ABSTRAK
Kota Banda Aceh sebagai ibukota Provinsi Aceh, telah mengalami pertumbuhan yang
pesat. Kenaikan penduduk yang sedemikian besar juga diikuti dengan pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan rumah akan meningkatkan konsumsi energi listrik di Kota Banda Aceh. Kota Banda
Aceh telah berpartisipasi dalam program kota hijau sejak tahun 2012 dengan tujuan menjadikan
Kota Banda Aceh sebagai kota yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan energi secara efektif
dan efisien. Namun pada kenyataannya masih terdapat beberapa permasalahan. Salah satu upaya
yang telah dilakukan oleh pemerintah kota banda aceh dalam menerapkan konsep kota hijau, lebih
tepatnya dalam atribut green energy (energi hijau) adalah memanfaatkan energi matahari (tenaga
surya) menjadi tenaga listrik alternatif menggunakan solar panel. Solar panel ini sudah dipasang
di beberapa bangunan pemerintah. Energi hijau adalah energi yang dihasilkan dari sumber yang
ramah lingkungan atau hampir tidak berdampak negatif terhadap ekosistem lingkungan. Tujuan
kajian ini adalah menganalisis dampak efisiensi energi menggunakan solar panel pada bangunan
pemerintah yang ada di Kota Banda Aceh. Diharapkan kajian ini dapat menjadi data pendukung
dalam perencanaan Kota Banda Aceh menjadi kota yang berkelanjutan.
Kata kunci: Kota Banda Aceh; Energi hijau; Konsumsi listri
PENDAHULUAN tahun 2012 kemudian dilanjutkan Green City
Initiatives ditahun 2014 dengan tujuan
Kota Banda Aceh sebagai ibukota
menjadikan Kota Banda Aceh sebagai kota
Provinsi Aceh, telah mengalami
yang ramah lingkungan dengan
pertumbuhan yang pesat. Penduduk Kota
memanfaatkan energi secara efektif dan
Banda Aceh pada tahun 2006 berjumlah
efisien. Namun pada kenyataannya masih
178.380 jiwa terus bertambah hingga pada
terdapat beberapa permasalahan seperti
tahun 2021 mencapai 255.029 jiwa (BPS,
belum adanya transportasi umum yang
2022). Kenaikan penduduk yang sedemikian
memadai, kurangnya bangunan dengan
besar juga diikuti dengan pertumbuhan
konsep berkelanjutan, masih banyaknya
ekonomi dan pembangunan rumah akan
penggunaan bahan bakar fosil dan polusi.
meningkatkan konsumsi energi listrik di Kota
Banda Aceh. Salah satu upaya yang telah dilakukan
oleh pemerintah kota banda aceh dalam
Kota Banda Aceh telah berpartisipasi
menerapkan konsep kota hijau, lebih tepatnya
dalam program kota hijau sejak tahun 2012,
dalam atribut green energy (energi hijau)
dimulai dengan dokumen Masterplan RTH di
adalah memanfaatkan energi matahari pemanfaatan sumber energi terbarukan untuk
(tenaga surya) menjadi tenaga listrik penyediaan tenaga listrik (DLHK3, 2020).
alternatif menggunakan solar panel. Solar
Untuk tenaga surya, Kota Banda
panel ini sudah dipasang di beberapa
Aceh yang terletak di daerah tropis ini
bangunan pemerintah. Energi hijau adalah
memiliki suatu keunggulan cukup besar yaitu
energi yang dihasilkan dari sumber yang
adanya pasokan sinar matahari yang
ramah lingkungan atau hampir tidak
berkesinambungan sepanjang tahun. Secara
berdampak negatif terhadap ekosistem
umum, besarnya potensi surya di Indonesia
lingkungan. Tujuan kajian ini adalah
yaitu sebesar 4,8 killowatt hour (kwh) per
menganalisis dampak efisiensi energi
meter persegi per harinya, yang berarti
menggunakan solar panel pada bangunan
merupakan salah satu potensi yang sangat
pemerintah yang ada di Kota Banda Aceh.
menjanjikan pada masa yang akan datang.
Penggunaan solar panel ini sangat
METODE membantu mengurangi beban dari
penggunaan listrik setiap hari dan dapat
Metode yang digunakan dalam kajian ini
menekan pengeluaran biaya listrik setiap
adalah kualitatif deskriptif. Menurut
Sugiyono (2009), metode penelitian kualitatif bulannya. Kemudian, untuk tahun 2018
merupakan cara untuk mengamati, hingga 2022 dalam Rencana Pembangunan
menganalisis, dan mendeskripsikan, sebuah Jangka Menengah Daerah (RPJMD),
fenomena, masalah, peristiwa, persepsi, dan pemerintah Kota Banda Aceh berupaya untuk
lain-lain. Adapun data kajian pustaka menambah energi terbarukan (Renewable
bersumber dari dokumen resmi pemerintah, Energy) melalui solar panel disemua
laporan penelitian, artikel jurnal dan sumber- perkantoran serta fasilitas umum yang ada
sumber lain dari berbagai media terpercaya. dan ditargetkan sebanyak 7 kWp setiap
tahunnya. Pada Gedung Pool kendaraan
DLHK3 Banda Aceh terdapat 30 unit panel
HASIL DAN PEMBAHASAN yang telah terpasang dengan keseluruhan
Dari hasil kajian diketahui bahwa daya yang terpasang sebesar 6,6 kWp.
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi Dengan demikian, pemasangan 30 unit panel
listrik adalah pertumbuhan penduduk dan tersebut dapat diperkirakan secara
pertumbuhan ekonomi (Nugraha dkk., 2020). keseluruhan menghemat daya sebesar 950,4
Untuk mengurangi penggunaan energi listrik kWh atau dapat menghemat rekening listrik
secara berlebih Pemerintah Kota (Pemko) yang ditimbulkan perbulannya berkisar
Banda Aceh berupaya memanfaatkan sebesar Rp.1.425.600.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
yang mengandalkan potensi energi surya. Hal
tersebut merupakan solusi yang tepat dalam
mengatasi permasalahan kurangnya daya
pasok listrik di Kota Banda Aceh dan
menunjang amanat Undang-undang RI No.
30 Tahun 2007 tentang energi dan Permen
ESDM No.53 tahun 2018 tentang
Gambar 1.1 Kondisi solar panel yang telah terpasang serapan pasar dari kapasitas produksi
di atap gedung kantor pool kendaraan DLHK3 Banda
nasional masih minim.
Aceh dengan total keseluruhan daya terpasang sebesar
6,6 kWp. Sumber: Dokumen DLHK3.