
ini digunakan karena kemampuannya informasi dan konfirmasi terkait dengan
struktur geologi yang terdapat pada tanah, Gravitasi observasi sendiri merupakan
baik yang terlihat atau tertutup permukaan nilai gravitasi yang terbaca pada
tanah. Metode Gaya Berat merupakan gravitimeter yang telah dilakukan beberapa
pilihan terbaik untuk mengkaji bentuk serta pengkoreksian, antara lain koreksi terhadap
struktur tanah yang berbentuk cekungan- apungan pegas alat (drift correction),
cekungan regional menggunakan Metode koreksi akibat adanya pasang surut bumi
Gaya Berat untuk eksplorasi air tanah yang (tide correction), dan koreksi tinggi alat.
terdapat pada lingkungan batuan granit Sedangkan gravitasi normal merupakan
yang keras. Dalam penelitiannya, diperoleh gabungan dari beberapa koreksi-koreksi
data bentuk anomali sisa gaya berat yang gravitasi antara lain koreksi lintang, koreksi
digunakan untuk membedakan antara udara bebas (free air correction), koreksi
batuan beku yang telah mengalami medan, dan koreksi Bouguer (Ari Septiana,
pelapukan atau tidak, membantu menarik 2020)
klurusan struktur-struktur sesar, dan Proses pengukuran gaya berat memiliki
mengidentifikasi lapisan yang berpotensi tiga tahapan, yaitu (1) pengukuran gaya
sebagai akuifer. Gaya berat ditinjau dari berat dapat dilakukan di lokasi maupun
cara pelaksanaannya dapat digunakan untuk lapangan atau akuisi, (2) pengolahan data,
mengukur secara absolut dan relatif. (M. dan (3) interpretasi hasil dari pengolahan
Iqbal Sugita, 2020) data yang telah dilakukan. Setiap
Pada saat melakukan proses pengolahan pengumpulan data gaya berat memiliki
data yang telah didapatkan pada saat beberapa koreksi yang harus dilakukan
pengukuran, bertujuan untuk mencari nilai- sehingga mendapatkan nilai yang
nilai anomali yang merupakan target dari sebenarnya. Koreksi yang dipakai pada
penelitian tersebut, yang mana data anomali Metode Gaya Berat antara lain: Koreksi
tersebut akan diinterpretasikan untuk Drift (apungan), Terrain (topografi), Tidal
mengetahui kondisi geologi bawah (pasang surut bumi), Latitude (garis
permukaan. Anomali yang terdapat dalam lintang), Bouguer, dan Udara Bebas. (M.
metode gayaberat ini sering dikenal dengan Iqbal Sugita, 2020)
Anomali Bouguer, dimana anomali ini Dalam praktikum ini, penulis akan
menjadi salah satu parameter yang penting melakukan kajian data berupa Simple
pada metode gayaberat. Anomali Bouguer Bourger Anomaly (SBA) di Kota Metro,
merupakan selisih dari nilai percepatan Lampung. Sebelum mendapatkan data
gravitasi observasi dengan harga gravitasi Simple Bourger Anomaly (SBA) tersebut
normalnya. perlu dilakukan perhitungan koreksi
lintang, FAA, BC, menentukan elevasi
suatu titik dari data pengukuran altimeter,
mengestimasi densitas permukaan dengan Hal yang kita akan lakukan pertama kali
metode Nettleton dan Parasnis. Sehingga pada praktikum ini adalah menghitung
didapatkan variasi percepatan gravitasi koreksi lintang akibat bentuk bumi yang
bawah permukaan yang telah dihilangkan tidak bulat sempurna. Selanjutnya,
efek pengaruh alat, pasang surut, pengaruh menghitung data elevasi, dan untuk
lintang, elevasi, dan estimasi densitas. mendapatkan output dari H true harus
(Ichsan, 2019) dilakukan suatu pendekatan polinomial.
B. Tujuan Praktikum Pada modul ini, akan digunakan Metode
Pada praktikum ini, memiliki tujuan : Nettleton dan Metode Parasnis, yang
1. Dapat menghitung koreksi lintang, artinya harus dilakukan perhitungan
FAC, BC estimasi densitas. Metode Nettleton
2. Dapat menentukan elevasi suatu digunakan untuk mengestimasi densitas
titik dari data pengukuran altimeter permukaan yang paling baik dilihat dari
3. Dapat mengestimasi densitas nilai korelasinya. Sedangkan Metode
permukaan dengan metode Parasnis dilakukan untuk mengestimasi
Nettleton dan Parasnis. densitas dari persamaan CBA.
4. Dapat menghitung SBA

Mulai

II. METODOLOGI
Input Data
Pada praktikum ini menggunakan metode
Perhitungan Simple Bouguer Anomaly Hitung koreksi lintang

(SBA), menggunakan data gayaberat pada


Hitung Elevasi
25 September 2012. Di mana jika dilihat
dari longitude dan latitudenya, google earth Hasil H true

menunjukkan bahwa daerah pengamatan


Koreksi udara bebas
berada pada daerah Cirebon, Jawa Barat.

