Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN AKHIR

MODUL 2 PERHITUNGAN SIMPLE BOUGUER ANOMALY (SBA)


AMIA * (118120107)

Abstract
Gravity method is one of Geophysical method based on the measurement of gravity field. The purpose of this method is
to getSimple Bouguer Anomaly value, which is will be interpreted. The variation of the earth's gravitational field is
caused by the difference in mass density (density) between rocks. The existence of a source in the form of a mass
(massive, lens, or large lump) below the surface will cause a disturbance to the gravity field (relative) which causes
inaccuracies in the acquisition. because there is an inaccuracy in the value, the value obtained at the acquisition must
pass the data correction stage. To get the SBA value, there’s some datathat must be calculated asthe base data to
determine the SBA value, such as determine the elevation, FAA, and Bouguer Correction

Keywords:Gravity Method, Simple Bouguer Anomaly, Data Correction

Sari
Metode Gravitasi merupakan salah satu metode geofisika yang didasarkan pada penggukuran medan gravitasi,
dalampengukurannya. Tujuan akhir pada metode ini adalah didapatkannya nilai Simple Bouguer Anomaly, yang akan di
interpretasikan. Variasi medan gravitasi bumi ditimbulkan oleh adanya perbedaan rapat massa (densitas) antar
batuan. Adanya suatu sumber yang berupa suatu massa (masif, lensa, atau bongkah besar) di bawah permukaan akan
menyebabkan terjadinya gangguan medan gayaberat (relatif) yang menyebabkan ketidak akurasian hasil akuisisi .
karena ada ketidak akurasian nilai tersebut maka nilai yang didapat saat akuisisi harus melewati tahap koreksi data.
Untuk mendapatkan nilai SBA (Simple Bouguer Anomaly) , ada beberapa data yang terlebih dahulu harus diolah
sebagaidasar penentuan nilai SBA, seperti menentukan elevasi, FAA(Free Air Anomaly), dan Koreksi Bouguer

Kata kunci:Metode Gravitasi, Simple Bouguer Anomaly, Koreksi Data

*
Program Studi Teknik Geofisika, Institut Teknologi Sumatera. Email: amia.118120107@student.itera.ac.id

metode jarak jauh yang sudah pula digunakan


I. PENDAHULUAN
untuk mengamati permukaan bulan. Juga
Metode gravitasi adalah salah satu metode
metoda ini tergolong pasif, dalam arti tidak
geofisika yang memanfaatkan medan gravitasi
perlu ada energi yang dimasukkan ke dalam
pada kelompok-kelompok titik pada lokasi
tanah untuk mendapatkan data. Pengukuran
yang berbeda dalam suatu area tertentu dalam
percepatan gravitasi memberikan informasi
pengukuran. Tujuan akhir dilakukannya
mengenai densitas batuan bawah tanah.
pengukuran menggunakan metode ini adalah
Terdapat rentang densitas yang sangat lebar
untuk mendapatkan SBA (Simple Bouguer
di antara berbagai jenis batuan bawah tanah,
Anomaly).
oleh karena itu seorang ahli geologi dapat
Metode gravitasi ini secara relatif lebih melakukan inferensi atau deduksi mengena i
murah, tidak mencemari dan tidak merusak strata atau lapisan-lapisan batuan berdasarkan
(uji tidak merusak) dan termasuk dalam data yang diperoleh. Patahan yang umumnya
membuat terjadinya lompatan pada
penyebaran densitas batuan, dapat teramati
dengan metode ini.
3. Koreksi Bouguer
Variasi medan gravitasi bumi ditimbulkan
oleh adanya perbedaan rapat massa (densitas) Koreksi Bouguer merupakan koreksi
antar batuan. Adanya suatu sumber yang akibat suatu benda yang memiliki
densitas di antara bidang referensi dan
berupa suatu massa (masif, lensa, atau titik amat. Koreksi ini dilakukan dengan
bongkah besar) di bawah permukaan akan menggunakan pendekatan benda berupa
menyebabkan terjadinya gangguan medan slab tak berhingga yang besarnya
diberikan oleh persamaan:
gayaberat (relatif) yang menyebabkan ketidak
akurasian pada hasil akuisisi, maka nilai yang
dengan h adalah elevasi (ketinggian
didapat saat akuisisi harus melewati tahap stasiun dari datum) dan ρ merupakan
koreksi data. Macam – macam koreksi data, massa jenis. Setelah BC dapat ditentukan
antara lain : Simple Bouguer Anomaly (SBA) dengan
persamaan:
1. Koreksi spheroid dan geoid
4. Koreksi Medan ( Terrain Correction )
Koreksi spheroid dan geoid
Koreksi Medan merupakan koreksi yang
merupakan koreksi akibat bentuk bumi dilakukan akibat pendekatan Bouguer.
yang tidak bulat. Sehingga, digunakan Topografi bumi tidaklah datar seperti slab
spheroid referensi sebagai pendekatan yang digunakan pada BC tetapi
berundulasi. Perhitungan TC dapat
untuk muka laut rata–rata (geoid) dengan
menggunakan Hammer chart.
mengabaikan efek benda di atasnya. Berdasarkan radiusnya koreksi ini dibagi
Spheroid referensi (g lintang) diberikan menjadi 2, yaitu inner zone dan outer
zone.
oleh persamaan GRS80 (Geodetic
Reference System 1980):
II. METODOLOGI
Pada praktikum kali ini menggunakan data
dari Anomaly Bouger. Anomali Bouguer
dengan φ adalah sudut lintang dalam
dapat bernilai positif ataupun negatif. Nila i
radian.
anomaly positif mengindikasikan adanya
2. Koreksi udara bebas
kontras densitas yang besar pada lapisan
Free Air Correction (FAC), merupakan bawah permukaan biasanya ditemukan pada
koreksi akibat pengaruh ketinggian survey di dasar samudera. Anomali bernila i
terhadap spheroid referensi. Besarnya negative menggambarkan perbedaan
faktor koreksi FAC untuk daerah ekuator densitas yang kecil.
(45ºLU-45ºLS) ialah -0,3085 mGal/m. 1. Perhitungan Elevasi (h true)
sehingga besarnya FAA adalah:
Mulai

Plot data t dengan alt, lakukan


pendekatan polinomial
Dimana gu adalah gravity unit dan 1 gu =
0.1 mGal Misalkan harga lintang untuk
Membuat tabel baru untuk kor
alt, h koreksi, distribusi error, h
sekitar Jawa Tengah dan DIY, yaitu lokal, h semu dan h true.

sekitar 70 dan satuan diubah dalam


mGal/m, nilai pendekatan yang cukup Masukan rumus untuk mencari kor
alt, h koreksi, distribusi errror, h
baik adalah: lokal, h semu dan h true.

Selesai
Sehingga besarnya FAA adalah:
2. Perhitungan FAA 5. Perhitungan SBA
Mulai Mulai

Pindahkan data h true pada sheet yg Membuat tambahan tabel untuk data
terdapat data lengkap BC dan SBA di sheet data yang lengkap

Membuat tabel tambahan untuk Mencari nilai BC


lat(deg), lat(rad), Gφ, FAC, FAA BC = 0.04285 * h true *

Lakukan perhitungan sesuai rumus yang


sudah diberikan di modul Mencari nilai SBA
SBA = FAA - BC

FAA = Gobs – Gφ + FAC


Selesai

Selesai

III. HASIL DAN PENGOLAHAN


3. Estimasi Densitas Dengan Metode DATA
Nettleton Berikut ini adalah hasil praktikum modul 1
tentang mengolah data Simple Bouguer
Mulai
Anomaly yang telah dikerjakan. Sesuai
Laporan praktikum data yang digunakan
Membuat sheet baru, lalu masukan data
adalah data pengukuran Gobs di daerah
stasiun, h true, FAA dan C total
Denpasar, Bali.
Memasukan nilai
1. Tabel Perhitungan Hari 1

Mencari nilai TC
TC = C *

Mencari nilai BC
BC = 0.04185* h true *

Mencari nilai CBA


CBA = FAA – BC + TC
Mencari nilai BC

BC = =0.04185* h true *
Mencari nilainilaiKorelasi
Mencari BC
Korelasi = CORREL ( h,CBA )
BC = =0.04185* h true *
Mencari nilai BC
Mencari nilai BC
BC = =0.04185* h true *
BC = =0.04185* h true *
Membuat kurva persamaan
Mencari nilai BC dengan
pendekatan polinomial antara stasiun
BC = =0.04185* h true *
dan nilai CBA
Mencari nilai BC

BC = =0.04185* h true *

Selesai

4. Estimasi Densitas Dengan Metode


Parasnis
Mulai

Membuat sheet baru, lalu masukan


 Kurva Persamaan Time Dengan Alt
data stasiun, h true, FAA dan C total

Mencari nilai 2πγh - c


KURVA PERSAMAAN
100

Membuat kurva persamaan dengan


50
pendekatan polinomial antara 2πγh - y = 0.0000002234x3 - 0.0005162567x2 +
c dan nilai FAA 0.4015935000x - 42.4273120713
0
0 500 1000 1500
Selesai
 Perhitungan h true

 Perhitungan FAA

 Estimasi Densitas Nettlenton

 Estimasi Densitas Parasnis


 Perhitungan SBA

 Kurva Persamaan Time Dengan Alt

KURVA PERSAMAAN
y = -0.0000060834x3 + 0.0126703045x2 -
1. Tabel Perhitungan Hari 2 400 8.2812004557x + 1,868.3460933444

200

0
0 500 1000

 Perhitungan h true

 Perhitungan FAA
 Estimasi Densitas Parasnis

 Perhitungan SBA
 Estimasi Densitas Nettleton

I V. ANALISIS

Pada praktikum metode gaya berat kali ini


yang dilaksanakan pada Selasa, 20 Oktober
2020 puku 15.00 – 17.00 WIB. Modul kali ini
membahas tentang perhitungan Simple
Bouguer Anomaly (SBA)

Dari hasil pengolahan data yang sudah


dilakukan didapat bahwa untuk
menetukan elevasi tahapan yang utama
kita lakukan adalah koreksi terhadap
alterasi tesebut kemudian kita melakukan
koreksi terhadap ketinggian yang didapat
dari pengurangan antara alterasi dengan
alterasi yang sudah dikoreksi,lalu
mencari distribusi error kemudian
didapat ketinggian lokal, setelah itu
mencari ketinggian semu yang didapat Litanya Octonovrilna, Pudja,I Putu, 2007,
dari penjumlahan ketinggian lokal Analisis Perbandingan Anomali
dengan ketinggian di base dan terakhir Gravitasi Dengan Persebaran Intrusi Air
didapat nilai elevasi. Asin (StudiKasus Jakarta 2006-2007),

Dari hasil akhir pengolahan data yang Pusat Penelitian dan Pengembangan,

kita dapat adalah nilai SBA. Untuk Badan Meteorologi Klimatologi dan

menentukan nilai tersebut kita juga harus Geofisika.

mencari nilai- nilai yang mendukung


seperti nilai elevasi,nilai FAC, nilai FAA,
nilai BC dan akhirnya didapat nilai SBA.

Hasil perhitungan simple bouguer


anomaly menunjukan variasi nilai hasil
koreksi, namun pada nilai awal dan akhir
simpel bouger menunjukan hasil yang sama.
Hasil tersebut menunjukan bahwa nilai simple
bouger yang telah diperoleh benar secara
perhitungan.

V. KESIMPULAN

Setelah melakukan praktikum Modul 2


tentang perhitungan Simple Bouguer
Anomaly didapatkan beberapa kesimpulan,
yaitu simple bouguer anomaly menunjukan
variasi nilai hasil koreksi, namun pada nilai
awal dan akhir simpel bouger menunjukan
hasil yang sama, h true yang dihasilkan sama
nilainya pada masing-masing base, dalam
modul ini menggunakan dua metode estimasi
yaitu metode Nettleton dan Parasnis yang
sangat efektif. Pada modul ini kita
menggunakan perdeketan polynomial agar
mendapatkan hasil yang akurat. Untuk
menentukan nilai SBA tersebut kita juga
harus mencari nilai- nilai yang
mendukung seperti nilai elevasi, nilai
FAC, nilai FAA, dan nilai BC.

DAFTAR PUSTAKA

Dermawan, Airlangga. 2010.


Rekonseptualissi dan Pemrograman
Reduksi Data Gravitasi Serta Pemetaan
Ke Koordinator Teratur (Gridding)
Menggunakan Bahasa Pemrograman
Visual Basic. FMIPA UGM. Yogyakarta.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai