Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS EFISIENSI ENERGI SOLAR PANEL PADA BANGUNAN PEMERINTAH

DI KOTA BANDA ACEH


Muhammad Faris (2204204010023), Raedy Noer (2204204010018)
Dosen Pengampu Dr. Irin Caisarina, ST, M.Si. NIP. 197605182005012002

Program Studi Magister Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala


Email: faris2197@gmail.com, raedynoer@gmail.com
____________________________________________________________________________________

ABSTRAK
Kota Banda Aceh sebagai ibukota Provinsi Aceh, telah mengalami pertumbuhan yang
pesat. Kenaikan penduduk yang sedemikian besar juga diikuti dengan pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan rumah akan meningkatkan konsumsi energi listrik di Kota Banda Aceh. Kota Banda
Aceh telah berpartisipasi dalam program kota hijau sejak tahun 2012 dengan tujuan menjadikan
Kota Banda Aceh sebagai kota yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan energi secara efektif
dan efisien. Namun pada kenyataannya masih terdapat beberapa permasalahan. Salah satu upaya
yang telah dilakukan oleh pemerintah kota banda aceh dalam menerapkan konsep kota hijau, lebih
tepatnya dalam atribut green energy (energi hijau) adalah memanfaatkan energi matahari (tenaga
surya) menjadi tenaga listrik alternatif menggunakan solar panel. Solar panel ini sudah dipasang
di beberapa bangunan pemerintah. Energi hijau adalah energi yang dihasilkan dari sumber yang
ramah lingkungan atau hampir tidak berdampak negatif terhadap ekosistem lingkungan. Tujuan
kajian ini adalah menganalisis dampak efisiensi energi menggunakan solar panel pada bangunan
pemerintah yang ada di Kota Banda Aceh. Diharapkan kajian ini dapat menjadi data pendukung
dalam perencanaan Kota Banda Aceh menjadi kota yang berkelanjutan.
Kata kunci: Kota Banda Aceh; Energi hijau; Konsumsi listri
PENDAHULUAN tahun 2012 kemudian dilanjutkan Green City
Initiatives ditahun 2014 dengan tujuan
Kota Banda Aceh sebagai ibukota
menjadikan Kota Banda Aceh sebagai kota
Provinsi Aceh, telah mengalami
yang ramah lingkungan dengan
pertumbuhan yang pesat. Penduduk Kota
memanfaatkan energi secara efektif dan
Banda Aceh pada tahun 2006 berjumlah
efisien. Namun pada kenyataannya masih
178.380 jiwa terus bertambah hingga pada
terdapat beberapa permasalahan seperti
tahun 2021 mencapai 255.029 jiwa (BPS,
belum adanya transportasi umum yang
2022). Kenaikan penduduk yang sedemikian
memadai, kurangnya bangunan dengan
besar juga diikuti dengan pertumbuhan
konsep berkelanjutan, masih banyaknya
ekonomi dan pembangunan rumah akan
penggunaan bahan bakar fosil dan polusi.
meningkatkan konsumsi energi listrik di Kota
Banda Aceh. Salah satu upaya yang telah dilakukan
oleh pemerintah kota banda aceh dalam
Kota Banda Aceh telah berpartisipasi
menerapkan konsep kota hijau, lebih tepatnya
dalam program kota hijau sejak tahun 2012,
dalam atribut green energy (energi hijau)
dimulai dengan dokumen Masterplan RTH di
adalah memanfaatkan energi matahari pemanfaatan sumber energi terbarukan untuk
(tenaga surya) menjadi tenaga listrik penyediaan tenaga listrik (DLHK3, 2020).
alternatif menggunakan solar panel. Solar
Untuk tenaga surya, Kota Banda
panel ini sudah dipasang di beberapa
Aceh yang terletak di daerah tropis ini
bangunan pemerintah. Energi hijau adalah
memiliki suatu keunggulan cukup besar yaitu
energi yang dihasilkan dari sumber yang
adanya pasokan sinar matahari yang
ramah lingkungan atau hampir tidak
berkesinambungan sepanjang tahun. Secara
berdampak negatif terhadap ekosistem
umum, besarnya potensi surya di Indonesia
lingkungan. Tujuan kajian ini adalah
yaitu sebesar 4,8 killowatt hour (kwh) per
menganalisis dampak efisiensi energi
meter persegi per harinya, yang berarti
menggunakan solar panel pada bangunan
merupakan salah satu potensi yang sangat
pemerintah yang ada di Kota Banda Aceh.
menjanjikan pada masa yang akan datang.
Penggunaan solar panel ini sangat
METODE membantu mengurangi beban dari
penggunaan listrik setiap hari dan dapat
Metode yang digunakan dalam kajian ini
menekan pengeluaran biaya listrik setiap
adalah kualitatif deskriptif. Menurut
Sugiyono (2009), metode penelitian kualitatif bulannya. Kemudian, untuk tahun 2018
merupakan cara untuk mengamati, hingga 2022 dalam Rencana Pembangunan
menganalisis, dan mendeskripsikan, sebuah Jangka Menengah Daerah (RPJMD),
fenomena, masalah, peristiwa, persepsi, dan pemerintah Kota Banda Aceh berupaya untuk
lain-lain. Adapun data kajian pustaka menambah energi terbarukan (Renewable
bersumber dari dokumen resmi pemerintah, Energy) melalui solar panel disemua
laporan penelitian, artikel jurnal dan sumber- perkantoran serta fasilitas umum yang ada
sumber lain dari berbagai media terpercaya. dan ditargetkan sebanyak 7 kWp setiap
tahunnya. Pada Gedung Pool kendaraan
DLHK3 Banda Aceh terdapat 30 unit panel
HASIL DAN PEMBAHASAN yang telah terpasang dengan keseluruhan
Dari hasil kajian diketahui bahwa daya yang terpasang sebesar 6,6 kWp.
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi Dengan demikian, pemasangan 30 unit panel
listrik adalah pertumbuhan penduduk dan tersebut dapat diperkirakan secara
pertumbuhan ekonomi (Nugraha dkk., 2020). keseluruhan menghemat daya sebesar 950,4
Untuk mengurangi penggunaan energi listrik kWh atau dapat menghemat rekening listrik
secara berlebih Pemerintah Kota (Pemko) yang ditimbulkan perbulannya berkisar
Banda Aceh berupaya memanfaatkan sebesar Rp.1.425.600.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
yang mengandalkan potensi energi surya. Hal
tersebut merupakan solusi yang tepat dalam
mengatasi permasalahan kurangnya daya
pasok listrik di Kota Banda Aceh dan
menunjang amanat Undang-undang RI No.
30 Tahun 2007 tentang energi dan Permen
ESDM No.53 tahun 2018 tentang
Gambar 1.1 Kondisi solar panel yang telah terpasang serapan pasar dari kapasitas produksi
di atap gedung kantor pool kendaraan DLHK3 Banda
nasional masih minim.
Aceh dengan total keseluruhan daya terpasang sebesar
6,6 kWp. Sumber: Dokumen DLHK3.

Dari data yang dikumpulkan, dapat KESIMPULAN


diperkirakan apabila target pemasangan pada
Dari data yang ditemukan dapat
gedung DLHK3 dan bangunan pemerintah
disimpulkan, pertumbuhan penduduk dan
lainnya, dari 30 unit solar panel menjadi 3000
pertumbuhan ekonomi mempengaruhi
unit solar panel maka dengan keseluruhan
tingkat konsumsi listrik di Kota Banda Aceh.
daya terpasang sebesar 660kWp, dengan
untuk mengurangi penggunaan energi listrik
demikian dapat menghemat daya sebesar
secara berlebih Pemerintah Kota (Pemko)
95.040 kWh atau menghemat anggaran biaya
Banda Aceh berupaya memanfaatkan
listrik sebesar Rp.142.560.000. Jumlah
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
angka besar ini tentu bisa dialokasikan untuk
yang mengandalkan potensi energi surya. Hal
keperluan lainnya.
tersebut juga merupakan solusi yang tepat
Indonesia menargetkan 90% Tingkat dalam mengatasi permasalahan kurangnya
Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Panel daya pasok listrik di Kota Banda Aceh.
Surya pada 2025. Kini Indonesia memiliki
Penggunaan solar panel ini sangat
panel surya terbesar di Asia Tenggara pada
membantu mengurangi beban dari
peresmian operasional panel surya atap
penggunaan listrik setiap hari dan dapat
seluas 72.000 m2 dan berkapasitas 7,13
menekan pengeluaran biaya listrik setiap
MegaWatt pada tahun 2020. Untuk mencapai
bulannya. Diperkirakan apabila target
target 90% TKDN panel surya pada 2025,
pemasangan pada gedung DLHK3 dan juga
pemerintah mengeluarakan sejumlah
bangunan pemerintah lainnya, dari 30 unit
peraturan Kementerian Perindustrian Nomor
solar panel menjadi 3000 unit solar panel
4 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata
maka dengan keseluruhan daya terpasang
Cara Peningkatan TKDN untuk pembangkit
sebesar 660kWp, dengan demikian dapat
listrik tenaga surya yang diterbitkan demi
menghemat daya sebesar 95.040 kWh atau
menunjang peningkatan TKDN (SolarKita,
menghemat anggaran biaya listrik sebesar
2021).
Rp.142.560.000. Jumlah angka besar ini
Khusus untuk Pembangkit Listrik tentu bisa dialokasikan untuk keperluan
Tenaga Surya (PLTS), Peraturan lainya. Kota Banda Aceh sudah mendukung
Kementerian Perindustrian No 5 Tahun 2017 progress Indonesia dalam menuju target 90%
menggantikan Peraturan Kemenperin No 54 Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)
tahun 2012 mengenai Pedoman Penggunaan Panel Surya pada 2025.
Produk Dalam Negeri untuk Pembangunan
Infrastruktur Ketenaga listrikan. Potensi
energi surya di Indonesia per tahun mencapai
532,6 GWp. Sedangkan kapasitas produksi
nasional yang terpasang saat ini hanya 515
MWp. Kondisi ini menjadi menggambarkan
REFERENSI PEMKO Banda Aceh. (2017). Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah
BAPPEDA. (2014). Inisiasi Kota Hijau (RPJMD) Kota Banda Aceh 2017-2022.
Banda Aceh 2034. BAPPEDA Banda Pemerinah Kota Banda Aceh, Banda
Aceh, Banda Aceh. Aceh.
Badan Pusat Statistik. (2022). Kota Banda Peraturan Menteri. Peraturan Menteri
Aceh Dalam Angka 2022. BPS, Banda Perindustrian Republik Indonesia Nomor
Aceh. 4 Tahun 2017 Tentang Ketentuan dan
Tata Cara Penilaian Tingkat Komponen
DLHK3. (2020). Solar Panel Jadi Solusi
Dalam Negeri Untuk Pembangkit Listrik
Hemat Energi di Bumi Nanggroe.
Tenaga Surya.
https://dlhk3.bandaacehkota.go.id/2020/0
1/29/solar-panel-jadi-solusi-hemat- Peraturan Menteri. Peraturan Menteri
energi-di-bumi-nanggroe/ Perindustrian Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas
Nugraha, Yoga Tri., Zambak, M. Fitra.,
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor
Hasibuan, Arnawan. (2020). Perkiraan
54 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Konsumsi Energi Listrik di Aceh Pada
Penggunaan Produk Dalam Negeri Untuk
Tahun 2028 Menggunakan Metode
Pembangunan Infrastruktur
Adaptive Neuro Fuzzy Inference Systeem.
Ketenagalistrikan.
Journal of Computer Engineering System
and Science Vol. 5. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Noer, R., Fuady, M., Ridwan, N. (2021).
Evaluasi Implementasi Konsep Kota SolarKita. (2021). Target 90% TKDN Panel
Hijau di Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Surya pada 2025, Bagaimana Cara
Mahasiswa Arsitektur Dan Perencanaan Mencapainya?.
Volume 5. https://kumparan.com/solar-kita/target-
90-tkdn-panel-surya-pada-2025-
P2KH Kota Banda Aceh (2012). Masterplan
bagaimana-cara-mencapainya-
Ruang Terbuka Hijau Kota Banda Aceh.
1wrGaWEiQve/full
P2KH. (2017). Panduan Penyelenggaraan
Program Pengembangan Kota Hijau.
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, Jakarta.

PEMKO Banda Aceh. (2009). Rencana Tata


Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banda Aceh
2009-2029. Pemerintah Kota Banda Aceh,
Banda Aceh.

PEMKO Banda Aceh. (2017). Rencana Tata


Ruang Wilayah (RTRW) Revisi Kota
Banda Aceh 2009-2029. Pemerinah Kota
Banda Aceh, Banda Aceh.

Anda mungkin juga menyukai