Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN STUDI KELAYAKAN BAB IX

PLTBm SUBULUSSALAM 1 x 10 MW STRUKTUR TARIF ENERGI LISTRIK


PT. SUBULUSSALAM GREEN ENERGY

BAB IX
STRUKTUR TARIF ENERGI LISTRIK

Struktur Biaya Listrik

Project Engineer akan menyiapkan perhitungan struktur tarif PT. PLN (Persero),
termasuk harga dan syarat-syaratnya untuk penjualan energi yang dihasilkan.
Harga yang dinyatakan merupakan hasil kajian biaya rekayasa yang merupakan
refleksi nominal dari PLTBm Subulussalam 1 x 10 MW. Dengan begitu, studi
kelayakan harus merefleksikan pertimbangan biaya saat ini dan penawarannya.

Project Engineer akan menawarkan struktur tarif, atas dasar asumsi untuk seluruh
biaya produksi dan penyaluran dari energi yang dihasilkan.

Dengan asumsi bahwa ketersediaan biomassa di lokasi pada waktu komisioning


mempunyai harga konstan, yaitu harga penyerahan di lokasi adalah 10,36 USD per
ton.

Tarif yang digunakan dalam proyek ini mengacu pada feed dan tariff yang telah
ditetapkan oleh pemerintah dalam Permen ESDM No. 12 tahun 2017, yaitu tariff
harga listrik sebesar 85% dari BPP regional dan penyesuaian Kurs USD terbaru
adalah sebesar 8,83 cUSD per kWh.

Kapasitas terpasang (Kotor) : 12,5 MW


Kapasitas Netto : 10 MW
Kapasitas Faktor (CF) : 80 %
Nilai Kalori : 4.090 kkal/kg
Harga biomassa : 10,18 USD per Ton sampai di tempat
Lama Operasi : 20 tahun
Tingkat Bunga : 12 %
Internal Rate of Return (IRR) : 13,52 %

PT. WINVI DWI ENERGI IX- 1


LAPORAN STUDI KELAYAKAN BAB IX
PLTBm SUBULUSSALAM 1 x 10 MW STRUKTUR TARIF ENERGI LISTRIK
PT. SUBULUSSALAM GREEN ENERGY

Pembayaran dan Kredit Tambahan


Emergency Output

Bila terjadi kondisi darurat (emergency) pada sistem jaringan listrik PT. PLN
(Persero) setelah tanggal operasi PLTBm.

Emergency Output berarti energi listrik yang diminta melebihi batas atas
(dalam kWh) termasuk untuk setiap kelebihan jam setelah perhitungan Actual
Availability Factor (Afa) untuk setiap periode penagihan (MHL) yang ada. Daya
semacam itu adalah :

Daya yang dikirim menanggapi permintaan sistem PT. PLN (Persero) dinyatakan
kondisi darurat pada sistem jaringan listrik PT. PLN (Persero).
Daya yang diproduksi oleh PLTBm pada level di atas MHL.

Pembayaran untuk Emergency Output dihitung dengan cara sebagai berikut :


- Sebagai pembayaran tambahan untuk biaya yang berlaku dalam produksi
kWh.
- Untuk menutup biaya produksi di atas MHL.

Start-up Fuel Costs

Pembayaran harus dilakukan untuk biaya bahan bakar yang terkait dengan start-
up PLTBm ketika start-up menjadi konsekuensi dan pengiriman energi (dispatch)
atau dipertimbangkan sebagai pengiriman energi oleh PT. PLN/Supplier
biomassa berdasarkan perjanjian.

Net Electrical Output sebelum Tanggal Operasi Komersial

Sebelum tanggal operasi komersial PT. PLN (Persero) harus membeli setiap
energi listrik yang diproduksi oleh PLTB. Biaya per unit dari energi listrik yang
dibeli oleh PT. PLN (Persero) dalam kondisi seperti ini harus ditentukan pada

PT. WINVI DWI ENERGI IX- 2


LAPORAN STUDI KELAYAKAN BAB IX
PLTBm SUBULUSSALAM 1 x 10 MW STRUKTUR TARIF ENERGI LISTRIK
PT. SUBULUSSALAM GREEN ENERGY

Energy Charge Rate (ECR) dengan mengacu pada biaya bahan bakar per kWh dari
energi yang diproduksi dalam periode penagihan tertentu.

PT. WINVI DWI ENERGI IX- 3

Anda mungkin juga menyukai