Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang CJR


Critical Jurnal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa, karena
mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat beberapa hal
penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai dengan topik
yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali
dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki beberapa ciri-ciri,
seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi yang memuat jurnal ilmiah;
memiliki judul dan nama penulis serta alamat email dan asal organisasi penulis, terdapat
abstract yang berisi ringkasan dari isi jurnal, introduction, metodologi yang dipakai
sebelumnya dan metodologi yang diusulkan, implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka.
Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian
pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal
yang perlu ditampilkan dalam critical journal review, yaitu mengungkapkan beberapa
landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan
apa ynag ingin dicapai, mengungkapkan metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik
pengumpulan data, alat pengumpulan data, dan analisis data yang digunakan, mengambil
hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas,
dan padat serta menyimpulkan isi dari jurnal.

B. Tujuan Penulisan CJR


 Memahami dan menganalisis kelebihan dan kelemahan dari suatu jurnal.
 Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.
 Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam suatu jurnal.

C. Manfaat CJR
Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat dalam
suatu jurnal, Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Dasar survey dan Pemetaan, Sebagai
acuan atau referensi bagi setiap Mahasiswa yang akan mempelajari materi saya ini tentang
Kajian Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah.

1
D. Identifikasi Jurnal

1.1. Jurnal Utama

1. Judul Artikel : Kajian Pengukuran dan Pemetaan Bidang tanah Metode


DGPS Post Processing dengan menggunakan receiver trimble Geoxt 3000 series
2. Nama Journal : Jurnal Geodesi Undip
3. Edisi Terbit : 2014
4. Pengarang Artikel : Arintia Eka Ningsih, M. Awaluddin, dan Bambang Darmo
Yuwono
5. Penerbit : Universitas Diponogoro
6. Kota Terbit : Semarang
7. Nomor ISSN : 2337-845X
8. Volume, Nomor Jurnal : Vol 3, Nomor 3
9. Alamat Situs Gmail : geodesi@undip.ac.id

1.2. Identitas Jurnal Pembanding

1. Judul Artikel : Analisis Pengukuran Bidang Tanah menggunakan metode


RTK NTRIP dengan beberapa provider GSM
2. Nama Jurnal : Jurnal Geodesi Undip
3. Edisi Terbit : 2014
4. Pengarang Artikel : Lutgar Sudiyanto Sitohang, Bambang Darmo Yuwono, dan
Moehammad Awaluddin
5. Penerbit : Universitas Diponogoro
6. Kota Terbit : Semarang
7. Nomor ISSN : 2337-845X
8. Volume, Nomor Jurnal : Vol 3, Nomor 3
9. Alamat Situs Gmail : geodesi@undip.ac.id

2
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL
A. Jurnal Utama
1. Pendahuluan

