Anda di halaman 1dari 1

BERKACA PADA DIRI SENDIRI { opiniku }

Sukarame, 08 Maret 2011

Sesungguhnya apa yang diinginkan oleh orang lain dari diri kita ini, banyak kritikan dan saran yang datang pada diri kita sendiri dari orang lain. Sehingga, hal tersebut membuat kita berusaha mengintrospeksi diri yang menurut orang lain kita sebaiknya begini, dan begitu serta jangan begini dan jangan begitu. Aku memiliki kata bijak yang pas untuk diriku sendiri yang berhubungan dengan itu. Kata bijaknya begini " JIKA AKU INI ADALAH ORANG LAIN, MAKA MAUKAH ORANG LAIN INI BERSAHABAT DAN BERTEMAN DENGAN AKU ". Wah, sedikit rumit ya bahasa yang digunakan pada kalimat tersebut. Coba sahabat inspirasikoe menjawabnya dalam hati, mau atau tidak. waduch, sepertinya sedikit ragu untuk menjawabnya. Itulah gambaran diri kita sendiri, untuk mengetahui seberapa jauh kita bersahabat dan berteman dengan diri kita sendiri dan orang lain. Bila kita berkaca pada diri kita sendiri pasti kita tahu apa kekurangan dan kelebihan kita dan kita tahu juga caranya untuk menutupi kekurangan diri ini. Yang semua kita ketahui bahwa tidak ada gading yang tak retak dan tak ada pula manusia yang sempurna. Belajar berkaca pada diri sendiri, karena bila kita ambil hikmah dari filosofi cermin atau kaca, maka cermin atau kaca tersebut adalah sebuah benda atau sesuatu yang sangat jujur dengan hasil yang nampak padanya tidak dikurangi apa lagi dilebih-lebihkan. Jadi, sahabat inspirasikoe sering-seringlah kita berkaca pada diri sendiri agar kita mampu dengan mudah bergabung dengan sahabat, teman, rekan kerja dan lain-lain. Tanpa hujatan, tanpa sindiran dan tanpa perselisihan. Oeh karena itu, kita dapat belajar dari tanaman padi, semakin berisi maka ia akan semakin merunduk dan seperti pohon yang menjulang semakin tinggi maka akan semakin deras juga angin yang menerpanya. Serta seperti pohon nyiur yang dapat tumbuh dan berkembang dimana saja yang memberikan manfaat bagi orang lain.

Anda mungkin juga menyukai