Hitung estimasi densitas

Ouput SBA

Selesai

Gambar 1. Lokasi titik pengukuran


III. HASIL DAN PENGOLAHAN
A. Hasil 3. Data Lapangan

1. Nilai Elevasi Sts time Time alt(m)


1 2 3 4
Pengukuran di base (m)
Base 8.35 515 0
time Minute alt
C01 9.49 589 0
08.20 500 0
C02 10.20 620 -1
08.25 505 -1
C03 11.04 664 -1
08.30 510 1
C04 11.20 680 1
08.35 515 0
C05 11.44 704 1
08.40 520 0
C06 12.00 720 19
08.45 525 0
C07 12.12 732 33
08.50 530 0
C08 12.23 743 45
08.55 535 0
C09 13.12 792 47
09.00 540 0
C10 13.31 811 55
09.05 545 0
BASE 15.07 907 26
09.10 550 0
09.15 555 0
09.20 560 0 Koreksi Alt h koreksi distribusi error
09.25 565 0 5 6 7
09.30 570 0 0.804702378 -0.8047 0
09.35 575 0 -1.28181516 1.28182 -0.133279653
09.40 580 0 0.420041808 -1.42 -0.189113021
09.45 585 0 4.610258036 -5.6103 -0.268360382
09.50 590 0 6.501556068 -5.5016 -0.297177604
09.55 595 0 9.568836876 -8.5688 -0.340403437
10.00 600 0 11.70624691 7.29375 -0.369220659
10.05 605 0 13.32815907 19.6718 -0.390833576
10.10 610 0 14.81231535 30.1877 -0.410645416
Tabel 1. Data elevasi 21.03310437 25.9669 -0.498898159
*Hanya dimasukkan sebagian 23.09994067 31.9001 -0.533118611
27.51072432 -1.5107 -0.706021944

2. Kurva Minute dan Altimeter


h lokal h semu true h(m)
y = 0,069345335x - 38,455637564 8 9 10
Alt,Minute R² = 0,817499592
0 55.0034 55.0034
35
2.08652 57.0899 57.2232
30
25 -0.6153 54.3881 54.5772
20 -4.8056 50.1978 50.4662
15 -4.6969 50.3065 50.6037
10 -7.7641 47.2393 47.5797
5
8.09846 63.1019 63.4711
0
-5 0 500 1000 1500 20.4765 75.4799 75.8708
-10 30.9924 85.9958 86.4064
26.7716 81.775 82.2739
Gambar 2. Kurva Minute dan Altimeter 32.7048 87.7082 88.2413
-0.706 54.2974 55.0034 Tabel 3. Langkah output SBA
Tabel 2. Data Lapangan 5. Metode Nettleton

4. Langkah Output SBA ρ1 ρ2


Lintang H True G (0)
2.6 2.62
-0.11708 55.0034 978103.7 120.907239 120.953277
-0.11703 57.2232 978103.6 122.196214 122.24411
-0.11689 54.57717 978103.4 121.962218 122.007899
-0.11677 50.4662 978103.3 120.811274 120.853514
-0.11666 50.60372 978103.2 121.876349 121.918705
-0.11652 47.57967 978103 122.365459 122.405283
-0.11642 63.47108 978102.9 129.30156 129.354685
-0.11627 75.87078 978102.7 135.134321 135.197825
-0.11611 86.40643 978102.5 140.301256 140.373579
-0.11594 82.2739 978102.3 138.792076 138.860939
-0.11577 88.24128 978102.1 141.948377 142.022235
-0.11708 55.0034 978103.7 120.907239 120.953277

