Anda di halaman 1dari 5

Analisis Penerapan Zig Zag Transformator pada

Ungrounded System
Danar Adiwena N, Rony Seto Wibowo, Dimas Fajar Uman Muhammad Arindra, Rony Seto Wibowo, dan Dedet Candra
Putra. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Riawan Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman
Hakim, Surabaya 60111 E-mail: danar.adwn@gmail.com, Hakim, Surabaya 60111 e-mail: ronyseto@ee.its.ac.id,
ronyseto@ee.its.ac.id, dimasfup@gmail.com dedet.riawan@ee.its.ac.id, arindra.muhammad@gmail.com.

Chandra Wiharya1 , e-mail: chandra.wiharya@polinema.ac.id 1


Zulfatri Aini Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan
Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Malang, Indonesia
Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim-Riau.
Email : zulfatri_aini@yahoo.com

Abstrak—Unit commitment (UC) adalah penjadwalan karakteristik, kemampuan pembangkit, biaya pembangkitan
nyalapadam operasi unit pembangkit listrik untuk memenuhi dan lain-lain. Maka diperlukan adanya penjadwalan untuk
kebutuhan daya listrik pada rentang waktu tertentu dengan seluruh pembangkit. Perubahan jumlah beban yang selalu
tujuan memperoleh total biaya pembangkitan yang ekonomis. berubahubah setiap waktu. Hal ini mengakibatkan seluruh
Perbedaan karakteristik dari setiap unit pembangkit dan pembangkit harus menyesuaikan perubahan beban karena
batasan tertentu mengakibatkan kombinasi penjadwalan untuk memperoleh biaya pembangkitan paling ekonomis,
pembangkit yang berbeda-beda. Selain batasan-batasan yang jumlah energi listrik terbangkitkan harus bernilai mendekati
telah ditentukan, pada UC ini mempertimbangkan stabilitas sama dengan jumlah beban yang harus disuplai. Jenis
tegangan. Tugas akhir ini mengajukan Binary Particle Swarm operasi sistem tenaga listrik area pembangkitan dapat
Optimization (BPSO) untuk menyelesaikan masalah unit berupa peningkatan dan penurunan daya output, serta
commitment (UC) dan menggunakan sequential quadratic penyalaan dan pemadaman unitunit pembangkit untuk
programming (SQP) untuk menentukan biaya pembangkitan
mengimbangi jumlah beban yang ditanggung unit-unit
dari optimal power flow (OPF). BPSO merupakan algoritma
pembangkit [1]. Selain itu, peningkatan kebutuhan tenaga
yang sesuai untuk menyelesaikan permasalahan optimisasi.
listrik harus diimbangi dengan pengelolaan sumber
Dengan metode tersebut, diharapkan permasalahan
pembangkit yang baik. Sehingga mampu menyediakan
penjadwalan unit pembangkit dapat terselesaikan dengan baik
dan optimal sehingga memperoleh total biaya pembangkitan tenaga listrik ekonomis dan tetap menjaga kualitas prima
yang ekonomis, dan mampu mencegah sistem dari voltage meliputi kontinuitas, seimbang, stabil dan kadar harmonik
collapse. yang rendah[2]. Melakukan penjadwalan pembangkit
membutuhkan waktu dan biaya. Oleh karena itu,
Kata kunci—Panel surya; Energi terbarukan; metode penjadwalan harus dipersiapkan secara lengkap dan lanjut
astronomi; smart relay. untuk membangkitkan daya yang cukup dan memiliki
I. PENDAHULUAN cadangan yang tersedia untuk menyediakan permintaan
seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan sistem secara terus menerus dan menjaga kontingensi.
ekonomi maka kebutuhan energi listrik dalam negeri terus Maka dibuatlah sebuah program yang menyediakan jadwal
meningkat dari tahun ke tahun. Untuk menjamin terjaganya ini untuk meminimalkan biaya operasi yang tunduk pada
pasokan listrik dan meningkatkan keadalan sistem. Sistem batasan sistem yaitu unit commitment (UC). Sebelum
tenaga listrik tidak hanya disuplai dari satu pembangkit melakukan penjadwalan pembangkit, hal pertama yang
listrik saja namun banyak pembangkit yang saling dilakukan adalah analisis optimal power flow. Aliran Daya
terhubung. Dalam aplikasi sesungguhnya dilapangan Optimal atau Optimal Power Flow (OPF) merupakan
seluruh pembangkit tidak serta merta dinyalakan untuk perhitungan untuk meminimalkan suatu fungsi yaitu biaya
melayani seluruh beban listrik yang ada. Dikarenakan oleh pembangkitan suatu pembangkit tenaga listrik dan rugi-rugi
