Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PEMELIHARAAN PERAWATAN DAN


BIAYA OPERASI SISTEM TENAGA
LISTRIK

Nama : Nadilla Tuharea


NIM : 202011254
Jurusan : S1 Teknik Elektro
Dosen : Dewi Purnama Sari

INSTITUT TEKNOLOGI
PLN JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pemeliharaan Perawatan Dan Biaya Operasi Sistem Tenaga Listrik” ini sesuai
dengan waktu yang diberikan.

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu sebagai tugas akhir pada mata kuliah
operasi sistem tenaga listrik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang operasi sistem tenaga listrik pada bidang teknik elektro bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada ibu Dewi Purnama Sari, S.T.,
M.T. sebagai dosen mata kuliah Operasi Sistem Tenaga Listrik yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu saya sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemeliharaan Perawatan dan Biaya Operasi Sistem Tenaga Listrik


melibatkan pentingnya memahami dan mengatasi tantangan yang terkait
dengan penyediaan, distribusi, dan penggunaan energi listrik. Sistem tenaga
listrik memiliki peran krusial dalam menjalankan berbagai sektor kehidupan,
seperti industri, komersial, dan rumah tangga.

Namun, operasi sistem tenaga listrik tidaklah tanpa masalah. Gangguan


yang terjadi akan dapat mengganggu kelancaran aktivitas sehari-hari dan
menyebabkan kerugian finansial bagi individu dan organisasi.
Mempertahankan pasokan listrik yang andal menjadi tantangan penting dalam
memastikan keberlangsungan infrastruktur dan kegiatan ekonomi. Oleh karena
itu perlunya pemahaman yang lebih baik tentang masalah-masalah
operasi sistem tenaga listrik, diharapkan dapat ditemukan strategi dan
inovasi yang efektif dalam meningkatkan keandalan, efisiensi, dan integrasi
sumber energi terbarukan dalam sistem tenaga listrik.

Penjelasan tentang hubungan antara daya aktif, frekuensi, dan


pengaturan sistem tenaga listrik menjadi penting karena frekuensi yang
stabil merupakan indikator utama keseimbangan antara permintaan dan
pasokan listrik. Ketidakseimbangan antara daya yang diproduksi dan daya
yang dikonsumsi dapat menyebabkan fluktuasi frekuensi, yang pada
gilirannya dapat mengakibatkan gangguan pada peralatan elektronik,
kerusakan sistem, atau bahkan pemadaman listrik massal.
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam persoalan-persoalan sistem operasi tenaga listrik


dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana perhitungan biaya operasi dan perawatan sistem tenaga


listrik listrik?

b. Apa tujuan utama dari pemeliharaan pada sistem tenaga listrik?

c. Bagaimana menangani gangguan dari sistem tenaga listrik?

1.3 Tujuan Masalah

Tujuan penulisan berisi pernyataan-pernyataan penting yang berisi


jawaban dari rumusan masalah. Tujuan penulisan dituliskan dengan poin-poin
sebagai berikut:

a. Untuk menemukan biaya operasi dan perawatan sistem tenaga listrik.

b. Untuk menjaga keandalan dari suatu sistem tenaga listrik?

c. Untuk mengurangi penyebab gangguan dan kontinuitas sistem tenaga


listrik
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Tenaga Listrik

Sistem Tenaga listrik adalah sekumpulan pusat gardu listrik dan Gardu Induk
(Pusat Beban) yang satu sama lain dihubungkan oleh Jaringan Transmisi
sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi. Sistem Tenaga Listrik juga
merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen berupa pembangkitan,
transmisi, distribusi dan beban yang saling berhubungan dan berkerja sama
untuk melayani kebutuhan tenaga listrik bagi pelanggan sesuai kebutuhan.

2.2 Pemeliharaan Perawatan

Pemeliharaan perawatan memiliki pedoman umum untuk mengatasi


gangguan dalam operasi sistem tenaga listrik merupakan masalah yang perlu
mendapat perhatian khusus.(Marsudi, 2016)

Gangguan adalah kejadian yang tidak dikehendaki, tetapi tidak bisa


sepenuhnya dihindarkan dan perlu penanganan secepat mungkin. Konfigurasi
jaringan, posisi PMT dan PMS dalam rel Pusat Listrik dan GI telah diuraikan
dalam aturan baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaaan gangguan.
Namun Pusat Listrik dan GI merupakan elemen-elemen dari sistem sehingga
perlu ada pedoman umum untuk mengatasi gangguan dalam sistem, yaitu sebagai
berikut:

a. Menentukan pusat-pusat listrik yang harus segera mengirim tegangan


kedalam sistem apabila terjadi gangguan total ataupun semi total. Untuk
keperluan ini biasanya dipilih PLTA atau PLTG yang bisa black start. Dalam sistem
yang relatif kecil dapat pula dipilih PLTD.
b. Merencanakan semua PLTU dalam sistem selalu mempunyai tegangan agar alat
alat bantu seperti pompa air pendingin dan alat pemutar poros turbin yang berhenti
dalam keadaan panas selalu dapat berfungsi sehingga tidak menimbulkan
kerusakan. Untuk ini dan sehubungan dengan butir a perlu dipikirkan bagaimana
mengirim tegangan ke PLTU apabila ada ganguan total atau semi total dimana ada
PLTU yang kehilangan tegangan, Dalam proses pengiriman tegangan ini harus
pula dipilihkan bagaimana mengatasi tegangan lebih yang mungkin terjadi karena
beban relatif, masih kecil terhadap arus kapasitif. Beban yang relatif kecil ini
merupakan akibat dan pembukaan sebagian besar PMT feeder Distribusi yang
dilakukan selama proses mengatasi gangguan. Hal ini bisa diatasi dengan
membebani langsung (bukan beban penuh) saluran transmisi yang dipakai untuk
mengirim tegangan atau memasukkan reactor jika ada. Juga perlu diingat bahwa unit
pembangkit yang bertugas mengirim tegangan harus cukup kemampuannya, kalau
perlu lebih dari satu unit, agar cukup kuat untuk menghadapi arus kapasitif dari
saluran transmisi jangan sampai mengalami trip oleh relay penguat lemah
(under excitation relay).
c. Kemudian menyusun konfigurasi posisi PMT dan EMS di pusat-pusat listrik dan
GI dengan mengingat pula pemikiran pemikiran yang telah diuraikan dalam pasal
VII.5.
d. Mentukan GI dan pusat-pusat listrik yang menjadi tempat untuk mensinkronkan
tegangan yang datang dari berbagai sumber. Harus dipikirkan agar tegangan yang
tiba ditempat ini tidak banyak berbeda baik fasanya maupun besarnya sehingga
mudah disinkronkan.
e. Mentukan GI dan transformator yang perlu mendapat prioritas pengiriman
tegangan karena adanya instalasi vital seperti Rumah Sakit, Televisi Republik
Indonesia, Repeater Telekomunikasi dan Instalasi Air Minum.
Dengan berpedoman pada hal-hal yang telah ditentukan dalam butir a sampai
dengan e diatas maka apabila terjadi gangguan perlu dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:

a. Pelajari dulu bagaimana keadaan sistem sesaat setelah mengalami


gangguan, unit pembangkit mana saja yang masih beroperasi.
b. Lakukan langkah langkah penyelamatan sistem yaitu kiriman tegangan ke
PLTU yang tidak bertegangan lagi. Untuk ini tegangan bisa diambil dari PLTA
yang masih beroperasi atau kalau perlu juga menstart PLTG atau PLTU yang
dalam keadaan cadangan panas.
c. Kemudian melakukan pemasukan beban jaringan distribusi secara
bertahap menurut prioritas.
d. Dalam pelaksanaan poin B perlu diperhatikan tegangan dalam sistem
karena beban masih ringan sehingga mungkin sekali ada bagian sistem
yang mengalami tegangan lebih karena arus kapasitif. Untuk mengatasinya
lihat uraian dalam b.
e. Dalam pelaksanaan poin C,perlu diperhatikan frekuensi sistem karena
pada saat pelaksanaan poin C seringkali belum semua unit pembangkit
telah beroperasi kembali dalam sistem sehingga daya tersedia dalam
sistem masih terbatas. Juga harus dijaga agar jangan sampai unit
pembangkit yang masih atau telah boeroperasi kembali dalam sistem
mengalami beban lebih dan trip sebagai akibat pemasukan kembali beban yang
terlalu cepat.
f. Semua kejadian selama terjadinya gangguan maupun selama proses
mengatasi gangguan harus dicatat untuk analisa gangguan.
BAB III
PENUTUPAN

3.1 kesimpulan

Kesimpulan yang dapat saya ambil adalah berbagai macam persoalan-


persoalan operasi sistem tenaga listrik melibatkan pentingnya memahami dan
mengatasi tantangan yang terkait dengan penyediaan, distribusi, dan penggunaan
energi listrik. Sistem tenaga listrik memiliki peran krusial dalam menjalankan
berbagai sektor kehidupan, seperti industri, komersial, dan rumah tangga.

Namun, operasi sistem tenaga listrik tidaklah tanpa masalah. Gangguan yang
terjadi akan dapat mengganggu kelancaran aktivitas sehari-hari dan menyebabkan
kerugian finansial bagi individu dan organisasi. Mempertahankan pasokan listrik
yang andal menjadi tantangan penting dalam memastikan keberlangsungan
infrastruktur dan kegiatan ekonomi. Oleh karena itu perlunya pemahaman yang
lebih baik tentang masalah-masalah operasi sistem tenaga listrik, diharapkan
dapat ditemukan strategi dan inovasi yang efektif dalam meningkatkan
keandalan, efisiensi, dan integrasi sumber energi terbarukan dalam sistem
tenaga listrik.

Penjelasan tentang hubungan antara daya aktif, frekuensi, dan pengaturan


sistem tenaga listrik menjadi penting karena frekuensi yang stabil merupakan
indikator utama keseimbangan antara permintaan dan pasokan listrik.
Ketidakseimbangan antara daya yang diproduksi dan daya yang dikonsumsi dapat
menyebabkan fluktuasi frekuensi, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan
gangguan pada peralatan elektronik, kerusakan sistem, atau bahkan pemadaman
listrik masal.

Anda mungkin juga menyukai