ABSTRACT
The electricity demand always increases and electricity consumption too changes every time.
The cost of power generation also changes when the electric load changes. planning is
required to determine the portion of the generation of each plant in order to obtain an
economical generation. In this study, solving solution using Newton's method aided with
software Microsoft Office Excel and Matlab 2008b. The results of the testing that has been
done, that PLTMG Haleyora operates at 08.00 am at 14.484 MW, while the maximum
operating diesel from 10.00 am to 24.00 pm for 7 MW. while the peak load period all plants
operate optimally
Gambar 2. Karakteristik kurva input Output Karena dalam hal ini rugi ± rugi transmisi
Pembangkit thermal diabaikan maka persamaan menjadi:
(Saadat, 1999) PG PD (3)
F ( P) D EP JP 2 (1) 2.5 Metode Newton
Dimana : Metode Newton adalah metoda
F (P) = Biaya bahan bakar perjam (Rp /Jam) lanjutan dari metode gradient, metode ini
P = Output pembangkit thermal ke ± i (MW) digunakan unutk mencari pembenaran agar
D , E , J = Konstanta persamaan membuat gradient menjadi nol
2.4 Economic Dispatch pada Unit ’] x 0 (4)
Pembangkit Thermal dengan Untuk permasalahan economic dispatch
mengabaikan rugi-rugi transmisi maka bentuk persamaan :
Operasi sistem tenaga listrik pada N N
frekuensi konstan dapat disebut seimbang " ¦ Fi ( Pi ) O ( PLoad ¦P i (5)
jika power balance( PG ), yaitu i 1 i 1
Secara umum metoda newton akan
pembangkitan daya real sama dengan total
menyelesaikan yang lebih dekat dalam satu
beban ( PD ) ditambah rugi-rugi transmisi(
langkah dibandingkan metoda gradient,
PL ), yang dituliskan sebagai berikut : dengan langka sebagai berikut:
PG PD PL (2) Hal yang harus dilakukan
Namun, permasalahan Economic menentukan fungsi lambda (turunan
Dispatch pada penulisan ini akan dibatasi pertama) dari fungsi biaya masing masing
yaitu tidak memperhitungkan adanya rugi- pembangkit semua. Hasil turunan pertama
rugi transmisi pada rangkaian pembangkit. dari fungsi ± fungsi tersebut di jadikan
Model permasalahan ini mengasumsikan dalam satu matrix yaitu matrix grand
bahwa hanya ada satu bus dalam sistem lagrange seperti di bawah ini:
yang menghubungkan beberapa
generator/pembangkit yang ada seperti Matrix Grand Lagrange :
pada gambar berikut : ª d º
ª w" º « dP F1 ( P1 ) O»
« wP » « 1 »
« 1» « d F (P )
« w" » O»
« dP2 2 2 »
« wP2 » « d »
’" « w" » « F3 ( P3 ) O»
(6)
« » « dP3 »
« wP3 » « N »
« w" »
«
¬ wO ¼
»
«
P
« Load ¦ »
Pi »
¬« i 1 ¼»
3.6 Data Beban dalam satuhari (Perjam) Gambar 5. Kurva Beban Harian 20 kV
Teluk Lembu (Data PLN)
Data ini dapat dlihat seberapa besar Dari kurva tersebut terlihat jelas bahwa
beban yang ada pada bus 20 kV yang ingin pada jam (18.00 ± 22.00) terjadi beban
di Optimasi dengan metoda newton. puncak lebih dari 120 MW, setelah jam
Diakrenakan data dari pembangkit PT. V 22.00 barulah beban kembali turun.
Power dengan kapasitas 2x 25 MW tidak
bisa di dapatkan maka diasumsikan 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
memberikan daya optimal : 4.1 Pembuatan Kurva input ±Output
masing masing pembangkit
Tabel 2. Beban Pada 3 November Untuk menghasilkan kurva ini adalah
2015 yang akan dilakukan optimasi metode dengan cara membandingkan input dan
newton (Data PLN) output masing masing pembangkit dan data
yang digunakan adalah data operasi dari
masing masing pembangkit tersebut
menggunakan regresi polinomial orde 2
pada bab II .
d. PLTMG HALEYORA
ª2356,488557 0 0 1º
« »
« 0 12055680 0 1»
« 0 0 318520 1»
« »
¬« 1 1 1 0 ¼»
maka;
' P H 1 x Matrix Grand Lagrange (’L)
ª 3,9326265e 007 8,2189813e 008 3,1107283 0,9908540 º ª52255,76349º
« » « »
8,2189813e 008 8,27899009 6,0087423 0,0019114 » « 35587440 »
'P « x
« 3,1107283e 007 6,0008742 3,1167292 0,0072344 » « 2573928 »
« » « »
¬« 0,9908540 0,0191144 0,00723446 23043,7869545¼» ¬« 0 ¼»
ª 1,1036957 º Pada tebel dapat jelas terlihat bahwa
« »
« 1,9435303 »
«
«
0,8398345 »
»
pada jam 18.00 ± 21.00 WIB (periode
¬« 101180,339380¼» beban puncak) semua pembangkit pada bus
DAFTAR PUSTAKA