Bidang tanah adalah bagian permukaan bumi yang merupakan satuan bidang terbatas.
Karena bidang tanah dipermukaan bumi merupakan bagian dari ruang yang keberadaannya
sangat terbatas, untuk itu pemanfaatannya harus dilakukan secara terencana dan terkendali.
Pemetaan bidang tanah dilakukan dengan cara melakukan pengukuran posisi titik-titik batas
dari bidang tanah untuk mendapatkan kepastian letak bidang tanah tersebut di permukaan
Bumi. Pemetaan suatu bidang tanah dilaksanakan dengan cara terestrial, fotogrametris, atau
metode lainya. Saat ini metode penentuan posisi suatu titik di permukaan bumi mengalami
kemajuan yang demikian pesat. Hal tersebut ditandai dengan ketersediaan peralatan alat ukur
yang dilengkapi dengan teknologi digital terkini. Metode penentuan posisi suatu titik di
permukaan bumi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: metode pengukuran secara
terestrial dan ekstraterestrial. [Abidin, 2007].
Pada pengukuran dengan cara terestrial, penggunaan alat ukur ETS (Elektronic Total
Station) saat ini sudah umum digunakan. Sebagaimana diketahui bahwa ETS merupakan
gabungan antara alat ukur jarak elektronik dan teodolit berbasis digital sehingga dari
pengukuran lapangan didapat koordinat titik - titik dengan ketelitian yang tinggi. Penggunaan
receiver GPS pada metode ekstraterestrial untuk penentuan posisi titik saat ini sudah banyak
digunakan. Hal tersebut disebabkan karena penggunaan metode tersebut memungkinkan
untuk mendapatkan posisi titik yang teliti dengan waktu yang relatif singkat. Dalam
penelitian ini akan dilakukan kajian penerapan metode ekstraterestrial menggunakan GPS
dengan tipe mapping untuk pemetaan bidang tanah. Receiver trimble GeoXT 3000 series
merupakan salah satu tipe gps mapping yang memiliki akurasi tinggi dan dapat digunakan
untuk aplikasi pelayanan air, utilitas gas, proyek landreform dan aplikasi lainnya. Receiver
trimble GeoXT 3000 series ini dapat memberikan akurasi sebesar 50 cm setelah pengamatan
dengan metode post processing. Didukung oleh industri standar Windows Mobile ® versi 6
sistem operasi, perangkat lunak dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan bidang
tertentu, apakah off-the-shelf atau custom built. Koneksi LAN nirkabel memungkinkan akses
ke jaringan yang aman atau perangkat lain seperti Bluetooth pengukur jarak laser dan scanner
barcode untuk nyaman di lapangan digunakan. Konektivitas seluler dapat ditambahkan
dengan modem 3G TDL seluler menghubungkan melalui LAN nirkabel atau Bluetooth, 3G
TDL menyediakan jaringan kontinu atau akses Internet untuk real-time data peta, layanan
berbasis web, VRS ™ koreksi, dan memperbarui hidup informasi lapangan. [Sumber:
www.trimble.com,2014].
GPS mapping dapat digunakan untuk pemetaan dan mengetahui suatu daerah yang
terpencil. GPS mapping atau disebut juga GPS pemetaan digunakan untuk pembuatan peta,
akurasi GPS pemetaan bisa mencapai 30 cm.

3
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa hasil pengukuran luasan
bidang tanah dengan menggunakan receiver Trimble GeoXT 3000 series dan mencari
ketelitian koordinat dan luas bidang tanah dengan menggunakan receiver Trimble GeoXT
3000 series metode DGPS.
Manfaat dari penelitian ini adalah mengetahui ketelitian pengukuran koordinat dan
luas bidang tanah dengan menggunakan alat receiver Trimble GeoXT 3000 series.

2. Bahan dan Metode Penelitian

Peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dispesifikasikan dalam
hardware dan software, sebagai berikut :

1. Perangkat keras atau hardware yang terdiri :

a. Receiver Trimble GeoXT 3000 Series

b. Total Station Topcon GTS 235N Series, Statif, Jalon, Prisma, Paku payung dan Meteran

c. Perangkat laptop dengan spesifikasi : Intel(R) Core(TM) i3 CPU, M350 @2.27 GHz
2.27 GHz, RAM 2 GB 32-bit Operating System.

2. Perangkat Lunak atau software, yang terdiri dari :

a. Topcon Link, digunakan sebagai media pengolahan data dari ETS.

b. GPS Pathfinder Office,digunakan sebagai media pengolahan data dari GPS.

c. ArcGIS 9.3,digunakan sebagai media pembuatan peta.

d. Autodesk Map 2004,digunakan sebagai media perhitungan data luas dan jarak.

e. IBM SPSS Statistics 20,digunakan sebagai media uji perbandingan statistik.

f. Microsoft Office 2007, digunakan sebagai media pembuatan laporan dan perhitungan
data statistik secara manual.
Tahap selanjutnya adalah tahap pengumpulan data yang terdiri dari : pengumpulan
data hasil pengukuran ETS dan pengamatan GPS. Tahap terakhir adalah tahap analisis hasil
dan penyusunan laporan yang meliputi : perhitungan luas dan jarak dari data koordinat
dengan menggunakan software Autodesk Map 2004, analisis perbandingan dan ketelitian
dengan menghitung standar deviasi dan uji fisher, serta tahapan terakhir adalah pengambilan
kesimpulan, dan pembuatan laporan.

