Anda di halaman 1dari 5

PUSAT LAYANAN INTERNET KECAMATAN (PLIK) adalah salah satu bagian dari program KPU / USO (Kewajiban Pelayanan

Universal / Universal Service Obligation) Kementerian Komunikasi & Informatika Republik Indonesia dimana seluruh pembiayaannya bukan dari pajak rakyat melainkan dari kontribusi para operator telekomunikasi di indonesia (Telkomsel, Telkom, Indosat, dll) sebesar 1,25% dari pendapatan kotor tahunan atau sekitar 1,3 trilyun / tahun. Dana dari operator telekomunikasi ini kemudian di administrasikan dalam APBN sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2009 dan dikelola oleh Balai Penyedia, Pengelola, Pendanaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Kominfo. BP3TI berstatus instansi Pemerintah yang melaksanakan Pola Pengelolaan Keuangan - Badan Layanan Umum (PPK-BLU) Penuh. Dasar hukum Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) adalah Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:19/PER/M.KOMINFO/12/2010 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:48/Per/M.Kominfo/11/2009 Tentang Penyediaan Jasa Akses Internet pada Wilayah Pelayanan Universal Telekomunikasi Internet Kecamatan.
"Tahun lalu jumlah USO yang diserahkan perusahaan adalah sebesar Rp.3,6 triliun dan sejak 2009 rata-rata kontribusinya adalah Rp.1,4 triliun dari 286 operator," jelas Santoso. Uang tersebut, menurut Santoso, akan kembali ke operator karena pemerintah menetapkan model sewa jasa dengan subsidi operasi terendah kepada operator yang akan membangun jaringan di daerah. "Artinya uang yang mereka berikan juga akan kembali ke mereka karena pihak yang mengerjakan program tersebut juga operator sendiri, bila mereka memenangi tender yang ditetapkan pemerintah," ungkap Santoso. (Bapak Santoso Serad, Kepala BP3TI Kementerian Kominfo, dalam wawancara dengan antaranews di http://www.antaranews.com/berita/309149/kemkominfo-targetkan-bangun-wifi-di-745-kabupaten)

Ada pun program BP3TI secara keseluruhan sebagai berikut:

dari berbagai sumber [untuk kalangan terbatas] joseph letor-PLIK LARANTUKA

DESA DERING dan DESA PINTAR Pada tingkatan Desa. Dirintis sejak tahun 2003/2004 berupa pemasangan telepon di desa-desa di seluruh Indonesia yang ditargetkan berjumlah 33.315 desa dengan rincian Desa Dering 33.184 desa dan Desa Pintar 131 desa.

INTERNET KECAMATAN Pada tingkatan Kabupaten. Dimulai tahun 2010 dengan nama Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) berupa pemasangan layanan internet di setiap Kecamatan di seluruh indonesia dengan total 5.748 PLIK. Di tahun 2012 program Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) dikembangkan lagi dengan nama Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) Sentra Produktif yang dikhususkan bagi daerah-daerah yang mempunyai usaha sentra produktif dengan target 1.235 PLIK Sentra Produktif atau setiap Propinsi kuotanya 40 PLIK Sentra Produktif.

dari berbagai sumber [untuk kalangan terbatas] joseph letor-PLIK LARANTUKA

MOBIL INTERNET Pada tingkatan Kabupaten/Kota. Dimulai tahun 2011 dengan nama Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (M-PLIK) berupa pengadaan mobil internet yang dilengkapi fasilitas antenna vsat untuk koneksi internet, server, laptop dan sarana pendukung lainnya dengan total 1.907 MPLIK yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia. Salah satu tujuan dari MPLIK adalah menjangkau daerah-daerah yang tidak terlayani oleh Desa Dering, Desa Pintar, PLIK dan PLIK Sentra Produktif. Selain MPLIK untuk Kabupaten/Kota dicanangkan juga program Wifi Kabupaten yaitu jaringan internet tanpa kabel yang beroperasi di ibukota Kabupaten/Kota dan masyarakat dapat menggunakannya secara gratis selama 24 jam ! Wifi Kabupaten dimulai tahun 2012 dengan target 745 terpasang.

NUSANTARA INTERNET EXCHANGE (NIX) Pada skala Propinsi. Program selanjutnya adalah pembangunan Nusantara Internet Exchange (NIX) di 33 ibu kota Provinsi yang diperkirakan akan selesai pada akhir 2012 ini. Setiap NIX terdiri dari 15 server di mana masing-masing server akan memiliki bandwidth 15 terabyte. Setiap server terdiri dari 200 rak. Jadi Nusantara Internet Exchange (NIX) merupakan tempat terhubungnya berbagai ISP (Internet Service Provider) guna menyatukan lalu lintas antar ISP di Indonesia, sehingga tidak perlu transit ke luar negeri. ISP yang tersambung ke NIX tidak perlu membayar biaya lebar pita, hanya biaya sambungan fisik seperti serat optik, jalur nirkabel atau sewaan, yang berbeda-beda. Ada pun tujuan NIX adalah membentuk jaringan interkoneksi nasional yang punya kemampuan dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan, untuk dipakai ISP yang memiliki izin operasi di Indonesia.

dari berbagai sumber [untuk kalangan terbatas] joseph letor-PLIK LARANTUKA

Arsitektur Nusantara Internet Exchange (NIX) Fase I

UPSTREAM SIMMLIK & PALAPA RING Pada skala Nasional. Sistem Informasi Manajemen dan Monitoring Layanan Internet Kecamatan, yang selanjutnya disebut SIMMLIK, adalah sistem informasi manajemen dan monitoring PLIK yang dioperasikan oleh Balai Penyedia, Pengelola, Pendanaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI). SIMMLIK berfungsi sebagai: 1. Sistem penyediaan akses internet; 2. Sistem monitoring dan manajemen perangkat serta jaringan internet; 3. Pusat manajemen distribusi konten. Palapa Ring adalah suatu proyek pembangunan jaringan serat optik nasional yang akan menjangkau sebanyak 33 Provinsi, 440 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, sedangkan kabel di daratan adalah sejauh 21.807 kilometer. Rencana Pemerintah, Palapa Ring merupakan jaringan serat optik pita lebar yang berbentuk cincin yang mengitari tujuh pulau, yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua, serta delapan jaringan penghubung dan satu cincin besar yang mengelilingi Indonesia baik lewat dasar laut atau pun lewat daratan. Harapan Pemerintah adalah setelah pembangunan Palapa Ring selesai, kapasitas e-learning sebesar 155 mega meningkat hingga 300 giga. Manfaat Palapa Ring bagi pembangunan Indonesia adalah: 1. Ketersediaan layanan komunikasi dari voice hingga broadband sampai seluruh Kabupaten/Kota; 2. Akan terjadi efisiensi investasi yang akan mendorong tarif telekomunikasi semakin murah; 3. Terjadi percepatan pembangunan dalam sektor komunikasi khususnya di Indonesia Bagian Timur, dan akan mendorong bertumbuhnya varian penyelenggara jasa telekomunikasi dan jasanya; 4. Keberadaan aplikasi seperti distance learning, telemedicine, e-government, dan aplikasi lainnya, dapat diimplementasikan hingga mencapai Kabupaten/Kota.

dari berbagai sumber [untuk kalangan terbatas] joseph letor-PLIK LARANTUKA

IIX & IT Industri Kreatif Dunia. Dengan adanya pembangunan fasilitas informasi telekomunikasi berkesinambungan yang dimulai dari Desa (Desa Dering & Desa Pintar), Kecamatan (PLIK & PLIK Sentra Produktif), Kabupaten/Kota (Mobil Internet & Wifi Kabupaten) dan Propinsi (Nusantara Internet Exchange) serta di dukung SIMMLIK yang memadai dengan jaringan Palapa Ring maka diharapkan pembangunan informasi telekomunikasi Indonesia dapat mendorong pertumbuhan ekonomi industri kreatif. Industri kreatif dipandang semakin penting dalam mendukung kesejahteraan dalam perekonomian.
Industri abad kedua puluh satu akan tergantung pada produksi pengetahuan melalui kreativitas dan inovasi. -- Bianchini, Charles, The Creative City, Demos

dari berbagai sumber [untuk kalangan terbatas] joseph letor-PLIK LARANTUKA

Anda mungkin juga menyukai