OLEH :
NAMA : DIMAS PEBRIAN SANTOSO
NIM : 1731120035
KELAS : 2B D3 TEKNIK LISTRIK
JTM 20 KV
CO + FUSE LINK
PLN
PELANGGAN
GARDU PLN
CUBICAL PLN
GARDU PELANGGAN
CUBICAL PELANGGAN
2O KV/
22O V
G /
380V
Diagram single line tersebut merupakan layout pada jaringan dari JTM
sampai pengelompokan bahan yang sudah direncanakan, dan ditambahkan
dengan cadangan yang nantinya digunakan sebagai jalur alternatif dalam
pengembangan pabrik.
Jarak SUTM yang ada terhadap GTT yang akan dibangun 100 meter.
1. Data pabrik pada LV MDP
Kelompok 1 = 230 kVA
Kelompok 2 = 240 kVA
Kelompok 3 = 180 kVA
Kelompok 4 = 190 kVA
Jarak pabrik terhadap SUTM terdekat 1000m (1kms)
2. Menghitung jumlah kebutuhan beban
Total Daya beban adalah :
230 kVA + 240 kVA + 180 kVA + 190 kVA = 840 kVA
3. Menentukan Kebutuhan maksimum Beban :
Berdasarkan daya total yang dibutuhkan industri yaitu sebesar 840 kVA ,
akan tetapi daya total tersebut tidak langsung dipakai seluruhnya, karena tiap
industri mempunyai faktor keserempakan beban yang berbeda.
Pada pabrik pakan ternak PT. ABADI JAYA besaran faktor kebutuhan
dipilih berdasarkan waktu penggunaan beban dan jenis beban yang beroperasi,
dikarenakan produk yang dihasilkan adalah makanan ternak, pabrik ini
mengoprasikan 80% mesin mesin listrik dan alat alat pendukung yang
dioperasikan pada siang hari/waktu kerja, untuk tambahan 5% termasuk
kebutuhan daya yang digunakan setiap 1 minggu sekali untuk pengecekkan
kualitas makanan ternak tersebut, dan penggunaan daya pada malam hari hanya
sebatas penerangan pabrik, mesin pengering bahan baku dan gudang pengemasan.
Maka dipilih faktor kebutuhan industri makanan adalah 0,89
4. Cadangan daya
Di pabrik pakan ternak PT. ABADI JAYA menggunakan cadangan 10%,
dimana cadangan 10% digunakan sebagai pengembangan produksi pabrik yang
memerlukan tambahan motor listrik, mixer, mesin pemindah bahan (elevator),
mesin penghembus (blower), mesin penimbang (weigher), mesin penggiling
(hammer mill), oven dan mesin pembuat pellet (boiler, cooler, screw conveyor,
dan vibrator)
9. Kapasitas Trafo
Daya Terpasang = 823 kVA
100
x Kapasitas daya terpasang
91
100
x 823 kVA=904 kVA
91
1. Load Losses
Parameter ini didapatkan melalui pengujian short sircuit, dimana tujuan
pengujian ini dilakukan agar mendapatkan nilai dari kerugian tembaga pada saat
beban nominal, dan untuk mendapatkan % tegangan impedansi, dalam
menentukan kualitas trafo dipilih parameter load losses sekecil mungkin
dikarenakan kerugian pada load losses akan menimbulkan panas pada trafo
sehingga memperpendek umur pakai suatu trafo.
2. No Load Losses
Parameter ini didapatkan melalui pengujian open sircuit, dimana tujuan
pengujian ini dilakukan agar mendapatkan nilai rugi inti suatu transformator
meliputi rugi histerisis dan edy current (arus pusar) dimana rugi histerisis akan
berakibat terganggunya jalur fluktuasi pada inti dan edy current berakibat pada
panas yang memperpendek umur pakai trafo, sehingga dipilih parameter no load
losses yang terkecil dalam memilih trafo.
3. Impedansi (%)
Impedansi tansformator merupakan total jumlah keseluruhan perlawanan terhadap
arus AC didalam sebuah trafo, nilai impedansi dapat dicari menggunakan
pengujian short sircuit. Fungsi dari nilai persen impedansi adalah untuk
mengetahui drop tegangan yang dihasilkan akibat impedansi suatu trafo, sehingga
parameter ini dipilih yang besaran nilainya kecil untuk menghindari drop
tegangan yang terlalu besar akibat adanya impedansi.
4. Dimensi
Dimensi merupakan ukuran keseluruhan dari suatu trafo yang dimaksudkan agar
dalam pemilihan trafo, pembeli dapat menyesuaikan panjang, tinggi, dan lebar
terhadap kondisi tempat peletakan trafo. Dalam hal ini, parameter dimensi
merupakan hal penting dalam proses perencanaan pembelian suatu trafo.
6. Effisiensi
Effisiansi merupakan parameter yang berpengaruh dalam pemilihan kualitas trafo,
dikarenakan effisiensi berfunsi untuk melihat seberapa baik kualitas
pengonversian trafo atas hambatan dari parameter parameter lain, untuk effisiensi
paling baik adalah 100% dimana proses transformasi dapat berlangsung tanpa
kendala berarti yang diakibatkan gangguan dari parameter lain. Untuk pemilihan
effisiensi, dipilih effisiensi yang paling besar dikarenakan semakin baik
effisiensi ,maka baik pula kualitas dari trafo tersebut.
7. Harga
Pada parameter ini dipilih harga yang sebanding dengan kualitas trafo dan juga
kemampuan daya beli konsumen, sehingga penentuan harga dan kualitas dapat
direncanakan dengan membandingkan beberapa merk dan parameter trafo yang
diinginkan dengan biaya yang dianggarkan.