3. Hasil dan Pembahasan

Hasil pengukuran dengan ETS (Electronic Total Station) dan pengamatan dengan
receiver Trimble GeoXT 3000 series berupa titik-titik koordinat sebanyak 175 titik koordinat
dan 97 bidang tanah yang terdiri dari dua macam prinsip bidang tanah, yaitu dengan tanah
kosong dan tanah perumahan. Dimana dalam penelitian ini, data koordinat pengukuran
dengan menggunakan ETS (Electronic Total Station) dianggap data yang benar atau data
definitif. Dan dalam pengolahan data metode DGPS menggunakan cara post prosessing,
4
dengan base dari SOPAC, BAKOSURTANAL. Berikut ini adalah hasil pengukuran luas
bidang tanah dengan menggunakan ETS dan receiver trimble GeoXT 3000 series metode
DGPS dan Absolut dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini :
Berdasarkan perhitungan luasan bidang tanah tersebut kemudian dihitung selisih tiap
luas bidang tanah untuk dicari ketelitiannya. Sebagai luas acuan adalah perhitungan luas dari
pengukuran ETS sebagai data definitif. Selain luas bidang tanah, jarak antara pengukuran
ETS dan GPS (metode absolut dan DGPS) juga dihitung selisihnya untuk mengetahui standar
deviasi dengan perhitungan jarak dari pengukuran ETS sebagai data acuan atau data
definitifnya. Berikut rumus yang dapat digunakan dalam menghitung ketelitian koordinat dan
luasan bidang tanah. Setelah dilakukan perhitungan ketelitian koordinat maka diperoleh hasil
Selisih Koordinat Pengukuran ETS dengan Receiver Trimble GeoXT 3000 Series Metode
Absolut.

5
B. Jurnal pembanding

Evolusi teknologi dibidang komunikasi mobile (GSM/Global System for Mobile)


telah mengarah ke konvergensi berbagai layanan. Semua operator di Indonesia baik
Telkomsel, Indosat maupun XL telah menerapkan teknologi generasi ketiga (3rd Generation,
3G), dimana dengan teknologi ini dapat mengakses internet dengan kecepatan 2Mbps pada
kondisi yang bagus. Dengan kemajuan teknologi ini, GSM dapat digunanakan sebagai sarana
pembantu dalam pengukuran survey GPS.
Terkait dengan itu, maka pada penelitian tugas akhir ini dilakukanlah pengukuran
dengan menggunakan sistem GPS CORS (Continuosly Operating Reference Stations),
dengan menganalisis pengukuran bidang tanah menggunakan metode RTK-NTRIP dengan
provider Telkomsel, Indosat, dan XL. Pengukuran ini menggunakan GPS yang kemudian
dibandingkan dengan Total station dan meteran. Pengukuran ini dilakukan pada daerah yang
berkekuatan sinyal 3G dan EDGE. Dimana masing-masing daerah memiliki 30 bidang tanah.
Akurasi dari pengukuran bidang tanah GPS Metode RTK-NTRIP terhadap
pengukuran. meteran di daerah Stadion dengan kekuatan sinyal 3G (3th Generation) adalah
sebagai berikut, pada jarak yang diukur dengan provider Telkomsel sebesar ±0,0558 meter,
sedangkan luasnya sebesar ±0,859 meter. Pada jarak yang diukur dengan provider Indosat
sebesar ±0,0573 meter, sedangkan luasnya sebesar ±0,781 meter. Pada jarak yang diukur
dengan provider sebesar ±0,0722 meter, sedangkan luasnya sebesar ±0,99 meter. Akurasi
berdasarkan dari pengukuran bidang tanah GPS Metode RTK-NTRIP terhadap pengukuran
meteran pada daerah Mulawarman dengan kekuatan sinyal EDGE adalah sebagai berikut,
pada koordinat yang diukur dengan provider Telkomsel sebesar ±0,070 meter, jarak sebesar
±0,052 meter, dan luas sebesar ±0,243 meter. Pada koordinat yang diukur dengan provider
Indosat sebesar ±0,068 meter, jarak sebesar ±0,052 meter dan luas sebesar ±0,256 meter.
Pada koordinat yang diukur dengan provider XL sebesar ±0,067 meter, jarak sebesar ±0,047
meter, dan luas sebesar ±0,228 meter.

