Anda di halaman 1dari 50

KONDISI AKTUAL DAN POTENSI ESDM

DI PROVINSI BANTEN

INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN
(PEMBANGKIT)
Di wilayah Provinsi Banten terdapat beberapa pembangkit listrik yang menghasilkan energi listrik
untuk memenuhi kebutuhan Banten maupun di luar Banten melalui sistem interkoneksi tenaga
listrik Jawa-Madura-Bali
No

Pembangkit listrik

Kapasitas (MW)

A. Pembangkit listrik PLN terkoneksi JAMALI


1.

PLTU Suralaya 1 - 8 (1-7 Indonesia Power dan 8/ext PT. PLN)

4.025

2.

PLTU Labuan (1 dan 2)

2 x 300 = 600

3.

PLTU Lontar

3 x 315 = 945

4.

PLTGU Cilegon

740

B. Pembangkit listrik melayani masyarakat dan daerah terpencil


1.

PLTD Pulau Panjang (PLN isolated)

0,5

2.

PLTMH di Kab. Lebak (2 unit @ 0,0125 MW)

0,025

3.

PLTD Pulau Tunda (bantuan CSR)

0,030

C. Pembangkit listrik swasta (IUKS dan IUKU)


1.

PLTGU Krakatau Daya Listrik

400

2.

PLTU Tifico

3.

PLTU Indah Kiat

4.

PLTU Nicomas

5.

PLTU Candra Asri

6.

PLTA di Lebak (Pembangkit lama 2x500 Kw di Cikotok dan pembangkit baru 2x1,6 MW yang
dipersiapkan koneksi JAMALI)

47
132

4,2

RENCANA PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR DI PROVINSI BANTEN

No.

Pemilik

Jenis

Nama Proyek

Kapasita
s (MW)

Rencana
beroperasi

Sumb
er
dana

PLN

PLTU

PLTU Jawa 7
Kramatwatu

2 x 1000

2019 2020

IPP

PLN

PLTU

PLTU Lontar (perluasan)

1 x 315

2017

PLN

PT. Lestari Banten


Energi

PLTU

PLTU Banten

1 x 625

2016

IPP

PT. Sintesa Banten


Geothermal

PLTP

PLTP Rawadano

1 x 110

2018

IPP

PT. Cisono Hydro

PLTM

PLTM Cisono

3x1

Kontruksi

IPP

PT. Situmulya
Hidropower

PLTM

PLTM Situmulya

3x1

Kontruksi

IPP

PT. Cikidang Hydro

PLTM

PLTM Cikidang

2x1

Kontruksi

IPP

PT. Bangun Bumi


Bersatu

PLTM

PLTM Cibareno 1

Kontruksi

IPP

UPC Renewables &


PT. Binatek Energi
Terbarukan

PLTB

Pandeglang Wind Farm


Project

250

Perizinan

IPP

PENYEBARAN LOKASI PEMBANGKIT


LISTRIK DI BANTEN
PLTGU Cilegon
Kap 740 MW

PLTU Suralaya (+extention)


Kap 4.025 MW

PLTU Labuan 1 & 2


Kap 600 MW

Renc PLTU Jawa 7


Kap 2 x 1000 MW

PLTU Lontar
Kap 945 MW

PETA KETENAGALISTRIKAN PROVINSI BANTEN

PELUANG PENGEMBANGAN POTENSI


PANAS BUMI DI PROVINSI BANTEN

Rawa Dano (Possible 115


MW)

Gn Endut
(Possible 80
MW)

PELUANG PENGEMBANGAN POTENSI


PANAS BUMI DI PROVINSI BANTEN
Hasil proses
pelelangan
menetapkan
konsorsium PT.
Banten Global Synergi
dan PT. Sintesa Green
Energy sebagai
pemenang dengan
harga penawaran 8,39
USDc/KWh melalui
Keputusan Gubernur
Banten Nomor
540/Kep.734Huk/2010 tanggal 14
Desember 2010.
Eksplorasi
dilaksanakan mulai
tahun 2011 di wilayah
WKP seluas 104.200
km2

PELUANG PENGEMBANGAN POTENSI


PANAS BUMI DI PROVINSI BANTEN
Status WKP Panas
Bumi G. Endut ini
masih dalam
persiapan
Pelelangan yang
akan dilakukan oleh
pemerintah

POTENSI PENGEMBANGAN EBT

POTENSI UMUM EBT DI BANTEN


Hidro
(kW)

