Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/333973212

Energy, Exergy and Optimization Analysis of a 660 MW Supercritical Steam


Power Plant

Conference Paper · October 2015

CITATIONS READS

0 542

2 authors:

Nasruddin Nasruddin Pujo Satrio


University of Indonesia Det Norske Veritas
218 PUBLICATIONS 1,931 CITATIONS 5 PUBLICATIONS 179 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Pujo Satrio on 24 June 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015

Analisa Energi, Exergi dan Optimasi pada Pembangkit Listrik Tenaga


Uap Super Kritikal 660 MW
Nasruddin*, Pujo Satrio
Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Kampus UI Depok 16424 Indonesia
nasruddin@eng.ui.ac.id

Abstrak

Paper ini menganalisis energi, exergi dan optimasi energi pada pembangkit listrik tenaga uap super
kritikal 660 MW dengan bahan bakar batu bara. Analisa dan optimasi pada pembangkit listrik
tenaga uap super kritikal ini dilakukan dengan mengembangkan sebuah model matematika yang
diterapkan pada pembangkit listrik di Indonesia. Simulasi menggunakan Engineering Equation
Solver (EES) dilakukan untuk mendapatkan kondisi yang paling optimum dari pembangkit yang
didasari pada hukum termodinamika. Kerugian energy dan exergi pada komponen-komponen
pembangkit seperti pada boiler, turbin tekanan tinggi, turbin tekanan menengah, turbin tekanan
rendah, kondenser, pemanas bertekanan rendah dan pemanas bertekanan tinggi telah dikalkulasi.
Hasilnya adalah kerugian energi terbesar terdapat pada boiler dibandingkan dengan komponen lain
yang berada pada pembangkit. Pembangkit ini bekerja pada beban 660MW dengan kondisi desain
tekanan sebesar 250,1 bar dan laju aliran massa 590,8 kg/s. Optimasi energi dilakukan dengan
memvariasikan tekanan dan laju aliran massa keluar dari boiler. Hasil simulasi menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan efisiensi termal pada tekanan 239 bar dan laju aliran massa 564,8 kg/s dengan
beban sebesar 631 MW menghasilkan efisiensi termal terbesar yaitu 37,41%.

Kata kunci : Super kritikal, Exergi, Optimasi Energi, PLTU, Efisiensi

Pendahuluan untuk mengidentifikasi sumber


Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah ketidakefisienan, menentukan lokasinya dan
jenis pembangkit listrik tenaga thermal yang besarnya kerugian exergi yang terjadi. Selain
banyak digunakan di Indonesia karena itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah
penggunaanya yang praktis dan bahan menentukan kondisi kerja pembangkit yang
bakarnya mudah didapat sehingga paling optimal agar dapat mencapai nilai
pembangkit jenis ini menjadi pilihan utama. efisiensi paling tinggi.
Pembangkit listrik yang ekonomis dengan Adibhatla et al. [1] telah menjelaskan
menggunakan bahan bakar fosil kini telah analisa energi dan exergi dari pembangkit
menjadi tantangan terbesar bagi industri super kritikal 660 MW yang ada di India.
pembangkit listrik. Terus meningkatnya harga Mereka menghitung kerugian exergi yang ada
bahan bakar fosil dikarenakan terbatasnya pada setiap komponen pembangkit dan
sumber daya menjadi faktor utama dari membandingkan dengan beban kerja yang
peningkatan biaya untuk operasional berbeda.
pembangkit listrik. Munculnya pembangkit Pambudi et al. [2] telah melakukan analisa
super kritikal yang meningkatan efisiensi exergi dan optimasi pada sebuah pembangkit
dapat mengurangi biaya untuk geotermal dengan menggunakan software
Engineering Equation Solver yang didasari
membangkitkan listrik.
Analisa energi dan exergi berdasarkan pada hukum-hukum termodinaika.
hukum pertama dan kedua termodinamika Kaushik et al. [3] menjelaskan metodologi
digunakan untuk menganalisa system thermal secara detail dalam melakukan analisa energi
dari pembangkit ini. Hal ini dapat dan exergi pada komponen utama dari
diaplikasikan pada pembangkit listrik thermal pembangkit termal dan dapat ditarik

KE-71
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015

kesimpulan bahwa jumlah kerugian exergi pompa ekstraksi kondensat (PEK), pemanas
terbesar yaitu berasal dari boiler. tekanan rendah
(PTR) dan pemanas tekanan tinggi (PTT)
seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Deskripsi skematik dari pembangkit listrik super kritikal 660 MW


Pada paper ini, analisa energi dan exergi
dilakukan pada pembangkit listrik 660 MW
yang menggunakan batu bara sembagai bahan Boiler dari pembangkit ini memproduksi
bakarnya. Sebuah model telah dikembangkan steam super panas pada tekanan 250,1 bar dan
menggunakan software Engineering Equation temperatur 842,15 K pada keluaran super
Solver (EES) dalam melakukan analisa energi heater pada steam dengan laju alir massa
dan exergi. sebesar 590,8 kg/s.

Deskripsi Sistem dari Pembangkit Super Perhitungan Energi dan Exergi


Kritikal 660MW Dalam sebuah sistem aliran yang terbuka,
Saat ini, karena efisiensinya yang tinggi, ada tiga jenis transfer energi di seluruh
pembangkit super kritikal lebih banyak kontrol permukaan yaitu, transfer kerja,
digunakan daripada pembangkit tipe transfer panas dan energi yang dikaitkan
konvensional sub kritikal. Disamping efisiensi dengan transfer massa. Hukum pertama
yang tinggi, pembangkit super kritikal diterapkan proses steady flow pada sistem
memiliki respon yang cepat terhadap terbuka seperti di bawah ini:
perubahan beban dan memiliki waktu start up ∑ ̇ +ṁ ℎ + + =ṁ ℎ + +
yang lebih sedikit. Pada paper ini, kami
memasukkan nilai tekanan dan temperatur +Ẇ………………….………………..(1)
pada setiap titik masuk dan keluar komponen Dimana ̇ adalah fluks transfer panas
agar dapat melakukan perhitungan menuju sistem berasal dari temperatur , Ẇ
termodinamika. adalah kerja total yang dihasilkan oleh sistem,
Diagram alir dari pembangkit telah C adalah kecepatan massa dari fluida kerja, Z
diilustrasikan pada paper ini yang adalah ketinggian sistem diatas permukaan
didalamnya terdapat turbin tekanan tinggi lau, g adalah percepatan akibat gravitasi.
(TTT), turbin tekanan menengah (TTM),
turbin tekanan rendah (TTR), boiler (B), Perhitunga Nilai Energi

KE-71
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015

Perhitungan keseimbangan energi dan komponen-komponen utama dari pembangkit


massa pada komponen utama pembangkit listrik super kritikal 660 MW.
listrik dilakukan berdasarkan referensi [1]
dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar Perhitungan Nilai Exergi
termodinamika dapat dilihat pada Tabel 1. Perhitungan keseimbangan exergi dan
massa pada komponen-komponen utama-

Tabel 1. Perhitungan keseimbangan energi dan massa


Dimana ṁ adalah laju alir massa dari
fluida kerja yang mengalir, Ė adalah kerugian -pembangkit listrik dilakukan berdasarkan
energi, Ẇ dan Ƞ adalah kerja dan efisiensi referensi [1] dengan menggunakan prinsip-
dari komponen pembangkit super kritikal. prinsip dasar termodinamika dapat dilihat
Dengan menggunkan rumus-rumus pada tabel pada Tabel 2.
satu, didapatkan nilai-nilai dari kerugian Dimana ṁ adalah laju alir massa dari
energi, kerja dan efisiensi dari setiap fluida kerja yang mengalir, adalah kerugian
exergi, Ẇ dan Ƞ adalah kerja dan efisiensi

KE-71
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015

dari komponen pembangkit super kritikal Gambar 2 menunjukkan variasi efisiensi


menurut analisa exergi. Dengan menggunkan energi dari setiap komponen yang ada di
rumus-rumus pada tabel satu, didapatkan dalam unit pembangkit.
nilai-nilai dari kerugian energi, kerja dan Efisiensi energi dari proses pembakaran
efisiensi dari setiap komponen-komponen pada saat beban 660 MW adalah 100%. Maka
utama dari pembangkit listrik super kritikal dapat disimpulkan bahwa tidak ada kerugian
660 MW. energi pada saat proses pembakaran.

Tabel 2. Perhitungan keseimbangan exergi dan massa

Analisa Energi dan Exergi Pembangkit Efisiensi energi dari proses heat transfer
Analisa energi dan exergi telah dilakukan pada boiler pada saat beban 660 MW adalah
pada beban pembangkit sebesar 660 MW. 86,02%. Hal ini menujukkan bahwa terjadi
Data-data terkait dengan termodinamika di kerugian energi yang cukup signifikan pada
setiap terdapat pada Tabel 3. saat proses perpindahan panas diantara flue
Tabel 4 menunjukkan hasil dari analisis gasses dan fluida kerja. Efisiensi energi dari
energi dari pembangkit super kritikal 660 plant secara keseluruhan pembangkit super
MW. Berdasarkan tabel tersebut didapatkan kritikal 660 MW adalah sebesar 37,3%.
variasi efisiensi dari suatu komponen.

KE-71
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015

Tabel 5 menunjukkan hasil dari analisis


exergi dari pembangkit super kritikal 660
MW. Berdasarkan tabel tersebut didapatkan
jumlahTabel 3. Datayang
exergi termodinamika pada setiap
hancur dari suatu titik di pembangkit super kritikal 660 MW
komponen. adalah sebesar 40,17%. Efisiensi exergi
Gambar 3 menunjukkan efisiensi exergi dari seluruh turbin pada saat beban 660 MW
dari setiap komponen yang ada di dalam unit adalah sebesar 75,99%. Gambar 4
pembangkit pada saat beban 660 MW. menunjukkan kehancuran exergi dari setiap
Efisiensi exergi dari pembakaran pada boiler komponen yang ada di dalam unit
Komponen Input kerja energi, [MW] Output kerja energi, [MW] pembangkit.
KerugianBoiler
Energi [MW]adalah - Efisiensi, [%]
Pembakaran (Boiler) 1,771.00 1,771.00 0.00 100
Perpindahan panas (Boiler) 1,771.00 1,523.41 247.59 86.02
Boiler 1,771.00 1,523.41 247.59 86.02
TTT 249.10 249.10 0.00 100
TTM 331.70 331.70 0.00 100
TTR-1 53.22 53.22 0.00 100
TTR-2 53.22 53.22 0.00 100
Turbin 687.24 687.24 0.00 100
Kondenser -1 349.90 301.93 47.97 86.29
Kondenser -2 349.90 301.93 47.97 86.29
PEK 13.12 10.57 2.55 80.58
PTR-1 6.78 4.87 1.91 71.84
PTR-2 7.17 6.98 0.19 97.38
PTR-3 87.85 87.73 0.12 99.86
PTR-4 24.52 24.51 0.01 99.94
PTT-6 64.05 48.73 15.32 76.08
PTT-7 100.93 100.80 0.13 99.87
PTT-8 180.94 171.80 9.14 94.95
Plant (kotor) 1,771.00 687.24 1,083.76 38.81
Plant (bersih) 1,771.00 660.00 1,111.00 37.27

Tabel 4. Hasil analisis energi dari pembangkit super kritikal 660 MW

Nomor Laju alir massa, [kg/s] Temperatur, [C] Tekanan [bar] Fluida
1 590.80 842.15 250.10 Steam
2 590.80 842.15 250.10 Steam
3 43.59 652.55 78.03 Steam
4 51.21 594.65 50.02 Steam
5 496.00 594.65 50.02 Steam
6 496.00 842.15 24.52 Steam
7 23.31 749.65 12.46 Steam
7a 23.29 492.65 23.29 Steam
7i 23.29 748.85 23.29 Steam
8 27.78 748.05 10.96 Steam
9 15.38 660.05 6.72 Steam
10 21.82 576.65 3.59 Steam
11 33.73 490.55 1.71 Steam
12 374.00 490.55 1.71 Steam
13 187.00 490.55 1.67 Steam
14 14.02 363.29 0.36 Steam
14a 13.90 360.76 0.68 Steam
15 10.28 342.14 0.15 Steam
15a 10.14 338.89 0.26 Steam
16 16.27 337.69 0.25 Steam
17 1.32 535.95 0.12 Steam
18 35.96 337.69 0.25 Air
19 71.92 338.40 72.42 Air
20 71.92 340.36 71.27 Air
21 1.32 306.83 0.36 Air
22 71.92 360.53 49.43 Air
23 10.28 324.36 0.13 Air
24 71.92 390.25 48.34 Air
25 143.40 390.25 48.34 Air
26 71.50 363.82 12.07 Air
27 57.42 368.35 1.62 Air
28 143.40 453.85 42.69 Air
29 23.69 411.05 3.41 Air
30 143.40 495.95 37.05 Air
31 27.78 350.39 0.42 Air
32 27.78 350.39 0.42 Air
33 590.80 537.65 588.70 Air
34 590.80 570.65 588.70 Air
35 430.20 460.05 11.83 Air
36 406.90 533.15 48.90 Air
37 590.80 628.45 578.00 Air
38 355.70 560.15 74.13 Air
39 590.80 668.95 307.00 Air
40 58.35 668.95 307.00 Air
41 58.35 725.65 307.00 Air
42 590.80 575.75 307.00 Air

KE-71
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015

-komponen utama yang paling banyak


mengalami kehancuran exergi jika
dibandingan dengan komponen-komponen
yang ada pada pembangkit super kritikal.

Gambar 2. Efisiensi energi dari komponen utama pembangkit super kritikal 660 MW
Komponen Input kerja exergi, [MW] Output kerja exergi, [MW] Kerugian Exergi, [MW] Efisiensi, [%]
Pembakaran (Boiler) 2,459.00 1,802.80 656.20 73.31
Perpindahan panas (Boiler) 1,802.80 987.78 815.02 54.79
Boiler 2,459.00 987.78 1,471.22 40.17
TTT 249.13 228.80 20.33 91.84
TTM 326.39 292.90 33.49 89.74
TTR-1 141.73 65.52 76.21 46.23
TTR-2 141.73 65.52 76.21 46.23
Turbin 858.97 652.74 206.23 75.99
Kondenser -1 55.16 53.08 2.08 96.23
Kondenser -2 55.16 53.08 2.08 96.23
PEK 13.23 10.66 2.57 80.58
PTR-1 2.60 1.99 0.61 76.45
PTR-2 5.86 4.34 1.52 74.12
PTR-3 38.05 19.96 18.09 52.46
PTR-4 27.56 17.36 10.20 62.99
PTT-6 24.30 23.73 0.53 97.66
PTT-7 42.29 34.61 7.68 81.84
PTT-8 37.63 33.14 4.49 88.07
Plant 2,459.00 656.20 1,802.80 26.69

Tabel 5. Hasil analisis energi dari pembangkit super kritikal 660 MW


Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015

Optimasi energi dilakukan dengan


memvariasikan tekanan dan laju aliran massa
keluar dari boiler. Hasil simulasi
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
efisiensi termal pada tekanan 239 bar dan laju
aliran massa 564,8 kg/s dengan beban sebesar
631 MW menghasilkan efisiensi termal
Gambar 3. Efisiensi exergi dari komponen utamaterbesar
pembangkit
yaitusuper kritikal 660 MW
37,41%.
Gambar 5 menunjukkan hubungan diantara
efisiensi energi dengan perubahan tekanan
900.00 keluar dari boiler.
800.00
700.00
Exergi Hancur, [MW]

600.00
500.00
400.00
300.00
200.00
100.00
0.00
Perpindahan Pembakaran Turbin Pemanas Kondenser - PEK
panas (Boiler) (Boiler) 1/2

Gambar 4. Kerugian exergi pada pembangkit super kritikal 660 MW

Gambar 5. Efisiensi sebagai fungsi dari tekanan keluar boiler


Optimasi energi pada pembangkit
Pembangkit listrik tenaga uap super Kesimpulan
kritikal bekerja pada beban 660 MW dengan
kondisi tekanan sebesar 250,1 bar, temperatur Analisa energi dan exergi untuk
569 ˚C dan laju aliran massa 590.8 kg/s. melakukan optimasi pada pembangkit listrik
Efisiensi termal yang didapat sebesar 37,3%. tenaga uap super kritikal telah dilakukan
dengan mengembangkan model matematika
dari pembangkit. Perhitungan dilakukan
KE-71
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015

dengan menggunakan EES berdasarkan


prinsip-prinsip termodinamika.
Hasilnya adalah jumlah energi yang
tersedia dari proses pembakaran adalah
sebesar 1771 MW. Energi ini lalu
dikonversikan menjadi sumber listrik sebesar
660 MW dengan kondisi tekanan sebesar
250,1 bar, temperatur 569 C dan laju aliran
massa 590,8 kg/s
Hancurnya exergi terbesar terjadi di boiler
saat terjadi proses pembakaran. Exergi yang
hancur pada saat proses pembakaran sebesar
1802,80 MW. Pembangkit ini bekerja pada
beban 660 MW dengan kondisi tekanan
sebesar 250,1 bar dan laju aliran massa 590,8
kg/s. Efisiensi termal yang didapat sebesar
37,3%. Optimasi energi dilakukan dengan
memvariasikan tekanan dan laju aliran massa
keluar dari boiler. Hasil simulasi
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
efisiensi termal pada tekanan 239 bar,
temperatur 569 ˚C dan laju aliran massa 564,8
kg/s dengan beban sebesar 631 MW
menghasilkan efisiensi termal terbesar yaitu
37,41%

Referensi
[1] S. Adibhatla, S.C. Kaushik, Energy and
exergy analysis of a supercritical thermal
power plant at various load conditions under
constant and pure sliding pressure operation,
Applied Thermal Engineering 73(2014) 51-
65.
[2] N.A. Pambudi et al, Exergy analysis and
optimization of Dieng single-flash geothermal
power plant, Energy Conversion and
Management 78 (2014) 405-411.
[3] S.C. Kaushik, V. Siva Reddy, S.K. Tyagi,
Energy and exergy analysis of thermal power
plants: a review, Renew, Sustain. Energy Rev.
15 (2011) 1857-1872.

KE-71
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai