Anda di halaman 1dari 3

Apa itu Gelombang Otak?

Otak Anda terdiri dari milyaran sel otak yang disebut neuron. Setiap neuron saling berkomunikasi
(menjalin hubungan) dengan memancarkan gelombang listrik. Gelombang listrik yang dikeluarkan oleh
neuron dalam otak inilah yang disebut "gelombang otak" atau brainwave. Jadi yang disebut gelombang
otak adalah "arus listrik" yang dikeluarkan oleh otak. Apabila otak tidak lagi mengeluarkan gelombang
otak, maka kita tahu bahwa otak tersebut sudah mati.

Gelombang otak bisa diukur dengan peralatan Electroencephalograph (EEG). Diketahui bahwa frekuensi
gelombang otak yang dihasilkan oleh neuron bervariasi antara 0-30 Hz dan digolongkan menjadi
gelombang delta, theta, alpha dan beta. Setiap gelombang punya karakteristik yang berbeda-beda serta
menandakan kondisi mental seseorang.

Karakteristik empat jenis gelombang otak. Gelombang Beta: Waspada, Konsentrasi.

Kondisi gelombang otak Beta (13-30 Hz) menjaga pikiran kita tetap tajam dan terfokus. Dalam kondisi
Beta, otak Anda akan mudah melakukan analisis dan penyusunan informasi, membuat koneksi, dan
menghasilkan solusi-solusi serta ide-ide baru. Beta sangat bermanfaat untuk produktivitas kerja, belajar
untuk ujian, persiapan presentasi, atau aktivitas lain yang membutuhkan konsentrasi dan kewaspadaan
tinggi.

Gelombang Alpha: Kreativitas, Relaksasi, Visualisasi

Gelombang otak Alpha (8-13 Hz) sangat kontras dibandingkan dengan kondisi Beta. Kondisi relaks
mendorong aliran energi kreativitas dan perasaan segar, sehat. Kondisi gelombang otak Alpha ideal
untuk perenungan, memecahkan masalah, dan visualisasi, bertindak sebagai gerbang kreativitas kita.

Gelombang Theta: Relaksasi mendalam, Meditasi, Peningkatan Memori

Lebih lambat dari Beta, kondisi gelombang otak Theta (4-8 Hz) muncul saat kita bermimpi pada tidur
ringan. Atau juga sering dinamakan sebagai mengalami mimpi secara sadar. Frekuensi Theta ini
dihubungkan dengan pelepasan stress dan pengingatan kembali memori yang telah lama. Kondisi
“senjakala” (twilight) dapat digunakan untuk menuju meditasi yang lebih dalam, menghasilkan
peningkatan kesehatan secara keseluruhan, kebutuhan kurang tidur, meningkatkan kreativitas dan
pembelajaran.

Gelombang Delta: Penyembuhan, Tidur Sangat Nyenyak.

Kondisi Delta (0.5-4 Hz), saat gelombang otak semakin melambat, sering dihubungkan dengan kondisi
tidur yang sangat dalam. Beberapa frekuensi dalam jangkauan Delta ini diiringi dengan pelepasan
hormon pertumbuhan manusia (Human Growth Hormone), yang bermanfaat dalam penyembuhan.
Kondisi Delta, jika dihasilkan dalam kondisi terjaga, akan menyediakan peluang untuk mengakses
aktivitas bawah sadar, mendorong alirannya ke pikiran sadar. Kondisi Delta juga sering dihubungkan
dengan manusia- manusia yang memiliki perasaan kuat terhadap empati dan intuisi.

Pandangan keliru yang selama ini ada dalam benak banyak orang adalah otak hanya menghasilkan satu
jenis gelombang pada suatu saat. Saat kita aktif berpikir kita berada pada gelombang beta. Kalau kita
rileks kita berada di alfa. Kalau sedang melamun, kita di theta. Dan, kalau tidur lelap kita berada di delta.
Pandangan itu salah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada suatu saat, pada umumnya, otak kita
menghasilkan empat jenis gelombang secara bersamaan, namun dengan kadar yang berbeda. Misalnya
dalam kondisi tidur, otak kita lebih banyak memproduksi gelombang delta, tapi tetap memproduksi
theta, alpha dan beta walaupun kadarnya sedikit.

Setiap orang punya pola gelombang otak yang unik dan selalu konsisten. Keunikan itu tampak pada
komposisi jenis gelombang pada saat tertentu. Komposisi gelombang otak itu menentukan tingkat
kesadaran seseorang. Meditasi adalah salah satu cara paling kuno untuk mengatur pola gelombang otak.
Sedangkan bagi masyarakat modern yang sibuk, teknologi Brainwave Entrainment menjadi salah satu
cara favorit untuk mengatur pola gelombang otak agar sesuai dengan kebutuhan.

Sebenarnya, selain 4 jenis gelombang yang kami sebutkan diatas (Delta, Theta, Alpha dan Beta) masih
ada gelombang otak yang lebih tinggi yaitu Gamma dengan frekuensi 40-99 Hz, HyperGamma dengan
frekuensi tepat 100 Hz dan gelombang Lambda dengan frekuensi tepat 200 Hz. Menurut Dr. Jeffrey. D.
Thompson, dari Center for Acoustic Research, gelombang HyperGamma dan Lambda berhubungan
dengan kemampuan supranatural, metafisika atau paranormal.

Sedangkan Gelombang Gamma terjadi ketika seseorang mengalami aktifitas mental yang sangat tinggi,
misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat
panik, ketakutan, terburu-buru karena dikejar deadline pekerjaan atau keadaan lain yang sangat
menegangkan bagi orang tersebut.

Apa Itu Brainwave Entrainment?

Pola gelombang otak Anda menentukan keadaan mental Anda. Apakah Anda sedang bersemangat,
berenergi, produktif, kreatif, bergembira atau sedang malas, sedih, stress, cemas, susah konsentrasi atau
depresi, semua

itu dipengaruhi oleh pola gelombang otak yang dikeluarkan oleh sel-sel saraf di otak Anda.

Gelombang otak menentukan keadaan pikiran Anda. Brainwave entrainment merupakan sebuah cara
untuk mengatur pola gelombang otak Anda sesuai kebutuhan, agar anda mendapatkan kondisi pikiran
sesuai yang Anda inginkan.

Dalam bahasa Inggris, Brainwave Entrainment dikenal juga dengan nama brainwave synchronization dan
brainwave stimulation. Di Indonesia Brainwave Entrainment dikenal dengan nama Terapi Gelombang
Otak, Stimulasi Gelombang Otak atau Sinkronisasi Gelombang Otak. Untuk tujuan penulisan artikel ini,
kami menyebutnya Brainwave Entrainment karena istilah ini lebih universal.

Brainwave Entrainment bisa didefinisikan sebagai suatu usaha merangsang otak agar menghasilkan
gelombang otak dengan pola/frekuensi tertentu sesuai kebutuhan. Cara perangsangannya bisa dengan
gelombang suara atau kilatan cahaya. Dari dua cara tersebut, yang paling populer adalah perangsangan
gelombang suara karena dinilai lebih efektif, lebih murah dan mudah digunakan.

Fenomena "entrainment" pertama kali ditemukan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Belanda
bernama Christian Huygens. Dia punya sebuah ruangan yang berisi beberapa jam bandul (jam kuno yang
ada bandul sebagai penggerak). Dia mengamati, waktu demi waktu gerakan bandul menjadi selaras
antara satu jam dengan jam lainnya. Padahal pada awalnya gerakan bandul jam tersebut tidak selaras.

Christian Huygens mengulang percobaannya beberapa kali. Dia mulai dengan menggerakkan bandul jam
secara berbeda-beda dan hasilnya selalu sama, yaitu: setelah beberapa saat semua bandul jam
tersinkronisasi dengan sendirinya. Huygens kemudian menyebut keadaan ini dengan istilah
"entrainment". Sedangkan untuk Brainwave Entrainment sendiri baru muncul sejak tahun 1839. Diawali
sejak Heinrich Wilhelm Dove menemukan Binaural Beats.

Dalam dunia teknologi pikiran dikenal dengan "frequency following response" yang merupakan
fenomena alami yang dimiliki otak manusia. Frequency Following Response adalah sebuah keadaan
dimana otak cenderung menyesuaikan frekuensinya dengan frekuensi rangsangan suara atau cahaya
yang diterima otak melalui telinga atau mata.

Sebagai penutup artikel ini, kami ingin Anda paham satu hal. Bahwa setiap frekuensi gelombang punya
efek tersendiri terhadap tubuh dan pikiran Anda. Misalnya gelombang otak dengan frekuensi 6Hz dan
7,83Hz sama-sama

termasuk kategori gelombang theta. Namun keduanya punya pengaruh yang sangat berbeda terhadap
otak.

Dalam dunia Brainwave Entrainment, kita juga mengenal istilah Brainwave Pattern atau Pola Gelombang
Otak. Pola gelombang otak adalah sebuah komposisi dari berbagai frekuensi gelombang otak yang
terjadi pada otak seseorang. Pola gelombang otak menentukan kondisi mental seseorang. Ada pola
gelombang otak untuk tidur, ada pola gelombang otak untuk mimpi, ada pola gelombang otak untuk
semangat serta gembira, tapi ada juga pola gelombang otak penderita ADHD, depresi, OCD dan
sebagainya. Semua itu bisa diukur dan diamati dengan peralatan EEG seperti gambar dibawah.

Anda mungkin juga menyukai