FAC FAA BC
16.98312 114.9223 4.666166
17.66852 115.9698 4.85448
16.85152 116.0237 4.630007
15.5822 115.32 4.281257
15.62466 116.3702 4.292923 0.98062428 0.98068063
14.69094 117.1883 4.03638
19.59765 122.3953 5.384514 CBA
23.42624 126.8788 6.436432 ρ3 ρ4
26.67928 130.8994 7.330215 2.64 2.66
25.4033 129.8399 6.979635 120.99932 121.045353
27.24582 132.3468 7.485873 122.29201 122.3399015
16.98312 114.9223 4.666166 122.05358 122.0992617
120.89575 120.9379946
SBA TC CBA 121.96106 122.0034153
110.2562 0 120.9072 122.44511 122.4849314
111.1153 0 122.1962 129.40781 129.4609358
111.3937 0 121.9622 135.26133 135.324833
111.0388 0 120.8113 140.4459 140.518223
112.0772 0 121.8763 138.9298 138.9986655
113.1519 0 122.3655 142.09609 142.1699508
117.0108 0 129.3016 120.99932 121.045353
120.4424 0 135.1343
123.5692 0 140.3013
122.8602 0 138.7921
124.861 0 141.9484
110.2562 0 120.9072
7. Metode Paransis
0.9807367 0.980792609 FAA
h (m)
(mGal)
55.0034 114.9223195
ρ5 ρ6 57.22319719 115.969758
2.68 2.7 54.57717359 116.0236761
121.091391 121.137429 50.46620472 115.3200462
122.387797 122.435693 50.60372391 116.3701582
122.144943 122.190624 47.57966894 117.1883151
63.47107613 122.3952721
120.980235 121.022475
122.045771 122.088126 75.87077688 126.8788222
122.524756 122.56458 86.40643244 130.8993725
82.27389617 129.8398531
129.514061 129.567186
88.24128031 132.3468432
135.388337 135.451841
140.590545 140.662867 55.0034 114.9223195
139.067529 139.136392
C 2πγh - c
142.243809 142.317667
0 2.30512902
121.091391 121.137429
0 2.398158159
0 2.287266363
0 2.114980402
0 2.120743672
0 1.994009018
0 2.659999555
0 3.179656704
0.98084824 0.98090363
Tabel 4. Metode Nettleton 0 3.621193871
0 3.448004044
0 3.698090227
6. Kurva CBA
0 2.30512902
Tabel 5. Metode Parasnis
CBA
145
8. Kurva 2πγh – c
140

2πγh - c y = 0,109085138x + 1,968643277


135 R² = 0,388545635
4
130
3,5

125 3
2,5
120
2

115 1,5
115 120 125 130 135 140 145 1

Series1 Series2 Series3 0,5


0
Series4 Series5
0 5 10 15

Gambar 3. Kurva CBA Gambar 4. Kurva 2πγh – c


IV. ANALISIS kemudian dijumlahkan dengan FAC,
Praktikum kali ini dilakukan untuk sehingga menghasilkan percepatan
mengestimasi densitas atau rapat massa gravitasi yang ketinggiannya sudah tidak
dengan menggunakan perhitungan Simple dipengaruhi oleh medan gravitasi bumi.
Bouguer Anomaly (SBA) dan Metode Nettleton dan Metode Parasnis
mengestimasi dengan Metode Nettleton dan merupakan nilai estimasi dari nilai FAA dan
Metode Parasnis. Data gayaberat yang nilai ketinggian sebenarnya atau H true.
digunakan adalah data gayaberat pada Pada percobaan ini, nilai tertinggi korelasi
Laporan Akhir Modul 1 Gaya Berat dan CBA yaitu senilai 0.98090363. Sedangkan
Magnetik, di mana data gayaberat tersebut pada Metode Parasnis, estimasi yang
memiliki titik kordinat dengan nilai dilakukan yaitu estimasi densitas dari
longitude 108.55019 dan nilai latitude - persamaan CBA, yaitu senilai 2.30512902.
6.70842. Ketika nilai latitude dan longitude Dari hasil pengolahan data atau estimasi
diinput ke dalam google earth, lokasi tersebut, dapat dianalisis bahwa Metode

kordinat tersebut menunjukkan daerah Nettleton merpakan metode yang terbilang tepat
karena nilai korelasi yang dihasilkan kecil,
Cirebon, Jawa Barat.
sehingga dapat diketahui densitas atau rapat
Pengolahan data yang dilakukan juga
massa rata-rata di daerah pengukuran, yaitu
disarankan untuk melakukan koreksi
daerah Cirebon, Jawa Barat.
lintang untuk meminimalisir kesalahan atau
anomali akibat bentuk bumi yang tidak
V. KESIMPULAN
bulat sempurna. Pada data elevasi,
Berdasarkan praktikum yang telah
praktikan diminta untuk mencari nilai
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
ketinggian sebenarnya atau yang disebut
1. Koreksi lintang dilakukan untuk
juga H true, seperti yang terlampir di bagian
meminimalisir kesalahan atau
hasil. Data pengukuran H true juga
anomali akibat bentuk bumi yang
dilakukan menggunakan altimeter serta
tidak bulat sempurna.
koreksinya.
2. Plotting data minute dan altimeter
Kurva yang dilakukan plotting dengan
dilakukan untuk meminimalisir nilai
mem-plot data minute sebagai waktu
error.
dengan altimeter disebut dengan persamaan
3. Metode Nettleton merpakan metode
polinomial. Hal tersebut dilakukan untuk
yang terbilang tepat karena nilai
meminimalisir nilai error. Kemudian
korelasi yang dihasilkan kecil,
dilakukan koreksi Free Air Correction
sehingga dapat diketahui densitas
(FAC) untuk menghasilkan FAA, di mana
atau rapat massa rata-rata di daerah
FAA merupakan pengurangan dari
pengukuran.
percepatan gravitasi dengan lintang,
DAFTAR PUSTAKA

