Anda di halaman 1dari 45

PENGANTAR

MODEL KUALITAS AIR QUAL2K

Oleh : Dr. Budi Kurniawan, M.Eng


Kasubdit Inventarisasi dan Alokasi Beban Pencemaran

Direktorat Pengendaian Pencemaran Air,


Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Budi Kurniawan 1
Receiving Water Model (US-EPA)

• Dynamic One-Dimensional Model of


Hydrodynamics and Water Quality (EPDRiv1)
• Stream Water Quality Model (QUAL2K), CE-QUAL-
W2 dan CE-QUAL-ICM
• CONservational Channel Evolution and Pollutant
Transport System (CONCEPTS)
• Environmental Fluid Dynamics Code (EFDC)
• Water Quality Analysis Simulation Program (WASP)
• AQUATOX

Budi Kurniawan 2
QUAL2K & QUAL2Kw
• Model kualitas air yang termasuk ke dalam stream dan river model
• Pengembangan model QUAL2E (or Q2E) model (Brown and Barnwell
1987) yang dikembangkan pada awalnya oleh Dr. Steven C. Chapra dari
Tufts University (Chapra and Pelletier, 2003).
• Model satu dimensi, dimana secara lateral dan vertikal diasumsikan
tercampur secara sempurna (the channel is well-mixed vertically and
laterally)
• Kondisi hidrolik tunak (Steady state hydraulics)
• Mensimulasi beban sumber Point dan Non-Point serta pengambilan air
(Abstractions)
• Mensimulasi ruas saluran yang tidak sama dan beban pencemar yang
masuk dari berbagai sumber dan pengambilan air (Unequal reaches,
Multiple loads/Abstractions)

Budi Kurniawan 3
 QUAL2Kw mensimulasikan perpindahan
polutan konvensional (non-toxic) dan apa
yang terjadi selama perpindahan tersebut.
Model ini merepresentasikan suatu sungai
sebagai saluran satu dimensi (one-
dimensional channel) dengan bentuk non-
uniform, aliran tunak (steady flow), dan
mensimulasi pengaruh penambahan polutan
baik point maupun non-point (Pelletier et al.,
2005).
 Dapat mensimulasi lebih dari 15 constituent
(parameter) kualitas air dalam kombinasi
apapun yang diinginkan (Brown and
Barnwell, 1987). Model ini dapat
diaplikasikan pada aliran denritik yang
tercampur secara baik.
TAHAPAN PELAKSANAAN
HASIL
•Daya Tampung
ANALISIS Sungai
•Q UAL2 K
•Inventarisasi PS / NPS
SURVEI •Model GIS
LAPANGAN
•Pengukuran Debit
Sampling KA di Hulu
DESK STUDI
•Pengukuran
• Inventarisasi data Penampang
dan peta Melintang
•Delineasi Batas •Pengukuran
Daerah Aliran Kemiringan Dasar
PERSIAPAN Sungai Saluran
•Identifikasi Batas •Koordinat Upstream
•Pembagian Administrasi dan Downstream
Tugas
/Personal •Data Demografi •Data Point Source (
•Data / Peta Debit , Konsentrasi
•Penyiapan dan Lokasi)
peralatan dan Penggunaan Lahan
Bahan •Pembuatan •Pengamatan Bentang
Segmentasi Lahan
•Penyiapan
Hardware / •Pemanfaatan
Software /Pengambilan (Debit)
•Menyusun
Rencana Kerja
KOMPONEN KERJA
PERSONIL PERALATAN
Pembagian - Theodolit , Abney Level
Tugas - GPS
- Meteran
- Current Meter
- Pengukur Cuaca
- Pengukur Kualitas Fisik
Air
- Botol Sampel , dll
DATA DAN PETA
• Peta Segmentasi JUKLAK / JUKNIS
• Peta Penggunaan - Penjadwalan
Lahan - Pengukuran Morfologi
• Peta Demografi Sungai
• Peta Kelerangan - Pengambilan Sampel
Air
- Penggunaan GPS

PENDANAAN
PENDEKATAN METODOLOGI
• MODEL QUAL2K
• INVENTARISASI PS /NP
• GIS
KEBUTUHAN DATA
• Kualitas air di hulu dan hilir
• Elevasi sungai dan posisi geografis
• Profil hidrolik sungai: Panjang, kecepatan aliran, kedalaman, kemiringan dan lebar
sungai
• Klimatologi dan meteorologi:Temperatur udara, curah hujan, titik embun, kec.
Angin, tutupan awan, tutupan benda lain dan penyinaran matahari
• Sumber tertentu/point source (effluent industri, saluran air, drainase, anak sungai):
lokasi, debit, kadar
• Sumber tak tentu/non-point source (limbah rumah tangga), pertanian dan
peternakan : lokasi, debit, kadar
• Pengambilan air sungai (point abstraction) untuk rumah tangga, industri atau
pengolahan air minum: lokasi dan debit
• Resapan (seepage) air sungai ke air tanah (non-point abstraction): lokasi dan debit
• Kualitas air beberapa titik (hasil monitoring kualitas air) di sepanjang sungai
• Peta Administrasi, Peta topografi dan Peta penggunaan lahan
• Data jumlah penduduk, tutupan lahan, jumlah dan jenis ternak, lokasi dan jenis
industri
MODEL QUAL2K
KOMPONEN DATA
HIDROLOGI & MORFOLOGI

SUNGAI
Peta Daerah Aliran Sungai  Kualitas Air sungai
 Koordinat latitude dan longitude  Klimatologis,
lokasi pengambilan sampel;  Penggal /reach sungai (reachs)
 Penampang Melintang sungai  Inlet Sumber pencemar PS)
 Debit aliran sungai,  Dokumentasi

DATA POINT SOURCE


 Lokasi outfall Sumber pencemar, Point source (PS) , Debit
Outflall
 Dokumentasi kegiatan: foto,

DATA NON POINT SOURCE


 Peta Penggunaan Lahan untuk identifikasi
Sumber pencemar, Non Point Sources
(NPS)
 Dokumentasi kegiatan: foto, gambaran
penggunaan lahan, dll

POINT ABSTRACTION
 Debit Pengambilan / Pemanfaatan
MODEL QUAL2K
KEBUTUHAN DATA
HIDROLOGI & MORFOLOGI
• Penentuan Segmentasi 
SUNGAI
Peta Daerah Aliran Sungai  Kualitas Air sungai
• Koordinat Atas dan Koordinat Bawah  Koordinat latitude dan longitude  Klimatologis,
lokasi pengambilan sampel;  Penggal /reach sungai (reachs)
• Panjang segmen / reach 
 Penampang Melintang sungai Inlet Sumber pencemar PS)
• Debit hulu  Debit aliran sungai,  Dokumentasi

DATA POINT SOURCE


•Koordinat outfall  Lokasi outfall Sumber pencemar, Point source (PS) , Debit
• Debit Outflall
• Konsentrasi  Dokumentasi kegiatan: foto,

DATA NON POINT SOURCE


•Jenis Penggunaan Lahan
• Luas Areal  Peta Penggunaan Lahan untuk identifikasi
• Debit Sumber pencemar, Non Point Sources
• Konsentrasi (NPS)
 Dokumentasi kegiatan: foto, gambaran
penggunaan lahan, dll

POINT ABSTRACTION
 Debit Pengambilan / Pemanfaatan
QUAL2K segmentation scheme
Headwater boundary
1
Point source
2
Point abstraction
Point abstraction
3

Point source 4
5 Non-point
6 abstraction
Non-point
7
source

8 Point source
Downstream boundary
Penentuan Segmentasi
– Tujuan pembagian segment: Pengelolaan
– Data berupa batas administrasi
– kondisi daerah aliran sungai
– keberadaan anak sungai dan lokasi serta kondisi
tata air
– Lokasi dan homogenitas sumber pencemar, apakah
merupakan point source atau non-point source
– lokasi pemantauan atau titik sampling kualitas air
– Satu batas administrasi dapat dibagi satu segment
atau lebih
Segmentasi & Mutu Air Sasaran Sungai Ciliwung
Status
Mutu Air Mutu Air
Kab/Kota Sasaran
Cemar
DKI Sangat
Jakarta Berat III

DKI Cemar
II
Jakarta Berat

Cemar
Depok Sedang II

Kab. Bogor Cemar II


Sedang

Kota Bogor Cemar II


Sedang

Cemar
Kab. Bogor Sedang I
 Segmentasi bisa sama dengan
reach
 Satu segment minimal satu
reach
Head Water
 Reach ditentukan berdasarkan
ketersediaan data sekunder
sampling kualitas air dan
dalam setiap reach terdapat
setidaknya satu titik sampling.
 ditentukan berdasarkan
homogenitas sumber
pencemar, apakah merupakan
point source atau non-point
source
 Dapat merupakan batas
administrasi
Sumber: Zuchri Abdi, 2011
DESKRIPSI REACH
Deskripsi reach pada DAS Bengawan Solo Hulu

Length of Distance upstream


Reach Regency
No Reach (km) (km)
1 Jembatan Pokoh Kidul (Headwater) Wonogiri 0 123.90449
2 Jembatan Dusun Banmati Sukoharjo 27.25034 96.65415
3 Jembatan Dusun Bulakan Sukoharjo 11.09 85.56415
4 Jembatan Dusun Singkil Sukoharjo 8.46825 77.0959
5 Jembatan Mojo Surakarta 7.43909 69.65681
6 Desa Sidodadi Sragen 16.47631 53.1805
7 Jembatan Jatimulyo (Hilir) Sragen 53.1805 0
Source: Analisis dan BBTKLPPMY, 2010
Data apa saja
yang
diperlukan
Sungai Ciliwung
PETA PENGGUNAAN LAHAN
PENGUKURAN PADA SEGMEN

Headwater boundary
1
Point source
2
Point abstraction
Point abstraction
3

Point source 4
5 Non-point
6 abstraction
Non-point
7
source

8 Point source
Downstream boundary
PARAMETER YANG DIUKUR Lokasi,
Debit ,
Lokasi,
Debit , Sampel Air
Headwater boundary
Sampel Air 1
Lokasi,Morfologi, Sampel Air
Point source
2 Ketinggian Upstream &
Point abstraction Downstream
Point abstraction
3
Lokasi, Lokasi,
Point source 4 Ketinggian
Debit , 5 Non-point
Upstream &
6 abstraction
Downstream
Non-point
Pendekatan 7
source
GIS & Faktor
Emisi 8 Point source
Downstream boundary

Headwater Route 11
Jefferson Bridge
Sampling
Dam Station 27

Upstream end Downstream end Downstream end


of reach 1 of reach 1
Jefferson City of reach 2
WWTP
PERALATAN PEMETAAN
 Menggunakan GPS
 Koordinat latitude dan
longitude lokasi
pengamatan
 Elevasi lokasi permukaan
terhadap muka laut (mdpl)
MORFOLOGI SUNGAI
Paramater yang diukur: MATERIAL

 Lebar sungai (m) koefisien manning (n)


 Kedalaman sungai (m) A SUNGAI BUATAN MANUSIA
 Kemiringan sungai (m/m) 1 Beton 0,012
 Material dasar sungai (koefisien 2 Dasar kerikil dengan dinding
manning) sungai:
-Beton 0,020
- Batu mortar 0,023
- Riprap (batu yang ditumpuk) 0,033
B SUNGAI ALAM
1 Bersih dan lurus 0,025 – 0,04
2 Bersih, beriak, ada tanaman 0,03 – 0,05
air
3 Banyak Tanaman air beriak 0,05
4 Sungai pegunungan 0,04 – 0,01
5 Sungai dengan banyak limbah 0,05 – 0,02
kayu
Sumber: Chow et.al, 1988
KARAKTERISTIK KECEPATAN ALIRAN

Sumber: Sri Astuti Soedjoko, 2011


DEBIT SUNGAI

Dilakukan pada sungai utama, Point Source dan perkiraan NPS


 Jika sungai sempit dan aliran seragam, maka pengukuran dapat dilakukan di
tengah badan sungai
 Jika sungai lebar dan aliran tidak seragam maka perlu dilakukan adalah
membagi badan sungai menjadi beberapa seksi
 Salah satu metode pengukuran dan perhitungan debit adalah Metode
Mean Section, yaitu sebagai berikut:
Q=AxkxV

Nilai k tergantung jenis pelampung :

α = kedalaman tangkai (h)


kedalaman air (d)

d = yaitu kedalaman bagian


pelampung yang tenggelam
dibagi kedalaman air
2. Suhu udara, titik embun, kecepatan
angin

Dengan menggunakan
Pengukur Cuaca SM-28
Skymaster Portable
Weather
3. Shade atau naungan

 Adalah persentase permukaan air


(penampang basah sungai) yang
ada di sekitar lokasi pengamatan
yang tertutup oleh
tanaman/pohon, topografi atau
bangunan
 Ditentukan berdasarkan perkiraan
hasil pengamatan
DOKUMENTASI LAPANGAN
PENGAMATAN NON POINT SOURCE
Bagaimana
Pengukuran Sumber
Pencemar, kan ada
Point Sources dan
Non Point Source
ya……
 Sumber-sumber pencemar air secara geografis dapat ditentukan
lokasinya dengan tepat.
 Data yang dibutuhkan untuk inventarisasi sumber tertentu antara lain:
a. Klasifikasi jenis penghasil limbah, seperti kategori jenis
usaha/kegiatan.
b. Data pencemar spesifik yang dibuang yaitu konsentrasi (mg/l) dan
debit air limbah yang dibuang (m3/det) atau jumlah beban pencemar
yang terukur/ perkiraan yang dibuang ke air dalam satuan massa per
unit waktu .
c. Informasi lokasi dan jenis pencemar khusus yang dibuang, misalnya
jenis industri tertentu di suatu daerah menghasilkan beberapa jenis
pencemar spesifik.
Sumber: PermenLH No 1 Tahun 2010
Sumber-sumber pencemar air yang tidak dapat ditentukan
lokasinya secara tepat, umumnya terdiri dari sejumlah
besar sumber-sumber individu yang relatif kecil.

Limbah yang dihasilkan antara lain berasal dari


kegiatan pertanian, pemukiman, dan
transportasi.

Penentuan jumlah limbah yang dibuang tidak dapat


ditentukan secara langsung, melainkan dengan
menggunakan data statistik kegiatan yang aktivitas
penghasil limbah.
Pengertian : EFFLUENT DAN STREAM
(Air limbah, BMAL, BMA)

Plant

non point source IPAL


EFFLUENT
BMAL : COD 150 mg/L

Mixin
g zone

STREAM
sungai

BMA ( kelas 1) : COD 10 mg/L

non point source


sf-pusteklim-2009 36
Budi Kurniawan 37
Budi Kurniawan 38
BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN HOTEL Lampiran
A
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
NO. 52 TAHUN 1995 TANGGAL 23 OKTOBER 1995

Budi Kurniawan 39
Budi Kurniawan 40
Budi Kurniawan 41
Budi Kurniawan 42
Budi Kurniawan 43
Budi Kurniawan 44
TERIMAKASIH
bkurniawan901@gmail.com

Budi Kurniawan 45

Anda mungkin juga menyukai