1992
Agenda 2015
21 SDGs
Oleh karena itu, diperlukan adanya strategi dan penjabaran lebih lanjut ke dalam
langkah-langkah perencanaan pembangunan dalam kurun waktu yang lebih (Ditjen Planologi dan Tata Lingkungan, KLHK, 2018)
operasional dan dapat diimplementasikan secara konkrit di tingkat pemerintah pusat
SKENARIO
RPPLH NASIONAL
Penurunan laju penyusutan sumber Pemulihan sumber daya alam dan Perubahan pola produksi
daya alam dan laju penurunan daya peningkatan daya dukung dan daya dan konsumsi serta
dukung dan daya tampung lingkungan tampung lingkungan hidup pada periode penerapan teknologi pada
hidup pada periode 10 tahun pertama 10 tahun kedua periode 10 tahun ketiga
Melakukan pemetaan sumberdaya alam (lahan dan hutan) terpadu dalam kurun waktu
5 tahun terakhir
Melakukan pemetaan kondisi sumberdaya air kurun waktu 10 tahun terakhir
Melakukan pemetaan kondisi sumberdaya mineral dan batubara kurun waktu 5 tahun
terakhir
Melakukan evaluasi neraca sumberdaya alam terpadu dalam kurun 5 tahun terakhir,
khusus untuk sumberdaya air dilakukan evaluasi 10 tahunan karena ketersediaan data
di lapangan dan signifikansi perubahannya
Melakukan analisis komponen neraca spasial untuk evaluasi tata ruang secara spasial
Pemanfaatan neraca spasial SDA untuk penyusunan KLHS
Metodologi Neraca
UNIT T0 T1 T0 T1 T0 T1 T0 T1
Gambaran metodologi diatas merupakan tahapan penyusunan neraca sumber daya alam berdasarkan SNI Tahun 2015.
SNI 6728.2-2015 tentang Sumber Daya Hutan
SNI 6728.3-2015 tentang Sumber Daya Lahan
SNI 6728.1-2015 tentang Sumber Daya Air
SNI 6728-4-2015 tentang Sumber Daya dan Cadangan Mineral dan Batubara
Deskripsi Wilayah Neraca Air Neraca Lahan Neraca Hutan Neraca Minerba
RBI Skala 1 : 25.000 Debit Sungai Wilayah Interpretasi Penutup Interpretasi Penutup Cadangan Minerba
Wilayah Sungai Sungai Ciliwung Lahan 2010 Lahan 2010 Wilayah Sungai
Ciliwung Cisadane Cisadane (10 tahun) (High Resolution) (High Resolution) Ciliwung Cisadane
Persebaran Minerba
Pola Ruang Kabupaten/Kota Dalam Fungsi Kawasan Hutan Fungsi Kawasan Hutan
Wilayah Sungai
Kabupaten/Kota Angka (APL) (Non APL)
Ciliwung Cisadane
METODE SUMBERDAYA AIR
Data
Hidroklimatologi
Data Debit Data Batas (Pos Duga Air,
Peta RBI
SNI 6728.1-2015 tentang Sungai WS/DAS Stasiun Curah
Hujan, dan Iklim)
Sumber Daya Air
Data Debit Kebutuhan Air
Data Debit
Sungai 10 RKI
Neraca sumber daya air berupa tahun
Sungai Peta Penutup
informasi: Lahan
Kebutuhan Air
imbangan potensi, Irigasi
Analisa
ketersedian dan penggunaan atau Peta Isohyet
Regional Kebutuhan Air
kebutuhan sumber daya air pada
Kebutuhan Air
kurun waktu tertentu. Peternakan
Lengkung Metode Hujan
Disajikan dalam bentuk peta yang Kerapatan Limpasan
Peta Kerja Peta Pasiva
menunjukan lokasi, letak dan Kebutuhan Air
posisinya dalam sistem koordinat Pemeliharaan
Sungai
tertentu. Berikut Tampilan Tabel Debit Andalan
Neraca Tahunan:
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Bulan
m3/det
2009 758,86 898,17 636,32 587,38 739,58 526,37 360,92 308,61 322,65 487,29 597,17 525,42
