ABSTRAK
Laboratorium Energi Baru Terbarukan (EBT) Fakultas Teknik Universitas Mataram memiliki
dua pembangkit listrik energi terbarukan diantaranya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Kedua pembangkit tersebut belum digunakan secara
optimal karena belum adanya sistem switching yang dapat memanfaatkan keberadaan kedua
pembangkit tersebut menjadi sistem hybrid serta on-grid dengan sistem kelistrikan dari PLN
sehingga menjaga kontinuitas penggunaan energi listrik yang dihasilkan. Pada penelitian tugas
akhir ini, dirancang suatu perangkat automatic tranfer switch (ATS) yang bekerja secara otomatis
memindahkan sumber energi PLTS yang terhubung dengan inverter GTI ke sumber baterai PLTB
atau sebaliknya dan seumber energi PLN yang terhubung dengan beban ke sumber PLTB (DC ke
AC) atau sebaliknya. menggunakan Arduino Mega 2560. Pemindahan sumber inputan inverter GTI
dari PLTS ke baterai PLTB membutuhkan waktu selama 0,46 detik.Sedangkan untuk pemindahan
sumber inputan inverter GTI dari baterai PLTB ke PLTS membutuhkan waktu selama 0,47 detik.
Kemudian pemindahan sumber PLN ke PLTB membutuhkan waktu selama 0,66 detik. Sedangkan
untuk pemindahan sumber PLTB ke PLN membutuhkan waktu selama 4,018 detik.
.
ABSTRACT
The Renewable Energy Laboratory (EBT) of the Faculty of Engineering of the University of
Mataram has two renewable energy power plants including the Solar Power Plant (PLTS) and the
Bayu Power Plant (PLTB). Both of these plants have not been used optimally because there is no
switching system that can utilize the existence of the two plants into a hybrid and on-grid system
with the electricity system from PLN so as to maintain the continuity of the use of the electricity
generated. In this final project research, an automatic tranfer switch (ATS) device is designed which
works to automatically move the PLTS energy source connected to the GTI inverter to the PLTB
battery source or vice versa and a PLN energy source connected to the load to the PLTB source
(DC to AC) or vice versa. using Arduino Mega 2560. Transfer of GTI inverter input sources from
PLTS to PLTB batteries takes 0.46 seconds. While for transferring GTI inverter input sources from
PLTB batteries to PLTS requires 0.47 seconds. Then the transfer of PLN sources to PLTB takes
0.66 seconds. Whereas the transfer of PLTB sources to PLN requires 4.018 seconds
Inisialisai sensor
tegangan PLTS dan Inisialisai sensor
Baterai PLTB tegangan PLN dan
Relay PLTS dan Baterai
PLTB
PLTB AC
Relay PLN dan
PLTB AC
Relay PLTS ON
-Relay PLN ON
-Relay PLTB AC OFF
Baca sensor
tegangan PLTS
Baca sensor
tegangan PLN
Tegangan PLTS >
Tidak
11 V ?
Ya Tegangan PLN
Tidak
> 190 V ?
Baca sensor
tegangan baterai Relay PLN
PLTB
OFF
Ya
Relay Baterai
Relay Baterai PLTB OFF
PLTB ON
Tegangan PLTB
Tidak
AC > 190 V ?
Relay PLTB AC
Ya OFF
Berhenti
Relay PLTB AC
ON
Gambar 9 Diagram alir perancangan proses
switching PLTS dengan Baterai PLTB
Berhenti
Tabel 2 Hasil Pengujian ATS pada kondisi Relay Relay Relay Relay Waktu Keterangan
siang hari ketika PLN padam PLN PLTB PLTS PLTB (s)
AC DC
PLTS dan PLN
Relay Relay Rela Relay Waktu Keterangan sebagai suplai
ON OFF ON OFF -
PLN PLTB y PLTB (s) energi listrik ke
beban
AC PLTS DC
Relay PLTS
OFF, Relay
PLTS dan PLN
PLTB DC ON.
sebagai suplai PLTB DC
ON OFF ON OFF -
energi listrik ke ON OFF OFF ON 0,46 menjadi inputan
beban inverter Grid Tie
PLTB dan PLN
Relay PLN OFF, suplai energi
Relay PLTB AC listrik ke beban
ON. PLTS dan Relay PLTB DC
OFF ON ON OFF 0,66
PLTB AC suplai OFF, Relay
energi listrik ke PLTS ON. PLTS
beban ON OFF ON OFF 0,47
dan PLN suplai
energi listrik ke
Relay PLTBAC beban
OFF, Relay PLN
ON OFF ON OFF 4,018 ON. PLTS dan
PLN suplai energi Tabel 3 merupakan hasil pengujian
listrik ke beban ATS disimulasikan pada kondisi malam hari.
Kertika ATS bekerja dalam kondisi normal
kemudian perpindahan waktu dari sore ke
malam hari dimana ketika malam hari PLTS
tidak menghasilkan listrik dan sensor
tegangan DC PLTS terbaca dibawah 11 V , dan sumber PLN padam. Kertika ATS
ATS akan menswitch relay PLTS menjadi bekerja dalam kondisi normal kemudian
OFF dan PLTB DC menjadi ON dengan perpindahan waktu dari sore ke malam hari
membutuhkan waktu perpindahan selama dimana ketika malam hari PLTS tidak
0,46 detik sehingga inverter GTI akan menghasilkan listrik dan sensor tegangan
menerima sumber inputan dari PLTB DC PLTS terbaca dibawah 11 V dan sensor
setelah itu beban akan menerima suplai dari tegangan PLN terbaca dibawah 190 V, ATS
PLTB dengan PLN ketika malam hari. akan menswitch relay PLTS menjadi OFF
Kemudian ketika ATS disimulasikan dan PLTB DC menjadi ON dengan
bekerja ketika tegangan PLTS lebih besar membutuhkan waktu perpindahan selama
atau sama dengan 11 V ATS akan 0,46 detik sehingga inverter GTI akan
menswitch relay PLTS menjadi ON dan menerima sumber inputan dari PLTB,
PLTB DC menjadi OFF dengan kemudian ATS juga menswitch relay PLN
membutuhkan waktu perpindahan selama menjadi OFF dan PLTB AC menjadi ON
0,47 detik sehingga inverter GTI akan dengan membutuhkan waktu perpindahan
menerima sumber inputan dari PLTS selama 0.67 detik. Setelah itu beban akan
setelah itu beban akan menerima suplai dari menerima suplai dari PLTB ketika malam
PLTS dengan PLN kembali. hari dan PLN padam.
Kemudian ketika ATS disimulasikan
Pengujian ATS dilakukan pada saat bekerja ketika tegangan PLTS lebih besar
malam hari ketika kondisi cahaya matahari atau sama dengan 11 V dan tegangan PLN
tidak ada, hasil dari pengujian dapat dilihat lebih besar atau sama dengan 190 V, ATS
pada Tabel 4 akan menswitch relay PLTS menjadi ON
dan PLTB DC menjadi OFF dengan
Tabel 4.10 Hasil pengujian ATS pada membutuhkan waktu perpindahan selama
kondisi malam hari dan PLN padam 0,48 detik sehingga inverter GTI akan
menerima sumber inputan dari PLTS serta
Relay Relay Relay Relay Waktu (s) Keterangan ATS akan menswitch relay PLN menjadi
PLN PLTB PLTS PLTB
DC AC ON dan PLTB AC menjadi OFF dengan
AC DC
PLTS dan membutuhkan waktu perpindahan selama
PLN sebagai 4,23 detik. setelah itu beban akan menerima
ON OFF ON OFF - - suplai energi
listrik ke
suplai dari PLTS dengan PLN kembali
beban
Relay PLTS PENUTUP
dan PLN OFF,
Relay PLTB Kesimpulan
DC dan PLTB 1. Pemindahan suplai otomatis ATS dapat
AC ON. PLTB
DC menjadi
dilakukan ketika tegangan dari PLTS
OFF ON OFF ON 0,47 0,67
inputan bernilai dibawah 11 Volt dan tegangan
inverter Grid
dari PLN bernilai dibawah 190 Volt,
Tie PLTB
suplai energi ATS akan melakukan pemindahan
listrik ke suplai dari PLTS ke baterai PLTB dan
beban
Relay PLTB dari PLN ke PLTB AC. Kemudian ketika
DC dan PLTB tegangan dari PLTS bernilai diatas 11
AC OFF,
Relay PLTS
Volt dan tegangan dari PLN bernilai
ON OFF ON OFF 0,48 4,23 dan PLN ON. diatas 190 Volt maka ATS akan
PLTS dan
melakukan pemindahan suplai kembali
PLN suplai
energi listrik dari baterai PLTB ke PLTS dan dari
ke beban PLTB AC ke PLN.
2. ATS melakukan pemindahan sumber
Tabel 4 merupakan hasil pengujian inputan inverter GTI dari PLTS ke
ATS disimulasikan pada kondisi malam hari
baterai PLTB membutuhkan waktu Skala Kecil Berbasis Mikrokontroler.
selama 0,46 detik. Sedangkan untuk Skripsi Jurusan Teknik Elektro,
pemindahan sumber inputan inverter Universitas Mataram
GTI dari baterai PLTB ke PLTS Rahman, A., 2019. Pengembangan Sistem
membutuhkan waktu selama 0,47 detik. Monitoring Pembangkit Listrik
Setelah itu, Pemindahan sumber PLN Tenaga Surya (PLTS) Berbasis
ke PLTB membutuhkan waktu selama WEB Menggunakan Perangkat
0,66 detik. Sedangkan untuk Komputer Sebagai Web Server.
pemindahan sumber PLTB ke PLN Skripsi Teknik Elektro, Universitas
membutuhkan waktu selama 4,018 Mataram.
detik. Hasil monitoring besaran- Rachman, V., 2017. Perancangan Sistem
besaran listrik ATS seperti tegangan Hibrid Pembangkit Listrik Tenaga
dan arus ditampilkan pada LCD. Angin dan Pembangkit Listrik
Saran Tenaga Matahari Untuk Penerangan
1. Pada saat kalibrasi sensor-sensor perlu Lampu Jalan di Dusun Taipa Desa
tingkat ketelitian yang cukup tinggi Soreang Kabupaten Takalar. Skripsi
untuk mendapatkan nilai pembacaan Jurusan Teknik Elktro. Universitas
yang baik agar ATS dapat Hasanuddin.
mengeksekusi suatu kondisi dengan Sulun, S., 2012. Analisis Pengaruh
tepat. Penyambungan Grid Tie Inverter
2. Untuk perancangan ATS selanjutnya Terhadap Harmonisa Sistem Saat
dapat menggunakan mikrokontroler Terhubung Beban Pada Jaringan
atau mikroprosesor jenis lain. Tegangan Rendah. Universitas
Indonesia.
DAFTAR RUJUKAN
Dhear, P., 2016. Perancangan Sistem
Pembangkit Listrik Hybrid (Sel Surya
dan Diesel Generator) Pada Kapal
Tanker. Jurnal Teknik ITS, Vol 5,
Nomor 2.
Imran., 2019. Simulasi Otomatisasi Supply
Beban Menggunakan
Programmable Logic Controllers
(PLC) Di Observatorium
Geomagnetik Lombok. Skripsi
Teknik Elektro, Universitas
Mataram.
Panggabean , Y.S., 2017. Rancang Bangun
Inverter Fasa Menggunakan Teknik
High Voltage PWM (Pulse Width
Modulation). Skripsi Teknik Elektro,
Universitas Lampung.
Pradana., Aditya M.P., & Tjendro., 2016.
Prototype Sistem Kontrol Otomatis
Pada Pembangkit Listrik Alternatif
Tegangan Rendah. Jurnal Ilmiah
Widya Teknik. Volume 15 Nomor 2.
Putra., D.P., 2019. Perancangan Sistem
Kontrol dan Monitoring Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu