Anda di halaman 1dari 32

PENYUSUNAN ICT DEVELOPMENT INDEX (IDI) /

INDEKS PEMBANGUNAN TIK (IP-TIK)


TINGKAT NASIONAL DAN PROVINSI DI INDONESIA
TAHUN 2012-2017

Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Diskominfo se-Provinsi Babel


Tahun 2019

1
Outline

01 Pendahuluan

02 Hasil Penyusunan ICT Development Index di BPS

03 Isu dan Strategi

2
PENDAHULUAN

3
LATAR BELAKANG

1. Indikator baru yang ada di BPS yang dibutuhkan secara global,


dikembangkan oleh Subdit Stat. Komunikasi dan Teknologi
Informasi sejak Tahun 2012 dengan berpedoman pada
International Standard ITU (International Telecommunication
Union)
2. ICT DI disusun karena kebutuhan indikator ICT semakin
mendesak (ada dalam SDGs)
3. Provinsi tujuan penyusunan indepth study IP-TIK ada 14
4. Provinsi tidak dikunjungi yakni Papua dan Papua Barat
5. Tujuan Indepth Study:

- Keterbandingan antar wilayah dalam penghitungan untuk melihat


gambaran ICT di daerah masing-masing

4
Sampel Provinsi yang terkena Indepth Study Penyusunan ICT
Development Index (IDI)

No Provinsi No Provinsi
1. Sumatera Utara 9 Kalimantan Barat
2. Sumatera Selatan 10 Kalimantan Tengah
3. Kepulauan Bangka Belitung 11 Kalimantan Selatan
4. Jawa Tengah 12 Sulawesi Utara
5. Jawa Timur 13 Sulawesi Tengah
6. D.I. Yogyakarta 14 Gorontalo
7. Bali
8. Nusa Tenggara Barat

5
APA ITU ICT DEVELOPMENT INDEX
(INDEKS PEMBANGUNAN TIK/IP-TIK)?

Suatu ukuran standar yang dapat menggambarkan


tingkat pembangunan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) pada suatu wilayah

Indeks komposit yang mengkombinasikan 11 indikator


menjadi suatu ukuran standar, digunakan untuk
membandingkan hasil pembangunan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) antar negara/wilayah

Dikembangkan oleh International Telecommunication


Union (ITU) pada tahun 2008, dan dipublikasikan
pertama kali melalui buku “Measuring the Information
Society” pada tahun 2009 (ITU, 2011),
6
INISIATIF PENGUKURAN IP-TIK

• Rencana Aksi Jenewa ayat 28:


KTT Perdana Dunia tentang Masyarakat Informasi
(UNCTAD, 2011)
• UN, 2005 “Partnership on Measuring ICT for
Development”:
penyusunan Core ICT Indicator yg mencakup akses dan
penggunaan TIK oleh sektor rumah tangga dan individu,
sektor bisnis, serta sektor pendidikan,
MENGAPA PERLU IP-TIK?

Mengukur pertumbuhan
pembangunan TIK baik di Mengukur gap digital, yaitu
negara maju maupun perbedaan antar negara
negara berkembang: nilai dengan berbagai tingkat
indeks harus berlaku secara pembangunan TIK
umum

Mengukur potensi
Mengukur tingkat pembangunan TIK
pembangunan TIK atau
di suatu negara pengembangannya,
menggunakan suatu untuk mendorong
ukuran yang dapat Indeks pertumbuhan
dibandingkan antar Pembangunan pembangunan
waktu dan antar TIK berdasarkan
wilayah kemampuan dan
keahlian yang
tersedia,
PROSES PENGHITUNGAN IP-TIK

Pengumpulan
Data Imputasi Proses
Missing Data Normalisasi
(11 Indikator)

Pembobotan Penghitungan Analisis


dan Agregasi IP-TIK Sensitivitas
11 Indikator dan 3 Sub Indeks Penyusun IP-TIK
Penimbang Penimbang
Komponen
Indikator sub indeks
(1) (2) (3)
Akses dan Infrastruktur:
Pelanggan telepon tetap per 100 penduduk 0.20
Pelanggan telepon seluler per 100 penduduk 0.20
Bandwidth internet internasional per pengguna 0.20 0.40
Persentase rumah tangga yang menguasai komputer 0.20
Persentase rumah tangga yang memiliki akses internet di rumah 0.20

Penggunaan:
Persentase penduduk yang mengakses internet 0.33
Pelanggan internet broadband tetap kabel per 100 penduduk 0.33 0.40
Pelanggan internet broadband tanpa kabel per 100 penduduk 0.33

Keahlian:
Angka melek huruf 0.33
Angka partisipasi kasar sekunder (SLTP sederajat & SLTA 0.33 0.20
sederajat) 0.33
Angka partisipasi kasar tersier (D1 s/d S1)
11
INDEKS KOMPOSIT IP-TIK

Formula IP-TIK IP-TIK= 0,4AI + 0,4USE + 0,2SKILL

11 Indikator dalam IP-TIK


SUBINDEKS AKSES DAN INFRASTRUKTUR (AI)
1. Pelanggan telepon tetap per 100 penduduk
2. Pelanggan telepon seluler per 100 penduduk
3. Bandwidth internet internasional per pengguna
4. Persentase rumah tangga yang menguasai komputer
5. Persentase rumah tangga yang memiliki akses internet di rumah

SUBINDEKS PENGGUNAAN (USE)


6. Persentase penduduk yang mengakses internet
7. Pelanggan internet broadband tetap kabel per 100 penduduk
8. Pelanggan internet broadband tanpa kabel per 100 penduduk

SUBINDEKS KEAHLIAN (SKILL)


9. Angka melek huruf
10. Angka partisipasi kasar sekunder (SLTP sederajat & SLTA sederajat)
11. Angka partisipasi kasar tersier (D1 s/d S1)

Skala Pengukuran IP-TIK: 0-10.


Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan pembangunan TIK pada suatu wilayah semakin pesat, sebaliknya semakin
rendah nilai indeks menunjukkan pembangunan TIK di suatu wilayah relatif masih lambat. 12
Sumber data: KETERSEDIAAN VS KEBUTUHAN

SUBINDEKS AKSES DAN INFRASTRUKTUR (1)

Level Level
No Indikator Jenis Data Keterangan
Nasional Provinsi
1 Pelanggan Jumlah Tersedia. Tidak 1. Untuk level nasional tidak
telepon pelanggan Kemenko Tersedia. terdapat isu.
tetap per telepon minfo
100 tetap 2. Untuk level provinsi, break
penduduk down per provinsi
Jumlah Tersedia. Tersedia. menggunakan pendekatan
penduduk BPS BPS data SUSENAS:
Jumlah & proporsi rumah
tangga yang memiliki telepon
rumah
(VSEN15.K Blok XVII Rincian
1701)
13
Sumber data: KETERSEDIAAN VS KEBUTUHAN

SUBINDEKS AKSES DAN INFRASTRUKTUR (2)

Level Level
No Indikator Jenis Data Keterangan
Nasional Provinsi
2 Pelanggan Jumlah Tersedia. Tidak 1. Untuk level nasional tidak
telepon pelanggan Kemenko Tersedia. terdapat isu.
seluler per telepon minfo
100 seluler 2. Untuk level provinsi, break
penduduk down per provinsi
Jumlah Tersedia. Tersedia. menggunakan pendekatan
penduduk BPS BPS data SUSENAS:
Jumlah penduduk yang memiliki
nomor HP aktif
(VSEN15.K Blok X Rincian
1004b)

14
Sumber data: KETERSEDIAAN VS KEBUTUHAN

SUBINDEKS AKSES DAN INFRASTRUKTUR (3)

Level Level
No Indikator Jenis Data Keterangan
Nasional Provinsi
3 Bandwidth Bandwidth Tersedia. Tidak 1. Untuk level nasional tidak
internet internet Kemenko tersedia terdapat isu.
internasional international minfo
per 2. Untuk level provinsi, proxy
pengguna setiap provinsi
Jumlah Tersedia. Tersedia menggunakan nilai
pengguna BPS . indikator yang sama
internet. BPS dengan nilai nasional.

15
Sumber data: KETERSEDIAAN VS KEBUTUHAN

SUBINDEKS AKSES DAN INFRASTRUKTUR (3)

Level Level
No Indikator Jenis Data Keterangan
Nasional Provinsi
Jumlah Tersedia. Tersedia. (VSEN15.K Blok X Rincian 1005)
Persentase
rumah SUSENAS, SUSENAS,
rumah
tangga BPS BPS
4 tangga yang
yang
menguasai
menguasai
komputer
komputer
Jumlah Tersedia. Tersedia. Pendekatan menggunakan data
Persentase rumah SUSENAS, SUSENAS, jumlah rumah tangga yang
rumah tangga BPS BPS minimal ada satu ART nya yang
tangga yang yang mengakses internet di rumah
5 memiliki memiliki (VSEN15.K Blok X Rincian 1006)
akses akses
internet di internet di
rumah rumah
16
Sumber data: KETERSEDIAAN VS KEBUTUHAN

SUBINDEKS PENGGUNAAN
Level Level
No Indikator Keterangan
Nasional Provinsi
Tersedia. Tersedia. VSEN15.K Blok X Rincian 1006
Persentase penduduk
6 SUSENAS, SUSENAS,
yang mengakses internet BPS BPS

Pelanggan internet Tersedia. Tersedia. -


7 broadband tetap kabel Kemenko Kemenkomin
per 100 penduduk minfo fo
8 Pelanggan internet Tersedia. Tersedia Bisa 2 metode:
broadband tanpa kabel Kemenko .tahun 2014 1. Menggunakan data provinsi
per 100 penduduk minfo dan 2015. dari kominfo secara langsung
Tidak (data tdk lengkap)
tersedia 2. Breakdown per provinsi
tahun 2012 menggunakan SUSENAS:
dan 2013. Persentase penduduk yang
mengakses internet melalui HP
(VSEN13.K Blok V.C Rincian 21
kode 5 ) 17
Sumber data: KETERSEDIAAN VS KEBUTUHAN

SUBINDEKS KEAHLIAN

NO INDIKATOR LEVEL NASIONAL LEVEL PROVINSI

Tersedia. Tersedia.
Angka melek huruf (2012-2014)
SUSENAS, BPS SUSENAS, BPS
9.
Tersedia. Tersedia.
Rata-rata lama sekolah (2015)
SUSENAS, BPS SUSENAS, BPS

Angka partisipasi kasar sekunder (SLTP Tersedia. Tersedia.


10.
sederajat & SLTA sederajat) SUSENAS, BPS SUSENAS, BPS

Tersedia. Tersedia.
11. Angka partisipasi kasar tersier (D1 s/d S1)
SUSENAS, BPS SUSENAS, BPS

18
Pendahuluan (2):
TIGA LANGKAH MENUJU MASYARAKAT INFORMASI (INFORMATION SOCIETY)

Komponen 1: ICT readiness


mencerminkan tingkat
infrastruktur yang memiliki
jaringan dan akses TIK.

Komponen 2: ICT Use (intensity)


mencerminkan tingkat
penggunaan TIK dalam
masyarakat.

Komponen 3: ICT Impact


menceriminkan efisiensi dan
efektivitas penggunaan TIK.

Ketiga komponen tersebut saling


berkaitan.

ICT Skill
diperlukan untuk memaksimalkan
dampak penggunaan TIK.
Keseluruhan komponen tersebut
merupakan konsep tiga langkah
menuju masyarakat informasi.
Pendahuluan (3): Bagaimana Peran Sektor TIK
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional?
Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (ADHK 2010) 2010–2016 (Persen)
Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Lapangan
3,53 4,59Informasi
3,95 Usaha 4,2 dan 3,77
4,24 3,25
B Pertambangan dan Penggalian Komunikasi
4,1 4,29 memiliki
3,02 pertumbuhan
2,53 0,43 -3,42 1,06
C Industri Pengolahan 3,79
relatif 6,26 5,62 dibandingkan
lebih tinggi 4,37 4,64 4,33 4,29
D Pengadaan Listrik dan Gas 8,09 5,69 10,06 5,23 5,9 0,9 5,39
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, lapangan usaha lainnya di dalam
E dan Daur Ulang struktur
6,74 PDB Indonesia
4,73 3,34 3,322010-2016.
5,24 7,07 3,6
F Konstruksi 6,84 9,02 6,56 6,11 6,97 6,36 5,22
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
G Mobil dan Sepeda Motor 9,08 9,66 5,4 4,81 5,18 2,59 3,93
H Transportasi dan Pergudangan 7,14 8,31 7,11 6,97 7,36 6,68 7,74
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6,31 6,86 6,64 6,8 5,77 4,31 4,94
J Informasi dan Komunikasi 14,86 10,02 12,28 10,39 10,12 9,69 8,87
K Jasa Keuangan dan Asuransi 5,68 6,97 9,54 8,76 4,68 8,59 8,9
L Real Estate 8,72 7,68 7,41 6,54 5 4,11 4,3
M, N Jasa Perusahaan 8,37 9,24 7,44 7,91 9,81 7,69 7,36
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
O Jaminan Sosial Wajib 7,89 6,43 2,13 2,56 2,38 4,63 3,19
P Jasa Pendidikan 11,79 6,68 8,22 7,44 5,47 7,33 3,84
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 5,9 9,25 7,97 7,96 7,96 6,68 5
R, S, T, U Jasa Lainnya 7,94 8,22 5,76 6,4 8,93 8,08 7,8

NILAI TAMBAH BRUTO ATAS DASAR HARGA DASAR 6,17 6,87 5,85 5,2 5 4,18 4,55
PAJAK DIKURANGI SUBSIDI ATAS PRODUK 14,86 -19,65 15,05 21,8 5,08 32,24 19,31
PRODUK DOMESTIK BRUTO 6,38 6,17 6,03 5,56 5,01 4,88 5,02
Pendahuluan (3): Bagaimana Peran Sektor TIK
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Bangka Belitung?
Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (ADHK 2010) 2011–2017 (Persen)
Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 8,94 6,47 6,85 9,22 5,93 4,27 -0,36
B Pertambangan dan Penggalian 3,06 0,10 -0,64 1,99 1,64 0,51 2,19
C Industri Pengolahan 3,72 3,04 3,45 1,25 1,27 2,77 6,31
D Pengadaan Listrik dan Gas 13,22 10,19 4,80 12,97 9,21 12,44 4,85
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah,
E dan Daur Ulang 7,82 5,73 4,19 4,95 5,75 5,52 9,79
F Konstruksi 8,94 13,61 8,96 4,03 5,85 6,95 5,73
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
G Mobil dan Sepeda Motor 9,35 7,09 5,76 5,01 4,28 5,08 7,91
H Transportasi dan Pergudangan 9,53 8,80 7,23 5,79 5,82 5,41 7,99
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 8,83 7,75 6,89 7,47 3,42 4,99 4,61
J Informasi dan Komunikasi 8,11 8,64 8,97 6,85 7,34 9,18 8,19
K Jasa Keuangan dan Asuransi 16,38 7,35 16,68 5,26 5,38 6,44 2,48
L Real Estate 11,28 10,68 7,98 6,95 2,71 3,67 5,20
M, N Jasa Perusahaan 9,88 7,82 6,80 7,01 4,02 0,06 5,85
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
O Jaminan Sosial Wajib 11,33 5,34 7,55 6,72 8,71 6,06 5,06
P Jasa Pendidikan 6,99 8,76 9,98 6,77 9,75 7,59 3,86
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 10,29 11,43 7,31 5,31 6,65 4,82 8,19
R, S, T, U Jasa Lainnya 7,61 7,87 6,84 7,95 8,12 9,79 6,16

PRODUK DOMESTIK BRUTO 6,90 5,50 5,20 4,67 4,08 4,11 4,51

21
HASIL PENYUSUNAN
ICT DEVELOPMENT INDEX
DI BPS

22
BPS telah merilis angka ICT Development Index atau Indeks
Pembangunan TIK (IP-TIK) tahun 2012-2017

IP-TIK tersedia dalam level nasional dan subnasional (provinsi).

IP-TIK diolah menggunakan data yang bersumber dari BPS dan


Kemkominfo.

23
ICT DI Value and Rank of Some Countries (2011-2014)
2011 2012 2013 2014
Country
Value Rank Value Rank Value Rank Value Rank
(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Korea (Rep.) 8.51 1 8.81 1 8.85 2 8.93 1
Sweden 8.41 2 8.68 3 8.67 3 8.67 5
Iceland 8.12 4 8.58 4 8.64 4 8.86 3
Denmark 8.18 3 8.78 2 8.86 1 8.88 2 Sumber: MIS 2015
Finland 7.99 5 8.27 8 8.27 8 8.36 12 ICT Skill --> Angka
Melek Huruf
Australia 7.54 15 8.03 12 8.18 12 8.29 13
Jepang 7.77 8 8.15 10 8.22 11 8.47 11

Singapore 7.55 14 7.85 15 7.9 16 8.08 19


Brunei D 4.93 56 5.36 63 5.43 66 5.53 71
Malaysia 4.81 59 5.18 66 5.2 71 5.9 64
Vietnam 3.65 86 3.8 88 4.09 101 4.28 102
Thailand 3.42 94 3.94 99 4.76 81 5.36 74
Indonesia 3.14 97 3.7 106 3.83 106 3.94 108
Philipine 3.14 98 3.91 102 4.02 103 4.57 98
Cambodia 2.05 121 2.54 127 2.61 127 2.74 120
Lao PDR 1.99 122 2.25 130 2.35 134 2.45 138
Myanmar 1.7 132 1.75 148 1.82 150 2.27 142

Total Negara 157 166 166 167


IP-TIK INDONESIA DAN BEBERAPA NEGARA ASIA, 2015-2016 (Sumber:
Measuring Information Society, ITU, 2017)
2015 2016
Negara IP-TIK/ ICT IP-TIK/ ICT
Rangking Rangking
Development Index Development Index
Korea (Rep.) 8.80 1 8.85 2
Iceland 8.78 2 8.98 1
Denmark 8.68 3 8.71 4
Switzerland 8.66 4 8.74 3
Inggris 8.53 5 8.65 5
Jepang 8.32 11 8.43 10
Australia 8.08 16 8.24 14
Singapura 7.85 20 8.05 18
Malaysia 6.22 62 6.38 63
Brunei D 6.56 54 6.75 53
Thailand 5.31 79 5.67 78
Vietnam 4.18 108 4.43 108
Filipina 4.52 100 4.67 101
Indonesia 3.85 114 4.33 111
Kamboja 3.24 128 3.28 128
Timor-Leste 3.11 127 3.57 122
Myanmar 2.59 140 3.00 135
Total Negara 175 Negara 175 Negara
Dari 176 negara, peringkat Indonesia mengalami peningkatan dari
rangking 114 pada tahun 2015 menjadi rangking 111 pada tahun 2016
Indeks Pembangunan TIK (IP-TIK) INDONESIA BPS, 2015 -
2017
Subindeks 2015 2016 2017

Akses & Infrastruktur 4,81 4,88 5,16


Penggunaan 2,21 3,19 4,44
Keahlian 5,38 5,54 5,75
IP-TIK 3,88 4,34 4,99
IP-TIK
3,85 *) 4,33*) ?
(versi ITU)

Skala IP-TIK: 0-10


*) Dicantumkan dalam Measuring Information Society Report, 2017
*) Measuring Information Society Report, 2018 belum dirilis oleh ITU sehingga IP-TIK versi ITU belum
tersedia

IP-TIK Indonesia tahun 2017 sebesar 4,99, meningkat dibanding IP-TIK tahun 2016 sebesar 4,34

27
11 INDIKATOR PENYUSUN IP-TIK, 2015-2017

28
29
30
2016 2017

Kategori Jumlah
IP-TIK Jumlah Provinsi IP-TIK
Provinsi

Sangat Rendah IPTIK < 3,61 9 IPTIK < 4,34 9

Rendah 3,61 < IP-TIK < 3,97 8 4,34 < IP-TIK < 4,52 8

Sedang 3,97 < IP-TIK < 4,49 8 4,52 < IP-TIK < 5,06 9

Tinggi 4,49 < IP-TIK 9 5,06 < IP-TIK 8

31
Terima Kasih

Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua

Anda mungkin juga menyukai