beberapa aspek dari pembangkit yaitu seperti pemiliharaan, pada pada saluran transmisi dengan mengatur
pembangkitan daya aktif dan reaktif setiap pembangkit
yang terinterkoneksi dengan memperhatikan batas-batas merefleksikan inputan yang dibutuhkan. Dengan demikian,
tertentu.[3] tujuan dari analisis ini adalah untuk meminimal operasi UC diselesaikan dalam dua tahap. Kombinasi unit
biaya pembangkitan pada sistem tenaga. Sehingga setelah pembangkit yang menghasilkan biaya produksi paling
memperoleh biaya pembakitan yang optimal maka ekonomis akan dipilih sebagai jadwal UC untuk setiap jam
penjadwalan dapat dilakukan Sementara biaya dan [3]. Dalam penjadwal pembangkitan, akan dicari kombinasi
pembakitan optimal. Di lain sisi sistem juga harus mampu yang optimum untuk mendapat biaya pembangkitan yang
mempertahankan keamanan sistem, pasokan beban, dan murah. Kombinasi yang digunakan merupakan kombinasi
meminimalkan efek sampingnya. Maka, stabilitas tegangan dari unit yang beroperasi dan unit tidak beroperasi, yang
dan sistem keamanan harus dipertahankan. Ketidakstabilan nanti akan digunakan unutk melakukan perhitungan
tegangan dapat menyebabkan jatuhnya tegangan. pembangkitan. Dalam menentukan kombinasi yang
Fenomena ini telah menjadi dasar dari beberapa peristiwa digunakan ada bebrapa metode yang dapat digunakan yaitu,
1. Priority list atau urutan prioritas Priority list merupakan
penting dalam beberapa sistem listrik di dunia. Oleh karena
kombinasi dalam penjadwalan pembangkit dengan
itu, mempelajari stabilitas tegangan setelah adanya UC
mempertimbangkan biaya pembangkitan yang paling
sangat penting untuk mengetahui biaya pembangkitan dan
murah. 2. Complete Enumeration Complete enumeration
juga load margin sistem. Load margin adalah suatu ukuran merupakan kombinasi dalam perhitungan penjadwalan
fundamental untuk mengetahui jarak atau kedekatan pembangkit dengan memperhitungkan seluruh kombinasi
terhadap voltage collapse[3]. Pada tugas akhir ini akan yang mungkin terjadi. Pada permasalahan yang ada unit
diusulkan Binary Particle Swarm Optimization(BPSO) commitment digunakan unutk mendapatkan biaya
untuk menyelesaikan permasalahan UC dengan operasional yang optimal dan menjaga lifetime dari setiap
mempertimbangkan kestabilan tegangan. Sehingga unit pembangkit. Unutk mendapatkan dua hal tersebut ada
diperoleh pembangkitan optimal, ekonomis, dan mampu beberapa batasan yang digunkan pada unit commitment
mempertahankan keamanan system dari voltage collapse.. yaitu sebagai berikut: 1. Spinning Reserve (Cadangan
Berputar) Spinning reserve adalah jumlah total energi yang
II. TINJAUAN PUSTAKA tersedia, dari hasil pembangkitan semua unit pembangkit,
Unit Commitment Unit commitment merupakan dikurangi dengan beban dan kerugian yang ada pada sistem
penjadwalan hubung-lepas pembangkitan unit pembangkit tenaga listrik. Cadangan yang dimiliki setiap unit
pada sistem tenaga listrik dalam kurun waktu tertentu, pembangkit yang beroperasi harus dapat manggulangi daya
dengan tujuan untuk memenuhi permintaan beban. yang berkurang pada sistem, akibat adanya unit pembangkit
Penjadwalan ini biasanya ditentukan berdasarkan yang mengalami kegagalan operasi sehingga penurunan
permintaan beban manusia yang selalu berubah-ubah tiap dari frekuensi sistem masih berada pada kondisi aman. 2.
waktunya. Tujuan utama dari penjadwalan ini adalah untuk Thermal Unit Contrains Thrmal unit dapat hanya dapat
mendapatkan biaya pembangkitan yang ekonomis dalam beroperasi jika terjadi perubahan temperature, perubahan
periode waktu tertentu, namun tetap mempertimbangkan temperature akan mempengaruhi pada batasan waktu
batasan-batasan operasi yang ada. Setip unit pembangkit menyalakan dan memadamkan unit, oleh karena itu
memiliki berbagai batasan operasi seperti spinning reserve, terdapat berbagai kondisi operasi thermal unit seperti,
minimum up-down time, pembangkitan daya maksimum Minimum up time Minimum donw time 3. Star Up Cost
dan minumin, dan biaya penyalaan unit pembangkitan. Star up cost merupakan biaya yang dibutuhkan oleh unit
Dibeberapa kasus konfigurasi jaringan transmisi juga pembangkit untuk start dari kondisi tidak beroperasi
dipertimbangkan, hal ini karena jaringan transmisi akan samapai unit pembangkit beroperasi. Ada beberapa jenis
mengatur aliran daya maksimum yang dapat mengalir pada kondisi penyalaan unit pembangkit yaitu, Cold temperature
suatu saluran. Unit Commitment Pada Sistem starting Working temperature starting B. Fungsi Objektif
Pembangkitan Tenaga Angin Untuk Mengurangi Emisi unit commitment Secara teoritis fungsi objektif unutk
Dengan Menggunakan Particle Swarm Optimization penjadwalan unit commitment adalah jumlah seluruh biaya
Muhammad Arindra, Rony Seto Wibowo, dan Dedet operasi di jumlahkan dengan biaya penyalaan dan
Candra Riawan Jurusan Teknik Elektro, Fakultas pemadaman tiap unit pembangkit yang menyuplai daya di
Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember setiap jam nya. ∑ ∑ [ ( )] ( ) (1) Biaya bahan bakar unit
(ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 e-mail: pembangkit, (2) Waktu nyala minimum, Waktu padam
ronyseto@ee.its.ac.id, dedet.riawan@ee.its.ac.id, minimum, Kesetimbangan daya ∑ (3) Rentang daya
arindra.muhammad@gmail.com. U JURNAL TEKNIK ITS pembangkitan Keterangan, N = Jumlah unit pembangkit
Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) yang digunakan H = Jumlah periode jam penjadwalan n,h =
B224 Permasalahan Unit Commitment merupakan Indeks unit (1,2,3,…) = Variable control untuk pembangkit
kombinasi dari dua sub-masalah. Pertama adalah n pada jam h = Variabel control status nyala/mati unit
menentukan unit pembangkit yang akan dinyalakan. Kedua pembangkit n pada jam h = Biaya total pembangkitan pada
adalah menentukan jumlah biaya generasi dari masing- jam h = biaya operasi unit n pada jam h = Koefisien fungsi
masing unit yang berkomitmen. Unit pembangkit memiliki biaya unit n = Biaya penyalaan saat kondisi dingin unit n
perbedaan efisiensi operasi dan karakteristik kinerja yang pada jam h = Waktu penyalaan saat kondisi dingin unit n =
Waktu nyala minimum unit n = Waktu padam minimum menentukan posisi terbaiknya sendiri berdasarkan posisi
unit n = Biaya pemadaman uni n pada jam h = Rentang nya sendiri (local best) dan posisi partikel lain nya(global
waktu selama unit n menyala atau padam = Permintaan best). Proses pencarian Pbest dan Gbest dapat diilustrasikan
beban puncak pada jam h = Daya output maksimal/miimal pada gambar berikut Pencarian solusi dilakukan oleh
unit n C. Optimal Power Flow Optimal power flow banyak partikel dalam suatu populasi tertentu. Setiap
merupakan pengembangan dari economic dispatch yang partikel akan mempresentasikan solusi dari permasalahan
memperhitungkan aliran daya. OPF berfungsi melakukan berdasarkan posisi yang dimiliki. Dalam menentukan posisi
pembagian pembangkitan pada tiap unit pembangkitan tiap partikel akan menyesuaikan dengan posisi terbaik
dengan memperhitungkan aliran daya pada saluran dengan partikel dan posisi terbaik populasi pada waktu yang sama.
total biaya yang minimal. Fungsi objektif dari OPF adalah Jadi penyebaran pengalaman terjadi pada partikel itu
menentukan total biaya yang optimal pada sistem. Untuk sendiri dan antara partikel itu sendiri dengan partikel
mendapatkan total biaya yang optimal dapat meminimalkan terbaik pada populasi tersebut. Setelah proses ini
biaya bahan bakar, yang berkaitan dengan besarnya dilanjutkan dengan mencari posisi terbaik partikel dengan
pembangkitan pada masing masing unit pembangkit. melakukan iterasi. Iterasi dilakukan unutk mendapatkan
Meminimalkan biaya kerugian pada pelepasan beban juga mendapatkan posisi yang relatif stabil dalam batas iterasi
dapat berpengarug pada biaya produksi. Proses pelepasan yang ditetapkan. Setiap partikel diperlakukan seperti
beban biasa nya digunakan untuk mendapatkan sistem yang sebuah titik pada suatu dimensi ruang tertentu. Kemudian
diinginkan. Dampak dari pelepasan beban akan dapat terdapat dua faktor yang memberikan karakter terhadap
