Anda di halaman 1dari 1

Assalamualaikum, wr,wb

Selamat Malam,

Yth. Tutor Ainal Fitri, S.I.Kom., M.I.Kom.

Menurut pendapat Saudara mengapa dalam memahami dirinya sendiri seseorang juga butuh dipahami
oleh orang lain??

Izin Menanggapi,

Kunci proses komunikasi adalah memahami diri sendiri dan juga orang lain hal ini menjadi dasar manusia
sebagai makhluk sosial, jika kita sendiri ingin mengetahui tentang orang lain maka kita akan mengetahui
tentang diri kita,namun jika kita dapat mengetahui diri kita maka kita akan belajar bagaimana orang lain
memengaruhi kita. Untuk memahami diri nya sendiri seseorang butuh dipahami oleh orang lain. Agar
kita bisa dipahami oleh orang lain, maka kita juga butuh untuk memahami orang lain tersebut,
Tantangan dalam menjalin hubungan antar manusia salah satunya adalah perasaan. Rasa egois yang
tinggi biasanya berbanding lurus dengan pikiran yang sempit dan keras kepala. Dalam proses memahami
manusia, seringkali amarah dan rasa ingin menyanggah muncul akibat dari keegoisan diri. Memahami
manusia adalah proses menahan diri dari sesuatu yang terkadang tidak kita setujui. Kerap kali kita selalu
ingin menyanggah, mendebat, dan menilai orang lain sesuai standar pribadi kita. Kita sudah tidak berada
dalam fase memahami lagi apabila sudah mulai menyanggah , mendebat, dan menilai. Memahami
manusia menuntut telinga yang dibuka lebar-lebar, dan mulut yang dikunci rapat-rapat. Itu artinya kita
memaksimalkan pemahaman dengan mengumpulkan komposisi dari pribadi dan masa lalunya. Itupun
apabila kita berniat untuk benar-benar memahami mereka.
Sulit bagi individu untuk memaknai suatu hal secara tepat, karena bermakna/tidaknya dan ada/tidaknya
makna hidup bergantung pada diri kita. Suatu peristiwa yang sama dapat dimaknai secara benar,
dimaknai secara salah, dan bahkan tidak bermakna di mata masing-masing individu.
Contoh:
Saya dan teman saya sedang bertukar cerita. Pada giliran saya bercerita saya mengatakan bahwa saya
selalu dimintai tolong oleh orang lain dan saya berpikir mungkin mereka menganggap bahwa saya pintar
maka saya selalu membantunya. Dan teman saya mengatakan bahwa sikap saya tersebut terlalu polos
(naif) sehingga akan mudah dimanfaatkan oleh orang lain. Dari pernyataan teman saya, saya baru
menyadari bahwa perilaku saya tidak sepenuhnya benar. Jika saya menutup diri dari teman saya maka
saya akan terus dimanfaatkan oleh orang lain.
Maka memahami diri sendiri dan orang lain dapat dilakukan dengan memaknai kehidupan dan dilatih
melalui perenungan yang mendalam, tentang cinta kasih, kemanusiaan, dan dunia yang fana.

Demikian jawaban diskusi saya, dimohon koreksinya, terimakasih.

Arief Maulana Abdullah


NIM : 042045316

Anda mungkin juga menyukai