Ari Septiana, M. A. (2020). Pemrograman


Dasar Dan Analisis Anomali
Bouguer. JURNAL MIPA UNSRAT
ONLINE 5 (2) 76-80, 79.
Ichsan, M. (2019). MODUL 2.
PERHITUNGAN SIMPLE
BOUGUER ANOMALY.
toaz.info, 2.
M. Iqbal Sugita, A. F. (2020). ANALISIS
DATA GAYA BERAT DI
DAERAH BENDAN. Journal of
Research and Technology, Vol. 6
No. 1 Juni 2020, 2.
LAMPIRAN

DATA ELEVASI
Pengukuran di base (m)
time Minute alt
08.20 500 0
08.25 505 -1
08.30 510 1
08.35 515 0
08.40 520 0
08.45 525 0
08.50 530 0
08.55 535 0
09.00 540 0
09.05 545 0
09.10 550 0
09.15 555 0
09.20 560 0
09.25 565 0
09.30 570 0
09.35 575 0
09.40 580 0
09.45 585 0
09.50 590 0
09.55 595 0
10.00 600 0
10.05 605 0
10.10 610 0
10.15 615 0
10.20 620 0
h true
Sts time Time alt(m) Koreksi Alt distribusi error h lokal h semu
koreksi h(m)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Base 8.35 515 0 0.804702378 -0.8047 0 0 55.0034 55.0034
C01 9.49 589 0 -1.28181516 1.28182 -0.133279653 2.08652 57.0899 57.2232
C02 10.20 620 -1 0.420041808 -1.42 -0.189113021 -0.6153 54.3881 54.5772
C03 11.04 664 -1 4.610258036 -5.6103 -0.268360382 -4.8056 50.1978 50.4662
C04 11.20 680 1 6.501556068 -5.5016 -0.297177604 -4.6969 50.3065 50.6037
C05 11.44 704 1 9.568836876 -8.5688 -0.340403437 -7.7641 47.2393 47.5797
C06 12.00 720 19 11.70624691 7.29375 -0.369220659 8.09846 63.1019 63.4711
C07 12.12 732 33 13.32815907 19.6718 -0.390833576 20.4765 75.4799 75.8708
C08 12.23 743 45 14.81231535 30.1877 -0.410645416 30.9924 85.9958 86.4064
C09 13.12 792 47 21.03310437 25.9669 -0.498898159 26.7716 81.775 82.2739
C10 13.31 811 55 23.09994067 31.9001 -0.533118611 32.7048 87.7082 88.2413
BASE 15.07 907 26 27.51072432 -1.5107 -0.706021944 -0.706 54.2974 55.0034

CBA
ρ1 ρ2 ρ3 ρ4 ρ5 ρ6
2.6 2.62 2.64 2.66 2.68 2.7
120.907239 120.953277 120.99932 121.045353 121.091391 121.137429
122.196214 122.24411 122.29201 122.3399015 122.387797 122.435693
121.962218 122.007899 122.05358 122.0992617 122.144943 122.190624
120.811274 120.853514 120.89575 120.9379946 120.980235 121.022475
121.876349 121.918705 121.96106 122.0034153 122.045771 122.088126
122.365459 122.405283 122.44511 122.4849314 122.524756 122.56458
129.30156 129.354685 129.40781 129.4609358 129.514061 129.567186
135.134321 135.197825 135.26133 135.324833 135.388337 135.451841
140.301256 140.373579 140.4459 140.518223 140.590545 140.662867
138.792076 138.860939 138.9298 138.9986655 139.067529 139.136392
141.948377 142.022235 142.09609 142.1699508 142.243809 142.317667
120.907239 120.953277 120.99932 121.045353 121.091391 121.137429
0.98062428 0.98068063 0.9807367 0.980792609 0.98084824 0.98090363

Tabel 4. Parasnis
Sts h (m) FAA (mGal) C 2πγh - c
1 55.0034 114.9223195 0 2.30512902
2 57.22319719 115.969758 0 2.398158159
3 54.57717359 116.0236761 0 2.287266363
4 50.46620472 115.3200462 0 2.114980402
5 50.60372391 116.3701582 0 2.120743672
6 47.57966894 117.1883151 0 1.994009018
7 63.47107613 122.3952721 0 2.659999555
8 75.87077688 126.8788222 0 3.179656704
9 86.40643244 130.8993725 0 3.621193871
10 82.27389617 129.8398531 0 3.448004044
11 88.24128031 132.3468432 0 3.698090227
12 55.0034 114.9223195 0 2.30512902

Anda mungkin juga menyukai