Anda di halaman 1dari 60

ENERGY TRANSITIONS

Prioritas Nasional, Major Project, Janji


Automatic Adjustment TA 2023
Presiden dan Proyek Strategis Nasional
Bahan Biro Perencanaan KESDM
Rapat Evaluasi Kinerja 2022 dan Rencana Kerja 2023-2024

Jakarta, 30 Desember 2022

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |


DAFTAR 01 Prioritas Nasional dan Major Project 3
ISI

02 Janji Presiden 7

03 Proyek Strategis Nasional 12

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 2


1. Prioritas Nasional dan Major Project

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |


7 Agenda Pembangunan Nasional RPJMN 2020-2024

PN 1 07
PN 7
Memperkuat Stabilitas Polhuhankam
Memperkuat Ketahanan Ekonomi
dan Transformasi Pelayanan Publik
untuk Pertumbuhan Berkualitas dan
Berkeadilan
01 06
PN 6
Membangun Lingkungan Hidup,
Meningkatkan Ketahanan Bencana
PN 2 dan Perubahan Iklim
Mengembangkan Wilayah untuk
PN 5
SUMBER : BAPPENAS
Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin
Pemerataan
02 05 Memperkuat Infrastruktur untuk
Mendukung Pengembangan Ekonomi
dan Pelayanan Dasar
PN 3
Meningkatkan Sumber Daya Manusia
PN 4
Berkualitas dan Berdaya Saing Revolusi Mental dan Pembangunan
03 04 Kebudayaan

Prioritas Nasional yang didukung Kementerian ESDM


esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 44
Sasaran dan Indikator Prioritas Nasional (RENSTRA ESDM)
Agenda Baseline
Sasaran Indikator Satuan 2020 2021 2022 2023 2024
Pembangunan 2019
Porsi EBT dalam bauran energi nasional % 8,6 13,4 14,5 15,7 17,9 19,5
SBM/Rp
Intensitas energi primer (harga konstan 2010) 141,0 139,5 138,0 136,6 135,2 133,8
Miliar
Penurunan intensitas energi final (harga SBM/Rp
0,9 0,9 0,9 0,9 0,8 0,8
konstan 2010) Miliar
Pemenuhan Kapasitas terpasang pembangkit EBT
Memperkuat kebutuhan GW 10,2 10,986 11,987 13,909 15,687 19,35
(kumulatif)
Ketahanan energi dengan
juta
Ekonomi untuk mengutamakan Produksi gas bumi 1,1 1,2 1,3 1,3 1,3 1,3
SBM/hari
Pertumbuhan peningkatan
Berkualitas dan Energi Baru Pemanfaatan biofuel untuk domestik juta
6,9 10,0 10,2 14,2 14,6 17,4
Berkeadilan Terbarukan kiloliter
(EBT) Domestic Market Obligation (DMO) Batubara juta ton 120 155 168 177 184 187
Alokasi pemanfaatan gas domestik % 64 64 65 66 67 68
TKDN Sektor Pembangkit EBT:
a. Surya 40 40 40 40 40 40
%
b. Bioenergi 40 40 40 40 40 40
c. Panas Bumi 30 30 30 33 33 35
Memperkuat Meningkatnya Jumlah Sambungan Jaringan Gas untuk Rumah
SR 537.936 177.864 754.706 939.555 800.000 800.000
Infrastruktur akses dan Tangga
untuk pasokan energi Jumlah Kapasitas Kilang Minyak (kumulatif) BPCD 1.151.000 1.151.000 1.151.000 1.176.000 1.276.000 1.276.000
Mendukung dan tenaga Kebutuhan (Konsumsi) listrik per kapita
Pengembangan listrik yang kWh 1.077 1.142 1.203 1.268 1.336 1.408
nasional
Ekonomi dan merata, andal,
Pelayanan Dasar dan efisien Rasio Elektrifikasi % 98,86 100 100 100 100 100

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 5


Major Project Sektor ESDM
Utama Pendukung
Kawasan Industri di Luar Jawa dan 31 Pembangunan dan Pengembangan Pengamanan Pesisir 5 Perkotaan
Smelter Kilang Minyak Pantura Jawa
31 smelter (kumulatif) beroperasi Peningkatan kapasitas kilang minyak
pada tahun 2024 bumi Grass Root (Tuban dan
Bontang); Peningkatan kapasitas
kilang minyak bumi RDMP (Cilacap,
Akselerasi Pengembangan Energi Balongan I dan II). Penguatan Sistem Peringatan Dini
Terbarukan dan Konservasi Energi Bencana
Porsi EBT sebesar 23 persen di tahun Infrastruktur Jaringan Gas Kota
2025, intensitas energi primer untuk 4 Juta Sambungan Rumah
nasional sebesar 133,8 pada tahun Terbangunnya jaringan gas
2024, volume biofuel untuk domestik sebanyak 4 juta sambungan rumah
sebesar 17,4 Juta KL pada tahun 2024. (eksisting 537 Ribu SR).
Reformasi Sistem Perlindungan Sosial

Pembangkit Listrik 27.000 MW, Pipa Gas Bumi Trans Kalimantan


Transmisi 19.000 KMS dan Gardu (2.219 KM)
Induk 38.000 MVA Terbangunnya pipa gas sepanjang
RE 100 persen, peningkatan kapasitas 2.219 KM (Kaltim, Kalteng, Kalsel,
Destinasi Pariwisata Prioritas
pembangkit, pembangunan jaringan Kalbar, Natuna)
transmisi, dan gardu induk.

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 6


2. Janji Presiden

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |


Jumlah dan Status Tindaklanjut Janji Presiden
Berdasarkan K/L Mitra
Selesai/Progres On Track
Perlu Kerja Keras
Statement (Pernyataan Presiden)

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 8


JANJI PRESIDEN KESDM
(6 Selesai/Progres On Track, 1 Perlu Kerja Keras, 2 Statement)
Transformasi green technology: B30, B100, Peluang Investasi Transisi Energi, BBN, Kendaraan Listrik
mobil listrik – Peluang investasi pembangkit EBT sesuai RUPTL PLN 2021-2030, kapasitas
– B30 tahun 2022: 9,79 juta KL, menghemat devisa 20,92 GW, investasi USD58,18 Triliun
Rp117,67 triliun – Kebutuhan investasi pembangkit dan transmisi menuju NZE sebesar USD1.108
– B35 target 2023: 13,15 juta KL Miliar
– Proyek Bahan bakar Hijau: – Realisasi investasi EBTKE prognosa November 2022: USD1,41 Milliar
a. RU III Plaju (Input: CPO 20.000 bbl/day, Investasi – BBN: B30 (2020-2022), B35 (2023), uji jalan B40 (2022), Bioavtur (uji terbang
: USD726 Juta), Onstream: 2025 J2.4), Bioethanol (uji coba E5 di Surabaya), proyek bahan bakar hijau
b. Revamping RU IV Cilacap Investasi : USD422 – Kendaraan listrik : konversi sepeda motor BBM ke listrik, target 5.000-
Juta) 10.000unit pada 2023, APBN: 350 motor listrik dan 1 bus listrik di 2023
 Fase 1 kap. 3 MBSD: Stok HVO telah
tersedia (ekspor dan road test B40) Instalasi Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL)
 Fase 2 kap. 6 MBSD: Onstream: 2026 – PLTSa Benowo, Surabaya beroperasi 10 Maret 2021, mengkonversi 1.000 ton
c. Hidrogenasi CPO RU IV Cilacap (kap: 1.300 L sampah perhari menjadi 9 MW listrik
Bahan Baku per hari), Commissioning: 2023 – PLTSa Putri Cempo, Surakarta commissioning I 28 Juni 2022, COD 2023
d. Katalis Merah Putih Kap: 800 MTPY, Est. – PLT Sampah di 12 lokasi (15 Proyek):
Investasi: Rp 286 Miliar), Commissioning: 2023 Kemajuan: 1 COD (Surabaya), 1 Konstruksi (Surakarta), 1 PJBL dan proses
– Mobil listrik: Menyelesaikan konversi motor BBM ke Financial Close (Jakarta-Sunter), 5 proses PKS & PJBL (Palembang, Tangerang,
Motor Listrik sejumlah 127 unit, penyediaan SPKLU Jakarta Zona Barat, Timur dan Selatan), 2 Proses lelang (Jabar dan
439 unit, SPBKLU 961 unit. Semarang), 4 Persiapan lelang (Tangsel, Makassar, Bekasi, Sulut), dan 1
Keluar dari program (Bali).
Selesai/Progres On Track Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia
Perlu Kerja Keras – Progres fisik 36,26% (target 2022 50%), total serapan
Statement (Pernyataan Presiden) biaya $1.118 juta
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 9
JANJI PRESIDEN KESDM
(6 Selesai/Progres On Track, 1 Perlu Kerja Keras, 2 Statement)
Ekosistem Mobil Listrik, Pembangunan PLTS Transisi Energi, DME, Pemanfaatan EBT, Regulasi EBT
Terapung Cirata, Pemanfaatan EBT, – Telah disusun Roadmap transisi energi menuju NZE tahun 2060 atau
Pengembangan Industri berbasis Clean Energy lebih cepat
– Penyediaan SPKLU 439 unit, SPBKLU 961 unit – DME: Penyusunan RPerpres tentang penyediaan, pendistribusian dan
– Revisi Permen ESDM No13/2020 untuk mempercepat penetapan harga DME sebagai bahan bakar. Target COD Q4: 2027
pertumbuhan SPKLU dan SPBKLU – Pemanfaatan EBT: pembangunan pembangkit EBT berdasarkan RUPTL
– Progres PLTS Terapung Cirata keseluruhan sebesar 2021-2030; PLTS Atap; Co-firing biomassa pada PLTU, konversi PLTD ke
31,43%, penyelesaian DED progres 94,7%, pekerjaan di EBT, PLT EBT off-grid (PLTMH, PLTS terpadu, LTSHE, APDAL, PJU-TS)
lapangan yaitu pengerjaan GI dan Transmisi, Floater – Regulasi EBT: penyusunan RUU EBT dan telah terbit Perpres 112/2021
dan modul dalam proses manufacturing
– Kapasitas pembangkit EBT kumulatif s.d 2022 sebesar
12.538 MW
PLTA Kayan dan Memberamo
– PLTA Kayan 13.000 MW
– Industri berbasis clean energy:
• PLTA Kayan Alfa-Gamma (1.240 MW) Belum ada perizinan
• PLTS atap s.d November 2022 mencapai 77,6 MWp
• PLTA Kayan 1-5 (6.100 MW): PLTA Kayan I: izin lokasi telah terbit, IPPKH
pada 6.461 Pelanggan. Pada tahun 2025 ditargetkan
telah diperoleh awal 2022; PLTA Kayan 2-5 izin lokasi dicabut (tidak ada
3,6 GW.
• Biomassa sebagai bahan bakar boiler pada industri progres), belum ada IPPKH.
• PLTA Kayan Cascade (5.600 MW): pengajuan IPPKH
(PT Sarihusada, pabrik semen Holcim, industri pulp
– PLTA Memberamo 24.000 MW
and paper, industri genteng dan keramik
• Ditargetkan COD 2029, diperlukan percepatan COD
• Pemda Kabupaten Mamberamo Raya diminta untuk dapat segera
mengupate FS
Selesai/Progres On Track
Perlu Kerja Keras
Statement (Pernyataan Presiden)
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 10
JANJI PRESIDEN KESDM
(6 Selesai/Progres On Track, 1 Perlu Kerja Keras, 2 Statement)
Pembangunan Infrastruktur Energi untuk Pelaksanaan G20
Penyediaan Pelayanan Dasar (APBN) – Telah dilaksanakan rangkaian Energy Transition Working Group
– Pipa Transmisi Tahap I Ruas Cisem capaian 65,06% (ETWG) dan Energy Transition Ministrial Meeting (ETMM), yang
kontrak tahun jamak s.d. 2023 menghasilkan Bali Compact dan Bali Energy Transition
– Jargas 40.777 SR capaian 98% Roadmap
– Konkit Nelayan 30.000 Paket capaian 95% – Terdapat dua poin yang khusus membahas sektor energi pada
– Konkit Petani 30.000 Paket capaian 100% Deklarasi KTT G20 di Bali, yaitu:
– PLTS Atap 147 Unit capaian 85,85% • Kesepakatan untuk mempercepat dan memastikan transisi
– PJU-TS 20.546 Unit capaian 95,7% energi berkelanjutan, adil, terjangkau, dan investasi inklusif.
– PLTMH 3 Unit capaian 95% • Bali Compact dan Peta Jalan Transisi Energi Bali disepakati
– APDAL 11.365 Paket capaian 100% menjadi panduan untuk mencari solusi mencapai stabilitas
– Revitalisasi PLT-EBT 6 unit capaian 100% pasar energi, transparansi, dan keterjangkauan.
– Bantuan Sambung Baru Listrik 80.000 SR capaian – Hasil konkret KTT G20 bidang energi:
100% • Just Energy Transition Program Partnership (JETP) sebesar
– PJU-TS (MYC) 5.857 Unit capaian 100% USD20 miliar.
– PLTS On Grid 1 Unit capaian 100% • Asia Zero Emission Community (AZEC) sebesar USD500 juta
– KTT G20 di Bali menghasilkan 1 kesepakatan G to G dan 23
kesepakatan B to B (Kesepakatan sub sektor Migas: 7; Mineral:
2; Ketenagalistrikan dan EBTKE: 14).
Selesai/Progres On Track
Perlu Kerja Keras
Statement (Pernyataan Presiden)
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 11
3. Proyek Strategis Nasional

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |


Tekait sektor ESDM I. Proyek II. Program
J. Sektor Energi Sektor Energi
186. Kilang Minyak Tuban (Ekspansi) Provinsi Jawa Timur 1. Program Ketenagalistrikan Program Ketenagalistrikan terdiri dari:
Peraturan Menko Upgrading Kilang-kilang Eksisting/Refinery Provinsi Jawa Tengah,
a. Pembangunan Infrastruktur
ketenagalistrikan (PIK) (daftar proyek
187. Kalimantan Timur, Riau dan diatur dalam peraturanPresiden tentang
Bidang Perekonomian Development Master Plant (RDMP) Sumatera Selatan Percepatan Pembangunan Infrastruktur
Ketenagalistrikan);
Nomor 21/2022 188. Upgrading Kilang Eksisting (RDMP) dan Industri
Petrokimia Balongan Provinsi Jawa Barat
b. Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS) Atap Nasional;
c. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga
tentang 189. Konstruksi tangki penyimpanan BBM Indonesia Bagian Timur Surya (PLTS) Skala Besar di Provinsi Kep.
Riau; dan
Perubahan atas 190. Konstruksi Tangki Penyimpanan LPG Indonesia Bagian Timur d. Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga
Air Sungai Mentarang di Kalimantan Utara.
Pengembangan Lapangan Abadi Wilayah Kerja
Permenko Nomor 191. Masela Provinsi Maluku

7/2021 tentang 192.


Pengembangan Lapangan Gendalo, Maha,
Gandang, Gehem, dan Bangka (Indonesia Provinsi Kalimantan Timur 2 Program Pembangunan
Instalasi Pengolah Sampah
Daftar Proyek diatur dalam Peraturan Presiden
tentang Percepatan Pembangunan Instalasi
Deepwater Development/IDD)
perubahan daftar PSN 193. Proyek Tangguh LNG Train 3 Provinsi Papua Barat
menjadi Energi Listrik
(PSEL)
Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik
Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan

194. Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Provinsi Jawa Timur 3 Program Pembangunan Program Pembangunan Smelter terdiri dari:
Jambaran – Tiung Biru Smelter a. Pembangunan 8 (delapan) Fasilitas
Turunan dari Perpres Pengolahan dan Pemurnian Nikel
195. Pembangunan Jaringan Gas Kota Nasional
Nomor 109/2020 b. Pembangunan 2 (dua) Fasilitas Pengolahan
Provinsi Jawa Barat, Jawa dan Pemurnian Komoditas Bauksit
Tentang PSN 196. Pembangunan Transmisi Pipa Gas (Ruas Cirebon Tengah, Sumatera Utara, c. Pembangunan 2 (dua) Fasilitas Pengolahan
– Semarang dan Ruas KEK Sei Mangke – Dumai) Riau dan Pemurnian Komoditas Tembaga
d. Pembangunan 1 (satu) Fasilitas
PSN terkait KESDM: 197. Gasifikasi Batubara di Tanjung Enim Provinsi Sumatera Selatan Pengolahan dan Pemurnian Pasir Besi dan
Vanadium
16 Proyek dan 3 Program Pembangunan Fasilitas Coal to Methanol di Kutai Provinsi Kalimantan Timur e. Pembangunan 2 (dua) Fasilitas Pengolahan
198. Timur dan Pemurnian nikel terintegrasi dengan
tambang
f. Pembangunan 1 (satu) fasilitas Pengolahan
Pembangunan Bahan Bakar Hijau (green Diesel Provinsi Jawa Tengah, dan Pemurnian Nikel terintegrasi dengan
199. Bio Refinery Revamping dan Hidrogenasi CPO RU Sumatera Selatan dan penambangan serta kawasan industri
IV Cilacap, Green Refinery RU III Plaju , Katalis Provinsi Jawa Barat dalam rangka pengembangan EV Battery
Merah Putih Pupuk Kujang Cikampek) Nasional

Keterangan: 200. Pengembangan Lapangan Ubadari, CCUS, dan Provinsi Papua Barat
Compresion (UCC Project) di Teluk Bintuni
Warna Merah = PSN Baru
201. Pengembangan Biofuel dari Metanol dan Etanol Provinsi Jawa TImur
esdm.go.id | @kesdm di Kabupaten Bojonegoro
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 13
A. Bidang migas (1/3)
1. Proyek hulu migas 2. Kilang minyak
a. Proyek terdiri: Indonesia Deepwater Development (IDD),
Tangguh Train-3, Jambaran Tiung Biru, dan Abadi a. Proyek terdiri: GRR Tuban, RDMP Dumai, Balongan, Plaju, Balikpapan, dan Cilacap
b. Kemajuan: progres proyek 99% untuk Tangguh Train 3 b. Kemajuan: Proyek sudah memasuki pekerjaan fisik, kecuali RDMP Dumai dan Plaju.
(diperkirakan selesai Q1 2023) dan Jambaran Tiung Biru, dan Pekerjaan fisik RDMP Balikpapan (54,86%), RDMP Balongan Phase 1 (99,01%), RDMP
diperlukan percepatan proyek untuk IDD dan Abadi. Balongan Phase 3 (2,72%), RDMP Cilacap (11,34%), dan GRR Tuban (7,74%).
c. Isu yang dihadapi: c. Isu yang dihadapi:
• Peralihan operator untuk IDD • GRR Tuban: infrastruktur pendukung (jalan tol, jalur KA, pelebaran jalan eksisting)
• Performance pengembang rendah dan masalah finansial dan fasilitas insentif fiskal (pengkreditan pajak masukan, pembebasan VAT belanja
untuk Tangguh Train-3 barang modal)
• Masalah finansial untuk Jambaran Tiung Biru • RDMP Dumai, Balongan, Plaju, dan Cilacap: Aspek pendanaan/partnership dan
• Rencana Inpex untuk memasukkan CCS dan Divestasi Shell kelayakan untuk
untuk Abadi
• RDMP Balongan dan Cilacap: Lahan
d. Tindak Lanjut:
• Percepatan Masterlist untuk proyek RDMP
 IDD: Mendorong KKKS melakukan percepatan proses
pengalihan operator. dan diperlukan perpanjangan KKS • Diperlukan fasilitas insentif fiscal untuk GRR Tuban (pengkreditan pajak masukan,
 Tangguh Train-3: Kontraktor KKS mempercepat pekerjaan pembebasan VAT belanja barang modal)
(penerapan night shift, pelaksanaan pararel commissioning • RDMP Balikpapan: dibutuhkan percepatan penerbitan UKL UPL
dengan pekerjaan konstruksi) d. Tindak Lanjut:
 Jambaran Tiung Biru: rencana bridging loan oleh Pupuk • Percepatan Evaluasi internal Pertamina dan penjajakan dengan mitra Kerjasama
Indonesia dan pendampingan proyek oleh BPKP dan Kejagung baru untuk mengatasi masalah pendanaan dan kelayak proyek
 Lapangan Abadi Masela: KKKS segera mengajukan Revisi ke-2 • RDMP Balongan: Koordinasi dengan K/L terkait dan Pemda untuk percepatan
POD I apabila ingin memasukkan scenario CCS dan mendorong pembebasan lahan masyarakat
percepatan divestasi Shell (saat ini proses buka data dengan
• Dukungan insentif kemudahan proses persetujuan masterlist dari K/L terkait
PHE)
• RDMP Balikpapan: Koordinasi dengan K/L dan Pemda untuk percepatan UKL UPL
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 14
A. Bidang migas (2/3)
3. Jaringan & transmisi gas 4. Tangki BBM dan LPG
a. Proyek terdiri: Transmisi Pipa Ruas Cirebon-Semarang (Cisem), Transmisi Pipa a. Proyek terdiri: Konstruksi tangki penyimpanan BBM, dan LPG
Gas Ruas Sei Mangkei-Dumai, dan Pembangunan Jaringan Gas Kota (Jargas) b. Kemajuan: 13 dari 14 Proyek Tangki BBM telah beroperasi, kecuali TBBM
b. Kemajuan: Maumere (proses lelang). Tangki LPG: Jayapura operasi; Bima (71%); Kupang
• Transmisi Pipa Cisem Tahap I Ruas Semarang Batang progress fisik 65,06%. (47,19%); dan Wayame 100% (namun progress dermaga masih 95,13%)
Cisem Tahap II Ruas Batang Cirebon dilakukan kajian cost & benefit c. Isu yang dihadapi:
analysis. • BBM: Proses lelang pekerjaan tangki 5.000 KL akan disatukan dengan
• Ruas Sei Mangkei-Dumai akan dilakukan cost & benefit analysis Pengembangan TBBM Maumere
• jargas: Seluruh paket (5 paket) telah berkontrak (progress fisik 98,46%) • LPG: Bima kesulitan pendanaan kontraktor; Wayame, dermaga masih
c. Isu yang dihadapi: menunggu commissioning; dan Kupang pencarian mitra SPBE
• PKS dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Semarang-Batang; d. Tindak Lanjut:
• Kepastian pasokan gas dan demand untuk Ruas Sei Mangkei-Dumai • BBM: Menginstruksikan Pertamina untuk melakukan percepatan lelang
d. Tindak Lanjut: penyelesaian tangki 5000 KL (partial delivery)
• Sedang dilakukan finalisasi PKS & target ttd PKS tgl 6 November 2022. • LPG: Telah ada tindak lanjut pendanaan dari PT PPA yang akan cair di
• Melakukan Kajian Pendalaman Pipa Transmisi Cirebon – Semarang Tahap II bulan September 2022, melakukan koordinasi dengan para kontraktor
(Ruas Batang – Cirebon) dan Kegiatan Feasibility Study Pembangunan Pipa serta pelaksanaan monitoring kemajuan dan fasilitasi penyelesaian
Transmisi Gas Bumi Sei Mangkei – Dumai pada bulan September – masalah
Desember 2022.

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 15


15
A. Bidang migas (3/3)
3. UCC Project 4. Pengembangan Biofuel

a. Proyek terdiri: a. Proyek terdiri: Pengembangan Biofuel dari Metanol dan


• Pengembangan Lapangan Ubadari, EGR/CCUS dan Onshore Compression (UCC Etanol di Kabupaten Bojonegoro
Project) untuk memasok gas ke 3 Kilang LNG Tangguh di Bintuni dan juga untuk b. Kemajuan:
mengurangi emisi CO2 reservoir dari seluruh lapangan Tangguh. UCC Project akan • Telah disampaikan skema bisnis
memberikan tambahan produksi sampai dengan 900 mmscfd dan akan meng-
• Sedang dilakukan studi A 20 oleh Lemigas dan
injeksikan Kembali CO2 reservoir sampai dengan sekitar 33 mtCO2 sampai dengan
Pertamina
2045.
c. Isu yang dihadapi:
b. Kemajuan:
• Belum ada kepastian sumber gas
• Desember 2022: FEED Offshore award
• spesifikasi A20 yang masih diperlukan tahapan uji
• Januari 2023: FEED Onshore award
• Tender Early Work, EPC Onshore dan EPCI Offshore dalam tahap prequalifikasi d. Tindak Lanjut:
• Akan dilakukan pembahasan lanjutan untuk menjawab isu
c. Isu yang dihadapi:
di atas
• Adanya kebutuhan yang tinggi di pasar dunia untuk kebutuhan linepipe yang
diperkirakan dapat mempengaruhi pekerjaan pengadaan linepipe - sehingga target
award LLI (long lead item- linepipe harus didapatkan paling lambat akhir Februari
2023 untuk tetap bisa mencapai target FID pada akhir 2023 dan start-up di 2026.
• CCUS sedang menunggu regulasi Permen ESDM mengenai CCS/CCUS dan
Amandemen PP 27/2017 & PP 53/2017 diterbitkan untuk mendukung implementasi
CCUS
d. Tindak Lanjut:
• Koordinasi untk menerbitkan regulasi Permen ESDM dan Amandemen PP 27/2017
dan PP 53/2017 untuk mendukung pelaksanaan CCUS/CCS di dalam industry hulu
minyak dan gas bumi
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 16
16
B. Bidang Ketenagalistrikan
a. Proyek terdiri: Program 35.000 MW, Transmisi Tenaga Listrik, dan Gardu Induk
b. Kemajuan: Program 35 GW: Pada proyek 35 GW, s.d. November 2022 total pembangkit yang diselesaikan (COD) adalah sebesar 15.981,9 MW (45%),
Pembangkit tahap konstruksi 13.413,6 MW (38%), telah kontrak namun belum konstruksi 543,7 MW (1,5%), tahap pengadaan 502,8 (1,4%), dan tahap
perencanaan 4.980,4 MW (14,1%). Realisasi pembangunan transmisi s.d. November 2022 sebesar 2.452 kms atau sekitar 53% dari target RPJMN &
RENSTRA di Tahun 2022 yaitu sebesar 4.632,10 kms. 47% dari 4.632,10 kms sudah memasuki fase konstruksi. Realisasi pembangunan gardu induk s.d.
November 2022 sebesar 2.970 MVA atau sekitar 39,5% dari target RPJMN & RENSTRA di Tahun 2022 yaitu sebesar 7.510 MVA. 59,5% dari 7.510 MVA
sudah memasuki fase konstruksi.
c. Isu yang dihadapi:
• Penurunan demand listrik akibat COVID-19, beberapa proyek mengalami rescheduling jadwal COD dan berdampak terhadap penyelesaian transmisi
dan gardu induk.
• Penurunan penjualan listrik dan pembatasan kemampuan Investasi PLN, sehingga pendanaan proyek menjadi lebih selektif.
• Pandemi COVID-19 menyebabkan pembatasan masuknya tenaga kerja asing (TKA) dan juga peralatan/komponen material utama.
• Permasalahan lahan, perijinan dan sosial.

d. Tindak Lanjut:
• Peningkatan demand listrik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri (KI), Kawasan Pariwisata Startegis Nasional (KSPN), Sentra
Kelautan & Perikanan Terpadu (SKPT) dan Smelter.
• Peningkatan kemampuan pendanaan PLN melalui pemberian kompensasi tarif dan peningkatan pendanaan Penyertaan Modal Negara (PMN).
• Pembatasan Pemberian Wilayah Usaha.
• Pemberian kemudahan masuknya tenaga kerja asing dan peralatan dari luar dengan menerbitkan Surat Keterangan Proyek Strategis Nasional
untuk proyek-proyek infrastruktur Ketenagalistrikan yang membutuhkan.
• Koordinasi lintas sektor untuk fasilitasi penyelesaian permasalahan-permasalahan pembebasan lahan, perijinan dan sosial

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 17


C. Bidang EBTKE (1/2) 3. PLTS Skala Besar
1. PLTS Atap
a. Proyek: PLTS Atap dengan target 3,6 GW tahun 2025 a. Proyek: PLTS Skala Besar yang dibangun di Provinsi Kepulauan
b. Kemajuan: Permen ESDM Nomor 26/2021 tentang PLTS Atap telah ditetapkan. Sampai Riau
dengan November 2022 terpasang 77,60 MWp untuk 6.461 Pelanggan. b. Kemajuan: Beberapa pengembang sudah merencanakan
c. Isu yang dihadapi: pembangunan PLTS di Kepri untuk ekspor listrik dari PLTS Atap
• Kondisi PLN yang masih oversupply ke Singapura (butuh impor listrik EBT sebesar 4 GW tahun
2035).
• Adanya persyaratan yang cukup kompleks dan pembatasan kapasitas bagi pelanggan
industri yang akan memasang PLTS Atap. c. Isu yang dihadapi:
d. Tindak Lanjut: • Kebutuhan listrik di Batam masih kurang dan miskin bauran
EBT;
Pembahasan opsi revisi Permen ESDM No. 26 Tahun 2021, diharapkan dapat mempercepat
implementasi PLTS Atap • Isu Pelarangan Ekspor Listrik. Sesuai regulasi Ekspor listrik
dapat dilakukan setelah memenuhi Kebutuhan tenaga listrik
2. PLT Sampah di 12 lokasi (15 Proyek) setempat dan tidak mengganggu mutu dan keandalan
penyediaan tenaga listrik setempat.
a. Proyek terdiri: PLT Sampah di Kota/wilayah DKI Jakarta (ITF Sunter, Zona Barat, Zona Timur, • Kepemilikan Carbon Credit
Zona Selatan), Palembang, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Semarang, Surakarta, d. Tindak Lanjut:
Surabaya, Bali, Makassar, Jawa Barat, dan Sulawesi Utara. • Mendorong percepatan revisi RUPTL PLN Batam;
b. Kemajuan: 1 COD (Surabaya), 1 Konstruksi (Surakarta), 1 PJBL dan proses Financial Close • Pengembang harus mempunyai wilayah usaha tersendiri dan
(Jakarta-Sunter), 5 proses PKS & PJBL (Palembang, Tangerang, Jakarta Zona Barat, Timur dan
perizinan lain termasuk IUPTLU dan/atau berkoordinasi
Selatan), 2 Proses lelang (Jabar dan Semarang), 4 Persiapan lelang (Tangsel, Makassar,
dengan PLN Batam.
Bekasi, Sulut), dan 1 Keluar dari program (Bali).
• Pembahasan kepemilikan carbon credit dengan semua pihak
c. Isu yang dihadapi:
terkait.
Minimnya investasi serta peluang pembiayaan dari lembaga keuangan, dan proses panjang • Koordinasi bersama dengan BKPM & Kemenko Marvest
administrasi serta persiapan pelaksanaan lelang oleh Pemerintah Daerah.
terkait isu pelarangan ekspor listrik
d. Tindak Lanjut:
membantu Pemerintah Daerah dan Pengembang melalui pendampingan teknis.

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 18


C. Bidang EBTKE (2/2)
5. PLTA Sungai Mentarang
4. Bahan bakar hijau
a. Proyek: PLTA Mentarang Induk 1.375 MW (PT Kayan Hydropower Nusantara/KHN)
a. Proyek terdiri: RU III Plaju, Revamping RU IV Cilacap, Hidrogenasi
b. Kemajuan:
CPO RU IV Cilacap, dan Katalis Merah Putih
b. Kemajuan: RU III Plaju: proses penyelesaian dokumen AMDAL dan • Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) pada tanggal 8 April
izin lingkungan. Revamping RU IC Cilacap Fase 1 selesai dan 2022.
penyiapan FID untuk pekerjaan early work Fase 2 (penyiapan • Surat Kepala Balai TN Kayan Mentarang pada 8 Agustus 2022 tentang “Pertimbangan
dokumen pembuatan FS dan AMDAL). Hidrogenasi CPO di RU IV Teknis Pembangunan PLTA Mentarang Induk (PERTEK) dalam rangka Perjanjian Kerja
Cilacap: proses pengadaan ISBL Package Palm Oil Hydrotreating Sama Pengelolaan Taman Nasional Kayan Mentarang”.
Demoplant dan penyiapan proses pengadaan untuk OSBL. Katalis • Finalisasi revisi dokumen AMDAL, RKL dan UPL.
Merah Putih: pembangunan pabrik dengan progress 50,35%. • Saat ini dalam proses tender untuk paket diversion tunnel (tahap evaluasi penawaran),
c. Isu yang dihadapi: target pengumuman pemenang lelang Q1 2023.
• Ketersediaan feedstock berupa CPO
• Persiapan lelang main dam, target pengumuman pemenang lelang Q2 2023.
• Keekonomian proyek belum layak
• Keberlanjutan bergantung pada kebutuhan market domestik c. Isu yang dihadapi:
d. Tindak Lanjut: • Genangan air bendungan diproyeksikan berdampak pada kawasan suaka alam sekitar
• RUU III Plaju dan Revamping RU IV Cilacap: dukungan insentif 243 Ha.
melalui DMO, tax holiday, pajak atas penggunaan bahan bakar • Detil desain diversion tunnel harus mendapatkan persetujuan dari Komisi Keamanan
kendaraan bermotor (PBBKB), atau lainnya Bendungan dan Balai Teknik Bendungan.
• RUU III Plaju dan Revamping RU IV Cilacap: dukungan Pemerintah d. Tindak Lanjut:
terkait kebijakan suplai dan harga CPO/RBDPO (sebagai
• Akan dilakukan mekanisme kerja sama pembangunan strategis yang tidak dapat
Feedstock) atau kebijakan harga dan penyerapan produk
dielakkan berupa pemanfaatan dan pengembangan energi baru dan terbarukan serta
(D100/HVO) jika akan dipasarkan di market domestik
jaringan listrik. Telah dilakukan pembahasan dan kajian tim teknis KSDAE pada tanggal
• Penyiapan draft perjanjian offtaker
16-17 Nov 2022 termasuk review dokumen kerja sama. Saat ini menunggu persetujuan
dari Menteri KLHK.
• Menunggu detail desain dari pemenang tender (EPC) main dam dan akan dilakukan
koordinasi lebih lanjut dengan Komisi Keamanan Bendungan dan Balai Teknik
Bendungan.
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 19
D. Bidang Mineral dan Batubara (1/2)
1. Pembangunan smelter terintegrasi (Kewenangan KESDM) 2. Gasifikasi batubara di Tanjung Enim
a. Proyek : 6 smelter (kewenangan ESDM) yang berada di Provinsi a. Proyek terdiri: Gasifikasi Batubara di Tanjung Enim oleh PTBA
Kalbar, Kaltara, Sulteng, Sultra, Malut, Jateng, Jabar dan Jatim. b. Kemajuan:
b. Kemajuan: 1 smelter 2022 (PT Antam Proyek Pembangunan Pabrik • Penandatanganan Ammended & Restated Processing Service
Feronikel Haltim/P3FH progress 98,23% - PLN melalui PJB sedang Agreement (PSA) telah ditandatangani pada 14 Juni 2022 oleh
melakukan pembangunan pembangkit, dengan relokasi PLTG PTBA dan Patra Niaga
batanghari dan Jakabaring), 1 smelter 2023 (PT Dinamika Sejahtera • Penyelesaian Land Rights Agreement (LRA) 100%
Mandiri), 4 smelter 2024 (PT FI, PT Vale, dan PT Antam). • Lahan yang telah dibebaskan 163,86 Ha dari 164 Ha (99,9%)
c. Isu yang dihadapi: • Pelaksanaan Side Agreement : studi lapangan (survey geoteknik
Pendanaan (kesulitan mencari investor), pasokan listrik (belum ada dan soil investigation) telah selesai dilakukan. Saat ini sedang
kesepakatan harga dengan PLN & keputusan membangun sendiri dalam proses pembahasan spesifikasi teknis land preparation
pembangkit atau kerjasama dengan PLN), lahan (belum ada
• Konsep RPerpres untuk pengaturan penyediaan, distribusi, dan
kesepakatan dengan masyarakat dan IPPKH), dan isu lain (suplai
penetapan harga DME telah diajukan ke Sekretariat Kabinet.
peralatan dan teknologi, Tax holiday, Pembebasan PPN barang Impor,
Bea Masuk, Fasilitas Kawasan Berikat). c. Isu yang dihadapi:
d. Tindak Lanjut: • Dukungan Insentif dan Regulasi Kemenkeu dan BKPM
• Telah dilakukan fasilitasi Market Sounding – Info Memo • Penyelesaian Rperpres penugasan beserta aturan turunannya
• forum bisnis internasional - penawaran kepada investor asing d. Tindak Lanjut:
• Kerjasama dengan lembaga fasilitasi investor internasional • Kawasan Industri Tanjung Enim – Bukit Asam Coal Based Industrial
• Mengundang sindikasi bank dalam negeri Estate (BACBIE) dalam pengajuan penetapan KEK;
• Fasilitasi penyelesaian penyediaan listrik (PLN dan BU smelter) • Penyelesaian Perpres Penugasan Proyek Coal to DME dan
• Koordinasi dengan KLHK untuk percepatan penerbitan IPPKH
peraturan pelaksanaannya bersama Kementerian Investasi
• Meminta BPKP untuk Pengawasan Kemajuan Smelter

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 20


D. Bidang Mineral dan Batubara (2/2)
3. Coal to Methanol di Kutai Timur
Tindak Lanjut:
a. Proyek terdiri: Coal to Methanol di Kutai Timur
b. Kemajuan: • Kegiatan PNT Batubara dilaksanakan
• FS dan Land Clearing selesai; sebagai kewajiban dalam rangka kelanjutan
• Basic Engineering Design (BED) selesai,melanjutkan ke operasi kontrak/ perjanjian (PKP2B)/ PT
tahap Detail Engineering Design (DED) KPC.
• Persiapan lahan dan pembangunan dermaga terminal
khusus sedang dalam proses • Mempersiapkan Detailed Engineering
• AMDAL terpadu Kawasan BCIP dalam proses; Design
• Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dalam proses; • Percepatan penetapan KEK oleh Dewan KEK
c. Isu yang dihadapi:
• Terdapat pengunduran jadwal konstruksi, sehingga awal • Proses penerbitan AMDAL
konstruksi ditargetkan pada bulan Maret 2023:
- Menunggu evaluasi permohonan KEK
- Menunggu penerbitan AMDAL terpadu
- Menunggu Persetujuan insentif Tax Holiday melalui skema
Industri Pionir (menunggu persetujuan Menteri Investasi)
- Kepastian implementasi insentif royalti batubara 0% untuk
pasokan batubara proyek CTM Bengalon

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 21


TERIMA
KASIH

Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM


Jl. Medan Merdeka Selatan No.18, Jakarta Pusat

@kesdm www.esdm.go.id

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |


PN 1: Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan
Sasaran: Pemenuhan kebutuhan energi dengan mengutamakan peningkatan Energi Baru Terbarukan (EBT)
Indikator: Porsi EBT dalam Bauran Energi Nasional (%)
25

20 19.5 19.5
17.9 17.9 17.9

15.7 15.7 15.7


15 14.5 14.5 14.5
13.4 13.4 13.4

10

0
2020 2021 2022 2023 2024

RPJMN RENSTRA RKP Realisasi

Analisa : Upaya yang akan dilakukan :

Tantangan : Kebutuhan yang diperlukan :

Tindak Lanjut :

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 23


PN 1: Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan
Sasaran: Pemenuhan kebutuhan energi dengan mengutamakan peningkatan Energi Baru Terbarukan (EBT)
Indikator: Intensitas Energi Primer (SBM/Rp Miliar)
450
421.0

400

350

300

250

200

150 139.5 139.5 138.0 138.0 138.0 136.6 136.6 136.6 135.2 135.2 135.2 133.8 133.8

100

50

0
2020 2021 2022 2023 2024

RPJMN RENSTRA RKP Realisasi

Analisa : Upaya yang akan dilakukan :

Tantangan : Kebutuhan yang diperlukan :

Tindak Lanjut :

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 24


PN 1: Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan
Sasaran: Pemenuhan kebutuhan energi dengan mengutamakan peningkatan Energi Baru Terbarukan (EBT)
Indikator: Penurunan Intensitas Energi Final (SBM/Rp Miliar)
250
226.7

200

150

100

50

0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
0
2020 2021 2022 2023 2024

RPJMN RENSTRA RKP Realisasi

Analisa : Upaya yang akan dilakukan :

Tantangan : Kebutuhan yang diperlukan :

Tindak Lanjut :

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 25


PN 1: Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan
Sasaran: Pemenuhan kebutuhan energi dengan mengutamakan peningkatan Energi Baru Terbarukan (EBT)
Indikator: Kapasitas Terpasang Pembangkit EBT (GW)
25.00

20.00 19.35

15.69
15.00 13.91 13.90 14.30

11.99 11.80
10.99 10.90
10.00

5.00
3.66
1.92 1.78
0.69 1.00
0.00
2020 2021 2022 2023 2024

RPJMN RENSTRA RKP Realisasi

Analisa : Upaya yang akan dilakukan :

Tantangan : Kebutuhan yang diperlukan :

Tindak Lanjut :

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 26


PN 1: Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan
Sasaran: Pemenuhan kebutuhan energi dengan mengutamakan peningkatan Energi Baru Terbarukan (EBT)
Indikator: Produksi Gas Bumi (juta SBM/hari)
1.4
1.28 1.29 1.31
1.26 1.24
1.23
1.19 1.19 1.20
1.2 1.14 1.16

0.8

0.6

0.4

0.19 0.19 0.20


0.2

0
2020 2021 2022 2023 2024

Baseline RPJMN RENSTRA RKP

Analisa : Upaya yang akan dilakukan :

Tantangan : Kebutuhan yang diperlukan :

Tindak Lanjut :

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 27


PN 1: Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan
Sasaran: Pemenuhan kebutuhan energi dengan mengutamakan peningkatan Energi Baru Terbarukan (EBT)
Indikator: Pemanfaatan Biofuel untuk Domestik (juta kiloliter)
Pemanfaatan biofuel untuk domestik
20

18 17.4 17.4

16
14.2 14.2 14.6 14.6 14.6
14

12
10.0 10.0 10.2 10.2 10.2
10 9.6

0
2020 2021 2022 2023 2024

RPJMN RENSTRA RKP Realisasi

Analisa : Upaya yang akan dilakukan :

Tantangan : Kebutuhan yang diperlukan :

Tindak Lanjut :

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 28


PN 1: Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan
Sasaran: Pemenuhan kebutuhan energi dengan mengutamakan peningkatan Energi Baru Terbarukan (EBT)
Indikator: Domestic Market Obligation (DMO) Batubara (juta ton)
200
184 184 184 187 187
180 177 177 177
168 168 168
160 155 155
144
140

120

100

80

60

40

20

-
2020 2021 2022 2023 2024

RPJMN RENSTRA RKP Realisasi

Analisa : Upaya yang akan dilakukan :

Tantangan : Kebutuhan yang diperlukan :

Tindak Lanjut :

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 29


PN 1: Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan
Sasaran: Pemenuhan kebutuhan energi dengan mengutamakan peningkatan Energi Baru Terbarukan (EBT)
Indikator: Alokasi Pemanfaatan Gas Domestik (%)
69

68 68
68

67 67 67
67

66 66 66
66

65 65 65
65

64 64
64

63

62
2020 2021 2022 2023 2024

RPJMN RENSTRA RKP Realisasi

Analisa : Upaya yang akan dilakukan :

Tantangan : Kebutuhan yang diperlukan :

Tindak Lanjut :

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 30


PN 1: Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan
Sasaran: Pemenuhan kebutuhan energi dengan mengutamakan peningkatan Energi Baru Terbarukan (EBT)
Indikator: TKDN Sektor Pembangkit EBT: Surya, Bioenergi, Panas Bumi (%)

Analisa : Upaya yang akan dilakukan :

Tantangan : Kebutuhan yang diperlukan :

Tindak Lanjut :

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 31


PN 5: Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar
Sasaran: Meningkatnya akses dan pasokan energi dan tenaga listrik yang merata, andal, dan efisien
Indikator: Jumlah Sambungan Jaringan Gas untuk Rumah Tangga (SR)
4,500,000

4,010,445
4,000,000

3,500,000
3,210,445

3,000,000
2,649,553
2,500,000 2,410,445

2,000,000
1,610,445 1,688,870
1,470,506
1,500,000

1,000,000 876,515 939,555


754,706 800,000 800,000

500,000 293,533
177,864
-
2020 2021 2022 2023 2024

RPJMN RENSTRA RKP

Analisa : Upaya yang akan dilakukan :

Tantangan : Kebutuhan yang diperlukan :

Tindak Lanjut :

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 32


PN 5: Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar
Sasaran: Meningkatnya akses dan pasokan energi dan tenaga listrik yang merata, andal, dan efisien
Indikator: Jumlah Kapasitas Kilang Minyak (kumulatif) (Ribu BPCD)
1,400
1,276 1,276 1,276 1,276 1,276

1,200 1,151 1,151 1,151 1,151 1,151 1,151 1,176 1,176 1,176

1,000

800

600

400

200

-
-
2020 2021 2022 2023 2024

RPJMN RENSTRA RKP Realisasi

Analisa : Upaya yang akan dilakukan :

Tantangan : Kebutuhan yang diperlukan :

Tindak Lanjut :

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 33


PN 5: Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar
Sasaran: Meningkatnya akses dan pasokan energi dan tenaga listrik yang merata, andal, dan efisien
Indikator: Kebutuhan (Konsumsi) Listrik per Kapita Nasional (kWh)
1,600

1,408 1,408
1,400 1,336 1,336 1,336
1,310
1,268 1,268 1,268
1,203 1,203 1,203
1,200 1,142 1,142

1,000

800

600

400

200

-
2020 2021 2022 2023 2024

RPJMN RENSTRA RKP

Analisa : Upaya yang akan dilakukan :

Tantangan : Kebutuhan yang diperlukan :

Tindak Lanjut :

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 34


PN 5: Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar
Sasaran: Meningkatnya akses dan pasokan energi dan tenaga listrik yang merata, andal, dan efisien
Indikator: Rasio Elektrifikasi (%)
101

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100

99

98

97

96

95
2020 2021 2022 2023 2024

RPJMN RENSTRA RKP Realisasi

Analisa : Upaya yang akan dilakukan :

Tantangan : Kebutuhan yang diperlukan :

Tindak Lanjut :

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 35


DUKUNGAN PROGRAM KEMENTERIAN ESDM untuk
PRIORITAS NASIONAL TA 2023
 PN1 – Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan
Program Energi dan  PN2 – Pengembangan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan
Ketenagalistrikan  PN5 – Infrastruktur untuk Ekonomi dan Pelayanan Dasar
 PN6 – Lingkungan Hidup, Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim

Program Dukungan Manajemen  PN1 – Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan

 PN1 – Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan


Program Mitigasi dan Pelayanan
 PN5 – Infrastruktur untuk Ekonomi dan Pelayanan Dasar
Geologi
 PN6 – Lingkungan Hidup, Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim

Program Pelatihan dan Pendidikan


 PN3 – SDM Berkualitas dan Berdaya Saing
Vokasi

 PN1 – Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan


 PN2 – Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin
Program Pertambangan Mineral dan
Batubara Pemerataan
esdm.go.id | @kesdm  PN6 – Lingkungan Hidup, Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
MAJOR PROJECT
Mendukung Sektor ESDM
Major Project: Kawasan Industri di Luar Jawa dan 31 Major Project: Pembangunan dan Pengembangan
Smelter Kilang Minyak
Manfaat: Mendorong hilirisasi industri berbasis SDA Manfaat: Mendorong peningkatan kapasitas produksi
agro dan mineral untuk penciptaan nilai tambah yang minyak menjadi 1,9 Juta Barrel Per Hari di tahun 2026,
lebih tinggi di luar Pulau Jawa. serta perbaikan neraca perdagangan di sektor migas.
Target: 31 smelter (kumulatif) beroperasi pada tahun Target: Peningkatan kapasitas kilang minyak bumi Grass
2024 Root (Tuban dan Bontang); Peningkatan kapasitas kilang
minyak bumi RDMP (Cilacap, Balongan I dan II).
Major Project: Akselerasi Pengembangan Energi
Terbarukan dan Konservasi Energi
Major Project: Infrastruktur Jaringan Gas Kota untuk 4
Manfaat: Mendorong pencapaian target porsi EBT
Juta Sambungan Rumah
dalam bauran energi primer nasional serta intensitas
Manfaat: Mendorong penghematan subsidi LPG sebesar
energi primer nasiona, mendorong penyediaan volume
Rp. 297,6 M per tahun; mengurangi impor LPG sebesar
biofuel untuk domestik, serta mengurangi emisi GRK.
603,720 ribu ton per tahun.
Target: Porsi EBT sebesar 23 persen di tahun 2025,
Target: Terbangunnya jaringan gas sebanyak 4 juta
intensitas energi primer nasional sebesar 133,8 pada
sambungan rumah (eksisting 537 Ribu SR).
tahun 2024, volume biofuel untuk domestik sebesar
17,4 Juta KL pada tahun 2024.
Major Project: Pipa Gas Bumi Trans Kalimantan (2.219
Major Project: Pembangkit Listrik 27.000 MW, KM)
Transmisi 19.000 KMS dan Gardu Induk 38.000 MVA Manfaat: Menyambung jaringan pipa gas bumi wilayah
Manfaat: Melanjutkan penyelesaian target program Kalimantan (Trans Kalimantan); memenuhi kebutuhan gas
35.000 MW, meningkatkan konsumsi listrik per kapita bumi di sektor industri, pembangkit listrik, hingga
nasional, serta memenuhi kebutuhan listrik terutama kebutuhan jaringan gas rumah tangga dan komersial di
untuk mendukung kawasan Prioritas Nasional. Kalimantan, serta mendukung penyediaan energi untuk
Target: RE 100 persen, peningkatan kapasitas calon ibukota negara.
pembangkit, pembangunan jaringan transmisi, dan Target: Terbangunnya pipa gas sepanjang 2.219 KM
gardu induk. (Kaltim, Kalteng, Kalsel, Kalbar, Natuna).
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
MAJOR PROJECT
Dukungan Sektor lainnya
Selain mendukung 6 (enam) major sektor ESDM, RO pada anggaran KESDM juga mendukung
beberapa major project pada sektor lainnya, yaitu:

