Anda di halaman 1dari 6

MODUL 6

KONSERVASI DALAM SISTEM DISTRIBUSI :

DROP TEGANGAN MDP (Main Distribution Panel) ke SDP (Sub Distribution


Panel)

I. LATAR BELAKANG dan TUJUAN


A. LATAR BELAKANG
Dalam pendistribusian daya listrik dari MDP ke SDP dan beban tidak
dipungkiri dapat terjadi losses yang berupa drop tegangan. Drop tegangan
sangat merugikan karena bisa merusak perangkat elektrikal (beban) yang
didistribusikan, oleh karena itu sangat perlu mempelajari tentang beagaimana
drop tegangan dapat terjadi dan cara mengatasinya.
B. TUJUAN

Tujuan Percobaan :

1. Mengenali sistem yang berada pada MDP-SDP.


2. Dapat mengetahui faktor faktor apa saja yang bisa menyebabkan loses pada
pendistirbusian daya.
3. Dapat menghitung besar nya drop tegangan pada praktikum ini.
4. Dapat melakukan konservasi untuk menurunkan losses dari MDP dan SDP

II. DASAR TEORI

a. Pengertian SDP dan MDP


Panel Distribusi atau dapat juga disebut dengan PHB (Peralatan Hubung Bagi)
pada dasarnya berperan untuk mendistribusikan beban kepanel-panel yang lebih
kecil kapasitasnya. Panel Tegangan Menengah (PTM) atau disebut juga MVMDB
(Medium Voltage Main distribution Board) dan panel tegangan rendah atau disebut
juga LVMDB (Low Voltage Main Distribution Board).
Panel Distribusi adalah panel berbentuk almari (cubicle), yang dapat dibedakan
sebagai:
- Panel Utama/MDP : Main Distribution Panel
- Panel Cabang/SDP : Sub-Distribution Panel
- Panel Beban/SSDP : Subsub-Distribution Panel
MDP adalah panel distribusi utama yang mempunyai fungsi utama menerima
suplai listrik baik dari PLN maupun dari sumber listrik lainnya seperti genset
kemudian membagi-bagikannya ke seluruh beban.
SDP (Sub distribution panel) adalah sub unit nya sebelum dihubungkan ke
perangkat elektriknya. Di dalam MDP ada perangkat perangkat kelistrikan yang
berguna sebagai penunjang untuk mengalirkan daya/tegangan yaitu : MCB (Main
Circuit Breaker), Relay, Kontaktor, alat ukur (Voltmeter, Amperemeter,
Wattmeter, pengukur Cos phi), dan lampu indikator. MDP ini menggunakan kabel
NYA ukuran 1.5mm dan 2.5 mm, dengan panjang kabel hingga 100m.

b. Tegangan jatuh dan rugi-rugi tegangan daya


Untuk saluran yang digunakan beban yang memiliki sifat konduktif terhadap
arus listrik, yaitu bahan yang resistansinya rendah, dan sifat murni ini dimiliki
bahan-bahan logam pada umumnya. Besarnya rugi-rugi pada yang terjadi selalu
bergantung pada vesarnya tahanan bahan saluran dan arus yang lewat saluran
Tahanan saluran R =ρ.(l/A) …………….(1)
Dimana : l = panjang saluran
Ρ= tahanan jenis bahan
A = luas penampang saluran
Karena adanya sifat resistif, jika saluran dialiri arus maka akan terjadi rugi :
Rugi rugi tergangan :Vloss = I . R ………….. (2)
= I . ρ.(l/A)

Rugi-rugi daya : Ploss = I2 . R ………….. (3)


= I2 . ρ.(l/A)
Akibat adanya rugi-rugi ini maka terjadi selisih antara tegangan di titik sumber
dengan di titik beban :
Vk-Vt = I . ρ.(l/A)…….. (4)
Dan selisih daya yang dikirimkan dari sumber dengna daya yang diterima oleh
beban sebesar :
Pk-Pt = I2 . ρ.(l/A)……..(5)
Dimana :
Vk : tegangan di sisi kirim (sumber)
Vt : tegangan di sisi terima (beban)
Pk : daya disisi kirim (sumber)
Pt : daya di sisi terima ( beban)
Rugi- rugi daya pada saluran ini akan didisipasikan dalam bentuk panas yang
terbuang sia-sia di sepanjag salluran, sedangkan rugi tegangan (drop voltage) akan
menyebabkan harga tegangan di titik beban menjadi lebih rendah dari tegangan
nominal nominalnya. Dengan memperhitungkan besarnya rugi-rugi pada saluran,
maka salah satu cara untuk mempertahankan agar harga tegangan sisi terima tetap
(mendekati) nominal adalah dengna menaikkan tegangan di sisi kirim. Cara
demikian ternyata tidak selalu dapat diterapkan, sebab tidak selalu satu titik sumber
hanya melayani satu titik beban, dan tidak selalu semua titik beban mengalami rugi
teganngan yang sama besarnya, apalagi bila saluran distribusi terdiri atas banyak
cabang-cabangnya.
Dari persamaan tentang rugi-rugi telah diketahui bahwa factor penentunya
adalah besarnya arus yang lewat dan besarnya resistansi saluran, yang bila
diuraikan lebih lanjut juga berarti tergantung pada jarak saluran, jenis bahan
konduktor saluran, dan ukuran penampang konduktor.
c. Tabel Kuat Hantar Arus
Table 1 kuat hantar arus

Maksimum Arus
Jumlah Maksimum
yang dijinkan
Penghantar Temperatur Diameter Berat Standar
di tanah di udara
dan luas yang luar kabel panjang
Temp Temp
penampang diijinkan
30oC 30oC

mm2 0 C A A mm Kg/km m

1 x 1,5
70 33 26 6,6 60 50

1 x 2,5
70 45 35 7,2 95 50

1x 4
70 58 46 7,9 100 50

1x 6
70 74 58 8,5 125 500

1 x 10
70 98 80 9,2 170 1000
Gambar 1 tahanan jenis kawat
III. GAMBAR RANGKAIAN dan PROSEDUR PRAKTIKUM
A. Ilustrasi MDP-SDP

MDP SDP

Beban
B. Prosedur Praktikum
1. Hidupkan sumber tegangan sehingga alat siap digunakan
2. Atur switch selector kabel pada kabel NYA 1,5 mm panjang 50 m
3. Catat setiap parameter alat ukur pada tabel pengamatan
4. Atur switch selector kabel pada kabel NYA 1,5 mm panjang 100 m
5. Catat setiap parameter alat ukur pada tabel pengamatan
6. Atur switch selector kabel pada kabel NYA 2,5 mm panjang 50 m
7. Catat setiap parameter alat ukur pada tabel pengamatan
8. Atur switch selector kabel pada kabel NYA 2,5 mm panjang 100 m
9. Catat setiap parameter alat ukur pada tabel pengamatan
10. Buatlah analisa dari percobaan yang menggunakan kabel NYA 1,5 mm dan
2,5 mm

Catatan: Beri jeda waktu untuk menunggu tegangan dan arus stabil setiap
kali pergantian variasi kabel distribusi (memindah selector) sekitar 5 menit.

Tabel data pengamatan


No Pengukuran V (volt) A (Ampere)
1 50 m
NYA 1,5 mm
2 100 m
3 50 m
NYA 2,5 mm
4 100 m

IV. ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Voltmeter
2. Amperemeter
Voltmeter dan amperemeter terpasang di MDP dan SDP untuk mengetahui
berapa besar tegangan dan arus di MDP dan juga SDP, sehingga jika ada
perbedaan tegangan antara MDP dan SDP akan diketahui.
V. PERTANYAAN
1. Apa saja pengaruh losses pada distribusi daya menggunakan MDP-SDP ?
2. Bagaimana perbandingan hasil losses pengukuran langsung dan secara teori ?
3. Lebih bagus mana penggunaan kabel 1.5mm dengan 2.5mm ?
4. Bandingkan hasil percobaan dengan menggunakan kabel NYA 1,5 mm dan NYA 2,5
mm! jelaskan!

PS: tahanan awal bisa diganti dengan rheostat

Anda mungkin juga menyukai