Anda di halaman 1dari 13

STUDI OPTIMASI OPERASI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

DENGAN METODE PEMROGRAMAN DINAMIK

Ahmad Rosyid Idris1


1)
Lecturer of Bosowa polytechnic

Abstrak
Suatu sistem tenaga listrik mencakup tiga bagian utama, yakni pusat pembangkit
tenaga listrik, saluran transmisi dan sistem distribusi. Sistem dikatakan baik bila ketiga
bagian di atas bekerja secara optimal, andal dan ekonomis. Pada penelitian ini akan
dibahas penjadwalan pembangkitan energi listrik dan aspek ekonominya. Dalam
pembangkitan energi listrik, minimalisasi biaya operasi menjadi sangat penting.
Minimalisasi biaya oprasi pembangkit merupakan permasalahan optimalisasi di mana
penjadwalan produksi pembangkit harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Pembangkit
dengan biaya operasi paling kecil harus dimaksimalkan penggunaannya dan pembangkit
dengan biaya operasi paling besar, penggunaannya diminimalkan. Namun, pemanfaatan
pembangkit biaya terkecil ini selalu dibatasi oleh keterbatasan sumber daya, seperti
kapasitas maksimum setiap pembangkit, permintaan energi listrik yang harus di penuhi,
keandalan, pemakaian bahan bakar, maupun margin reserve untuk setiap pembangkit.
Kondisi di atas menuntut dilakukannya penjadwalan dengan metode yang tepat
sehingga menghasilkan biaya operasi pembangkit dengan seminimal mungkin.
Pemrograman dinamik menjadi salah satu metode yang digunakan untuk menyusun
koordinasi operasi pembangkit termal. Dengan Keunggulan yang dimilikinya, penerapan
Pemrograman dinamik dalam penjadwalan pembangkit listrik termal Sistem Tenaga
Listrik Sulawesi Selatan pada tanggal 04 April 2010 antara pukul 01.00 sampai pukul
24.00 menghasilkan kombinasi optimum dengan biaya yang minimum dengan total
penghematan biaya operasi pembangkitan sebesar Rp.491.772.687,8 sedangkan pada
tanggal 13 April 2010 diperoleh penghematan biaya sebesar Rp. 199.555.602,9

A. PENDAHULUAN suatu masyarakat yang memiliki taraf


Kemajuan dan perkembangan kehidupan yang baik dan perkembangan
teknologi dewasa ini memberikan industri yang maju.
konsekuensi di antaranya kebutuhan akan Di Indonesia, listrik merupakan salah
tenaga listrik yang semakin meningkat, satu yang sangat penting dalam kebutuhan
baik yang bersangkutan dengan kebutuhan rumah tangga maupun dalam dunia
listrik rumah tangga maupun untuk industri. Kelistrikan merupakan salah satu
industri. Bahkan bisa dikatakan bahwa faktor dalam menunjang program
energi listrik tidak dapat dipisahkan dari pemerintah sehingga pembangunan
kehidupan masyarakat. Tenaga listrik kini nasional dapat tercapai. Selain digunakan
merupakan landasan bagi kehidupan sebagai sumber energi pada pusat-pusat
modern, dan tersedianya dalam jumlah pemukiman / komersial, energi listrik
dan mutu yang cukup, menjadi syarat bagi merupakan kebutuhan industri yang paling

55
dominan dan merupakan kunci energi bagi
kehidupan masyarakat modern, sehingga B. LANDASAN TEORI
pemanfaatan potensial energi perlu a. Sistem Tenaga Listrik
dikembangkan. Suatu sistem tenaga listrik terdiri
Pengoperasian beberapa unit dari tiga bagian utama, yaitu pusat
pembangkit dalam suatu pusat pembangkit pembangkit, saluran transmisi, dan sistem
memerlukan manajemen yang baik. distribusi. Pembangkitan, yaitu produsen
Khususnya dalam pembebanan dan tenaga listrik, dilakukan dalam pusat
jumlah daya yang harus disumbangkan tenaga listrik atau sentral, menggunakan
oleh suatu unit pembangkit atau suatu penggerak mula dan generator. Transmisi
pusat pembangkit kedalam system harus atau penyaluran, adalah memindahkan
diatur dengan baik. Manajemen tenaga listrik dari pusat tenaga listrik ke
pengoperasian yang ekonomis dapat gardu induk, yang terletak berdekatan
menghemat biaya produksi daya terutama dengan suatu pusat pemakaian berupa
biaya bahan bakar. kota atau industri besar.
Dalam pengoperasian system untuk Biaya operasi dari sistem tenaga
keadaan beban bagaimanapun, sumbangan listrik pada umumnya merupakan bagian
daya dari suatu pusat pembangkit dan dari biaya yang terbesar dari biaya operasi
setiap unit pada pusat pembangkit tersebut suatu perusahaan listrik. Secara garis
harusditentukansedemikianrupasehinggabi besar biaya operasi dari suatu sistem
ayadaya yang diserahkanmenjadi tenaga listrik terdiri dari dari :
minimum (William D. Stevenson, Jr. a. Biaya pembelian tenaga listrik
1983). b. Biaya pegawai
Pada tesis ini yang akan dijelaskan c. Biaya bahan bakar dan material
adalah analisa pembebanan pembangkit operasi
listrik pada sistem Sulawesi Selatan Barat d. Biaya lain-lain
dengan metode pemrograman dinamik. Dari keempat biaya tersebut di
Dalam hal ini adalah perancangan suatu atas, biaya bahan bakar pada umumnya
sistem pembebanan pembangkit listrik adalah biaya yang terbesar. Untuk PLN
yang efektif sehingga beban yang biaya bahan bakar adalah kira-kira 60
dihasilkan pembangkit listrik dapat persen dari biaya operasi keseluruhan.
tersalurkan dengan baik dengan biaya Mengingat hal-hal tersebut di atas
yang minimum. maka operasi sistem tenaga listrik perlu

56
dikelola atas dasar pemikiran manajemen 2. Berdasarkan data operasi
operasi yang baik terutama karena 3. Berdasarkan data dari pabrik
melibatkan biaya operasi yang terbesar Pada umumnya karakteristik input-output
dan juga karena langsung menyangkut pembangkit termal didekati dengan fungsi
citra PLN kepada masyarakat. Manajemen polinomial orde dua yaitu:
operasi sistem tenaga listrik haruslah Hi=αi + βiPi + γiPi2
memikirkan bagaimana menyediakan dimana:
tenaga listrik yang seekonomis mungkin Hi = input bahan bakar pembangkit
dengan tetap memperhatikan hal-hal termal ke-i (Liter/jam)
sebagai berikut : Pi = output pembangkit termal ke-i
a. Perkiraan beban (load forecast) (MW)
b. Syarat-syarat pemeliharaan peralatan αi, βi, γi = konstanta input-output
c. Keandalan yang diinginkan pembangkit termal ke-i
d. Alokasi beban dan produksi Penentuan parameter αi, βi, γi
pembangkit yang ekonomis membutuhkan data yang berhubungan
b. Karakteristik Input-Output dengan input bahan bakar Hi, dan output
Pembangkit Termal pembangkit Pi. Kemudian data tersebut
Karakteristik input-output diolah dengan menggunakan Metode
pembangkit termal adalah karakteristik yang Kuadrat Terkecil (Least-Square
menggambarkan hubungan antara input Method).Cara untuk mendapatkan
bahan bakar (liter/jam) dan output yang persamaan karakteristik input-output
dihasilkan oleh pembangkit (MW) pada pembangkit termal berdasarkan data
gambar di bawah ini: operasi atau pengetesan karakteristik
adalah sebagai berikut:
1. Mencatat pemakaian bahan bakar Hi
untuk menghasilkan daya listrik
sebesar Pi.
2. Mengulangi langkah di atas untuk
Gambar II. 1 Karakteristik Input-Output
beberapa harga Hi dan Pi.
Pembangkit Termal
3. Data yang diperoleh dari pengamatan
Kurva input-output pembangkit dapat
di atas diolah dengan menggunakan
diperoleh dengan beberapa cara, yaitu:
metode kuadrat terkecil untuk
1. Pengetesan karakteristik
mendapatkan persamaan input-

57
output pembangkit listrik tenaga d. Optimasi beban termis
termal. Penyelesaian subproblem termis
Metode kuadrat terkecil digunakan yaitu penentuan kombinasi pembebanan
untuk menyusun suatu persamaan diantara unit-unit pembangkit termis tiap
pendekatan menjadi suatu fungsi tertentu satu jam. Subproblem termis dipecahkan
yang dihasilkan dari data pengamatan. dengan tujuan agar didapat biaya bahan
c. Distribusi Beban Sistem Tenaga bakar yang minimal dengan menggunakan
Listrik dengan Mengabaikan Rugi-Rugi metode Dynamic Programming dalam
Transmisi mencari alternatif yang optimum berupa
Dalam suatu pusat pembangkit kombinasi unit pembangkit termis yang
umumnya terdapat lebih dari satu terbaik untuk melayani beban tertentu.
pembangkit. Untuk melakukan Dynamic Programming adalah
pembagian beban di antara pembangkit- suatu cara pemecahan persoalan untuk
pembangkit yang berdekatan letaknya, mencari keluaran yang optimal dari
rugi-rugi transmisi dapat diabaikan berbagai alternatif (G. Hadley,1964: 350-
walaupun kenyataannya rugi-rugi tetap 358), dalam hal ini ialah unit pembangkit,
ada. yang bisauntuk memenuhi suatu beban
Biaya bahan bakar dan daya tertentu. Dalam metode ini, peminimalan
pembangkit-pembangkit tenaga listrik dari biaya dilakukan secara bertahap dimana
suatu sistem tenaga listrik dengan dilakukan terhadap biaya minimum unit 1
mengabaikan rugi-rugi transmisi dapat yang sudah ditambah dengan biaya unit
dinyatakan sebagai berikut: ke-2. Dari perhitungan ini didapatkan
FT =biaya bahan bakar total (Rp/Jam) biaya minimum dari dua unit pembangkit
serta keluaran unit ke-2. kemudian
Fi = biaya bahan bakar pada
dilakukan peminimalan untuk tiga unit.
pembangkit ke-i (Rp/jam)
Demikian seterusnya hingga didapatkan
PT = daya output total pembangkit
biaya minimum untuk m unit pembangkit
(MW)
(m = jumlah unit pembangkit) yang
PR = beban sistem tenaga listrik (MW)
terdapat dalam sistem serta keluaran

Pi = daya output pembangkit ke-i yang masing-masing unit tersebut. Keuntungan


optimal (MW) dari penggunaan metode ini adalah
i = 1,2,3,…, n (jumlah unit
dengan mengetahui cara optimal untuk
pembangkit)
pengoperasian m unit pembangkit, maka
I
58
dengan mudah dapat ditentukan cara Dengan menggunakan persamaan
optimal pengoperasian dari (m + 1) unit dari kurva biaya bahan bakar, maka
pembangkit. perhitungan biaya pembebanan dapat
Perumusan pengoptimalan biaya dilakukan. Tetapi, sebelum perhitungan
pembebanan dengan metode Dynamic dilakukan harus ditentukan terlebih dahulu
Programming (DP) dapat dinyatakan nomor-nomor unit. Penomoran dilakukan
sebagai berikut: dengan cara:
FM(X) = Minimumkan[fM(Y) + FM-1(X-Y)] 1. Harus selalu diingat adanya batas
Dengan batasan – batasan: pembebanan minimum dan maksimum
Y є YM (X–Y) є XM-1 (YM min & YM maks ) pada masing-
YM = {Y | Y=0 atau YMmin ≤ Y ≤ masing unit pembangkit.
YMmaks} 2. Sebagai unit ke-1, dipilih unit
XM-1 = {X | X = 0 atau X(M-1)min ≤ X ≤ pembangkit dengan keluaran
X(M-1)maks} X(M-1)min = Minimumkan minimum yang terkecil.
[Y1min, Y2min,…, YMmin] X(M-1)maks= 3. Untuk nomor-nomor unit selanjutnya,
(X1maks + X2maks + … + XMmaks) urutan dibuat berdasarkan pada unit
Dimana: dengan besar keluaran maksimum
FM (X) : Biaya bahan bakar minimum yang terkecil sampai unit dengan
M unit pembangkit dengan keluaran maksimum terbesar.
beban sebesar X MW (Rp / Langkah-langkah perhitungan optimasi
Jam) pembebanan unit-unit pembangkit termis
FM (Y) : Biaya bahan bakar unit adalah sebagai berikut:
pembangkit ke - M dengan 1. Tentukan dahulu step kenaikan (δ)
beban sebesar Y MW (Rp / yang sama antara harga X dan Y;
Jam) 2. Apabila hanya terdapat sebuah unit
FM-1 (X-Y) : Biaya bahan bakar minimum pembangkit termis (M=1) dalam
(M-1) unit pembangkit dengan sistem, maka beban sistem hanya
veban sebesar (X-Y) MW (Rp dapat dilayani oleh satu-satunya unit
/ Jam) pembangkit termis tersebut, sehingga
YMmin : Keluaran minimum unit biaya bahan bakar minimum dapat
pembangkit ke-M (MW) ditulis menjadi:
YMmaks : Keluaran maksimum unit F1(X) = f1(X)
pembangkit ke-M (MW)

59
3. Kemudian dengan M=2, yaitu apabila yang menghasilkan biaya bahan bakar
terdapat dua unit pembangkit termis, minimum untuk berbagai beban
maka biaya bahan bakar minimum sistem.
dapat diperoleh dengan: 4. Untuk M=3, 4, … dan seterusnya
F2(X) = Minimumkan [ f2(Y) + F1(X- dapat dihitung dengan cara yang sama
Y)] sehingga diperoleh F3(X), F4(X), …,
Dengan batasan-batasan: FM(X). Dari proses perhitungan di
X = 0 atau Y1min ≤ X ≤ (Y1maks + atas, akan ditentukan keluaran masing-
Y2maks) masing unit pembangkit untuk
Y = 0 atau Y2min ≤ Y ≤ Y2maks menanggung beban sistem tertentu.
Untuk mencapai nilai minimum pada
suatu harga X MW tertentu yaitu F2(X), C. METODOLOGI PENELITIAN
maka pernyataan f2(Y) + F1(X-Y) dihitung Dalam penelitian ini perancangan
terlebih dahulu dengan urutan sebagai program dilakukan dengan menggunakan
berikut: program Matlab dan visual basic untuk
a. Dipilih beban sistem X mulai dari mempermudah dalam proses perhitungan.
nilai yang sekecil mungkin, kemudian MATLAB merupakan bahasa
harga X tersebut dibagi untuk unit pemrograman dengan performansi tinggi
pembangkit ke-1 sebesar (X-Y) MW untuk komputasi numerik dan visualisasi.
dan untuk unit pembangkit ke-2 Kombinasi kemampuan, fleksibilitas,
sebesar Y MW. Kemudian dengan reability dan powerful grafik membuat
mengubah-ubah harga Y dengan MATLAB menjadi program yang sangat
variasi δ, didapatkan nilai yang cocok digunakan untuk teknik elektro.
minimum (F2(X)); MATLAB merupakan suatu bahasa
b. Dipilih beban sistem X yang lebih pemrograman sederhana dengan fasilitas
besar dan dilakukan kembali proses yang jauh lebih hebat dan lebih mudah
perhitungan seperti butir 1 di atas; digunakan dari bahasa pemrograman lain,
c. biaya bahan bakar minimum dapat seperti BASIC, Pascal, atau PC, melalui
dihitung yaitu: F2(0), F2(YMmin), kemampuan grafisnya, MATLAB
F2(YMmin + δ), F2(YMmin + 2δ), menyediakan banyak pilihan untuk
F2(YMmin + 3δ), …, F2(YM maks + visualisasi data. MATLAB adalah suatu
YM-1 maks). Sehingga didapatkan lingkungan untuk membuat aplikasi
komposisi beban unit 1 dan unit 2 dimana anda dapat membuat antarmuka

60
grafis dan menyediakan pendekatan Selain MATLAB bahasa pemrograman
visual untuk menyelesaikan program- lain yang digunakan pada penelitian ini
program tertentu. Lebih dari itu MATLAB adalah Visual Basic. Visual basic ini
menyediakan sekelompok alat sangat cocok digunakan untuk membuat
penyelesaian masalah untuk problem- program atau apikasi dalam duia bisnis,
problem khusus, yang dinamakan oleh karena itu bahasa pemrograman ini
Toolbox. Sebagai contoh menyediakan digunakan untuk menghitung optimasi
Control System Toolbox, Signal biaya pembangkitan dengan pemrograman
Processing Toolbox, Symbolix Math dinamis.
Toolbox dan bahkan anda dapat membuat
toolbox sendiri. D. HASIL DAN PEMBAHASAN
MATLAB mengintegrasikan a. Kondisi Kerja
komputasi, visualisasi dan pemrograman Untuk mengetahui hasil analisis
dalam ruang yang mudah digunakan pembebanan pembangkit listrik pada
dimana masalah dan solusi diekpresikan sistem Sulawesi Selatan Dan Barat
dalam notasi matematika yang umum. digunakan program komputer. Dalam hal
MATLAB adalah sebuah sistem interaktif ini digunakan program Matlab. Hasil
dimana elemen dasar data berupa array analisis optimisasi Hidro Termis didapat
yang tidak perlu definisi dimensi. Ini dari penjadwalan unit pembangkit.
memberikan kebebasan untuk Dengan menggunakan program
menyelesaikan banyak masalah komputasi Matlab, diperoleh hasil perhitungan biaya
teknik, terutama yang berkaitan rumus bahan bakar untuk unit - unit
vektor dan matriks. pembangkitan termis dan jadwal kerja unit
Dalam penelitian ini Matlab - unit pembangkit termis sistem Sulawesi
digunakan untuk menghitung beberapa Selatan dan Barat.
kasus, antara lain : Operasi ekonomis ialah proses
1. Menghitung persamaan input-output pembagian atau penjatahan beban total
pembangkit termal sistem Sulawesi kepada masing-masing unit pembangkit,
Selatan. seluruh unit pembangkit dikontrol terus
2. Menghitung persamaan biaya menerus dalam interval waktu tertentu
pembangkitan tiap pembangkit termal sehingga dicapai pengoperasian yang
berdasarkan kapasitasnya. optimal, dengan demikian pembangkitan

61
tenaga listrik dapat dilakukan dengan cara Metode yang paling sering digunakan
yang paling ekonomis. adalah
Konfigurasi pembebanan atau Bagan daftar prioritas
penjadwalan pembangkit yang berbeda Metode ini merupakan suatu
dapat memberikan biaya operasi metode penyelesaian unit commitment
pembangkit yang berbeda pula, tergantung yang paling sederhana. Bagan daftar
karakteristik masing-masing unit prioritas dibuat berdasarkan biaya
pembangkit yang dioperasikan. Ada produksi rata-rata pada beban penuh
beberapa metode penjadwalan pembangkit (rupiah/ MWh) dari tiap unit dan
dalam usaha menekan biaya operas, yakni: diurutkan berdasarkan nilai biaya produksi
1. Berdasarkan umur pembangkit tersebut. Nilai biaya produksi rata-rata
2. Berdasarkan rating daya pembangkit pada beban penuh adalah nilai panas
3. Berdasarkan criteria peningkatan bersih (net heat rate) pada beban penuh
biaya produksi yang sama dikali dengan biaya bahan bakar. Unit
b. Pemilihan Metode OPtimasi yang dioperasikan pertama adalh unit
Sekarang metode yang yang memiliki biaya produksi terendah
berdasarkan umur pembangkit dan rating dan yang paling akhir adalah unit yang
pembangkit tidak dipakai lagi, karena memiliki biaya produksi termahal.
penjadwalan tidak berdasarkan kriteria Pemrograman dinamik
ekonomis. Pembebanan yang lebih besar Pada metode ini, minimasi biaya
pada pembangkit yang lebih baru dan dilakukan secara bertahap. Proses
daya guna yang lebih tinggi tidak akan optimasi ini mula-mula dilakukan satu
menghasilkan biaya pengoperasian yang unit dari system, setelah diperoleh biaya
lebih minimum. minimum pada keluaran optimal unit 1,
Permasalah yang di hadapi pada jadwal kemudian dilakukan minimasi untuk 2
kerja terdiri dari 2 masalah yang saling unit. Demikina seterusnya sampai
berkaitan seperti telah dijelaskan pada diperoleh biaya mi imu unit ke –N yang
rumusan masalah, kedua masalah tersebut terdapat pada system dan keluaran
adalah: masing-masing unit. Untuk itu perlu
1. Unit commitment diketahui batas-batas operasianal dari
2. Economic dispatch masing-masing unit dan batas kapasitas
Kedua masalah ini dalam mencari dari system.
solusinya terdapat beberapa metode. Relaksasi langrange

62
Aplikasi dari eknik optimalisasi Misalnya, untuk tello 2 dengan
ganda ( daual optimization ) disebut persamaan input-output yaitu: 145,3125 +
“relaksasi langrange”. Disebut 394,1P + 0,16P2 (Liter/Jam), dengan harga
optimalisasi ganda karena fungsi Ft yang bahan bakar yang digunakan Rp.
diminimalkan dibatasi oeh pembatas 6.290,90. Maka diperoleh persamaan
lainnya. biaya bahan bakar:
Maka dari penjelasan beberapa (165.75 + 409.5P+5.7P2) x Rp. 6.290,90
metode diatas untuk Penyelesaian = 747589,2188 + 2027526,27P +
subproblem termis yaitu penentuan 823,152P2
kombinasi pembebanan diantara unit-unit Persamaan biaya bahan bakar
pembangkit termis tiap satu jam, selengkapnya untuk semua pembangkit
Subproblem termis dapat dipecahkan termal sebagai berikut:
dengan tujuan agar didapat biaya bahan unit Persamaan biaya bahan
No
pembangkit bakar
bakar yang minimal dengan menggunakan 1042716.67+
metode Dynamic Programming dalam 1 tello 2 2576123.55 P+35858.13
P2
mencari alternatif yang optimum berupa 2 GE#1 714 + 567.4P - 3.2941P2
kombinasi unit pembangkit termis yang 3 Mitsubishi 432 + 66.2P +12.5P2
terbaik untuk melayani beban tertentu. 4 SWD 1 144 + 207.4 P + 5.33P2
101.625 + 151.65 P +
c. Persamaan Biaya Bahan Bakar 5 Palopo
30.5P2
Pembangkit Termal 231.525 + 172.2P +
6 Masamba
9.7959P2
Seluruh PLTD dan PLTG 7 Suppa 2070 + 178.6 P + 0.4P2
menggunakan HSD (High Speed Diesel) 307.6088 + 151.3 P +
8 sewatama1
10.5548 P2
dengan harga perliternya = Rp. 6.290,90,-. 359.2238 + 151.5P +
9 sewatama2
Sedangkan PLTU menggunakan bahan 8.5747P2
617.625 + 477.25P -
bakar MFO (Marine Fuel Oil) dengan 10 GE#2
4.1667P2
harga per liternya = Rp. 5.029,20,-. Di 206.25 + 124P +
11 Bulukumba
23.1818P2
mana harga baha bakar yang digunakan 12 Cgndo 558 + 174.5P + 1.375P2
adalah harga bahan bakar industri. 744.975 + 128 P +
13 jeneponto
7.426P2
Persamaan biaya bahan bakar dari 771.975 + 160 P +
14 aggreco
2.7397 P2
pembangkit-pembangkit tersebut diperoleh
23.6 + 192.37 P +
15 mamuju
dengan mengalikan persamaan input- 65.6438P2
output pembangkit dengan harga bahan
d. Perbandingan Biaya Pembangkitan
bakarnya.

63
beban biaya pembangkitan dalam 1 hari pada tanggal 04 April 2010
jam selisih
termal
Pln dp adalah Rp. 491.772.687,8. Sedangkan
01.00 42.4 91667796.82 56929134.56 34738662.26
total penghematan biaya pembangkitan
02.00 25.85 78069209.02 34973554.69 43095654.33
03.00 21.2 71554403.97 30356734 41197669.97 pada tanggal 13 April 2010 adalah sebesar
04.00 21.2 71554403.97 30356734 41197669.97 Rp. 199.555.602,9
05.00 21.2 71554403.97 30356734 41197669.97
Dari hasil perhitungan beban
06.00 29.2 79126367.49 38353564.34 40772803.15
07.00 33.2 83008909.89 41213289.36 41795620.53 harian diatas maka kita dapat melihat
08.00 45.2 95042779.65 52753292.68 42289486.97 rencana operasi jangka pendek dan
09.00 85.6 145547602.8 117533727.4 28013875.41
jangka menengah. Yang dimaksud operasi
10.00 98.05 165271481.2 145206145.3 20065335.87
11.00 117.1 198181418.3 199074135.1 -892716.786 jangka menengah adalah rencana operasi
12.00 121.1 202300679.3 212487199.4 -10186520.1 yang memandang persoalan system
13.00 115.7 195868703.6 197723518.3 -1854814.68
sedikitnya satu tahun yang akan dating,
14.00 98.4 173502204.8 145878559.7 27623645.14
15.00 109.92 189960735.7 181597108.1 8363627.552 seperti jadwal pemeliharaan peralatan
16.00 114.5 195088313.5 193704082 1384231.478 dalam system dan penambahan jumlah
17.00 109.6 189230580.5 181267493.2 7963087.256
pembangkit. Sedangkan masalah optimasi
18.00 144.8 244171703.2 243181529.6 990173.6162
18.30 162.95 294278469.1 291866044.8 2412424.331 hidro termis yang telah diuraikan diatas
19.00 178.6 352757048 350922505.2 1834542.871 serta jadwal operasi unit- unit pembangkit
19.30 182.7 369213120.8 366062029.5 3151091.363
merupakan rencana operasi jangka
20.00 178.42 344124278.2 350625977.9 -6501699.7
20.30 171.09 326885658.9 325185893.8 1699765.087 pendek.
21.00 159.96 280285657.3 288572793.9 -8287136.65 Rencana opeasi jangka pendek
21.30 145.48 248191443.1 231583466.5 16607976.59
tidak dapat lepas dari apa yang telah
22.00 117.18 202713154.9 195099342.5 7613812.371
23.00 81.15 138526984.4 107251441.8 31275542.56 direncanakan dalam rencana operasi
24.00 60.07 114995157 80783949.82 34211207.14 jangka menengah. Misalnya dalam
Jumlah 5212672669 4720899982 491772687.8
menyusun jadwal pemeliharaan unit
pembangkit tahunan, harus sudah
Dari data pada Tabel terlihat jelas
diusahakan agar unit-unit pembangkit
perbedaan biaya penjadwalan antara hasil
hidro siap beroperasi maksimum pada
perhitungan dengan pemrograman
musim hujan dan unit-unit pembangkit
dinamik dengan realisasi operasi
termis siap beroperasi maksimum di
pembangkit termal sistem Sulawesi
musim kemarau.
Selatan dari data PLN.
Namun pada penelitian hanya
Secara keseluruhan, total
dibatasi pada opeasi jangka pendek
penghematan biaya pembangkitan dengan
dimana yang dilakukan adalah
Penjadwalan Pemrograman Dinamik
64
penjadwalan unit-unit pembangkit yang dilakukan jauh hari sebelum diperoleh
beroperasi dengan menggunakan metode perkiraan beban (kapanpun) dengan tetap
dynamic programming. Kelebihan dari memperhatikan jadwal pemeliharaan unit-
metode ini adalah perhitungan dalam unit pembangkit. Dengan kata lain dengan
mencari pengoperasian unit yang optimal metode ini dapat membantu dalam
dilakukan setahap demi setahap yang rencana operasi jangka menengah.
didasar pada prinsip optimal recursive, Dari hasil penelitian, Setelah
dengn kata lain bahwa masalah optimasi membandingkan hasil penjadwalan
yang besar dapat diselesaikan dengan cara pemrograman dinamik dengan realisasi
memecah masalah tersebut menjadi operasi pembangkit hidro dan termal
beberapa masala sehingga lebih mudah Sistem Tenaga Listrik Sulawesi Selatan
diselesaikan. Selain itu, perhitungan diperoleh penghematan biaya
dengan dynamic programming bisa pembangkitan pada hari Selasa, tanggal 04
dilakukan jauh hari sebelum diperoleh April 2010 sebesar Rp. 491.772.687.8
perkiraan beban dengan tetap
DAFTAR PUSTAKA
memperhatikan jadwal pemeliharaan unit-
[1] Hawary, M. E. El, Optimal
unit pembangkit dan penambahan jumlah
Economic Operation of Electric
pembangkit atau dengan kata lain dapat
Power Systems, Academic Press, New
dilakukan rencana operasi jangka
York San Fransisco London
menengah.
[2] Icl dro Hano, Dr. Eng, Operating
Characteristics of Electric Power
E. KESIMPULAN
Systems, Denki Shoin Publishing
Dengan menggunakan metode
Company, Tokyo
dynamic programming dapat menentukan
[3] Kirchmayer, Leon K, Economic
kombinasi urutan pengoperasian
Operation of Power Systems, Hohn
(penjadwalan) pembangkit termal
Wilev and Sons, Inc., New York
sehingga diperoleh biaya yang ekonomis.
London Sydney
Dengan menggunakan Dynamic
[4] Lowery, P. G, Generating Unit
Programming untuk menyelesaikan
Commitment, IEE, May 1966
subproblem termis, diperoleh alternativ
[5] Marsudi, Djiteng, Operasi Sistem
pembebanan antar unit pembangkit termis
Tenaga Listrik, Edisi Kedua, Penerbit
yang ekonomis. Selain itu, perhitungan
Graha Ilmu, Jakarta, 2006
dengan Dynamic Programming bisa

65
[6] Marsudi, Djiteng, Pembangkitan
Energi Listrik, Penerbit Erlangga,
2005
[7] Momoh, James A, Electric Power
Application of Optimalization, Marcel
Dekker, Inc., New York, 1984
[8] Stevenson, William D., Jr., Analisis
Sistem Tenaga Listrik, Edisi
Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta,
1996
[9] Stevenson, William D., Jr., Elemen
of Power System Analysis,
International Student Edition
[10]Wood, Allen J. and Bruce F.
Wollenberg, Power Generation,
Operation and Control, John Wiley &
Sons, New Y

66
48

Anda mungkin juga menyukai