A HASIL DAN PEMBAHASAN

 Hasil

1. Hasil Pengukuran Bidang Tanah di Daerah Stadion Universitas Diponegoro


Pemilihan tempat penelitian di daerah stadion Universitas Diponegoro ini dikarenakan
memiliki daerah yang terbuka dan memiliki lahan yang cukup untuk membuat 30 bidang
tanah sebagai bahan penelitian, serta daerah ini juga memiliki kekuatan sinyal yang cukup
kuat (3G/ 3rd Generation). Alat yang digunakan pada pengukuran di daerah penelitian ini
adalah meteran, dan GPS. Adapun data yang diperoleh pada daerah penelitian ini adalah 30
bidang tanah, 45 titik/patok, dan 71 jarak antar titik. Rata-rata jumlah luas bidang tanah yang
diukur berkisar ±1.287 m².

2. Hasil Pengukuran Bidang Tanah di Daerah Mulawarman Daerah penelitian di


daerah Mulawarman ini memiliki kekuatan sinyal EDGE.Daerah ini sangat terbuka karena
masih merupakan daerah proyek pembuatan jalan tol Semarang – Solo. Alat yang digunakan
adalah Totalstation dan GPS. Adapun data yang diperoleh pada daerah penelitian ini adalah

6
30 bidang tanah, 42 titik/patok, dan 71 jarak antar titik. Rata-rata jumlah luas bidang tanah
yang diukur berkisar ±667 m².

 Analisis

1. Standar Deviasi

Uji statistik ini bertujuan untuk mengetahui koreksi dari tiap-tiap pengukuran GPS dengan
menggunakan provider-provider GSM, dimana data acuan yang digunakan adalah data dari
pengukuran dengan menggunakan meteran dan Totalstation. Perhitungan tersebut dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut : 𝑑𝐸 = 𝑋𝑇𝑆 − 𝑥𝐺𝑃𝑆 dan 𝑑𝑁 = 𝑌𝑇𝑆 − 𝑦𝐺𝑃𝑆

2. Standar Deviasi di Daerah Stadion

a. Rata-rata pergeseran linear nilai literal (jarak) 1. Meteran terhadap provider XL sebesar
0,031 meter dengan standar deviasi (𝜎𝑑𝑆) ±0,0722 meter. 2. Meteran terhadap provider
Telkomsel sebesar 0,026 meter dengan standar deviasi (𝜎𝑑𝑆) ±0,0558 meter. 3. Meteran
terhadap provider Indosat sebesar 0,023 meter dengan standar deviasi (𝜎𝑑𝑆) ±0,0573 meter.
b. Rata-rata perubahan selisih luas 1.Meteran terhadap provider XL sebesar 0,568 meter
dengan standar deviasi (𝜎𝑑𝐿) ±0,99 meter. 2. Meteran terhadap provider Telkomsel sebesar
0,494 meter dengan standar deviasi (𝜎𝑑𝐿) ±0,859 meter. 3. Meteran terhadap provider
Indosat sebesar 0,459 meter dengan standar deviasi (𝜎𝑑𝐿) ±0,781 meter.

3. Standar deviasi di Daerah Mulawarman

a. Totalstation terhadap provider Telkomsel Rata-rata pergeseran linear koordinat sebesar


0,062 meter dengan nilai standar deviasi (𝜎𝐻𝑍) sebesar ±0,070 meter, untuk rata-rata
pergeseran linear nilai Lateral (jarak) sebesar 0,040 meter dengan nilai standar deviasi (𝜎𝑑𝑆)
sebesar ±0,052 meter, sedangkan untuk rata-rata perbandingan luas sebesar 0,199 dan standar
deviasi (𝜎𝑑𝐿) ±0,243 meter.

b. Totalstation terhadap provider Indosat Rata-rata pergeseran linear koordinat sebesar 0,059
meter dengan nilai standar deviasi (𝜎𝐻𝑍) sebesar ±0,068 meter, untuk rata-rata pergeseran
linear nilai Lateral (jarak) sebesar 0,042 meter dengan nilai standar deviasi (𝜎𝑑𝐿) sebesar
±0,052 meter, sedangkan untuk rata-rata perbandingan luas sebesar 0,207dan standar deviasi
(𝜎𝑑𝐿) ±0,256 meter.

c. Totalstation terhadap provider XL Rata-rata pergeseran linear koordinat sebesar 0,058


meter dengan nilai standar deviasi (𝜎𝐻𝑍) sebesar ±0,067 meter, untuk rata-rata pergeseran
linear nilai Lateral (jarak) sebesar 0,039 meter dengan nilai standar deviasi (𝜎𝑑𝐿) sebesar

7
±0,047 meter, sedangkan untuk rata-rata perbandingan luas sebesar 0,182 dan standar deviasi
(𝜎𝑑𝐿) ±0,228 meter.

d. Uji F (Distribusi Fisher)

Uji statistik ini digunakan untuk mengetahui adanya persamaan atau perbedaan pada
pengaruh penggunaan provider dari hasil pengukuran yang didapat. Rumus yang digunakan
pada uji ini yaitu : Uji statistik yang digunakan untuk menentukan penolakan dari hipotesis
nol.
Berdasarkan uji F ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengukuran bidang tanah
dengan GNSS metode RTK-NTRIP akan menghasilkan data yang dapat diterima dengan
selang kepercayaan 95%, baik itu menggunakan provider Telkomsel, provider Indosat,
maupun provider XL.

8
BAB III

PEMBAHASAN

A. Kelebihan Jurnal
 Jurnal utama lebih detail penjelasannya mengenai Pengukuran dan Pemetaan Bidang
tanah Metode DGPS Post Processing dengan menggunakan receiver trimble Geoxt
3000 series dari pada jurnal pembanding.
 Jurnal utama peneliti banyak mencari sumber yang terpercaya hal ini terbukti dari
banyaknya judul buku pada daftar pustaka yang tertera di dalam jurnal.
 Bahasa yang mudah dimengerti, sehingga memudahkan pembaca dalam memahami
jurnal. Kelengkapan jurnal yang lengkap, memudahkan pembaca agar lebih
memahami hasil penelitian.

B. Kelemahan Jurnal
 Dalam jurnal utama ini terdapat beberapa kata yang sulit dipahami maknanya.
 Dalam jurnal utama banyak dijelaskan dengan menggunakan gambar maupun grafik
yang dapat membuat bingung para pembaca lain yang ingin membaca jurnal utama
ini.

9
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil meriview kedua jurnal diatas dapat saya ambil sebuah kesimpulan mengenai jurnal
utama yaitu:

1. Hasil pengukuran dan perbandingan ketelitian pengukuran luas dan koordinat bidang
tanah untuk pemetaan bidang tanah adalah sebagai berikut ini :Nilai RMS atau ketelitian
antara pengukuran koordinat bidang tanah menggunakan ETS dengan receiver Trimble
GeoXT 3000 series secara DGPS adalah 0,507 m, Nilai RMS atau ketelitian antara
pengukuran koordinat bidang tanah menggunakan ETS dengan receiver Trimble GeoXT
3000 series secara Absolut adalah 1,463 m, Nilai RMS atau ketelitian antara pengukuran luas
bidang tanah menggunakan ETS dengan receiver Trimble GeoXT 3000 series secara DGPS
adalah 0,586 m. dan Nilai RMS atau ketelitian antara pengukuran luas bidang tanah
menggunakan ETS dengan receiver Trimble GeoXT 3000 series secara Absolut adalah 2,910
m.

2. Berdasarkan ketelitian luas yang diperkenankan pada Badan Pertanahan Nasional dengan
rumus KL ≤ 0,5 𝐿, dengan perhitungan luas dari pengukuran ETS sebagai acuan untuk
ketelitian luas , untuk pengukuran luas bidang tanah metode Absolut terdapat 20 bidang tanah
dari 97 bidang tanah yang tidak memenuhi toleransi ketelitian, sedangkan pada pengukuran
bidang tanah metode DGPS tidak terdapat luas bidang yang tidak memenuhi ketelitian, dari
97 bidang tanah untuk toleransi ketelitian luas bidang tanah dari Badan Pertanahan Nasional,
semua bidang masuk dalam toleransi ketelitian.
Sedangkan pada jurnal yang kedua antara lain sebagai berikut :

1. Akurasi berdasarkan dari pengukuran bidang tanah GPS Metode RTK-NTRIP terhadap
pengukuran meteran pada daerah Stadion dengan kekuatan sinyal 3G (3th Generation) adalah
sebagai berikut, pada jarak yang diukur dengan provider Telkomsel sebesar ±0,0558 meter,
sedangkan luasnya sebesar ±0,859 meter. Pada jarak yang diukur dengan provider Indosat
sebesar ±0,0573 meter, sedangkan luasnya sebesar ±0,781 meter. Pada jarak yang diukur
dengan provider sebesar ±0,0722 meter, sedangkan luasnya sebesar ±0,99 meter.

10
2. Akurasi berdasarkan dari pengukuran bidang tanah GPS Metode RTK-NTRIP terhadap
pengukuran meteran pada daerah Mulawarman dengan kekuatan sinyal EDGE adalah sebagai
berikut, pada koordinat yang diukur dengan provider Telkomsel sebesar ±0,070 meter, jarak
sebesar ±0,052 meter, dan luas sebesar ±0,243 meter. Pada koordinat yang diukur dengan
provider Indosat sebesar ±0,068 meter, jarak sebesar ±0,052 meter dan luas sebesar ±0,256
meter. Pada koordinat yang diukur dengan provider XL sebesar ±0,067 meter, jarak sebesar
±0,047 meter, dan luas sebesar ±0,228 meter.

3. Melalui hasil uji statistik Uji –F (Fisher) pada penelitian ini, Hipotesis nol dari semua hasil
pengukuran GPS metode RTK-NTRIP dengan menggunakan provider Telkomsel, Indosat,
dan XL ini dapat diterima dengan selang kepercayaan 95% kecuali jarak yang dibandingkan
antara XL dengan Telkomsel pada daerah penelitian Stadion UNDIP (3G).

B. Saran

Adapun saran saya terhadap kedua jurnal yang telah saya review ini yaitu pada jurnal pertama
saya menyarankan agar pembahasan isinya tidak terlalu banyak menggunakan gambar
ataupun symbol sehingga dapat membuat para pembaca lain menjadi bingung dan pada jurnal
kedua juga saya menyarankan agar lebih jelas lagi mengenai hasil pembahasannya serta
menggunakan bahasa yang mudah dipahami, dan yang terakhir saya juga mengharapkan
saran dan kritikan bagi pembaca yang telah membaca makalah ini agar kiranya dapat saya
perbaiki makalah ini kedepannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ningsih, Eka Arintia,dkk.2014. Kajian Pengukuran dan Pemetaan Bidang tanah Metode
DGPS Post Processing dengan menggunakan receiver trimble Geoxt 3000 series.
Semarang: Universitas Diponogoro

Sitoyang, Sudiyanto lutgar,dkk.2014. Analisis Pengukuran Bidang Tanah menggunakan


metode RTK NTRIP dengan beberapa provider GSM. Semarang : Universitas Diponogoro

www.trimble.com,2014].

12

Anda mungkin juga menyukai