TINJAUAN PUSTAKA
mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Mesin diesel sebagai
PLTD merupakan suatu instalasi pemabangkit listrik yang terdiri dari suatu
Generator . Pada mesin Diesel Energi Bahan bakar diubah menjadi energi
4
5
mekanik dengan proses pembakaran di dalam mesin itu sendiri. Mesin Diesel
pada saat ini sudah banyak mengalami perkembangan dalam pemakaian untuk
angkutan darat dan laut, kemudian pembangkitan dalam daya kecil dan
menengah bahkan sampai daya besar sudah ada yang menggunakannya. Untuk
PLTD adalah suatu instalasi pembangkit listrik yang terdiri dari suatu unit
utama untuk mendapatkan energi listrik dan dikeluarkan oleh Generator . Pada
mesin Diesel Energi Bahan bakar diubah menjadi energi mekanik dengan proses
Jika bahan bakar adalah bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar
dari daily tank dipompakan ke Pengabut (nozzel), di sini bahan bakar dinaikan
dimasukan ke dalam tangki udara start melalui saluran masuk (intake manifold)
temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara yang dialirkan pada umumnya
sebesar 500 psi dengan suhu mencapai ±600°C.Udara yang bertekanan dan
Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM)
udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (35 -
50 atm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan
melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis yang
kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil
pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan
dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak
rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol
generator. Pada generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik
sehingga terjadi gaya gerak listrik (ggl). Ggl terbentuk berdasarkan hukum
ada yang sebagai feeder primer dan ada yang sebagai feeder sekunder. Jenis-
jenis feeder ini sangat diperlukan dalam memenuhi tingkat kontinuitas pelayanan
pada pelanggan. Secara umum konfigurasi suatu jaringan tenaga listrik hanya
a. Jaringan radial
sederhana dan ekonomis. Pada sistem ini terdapat beberapa penyulang yang
menyuplai beberapa gardu distribusi secara radial. Diagram satu garis sistem
Jaringan radial yang hanya mempunyai satu pasokan tenaga listrik, jika
terjadi gangguan akan terjadi “black‐out” atau padam pada bagian yang tidak
dapat dipasok.
8
Keuntungan dari sistem ini adalah sistem ini tidak rumit dan lebih murah
sistemnya lebih rendah dibandingkan dengan sistem yang lainnya, hal ini
disebabkan karena hanya terdapat satu jalur utama yang menyuplai gardu
distribusi, sehingga apabila jalur utama mengalami ganguan, maka seluruh gardu
Yaitu jaringan yang mempunyai alternatif pasokan tenaga listrik jika terjadi
pemisah [Pole Top Switch (PTS), Air Break Switch (ABSW)] dengan koordinasi
relai atau dengan sistem SCADA. Pemutus balik otomatis PBO (Automatic
Recloser) dipasang pada saluran utama dan saklar seksi otomatis SSO
sistem tertutup, namun beroperasi radial (Radial Open Loop). Saluran bagian
besar.
pola radial dan ring. Spindel terdiri dari beberapa penyulang dengan sumber
tegangan yang berasal dari gardu induk distribusi dan kemudian disalurkan pada
sebuah gardu hubung. Pada tipe ini biasanya terdiri dari beberapa penyulang
aktif dan sebuah penyulang langsung (express) yang akan terhubung dengan
menengah (SKTM).
Penyulang cadangan tidak dibebani dan berfungsi sebagai back‐up supply jika
gardu yang disebut Gardu Hubung dengan kondisi penyulang operasi “NO”
Close).
4. Konfigurasi Fork
Break Time). Jika penyulang operasi mengalami gangguan, dapat dipasok dari
dapat dilakukan dengan sadapan Tee– Off (TO) dari Saluran Udara atau dari
sumber atau Gardu Induk yang berakhir pada Gardu Distribusi.Konfigurasi ini
arah ke titik beban. Rumit dalam proses pengoperasian, umumnya dipakai pada
7. Konfigurasi lain‐lain
Struktur ini dipakai jika pusat beban berada jauh dari pusat listrik/Gardu
rele proteksi gangguan fasa‐fasa dan fasa‐tanah pada JTM yang berawal dari
Gardu Hubung.
14
b) Struktur Rantai
Struktur ini dipakai pada suatu kawasan yang luas dengan pusat‐pusat
kualitas dan keandalan penyaluran daya listrik dapat terjamin dengan baik.
kerusakan.
c) Memberi petunjuk atau indikasi atas lokasi serta macam dari kegagalan.
kepada konsumen.
1. Penghantar
Bare conductor yaitu konduktor dengan bahan utama tembaga (Cu) atau
kV / half insulated – AAAC – S yang berukuran 150 mm² dan 70 mm² Konstruksi
90 SE ) dan 9 3 x 70 A1 + 70 SE.
Penghantar jenis ini khusus digunakan untuk SKUTM dan berisolasi penuh
2. Isolator
a. Isolator Tumpu
18
b. Isolator Tarik
Material dasar isolator tarik dapat berupa keramik atau gelas atau polimer
3. Tiang
Switch : LBS).
5. Proteksi
terdiri dari :
Proteksi lainnya seperti FCO (Fused Cut-Out) dipasang pada aftak, main
line, dan pada gardu distribusi. Pentanahan pada gardu dan tiang, serta lightning
6. Gardu Distribusi
1. Gardu Portal
Gardu Portal adalah gardu listrik jenis terbuka (out-door) dengan memakai
kemudahan
22
2. Gardu Cantol
Gardu Cantol adalah tipe gardu distribusi jenis pasangan luar (outdoor)
terpasang jenis 3 phasa atau 1 phasa dengan tipe CSP (Completely Self
3. Gardu Beton
Gardu beton adalah gardu distribusi tipe pasangan dalam, karena pada
rancang dan dipasang pada lokasi sesuai dengan ukuran bangunan gardu.
keselamatan ketenagalistrikan
4. Gardu Kios
kompak, kios modular dan kios bertingkat. Gardu ini dibangun ditempat-tempat
5. Gardu Hubung
manuver pengendali beban listrik jika terjadi gangguan aliran listrik, program
pelayanan. Isi dari instalasi gardu hubung adalah rangkaian sakelar beban (Load
Break Switch – LBS), dan atau pemutus tenaga yang terhubung paralel.
2.2 Gangguan
perbaikan atau mengisolir bagian yang terganggu dengan bekerja pemutus daya
yang tak kurang dari 80 menit, misal gangguan listrik yang mengakibatkan
putusnya kawat.
kemungkinan sistem kembali pada keadaan normal misalnya oleh petir / burung.
secara otomatis oleh Recloser, bila pemutusan kurang dari 2 menit selebihnya
Hubung singkat satu kawat fasa ke tanah adalah gangguan karena adanya
hubungan satu kawat fasa ke tanah, baik secara langsung maupun melalui
perantara lain.
Hubung singkat satu fasa ke tanah adalah gangguan hubung singkat yang
terjadi karena flashover antara penghantar fasa dan tanah (tiang travers atau
kawat tanah pada SUTM). Gangguan ini bersifat temporer, tidak ada kerusakan
adalah isolasi udaranya, oleh karena itu tidak ada kerusakan yang permanen.
oleh relay pengamannya, peralatan atau saluran yang terganggu tersebut siap
gangguannya hampir selalu lebih kecil daripada arus hubung singkat tiga fasa.
Hubung singkat antar fasa yaitu gangguan karena adanya hubungan satu
kawat fasa dengan fasa yang lain secar langsung maupun dengan perantara
benda lain.
Hubung singkat dua fasa adalah gangguan hubung singkat yang terjadi
penghantar fasa yang lainnya sehingga terjadi arus lebih (over current).
26
Gangguan ini dapat diakibatkan oleh flashover dengan pohon- pohon yang
tertiup oleh angin. Jika terjadi gangguan hubung singkat dua fasa, arus hubung
singkatnya biasanya lebih kecil daripada arus hubung singkat tiga fasa. Adapun
fasa.
Pada sistem distribusi hal ini biasanya disebabkan oleh kesalahan pada
Gangguan ini biasanya disebabkan oleh surja hubung atau surja petir. Dari
ketiga jenis gangguan tersebut, gangguan yang lebih sering terjadi dan
berdampak sangat besar bagi sistem distribusi adalah gangguan hubung singkat.
5. Kawat putus
baik disebabkan karena tertimpa benda lain ataupun karena bahan dari
150 - 220 KV, sedangkan pada sistem diatas 380 Volt yang menjadi sebab
dari saluran transmisi maka clearance (jarak aman) menjadi berkurang sehingga
Dengan adanya retak pada isolator secara mekanis apabila ada petir yang
kelalaian manusia.
penyangga saluran.
Pada dasarnya suatu gangguan adalah suatu keadaan sistem yang tak
normal. Bila hubung singkat dibiarkan berlangsung agak lama pada suatu sistem
daya, banyak pengaruh-pengaruh yang tidak diinginkan dapat terjadi antara lain :
disebabkan arus yang besar, arus tak seimbang atau tegangan- tegangan
mengandung minyak isolasi sewaktu terjadi suatu hubung singkat dan yang
Proteksi sistem tenaga listrik adalah suatu alat untuk mengamankan sistem
tenaga listrik terhadap kondisi abnormal dari sistem itu sendiri. Kondisi abnormal
31
dapat berupa hubung singkat, tegangan lebih/ turun, frekuensi tidak stabil, beban
Pada dasarnya maksud dan tujuan dari proteksi adalah mencegah terjadinya
sehingga tidak timbul adanya bahaya hubung singkat antara penghantar tersebut
Sehingga tujuan dari proteksi itu sendiri dapat dijabarkan sebagai berikut :
32
mungkin.
d) Agar dapat memberi keandalan yang tinggi dan mutu yang baik kepada
konsumen.
Relay arus lebih adalah relay yang bekerja terhadap arus lebih, ia akan
Prinsip kerja OCR pada dasarnya adalah suatu alat yang mendeteksi
besaran arus yang melalui suatu jaringan dengan bantuan trafo arus. Harga atau
Relay yang bekerja seketika (tanpa waktu tunda), ketika arus yang mengalir
melebihi nilai settingnya, relay akan bekerja dalam waktu beberapa mili detik (10
Relay ini akan memberikan perintah pada PMT (pemutus tenaga) pada
saat terjadi gangguan hubung singkat dan besarnya arus gangguan melampaui
settingnya (Iset), dan jangka waktu kerja relay mulai pick up sampai kerja relay
Relay ini akan bekerja dengan waktu tunda yang tergantung dari
besarnya arus secara terbalik, makin besar arus makin kecil waktu tundanya.
berfungsi untuk mengamankan sistem dari arus lebih yang diakibatkan adanya
Alat ini menghitung jumlah operasi pemutusan yang dilakukan oleh perlindungan
35
back-up nya secara otomatis disisi hulu dan SSO ini membuka pada saat
Fuse cut out adalah suatu alat pemutus, dimana dengan meleburnya
bagian dari komponen yang telah dirancang khusus dan disesuaikan ukurannya
arus bila arus tersebut melebihi suatu nilai dalam waktu tertentu. Oleh karena
dirancang meleleh pada waktu tertentu pada nilai arus gangguan tertentu.
2.4.5. Grounding
peralatan dan manusia bila terjadinya gangguan tanah atau kebocoran arus
menggunakan arrester dan arcing horn. Arrester ini melindungi peralatan dengan
cara membatasi surja yang datang dan mengalirkannya ke tanah. Arcing horn
adalah alat pelindung yang paling sederhana. Saat ada gangguan petir, petir itu
yang akan menghindari adanya loncatan api, dari arcing horn tersebut petir akan
Pemutus tenaga listrik (PMT) adalah peralatan yang lazim terdapat pada
gardu induk tegangan tinggi. Peranan PMT ini sangat penting karena berfungsi
PMT (Pemutus Tenaga ) adalah suatu peralatan pemutus rangkaian listrik pada
suatu system.
A. Klasifikasi PMT
1. PMT minyak
tegangan 500 KV.Pada saat terjadi pemutusan kontak, busur api akan terjadi
dalam minyak,akibatnya minyak akan menguap dan timbul gelembung gas yang
menyelubungi busur api. Akibat panas dari busur api minyak mengalami
produksi ion. Oleh karena itu, pemadaman busur api tergantung pada
pemanjangan dan pendinginan busur api dan juga pada je nis gas hasil de
komposisi minyak.
bususr api padam, sehingga tidak menyebabkan kerusakan. PMT udara hembus
37
dapat digunakan untuk memutus arus sampai dengan 40 KA dan pada tangkaian
bertegangan 765 KV, PMT udara hembus dirancang untuk mengatasi kelemahan
PMT ,minyak, yaitu dengan membuat media isolator kontak dari bahan yang
pemisahan kontak dapat dilaksanakan dalam waktu yang sangat cepat. Saat
busur api timbul, udara tekanan tinggi dihembuskan ke busur api melalui nozle
pada kontak pemisah dan ionisasi media diantara kontak dipadamkan oleh
bermuatan dari sela kontak, udara ini juga berfungsiuntuk mencegah restriking
3. PMT vakum
PMT Vakum adalah PMT yang dilengkapi dengan penghisap busur api.
Prinsip kerjanya apabila terrjadi busur api, maka busur api akan terhisap oleh lata
vakum tersebut, sehingga busur api tidak menyebabkan kerusakan. PMT Vakum
suatu biik vakum. Untuk mencagah udara masuk ke dalam bilik , maka bilik ini
harus ditutup rapat dan kontak bergeraknya diikat ketat dengan perapat logam.
PMT dengan media isolasi Gas dapat digunakan untuk memutus arus
sampai 40 kA pada rangkaian bertegangan sampai 765 kV. Media gas yang
digunakan pada tipe ini adalah gas SF6 (Sulphur hexafluoride). Sifat gas SF6
murni adalah tidak berwarna, tidak berbau, tidak beracun dan tidak mudah
terbakar. Pada suhu diatas 150º C, gas SF6 mempunyai sifat tidak merusak
metal, plastik dan bermacam bahan yang umumnya digunakan dalam pemutus
38
tenaga tegangan tinggi. Sifat lain dari gas SF6 adalah mampu mengembalikan
kekuatan dielektrik dengan cepat, tidak terjadi karbon selama terjadi busur api
dan tidak menimbulkan bunyi pada saat pemutus tenaga menutup atau
membuka.
2.4.8. Recloser
adalah rangkaian listrik yang terdiri pemutus tenaga yang dilengkapi kotak kontrol
tegangan menengah dan pada peralatan ini recloser dapat dikendalikan cara
pelepasannya. Dari dalam kotak kontrol inilah pengaturan (setting) recloser dapat
ditentukan.
sistem dari arus lebih yang diakibatkan adanya gangguan hubung singkat. Cara
bekerjanya adalah untuk menutup balik dan membuka secara otomatis yang
dapat diatur selang waktunya, dimana pada sebuah gangguan temporer, recloser
tidak membuka tetap (lock out), kemudian recloser akan menutup kembali
setelah gangguan itu hilang. Apabila gangguan bersifat permanen, maka setelah
membuka atau menutup balik sebanyak setting yang telah ditentukan kemudian
pembatas, maupun pemutus beban yang sering digunakan pada sistem distribusi
tenaga listrik yang ditempatkan di jaringan yang dapat bekerja secara otomatis
dalam memutus beban yang dilengkapi dengan relai-relai proteksi secara OCR
39
(Over Current Relay) dan GFR (Ground Fault Relay) yang telah di setting sesuai
yang terjadi.
Recloser hampir sama dengan CB, dan digunakan juga untuk pengalokasi
dapat diklasifikasikan:
a) Fasa Tunggal
b) Fasa Tiga
a) Media minyak
cabang satu fasa dari saluran cabang satu fasa dari saluran utama tiga fasa.
Dapat juga dipakai saluran tiga fasa, dimana beban yang terbanyak adalah
beban satu fasa, sehingga apabila terjadi gangguan menetap fasa tanah, maka
40
hanya recloser pada fasa yang terganggu saja yang akan terus terbuka (lock
out), sedang pada fasa yang sehat akan dapat menyalurkan saluran tenaga
Keterangan gambar :
Keadaan untuk menghindari beban tiga fasa bekerja pada satu fasa. Dan
umumnya recloser dengan tiga fasa digunakan pada gardu induk atau pada
Cara kerja seperti ini susunannya terdiri dari tiga unit recloser satu fasa
yang ditempatkan dalam satu tangki, dan secara mekanis ketiganya dikopel
untuk keadaan mengunci saja, sedangkan untuk membuka dan menutup kembali
ketiga recloser itu bekerja pada fasanya masing- masing. Misalnya, jika salah
satu fasa mengalami gangguan, maka recloser pada fasa itu saja bekerja sesuai
dengan urutan kerjanya untuk melakukan operasi buka tutup sampai waktu
kerjanya mengunci.
42
Umumnya recloser dengan sistem kerja seperti ini digunakan pada jaringan
distribusi tiga fasa. Untuk gangguan yang bersifat temporer maupun yang
menutup kembali serta mengunci secara serentak. Dan biasanya recloser tiga
gangguan fasa ke tanah. Berikut recloser tiga fasa berbentuk seperti pada
gambar
dideteksi melalui kumpuran kerja (trip coil) yang dihubungkan seri dengan beban.
Bila arus yang mengalir melewati kumparan kerja yang melebihi arus kerja
Kerja dan waktu yang dilakukan dengan pemompaan minyak secara terpisah
(kabinet) yang terpisah dari recloser. Pada pengaturan elektronik ini, karakteristik
waktu-arus dapat diatur dengan mengubah tingkat arus kerja kumparan serinya
dan urutan kerja dari recloser tanpa harus melepas recloser dari rangkaiannya
2.5 SCADA
S : Supervisory- Pengawasan
C : Control- Pengendalian
Dalam terminologi kontrol, supervisory control sering mengacu pada kontrol yang
Suatu sistem SCADA terdiri dari sejumlah RTU (Remote Terminal Unit),
RTU juga dapat menerima dan melaksanakan perintah untuk merubah status
tujuan tertentu yaitu mengendalikan atau mengatur suatu sistem. terbagi menjadi
pengontrolan yang dilakukan oleh peralatan yang bekerja secara otomatis dan