Biomassa
(Terajoule/thn)
Padi

Sawit

Kelapa

Pandeglang

2.700

1.778,9

5.491,7

188,5

Lebak

8.408

1.283,1

241,7

93,8

Kab. Serang

4.752

1.591,3

167,3

Gelombang
laut
(kWh/m/thn)

Angin
(kW)

1.177 2.821

10 100
(Panggarangan,
Malingping)
10 100
(Tanara)

POTENSI PENGEMBANGAN EBT


HASIL STUDI POTENSI AIR DI BANTEN
KABUPATEN
SERANG

PANDEGLAN
G

LEBAK

KECAMATAN/DESA

KECEPATAN
DEBIT
ARUS
3
(m /det)
SUNGAI
(m/det)

POTENSI

HEAD

Pondokahuru/Ciomas
Tenjoayu/Tanara
Sujung/Tirtayasa

Sungai
Air terjun
Sungai
Sungai
Sungai

0,48
20
0,5
1
1

0,42
16
0,17
0,21
0,24

Padarincang/Padarincang

Air terjun

23,31

Air terjun
Kadubeureum/Padarincan
g
Air terjun

11,86
1 dan
4,462

Ujung Tebu Ciomas

DAYA
(KW)
2
3000
0,8
2,4
2

0,27
2,3
0,33
0,53
0,46
0,065(atas)
0,4(bawah)
0,61 m/det

1,71;3,85

200

1000
550

Menes/Tegalwangi

Air terjun

2.88

7.15

0.7

200

Cisata/Cilentung
G.
Kencana/Cimanyangray
G. Kencana/Kramatjaya
Bayah/Cikotok
Muncang/Ciminyak
Sajira/Satipa
Leuwidamar/Herang

Air terjun

19.88

14

1.67

2500

Air terjun

15

883

Air terjun
Air terjun
Sungai
Sungai
Sungai

15
15
30
40
70

8
2
1.5
4.5
3

5
-

1
225
3.375
1.35
1.575

POTENSI PENGEMBANGAN EBT


HASIL STUDI IDENTIFIKASI POTENSI PLTMH
DI DAS CILEMER
No

Lokasi

Ketersediaan
Air

Head
(m)

Kemiringan
Lahan
(%)

Debit Air
(m3 / det)

Daya
(kW)

Mandalasari

4,0

0,3

0,15

1.800

Leuwipapan

6,0

25,0

0,13

1.950

Giripawarna

7,0

20,0

0,14

1.960

Parigi

2,3

3,0

0,12

828

Curugbubur

8,0

2,0

0,15

2.400

Nangkabeureum

13,0

5,0

0,002

1.300

Ciares

20,0

10,0

0,002

400

Genteng

5,0

7,0

0,02

700

Sumber : Laporan Identifikasi Pemanfaatan Pot. PLTMH di DAS Cilemer; Distamben;


2012

POTENSI PENGEMBANGAN EBT


HASIL STUDI POTENSI BIOMASA DI 5 TPA
KAB/KOTA
No.

TPA Kabupaten/Kota

Potensi
Debit
(ft3/tahun
)

Potensi Listrik
Terbangkitkan
(kW)

Investasi
(USD)

1.

Kota Tangerang

64.000.000

477

2.577.559

2.

Kota Tangerang Selatan

31.000.000

113

1.150.096

3.

Kabupaten Tangerang

70.365.640

544

3.086.479

4.

Kabupaten Serang

66.000.000

482

1.686.312

5.

Kota Cilegon

60.000.000

446

1.547.733

6.

Kota Serang

7.

Kabupaten Lebak

8.

Kabupaten Pandeglang

Catatan : Untuk TPA di Kota Serang, Kab. Lebak dan Pandeglang belum
dilakukan kajian/perencanaan teknis potensi biomasa-nya

INFRASTRUKTUR EBT YANG SUDAH


TERPASANG (PLTS)
PEMBANGUNAN PLTS PROVINSI BANTEN TA. 2009-2015
No.
1.
2.

Tahun
2009
2010

Volume
305 unit
268 unit

Lokasi
305 unit di Kab. Pandeglang
45 unit di Kab. Lebak
223 unit di Kab. Pandeglang

3.

2011

262 unit

100 unit di Kab. Lebak


162 unit di Kab. Pandeglang

4.

2012

228 unit

100 unit di Kab. Serang


84 unit di Kab. Lebak
84 unit di Kab. Pandeglang

5.