merugikan konsumen. Perhitungan optimasi pada OPF status partikel pada ruang pencarian yaitu posisi partikel
mencakup: a) Fungsi objektif: Fungsi objektif berupa total dan kecepatan partikel [4]. Faktor lain yang dibutuhkan tiap
biaya pembangkitan (satuan mata uang/jam) JURNAL partikel untuk menentukan solusi adalah kecepatan.
TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 Kecepatan ini berguna untuk mentukan seberapa cepat
(2301-9271 Print) B225 ∑ Indeks nomor bus ditunjukkan sebuah partikel menemukan posisi yang optimal. Tiap
oleh i, dan Fi(Pi) merupakan fungsi biaya generator. b) iterasi kecepatan akan terus berubah se iring dengan posisi
Inequality constraint generator: Untuk i dari 1 hingga partikel yang terus di evaluasi. Perubahan posisi dan
sejumlah n bus Untuk perhitungan yang lebih mendekati kecepatan partikel dapat di tentukan dengan persamaan
keadaan real sistem, persamaan OPF dapat ditambahkan berikut: [ ] [ ] (5) Dengan persamaan di atas kecepatan
dengan batasan batasan lain, misalnya inequality constraint secara bertahap akan berubah semakin mendekati Pbest dan
kapasitas saluran, inequality constraint tegangan pada bus, Gbest. Sedangkan update posisi dapat di tentukan dengan
dan sebagainya. Dynamic optimal power flow merupakan persamaan berikut: (6) Dimana, : Kecepatan Partikel x :
pengembangan dari OPF yang menggunakan beban yang Posisi Partikel j : Indeks Partikel i : Iterasi ke-i :
dinamis. Beban yang berubah ubah ini akan digunakan Konstanta : Bilangan Random Pbest : Posisi Terbaik Lokal
sebagai parameter untuk penjadwalan pembangkitan. Pada Gbest : Posisi Terbaik Global Pada awalnya fungsi PSO
tugas akhir ini di asumsikan beban akan berubah tiap hanya mampu menyelesaikan permasalahan optimasi pada
rentang selama satu jam. D. Emisi Dalam setiap operasi bilangan real, tetapi seiring berjalannya waktu fungsi PSO
system tenaga listrik ada dua hal yang perlu diperhatikan telah dikembangkan agar mampu menyelesaikan
yaitu, biaya pembangkitan dan emisi gas buang dari masing permasalahan optimasi pada bilangan biner, yang biasa
masing unit pembangkit. Bebrapa pembangkit listrik yang disebut dengan Binary Particle Swarm Optimization
menggunakan bahan bakar fosil akan menghasilkan emisi (BPSO). Pada penggunaan BPSO ada disedikit perbedaan,
dari sisa pembakaran. Emisi tersebut dapat berupa Sulfur terutama proses update posisi partikel tidak menggunakan
Dioksida (SO2), Karbon Dioksida (CO2), dan Nitrogen persamaaan sebelum nya, melainkan menggunakan
Oksida (NOx). Untuk perhitungan emisi dapat digunakan persamaan berikut : (7) Berikut ini adalah langkah –
persamaan berikut: ∑ (4) dimana αi, βi, γi, δi, dan λi adalah langkah yang di lakukan pada PSO unutk mendapatkan
koefisien non-negatif dari karakteristik emisi generator nilai yang optimum Tentukan posisi awal dan kecepatan
unit-i. Keterangan, E(P) = total emisi generator dalam g = partikel secara acak. Evaluasi fitness dari setiap partikel
koefisien non-negatif SO2 = koefisien non-negatif CO2 = berdasarkan posisinya. Tentukan partikel dengan fitness
koefisien non-negatif NOx III. PENERAPAN PSO PADA terbaik sebagai Gbest. Pada awal, Pbest akan sama dengan
PENJADWALAN SISTEM PEMBANGKITAN A. posisi awal Perbarui kecepatan partikel disetiap iterasi
Particel Swarm Optimization Particle Swarm Optimization nya Dengan kecepatan yang baru dapat ditemukan posisi
(PSO) adalah metode optimasi yang berbasis berdasarkan baru juga Ulangi semua langkah sampai maksimal iterasi
populasi burung yang di kembangkan pada tahun 1995, dipenuhi
dimana pada metode ini tiap individu diumpamakan
sebagai partikel. Partikel ini berfungsi sebagai calon
pemberi solusi dari permasalhan yang akan di optimasikan,
dimana dalam mencari solusi tiap partikel ini akan
mengganti posisi dan kecepatan nya tiap waktu. Dalam
proses mencari nilai yang optimum, setiap partikel akan
jika( λ )=9821. 86
¿ unit 1=0 .00429+ P1 =0 . 000783 ( 9821. 86 )
¿0 . 00429+ P1 =7 . 69051
¿7 . 68622

¿ unit 2=0 .50299+ P2 =0 . 02574 ( 9821 .86 )


¿0 . 50299+ P2 =252 . 81
¿252 . 307
P1 0 .14068 5.48632 638.4928
P2 0.0136964 19.5358 19.419 ¿ unit 3=0 . 071112+ P3 =0 . . 00408 ( 9821 . 86 )
P 3 0 .16823 17.40762 122.3946 ¿0 . 071112 + P3 =40. 07318
¿ 40 .002

Ptotal = P1 + P 2 + P3
=7. 68622+252 .307+ 40 . 002
¿299 . 995

DF1 F1 (P 1 )=H 1 ( P1 )×Fuelcos t


DF1
=5 . 48632+1276 . 9856=λ1
DF2 ¿((0 .01252)+(2. 828x 7.686 )+(329 .12 x 7.686 )2 )
=19 . 5358+38 .8388=λ2
DF2
DF3
¿6398980 .47
DF3
=17 . 40762+244 .7892=λ2
F2 ( P2 )=H 2 ( P2 )×Fuel cost
1=5 . 48632+1276 . 9856 P1=1λ=1276 . 9856
¿((0 .00706)+(10. 07 x252 .307)+(10.01 x 252.307)2 )
2=19 . 5358+38. 8388 P2 =1 λ=38 . 8388
¿63681161.09
3=17 . 40762+244 . 7892 P3 =1 λ=244 . 7892

0 . 00429 + P1 0 . 000783 λ F3 ( P3 )=H 3( P3 )×Fuel cost


2
0 .50299 + P2 0 . 02 574 λ ¿((0 .08672)+(8. 973 x 40.002 )+(63 .09 x 40.002) )
0 . 071112+ P 3 0 . 00408 ¿6369552 .85
0 .578392 300 0 . 030603 λ
300 .578392=0. 030603λ
300 .578392
0 . 030603
9821 .86=λ
operasi dari penjadwalan pada PT. PLN. 3. Dapat dilakukan
proses shutdown pada 4 unit pembangkit yaitu PLTD Teluk
Lembu selama 3 jam, PLTG Teluk Lembu unit 1 selama 17
jam, PLTG Teluk Lembu unit 3 selama 16 jam dan PLTG
RIAU POWER selama 19 jam. 4. b. Saran Untuk penelitian
selanjutnya dapat menggunakan metode Modified Unit
Decommitment dan pembagian beban tiap pembangkit, karena
sistem kelistrikan di Riau akan memiliki cadangan perputaran
0 . 00429 + P1 0 . 000783 λ
yang berlebih (surplus) dengan dibangunnya unit pembangkit
0 .50299 + P2 0 . 02 574 λ
yang baru yaitu PLTG Duri 200 MW dan PLTU Dumai 2×150
0 . 071112+ P 3 0 . 00408
MW
0 .578392 300 0 . 030603 λ
300 .578392=0. 030603λ DAFTAR PUSTAKA
300 .578392 [1] Y. Prasetyo, O. Penangsang, A. Soeprijanto, D. F. Uman,
0 . 030603 and Y. Anugerah, “Reconfiguration of distribution
9821 .86=λ network for minimizing losses and improving voltage
stability index using binary firefly algorithm,” J. Eng.
Appl. Sci., vol. 11, no. 11, pp. 2366–2371, 2016, doi:
10.3923/jeasci.2016.2366.2371.
[2] J. Geuthèë, P. Multidisiplin, Y. Prasetyo, A. Choirul
Arifin, and T. Multazam, “Analisis Rekonfigurasi dan
Penempatan Kapasitor Untuk Meminimalkan Deviasi
Tegangan Pada Sistem Distribusi ANALYSIS
RECONFIGURATION AND CAPACITOR
PLACEMENT FOR MINIMIZING VOLTAGE
DEVIATION IN DISTRIBUTION SYSTEM,” Agustus,
2018.
[3] K. R. Hameed, “Zig-zag grounding transformer modeling
for zero-sequence impedance calculation using finite
element method,” Diyala J. Eng. Sci., vol. 8, no. 3, pp.
63–87,
KESIMPULAN [4] D. Mirza and A. Bintoro, “Analisa Pengaruh Neutral
Dari perhitungan di atas dapat kita lihat bahwa untuk Ground Resistant Digardu Induk Bireuen Terhadap Arus
mendapatkan hasil yang sesuai dengan load yang di inginkan Gangguan,” vol. 7, pp. 5–11, 2018.
yaitu sebesar 300 mv.maka dapat kita gunakan generator set 1 [5] R. Y. Irsyadillah, “Analisa gangguan hubung singkat
dan set 2 sesuai nilai tabel di atasa. Kesimpulan 1. Hasil sistem tenaga listrik di pusat penampung produksi
analisis dapat memberikan penjadwalan yang efisien dan menggung pertamina asset iv field cepu dengan
efektif. 2. Hasil analisis penjadwalan memberikan penurunan menggunakan metode etap 12.6,” 2018.
biaya total operasi sebesar 32,5 % yaitu Rp. [6] D. E. Rofianto, E. A. Zuliari, and T. Wati, “Analisa
1.100.524.386,9997 jika dibandingkan dengan total biaya Perencanaan Pemasangan Differential Relay Pada
PT.Bramindo Niaga Pratama,” p. 6, 2019.

Anda mungkin juga menyukai