1 MP Pengamanan Pesisir 5 Perkotaan 3 MP Reformasi Sistem Perlindungan


Pantura Jawa Sosial
 Rekomendasi Geologi Penurunan Muka Tanah di  Penyediaan Elpiji 3 kg yang tepat sasaran bagi
Kawasan Pesisir Pantai Utara Pulau Jawa (PATGTL) Masyarakat, Usaha Mikro, Nelayan, dan Petani Sasaran
 Rekomendasi Teknis Pengusahaan Air Tanah

2 MP Penguatan Sistem Peringatan Dini 4 MP Destinasi Pariwisata Prioritas


Bencana  Pusat Informasi Geologi
 Rekomendasi Geologi Hasil Pemantauan Penurunan  Warisan Geologi yang Ditetapkan
Muka Tanah di Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta
 Sistem Mitigasi Bencana Geologi Yang Dikembangkan
 Rekomendasi Teknis Mitigasi Bencana Geologi
 Rekomendasi Mitigasi Bencana Gunung Merapi dan
Kebencanaan Geologi
 Pos Pengamatan Gunungapi yang Dikembangkan
 Peta Kawasan Rawan Bencana Geolog
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
PN 2022
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 39
Evaluasi Kinerja Prioritas Nasional (PN) Tahun 2022
(Status TW IV)
PN-1 : Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan
No Indikator Satuan Target Capaian %
1 Porsi EBT dalam Bauran Energi Nasional % 15,7 10,3 65,61
2 Kapasitas terpasang pembangkit EBT (kumulatif) GW 13,28 12,53 94,35
3 Pemanfaatan biofuel untuk domestik Juta KL 10,1 10,6 104,9
4 Kapasitas terpasang tambahan pembangkit EBT MW 998,6 218 21,8
5 Persentase mandatori pencampuran BBN ke dalam bahan bakar fosil % 30 30 100,00
6 Intensitas energi primer SBM/Rp 136,6 153 88
Miliar
7 Penurunan intensitas energi final SBM/Rp 0,9 1,13 140
Miliar
8 Persentase Penyelesaian Penyusunan Standar Kinerja Energi Minimum (SKEM) Peralatan 1 1 100,00
9 Alokasi batu bara untuk Kepentingan dalam Negeri (DMO) yang direncanakan Juta Ton 165,75 198,51 119,8
10 Persentase pemanfaatan gas bumi domestik % 66 67,96 102,97
11 TKDN Sektor Pembangkit EBT % 44,6 PLTP: 26,60
PLT Bio: 52
PLTA/M/MH:76,67
PLTS: 43,8

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 40


Evaluasi Kinerja Prioritas Nasional (PN) Tahun 2022
(Status TW IV)
PN-5 : Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar
No Indikator Satuan Target Capaian %
1 Rasio Elektrifikasi % 100 99,6 99,6
2 Rata-Rata Pemenuhan Kebutuhan (Konsumsi) Listrik kWh/Kapita 1.268 1.169 92,19
3 Penurunan emisi GRK sektor energi Juta Ton 91 95* 104,3
4 Jumlah produksi tenaga listrik GWh 382.696 227.471 59,44
5 Penurunan emisi CO2 pembangkit Juta Ton 5,36 13,839 258,19
6 Jumlah pengguna listrik (kumulatif) Ribu RT 81.217 84.421,1 103,95
7 Jumlah sambungan rumah jaringan gas kota (kumulatif) RT 800.098 839.777 105
8 Jumlah kapasitas kilang minyak (kumulatif) Ribu BPCD 1.176 1.151 97,87
9 Susut jaringan % 8,93 9,11 102,02
10 Porsi kapasitas terpasang pembangkit EBT terhadap total pembangkit % 12,9 12,4 96
11 Kapasitas terpasang EBT tambahan MW 998,6 218 21,8
12 Jumlah penambahan transmisi Kms/MVA 4.632/ 2.452/ 53,00/
7.510 2.970 40,00

* Masih dalam proses verifikasi di KLHK

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 41


Evaluasi Kinerja Prioritas Nasional (PN) Tahun 2022
(Status TW IV)
PN-5 : Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar
No Indikator Satuan Target Capaian %
13 Jumlah penambahan sistem distribusi Kms/MVA 50.657/ 3.615 8.804/ 17/
653,33 18
14 Pembangunan jaringan gas kota - APBN SR 40.000 40.877 102,2
15 Jumlah penambahan penyalur BBM satu Penyalur 72 51 70,83%
harga
16 Tahapan pembangunan pipa transmisi gas Tahap 1 65,06% dari target 64,6% di tahun 100,7%
bumi ruas Cirebon - Semarang 2022
17 Jumlah cadangan operasional BBM hari 23 21,42 93,13
18 System Average Interruption Duration Jam/ Pelanggan/ 5 5,78 115,60
Index (SAIDI) Tahun
19 Panjang ruas pipa transmisi dan distribusi km 19.300 18.959 98,23
gas bumi yang difasilitasi (kumulatif)
20 Jumlah rekomendasi keprospekan migas Rekomendasi 4 Studi Bersama Area Sangkar (90%),
Kebijakan Studi Bersama Regional Area Selat
Malaka Bagian Utara (80%), dan
Kajian Pemanfaatan LNG di Prov
Jateng dan DIY (95%)

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 42


Prioritas Nasional Kementerian ESDM TA 2022
Prioritas Nasional
Jumlah
No Major Project
PN 1 PN 3 PN 5 PN 6 Indikator

1 MP Kawasan Industri Prioritas dan Smelter 6 Indikator 6 Indikator


2 MP Pengamanan Pesisir 5 Perkotaan Pantura Jawa 2 Indikator 1 Indikator 3 Indikator
3 MP Destinasi Pariwisata Prioritas 1 Indikator 1 Indikator
4 MP Akselerasi Pengembangan Energi Terbarukan dan Konservasi
Energi 10 Indikator 10 Indikator
5 MP Reformasi Sistem Perlindungan Sosial 1 Indikator 3 Indikator 4 Indikator
6 MP Pembangunan dan Pengembangan Kilang Minyak 1 Indikator 1 Indikator
7 MP Infrastruktur Jargas Kota untuk 4 Juta SR 1 Indikator 1 Indikator

8 MP Penyediaan Tenaga Listrik: Pembangkit Listrik 27.000 MW,


Transmisi 19.000 kms dan Gardu Induk 38.000 MVA 8 Indikator 8 Indikator

9 MP Penguatan Sistem Peringatan Dini Bencana 3 Indikator 3 Indikator


10 Non Major Project 5 Indikator 12 Indikator 8 Indikator 7 Indikator 32 Indikator
Jumlah Indikator 24 Indikator 13 Indikator 21 Indikator 11 Indikator 69 Indikator
Jumlah Indikator Keluaran Kegiatan PN-1: Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan
PN-3: Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing
PN-5: Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar
PN-6: Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 43
Prioritas Nasional 1 (1/2)
Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan
Berkeadilan
Wilayah Kerja Migas yang Disiapkan, Ditetapkan, dan
Ditawarkan (10 WK  13 WK) Hasil Monitoring Pembangunan Fasilitas Pengolahan Pemurnian
Mineral dalam Negeri (20 Perusahaan-Smelter, 100%)  MP
Draft Revisi Undang-Undang Migas Kawasan Industri Prioritas dan Smelter
(1 Draft, 100%)
Rekomendasi Geologi Penurunan Muka Tanah di Kawasan Pesisir
Draft Kebijakan Rencana Produksi dan Pantai Utara Pulau Jawa (PATGTL) (3 Rekomendasi, 100%)  MP
Pemanfaatan Batubara Untuk Kebutuhan Pengamanan Pesisir 5 Perkotaan Pantura Jawa
Dalam Negeri Mineral Logam dan Batubara
(2 Draft Kebijakan, 100%)  MP Kawasan Jaringan Pemantauan Air Tanah Berbasis Cekungan Air
Industri Prioritas dan Smelter Tanah (4 CAT, 100%)
Draft Kebijakan Percepatan Peningkatan Nilai
Tambah Batubara (2 Draft Kebijakan, 100%) Rekomendasi Teknis Pengusahaan Air Tanah
(250 Rekomendasi, 100%)  MP Pengamanan Pesisir 5 Perkotaan
Tingkat Implementasi P3DN dan Peningkatan TKDN Pantura Jawa
pada Subsektor:
1. Pertambangan Batubara (79,5% (P3DN); 14% Warisan Geologi yang ditetapkan
(TKDN))  (95% P3DN, 33,27% TKDN)) (4 Warisan Geologi, 100%)
2. Pertambangan Mineral (70% (P3DN); 14% (TKDN)
 (82% P3DN, 17% TKDN)
 MP Kawasan Industri Prioritas dan Smelter
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 44
Prioritas Nasional 1 (2/2)
Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan
Berkeadilan Monitoring TKDN:
1. Bidang Bioenergi (40%/prognosa 2022: 52%)
2. Bidang Panas Bumi (35% /prognosa 2022: 26,6%)
Pusat Informasi Geologi 3. PLT Surya (40%/prognosa 2022: 43,8%)
(1 Lokasi)  MP Destinasi 4. PLT Bayu (40%/realisasi -)
Pariwisata Prioritas 5. PLT Air (70%/prognosa 2022: 76,7%)
 MP Akselerasi Pengembangan Energi Terbarukan dan
Rekomendasi Keprospekan:
Konservasi Energi
1. Sumber Daya Batubara, Gambut, dan Gas
Metan Batubara (4 Rekomendasi) Pembangunan PLTS Atap
2. Sumber Daya Mineral (7 Rekomendasi) (148 Unit/prognosa 2022: 81 dan progres fisik mencapai 85,85%)
 MP Kawasan Industri Prioritas dan Smelter  MP Akselerasi Pengembangan Energi Terbarukan dan
Konservasi Energi

Volume Biofuel untuk Domestik (10,1 juta Penurunan Intensitas Energi Final (0,9 SBM-Miliar
KL/prognosa 2022: 10,6 juta KL) Rupiah/prognosa 2022: 1,13 SBM-Miliar Rupiah)
 MP Akselerasi Pengembangan Energi  MP Akselerasi Pengembangan Energi Terbarukan dan
Terbarukan dan Konservasi Energi Konservasi Energi

Pembangunan PLTMH (3 Unit/prognosa 2022: 2 SKEM dan Label Hemat Energi pada Peralatan Pemanfaat Energi
unit selesai dan 1 unit progres fisik mencapai 95%) (1 Peralatan/realisasi 2022: 1 peralatan)  MP Akselerasi
 MP Akselerasi Pengembangan Energi Pengembangan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi
Terbarukan dan Konservasi Energi
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 45
Prioritas Nasional 3
Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing
Penyediaan Elpiji 3 kg yang tepat sasaran bagi Diklat Industri Bidang:
Masyarakat, Usaha Mikro, Nelayan, dan Petani 1. Ketenagalistrikan dan EBTKE (5.500 Orang)/
Sasaran (4 Rekomendasi Kebijakan)  MP Progress Realisasi (3.482 orang)
Reformasi Sistem Perlindungan Sosial 2. Minyak dan Gas Bumi (7.500 Orang)/ Progress
Realisasi (17.986 orang)
Mahasiswa Pendidikan Vokasi: 3. Geologi, Mineral dan Batubara (5.500 Orang)/
1. PEM AKAMIGAS (1.040 orang)/Progress Realisasi (1.015 orang) Progress Realisasi (6.188 orang)
2. PEP Bandung (270 Orang)/Progress Realisasi (247 orang)

Diklat Masyarakat Bidang:


1. KEBTKE (250 Orang)/ Progress Realisasi (251 orang)
2. Minyak Dan Gas Bumi (300 Orang)/ Progress Realisasi (320 orang)
3. Geologi, Mineral dan Batubara (1.000 Orang)/ Progress Realisasi (1.090 orang)
4. Tambang Bawah Tanah (300 Orang)/ Progress Realisasi (300 orang)

Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Sektor:


1. Ketenagalistrikan dan EBTKE (3.750 Orang)/ Progress Realisasi (4.543 orang)
2. Minyak dan Gas Bumi (14.000 Orang)/ Progress Realisasi (17.398 orang)
3. Geologi, Mineral dan Batubara (2.966 Orang)

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 46


Prioritas Nasional 5 (1/2)
Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi
dan Pelayanan Dasar
Pipa Transmisi Gas Bumi Ruas Cirebon – Semarang Pemasangan Apdal di Desa Belum Berlistrik
(1 Ruas, 100%) (11.365 Unit/realisasi 2022: 11.365 unit atau 100%)

Fasilitasi Peningkatan Infrastruktur Kilang Minyak Rekomendasi Keprospekan:


Bumi (2 Laporan, 100%)  MP Pembangunan dan 1. Migas (4 Rekomendasi)
Pengembangan Kilang Minyak 2. Sumber Daya dan Cadangan Panas Bumi (3 Rekomendasi)
Konverter Kit BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran
(30.000 Paket  progress 29.366 Paket)  MP Infrastruktur Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga
Reformasi Sistem Perlindungan Sosial (40.000 SR  40.877 SR)  MP Infrastruktur Jargas Kota
untuk 4 Juta SR
Konverter Kit BBM ke BBG untuk Petani
Sasaran (30.000 Paket, 100%)  MP Rekomendasi Efisiensi Pembangkit dan Penurunan
Reformasi Sistem Perlindungan Sosial Susut Jaringan Tenaga Listrik (1 Rekomendasi, 100%)
Supervisi Progres Pembangunan Penyalur BBM 1 Harga
(72 Penyalur) Rekomendasi Penerapan Keselamatan Ketenagalistrikan
pada Infrastruktur Pengisian Listrik pada Kendaraan
Bermotor Listrik Berbasis Baterai (1 Rekomendasi Kebijakan)
Pengawasan Pelaksanaan BBM 1 Harga (329 Penyalur)  MP Penyediaan Tenaga Listrik: Pembangkit Listrik 27.000
MW, Transmisi 19.000 kms dan Gardu Induk 38.000 MVA
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 47
Prioritas Nasional 5 (2/2)
Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi
dan Pelayanan Dasar
Rekomendasi Pengendalian Pengembangan Smart Grid
Rekomendasi Reviu dan Evaluasi Subsidi Listrik
dan Pelaksanaan Kerjasama Sektor Ketenagalistrikan (1
Tepat Sasaran (1 Rekomendasi Kebijakan, 100%)
Rekomendasi, 100%)  MP Penyediaan Tenaga Listrik:
 MP Reformasi Sistem Perlindungan Sosial
Pembangkit Listrik 27.000 MW, Transmisi 19.000 kms
dan Gardu Induk 38.000 MVA
Rekomendasi Pengendalian Pembangunan:
1. Pembangkit Listrik (1 Rekomendasi Kebijakan, 100%) Rekomendasi Dukungan Sektor Ketenagalistrikan
2. Jaringan Transmisi dan Gardu Induk (1 Rekomendasi Dalam Pencapaian Target Mitigasi Gas Rumah Kaca
Kebijakan, 100%) Sektor Energi
3. Jaringan Distribusi dan Gardu Distribusi (1 Rekomendasi (1 Rekomendasi Kebijakan, 100%)
Kebijakan, 100%)  MP Penyediaan Tenaga Listrik: Peningkatan Pasokan Tenaga Listrik 24 Jam/Hari
Pembangkit Listrik 27.000 MW, Transmisi 19.000 kms (1 Laporan, 100%)  MP Penyediaan Tenaga Listrik:
dan Gardu Induk 38.000 MVA Pembangkit Listrik 27.000 MW, Transmisi 19.000 kms
dan Gardu Induk 38.000 MVA
Rekomendasi Penguatan Pemenuhan Akses dan
Konsumsi Listrik pada Masyarakat Pemasangan Sambungan Baru Listrik bagi
(1 Rekomendasi Kebijakan, 100%)  MP Penyediaan Tenaga Rumah Tangga Belum Berlistrik yang Tidak
Listrik: Pembangkit Listrik 27.000 MW, Transmisi 19.000 kms Mampu atau Berada di Daerah 3T (80.000 RT
dan Gardu Induk 38.000 MVA 80.170 RT)  MP Penyediaan Tenaga Listrik:
Pembangkit Listrik 27.000 MW, Transmisi 19.000
kms dan Gardu Induk 38.000 MVA
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 48
Prioritas Nasional 6 (1/2)
Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan
Perubahan Iklim
Sistem Mitigasi Bencana Geologi Yang
Luasan Reklamasi dan Pascatambang Dikembangkan (6 Lokasi, 100%)  MP Penguatan
(7.050 Hektar  4.467 Hektar (per TW III)) Sistem Peringatan Dini Bencana

Rekomendasi Penyelidikan Geologi Terpadu untuk Peta Zona Kerentanan Likuifaksi


Penataan Ruang (2 Rekomendasi, 100%)
(2 Rekomendasi)

Evaluasi Kawasan Bentang Alam Karst


dan Kawasan Cagar Alam
Reduksi Gas Rumah Kaca (GRK) Sektor ESDM
(4 Rekomendasi, 100%)
(91 juta ton CO2e/prognosa 2022: 95*) juta ton CO2e)
* Masih dalam proses verifikasi di KLHK

Rekomendasi Hasil Inventarisasi dan Penyelidikan


Geologi Teknik
(2 Rekomendasi, 100%)

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 49


Prioritas Nasional 6 (2/2)
Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan
Perubahan Iklim
Rekomendasi Geologi Hasil Pemantauan
Peta Bersistem dan Bertema
Penurunan Muka Tanah di Cekungan Air Tanah
(16 Peta, 100%)
(CAT) Jakarta
(100 Pemantauan Titik, 100%)
 MP Pengamanan Pesisir 5 Perkotaan
Pantura Jawa
Pos Pengamatan Gunungapi yang
Dikembangkan (4 Pos PGA, 100%) 
Peta Kawasan Rawan Bencana MP Penguatan Sistem Peringatan Dini
Geologi Bencana
(14 Peta, 100%)  MP
Penguatan Sistem Peringatan
Dini Bencana

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 50


PN 2023
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 51
Prioritas Nasional Kementerian ESDM TA 2023
Prioritas Nasional
Jumlah
No Major Project
PN 1 PN 3 PN 5 PN 6 Indikator

1 MP Kawasan Industri Prioritas dan Smelter 4 Indikator 4 Indikator


2 MP Pengamanan Pesisir 5 Perkotaan Pantura Jawa 1 Indikator 1 Indikator 2 Indikator
3 MP Destinasi Pariwisata Prioritas 1 Indikator 1 Indikator
4 MP Akselerasi Pengembangan Energi Terbarukan dan Konservasi
Energi 9 Indikator 9 Indikator
5 MP Reformasi Sistem Perlindungan Sosial 1 Indikator 1 Indikator
6 MP Pembangunan dan Pengembangan Kilang Minyak 1 Indikator 1 Indikator
7 MP Infrastruktur Jargas Kota untuk 4 Juta SR* 0 Indikator

8 MP Penyediaan Tenaga Listrik: Pembangkit Listrik 27.000 MW,


Transmisi 19.000 kms dan Gardu Induk 38.000 MVA 6 Indikator 6 Indikator

9 MP Penguatan Sistem Peringatan Dini Bencana 2 Indikator 2 Indikator


10 Non Major Project 12 12 16 12
Indikator Indikator Indikator Indikator 52 Indikator
Jumlah Indikator 27 13 24 14 78
Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator
Jumlah Indikator Keluaran Kegiatan PN-1: Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan
PN-3: Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing
* Jargas didorong menggunakan mekanisme KPBU atau PN-5: Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar
investasi badan usaha PN-6: Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 52
Prioritas Nasional 1 (1/2)
Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan
Berkeadilan
Wilayah Kerja Migas yang Disiapkan, Hasil Monitoring Pembangunan Fasilitas Pengolahan Pemurnian
Ditetapkan, dan Ditawarkan (10 WK) Mineral dalam Negeri (20 Perusahaan-Smelter)  MP Kawasan
Industri Prioritas dan Smelter
Draft Revisi Undang-Undang Migas
(1 Draft) Rekomendasi Geologi Penurunan Muka Tanah di Kawasan Pesisir
Pantai Utara Pulau Jawa (PATGTL) (6 Rekomendasi)  MP
Draft Kebijakan Rencana Produksi dan Pengamanan Pesisir 5 Perkotaan Pantura Jawa
Pemanfaatan Batubara Untuk Kebutuhan
Dalam Negeri Mineral Logam dan Batubara Jaringan Pemantauan Air Tanah Berbasis Cekungan Air Tanah
(2 Draft Kebijakan)  MP Kawasan Industri (3 CAT)
Prioritas dan Smelter

Draft Kebijakan Percepatan Peningkatan Konservasi dan Pendayagunaan Air Tanah


Nilai Tambah Batubara (2 Draft Kebijakan) (20 Rekomendasi)

Tingkat Implementasi P3DN dan Peningkatan TKDN Rekomendasi Teknis Pengusahaan Air Tanah
pada Subsektor: (300 Rekomendasi)
1. Pertambangan Batubara (80% (P3DN); 16%
(TKDN); Warisan Geologi yang ditetapkan
2. Pertambangan Mineral (71% (P3DN); 16% (TKDN) (4 Warisan Geologi)
 MP Kawasan Industri Prioritas dan Smelter
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 53
Prioritas Nasional 1 (2/2)
Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan
Berkeadilan Monitoring TKDN:
1. Bidang Bioenergi (40%)
2. Bidang Panas Bumi (35%)
Pusat Informasi Geologi 3. PLT Surya (40%)
(3 Lokasi)  MP Destinasi Pariwisata Prioritas 4. PLT Bayu (40%)
5. PLT Air (70%)
 MP Akselerasi Pengembangan Energi Terbarukan dan
Rekomendasi Keprospekan:
Konservasi Energi
1. Sumber Daya Batubara, Gambut, dan
Gas Metan Batubara (7 Rekomendasi) Pembangunan PLTS Terpadu di
2. Sumber Daya Mineral (15 Rekomendasi) Wilayah 3T
(12 Unit)
Volume Biofuel untuk Domestik (10,6 juta KL)  Penurunan Intensitas Energi Final (0,8 SBM-Miliar Rupiah)
MP Akselerasi Pengembangan Energi Terbarukan  MP Akselerasi Pengembangan Energi Terbarukan dan
dan Konservasi Energi Konservasi Energi

SKEM dan Label Hemat Energi pada Peralatan Pemanfaat Energi


Penawaran Wilayah Panas Bumi
(1 Peralatan)  MP Akselerasi Pengembangan Energi
(2 Wilayah)
Terbarukan dan Konservasi Energi

Penetapan Wilayah Panas Bumi Pembangunan PLTMH (3 Unit)  MP Akselerasi


(2 Wilayah) Pengembangan Energi Terbarukan dan Konservasi
esdm.go.id | @kesdm Energi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 54
Prioritas Nasional 3
Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing
Penyediaan Elpiji 3 kg yang tepat sasaran bagi Diklat Industri Bidang:
Masyarakat, Usaha Mikro, Nelayan, dan Petani 1. Ketenagalistrikan dan EBTKE (2.500 Orang)
Sasaran (4 Rekomendasi Kebijakan) 2. Minyak dan Gas Bumi (9.000 Orang)
 MP Reformasi Sistem Perlindungan Sosial 3. Geologi, Mineral dan Batubara (5.500 Orang)

Mahasiswa Pendidikan Vokasi:


1. PEM AKAMIGAS (1.040 orang)
2. PEP Bandung (300 Orang)

Diklat Masyarakat Bidang:


1. KEBTKE (250 Orang)
2. Minyak Dan Gas Bumi (500 Orang)
3. Geologi, Mineral dan Batubara (500 Orang)
4. Tambang Bawah Tanah (300 Orang)

Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Sektor:


1. Ketenagalistrikan dan EBTKE (3.750 Orang)
2. Minyak dan Gas Bumi (15.000 Orang)
3. Geologi, Mineral dan Batubara (1.850 Orang)

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 55


Prioritas Nasional 5 (1/3)
Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi
dan Pelayanan Dasar
Pipa Transmisi Gas Bumi Ruas Cirebon – Semarang Pemasangan Apdal di Desa Belum Berlistrik
(1 Ruas) (8.097 Unit)

Fasilitasi Peningkatan Infrastruktur Kilang Minyak Peta Potensi EBT dalam Rangka Percepatan Investasi
Bumi (2 Laporan)  MP Pembangunan dan PLT Bayu, Hidro dan Biomassa
Pengembangan Kilang Minyak (4 Data (470 MW)
Konverter Kit BBM ke BahanBakar Gas untuk
Nelayan Sasaran (20.000 Paket) Rekomendasi Keprospekan:
1. Migas (4 Rekomendasi)
Konverter Kit BBM ke BBG untuk Petani 2. Sumber Daya dan Cadangan Panas Bumi (3 Rekomendasi)
Sasaran (30.000 Paket)
Rekomendasi Geologi Hasil Pemantauan Penurunan
Supervisi Progres Pembangunan Penyalur BBM 1 Harga Muka Tanah (BKAT) (2 Rekomendasi)  MP Pengamanan
(89 Penyalur) Pesisir 5 Perkotaan Pantura Jawa

Rekomendasi Teknis Wilayah Keprospekan


Pengawasan Pelaksanaan BBM 1 Harga (423 Penyalur) Migas Kelautan
(2 Rekomendasi)
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 56
Prioritas Nasional 5 (2/3)
Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi
dan Pelayanan Dasar
Monitoring Realisasi Investasi Ketenagalistrikan
Rekomendasi Reviu dan Evaluasi Subsidi Listrik dan Pelaksanaan Kerjasama Sektor
Tepat Sasaran (1 Rekomendasi Kebijakan) Ketenagalistrikan (1 Rekomendasi)  MP
Penyediaan Tenaga Listrik: Pembangkit Listrik
27.000 MW, Transmisi 19.000 kms dan Gardu Induk
Rekomendasi Pengendalian Pembangunan: 38.000 MVA
1. Pembangkit Listrik (1 Rekomendasi Kebijakan)
2. Jaringan Transmisi dan Gardu Induk (1 Rekomendasi Rekomendasi Penerapan Keselamatan
Kebijakan) Ketenagalistrikan pada Infrastruktur Pengisian
3. Jaringan Distribusi dan Gardu Distribusi (1 Rekomendasi Listrik pada Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis
Kebijakan) Baterai
 MP Penyediaan Tenaga Listrik: Pembangkit Listrik 27.000 (1 Rekomendasi Kebijakan)
MW, Transmisi 19.000 kms dan Gardu Induk 38.000 MVA
Rekomendasi Dukungan Sektor Ketenagalistrikan
Dalam Pencapaian Target Mitigasi Gas Rumah Kaca
Rekomendasi Penguatan Pemenuhan Akses dan
Sektor Energi
Konsumsi Listrik pada Masyarakat
(1 Rekomendasi Kebijakan)
(1 Rekomendasi Kebijakan)  MP Penyediaan Tenaga Listrik:
Pembangkit Listrik 27.000 MW, Transmisi 19.000 kms dan Gardu
Induk 38.000 MVA

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 57


Prioritas Nasional 5 (3/3)
Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi
dan Pelayanan Dasar
Pemasangan Sambungan Baru Listrik bagi
Rumah Tangga Belum Berlistrik yang Tidak
Mampu atau Berada di Daerah 3T (83.000 RT)
 MP Penyediaan Tenaga Listrik: Pembangkit
Listrik 27.000 MW, Transmisi 19.000 kms dan
Gardu Induk 38.000 MVA

Pengawasan dan Pengendalian Efisiensi Penyediaan


Tenaga Listrik PT PLN (Persero)
(1 Badan Usaha)

Peningkatan Pasokan Tenaga Listrik 24 Jam/Hari


(1 Laporan)

Magic Com/Rice Cooker


680.000 Unit

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 58


Prioritas Nasional 6 (1/2)
Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan
Perubahan Iklim
Sistem Mitigasi Bencana Geologi Yang
Luasan Reklamasi dan Pascatambang Dikembangkan (9 Lokasi)  MP Penguatan Sistem
(1 Rekomendasi) Peringatan Dini Bencana

Hasil Supervisi dan Pembinaan Pengelolaan


Pertambangan Berbasis Rakyat Peta Zona Kerentanan Likuifaksi
(1 Rekomendasi) (3 Rekomendasi)

Rekomendasi Penyelidikan Geologi Terpadu untuk


Reduksi Gas Rumah Kaca (GRK) Penataan Ruang
Sektor ESDM (2 Rekomendasi)
(116 juta ton CO2e)

Inventarisasi dan Penyelidikan Geologi Teknik untuk


Kendaraan listrik hasil konversi
Menunjang Infrastruktur dan Pengembangan
(350 Unit Konversi Motor Listrik
Wilayah
dan 1 Unit Bus Listrik)
(3 Rekomendasi)

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 59


Prioritas Nasional 6 (2/2)
Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan
Perubahan Iklim
Rekomendasi Geologi Hasil Pemantauan
Peta Bersistem dan Bertema
Penurunan Muka Tanah di Cekungan Air Tanah
(12 Peta)
(CAT) Jakarta
(150 Pemantauan Titik)

Peta Kawasan Rawan Bencana Pemetaan Tematik dan Sistematis Geologi


Geologi Kelautan
(8 Peta) (4 Peta)

Pos Pengamatan Gunungapi yang


Dikembangkan (7 Pos PGA)  MP
Penguatan Sistem Peringatan Dini
Bencana
Evaluasi Kawasan Bentang Alam Karst
dan Kawasan Cagar Alam
(4 Rekomendasi)

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 60

Anda mungkin juga menyukai