2013

116 unit

50 unit di Kab. Lebak


66 unit di Kab. Pandeglang

6.

2014

300 unit

123 di Kab. Lebak


125 unit di Kab. Pandeglang
53 unit di Kab. Serang

7.

2015

Total

300 unit

1.779 Unit

100 unit di Kab. Lebak


200 unit di Kab. Pandeglang
Kab. Lebak : 502 unit
Kab. Pandeglang : 987 unit
Kab. Serang : 153

RENCANA PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR EBT
RENCANA PEMBANGUNAN PLTB 250 MW DI KAB.
PANDEGLANG

POTENSI HULU MIGAS

POTENSI MIGAS YANG ADA DI PROVINSI BANTEN YAITU 3 (TIGA) POTENSI BLOK MIGAS, YAITU :
1. BLOK MIGAS UJUNG KULON SERTA PENGEMBANGANNYA
2. BLOK MIGAS RANGKAS
3. BLOK MIGAS SUNDA STRAIT 1
4. BLOK MIGAS SUNDA STRAIT 2 DAN 3
BLOK MIGAS UJUNG KULON, saat ini
dalam tahap pemboran eksplorasi
lepas pantai oleh PT. M3nergy,
BLOK MIGAS RANGKAS, dalam tahap
evaluasi setelah melakukan survey
seismik 2D oleh PT. Lundin Rangkas.
BLOK MIGAS SUNDA STRAIT 1, saat
ini dalam status persiapan eksplorasi
oleh Konsorsium Komodo Energy LLC
dan Niko Resources (Overseas XI LTD)

BLOK MIGAS SUNDA STRAIT 2 dan 3,


saat ini dalam status proses lelang
oleh DIRJEN MIGAS Kementerian
ESDM

KONDISI AKTUAL HILIR MIGAS


Sebaran distribusi BBM
OUTLET DISTRIBUSI BBM

PETA SEBARAN SPBU

No

Kota / Kab

SPB
U

SPD
N

SPB
N

SPBB

Agen
Minya
k
tanah

Kota
Serang

18

Kab.
Serang

17

Kota
Cilegon

11

Kab.
Pandeglang

14

Kab. Lebak

14

Kota
Tangerang

53

Kab.
Tangerang

56

Kota
TangSel

50

TOTAL

233

JARINGAN DISTRIBUSI PIPA GAS BUMI


PT. PGN (Persero) Tbk.

JARINGAN DISTRIBUSI PIPA GAS BUMI


PT. PGN (Persero) Tbk.

JARINGAN DISTRIBUSI PIPA GAS BUMI


PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK

KUOTA/ALOKASI LPG 3 KG
PROVINSI BANTEN TAHUN 2016
Berdasarkan Surat Edaran DITJEN MIGAS Nomor 3601/10/DJM.O/2016
tanggal 22 Maret 2016, Kuota/Alokasi LPG 3 Kg di Provinsi Banten Tahun 2016
adalah sebagai berikut :
NO
.

KABUPATEN/KOTA

REALISASI
2015 (MT)

USULAN
KUOTA 2016
(MT)

REALISASI
KUOTA 2016
(MT)

1.

Kabupaten Lebak

14.467

21.019

18.480

2.

Kabupaten
Pandeglang

18.031

24.566

18.649

3.

Kabupaten Serang

28.030

44.689

34.826

4.

Kabupaten
Tangerang

95.197

97.492

95.197

5.

Kota Cilegon

11.225

17.273

12.222

6.

Kota Tangerang

74.607

62.438

74.607

7.

Kota Serang

16.402

20.221

18.488

8.

Kota Tangerang
Selatan

30.367

46.132

35.367

PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK


DI PROVINSI BANTEN
Pada tahun 2013, kebutuhan listrik di Provinsi Banten mencapai 4.404 MW
Pada tahun 2025, kebutuhan listrik di Provinsi Banten diperkirakan sebesar
8.022 MW atau tumbuh rata-rata sekitar 6,3% per tahun
Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Provinsi Banten dari tahun 2010 sampai
dengan tahun 2025 diperlukan penambahan daya rata-rata per tahunnya
sebesar 79,9 MW

(berdasarkan dok. RUKD 2010-2027, Distamben Prov. Banten,


2010)

PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK


DI PROVINSI BANTEN
Kebutuhan tenaga listrik terbesar di Provinsi Banten diperkirakan masih
didominasi oleh konsumsi untuk sektor industri dengan pangsa sekitar 63%,
dan sektor rumah tangga dengan pangsa kebutuhan sekitar 25%.
TWh
pertahun

POTENSI SUMBER DAYA MINERAL


No.
A.