2010 610,88 791,28 658,80 350,87 467,03 470,69 449,21 489,23 651,57 664,33 520,04 480,82
2011 413,39 357,87 312,18 386,42 381,01 288,45 291,68 194,81 178,36 234,05 381,45 363,73
2012 746,44 642,55 468,42 536,45 481,91 478,44 423,23 222,28 223,40 302,36 487,52 517,81
2013 722,68 676,01 487,50 531,21 442,47 346,68 353,41 302,69 289,81 346,51 384,45 457,37
2014 873,02 924,01 652,12 583,37 457,45 340,83 321,25 306,84 221,40 187,41 351,83 362,84
2015 553,91 818,53 634,45 567,84 463,03 357,98 247,13 223,04 205,00 196,76 409,38 456,42
2016 514,83 771,18 645,15 596,28 488,19 463,38 473,29 347,57 457,29 435,49 426,37 331,62
2017 445,63 848,60 615,70 534,34 503,45 480,36 456,18 371,21 394,62 446,58 435,94 438,33
Q 80 487,15 662,63 479,87 473,30 451,46 344,34 309,42 222,74 214,84 219,13 383,25 363,37
Q 95 426,28 471,74 374,68 365,09 405,59 309,40 264,95 205,80 189,02 191,15 363,68 344,11
max 873,02 924,01 658,80 596,28 739,58 526,37 473,29 489,23 651,57 664,33 597,17 525,42
rerata 626,63 747,58 567,85 519,35 491,57 417,02 375,14 307,36 327,12 366,75 443,79 437,15
min 413,39 357,87 312,18 350,87 381,01 288,45 247,13 194,81 178,36 187,41 351,83 331,62
Sumber : Analisis 2018
GRAFIK DEBIT AIR
DEBIT (M3/DET)
600
DEBIT (M3/DET)
600
500
500
400
400
300 300
200 200
100 100
0 0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
rerata 626 747 567 519 491 417 375 307 327 366 443 437 rerata 626 747 567 519 491 417 375 307 327 366 443 437
0,8 487, 662, 479, 473, 451, 344, 309, 222, 214, 219, 383, 363, max 873 924 658 596 739 526 473 489 651 664 597 525
0,9 426, 471, 374, 365, 405, 309, 264, 205, 189, 191, 363, 344, min 413 357 312 350 381 288 247 194 178 187 351 331
0,00
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Potensi 446,85 622,51 451,49 429,12 410,71 323,32 286,87 210,25 201,43 203,13 353,44 331,29
Pemeliharaan Sungai 300,23 381,78 315,12 295,36 288,63 216,57 160,43 134,83 127,91 139,95 259,86 242,58
Perikanan 12,79 12,79 12,79 12,79 12,79 12,79 12,79 12,79 12,79 12,79 12,79 12,79
Peternakan 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33
Irigasi 2,69 0,00 20,07 47,64 17,87 12,06 7,94 0,00 14,84 43,06 13,60 16,03
RKI 74,46 74,46 74,46 74,46 74,46 74,46 74,46 74,46 74,46 74,46 74,46 74,46
NERACA SUMBERDAYA AIR
Neraca Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Potensi 14.092 19.631 14.238 13.533 12.952 10.196 9.047 6.630 6.352 6.406 11.146 10.448
Demand 12.315 14.802 13.333 13.579 12.428 9.972 8.072 7.014 7.264 8.533 11.386 10.917
Saldo 1.777 4.830 906 -46 525 224 975 -384 -911 -2.127 -239 -470
Sumber : Analisis 2018
15.000
M3/DETIK
10.000
5.000
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Potensi Demand
NERACA SUMBERDAYA AIR PER DAS
100,00 40,00
M3/DET
M3/DET
50,00 20,00
0,00 0,00
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
100,00
M3/DET
50,00
0,00
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Potensi Demand
PETA NERACA SUMBERDAYA AIR
PETA NERACA INDEK PEMAKAIAN AIR
Neraca Sumberdaya Lahan
Output
Overlay
Peta Necara
Sumberdaya Lahan
T0 Tahun Awal T1 Tahun Akhir
Neraca Sumberdaya Lahan
Output
No Tutupan Lahan Sumberdaya Lahan Luas (Ha) % No Tutupan Lahan Sumberdaya Lahan Luas (Ha) %
1 Sawah Dengan Padi Terus Menerus 26,82 1 Sawah Dengan Padi Terus Menerus 163.672,52 26,64
164.773,67
2 Kebun Campuran 22,84 2 Kebun Campuran 139.494,63 22,71
140.331,43
3 Bangunan Permukiman Desa 132.826,36 21,62
3 Bangunan Permukiman Desa 21,55
132.382,46
4 Ladang/Tegalan Dengan Palawija 52.533,20 8,55
4 Ladang/Tegalan Dengan Palawija 8,51
52.251,42 5 Ladang/Tegalan Hortikultura 39.500,68 6,43
5 Ladang/Tegalan Hortikultura 6,47
39.737,73 6 Semak 21.879,26 3,56
6 Semak 3,50 7 Bangunan Permukiman Kota 19.919,65 3,24
21.529,80
7 Bangunan Permukiman Kota 3,21 8 Hutan Lahan Rendah Sekunder Kerapatan Sedang 9.689,71 1,58
19.707,01
8 Hutan Lahan Rendah Sekunder Kerapatan Sedang 1,57 9 Hutan Lahan Tinggi Sekunder Kerapatan Sedang 5.513,94 0,90
9.672,31
10 Sungai 4.743,65 0,77
9 Hutan Lahan Tinggi Sekunder Kerapatan Sedang 0,86
5.270,66
10 Sungai 0,77
4.742,61
Aktiva Tahun 2010 Pasiva Tahun 2015
Output
Neraca Sumberdaya Hutan
Output
Output Neraca Sumber Daya Hutan berupa data Neraca Fungsi Kawasan Hutan dan Penutupan Lahan Hutan
Peta Fungsi Peta Fungsi
Peta Tutupan Lahan Peta Tutupan Lahan
Kawasan Hutan Kawasan Hutan
Hutan 2010 Hutan 2015
Tahun ke 1 Tahun ke 2
Peta Kawasan
Overlay Hutan (Non APL) Overlay
SNI 6728-4-2015 tentang Sumber Daya dan Cadangan Mineral dan Batubara
Sebaran Minerba
Teknis Penyusunan:
Pengisian dan perhitungan aktiva dan pasiva
akan menghasilkan saldo akhir sumber daya
mineral.
Neraca sumber daya mineral terdapat informasi
Peta Aktiva Peta Pasiva Peta Neraca mengenai besarnya sumber daya/ cadangan
Minerba Minerba Sumberdaya
Minerba setiap jenis mineral, jumlah mineral-mineral yang
telah dimanfaatkan dan cadangan yang masih
tersisa (saldo). Satuannya adalah Ton.
Neraca Sumberdaya Mineral
Lokasi Sumber daya Cadangan
Jumlah Sumber
No Daerah Koordinat Jumlah Cadangan
Hipotetik Tereka Terindikasi Terukur daya Terkira Terbukti
X Y
1 Purworejo 110° 7.238' -7° 44.190' 0,00 173.111.625,43 0,00 0,00 173.111.625,43 136.786.467,93 0,00 136.786.467,93
2 Temanggung 109° 56.153' -7° 12.217' 0,00 50.346,72 0,00 0,00 50.346,72 25.173,36 0,00 25.173,36
3 Wonosobo 109° 49.525' -7° 21.508' 0,00 932.903,39 0,00 0,00 932.903,39 466.451,70 0,00 466.451,70
4 Banyumas 109° 4.864' -7° 25.845' 0,00 432.431.877,71 0,00 0,00 432.431.877,71 216.215.938,86 0,00 216.215.938,86
5 Cilacap 109° 23.648' -7° 41.792' 0,00 127.100.899,29 0,00 0,00 127.100.899,29 63.550.449,64 0,00 63.550.449,64
6 Banjarnegara 109° 38.602' -7° 18.761' 0,00 179.160.790,92 0,00 0,00 179.160.790,92 89.580.395,46 0,00 89.580.395,46
7 Kebumen 109° 25.372' -7° 44.670' 0,00 12.969.496.660,76 0,00 0,00 12.969.496.660,76 6.484.748.330,38 0,00 6.484.748.330,38
8 Batang 109° 48.987' -7° 10.713' 0,00 43.244,19 0,00 0,00 43.244,19 21.622,09 0,00 21.622,09
9 Brebes 109° 0.738' -7° 19.720' 0,00 113.280.661,03 0,00 0,00 113.280.661,03 56.640.330,51 0,00 56.640.330,51
10 Kendal 109° 56.097' -7° 12.053' 0,00 195.300,74 0,00 0,00 195.300,74 97.650,37 0,00 97.650,37
11 Pekalongan 109° 47.908' -7° 10.257' 0,00 522.884,41 0,00 0,00 522.884,41 261.442,21 0,00 261.442,21
12 Pemalang 109° 15.615' -7° 13.449' 0,00 43.042,26 0,00 0,00 43.042,26 21.521,13 0,00 21.521,13
13 Purbalingga 109° 27.520' -7° 16.300' 0,00 580.000,00 0,00 0,00 580.000,00 290.000,00 0,00 290.000,00
Aktiva Batu Gamping
Sumber : Laporan SDM Jateng 2015
Neraca Sumberdaya Mineral
Sumber daya Cadangan
Komoditas Jumlah Sumber daya Jumlah Cadangan Produksi Sisa Cadangan
Hipotetik Tereka Terindikasi Terukur Terkira Terbukti
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
0,00 173.111.625,43 0,00 0,00 173.111.625,43 136.786.467,93 0,00 136.786.467,93 2.758.110,91 134.028.357,02
0,00 50.346,72 0,00 0,00 50.346,72 25.173,36 0,00 25.173,36 1.334,47 23.838,90
0,00 932.903,39 0,00 0,00 932.903,39 466.451,70 0,00 466.451,70 253.506,36 212.945,34
Batu 0,00 432.431.877,71 0,00 0,00 432.431.877,71 216.215.938,86 0,00 216.215.938,86 5.000.368,61 211.215.570,24
Gamping
0,00 127.100.899,29 0,00 0,00 127.100.899,29 63.550.449,64 0,00 63.550.449,64 1.412.232,21 62.138.217,43
0,00 179.160.790,92 0,00 0,00 179.160.790,92 89.580.395,46 0,00 89.580.395,46 4.247.025,98 85.333.369,48
0,00 12.969.496.660,76 0,00 0,00 12.969.496.660,76 6.484.748.330,38 0,00 6.484.748.330,38 3.814.557,84 6.480.933.772,54
0,00 43.244,19 0,00 0,00 43.244,19 21.622,09 0,00 21.622,09 1.105,99 20.516,10
0,00 113.280.661,03 0,00 0,00 113.280.661,03 56.640.330,51 0,00 56.640.330,51 196.553,10 56.443.777,42
0,00 195.300,74 0,00 0,00 195.300,74 97.650,37 0,00 97.650,37 1.173,51 96.476,86
0,00 522.884,41 0,00 0,00 522.884,41 261.442,21 0,00 261.442,21 21.027,52 240.414,68
0,00 43.042,26 0,00 0,00 43.042,26 21.521,13 0,00 21.521,13 2.160,76 19.360,37
0,00 580.000,00 0,00 0,00 580.000,00 290.000,00 0,00 290.000,00 250.000,00 40.000,00
Neraca Sumberdaya Mineral
Pemanfaatan
NSDA #1
Skema NSDA Untuk Evaluasi Tata Ruang
IG Dinamika/Neraca IG Dinamika/Neraca
Sumberdaya Non Sumberdaya Non
Alam Alam
t0 t1 t1 t20 t1 t5
Evaluasi Kesesuaian Lahan
Output
Pemanfaatan
NSDA #2 Skema NSDA Untuk Masukan KLHS
Air
Neraca
Minerba Spasial Hutan
SDA
Lahan
Instrumen Pendukung
(wajib dan segera):
1. Variabel data NSDA
Informasi Spasial: (input/output) yang relevan Pemetaan Tujuan dan
Numerik dan Distribusi 2. Mekanisme Konversi Indikator SDG’s untuk
SDA Wilayah 3. Mekanisme Analisis KLHS
feedback
TAHAPAN KLHS RPJMD dan NSDA
PERSIAPAN PEMBUATAN PELAKSANAAN
Pelaksanaan KLHS:
• Tim Pembuat Pembuatan KLHS • Pemanfaatan untuk
RPJMD dan Pendokumentasian RPJMD
• Pengumpulan dan Validasi KLHS • Pemanfaatan untuk
Data Penjaminan RPJMD RPJPD
Kualitas
• Pemanfaatan untuk
RAD TPB
1. Potret potensi,
Pengkajian Kondisi Umum Neraca jumlah, dan sebaran
SDA ketersediaan SDA
Pengkajian Capaian 2. Potret jumlah
SDGs/TPB pemanfaatan SDA
1. Darat 3. Neraca SDA sebagai
Pengkajian Pembagian 2. Laut/Pesisir pertimbangan
Peran kebijakan
1. Hutan pembangunan
PENJAMINAN KUALITAS 2. Lahan berkelanjutan
OLEH KEPALA DAERAH 3. Air
4. Mineral
5. Mangrove dll