Anda di halaman 1dari 3

Nama : IRFAN ARIF MAUALANA

NIM : 1904109010029

METODE GRAVITY

1. Penjelasan Tentang Metode Gravity


Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk
mengetahui struktur bawah permukaan bumi dengan cara mengamati variasi percepatan gravitasi
bumi yang diakibatkan oleh variasi ditribusinilai rapat massa dari material di bawah permukaan
bumi.

2. Konsep Dasar
Prinsip dasar fisika yang jadi dasar dari metode gravity yaitu hukum Newton tentang gaya
Tarik menarik antar partikel. Dari besar gaya Tarik menarik yang kita dapatkan,kita dapat
mengetahui besar medan yang memengaruhi alat pengukur yang digunakn, hasil terukur ini disebut
medan gravitasi.
Hal hal yang mempengaruhi persebaran nilai gravitasi di permukaan bumi antara lain:
 Adanya perbedaan jari jari bumi. Jari jari bumi cenderung lebih besar pada garis
katulistiawa sehingga mengurangi nilai gravitasi.
 Adanya kelebihan massa pada bagian katulistiwa sehingga menambah nilai gravitasi
 Adanya rotasi bumi yang brakibat adanya gaya sentripetal pda bagian katulistiwa bumi
sehingga mengunrangi nilai gravitasi

3. Cara Akuisisi Data


Akuisisi data gravitasi dapat dibagi menjadi 2 yaitu pengukuran secara absolute dan relative.
 Pengukuran secara absolute dilakukan dengan mengukur langsung besar medan gravitasi
yang mempengaruhi titik permukaan.
 Pengukuran secara relative dilakukan dengan membandingkan medan gravitasi pada satu
titik terhadap satu titik acuan. Pengukuran relative biasa dilakukan dalam penentuan
struktur dan ekplorasi. Alat yang digunakan yaitu Scintrex Gravimeter dan LaCoste Romberg
Relative Gravimeter.

4. Cara Pengolahan data


Pengolahan data gravitasi dibagi menjadi 2 yaitu perhitungan gravitasi observasi dan
perhitungan gravitasi teoritis. Berikut merupakan flowchart pengolahan data gravitasi.
a) Perhitungan gravitasi observasi
1. Konversi kedalam stuan miligal (menggunakan instrument LaCoste Romberg Relative
ravimetric)
2. Koreksi feedback. Feedback merupakan besar nilai gaya yang telah dikonversikan
menjadi satuan alat yang digunakan agar dapat menghilangkan subjektifitas dalam
data tersebut.
3. Koreksi Pasang Surut. Adanya pengaruh dari matahari dan bulan yang memiliki massa
yang besar berakibat pada nilai pengukuran. Pengaruh keduanya dapat mencapai 0.3
mGal.
4. Koreksi tinggi alat. Koreksi ini dilakukan karena perbedaan antara posisi alat dengan
permukaan bumi. Walaupun perbedaannya kecil, nilai koreksi ini tidak dapat diabaikan
dikarenakan dibutuhkannya data yang akurat dalam metode ini.
5. Koreksi Drift. Koreksi ini dikarenakan adanya efek penambahan panjang pegas akibat
kelelahan dipakai terus menerus. Koreksi ini dilakukan dengan cara melakukan looping
pada titik base.
6. Delta g. delta g merupakan besar perbedaan nilai gravitasi titik ukur dengan nilai
gravitasi yang titik base (nilai gravitasi titik base diketahui)
b) Perhitungan anomaly gravitasi
1. Gravitasi teoritis merupakan nilai gravitasi yang bumi pada bagian spheroid bumi.
Nilai gravitasi teoritis dipengaruhi oleh posisi latitude suatu daerah.
2. Koreksi free-air digunakan untuk mengkoreksi topografi lokasi pengukuran terhadap
datum.
3. Koreksi Bouguer digunakan untuk mengurangi pengaruhi massa besar yang ada
disekitar titik pengukuran.
4. Koreksi terrain. Koreksi ini dilakukan karena adanya penambahan nilai gravitasi
akibat adanya perbedaan topografi disekitar daerah pengukuran. Koreksi ini
berasosiasi dengan adanya bukit ataupun lembahan yang ada disekitar titik
pengukuran.

5. Interpretasi Metode Gravity


Penafsiran terhadap data gravity dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
a. Kuantitatif yaitu dilakukan untuk memberi gambaran secara matematis mengenai
geometri dan penyebab anomali.
b. Kualitatif yaitu dilakukan dengan cara menginterpretasi secara langsung pada peta
anomaly bouguer.
Ada 2 macam proses pemodelan yaitu :
1. Inverse modelling yaitu dilakukan melalui proses inversi. Proses inversi merupakan
proses pengolahan data eksperimenyang melibatkan Teknik penyelesaian
matematika dan statistik untuk mendapat informasi mengenai distribusi sifat fisis
bawah permukaan yaitu densitas. Dalam pemodelan inversi, parameter model
diperoleh secara langsung dari data, mekanisme modifikasi model agar diperoleh
kecocokan data oerhitungan dengan data pengamatan.
2. Forward modelling yaitu biasa digunakan untuk menyatakan pemodelan yang
dilakukan dengan proses trial and error. Proses ini merupakan kebalikan dari proses
inverse dimana dilakukan simulasi atau proses trial and error untuk harga
parameter model hingga diperoleh data teoritik yang cocok dengan data
pengamatan. Jika respon model cocok dengan data maka model yang digunakan
untuk memperoleh respon tersebut dapat dianggap mewakili kondisi bawah
permukaan tempat data diukur.
DAFTAR PUSTAKA

Dermawan,Airlangga.2010.Rekonseptualisasi dan Pemrograman Reduksi Data Gravitasi Serta


Pemetaan ke Koordinat Teratur (Gridding) Menggunakan Bahasa Pemrograman Visual Basic.FMIPA
UGM.Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai