Anda di halaman 1dari 11

Nama : Oky Firdaus Sagala

NPM : 2224210150

Kelas : Reg II LE Malam

M. Kul : Pembangkit Listrik Tenaga Uap

Quis

1. Rencanakan sistem pembangkit listrik menggunakan bahan bakar batu bara, apa kelebihan
dan kekurangannya
2. Berapa anggaran biaya untuk pembangkit tersebut
3. Apa beda dengan pembangkit listrik dengan PLTA, PLT Angin, PLT Surya Matahari,
Biomass, Bio Gas

Jawab:

1. Untuk jurnal tentang perencanaan sistem pembangkit listrik menggunakan bahan bakar batu
bara, dapat dilihat dihalaman berikutnya

Berikut Kelebihan dan kekurangan menggunakan pembangkit listrik tenaga uap

Kelebihan:
- Efisiensi: Pembangkit listrik tenaga uap memiliki efisiensi yang tinggi dalam mengubah
energi panas menjadi energi listrik. Prosesnya melibatkan pemanasan air menjadi uap
yang kemudian menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik, memanfaatkan energi
termal dengan baik.
- Skalabilitas: Pembangkit listrik tenaga uap dapat dengan mudah ditingkatkan dalam
kapasitasnya untuk memenuhi permintaan energi yang lebih tinggi. Dengan penambahan
atau penggantian unit pembangkit baru, pembangkit listrik tenaga uap dapat
mengimbangi pertumbuhan kebutuhan energi.
- Keandalan: Pembangkit listrik tenaga uap merupakan sumber energi yang dapat
diandalkan. Mereka mampu beroperasi secara terus-menerus dan menghasilkan listrik
secara stabil dengan sedikit gangguan, memberikan pasokan energi yang konsisten
kepada konsumen.
- Fleksibilitas bahan bakar: Pembangkit listrik tenaga uap dapat menggunakan berbagai
jenis bahan bakar, termasuk batubara, minyak, gas alam, dan biomassa. Ini memberikan
fleksibilitas dalam memilih bahan bakar yang tersedia dan ekonomis untuk digunakan.
Kekurangan:
- Dampak lingkungan: Salah satu kelemahan utama pembangkit listrik tenaga uap adalah
dampak lingkungan yang dihasilkan. Penggunaan bahan bakar fosil seperti batubara dan
minyak dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca dan polutan udara, yang berkontribusi
terhadap perubahan iklim dan masalah kualitas udara.
- Pemanasan global: Proses pembakaran bahan bakar fosil dalam pembangkit listrik tenaga
uap menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan gas rumah kaca utama
yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim.
- Ketergantungan pada bahan bakar: Pembangkit listrik tenaga uap memerlukan pasokan
bahan bakar yang konsisten untuk beroperasi. Hal ini dapat menyebabkan ketergantungan
yang tinggi pada pasokan bahan bakar fosil, yang memiliki keterbatasan dan berisiko dari
segi keberlanjutan.
- Efisiensi rendah pada skala kecil: Pembangkit listrik tenaga uap cenderung memiliki
efisiensi yang lebih rendah pada skala kecil atau dalam sistem pembangkit listrik
terdesentralisasi. Ini dapat menyebabkan pemborosan energi dan tidak efisien dalam
penggunaan bahan bakar.
- Pengelolaan limbah: Proses pembakaran bahan bakar fosil dalam pembangkit listrik
tenaga uap menghasilkan limbah padat berupa abu dan limbah cair. Pengelolaan limbah
ini memerlukan perhatian khusus untuk memastikan bahwa limbah yang dihasilkan
dikelola dengan aman dan tidak mencemari lingkungan.

2. Berdasarkan jurnal di bawah, perencanaan sistem pembangkit berbahan bakar batubara


tersebut membutuhkan total modal investasi (TCI) pembangunan dan operasional sebesar
$33.802.140

3. Pembangkit listrik tenaga fosil merupakan pembangkit listrik yang tidak terbarukan,
sehingga pada proses produksi listrik yang dilakukan sangat tidak ramah lingkungan, karena
menghasilkan limbah dan gas emisi.
Sedangkan PLTA, PLT Angin, PLT Surya Matahari, Biomass, Bio Gas merupakan
pembangkit listrik yang terbarukan, dan proses produksi listrik tidak merusak lingkungan
- PLTA: Pembangkit listrik yang prosesnya menggunakan energy potensial air untuk
menggerakkan sudu-sudu dari turbin
- PLT Angin (PLTB): Pembangkit listrik yang prosesnya menggunakan energy kinetik
angin untuk menggerakkan turbin
- PLTS: Pembangkit listrik yang prosesnya menggunakan panel surya untuk mengubah
radiasi matahari menjadi energy listrik
- PLT Biomass: Pembangkit Listrik yang menggunakan bahan organik seperti limbah
pertanian, limbah kayu, limbah makanan, atau biomassa lainnya untuk menghasilkan
energi listrik melalui proses pembakaran atau fermentasi
- PLT Bio Gas: Pembangkit listrik yang menggunakan biogas yang dihasilkan dari limbah
organik seperti limbah pertanian, limbah hewan, atau limbah makanan untuk
menghasilkan energi listrik
Jurnal Voering Vol. 3 No. 1 Juli 2018

ANALISIS ENERGI PADA PERENCANAAN


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU)
DENGAN CYCLE TEMPO

MARLON HETHARIA
YOLANDA J. LEWERISSA

Jurusan Teknik Mesin


Program Study Diploma IV
Politeknik Katolik Saint Paul Sorong
Email:aln_heth@yahoo.com; ruselloanz@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk membuat pemodelan siklus uap (steam cycle) untuk Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU) dengan menggunakan program Cycle-Tempo dan untuk Mengetahui besarnya prestasi (energi) yang
dihasilkan oleh siklus Uap (steam cycle) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) pada berbagai kondisi
dengan menggunakan program Cycle-Tempo.
Data yang diambil adalah data spesifikasi dan desain termal serta beberapa data pendukung yang berkaitan
dengan bahan bakar dan perhitungan ekonomi dengan formulasi yang ada berdasarkan hukum pertama dan kedua
termodinamika. perhitungan mengenai kesetimbangan energi pada sistem PLTU dapat digambarkan dengan
diagram sankey (gambar 4.14), besar energi yang dihasilkan dari pembakaran batubara yakni 36088,89 kW
sedangkan jumlah yang dapat diserap oleh fluida dalam boiler adalah 25262,22 kW. Kerugian energi pada boiler
adalah sebesar 10826,67 kW atau sebesar 29,99% merupakan kerugian energi yang terbawa melalui gas asap,
adanya karbon yang tidak terbakar, kerugian energi akibat kelemba ban bahan bakar, terdapatnya hidrogen dalam
bahan bakar, kerugian energi akibat radiasi dan konveksi serta kerugian energi yang terbawa melalui abu dan
terak. Sedangkan energi yang diteruskan sebagai penggerak (input) komponen-komponen lain adalah sebesar
16651,96 kW namun dari sejumlah energi tersebut sebanyak 14993,25 kW dari energi yang keluar dari turbin
masih dilepaskan melalui pendingin pada konsensor. Jumlah energi yang dapat ditransfer untuk menghasilkan
energi listrik maksimum adalah 8351,95 kW atau sekitar 21,14%. Dengan perhitungan berdasarkan hukum
pertama termodinamika dimana daya yang dibangkitkan sebesar 8351,95 kW dan absorbsi energi pada boiler
dari hasil pembakaran sebesar 36088,89 kW diperoleh efisiensi termal siklus sebesar 22,44%.

Kata Kunci : Energi, PLTU, Efisiensi

ABSTRACT
This study attempts to make modeling steam ( cycle of a steam cycle ) for power plants steam power ( PLTU )
using cycle-tempo program and to know the achievement ( energy ) produced by the cycle of steam ( of a steam
cycle ) for power plants steam power ( pltu ) on various condition with on the cycle-tempo. The data were
drawn is data specifications and thermal design and several the supporting data relating to fuel and
economic calculations with formulations is under the law first and second thermodynamics . Calculation of
equilibrium energy on pltu system can be described by diagram sankey , enormous energy is produced by the
burning coal is 36088,89 kw while the number can be absorbed by a fluid in boiler is 25262,22 kw. Energy on a
boiler loss noncompetitive purchase will be 10826,67 kw or equal to 29,99 % constituting a disadvantage energy is
carried away through of smoke gas , the presence of carbon that were not burned , energy loss due to fuel
moisture , existence of hydrogen in which the fuel , energy loss due to radiation and convection and the loss
energy is carried away through the ashes in the slag . While energy that passes as the driving force of ( input )
other components noncompetitive purchase will be 16651,96 kw but from the amounts of energy 14993,25 kw than
the energy out from turbine still is discharged through cooling on konsensor . The amount of energy can be
transferred to produce electric energy maximum is 8351,95 kw or about 21,14 % .With a rough estimate based
on the first law of thermodynamics where power that is raised as much as 8351,95 kw and either absorption
energy on a boiler from its result as much as 36088,89 kw obtained thermal efficiency 22,44 % cycle as much as.

Keywords : energy, coal-fired power (PLTU), efficiency

Politeknik Katolik Saint Paul Sorong 1


Jurnal Voering Vol. 3 No. 1 Juli 2018

PENDAHULUAN dikonversikan menjadi energy mekanis


Pert u m bu han b eb an p ad a si st em penggerak generator, dan akhirnya energi
kelistrikan wilayah Papua khususnya sistem mekanik dari turbin uap ini dikonversikan
kelistrikan mengalami peningkatan yang cukup menjadi energi listrik oleh generator.
besar, sehingga kebutuhan daya telah melampaui
Analisis dan perancangan sistem siklus
kemampuan pembangkit yang ada. Melihat
uap (Steam Cycle) untuk PLTU dilakukan
kebutuhan tenaga listrik di Papua Barat
dengan pemodelan proses termodinamika siklus
khususnya di kota Sorong dan pada tahun 2016
sistem dengan metode volume kendali tetap
telah sangat tinggi, sedangkan kemampuan PLN
(fixed control volume method) melalui
saat ini masih sangat terbatas. Pembangkit milik
penggunaan kode komputer Cycle Tempo. Cycle
PLN yang ada hampir semua dalam kondisi yang
Tempo adalah program untuk pemodelan
kurang baik, ada beberapa yang sudah rusak,
termodinamika dan optimalisasi sistem untuk
semua itu karena mesin sudah tua. Mengingat
produksi listrik, panas dan pendinginan. Sistem
akan hal ini, maka PT PLN (Persero) sebagai
tersebut terdiri dari beberapa komponen yang
perusahaan negara yang bertugas menyediakan
saling berhubungan dengan pipa sehingga
kebutuhan listrik mencanangkan Program
membentuk hubungan antara massa dan energi.
Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik.
Tujuan utama dari Cycle Tempo adalah untuk
Dengan adan ya simulasi unt uk
menghitung ukuran massa yang relevan dan
perencanaan PLTU sekaligus memanfaatkan
aliran energi dalam sistem. Jumlah jenis
potensi batubara kalori rendah (low rank coal),
komponen dan cara penyusunan sehingga saling
dikarenakan batubara digunakan sebagai bahan
berhubungan berbeda dari kasus ke kasus, oleh
bakar utama PLTU. Batubara adalah batuan
karena itu sistem harus diatur susunan komponen
sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari
sesuai dengan kebutuhan. Program ini berisi
endapan organik utama yaitu sisa-sisa tumbuhan
sejumlah besar model untuk komponen dan pipa
dan terbentuk melalui proses pembatubaraan.
yang mana kita dapat membuat model sistem
PLTU batubara memiliki beberapa keuntungan
sesuai yang diinginkan.
dibandingkan dengan pembangkit dengan bahan
Perangkat lunak ini sangat ideal untuk
bakar lain, diantaranya adalah cadangan bahan
perancangan konseptual dari suatu sistem
bakar batubara tersedia cukup besar dan
pembangkit daya (power plant). Cycle Tempo
melimpah di Indonesia, khususnya yang
dapat digunakan untuk memodelkan sistem
berkalori rendah. Dengan menggunakan batubara
kogenerasi dengan baik. Dalam perjalanan
berkalori rendah yang kurang diminati untuk
pengembangan dan penyempurnaan, perangkat
diekspor, penambangan batubara sebagai hasil
lunak ini telah digunakan dan divalidasi untuk
galian lokal akan semakin meningkat.
optimasi sistem energi. Oleh karena itu Cycle
Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah
Tempo cukup memadai untuk digunakan dalam
pembangkit yang mengandalkan energi kinetik
pengembangan dan optimasi desain konseptual
dari uap untuk menghasilkan energi listrik.
PLTU.
Bentuk utama pembangkit listrik jenis ini adalah
Dengan dasar pemikiran dan pandangan
Generator yang di hubungkan ke turbin dimana
diatas maka penulis bermasksud melakukan
untuk memutar turbin diperlukan energi kinetik
penelitian pada sistem pembangkit listrik tenaga
dari uap panas atau kering. Dalam PLTU, energi
uap (PLTU) guna menganalisis baik secara
primer yang dikonversikan menjadi energi listrik
energi dengan menggunakan program Cycle
adalah bahan bakar. Bahan bakar yang digunakan
Tempo.
dapat berupa batubara (padat), minyak (cair),
atau gas. Ada kalanya PLTU menggunakan KAJIAN PUSTAKA
kombinasi beberapa macam bahan bakar. Konsep Dasar Termodinamika
Kon versi energi tingkat pert ama yang Hukum pertama termodinamika
berlangsung dalam PLTU adalah konversi energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan
primer menjadi energi panas (kalor). Hal ini atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu
dilakukan dalam ruang bakar dari ketel uap bentuk ke bentuk yang lain. Hukum ini
PLTU. Energi panas ini kemudian dipindahkan memperkenalkan konsep energi dalam dan
ke dalam air yang ada dalam pipa ketel untuk menghasilkan prinsip kekekalan energi atau juga
menghasilkan uap yang dikumpulkan dalam dikenal dengan istilah konservasi energi. Untuk
drum dari ketel. Uap dari drum ketel dialirkan ke
turbin uap. Dalam turbin uap, energi uap

2
Jurnal Voering Vol. 3 No. 1 Juli 2018

sebuah volume kontrol, hukum pertama dapat termodinamika panas sering diistilahkan dengan
ditulis sebagai: transfer panas (heat transfer). Suatu proses jika
ܳ̇ ‫ ܸ ܥ‬+ ∑ ݉̇ ݅ [ ℎ݅ ܸ ݅ 2 + ݃‫~ ݅ ݖ‬ tidak terjadi perpindahan panas disebut proses
݀(ܷ+‫ܧ ܭ‬+ܲ‫)ܧ‬
2
adiabatis. Ada dua cara suatu proses dapat
dikatakan adiabatis; pertama, sistem diisolasi
݀‫ݐ‬ + sempurna sehi ngga tidak ada energi panas yang
∑݉̇݁[ℎ݁+ ܸ݁2 2 +݃‫݁ݖ‬I+ܹ̇‫ܸܥ‬ ( 1) .... .
keluar, kedua, antara sistem dan lingkungan
Kelemahan pada pendekatan hukum berada pada temperatur yang sama sehingga
pertama Termodinamika adalah bahwa hukum tidak terjadi aliran panas karena perbedaan
ini tidak memperhitungkan terj adinya penurunan temperatur. Dari pengertian di atas, tidak harus
kualitas energi. disamakan pengertian proses adiabatis dengan
Untuk itu, pendekatan hukum kedua proses isotermal. Satuan energi panas adalah
Termodinamika telah memberikan konsep Joule, kJ (atau Btu). Konvensi tanda yang
efisiensi yang lebih baik. Dalam hukum kedua digunakan untuk panas adalah:
Termodinamika atau dikenal j uga sebagai hukum Q> 0: panas dipindahkan ke sistem
degradasi energi dikemukakan bahwa tidak ada Q < 0: panas dipindahkan dari sistem
proses pengubahan energi yang efisien sehingga Kerja (work) dilakukan oleh suatu sistem
pastilah akan terjadi penurunan kualitas energi pada lingkungannya jika memberikan pengaruh
didalamnya. Kualitas energi ini disebut sebagai utama pada segala sesuatu yang berada di luar
eksergi. Eksergi ini dapat ditransfer di antara sistem berupa peningkatan suatu beban.
sistem dan dapat dihancurkan oleh irreversibiltas Peningkatan suatu beban pada dasarnya berupa
di dalam sistem. dalam pendekatan hukum kedua gaya yang bekerja pada suatu jarak tertentu,
termodinamika ini strategi efisiensi energi yang sehingga konsep kerja menurut termodinamika
direkomendasikan adalah pemanfaatan energi merupakan suatu perluasan alamiah dari konsep
secara o pti m al t erm asuk di d al amn y a kerja dalam mekanika. Pengujian mengenai
pemanfaatan eksergi-eksergi, sehingga dalam apakah suatu interaksi telah terjadi, tidak selalu
pendekatan i ni diharapkan tidak ada energi dan berarti bahwa telah terjadi peningkatan berat
eksergi yang terbuang percuma ke lingkungan. aktual, atau bahwa gaya secara nyata telah
H ukum kedua termodi namika memperlihatkan bekerja pada suatu jarak tertentu, tetapi bahwa
arah perubahan alami distribusi energi dan pengaruh utama dapat berupa peni ngkatan
memperkenalkan prinsip peningkatan entropi. ketinggian suatu beban. Kerja W dinotasikan
Konsep entropi menj elaskan secara kuantitatif dengan nilai:
kerugian energi daya guna dalam seluruh W > 0: kerja dilakukan oleh sistem
transformasi yang terjadi secara alami. W < 0:kerja dilakukan pada sistem
Keja merupakan suatu cara untuk
Hukum Pertama dan Kedua Termodinamika memindahkan energi. Jadi pengertian kerja tidak
H u k u m p e r t a m a t e r m o d i n a mi k a meruj uk pada apa yang sedang dipindahkan dari
memperkenalkan konsep energi dalam dan satu sistem ke sistem yang lain, atau apa yang
menghasilkan prinsip kekekalan energi. Hukum sedang disimpan ke dalam sistem. Energi
ini menegaskan keekuivalenan perpindahan kerj a dipindahkan dan disimpan ketika kerja
dan kalor sebagai bentuk i nteraksi yang dilakukan.
memungkinkan. Hukum pertama dapat Energi Dalam termodinamika teknik,
dinyatakan secara sederhana; selama interaksi energi dari sebuah sistem terdiri dari tiga
antara sistem dan lingkungan, jumlah energi kontribusi makroskopik: energi kinetik (EK),
yang diperoleh sistem harus sama dengan energi energi dalam (U), dan energi potensial (EP).
yang dilepaskan oleh lingkungan. Energi dapat Perubahan energi antara dua keadaan dalam hal
melintasi batas dari suatu sistem tertutup dalam kerja pada sebuah proses adiabatik adalah :
dua bentuk yang berbeda : panas (heat) dan kerj a ‫ܧ‬ 2 ~ ‫ܧ‬ 1 = ~ ܹ ܽ ݀
(work). ( 2 )
Panas (heat) dideinisikan sebagai bentuk Dengan W_ad adalah kerja netto untuk
energi yang dapat berpindah antara dua sistem suatu proses adiabatik diantara dua keadaan.
(atau dari sistem ke lingkungan) dengan sifat Symbol E menunjukan energi total sistem.
perbedaan temperatur. Panas adalah sebuah Energi total meliputi energi kinetik, energi
energi dalam keadaan transisi, dia dikenali jika potensial dan bentuk energi lainnya. Bentuk
hanya melewati batas sistem sehingga dalam perubahan energi lainnya disatukan sebagai

3
Jurnal Voering Vol. 3 No. 1 Juli 2018

energi dalam sistem, dan energi dalam menentukan perubahan entropi, dan setelah
merupakan sifat eksentif sistem karena dikaji lebih lanjut, nilai ini menunjukan besar
merupakan energi total. Maka persamaannya perubahan entropi sistem untuk semua proses
menjadi : diantara dua keadaan.
‫ܧ‬2 - ‫ܧ‬1 = (‫ܭܧ‬2 - ‫ܭܧ‬1) + (‫ܲܧ‬2 - ‫ܲܧ‬1) + (ܷ2 - ܷ1) Perubahan entropi suatu sistem tertutup
(‫ܭܧ‬2-‫ܭܧ‬1)+(‫ܲܧ‬ 2 -‫ܲܧ‬ 1 )+(ܷ 2 -ܷ 1 )=- ܹ ܽ ݀ . . selama proses ireversibel selalu lebih besar
(3) daripada transfer entropi, yaitu beberapa entropi
Aspek mendasar dari konsep energi adalah yang dihasilkan atau dibuat selama proses
kekekalan energi. Dengan demikian, agar sistem ireversibel. dan generasi ini sepenuhnya
mengalami perubahan energi yang sama besar disebabkan adanya irreversibilities. Entropi yang
selama proses non-adiabatik maupun adiabatik, dihasilkan selama proses ini disebut entropi
maka jumlah netto energi yang dipindahkan ke generasi dan dilambangkan oleh Sgen.
sistem untuk setiap proses di atas harus sama Memperhatikan bahwa perbedaan antara
besar. Tampak bahwa interaksi kalor merupakan perubahan entropi suatu sistem tertutup dan
bentuk perpindahan energi. Jumlah energi Q transfer entropi sama dengan generasi entropi,
yang dipindahkan ke sistem tertutup dengan cara persamaan (5) dapat ditulis dalam bentuk
lain selain kerja harus sama dengan jumlah kesetaraan sebagai:
perubahan energi sistem dan jumlah energi yang ∆ ܵ ‫ ܵ ∆ = ݏ ݕ ݏ‬2 - ܵ 1 12= ∫ ߜ ܳ (6)
ܶ + ܵ݃݁݊ ......
.

dipindahkan dari sistem dalam bentuk kerj a.


Sehingga : Sistem dan sekitarnya dapat dilihat sebagai
ܳ = (‫ܧ‬2 - ‫ܧ‬1) + ܹ dua subsistem dari sebuah sistem yang terisolasi,
‫ ܧ‬2 - ‫ ܧ‬1 = ܳ - ܹ . . . . . . . . . . . . . . (4) dan perubahan entropi dari sistem yang terisolasi
Persamaan ini menyatakan bahwa ini selama proses adalah jumlah dari perubahan
perubah an energi sist em sama dengan entropi dari sistem dan sekitarnya, yang sama
perpindahan energi netto ke dalam sistem. dengan generasi entropi jika sistem yang
Hampir semua sistem tertutup yang terisoiasi tidak melibatkan transfer entropi.
ditemui dalam praktek adalah sistem stationer, ܵ݃݁݊ = ∆ܵ‫ ݏݕݏܵ∆ = ݈ܽݐ݋ݐ‬+ ∆ܵ‫ ≥ ݎݎݑݏ‬0
yang umumnya tidak melibatkan perubahan (7)
kecepatan dan ketinggian selama proses. Untuk
sistem tertutup yang stasioner perubahan energi Perangkat Lunak Cycle Tempo
kinetik dan energi potensial dapat diabaikan. Perangkat lunak cycle tempo
Hukum kedua termodinamika (Thermodynamics Energy Sistem And Mass
memperlihatkan arah perubahan alami distibusi Flow Calculation For Power) dikembangkan oleh
energi dan memperkenalkan prinsip peni ngkatan Departement of Thermal Power Engineering dari
entropi. Konsep entropi menjelaskan secara Delfi University of Technology dengan TNO
kuantitatif kerugian energi yang berdayaguna Institute of Envoironmental Sciences. Perangkat
dalam seluruh transformasi yang terjadi secara lunak cycle tempo pada awal nya dikembangkan
alami. untuk memodelkan Thermal Power Plant.
Perangkat lunak cycle tempo merupakan
Entropi program yang digunakan untuk pemodelan
Suatu besaran adalah sebuah sifat jika, dan termodinamika dan optimalisasi sistem konversi
hanya jika perubahan nilai yang terj adi di antara energi seperti pembangkit dan sistem refigerasi.
dua keadaan tidak bergantung pada proses. Tujuan utam a dari cy cle temp o adalah
Entropi merupakan sebuah sifat, maka perubahan menghitung ukuran aliran massa dan energi
entropi sebuah sistem yang berlangsung dari dalam sistem, termasuk didalamnya yaitu sifat-
keadaan satu ke keadaan lain, mempunyai nilai sifat termodinamika, komposisi gas, laju aliran
yang sama untuk semua proses, baik proses massa. Perangkat lunak cycle tempo berisi
reversibel maupun proses ireversibel. Entropi sejumlah besaran model-model komponen dan
dapat didefenisikan sebagai persamaan integrasi pipa yang dengan keduanya kita bisa membuat
tertentu tanpa disertai dengan pengertian fisik model sistem yang kita inginkan. Program ini
tertentu mempunyai graphical user interface yang
∆ܵ = ܵ2 - ܵ1 = ∫ (ߜܳ moderen yang memudahkan pengguna,
12 (5) mengoperasikannya serta dapat melihat hasil
ܶ )݅݊‫ݒ݁ݎ ݐ‬
perhitungan berdasarkan variabel yang relevan
Persamaan di atas dapat digunakan untuk dalam berbagai variasi tabel dan grafik seperti

4
Jurnal Voering Vol. 3 No. 1 Juli 2018

system efficiencies, energy balance of the

5
Jurnal Voering Vol. 3 No. 1 Juli 2018

system, energy dan energy flows, quantities of Kesetimbangan Energi


heat transferred, temperature profiles in heat Berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh
exchanger, h-s diagram of cycle. kesetimbangan energi pada setiap kondisi aliran
(keadaan). Adapun berdasarkan hukum pertama
METODOLOGI PENELITIAN termodinamika, energi pada setiap konsisi aliran
Penelitian dilakukan dengan data-data teknis (keadaan) dapat dilihat padaTabel 1.
(variable desain) berupa data kesetimbangan
eksergi serta data-data untuk kepentingan Tabel 1. Kesetimbangan energi pada setiap
analisis. Kemudian Membuat pemodelan siklus kondisi aliran
uap (steam cycle) untuk Pembangkit Listrik No
Pipa
࢓̇ (kg/s) P T h
(kJ/kg)
E
(MW)
(bar) (°C)
Tenaga Uap (PLTU) dengan menggunakan
program Cycle-Tempo untuk dapat mengetahui 1 10,234 40,011 450,00 3330,98 34,0892

besarnya prestasi (energi) yang dihasilkan oleh 40,000 449,99


siklus Uap (steam cycle) untuk Pembangkit 2 0,93342 18,000 356,87 3156,97 2,9468
Listrik Tenaga Uap (PLTU) pada berbagai
3 1,0461 5,299 231,45 2921,25 3,0559
kondisi dengan menggunakan program Cycle-
Tempo. Perhitungan laju kesetimbangan energi 4 0,60288 0,560 84,17 2580,44 1,5557

pada sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap 5 7,6516 0,078 41,03 2342,07 17,9206

(PLTU). 6 501,29 2,500 35,02 146,97 73,6746

7 501,29 1,000 27,00 113,29 56,7911


PEMBAHASAN 8 501,29 3,500 27,02 113,63 56,9616
Dari Gambar 1 memperlihatkan data-data
9 8,2545 0,078 41,03 171,85 1,4185
awal/data termodinamika dan juga data bahan
bakar dimana PLTU menggunakan bahan bakar 10 8,2545 5,400 41,10 172,61 1,4248

batubara kalori rendah dengan nilai LHV = 11 0,60288 0,560 84,17 352,44 0,2125

20047,43 kJ/kg. 0,078 41,03

12 8,2545 5,300 80,00 335,33 2,7680

13 10,234 5,299 154,04 649,72 6,6492

14 10,234 44,200 154,81 655,4 6,7074

15 0,93342 18,000 207,02 884,16 0,8253

5,300 154,04

16 10,234 44,000 202,00 862,52 8,8270

Gambar 2 memperlihatkan hasil perhitungan


kesetimbangan energi untuk setiap komponen
PLTU.

Gambar 2. Diagram Sankey kesetimbangan


Gambar 1. Skema PLTU dan Diagram T-s energi
Hasil pengolahan data pada penelitian maka
Penelitian ini menunjukan mengenai
dapat dilihat bahwa : kesetimbangan energi pada sistem PLTU dimana

5
Jurnal Voering Vol. 3 No. 1 Juli 2018

besar energi yang dihasilkan dari pembakaran ܶ‫ݎݐ݈ܿ݁ܧ ݀݁ܿݑ݀݋ݎܲ ݈ܽݐ݋‬iܿ - ܶ‫݊ݓܱ ݈ܽݐ݋‬
‫ݐ݌݉ݑݏ݊݋ܥ‬i‫݊݋‬
batubara yakni 36088,89 kW dengan laju aliran = ____________________________________________________
ܶ‫ݐݑ݌݊ܫ ݕ݃ݎ݁݊ܧ ݈ܽݐ݋‬
massa bahan bakar sebesar 1 ,8002 kg/s,
ܰ݁‫ܶ ݐ‬ℎ݁‫݈ܽ݉ݎ‬ 8351,95 ܹ݇ - 253,32
diperoleh efisiensi termal siklus sebesar 22,44%. ܹ݇
‫݂݂ܧ‬iܿi݁݊ܿ‫= ݕ‬
Sedangkan jumlah yang dapat diserap oleh fluida ܹ݇
dalam boiler adalah 25262,22 kW. Kerugian = 0,2244 = 22,44 %

energi pada boiler adalah sebesar 10826,67 kW Berdasarkan data-data parameter ke


atau sebesar 29,99%. kerugian energi pada boiler dalam program cycle tempo maka diperoleh
disebabkan karena adanya kerugian energi yang hasil berupa tekanan (P), temperatur (T), entalpi
terbawa melalui gas asap, adanya karbon yang (h), entropi (s), laju aliran massa (ϕ_m) dan
tidak terbakar, kerugian energi aki bat kualitas uap (x). Dengan data tersebut maka
kelembaban bahan bakar, terdapatnya hidrogen dilakukan perhitungan termodi namika berupa
dalam bahan bakar, kerugian energi akibat energi fluida pada setiap kondisi aliran pada
radiasi dan konveksi serta kerugian energi yang sistem (tabel 1) pada setiap kondisi aliran .
terbaw a melalui abu dan terak. Dalam Berdasarkan perhitungan mengenai
perhitungan dapat disimpulkan bahwa kerugian kesetimbangan energi pada sistem PLTU dapat
energi yang terbesar adalah pada kondensor digambarkan dengan diagram sankey (gambar 2),
sebesar 45,84%. besar energi yang dihasilkan dari pembakaran
Hasil perhitungan serupa juga batubara yakni 36088,89 kW sedangkan jumlah
dinyatakan pada beberapa referensi yaitu yang dapat diserap oleh fluida dalam boiler
(Ganapathy dkk.,2009) dalam analisis energi adalah 25262,22 kW.
pada PLTU 50 MW di India, menyatakan bahwa Kerugian energi pada boiler adalah
kerugian energi terbesar adalah pada kondensor sebesar 10826,67 kW atau sebesar 29,99%
yaitu sebesar 39%, (Rashad dkk., 2009) dalam merupakan kerugian energi yang terbawa melalui
analisis energi pada PLTU 1260 MW di Mesir, gas asap, adanya karbon yang tidak terbakar,
menyatakan bahwa kerugian energi terbesar kerugian energi akibat kelembaban bahan bakar,
adalah pada kondensor dengan beban penuh terdapatnya hidrogen dalam bahan bakar,
sebesar 56,4%, beban 75% sebesar 55,2% dan kerugian energi akibat radiasi dan konveksi serta
beban 50% sebesar 54,4% dan (Vosough, 2012) kerugian energi yang terbawa melalui abu dan
dalam analisis energi pada PLTU menyatakan terak. Sedangkan energi yang diteruskan sebagai
bahwa kerugian energi terbesar adalah pada penggerak (input) komponen-komponen lain
kondensor yaitu sebesar 50%. adalah sebesar 16651,96 kW namun dari
Berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh : sejumlah energi tersebut sebanyak 14993,25 kW
Tabel 2. Perhitungan energi masuk dan keluar dari energi yang keluar dari turbin masih
ada pembangkit dilepaskan melalui pendingin pada konsensor.
Energi Total Energi Dalam perhitungan dapat disimpulkan bahwa
Komponen
(kW) (kW) kerugian energi yang terbesar adalah pada
Energi input Boiler 36089,05
36089,05
kondensor, Hasil perhitungan serupa juga
Daya generator Generator 8351,95 dinyatakan pada beberapa referensi [8,16,28].
Daya yang Maincooling Pump 180,00
8351,95
Jumlah energi yang dapat ditransfer untuk
digunakan
Condensat Pump 7,90
menghasilkan energi listrik maksimum adalah
Boiler Feed Pump 65,41 8351,95 kW atau sekitar 21,14%. Dengan
253,32 perhitungan berdasarkan hukum pertama
Daya output 7367,32
termodinamika dimana daya yang dibangkitkan
sebesar 8351,95 kW dan absorbsi energi pada
Maka, boiler dari hasil pembakaran sebesar 36088,89
‫ܶ ݏݏ݋ݎܩ‬ℎ݁‫݂݂ܧ ݈ܽ݉ݎ‬iܿi݁݊ܿ‫ݕ‬ kW diperoleh efisiensi termal siklus sebesar
ܶ‫ݎݐ݈ܿ݁ܧ ݀݁ܿݑ݀݋ݎܲ ݈ܽݐ݋‬iܿ/‫ܿ݁ܯ‬ℎܽ݊i݈ܿܽ 22,44%.
ܲ‫ܶ ݐ݁ܰ ݎ݁ݓ݋‬ℎ݁‫݂݂ܧ ݈ܽ݉ݎ‬iܿi݁݊ܿ‫ݕ‬
= ܶ‫ݐݑ݌݊ܫ ݕ݃ݎ݁݊ܧ ݈ܽݐ݋‬ PENUTUP
8351,95
‫ ܶ ݏ ݏ ݋ ݎ ܩ‬ℎ ݁ ‫ ݈ ܽ ݉ ݎ‬36089 ,05
Kesimpulan
ܹ݇
‫ ݂ ݂ ܧ‬i ܿ i ݁ ݊ ܿ ‫ܹ݇ = ݕ‬ Dari hasil perhitungan dan pembahasan dapat
= 0,23142615 = 23,14 % ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Setelah menganalisa kesetimbangan energi
dan eksegi, dapat diketahui bahwa kerugian

7
Jurnal Voering Vol. 3 No. 1 Juli 2018

energi terbesar yaitu pada kondensor sebesar Engineering Science and Technology
41,54% sedangkan kerugian eksergi (eksergi Review, 2 (1):(123-130).
destruksi) terbesar pada boiler sebesar [5]. Kaushik S. C., Reddy V. Siva & Tyagi S.
56,83%. K. (2011). Energy and exergy analyses of
2. Total modal investasi (TCI) pembangunan thermal power plants: Areview. Elsevier,
dan operasional PLTU Merauke sebesar Renewable and Sustainable Energy
$ 33.802.140. Dengan suku bunga 10% Reviews 15: (1857–1872).
dengan laju inflasi 5% serta serta biaya bahan [6]. Li Yong & Liu Lei. (2012). Exergy
bakar sebesar $ 0,2/GJ-LHV diperoleh biaya Analysis of 300MW Coal-Fired Power
satuan listrik yang disamakan (MPUC) Plant. Elsevier, Energy Procedia 1 7:(926 –
s e b e s a r $ 0 , 0 8 9 9 / k W h at a u C e n t 932).
$ 8,99/kWh. Sedangkan laju biaya produksi [7]. Modesto M., & S. A. Nebra. (2009).
total (C ̇ _(p tot)) sebesar $ 1694,03 /h. Exergoeconomic analysis of the power
3. Setelah menganalisis dan mengevaluasi generation system using blast furnace and
termoekonomi maka komponen-komponen coke oven gas in a Brazilian steel mill.
utama yang perlu mendapat perhatian dalam Elsevier, Applied Thermal Engineering
evaluasi termoekonomi adalah boiler dengan 29:(21 27–2136).
laj u biaya investasi dan laj u biaya eksergi [8]. Nag, P K. Power Plant Engineering.
destruksi sebesar $ 786,59/h dan faktor (2002). New York: McGraw-Hill
eksergoekonomi sebesar 73,38%. International.
Komponen kedua yang perlu mendapat [9]. Rashad A., & Maihy A. El. Energy and
perhatian adalah turbin, dengan laju biaya Exergy Analysis of a Steam Power Plant in
investasi dan eksergi destruksi $ 499,87/h Egypt. International Conference on
dan faktor eksergoekonomi yang cukup Aerospace Sciences & Aviation
tinggi yaitu sebesar 90,82%. Sedangkan Technology, May 26 – 28:(1-12).
komponen ketiga yang j uga perlu mendapat [10]. Saidur R., Ahamed J. U. & Masjuki H. H.
perhatian adalah kondensor dengan laju (2010). Energy, exergy and economic
biaya investasi dan eksergi destruksi $ analysis of industrial boilers. Elsevier,
167,23/h dan faktor eksergoekonomi sebesar Energy Policy 38:(2188–2197).
49,38%. [11]. Vosough Amir. (2012). Improving Steam
Power Plant Efficiency Through Exergy
DAFTAR PUSTAKA Analysis: Ambient Temperature.
International Conference on Mechanical,
[1]. Amirabedin E., and D. Mcllveen Wright. Production and Automobile Engineering
(2013). A Feasibility of Co-Firing (ICMPAE), Singapore April 28-29:(209-
Biomass In The Thermal Power Plant at 212).
Soma in Order to Reduce Emission: an [12]. Xiong J., Zhao H., Zhang C., Zheng C &
Exergy Approach. Int. J. Eviron Res, Luh P. B. (2012). Thermoeconomic
:(139-154). operation optimization of a coal-fired
[2]. Amirabedin E., & M. Zeki Yilmazoglu. power plant. Elsevier, Energy 42:(486-
(2011). Design and Exergy Analysis of a 496).
Thermal Power Plant Using Different
Types of Turkish Lignite. International
Journal of Thermodynamics (IJoT) Vol.
14 (No. 3):(125-133).
[3]. Bejan A., Tsatsaronis G. & Moran M.
(1996). Thermal Design and Optimization.
New York: A Wiley-Interscience
Publication.
[4]. Ganapathy T., Alagumurthi N., Gakkhar
R. P. & Murugesan K. (2009). Exergy
Analysis of Operating Lignite Fired
Thermal Pow er Pl ant. Journal of

Anda mungkin juga menyukai