B.

Jenis Data
Potensi Unggulan

Satuan

Cadangan

Wilayah

13.323 Kab. Pandeglang

Sumber Data

Emas

Kg

Batu Bara

Ton

101.376.211 Kab. Lebak

DISTAMBEN, 2009

Pasir Kuarsa

Ton

779.454.000 Kab. Lebak

DISTAMBEN, 2012

Andesit

Ton

Zeolit

Ton

9.792.644.266 Kab. Lebak, Pandeglang, Serang, Kota


Cilegon dan Kota Serang
898.397,14 Kab. Lebak

DISTAMBEN, 2012

DISTAMBEN, 2013
DISTAMBEN, 2012

Batu Sempur

Kab. Lebak

DISTAMBEN, 2012

Kalimaya (Opal)

Kab. Lebak

DISTAMBEN, 2014

Potensi Pertambangan
Lainnya
Bentonit

Ton

114.067.330 Kab. Lebak

DISTAMBEN, 2012

Lempung

M3

DISTAMBEN, 2011

Kaolin

Ton

299.497.200 Kab. Lebak, Pandeglang, Serang,


Tangerang, Kota Cilegon dan Kota Serang
795.575 Kab. Lebak

Batugamping

Ton

1.574.849.039 Kab. Lebak

DISTAMBEN, 2010

Marmer

Ton

28.300.000 Kab. Lebak

Pasir

M3

80.643.100 Kab/Kota Serang dan Kota Cilegon

Kementrian ESDM
(2009)
DISTAMBEN, 2014

DISTAMBEN, 2013

PETA POTENSI SUMBER DAYA MINERAL


DI PROVINSI BANTEN

KEWENANGAN PROVINSI
DI BIDANG ENERGI
A. EBT
1. Penerbitan
2. Penerbitan
3. Penerbitan
10.000 ton

ijin Pemanfaatan Langsung Panas Bumi Lintas Kabupaten/Kota


Surat Keterangan Terdaftar Usaha Penunjang Panas Bumi Dalam Provinsi
ijin, pembinaan dan pengawasan Usaha Niaga Bahan Bakar Nabati s.d
per tahun

B. KETENAGALISTRIKAN
1. Penerbitan ijin :
.
Penyediaan tenaga listrik non BUMN dan penjualan tenaga listrik serta
penyewaan jaringan kepada penyedia tenaga listrik dalam Daerah provinsi
. Operasi yang fasilitas instalasinya dalam Daerah provinsi
. Usaha jasa penunjang tenaga listrik bagi BUMD yang mayoritas sahamnya dimiliki
oleh penanam modal dalam negeri
2. Penetapan tarif tenaga listrik untuk konsumen dan penerbitan izin yang ditetapkan
oleh Pemerintah Daerah provinsi
3. Penyediaan dana untuk kelompok masyarakat tidak mampu, pembangunan sarana
penyediaan tenaga listrik belum berkembang, daerah terpencil dan perdesaan
4. Persetujuan harga jual tenaga listrik dan sewa jaringan tenaga listrik, rencana usaha
penyediaan tenaga listrik, penjualan kelebihan tenaga listrik dari pemegang izin yang
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah provinsi

KEWENANGAN PROVINSI
DI BIDANG ENERGI
C. MIGAS

Untuk Sub Urusan Minyak dan Gas Bumi, dinyatakan dalam Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah tersebut bahwa Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota Tidak memiliki kewenangan.
Namun demikian, berdasarkan Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri Nomor
541/07/SJ Tanggal 5 Januari 2015 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG
Tabung 3 kg, ditetapkan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi bersama dengan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota memiliki kewenangan untuk :
1. Menetapkan HET LPG Tertentu untuk pengguna LPG tertentu pada titik serah
di Sub Penyalur (pangkalan) LPG Tertentu
2. Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota), dapat melakukan
penyesuaian HET LPG Tabung 3 Kg pada titik serah di sub penyalur
(pangkalan).
Selain kewenangan penetapan HET LPG Tertentu sebagaimana tersebut diatas,
Pemerintah Daerah Provinsi bersama-sama dengan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota, melalui dinas teknis terkait, dapat mengusulkan kuota Bahan
Bakar Minyak (BBM), LPG 3 kg, dan produk MIGAS lainnya sesuai dengan kondisi
daerah masing-masing kepada Pemerintah Pusat.

KEWENANGAN PROVINSI DI BIDANG ENERGI


(SUB URUSAN KETENAGALISTRIKAN)
PEMERINTAH PUSAT
a.
b.

Penetapan wilayah usaha penyediaan tenaga listrik dan a.

Penerbitan izin usaha penyediaan tenaga listrik non

izin jual beli tenaga listrik lintas negara.

badan usaha milik Negara dan


tenaga listrik dalam

Penerbitan izin operasi yang fasilitas instalasinya

tenaga listrik lintas Daerah

dalam Daerah provinsi.

provinsi

atau badan usaha


c.

penerbitan izin pemanfaatan jaringan untuk

mencakup lintas Daerah provinsi atau berada di wilayah di

telekomunikasi, multimedia, dan informatika dari

atas 12 mil laut.

pemegang izin yang ditetapkan oleh Pemerintah


Daerah provinsi.

Penetapan tariff tenaga listrik untuk konsumen dan


izin

pemanfaatan

jaringan

untuk

tele- d.

jaringan tenaga listrik, rencana usaha penyediaan

izin yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

tenaga listrik, penjualan kelebihan


Daerah provinsi.
e.

yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.


Penerbitan izin usaha jasa penunjang

Penerbitan izin usaha jasa penunjang tenaga listrik


bagi badan usaha dalam negeri/ mayoritas

tenaga listrik

yang dilakukan oleh badan usaha milik negara atau

sahamnya dimiliki oleh penanam


Penyediaan

penanam modal asing.

tidak mampu, pembangunan

dana

untuk

kelompok

masyarakat

tidak

mampu, pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik


belum berkembang, daerah terpencil dan perdesaan.

modal dalam

negeri.

penanam modal asing/mayoritas sahamnya dimiliki oleh f.


Penyediaan

tenaga listrik

dari pemegang izin yang ditetapkan oleh Pemerintah

Persetujuan harga jual tenaga listrik dan sewa jaringan


penjualan kelebihan tenaga listrik dari pemegang izin

g.

Persetujuan harga jual tenaga listrik dan sewa

komunikasi, multimedia, dan informatika dari pemegang

tenaga listrik, rencana usaha penyediaan tenaga listrik,

f.

Penetapan tarif tenaga listrik untuk konsumen dan

Penerbitan izin operasi yang fasilitas instalasinya

penerbitan

e.

Daerah provinsi.

tenaga listrik serta penyewaan jaringan kepada penyedia b.


milik negara.

d.

penjualan tenaga

listrik serta penyewaan jaringan kepada penyedia

Penerbitan izin usaha penyediaan tenaga listrik lintas


Daerah provinsi, badan usaha milik negara dan penjualan

c.

DAERAH
KABUPATEN/KOTA

DAERAH PROVINSI

dana

untuk

kelompok

masyarakat

sarana penyediaan

tenaga listrik belum berkembang, daerah terpencil


dan perdesaan.

KEWENANGAN PROVINSI DI BIDANG ENERGI


(SUB URUSAN EBT)
PEMERINTAH PUSAT

a. Penetapan wilayah kerja panas bumi.


b. Pelelangan wilayah kerja panas bumi.

DAERAH PROVINSI

a. Penerbitan izin pemanfaatan langsung


panas bumi lintas Daerah kabupaten/kota
dalam 1 (satu) Daerah provinsi.

c. Penerbitan izin pemanfaatan langsung panas


b. Penerbitan surat keterangan terdaftar
bumi lintas Daerah provinsi.
usaha jasa penunjang yang kegiatan
d. Penerbitan
izin
panas
bumi
untuk
usahanya dalam 1 (satu) Daerah
pemanfaatan tidak langsung.
provinsi.
e. Penetapan harga listrik dan/atau uap panas c. Penerbitan izin, pembinaan dan
bumi.
pengawasan usaha niaga bahan bakar
f. Penetapan badan usaha sebagai pengelola
tenaga air untuk pembangkit listrik.
g. Penerbitan surat keterangan terdaftar usaha
jasa penunjang yang kegiatan usahanya
dalam lintas Daerah provinsi.
h. Penerbitan izin usaha niaga bahan bakar
nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain
dengan kapasitas penyediaan di atas 10.000
(sepuluh ribu) ton pertahun.

nabati (biofuel)sebagai bahan bakar lain


dengan kapasitas penyediaan sampai
dengan 10.000 (sepuluh ribu) ton per
tahun.

DAERAH
KABUPATEN/KOTA

Penerbitan
izin
pemanfaatan
langsung panas
bumi
dalam
Daerah
kabupaten/kota.

KEWENANGAN PROVINSI DI BIDANG ENERGI


(SUB URUSAN MIGAS)

PEMERINTAH PUSAT

Penyelenggaraan minyak dan gas bumi.

DAERAH PROVINSI

DAERAH
KABUPATEN/KOTA

KEWENANGAN PROVINSI
DI BIDANG ENERGI
Dalam melaksanakan kewenangan sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana
tersebut diatas, detail kewenangan Provinsi Banten di bidang energi
diatur pula dalam peraturan perundangan-undangan terkait sesuai
dengan bidang kewenangannya, yaitu :
Bidang
Kewenangan
Energi dan

Landasan Yuridis
Undang-Undang No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan

Ketenagalistrikan
Panas Bumi

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Panas Bumi

Minyak dan Gas

Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas

Bumi

PROGRAM LISTRIK PERDESAAN


DI PROVINSI BANTEN
Untuk peningkatan aksesibilitas infrastruktur ketenagalistrikan bagi
masyarakat tidak mampu dan kawasan terpencil sesuai dengan amanat
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
DISTAMBEN telah dengan konsisten, sampai dengan saat ini melaksanakan
Program Listrik Perdesaan (LISDES).
Pembangunan LISDES ini adalah program pemberian listrik gratis kepada
rumah tangga di perdesaan dan masyarakat miskin perkotaan, dalam rangka
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Hingga tahun 2014, program LISDES dari Provinsi Banten telah memberikan
bantuan listrik kepada 191.986 RTS. Pada tahun 2015 yang lalu, program
LISDES ini kembali memberikan bantuan sebanyak 25.000 RTS, sehingga total
LISDES hingga tahun 2015 sebanyak 216.986 RTS yang ada di 7
kabupaten/kota kecuali Kota Tangerang.
Jumlah RTS penerima bantuan lisdes APBD Prov. Banten hingga tahun 2015
Kabupaten
Pandeglang
63.376

Lebak
64.907

Tangerang
24.946

Kota
Serang
48.780

Tangerang Cilegon Serang


0

5.531

8.863

Tangerang
Selatan

BANTEN

583 216.986

PROGRAM LISTRIK PERDESAAN


DI PROVINSI BANTEN
Sedangkan untuk jumlah desa/kelurahan yang telah mendapatkan bantuan
LISDES hingga tahun 2015 sebanyak 1.153 desa/kelurahan (atau 74,3% dari
total 1.551 desa/kelurahan di Banten)

Kabupaten/Kota

Jumlah
desa/kelurahan
penerima lisdes

1. Kab. Pandeglang

323

2. Kab. Lebak

302

3. Kab. Tangerang

186

4. Kab. Serang

240

5. Kota Tangerang

6. Kota Cilegon

40

7. Kota Serang

55

8. Kota Tangerang Selatan


BANTEN

7
1.153

Untuk tahun 2016, LISDES


hanya dialokasikan sebanyak
15.300 RTS (berkurang 9.700
RTS atau turun 38,8% dari target
RPJMD per tahunnya sebesar
25.000 RTS)
Menghadapi
kendala
terkait
mekanisme penyerahan kepada
masyarakat
karena
adanya
ketentuan hibah harus diberikan
kepada kelompok masyarakat
sedangkan
penerima
lisdes
adalah individu (rumah tangga)

PROGRAM LISTRIK PERDESAAN


DI PROVINSI BANTEN
Pengaruh Program LISDES terhadap Indikator Makro
Sektor Energi
94.78
92.63
88.5

81.04
78.93
76.81

83.05
80.51

84.35

76.56
72.95

67.15
2010

Rasio elektrifikasi (RE) adalah perbandingan antara jumlah


rumah tangga yang terakses listrik terhadap total rumah
tangga. Tahun 2015, RE Banten telah mencapai 94,78%,
lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 88,50%.
Walaupun sudah tinggi, namun distribusi RE belum merata
di semua kabupaten/kota. Sekitar 5,22% atau 149.422
rumah tangga lagi yang belum berlistrik, terbanyak di
Lebak sebanyak 49.599 rumah tangga
Kabupaten/Kota

2011

2012

2013

2014

2015

Dari
2.712.232
rumah
tangga
berlistrik di Banten tahun 2015,
kegiatan
LISDES
Banten
memberikan kontribusi sebanyak
216.986 rumah tangga berlistrik,
atau 8% dari total rumah tangga
berlistrik.

Jml rumah
tangga, 2014
(BPS 2015)

Jml rumah
tangga belum
berlistrik,
2015

% RE
2015
(angka
sementara)

1. Kab. Pandeglang

282.145

41.195

85,40

2. Kab. Lebak

308.285

49.599

83,91

3. Kab. Tangerang

794.813

28.072

96,47

4. Kab. Serang

332.570

24.703

92,57

5. Kota Tangerang

528.494

399

99,92

6. Kota Cilegon

97.122

1.340

98,62

7. Kota Serang

137.634

3.335

97,58

8. Kota Tangsel

380.591

779

99,80

2.861.654

149.422

94,78

BANTEN

DISTRIBUSI RASIO ELEKTRIFIKASI

3 kecamatan masih
memiliki RE di bawah
70%

POTENSI PENERIMAAN DAERAH (PAD)


DARI SEKTOR ENERGI

A. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (UU No. 28 Tahun 2009)


B. Bagi Hasil Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
1.Sub Sektor Migas :
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB),
. Disetorkan langsung oleh Penyedia Bahan Bakar
(Pertamina, Shell, AKR, dll) ke Kas Daerah Provinsi
. Besarannya menghitung sendiri (self assessment)
sesuai besaran volume penjualan
. Nilai PBBKB Tahun 2015 : Rp. 745.905.692.302

POTENSI PENERIMAAN DAERAH (PAD)


DARI SEKTOR ENERGI
2. Sub Sektor Ketenagalistrikan :
. Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU), disetorkan oleh PT.
PLN ke Kas Daerah Kabupaten/Kota (UU No. 28/2009)
. Besarannya berdasarkan jumlah tagihan beban listrik untuk
Penerangan Jalan Umum yang dibayarkan oleh masyarakat
setiap bulannya
. Sedangkan prosentase penetapan dari yang dibayar
konsumen dari jumlah tagihan beban listrik setiap bulannya,
diatur melalui PERDA Kabupaten/Kota

POTENSI PENERIMAAN DAERAH (PAD)


DARI SEKTOR ENERGI
3. Sub Sektor Panas Bumi :
Penerimaan Negara dari Panas Bumi merupakan PNBP yang
terdiri atas:
. Setoran Bagian Pemerintah; dan
. Iuran Tetap dan Iuran Produksi.
Dana Bagi Hasil dari Penerimaan Pertambangan Panas Bumi yang
dibagikan kepada Daerah dibagi dengan rincian:
. 16% (enam belas persen) untuk provinsi yang bersangkutan;
. 32% (tiga puluh dua persen) untuk kabupaten/kota penghasil;
dan
. 32% (tiga puluh dua persen) untuk kabupaten/kota lainnya
dalam provinsi yang bersangkutan (dibagikan dengan porsi
yang sama besar untuk semua kabupaten/kota dalam provinsi
yang bersangkutan)
Di Provinsi Banten terdapat 1 lokasi yang menjadi potensi sumber
penerimaan dari sub sektor Panas Bumi dimana pengelolanya
yaitu KONSORSIUM PT. Banten Global Synergi dan PT. Sintesa
Green Energy (Keputusan Gubernur Banten Nomor 540/Kep.734-

Rekapitulasi Endapan Batubara di Kabupaten


Lebak

LOKASI

CADANGAN CADANGAN
TERUKUR
TERDUGA
(ton)

(ton)

CADANGAN
TEREKA

CADANGAN
TERUKUR

CADANGAN
TERDUGA

CADANGAN
TEREKA

(ton)

(ton)

(ton)

(ton)

Untuk Rencana Penambangan 60 m


dari permukaan

Untuk Rencana Penambangan 100 m


dari permukaan

Kec. Bayah &


Cilograng

4.874.678

7.788.545

10.183.673

8.124.463

12.980.909

16.972.788

Kec. Cihara &


Panggarangan

713.856

1.189.761

Kec. Bjmanik

3.429.922

5.517.784

7.366.913

5.716.536

9.196.307

12.278.189

8.304.600

13.306.329

13.306.329

13.840.999

22.177.216

30.440.738

Kec. Sajira
JUMLAH

IUP KOMODITAS BATUBARA DI PROVINSI


BANTEN
NO
NAMA
KODE
. PERUSAHAAN
WILAYAH

BAHAN
ALAMAT
GALIAN

Kp. Purwodadi
Kelompok
Timur, Rt
Usaha
32 3602 303 Batuba
1.
002/010,Desa
Bersama (KUB) 2008 009
ra
Pamubulan
Mitra Jaya
Kecamatan Bayah

2. CV. Muara Sari


3.

PT. Darmasari
Resources

PT. Mitra
4. Genesaret
Energi


5. Tedy Tanujaya

Jl. Raya Lembang


32 3602 303 Batuba
No. 88 bandung
2008 035
ra
40391

Jl. KH. Hasyim


32 3602 303 Batuba Ashari Kav. DPR C
2008 018
ra
221 Pinang,
Tangerang

Graha MC3, Jl.


Galaxy Raya Blok
32 3602 303 Batuba A No. 88 A.B
2012 043
ra
Jakasampurna Bekasi Selatan,
Jawa Barat

32 3602 303 Batuba Kp. Bayah II Desa


2008 006
ra
bayah

LOKASI
KEGIATAN

NOMOR SK

Masa Berlaku LUAS


SK
(Ha)

KET

Blok Cigalugur
03 November
Desa
503.3/342011 - 03
Pamubulan
4 Perj Ke-1
KPPT/IPR/2011
November
Kecamatan
2016
Bayah


Desa
28 September
Perj Ke -1,
Karangmulyan 570/08/IUP.OP/BKPM 2015 - 28
10 Sudah
Kecamatan
PT/IX/2015
September
CNC
Cihara
2020


Desa Bayah
Timur,
19 april 2012
Darmasari,
503.3/19Sudah
- 19 April
1.72
Sawarna
KPPT/IUP.OP/2012
CNC
2017
3
Kecamatan
Bayah
Desa Sawarna,
Desa Lebak
Tipar, Cijengkol,
07 September
Cikamunding,
503.3/302012 - 07
Penyesuai
Pasir Bungur
3.87
KPPT/IUP.OP/2012 September
an IUP
dan Cibareno
8
2017
Kecamatan
Bayah,
Cilograng


Blok Sangko
31 Oktober
Desa Sawarna
503.3/532014 - 17
3
Kecamatan
BPMPPT/IUP.OP/2014
Oktober 2016
Bayah

SEKIAN
TERIMA KASIH

VISI RENSTRA-SKPD DISTAMBEN


TAHUN 2012-2017

Visi Gubernur
(PERDA No. 4

Banten dalam RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017


Tahun 2012) :

BERSATU
MEWUJUDKAN
RAKYAT
BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA

BANTEN

SEJAHTERA

Visi DISTAMBEN dalam RENSTRA-SKPD Tahun 2012-2017 :


PEMERATAAN INFRASTRUKTUR ENERGI SERTA PENINGKATAN
PEMANFAATAN POTENSI PERTAMBANGAN YANG BERWAWASAN
LINGKUNGAN UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA RAKYAT
BANTEN SEJAHTERA

MISI RENSTRA-SKPD DISTAMBEN


TAHUN 2012-2017
Terdapat 3 Misi dari 5 Misi dalam RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017 yang
terkait/sejalan dan perlu diaktualisasi oleh SKPD DISTAMBEN Provinsi Banten, yaitu :
Misi
Misi RPJMD
RPJMD

Misi
Misi RENSTRA-SKPD
RENSTRA-SKPD

Misi 1:
Peningkatan
Pembangunan
Infrastruktur
Wilayah Mendukung Pengembangan
Wilayah/Kawasan
Berwawasan
Lingkungan

Misi 1:
Meningkatkan Pemerataan Akses Masyarakat
terhadap Energi melalui Pemerataan
Infrastruktur Energi

Misi 2:
Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif
untuk
Mendorong Pertumbuhan
Ekonomi
dan
Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat
Misi 5:

Misi 2:
Meningkatkan Pemanfaatan dan Pengusahaan
Potensi
Pertambangan
yang
Berwawasan
Lingkungan
dan
Berkelanjutan
Misi 3:

Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan


Daerah yang Berwibawa Menuju
Tata Kelola Pemerintahan yang
baik dan bersih

Melaksanakan Tata Kelola Pemerintahan yang


Baik (good governance)

Anda mungkin juga menyukai