Anda di halaman 1dari 13

EVALUASI KEBUTUHAN DAYA LISTRIK DAN KEMUNGKINAN UNTUK

PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK DI HOTEL SANTIKA BOGOR

Oleh
Riki Zulfikar, Dede Suhendi *), Hariansyah *)
NPM : 054104003
Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Pakuan Bogor
Jln. Pakuan P.O.Box 452 Bogor

ABSTRAK

Hotel Santika Bogor adalah salah satu bangunan komersil yang bergerak bidang jasa
penginapan di Bogor yang terdiri dari 153 room serta beberapa ruang meeting. Gedung Hotel
Santika Bogor terdiri dari 12 lantai, termasuk lantai basement, sepuluh lantai utama dan satu lanati
parkir. Dari sebagian lantai kontruksi gedungnya masih menyatu dengan pihak Mall Botani
Square. Daya listrik yang terpasang di Hotel Santika Bogor sebesar 905,941 kW yang disuplai
dari PLN dengan 1 buah transformator berkapasitas 1000 kVA dan 1 buah Genset 1000 kVA.
Dimana sistem back up suplai daya listriknya di suplay sepenuh oleh genset karena mengingat
Hotel Santika Bogor bergerak di bidang jasa penginapan agar para tamu atau pengunjung yang
menginap dapat merasakan merasakan kenyamanan fasilitas yang ada di Hotel Santika Bogor.
Besarnya daya terpasang tersebut masih perlu dievaluasi kembali demi tercapainya sistem instalasi
listrik yang handal, aman dan seefisien mungkin serta turut menjadikan Hotel santika Bogor
sebagai bangunan komersil yang peduli terhadap krisis energi saat ini. Dari hasil analisa dan
perhitungan diperoleh, Hotel Santika Bogor masih bisa dimungkinkan untuk dilakukan sebelum
penghematan energi listrik sebesar 6.349,43 kWh/hari, serta setelah dilakukanya penghematan
energi listrik sebesar 5.243,16 kWh/hari atau dapat dihemat sebesar 1.107,26 kWh/hari.

Kata Kunci : Sistem Distribusi, Daya Listrik, Energi Saving, IKE (Intesitas komsumsi Energi)

1. Pendahuluan energi listrik agar biaya yang dikeluarkan


untuk pembayaran enegi listrik dapat
Hotel Santika Bogor merupakan salah diminimalkan. Tentunya listrik sangat
satu gedung pelayanan jasa penginapan yang berperan penting dalam suatu perusahaan,
berada di kota Bogor yang terletak di Jln. semakin berkembang suatu perusahaan
Pajajaran yang mengkonsumsi tenaga listrik semakin besar pula tenaga listrik yang
cukup besar, dimana pembayaran pemakaian diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
energi listrik setiap bulannya rata-rata perusahaan tersebut. Tingkat perkembangan
mencapai sebesar Rp.103.292.307. Sehingga ini diukur dengan melihat besarnya beban
biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran terpasang dan besarnya konsumsi energi
listrik tiap bulan terasa besar oleh pihak listrik dalam periode waktu te rtentu.Dalam
management Hotel Santika Bogor. proses ini meliputi adanya suatu metode
Management Hotel Santika Bogor berupaya untuk menghitung tingkat konsumsi energi
untuk melalukan efisiensi penghematan suatu gedung atau bangunan, yang mana
energi listrik terutama pada pembayaran hasilnya nanti akan dibandingkan dengan
energi listrik, sehingga perlu dilalukan standar baku yang ada serta perbandingan
energi saving di Hotel Santika Bogor. dengan occpany rate pengujung tiap tahun
Sebelum dilalukan menganalisis ulang nya.
terlebih dahulu pada sistem yang sudah ada, Maksud dan tujuan yang inginkan
meliputi jaringan instalasi, serta pembagian dicapai dalam penulisan tgas akhir ini
beban pada masing-masing lantai. Setelah adalalah :
dilalukan kajian ulang ± 1 tahun managent 1. Menghitung kebutuhan beban daya
memutuskan untuk mengkajii ulang untuk terpasang, apakah kapasitas trafo 1000
pemakaian energi listrik dari tiap harinya kVA masih dapat memenuhi untuk
agar dapat lebih di optimalkan lagi, serta suplai daya pada Hotel Santika Bogor
mengetahui seberapa besar pemakaian

*) Dosen Pembimbing Page 1


Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan
2. Menghasilkan penggunaan energi 2.3. Transformator
listrik tiap harinya serta penghematan Transformator adalah suatu peralatan
tiap bulanya dan jumlah biaya yang listrik dalam sistim bolak-balik (AC) yang
dapat disaving setiap bulannya digunakan untuk menaikan dan menurunkan
3. Memperoleh Intensitas Komsumsi tegangan atau arus dari satu nilai kenilai lain
Energi Listrik berdasarkan IKE yang diinginkan. Transmisi daya listrik
Indonesia. biasanya dilakukan dengan sistim tegangan
Dalam penyusunan tugas akhir ini tinggi karena dengan sistim tegangan tinggi
untuk menghindari adanya penyimpangan dapat menekan rugi-rugi daya, rugi-rugi
uraian dan bahasan, maka perlu adanya tegangan ( drop tegangan ), dan penampang
batasan masalah yaitu analisis kebutuhan konduktor yang digunakan akan lebih kecil
daya listrik yang dilakukan pada penerangan sehingga biaya lebih murah. (Abdul
sehingga diperoleh penghematan energi Kadir,1989;25)
listrik.
2.4 AMF (Automatic Main Failure) dan
2. LANDASAN TEORI ATS (Automatic Transfer Switch)
AMF merupakan alat yang berfungsi
2.1 Suplai Daya Listrik menurunkan downtime dan meningkatkan
Kebutuhan tenaga listrik pada suatu keandalan sistem catu daya listrik. AMF
industri harus disesuaikan dengan keadaan dapat mengendalikan transfer Circuit
produktivitas perusahan itu sendiri, yang Breaker (CB) atau alat sejenis, dari catu
paling penting adalah kontinuitas dan daya utama (PLN) ke catu daya cadangan
keandalan yang tinggi dalam pelayanannya. (genset) dan sebaliknya. Dan ATS
Mengingat bahwa tenaga listrik sangat merupakan pelengkap dari AMF dan bekerja
penting dalam proses produksi, maka secara bersama-sama. (http://dunia-
sumber tenaga listrik ini harus dijaga dari listrik.blogspot.com)
adanya berbagai macam gangguan. Tenaga
listrik yang digunakan berasal dari: 2.5 Panel ACOS
1. Suplai jaringan dari PLN. ACOS (Automatic Change Over
2. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Switch) merupakan panel pengendalian
(PLTD) atau Generator Set. generator dan terdapat beberapa tombol
yang masing-masing mempunyai fungsi
2.2 Sistem Instalasi listrik yang berbeda. Tombol pengontrol operasi
Sistem instalasi tenaga listrik adalah Gen Set automatic, antara lain yaitu : Off,
proses penyaluran daya listrik yang Automatic, Trial Service, Manual Service,
dibangkitkan dari sumber tenaga listrik ke Manual Starting, Manual Stoping, Signal
alat-alat listrik Test, Horn Off, Release, Start, Start Fault,
Kemampuan Hantar Arus (KHA) Engine Running, Supervision On, Low Oil
pengaman dan luas penampang yang Pressure, Temperature To High, Generator
diperlukan tergantung pada beban yang Over Load(http://dunia-listrik.blogspot.com)
dihubungkan. Untuk menentukan hantar arus
pengaman dan luas penampang penghantar 2.6. Sistem Pengaman Genset
yang diperlukan, pertama-tama harus Sistem pengaman harus dapat bekerja
ditentukan arus yang dipakai berdasarkan cepat dan tepat dalam mengisolir gangguan
daya beban yang dihubungkan. Rumus yang agar tidak terjadi kerusakan fatal. Proteksi
digunakan adalah: (P.Van Harten, 1992; pada mesin generator ada dua macam yaitu :
144) (http://dunia-listrik.blogspot.com)
1.Pengaman alarm
Untuk Arus Searah Bertujuan memberitahukan kepada
𝑃(𝑤𝑎𝑡𝑡 )
I= [amper] ....................(2.1) operator bahwa ada sesuatu yang tidak
𝑉(𝑣𝑜𝑙𝑡 )
normal dalam operasi mesin generator dan
Untuk Arus Bolak-Balik Satu Fasa
𝑃(𝑤𝑎𝑡𝑡 ) agar operator segera bertindak.
I= [amper] .............(2.2) 2. Pengaman trip
𝑉 𝑣𝑜𝑙𝑡 .𝐶𝑜𝑠 𝜑
Untuk Arus Bolak-Balik Tiga Fasa Berfungsi untuk menghindarkan mesin
IL =
𝑃(𝑤𝑎𝑡𝑡 )
[amper] ..(2.3) generator dari kemungkinan kerusakan
3.𝑉 𝐿−𝐿 𝑣𝑜𝑙𝑡 . 𝐶𝑜𝑠 𝜑 karena ada sistem yang berfungsi tidak
normal maka mesin akan stop secara

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 2


otomatis Jenis pengaman trip antara lain 2.9. Perkiraan Beban
(http://dunia-listrik.blogspot.com) : Energi listrik yang dibangkitkan
1) Putaran lebih (over speed) (dihasilkan) tidak dapat disimpan, melainkan
2) Temperatur air pendingin tinggi langsung habis digunakan oleh konsumen.
3) Tekanan minyak pelumas rendah Oleh karena itu, daya yang dibangkitkan
4) Emergency stop harus selalu sama dengan daya yang
5) Reverse power digunakan oleh konsumen. Apabila
pembangkitan daya tidak mencukupi
2.7. Rugi-Rugi Daya Dan Tegangan Pada kebutuhan konsumen, maka hal ini akan
Jaringan Tegangan Rendah ditandai oleh turunnya frekuensi dalam
Drop tegangan dan rugi Daya pada sistem. Karena kebutuhan daya oleh
saluran distribusi tergantung pada luas konsumen terus berubah sepanjang waktu
penampang, panjang saluran distribusi dan Pengaturan pembangkitan tenaga listrik
besar tahanan dari penghantarnya. yang berubah-ubah untuk mengikuti
Persamaan-persamaan yang dipakai dalam perubahan kebutuhan daya dari konsumen
menentukan drop tegangan adalah : memerlukan perencanaan operasi
Droup tegangan pembangkitan yang cukup rumit dan
∆V= I x R (V)…………….(2.7) menyangkut biaya bahan bakar yang tidak
ℓ kecil, diperlukan perkiraan beban atau
R = 𝜌 (Ω)……………(2.8)
𝐴 perkiraan kebutuhan daya konsumen sebagai
Rugi-rugi daya
dasar perencanaan operasi. Sumber : (Ir.
(∆P) = I2 x R (W)……….…(2.9)
Djiteng Marsudi; 2005, 152)
Keterangan :
R = tahanan ( Ohm)
2.10. Karakteristik Beban
𝝆 = tahanan jenis (Ω mm2/m)
Agar supaya penggunaan karakteristik
=0,0175 Ω mm2/m (0,0175 x 10-6 Ωm)
beban tersebut dapat efisien, diperoyeksikan
𝓁 = panjang penampang (m)
dalam perencanaan selanjutnya. Agar supaya
A = luas penampang penghantar (mm2)
penggunaan karakteristik beban tersebut
dapat efisien, harus memahami pengertian
2.8. Klasifikasi Beban
dan pemakaian praktis dari karakteristik
Seiring meningkatnya pembangunan di
beban tersebut. (Hasan Basri, 1997:6)
bidang dan bertambahnya jumlah penduduk
maka kebutuhan terhadap daya listrik juga
1. Faktor Kebutuhan (Demand Factor)
meningkat tergantung dari daerah yang
Faktor kebutuhan adalah perbandingan
bersangkutan kepadatan penduduk dan
antara kebutuhan maksimum (beban puncak)
standar kehidupan. Rencana perkembangan
terhadap total daya tersambung. Jumlah daya
sekarang dan masa yang akan datang perlu
tersambung adalah jumlah dari daya tersebut
diperhatikan untuk itu dalam perhitungan
dari seluruh beban dari setiap konsumen.
akan kebutuhan daya listrik harus
(Hasan Basri, 1997:12)
memperhatikan tipe beban dan sifat beban
tersebut. Pada umumnya tipe-tipe beban
Faktor kebutuhan/demand
terbagi menjadi beberapa bagian : Sumber : kebutuhan maksimum
(AS. Pabla. Ir. Abdul Hadi; 1994, 6-7) = ………...………(2.10)
Jumlah daya terpasang

Tabel 2.1. 2. Faktor Beban (Load faktor)


Faktor-Faktor Karakteristik Beban Faktor beban adalah perbandingan
Faktor-faktor Beban antara beban rata-rata dan beban puncak
Jenis Daya Faktor Faktor
Beban (kW) Faktor dalam periode tertentu. Beban rata-rata dan
Kebutu Diversi
Beban beban puncak dapat dinyatakan dalam
han tas
Domest 0,4 s/d 70- 10- kilowatt, kilovolt-amper, amper, dan
1,2-1,3
ik 1,5 100% 15% sebagainya tetapi satuan kedianya harus
Komer 0,5 s/d 90- 25- sama. Faktor beban dapat dihitung untuk
1,1-1,2
sial 2 100% 30%
Industri
periode tertentu biasanya periode harian,
100- 70- 60- bulanan, tahunan. (Ir. Hasan Basri;
al -
500 80% 65%
Besar 1997,12)
Industri 85- 70- Faktor Beban
>500 -
al berat 90% 80% Beban rata −rata periode tertentu
Sumber : AS. Pabla. Ir. Abdul Hadi; 1994, = ............(2.11)
Beban puncak periode tertentu
6-7

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 3


menurut definisi faktor beban = 5. Faktor Kebersamaan
P rata −rata P T Faktor kebersamaan (waktu) dalam
= rata −rata X ......................(2.12)
P puncak Pp T
perbandingan beban puncak (kebutuhan
maksimum) dari suatu kelompok pelanggan
Dimana : (beban) dan beban puncak dari masing-
T = Periode waktu masing pelanggan dari kelompok tersebut.
Prata-rata = beban rata-rata dalam periode T Jadi faktor kebersamaan Fc adalah: (Ir.
Pp = Beban puncak dalam periode T pada Hasan Basri; 1997,16)
selang waktu tertentu (15 menit atau DK
Fc  .................(2.18)
30 menit) Sumber : (Ir. Hasan Basri; D1  D2  D3  ...  Dn
1997,13) Dari definisi diatas dapat diketahui :
1200
1
A
Fc = ................................................(2.19)
Beban puncak = P puncak 𝐹𝑑
900 Dari persamaan (2.10) Faktor Kebutuhan
Kilowatt

Pp
(Fk) adalah :
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢 ℎ𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
600 Beban rata-rata Fk = ...................(2.20)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔
Atau :
P rata-rata
Kebutuhan Maksimum
= jumlah daya tersambung x Fk ..........(2.21)
C
0 02 04 06 08 10 12 14 16 18 20 22 24 Subtitusikan persamaan (2.19) ke dalam
T
persamaan (2.16), maka faktor diversitas
Sumber : (Ir. Hasan Basri; 1997,14)
dapat juga dinyatakan sebagai (Ir. Hasan
Gambar 2.1 Kurva Beban Harian dan Basri; 1997,16):
Faktor Beban
𝑛
𝑖=1 𝑇𝐷𝑇 𝑖 𝑥𝐹𝑑𝑑 𝑖
3. Faktor Kapasitas Fd= ................................(2.22)
𝐷𝑘
Dimana :
Beban rata −rata
Faktor Kapasitas = ….(2.14) TDTi = jumlah daya tersambung dari suatu
Beban terpasang
Sedangkan untuk mengetahui beban kelompok atau beban i,Fddi = kebutuhan
rata-rata dalam suatu kelompok beban listrik dari suatu kelompok atau beban I Dk =
dapat ditentukan berdasarkan definisi kebutuhan maksimum (puncak) tiap
sebagai berikut : kelompok beban.
Beban rata-rata
kWh yang dig unakan satu periode 2.11 Segi Tiga Daya
= …….(2.15) Persamaan (2.20) menunjukan daya
Jumlah jam dalam satu periode
semu dengan daya aktif dan daya reaktif.
4. Faktor Diversitas Hubungan ini dilihat pada gambar 2.2
Faktor diversitas adalah perbandingan Dari gambar 2.12 jelas bahwa :
antara jumlah beban puncak dari masing-
masing pelanggan dengan beban puncak dari
S= P 2  Q 2 ……………...……….(2.30)
kelompok pelanggan tersebut, factor Atau
difersitas dapat ditulis : (Hasan Basri, 1997: Q
P = S cos  ; Q = S sin  dan tan  =
15) P
𝐷1 + 𝐷2 + 𝐷3+ …….. 𝐷𝑛 Pada gambar 2.3. digambarkan segitiga
Fd= …….………..(2.16) daya yang terdiri dari dua beban, yang
𝐷𝑘
Atau pertama beban induktif dengan sudut fasa
𝑛
Fd = 𝑖=1 …………………………….(2.17)
𝐷𝑖  1 (mengikut) yang terdiri dari P1, Q1 dan
𝐷𝑘
Dimana : S1 yang kedua beban kapasitif yang terdiri
Di = beban puncak (kebutuhan maksimum) dari P1, Q1 dan S2 dengan sudut fasa 2
dari masing-masing beban 1, yang terjadi (mendahului). Kedua beban yang paralel ini
tidak pada waktu yang bersamaan. menghasilkan segi tiga daya dengan sisi-
Dk = D1+2+3+………….n beban pucak dari n sisinya P1 + P2, Q1+ Q2 dan sisi miringnya SR.
kelompok beban. sudut fasa antara tegangan dan arus yang
Fd = factor diversitas, nilainya lebih besar diberikan oleh beban gangguan ini adalah
dari satu.  R.

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 4


380 kWH/m2 per
IKE untuk rumah sakit
tahun
Sumber: Direktorat Pengembangan Energi

3. OBJEK DAN METODOLOGI


PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian yang dilakukan dalam tahap
penyusunan laporan tugas akhir ini,
dilaksanakan mulai pada tanggal 1
Desember 2010 dan berakhir pada tanggal
Sumber Ir. Hasan Basri; 1997,9
28 Febuari 2011 yang berlokasi di Botani
Gambar 2.2. Segitiga Daya
Square Hotel Santika Bogor Jl. Padjadjaran,
Bogor - INDONESIA.(Telp : (0251)
8400707 Fax. (0251) 8400707 E-mail :
bogor@santika.com, www.santika.com ).

3.2 Alat dan Bahan Penelitian


Adapun peralatan dan bahan penelitian
yang ada di Hotel Santika Bogor, Untuk
memenuhi kebutuhan daya listrik di gedung
Hotel Santika Bogor memerlukan suatu
(Ir. Hasan Basri; 1997,9) peralatan, agar sistem pensuplaian daya
Gambar 2.3. Segi tiga daya untuk beban listrik dapat dioptimalkan dengan baik serta
gabungan handal dalam pengopersaiannya dalam
mensuplai kebutuhan daya listrik beban-
2.12 Intensitas Konsumsi Energi (IKE) beban peralatan. Ada beberapa jenis sistem
Pada hakekatnya Intensitas Konsumsi sumber daya listrik, yaitu :
Energi ini adalah hasil bagi antara konsumsi 1. Sumber daya listrik dari gardu distribusi
energi total selama periode tertentu (satu PLN.
bulan) dengan luasan bangunan. Satuan IKE 2. Sumber daya listrik dari pembangkit
adalah kWh/m2/ bulan. Rumus yang sendiri berupa genset.
digunakan ialah :
IKE= 3.3. Metode Penelitian Sistem Kelistrikan
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢 (𝑘𝑊ℎ). 1. Sistem Daya Listrik (PLN)
𝑂𝑐𝑐 .𝑟𝑎𝑡𝑒 𝑥 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝑟𝑒𝑎 𝑅𝑜𝑜𝑚 + 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝑟𝑒𝑎 𝑁𝑜𝑛 𝑅𝑜𝑜𝑚 ) Sistem daya listrik dari PLN sebagai
………..
(2.34) sumber daya listrik utama dengan kapasitas
Keterangan : daya 1000 KVA. Penyaluran daya listrik
IKE = Komsumsi Energi (kWh) dari PLN ini dilakukan melalui panel
Occ. Rate = Volume Pengunjung (%) distribusi tegangan menengah (EXISTING)
Luas Gedung area room / non room (m2) 20 kV. Kemudian dari Panel Distribusi
Satuan IKE adalah kWH/m2 per tahun Tegangan Menengah (EXISTING)
Dan pemakaian IKE ini telah ditetapkan di disambungkan ke panel distribusi tegangan
berbagai negara antara lain ASEAN dan menengah (NEW) tegangan 20 kV
APEC. Menurut hasil penelitian yang selanjutnya diturunkan menjadi 380/220 V
dilakukan oleh ASEAN-USAID pada tahun dengan menggunakan satu (1) buah
1987 yang laporannya baru dikeluarkan transformator yang memiliki kapasitas 1000
tahun 1992, target besarnya Intensitas KVA setelah disalurkan kembali melalui
Konsumsi Energi (IKE) listrik untuk panel disribusi teganggan rendah (PDTR)
Indonesia adalah sebagai berikut: yang diparalelkan dengan panel control
Tabel 2.2 genset (PKG) dengan kapasitas 1000 kVA
Intensitas Konsumsi Energi Bangunan lalu disalurkan ke panel-panel distribusi.
Bangunan Pemakaian Energi
IKE untuk perkantoran 240 kWH/m2 per
(komersil) tahun
330 kWH/m2 per
IKE untuk pusat belanja
tahun
300 kWH/m2 per
IKE untuk hotel / apartement
tahun

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 5


P-PF 2 P-PF 1 P-BP

LT- ATAP
P-LIFT
P-LIFT SERVICE P-HWB P-11

LT- 11
FB
P-10 STANDARD ROOM (18 X)
FB
SUPERRIOR ROOM (3 X)
FB
SUITE ROOM (1 X)
LT- 10
FB
P-9 STANDARD ROOM (18 X)
FB
SUPERRIOR ROOM (3 X)
FB
SUITE ROOM (1 X)
LT- 09
FB
P-8 STANDARD ROOM (18 X)
FB
SUPERRIOR ROOM (3 X)
FB
SUITE ROOM (1 X)
LT- 08
FB
P-7 STANDARD ROOM (17 X)
FB
SUPERRIOR ROOM (3 X)
FB
SUITE ROOM (1 X)
LT- 07
FB
P-6 STANDARD ROOM (17 X)
FB
SUPERRIOR ROOM (5 X)
FB
SUITE ROOM (1 X)
LT- 06
P-5
FB
STANDARD ROOM (23 X)

LT- 05
FB
STANDARD ROOM (15 X)
P-3
P-KR

P-CS
LT- 03
P-2 FB
STANDARD ROOM (11 X)

LT- 02
P-1 P- ELECTRIC
P- DP
(COOL ROOM)

P- HSBC LT 1
LT- 01
P-DS
P- HSBC
P-SHOP DS
ARCADE
LT- DASAR

PDTM P-BS P-EC P-AB


PLN 865 KVA EXISTING PDTM NEW
12
STAGE
500
kVAR

TRAFO
1000 KVA PDTR
PKG

Diesel G
P-SP
LT- P1

LT- P2
Sumber : Foto Hotel Santika Bogor
P-STP Gambar 3.2 Panel Kontrol Genset (PKG)
Sumber : Hotel Santika Bogor di Hotel Santika Bogor
Gambar 3.1 Blok Diagram Aliran Listrik Di
Hotel Santika Bogor 3.4. Wiring Diagram Suplai Daya Listrik
dan Beban Daya Terpasang
2. Sistem Daya Listrik Genset Daya terpasang adalah keseluruhan
Disamping mendapatkan suplai daya beban listrik yang terdapat Panel Distribusi
listrik dari PLN, gedung Hotel Santika Tegangan Rendah yang disalurkan ke tiap
Bogor juga mendapatkan sumber daya listrik lantai serta tiap ruangan yang ada Dihotel
dari generator set dengan kapasitas 1000 Santika Bogor. Untuk suplai daya listrik
kVA tipe PERKINS ENGINE (serial number yang ada di Hotel Santika Bogor terdiri dari
DGB 082031), yang berfungsi sebagai beberapa panel yang disalurkan ke tiap lantai
sistem suplai back-up daya apabila daya dan tipa ruangan. Dari tabel 3.21 dapat
listrik dari PLN padam. Suplay daya listrik dilihat data beban yang terpasang seluruh
dari generator set di gedung Hotel Santika ruangan yang ada dihotel santika bogor
Bogor digunakan untuk mensuplay seluruh sebesar 905.941Watt, dengan disuplai sistem
beban yang dibutuhkan pada gedung Hotel back-up genset secara keseluruhan, yang
Santika Bogor pada saat suplay dari PLN berfungsi untuk menyuplai daya listrik
padam. Sistem suplai daya listrik dari apabila daya utama mengalami gangguan.
generator set ini dilengkapi dengan peralatan
Automatis Start, yaitu Automatic Main 3.5 Beban Kamar (Room) dan Ruang
Failure (AMF) yang disetting untuk delay 5 Meeting
detik, setelah daya listrik dari PLN padam. Beban listrik kamar (room) yaitu berupa
Dengan demikian dalam pengoperasiannya Fuse Box (MCB) yang terpasang pada
genset tersebut dipasang pararel dengan masing-masing kamar. Adapun jumlah
tegangan kerja 380 V line to line pada kamar (room) di Hotel Santika bogor
frekuensi 50 Hz. Pemanfaatan genset ini berjumlah 153 kamar. Sedangkan untuk
diperlukan hanya dalam keadaan darurat ruangan meeting terdiri dari ruangan
yaitu pada saat listrik PLN padam. Prinsip meeting Rafflesia 1, 2, 3 dan ruang cempaka
pengoperasian antara genset dengan suplai yang berada di lantai dasar serta ruangan
listrik dari PLN dilakukan secara otomatis meeting Crisant 1, 2, yang berada di lantai
(automatical switcher) yaitu jika arus listrik satu, ruang restaurant Eldeweis VIP yang
dari PLN yang masuk ke panel PDTR lebih berada dilantai 3, serta ruangan meeting
kecil atau tidak ada, maka dengan segera board room yang berada di lantai sepuluh.
genset akan beroperasi dan sebaliknya jika Ada pun jenis tipe kamar dapat dilihat pada
ada aliran arus listrik dari PLN, maka genset tabel 3.17
akan mati. Namun untuk tujuan dan pada Tabel 3.1
kondisi tertentu pengoperasiannya dapat Tipe Kamar (Room) dan Daya Terpasang
dilakukan secara manual. Panel control Daya Terpasang
No Tipe Kamar
genset dapat dilihat pada gambar 3.4 : (W)
1 Standar Twin Room
2391
2 Superior Twin Room

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 6


3 Standar Double Room
2591
4 Superior Double Room Tabel 3.2
5 Suite Room 3839 Total daya terpasang dan energy listrik
6 Presidential Suite Room 7116
keseluruhan di Hotel Santika Bogor
DAYA ENERGI
Sumber : Hotel Santika Bogor LOKASI TERPASANG LISTRIK
(W) (Wh)
3.6 Jenis Pengaman (MCB/MCCB) dan P2 1.502 10.464
BASEMENT 116.509 767.174
Luas Penampang (Kabel)
DASAR 93.961 802.484
Untuk mencegah terjadinya arus hubung SATU 93.734 893.510
singkat atau arus lebih pada setiap saluran DUA 58.350 321.373
instalasi listrik pada gedung Hotel Santika TIGA 105.982 747.917
Bogor menggunakan pengaman Mini Circuit LIMA 62.640 328.698
Breaker atau Moulded Case Circuit Breaker ENAM 58.994 321.896
TUJUH 58.931 313.426
(MCB/MCCB) dan jenis penampang DELAPAN 58.994 313.896
(kabel). Untuk jenis pengaman dan SEMBILAN 58.967 285.714
penampang beban listrik ini pada setiap SEPULUH 63.325 345.550
lantai masing-masing terbagi dalam SEBELAS 74.052 897.328
beberapa kelompok panel listrik di Hotel TOTAL 905.941 6.349.430
Santika Bogor. Sumber : Hotel Santika Bogor

3.7. Kapasitor Bank 3.10. Luas Bangunan Hotel Santika


Kapasitor bank yang digunakan di Bogor
gedung Hotel Santika sebanyak 12 step Untuk luasan area gedung Hotel Santika
kapasitor daya, dengan kapasitas perunitnya Bogor dan komposisi luas bangunan Hotel
step 1 s/d step 4 berkapasitas 25 kVAr dan Santika Bogor sebesar 8840,82 m2 adalah
untuk step 5 s/d step 12 berkapasitas 50 sebagai berikut:
kVAr sehingga total kapasitas dalam panel Tabel 3.3
kapasitor adalah sebesar 500 kVAr. Luas Bangunan Gedung Hotel Santika
Bogor
LUAS
NO AREA AREA KETERANGAN
3.8. Data Tingkat Hunian (Occupancy (m2)
Rate) P1
Lantai
775,2 NON ROOM
Tingkat hunian di Hotel Santika Basement
Bogor, Dari data occupancy rate tahun 2009 2 Lantai Dasar 576 NON ROOM
dan tahun 2010 dapat dihitung bahwa rata- 3 Lantai Satu 915.6 NON ROOM
5 Lantai Dua 928 ROOM
rata tingkat hunian di Hotel Santika Bogor
6 Lantai Tiga 910,02 ROOM
pada tahun 2009 sebesar 80.89 % tiap
7 Lantai Lima 768 ROOM
bulanya, sedangkan untuk occupancy rate 8 Lantai Enam 768 ROOM
tahun 2010 sebesar 90,63 % tiap bulannya 9 Lantai Tujuh 768 ROOM
10 Lantai Delapan 768 ROOM
3.9 Data komsumsi Energi Listrik Di 11 LantaiSembilan 768 ROOM
Hotel Santika Bogor 12 Lantai Sepuluh 768 ROOM
Data keseluruhan daya terpasang yang 13 Lantai Sebelas 128 NON ROOM
TOTAL NON ROOM 2.394,82 m2
ada di Hotel Santika Bogor dapat dilihat
TOTAL ROOM 6.446,02 m2
pada tabel 3.21 dan untuk grafik pemakaian
TOTAL 8.840,82 m2
energi dapat dilihat pada gambar 3.10.
Untuk melihat data-data karakteristik Sumber : Hotel Santika Bogor
komsumsi energy listrik yang ada digedung
Hotel Santika Bogor selama periode 4. EAVALUASI KEBUTUHAN DAYA
sebelum dilakukan penghematan energy LISTRIK DAN KEMUNGKINAN
saving dan untuk grafik pemakaian energy UNTUK PENGHEMATAN ENERGI
dapat dilihat pada gambar 3.10 berikut ini. LISTRIK DDIHOTEL SANTIKA
Maka penulis mengunakan data arsip beban BOGOR.
listrik yang terdapat di bagian lampiran.
Adapun pada table 3.20 dan 3.21 ditunjukan 4.1 Analisis Kebutuhan Daya Listrik
data karateristik beban bulanan digedung Untuk menghitung dan menganalisa
Hotel Santika Bogor. kapasitas dari suatu peralatan listrik, terlebih
dahulu harus mengetahui perkiraan keadaan

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 7


beban yang ada di gedung Hotel Santika 𝟐𝟑𝟒,𝟏 𝐤𝐕𝐀
Faktor Kapasitas = = 0,23 = 23 %
Bogor. Keadaan beban listrik di gedung 𝟏.𝟎𝟎𝟎 𝐤𝐕𝐀

Hotel Santika Bogor antara lain : 4.3 Perhitungan Kapasitas Pengaman


(MCB/MCCB)
4.1.1 Beban terpasang Penggunaan pengaman (MCB/MCCB)
Adapun beban yang terpasang secara pada suatu instalasi listrik sangat diperlukan,
keseluruhan yang ada di Hotel Santika bogor mengingat keselamatan juga keamanan
sebesar 905.941 Watt. pengguna listrik. Besarnya nilai pengaman
yang digunakan tergantung pada besar arus
4.1.2 Beban Maksimum yang mengalir.
Hasil perhitungan berdasarkan pers Tabel 4.1
2.21 yaitu rumus untuk mencari beberapa Kapasitas Pengaman (MCB/MCCB) Pada
besar kebutuhan daya maksimum (D k) pada Panel Utama Gedung Hotel Santika Bogor
ARUS MCB/
beban yang terpasang di gedung Hotel PANEL BEBAN BEBAN MCCB
Santika bogor maka didapat hasil total (A) (A)

kebutuhan daya maksimum dan sebesar LAMPU 5,03 6


PANEL.BASEM STOP KONTAK /
741.224,5 Watt ENT PERALATAN
23,00 30

AC & EXHAUST 20,18 25


4.1.3 Beban Rata-Rata PANEL.POMPA
POMPA SAMPIT 1,44 4
SAMPIT1
Beban rata-rata yang akan dihitung
PANEL.EC
ini berdasarkan standarisasi dari factor (PANEL
PERALATAN
ELEKTRONIK
16,01 20
ELEKTRONIK)
karakteristik beban yang dapat dilihat pada
PANEL. P-AB POMPA AIR
table 2.4 halaman 33, pada factor beban (AIR BERSIH) BERSIH
120,89 145
komersial diasumsikan sebesar 30 % = 0,3 LAMPU 14,71 16
Maka dapat dihitung beban rata-rata dari PANEL.DASAR
STOP KONTAK /
27,52 36
PERALATAN
beban kebutuhan daya maksimum dari panel
AC & EXHAUST 102,30 123
PDTR (panel Distribusi tegangan Rendah), R.SHOP STOP KONTAK 2,42 4
yaitu : ARCADE
AC & EXHAUST 3,36 6
GARUDA
Beban Rata-Rata LAMPU 6,82 8
PANEL LANTAI
= Faktor Beban x Total Daya Maksimum 1
STOP KONTAK 20,22 25
= 0,3 x 741.224,5 Watt AC & EXHAUST 72,94 87
EXHAUST
= 222.367,35 Watt LAMP & INSECT 8,21 10
PANEL DAPUR KILLER)
P-DP
STK (STOP
4.2 Analisa Beban terpasang KONTAK)
29,09 20

Dalam perhitungan dan analisa ini PANEL COLD FREZER


12,81 16
diasumsikan faktor daya (cos ) rata-rata
ROOM &CHIILLER
MCB BOX 42,98 54
sebesar 0,95 lagging. Pemakaian faktor daya LAMPU
PANEL LANTAI 5,75 8
ini dimaksudkan untuk memperkirakan DUA
KORIDOR
kebutuhan daya semu cukup besar, maka cos STOP KONTAK 10,14 12

φ = 0,95 lagging. Kapasitas daya terpasang AC & EXHAUST 34,57 43


MCB BOX 58,87 70
dari transformator dan generator masing- LAMPU
PANEL LANTAI 2,75 4
masing sebesar 1000 kVA. Untuk TIGA
KORIDOR

mengetahui seberapa besar beban terpasang EXHAUST /


25,28 32
PERALATAN
dapat menggunakan persamaan 2.19, yaitu : LAMPU
6,25 8
905,94 kW KORIDOR
Beban Terpasang = = 953,7 kVA
0,95 PANEL COFEE STOP KONTAK 6,76 10
𝟕𝟒𝟏,𝟐𝟐 𝐤𝐖 SHOP AC 16,72 21
Beban Maksimum = = 780,2 kVA AC 19,21 25
𝟎,𝟗𝟓
𝟐𝟐𝟐,𝟑𝟔𝟕 𝐤𝐖 AC 8,73 12
Beban Rata-Rata = = 234,1 kVA PANEL. KR
𝟎,𝟗𝟓 CIRCULATI ON
(KOLAM 25,14 32
PUMP
RENANG)
Dari hasil perhitungan diatas maka MCB BOX 92,91 110
LAMPU
dapat dicari faktor kapasitas dari PANEL LANTAI
KORIDOR,PERA
LIMA 7,39 10
transformator dan generator serta faktor LATAN &
EXHAUST
kebutuhan untuk panel utama pada gedung MCB BOX 87,07 110
Hotel Santika Bogor PANEL LANTAI LAMPU
ENAM KORIDOR,PERA
7,39 10
LATAN &
𝟕𝟖𝟎,𝟐 𝐤𝐕𝐀 EXHAUST
Faktor Kebutuhan = = 0,81
𝟗𝟓𝟑,𝟕 𝐤𝐕𝐀 PANEL LANTAI MCB BOX 87,07 110

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 8


TUJUH LAMPU AC &
NYY 4 X 2.5 mm2
KORIDOR,PERA EXHAUST
7,29 10
LATAN & LAMPU NYY 4 X 2.5 mm2
EXHAUST
STOP
PANEL NYY 4 X 4 mm2
MCB BOX 87,07 110 KONTAK
LANTAI 1
PANEL LANTAI LAMPU AC &
NYY 4 X 16 mm2
DELAPAN KORIDOR,PERA EXHAUST
7,39 10
LATAN & EXHAUST
EXHAUST LAMP &
NYY 4 X 2.5 mm2
MCB BOX 87,07 110 PANEL DAPUR INSECT
LAMPU P-DP KILLER)
PANEL LANTAI
SEMBILAN KORIDOR,PERA STOP
LATAN &
7,35 10 NYY 4 X 4 mm2
KONTAk
EXHAUST
PANEL COLD FREZER
NYY 4 X 2.5 mm2
MCB BOX 88,14 112 ROOM &CHIILLER

PANEL LANTAI LAMPU MCB BOX NYY 4 X 10 mm2


SEPULUH KORIDOR,PERA LAMPU
LATAN &
13,25 16 NYY 4 X 2.5 mm2
KORIDOR
EXHAUST PANEL
LANTAI DUA STOP
NYY 4 X 2.5 mm2
PANEL LANTAI LAMPU,STOP KONTAK
9,84 12
SEBELAS KONTAK AC &
NYY 4 X 6 mm2
EXHAUST
PANEL
POMPA BP-01 3P MCB BOX NYY 4 X 16 mm2
BOOSTER 8,18 10
5000W LAMPU
PUMP NYY 4 X 2.5 mm2
PANEL KORIDOR
PANEL LIFT LIFT
52,52 63 LANTAI TIGA
GUEST PENUMPANG EXHAUST /
NYY 4 X 4 mm2
PANEL LIFT LIFT SERVICE PERALATAN
20,82 25 LAMPU
SERVICE 11kW NYY 4 X 2.5 mm2
KORIDOR
R. POMPA HOT
POMPA STOP
WATER 9,61 12 NYY 4 X 2.5 mm2
SIRKULASI PANEL COFEE KONTAK
BOOSTER
SHOP AC NYY 4 X 4 mm2
PRESSURE FAN
PANEL FRESS AC NYY 4 X 4 mm2
& LOGO 8,81 12
FAN 1
SANTIKA AC NYY 4 X 2.5 mm2
PRESSURE FAN PANEL. KR
PANEL FRESS CIRCULATI
& LOGO 8,81 12 (KOLAM NYY 4 X 4 mm2
FAN 2 ON PUMP
SANTIKA RENANG)

R.STP STP P2-01 MCB BOX NYY 4 X 25 mm2


(SAWAGE PIT SAWEGE PIT 2,41 4 LAMPU
PANEL
PUMP) PUMP KORIDOR,PE
LANTAI LIMA NYY 4 X 2.5 mm2
RALATAN &
Sumber : Hasil Perhitungan EXHAUST
MCB BOX NYY 4 X 25 mm2
LAMPU
4.4 Perhitungan Jenis Penghantar PANEL
KORIDOR,PE
LANTAI ENAM NYY 4 X 2.5 mm2
(Kabel) RALATAN &
EXHAUST
Pemakaian penghantar dalam suatu MCB BOX NYY 4 X 25 mm2
instalasi listrik sangatlah diperlukan. Untuk PANEL LAMPU
LANTAI KORIDOR,PE
menentukan besarnya nilai penghantar dapat TUJUH RALATAN &
NYY 4 X 2.5 mm2

dilihat dari besarnya arus yang mengalir EXHAUST


MCB BOX NYY 4 X 25 mm2
pada penghantar dan jenis pengaman yang PANEL LAMPU
digunakan. LANTAI KORIDOR,PE
NYY 4 X 2.5 mm2
DELAPAN RALATAN &
Tabel 4.2 EXHAUST
Ukuran Jenis Penampang (kabel) Pada Panel MCB BOX NYY 4 X 25 mm2
Utama Hotel Santika Bogor PANEL LAMPU
LANTAI KORIDOR,PE
KABEL SEMBILAN NYY 4 X 2.5 mm2
RALATAN &
PANEL BEBAN JENIS PENGHANTAR
EXHAUST
(mm2)
LAMPU NYY 4 X 2.5 mm2 MCB BOX NYY 4 X 25 mm2
PANEL LAMPU
STOP
PANEL.BASEM NYY 4 X 2.5 mm2 LANTAI KORIDOR,PE
ENT KONTAK
SEPULUH NYY 4 X 2.5 mm2
RALATAN &
AC &
NYY 4 X 4 mm2 EXHAUST
EXHAUST
PANEL
PANEL.POMPA POMPA LAMPU,STOP
NYY 4 X 2.5 mm2 LANTAI NYY 4 X 2.5 mm2
SAMPIT1 SAMPIT KONTAK
SEBELAS
PANEL.EC PANEL
PERALATAN POMPA BP-01
(PANEL NYY 4 X 4 mm2 BOOSTER NYY 4 X 2.5 mm2
ELEKTRONIK 3P 5000W
ELEKTRONIK) PUMP
PANEL. P-AB POMPA AIR LIFT
NYY 4 X 25 mm2 PANEL LIFT
(AIR BERSIH) BERSIH PENUMPANG FRC 4 X 16 mm2
GUEST
2
15 KW
LAMPU NYY 4 X 2.5 mm LIFT
PANEL LIFT
STOP SERVICE FRC 4 X 4 mm2
KONTAK / NYY 4 X 10 mm2 SERVICE
PANEL.DASAR 11KW
PERALATAN R. POMPA
POMPA
AC &
NYY 4 X 25 mm2 HOT WATER NYY 4 X 4 mm2
EXHAUST SIRKULASI
BOOSTER
R.SHOP STOP PRESSURE
ARCADE / KONTAK / NYY 4 X 2.5 mm2 PANEL FRESS
FAN & LOGO FRC 4 X 4 mm2
GARUDA PERALATAN FAN 1
SANTIKA

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 9


PANEL FRESS
PRESSURE MCB BOX 2.20% 1.34%
FAN & LOGO FRC 4 X 4 mm2
FAN 2
SANTIKA
LAMPU
PANEL 0.66% 0.40%
KORIDOR
R.STP STP P2-01 LANTAI
(SAWAGE PIT SAWEGE PIT NYY 4 X 4 mm2 TIGA EXHAUST
PUMP) PUMP PERALAT 3.78% 2.32%
AN
Sumber : Hasil Perhitungan LAMPU
1.54% 0.94%
KORIDOR
4.5 Analisa Turun Tegangan Dan Rugi- PANEL STOP
1.67% 1.01%
COFEE KONTAK
rugi Daya Listrik Pada Saluran SHOP AC 2.58% 1.57%
Distribusi AC 2.96% 1.80%
Dalam analisa turun tegangan (Drop AC 2.28% 1.39%
Voltage) dan rugi-rugi daya yang dihitung PANEL. KR CIRCULA
(KOLAM TI ON 3.99% 2.43%
hanya sebatas penghantar-penghantar yang RENANG) PUMP
terjauh diatas 100 m, yaitu dari panel utama MCB BOX 2.36% 1.44%
sampai dengan Panel operasiaonal dengan PANEL LAMPU
asumsi arus seimbang untuk setiap fasanya. LANTAI KORIDOR,
LIMA PERALAT 1.95% 1.24%
AN &
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Besar Turun EXHAUST
MCB BOX 2.29% 1.40%
Tegangan dan Rugi-Rugi Daya Listrik LAMPU
PANEL
berdasarkan panjang saluran diatas 100 m LANTAI KORIDOR,
dan diameter penampang ENAM PERALAT 2.00% 1.27%
AN &
Drop Rugi-Rugi EXHAUST
PANEL BEBAN Voltage Daya MCB BOX 2.36% 1.43%
∆V (%) ∆P (%) LAMPU
PANEL
LAMPU 0.38% 0.23% LANTAI KORIDOR,
STOP TUJUH PERALAT 2.03% 1.27%
PANEL 1.75% 1.06% AN &
KONTAK
BASEMENT EXHAUST
AC &
0.72% 0.44% MCB BOX 2.42% 1.47%
EXHAUST
PANEL LAMPU
PANEL.PO
POMPA KORIDOR,
MPA 0.08% 0.05% LANTAI
SAMPIT PERALAT 2.11% 1.34%
SAMPIT DELAPAN
AN &
PANEL.EC PERALAT EXHAUST
(PANEL AN MCB BOX 2.49% 1.51%
1.27% 0.77%
ELEKTRONI ELEKTRO
PANEL LAMPU
K) NIK
LANTAI KORIDOR,
PANEL. P- POMPA SEMBILAN PERALAT 2.17% 1.37%
AB (AIR AIR 1.11% 0.68% AN &
BERSIH) BERSIH EXHAUST
LAMPU 2.84% 1.73% MCB BOX 2.60% 1.58%
STOP PANEL LAMPU
PANEL.DAS 1.33% 0.80% KORIDOR,
KONTAK LANTAI
AR PERALAT 3.91% 2.38%
AC & SEPULUH
1.98% 1.20% AN &
EXHAUST EXHAUST
STOP PANEL LAMPU,S
R.SHOP 0.47% 0.28%
KONTAK LANTAI TOP 2.90% 1.76%
ARCADE /
GARUDA AC & SEBELAS KONTAK
0.71% 0.43%
EXHAUST
PANEL POMPA
LAMPU 1.45% 0.88% BOOSTER BP-01 3P 2.46% 1.49%
STOP PUMP 5000W
PANEL 2.68% 1.70%
KONTAK
LANTAI 1 LIFT
AC & PANEL LIFT
2.48% 1.51% PENUMPA 2.46% 1.50%
EXHAUST GUEST
NG 15 kW
EXHAUST LIFT
LAMP & PANEL LIFT
PANEL 1.78% 1.09% SERVICE 3.91% 2.38%
INSECT SERVICE
DAPUR 11kW
KILLER)
P-DP R. POMPA
STOP POMPA
4.05% 4.41% HOT
KONTAK SIRKULA 1.86% 1.10%
WATER
PANEL SI
FREZER BOOSTER
COLD 2.86% 1.74% PRESSUR
CHIILLER PANEL
ROOM E FAN &
MCB BOX 2.39% 1.46% FRESS FAN 1.84% 1.12%
LOGO
1
LAMPU SANTIKA
1.28% 0.78%
PANEL KORIDOR PRESSUR
LANTAI STOP PANEL
2.26% 1.39% E FAN &
DUA KONTAk FRESS FAN 1.84% 1.12%
LOGO
2
AC & SANTIKA
3.45% 2.10%
EXHAUST

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 10


R.STP STP P2-01 Freon dapat mengganti Freonnya
(SAWAGE SAWEGE 0.47% 0.28%
PIT PUMP) PIT PUMP
dengan menggunakan Freon
Hidrocarbon (HR-12) selain
Sumber : Hasil Perhitungan
membuat kinerja AC menjadi lebih
efisien, Freon Hidrocarbon juga
4.6. Karakteristik Beban Harian Di Hotel
ramah lingkungan tanpa perlu
Santika Bogor
Hotel Santika Bogor beroperasi selam khawatir merusak lapisan ozon.
24 jam penuh sehari, dimana pada beberapa 3. hindari udara masuk atau keluar
dari ruangan.
waktu masih terdapat aktifitas yang masih
4. Hindari barang-barang yang
memerlukan dalam pemakaian energi listrik.
meningkatkan kelembaban seperti
Sedangkan pada waktu larut malam dalam
kain basah dll.
pemakaian energi listrik tidak begitu banyak
dikarenakan aktifitas yang ada di Hotel 5. Hindari tembok luar terkena sinar
matahari langsung.
Santika Bogor mulai berkurang. Pada tabel
6. Hindari kontak sinar matahari
4.6 dibawah ini ditunjukan data dari
lansung melalui jendela dengan
karekteristik beban yang diamati selama 24
menggunakan kaca film double
jam.
glass.
7. Menempatkan kondenser ditempat
KARAKTERISTIK ARUS BEBAN sejuk dan kering dengan sirkulasi
600
udara yang cukup dan jauh dari
500
sumber panas maupun kontak
AMPERE

400 langsung dengan matahari.


300 8. Dengan melakukan Maintenace
200 (Perawatan) secara berkala agar
100 AC dapat bekerja secara maksimal.
0
Pada pompa air penghematan energi
dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1. Dengan membuat bak
JAM
FASA R FASA T FASA T
penampungan air pada bagian atap
bangunan.
Sumber : Hasil Analisa Pengamatan Di 2. Dengan menggunakan water level
Hotel Santika Bogor control (WLC) pada penampungan.
Gambar 4.1. Karakteristik Arus Beban 3. Dengan menghemat penggunaan
DiHotel Santika Bogor air serta mencegah kebocoran pada
pipa dan keran air untuk
4.7. Analisa Penghematan Energi menghindari pompa kerja pompa
4.7.1 Beban listrik dan peralatan air.
pendukungnya. Pada peralatan lift biasa terpasang
Sesuai dengan hasil pengamatan pada beban penyeimbang untuk operasi dari lift.
kondisi beban penerangan yang ada Di Hotel Beban penyeimbang tersebut umumnya
Santika Bogor, maka langkah konversi disetel pada setting 50% dari beban
energi yang dapat dilakukan dengan jenis maksimum lift. Dari beberapa pengukuran,
penerangan ini adalah dengan cara setting beban penyeimbang dapat diatur
pergantian lampu TL 36 Watt ke lampu Led pada 35% beban maksimum lift yang akan
Tube T8-18w Warm White Berisi 276 Led dapat menghemat energi listrik sampai
dan pergantian lampu TL LED TUBE T8- 13%.
8W Pure White berisi 120 LED SMD
dengan konsumsi daya listrik 8 Watt untuk
menggantikan lampu TL konvensional 18 4.7.2 Hasil kajian penghematan energi.
Watt. Untuk pemakaian beban AC, Dari hasil analisa data di Hotel
penghematan dapat dilaksanakan dengan Santika Bogor terjadi penghematan daya
cara sebagai berikut: sebesar 25.280 W, yaitu hasil
1. pengaturan sistem management pengurangan dari beban sebelum energi
pemakainnya, dengan setting saving sebesar 905,941 kW dengan jumlah
penyalaan pada suhu 24-26°C. daya setelah energi saving sebesar
2. Untuk AC yang menggunakan 880,661 kW yang diikuti penghematan pada

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 11


pemakaian energi harian sebesar 1107,267 Dari data konsumsi energi selama
kWh yang diperoleh dari pengurangan periode pada sebelum saving sebesar
pemakaian energi sebelum saving sebesar 2.285.794,8 kWh. data luas bangunan
6.349,43 kWh dengan pemakaian energi sebesar 8.840,82 m2.
harian setelah saving sebesar 5.243,16 kWh 2.285.794,8 kWh
𝐼𝐾𝐸 =
(8.840,82 m2 )
Tabel 4.4 𝐼𝐾𝐸 = 259 kWh /m2 year
Data Akumulasi Energi Listrik Sesudah Dan
Sebelum Saving 4.8.2. Menghitungan IKE Sesudah Saving
Pemakaian Energi (Intensitas Komsumsi Energi).
No Jumlah (Rp)
Energi (kWh)/hari Dari data konsumsi energi selama
Sebelum periode sesudah saving sebesar 1.887.537,6
1 6.349,43 kWh Rp. 5.079.544
saving
kWh, luas area gedung Hotel Santika Bogor
Sesudah
2
saving
5.243,16 kWh Rp. 4.193.730 sebesar 8.840,82 m2
3 Penghematan 1.107,26 kWh Rp. 885.808 1.887.537,6 kWh
𝐼𝐾𝐸 =
Sumber : Analisa (8.840,82 m2 )
𝐼𝐾𝐸 = 214 kWh /m2 year
Sebelum: 6.349,43 kWh/hari x 30 = 190.482
kWh/bulan x Rp 800 =Rp 152.386.320 5. KESIMPULAN DAN SARAN
Sesudah : 5.243,16 kWh/hari x 30 = 157.294 5.1 Kesimpulan
kWh/bulan x Rp 800 = Rp 125.835.840 Hasil analisa dan perhitungan
Hasil : 1.107,26 kWh/hari x 30 = 33.217 kebutuhan daya serta upaya penghematan
kWh/bulan x Rp 800 = Rp 26.574.240 pemakaian energi listrik di Hotel Santika
Bogor maka dapat diambil kesimpulan
4.7.3 Hasil Kajian Biaya Pengembalian sebagai berikut :
Inventasi Untuk Penghematan Energi 1. Hasil perhitungan total kebutuhan
Saving beban terpasang dari panel utama
Adapun harga satuan untuk lampu TL didapat sebesar 905,941 kVA,
LED yang ada dipasaran, diasumsikan pada sedangkan kapasitas terpasang dari
lampu TL LED 18 Watt seharaga @ Rp. transformator dan generator masing-
345.000 dan sedangakan untuk lampu TL masing sebesar 1000 kVA, Sehingga
LED TUBE 8 Watt seharga @ Rp. 135.000. kapasitas trafo sudah mencapai beban
Maka untuk mengembalikan biaya pada maximal yaitu sebesar 0,81 (81%)
pergantian lampu led dapat dilihat pada 2. Berdasarkan data pemakaian energi
tabel 4.5 sebagai berikut ini : listrik yang ada di Hotel Santika
Tabel 4.5 Bogor didapat pemakaian energi
Jumlah Pergantian Dengan Lampu TL LED listrik selama satu hari sebelum
PENGHEM JENIS
JML
HARGA TOTAL dilalukannya energi saving sebesar
TITIK
ATAN LAMPU
LAMPU
SATUAN BIAYA 6.349,43 kWh. Dan setelah
TL LED
Rp. Rp. dilalukannya penghematan terhadap
TUBE 18 477
SESUDAH 345.000 164.565.000
PERGANTI
WATT energi listrik sebesar 5.243,16 kWh
TL LED
AN
TUBE 8 221
Rp. Rp. atau dapat dihemat sebesar 1.107,267
135.000 29.835.000
WATT kWh perhari. Serta penghematan daya
Rp.
JUMLAH INVENTASI PERGANTIAN LAMPU
194.400.000 listrik setelah dilakukan pergantian
Sumber : Analisa peralatan maka didapat sebesar
880.661 Watt dengan daya
Play Back Periode (PBP) sebelumnya sebesar 905.941 Watt,
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑖𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑚𝑝𝑢 atau dapat dihemat sebesar 25.280
= Watt
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑔 ℎ𝑒𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘
𝑅𝑝 .194.400.000 3. Intesitas Komsumsi Energi listrik
=
𝑅𝑝.26.574.240 pada Hotel Santika Bogor
= 7,31 Bln berdasarkan standarisasi Intensitas
Komsumsi Energi Bangunan (IKE)
4.8. Menghitungan IKE (Intensitas yang tercantum pada halaman 55
Komsumsi Energi) (pada tabel 2.6) setelah dilakukan
4.8.1. Menghitungan IKE Sebelum Saving penghematan energi saving sebesar
(Intensitas Komsumsi Energi). 241 kWh /m2 year. biaya operasional
untuk pembayaran energi listrik dapat

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 12


menghemat biaya sebesar Rp 8. http://dahlanforum.wordpress.com/2008
26.574.240 /bulan. /04/22/penerangan-lighting-dalam-
perancangan-interior.
5.2 Saran 9. Buku panduan efisiensi energi di hotel
Bahwa energi saving masih dapat (www.pelangi.or.id).
dilalukan lebih effisien lagi, karena yang 10. http://www.depdagri.go.id/media/docu
sedang dilalukan penghematan energy ments/2011/02/22/f/i/-1.pdf.
saving hanya disegi beban penerangan saja 11. http://www.ingateros.com/wp-
belum termasuk AC dan beban peralatan content/uploads/2010/07/tarif-dasar-
lainnya yang ada di Hotel Santika Bogor. listrik-2010.pdf
12. (http://dunia-listrik.blogspot.com)
DAFTAR PUSTAKA 13. http://mmbeling.files.wordpress.com200
809sni-03-6390-2000.pdf)
1. Abdul Kadir, Transformator, Penerbit 14. konservasienergi.http//www.dim.esdm.g
Pradnya Paramita, Jakarta, 1979. o.idkepmen_pp_uuperundangan.pdf
2. AS. Pabla, Sistem Distribusi Daya 15. http;//www.pdf-search-
Listrik, Erlangga, Jakarat, 1994. engine.comkonservasi-energi-pdf.html
3. F. Suharyatmo, Tenknik Istalasi Listrik 16. http//id.wikipedia.org/wiki/kabel_listrik
Penerangan, Pt. Rineka Cipta, Jakarta, 17. httpdigilib.unnes.ac.idgsdlcollectskripsii
1996. ndexassocHASH01690cfacb2c.dirdoc.p
4. Hasan Basri, Sistem Distribusi Daya df
Listrik, Bandung, 1997. 18. Management, Data Pemakaian Energi
5. Jiteng Marsudi, PembangkitEnergi Listrik, Hotel Santika, Bogor, 2009 s/d
listrik, penerbit Erlangga, Jakarta, 2005. 2010.
6. Petruzella Frank D. Elektronik Industri,
Andi, Yogyakarta. 2006
7. P. Van Harten dan E. Setiawan, Ir,
Intalasi Listrik Arus Kuat, Binacipta,
Bandung, 1983.

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 13

Anda mungkin juga menyukai