Anda di halaman 1dari 31

BAB 1

Kondisi Broadband di Indonesia

A. Roadmap TIK di Indonesia

Fakta bahwa TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) memiliki peran sangat dahsyat terhadap
dinamika kehidupan individu, sosial, politik, budaya dan ekonomi umat manusia. Beberapa
pembahasan yang cukup menyita perhatian adalah, mengenai dampak TIK terhadap ekonomi
beberapa negara di dunia. Berdasarkan Word Economy Forum, dampak sosial ekonomi dari internet
terhadap negara-negara berkembang, diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 10 persen,
serta akan menghasilkan peningkatan GDP (Gross Domestic Produk) sebesar 1 hingga 2 persen.

Laporan lain menyatakan bahwa peningkatan GDP di negara-negara berkembang dapat


meningkat 0,59 persen per tahun untuk setiap penambahan 10 telepon bergerak, pada setiap 100
penduduk. Sementara itu, laporan lainnya menyatakan bahwa peningkatan teledensitas
telekomunikasi di Indonesia sebesar 1 persen, hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
sebesar 0,1546 persen.

Dengan mendorong kapasitas hulu (Research and Development, rancangan produk,


pengembangan aplikasi) dan layanan hilir (logistik, transportasi, dan sebagainya), TIK bertindak
sebagai penggada pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat terlihat begitu jelas melalui sektor
perdagangan, dengan membuat rantai distribusi barang dan persediaan semakin efisien, hubungan
antar instansi atau bisnis yang lebih kompleks, transaksi keuangan lebih cepat, penentuan lebih
dinamis, dan proses lebih transparan. TIK dapat mempercepat arus barang dan jasa lintas negara,
didukung oleh kompetisi yang efektif, mampu merangsang peningkatan perdagangan, dan menumbuh
kembangkan gagasan-gagasan baru.

Broadband merupakan tipe koneksi dari media transmisi dengan jalur yang lebar dan mampu
melakukan transfer data lebih banyak dari media kabel telepon, koneksi broadband biasanya
menggunakan media satelit. Dewasa ini, penyelenggaraan layanan broadband, mayoritas masih
terfokus di daerah perkotaan yang secara bisnis memang menguntungkan bagi operator
penyelenggara. Namun disisi lain, sasaran yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) serta Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
dalam (MP3EL), mengarahkan penyediaan akses broadband untuk lebih merata dan fokus terhadap
daerah kantong-kantong kegiatan ekonomi. Sasaran ini cukup logis, karena persentase daerah rulal di
Indonesia faktanya cukup besar. Menurut studi 77.548 desa yang terdapat diseluruh Indonesia, hampir
80 persen merupakan rulal dan remote area1.

Indonesia merupakan negara yang memiliki populasi penduduk terbanyak keempat didunia, saat
ini, diperkirakan sudah mencapai 267 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan 1 persen per tahun, luas
wilayah daratan nyaris mencapai 2 juta km2 dan memiliki lebih dari 17.000 pulau. Urbanisasi
meningkat secara cepat, dengan tingkat perpindahan tahunan sebesar 3,3 persen dari pedesaan ke

1
Deny Kusuma Hendraningrat dan Deny Setiawan, “Roadmap Broadband Indonesia Menuju Era Teknologi 5G”,
PT Elex Media Komputindo, Jakarta 2017, hlm 2
perkotaan selama lima tahun terakhir. Penduduk kota-kota besar telah menjadi mayoritas dengan
mempresentasikan 52 persen penduduk. Namun, dengan pola pengembangan lapangan pekerjaan
yang seolah hanya terpusat diperkotaan, maka jumblah penduduk perkotaan diperkirakan akan
menjadi dua per tiga dari populasi penduduk pada tahun 2030. Padahal saat ini, sektor pertanian
masih menjadi tulang punggung ekonomi untuk lebih dari 40 persen tenaga kerja2.

Populasi manusia indonesia tidak terdistribusi secara merata, dengan lebih dari setengahnya
berkonsentrasi di pulau Jawa. Hal serupa juga terjadi pada ketersediaan infrasrtuktur fisik, seperti
jalan dan aliran listrik. Sementara daerah yang padat penduduk memiliki insfrastruktur yang jauh
lebih memadai dibanding daerah suburban dan daerah pedesaan. Keadaan serupa juga terjadi pada
ketersediaan layanan boardband di Indonesia.

Dari populasi penduduk Indonesia yang berjumblah kurang lebih 267 juta jiwa, pengguna layanan
televisi telah mencapai sekitar 228,9 juta (dengan Pay TV sebesar 2 juta), pengguna internet kurang
lebih 75,2 juta, dan pengguna handphone telah mencapai 196,7 juta pelanggan. Di sisi lain, Indonesia
menjadi negara dengan pengguna Facebook terbanyak ketiga di dunia dengan jumblah pengguna
aktif 130 juta pengguna pada Ferbruari 20193.

Cakupan Fixed broadband akan meningkat dengan proyek infrastruktur nasional seperti program
Telkom’s True Broadband Access, yang akan menjangkau 13 juta rumah dengan kecepatan fiber optik
dari 20-100 Mpbs. Namun tetap mempertimbangkan kondisi wilayah geografis, akan jauh lebih
efisien bagi Indonesia untuk memadukan teknologi fixed broadband dengan teknologi broadband.

Pada akhir 2011, terdapat 10,5 juta pelanggan broadband internet, terdiri atas 1,8 juta pengguna
fixed broadband ADSL Telkom merupakan penyelengara satu-satunya untuk layanan fixed
broadband wireless menggunakan Telkomsel Flass, dan 41 juta pengguna Blackberry. Jumblah
nomor seluler kini melebihi jumblah penduduk Indonesia, sehingga dapat mempresentasikan
perkiraan pelanggan mobile broadband di Indonesia.

Indonesia merupakan pasar utama dari perangkat android, terdapat sekitar 92 juta Smartphone
yang menjadi mode utama dalam mengakses internet, dan menjadi salah satu negara dengan jumblah
pengguna internet terbesar kelima di dunia4. Paket-paket layanan yang ditawarkan oleh
penyelenggara mobile untuk akses mudah dan murah menjadi pemicu utama penggunaan smartphone
dalam mengakses internet. Peningkatan teknologi jaringan mobile secara berkelanjutan diharapkan
dapat meningkatkan koneksi mobile broadband di Indonesia pada masa mendatang.

2
Ibid, hlm 4.
3
Andi Dwi Rianto, “Hootsuite (We Are): Indonesia Digital Report 2019 ”, ://andi.link/hootsuite-we-are-social-
indonesian-digital-report-2019/, 9 Februari 2019.
4
Lucy Pujasari Supratman, “Pengguna Media Sosial Oleh Digital Negative”, Jurnal ILMU KOMUNIKASI
VOLUME 15, NOMOR 1, Juni 2018, hlm 48.
Gambar A.1 Peningkatan Jumblah Pengguna Smartphone di Asia Tenggara 2016-2019

Menurut data Mobility Report, hingga akhir 2020 Mobile broadband diperkirakan akan mencapai
90 persen dari semua pengguna layanan internet dan LTE akan didongkrak oleh meningkatnya
jumblah pengguna smartphone. Diprediksi pada tahun 2020 pengguna smartphone akan mengalami
penambahan 3,1 miliar pengguna, menjadi total 6,1 miliar pengguna smartphone. Penyumbang
terbesar datang dari wilayah Asia Pasifik dengan penambahan jumblah pengguna smartphone baru
sekitar 1,9 miliar pelanggan. Diprediksi juga pada tahun 2020 akan ada penambahan pengguna mobile
Broadband 5,4 miliar dan total jumblah pengguna mobile broadband menjadi sekitar 8,4 miliar
pelanggan5.

Penambahan pengguna LTE selama tahun 2015 hingga 2020 sekitar 60 persen, terjadi di Asia
Pasifik dengan penambahan sekitar 1,8 miliar pelanggan LTE6. Namun, perlu diingat bahwa
presentase smartphone atau pengguna data tersebut tidak didistribusikan merata. Biasanya daerah
urban lebih sensitif terhadap pemakaian data dibanding daerah suburban atau rural.

A. Sistem Komunikasi Satelit

Sistem komunikasi satelit telah digunakan di Indonesia untuk menyambungkan lebih dari 17.000
pulau seantero nurantara sejak tahun 1969, pertama kali terhubung dengan satelit Intelsat. Pada tahun
1976, satelit pertama Indonesia bernama Palapa A yang diluncurkan sebagai sistem komunikasi
satelit domestik (SKSD) yang memberi layanan telekomunikasi serta realy Televisi Republik
Indonesia (TVRI). Sejak saat itu, Indonesia mulai meluncurkan beberapa seri satelit, seperti Palapa
seri B, seri C, satelit Cakrawarta, Garuda, dan Sebagainya.

5
Deny Sukma, “Tahun 2020,Pengguna LTE 3,1 Miliar di Seluruh Dunia”, https://arenalte.com/life/style/tahun-
2020-pengguna-lte-bertambah-31-miliar-di-seluruh-dunia/, 16 November 2015, 12:13.
6
Sundari Febriani, “Riset Tahun 2020, Pengguna LTE Bertambah 31 Miliar di Seluruh Dunia”,
https://www.kaskus.co.id/thread/564c2320a2c06ef7198b456c/riset-tahun-2020-pengguna-lte-bertambah-31-miliar-
di-seluruh-dunia/, 18 November 2015, 14:05.
Indonesia sebagai suatu negara kepulauan sangat membutuhkan sebuah sistem komunikasi
strategis dan menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia secara efektif. Pada
tahun 1976, Indonesia tercatat sebagai negara kedua di dunia yang memanfaatkan Sistem
Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa. Dengan keberadaan satelit Palapa, memungkinkan
setiap Provinsi ditanah air untuk berkomunikasi serta berinteraksi. Penyampaian informasi
pembangunan dari pusat ke daerah begitupun sebaliknya, saling dapat membangun komunikasi
dengan adanya SKSD Palapa tersebut.

Pemanfaatan satelit tidak terlepas dari terbatasnya slot orbit untuk penempatan satelit. Slot orbit
geostationer untuk kebutuhan satelit komunikasi di dunia jumblahnya terbatas dan penempatan
tersebut diatur oleh lembaga dunia, International Telecomunication Union (ITU). Indonesia dengan
luas wilayah yang terbentang dari sabang hingga merauke atau 94 drajat bujur timur sampai 140
drajat bujur timur memiliki potensi untuk menempati satelit komunikasi pada orbit geostationer yang
cukup banayak. Namun, jika Indonesia tidak memanfaatkan slot orbit tersebut, maka ITU dapat
memberikan slot orbit tersebut ke negara lain.

Dengan berkembangnya industri satelit, aspek regulasi komunikasi telekomunikasi satelit akan
menjadi sangat penting. Demi kepentingan nasional, aspek regulasi perlu dikelola lebih baik lagi,
baik untuk pengaturan industri telekomunikasi satelit dalam negeri maupun pengelolaan pengaturan
yang berhubungan dengan regulasi satelit international (ITU). Dengan kondisi geografis indonesia
yang luas dan unik, sedangkan ketersediaan fasilitas komunikasi masih meniliki beberapa
kekurangan. Sehingga membuat kebutuhan akan jasa telekomunikasi dan teknologi satelit masih
cukup besar7.

Saat ini, Indonesia memiliki enam satelit geostasioner (GSO) yang bergerak pada bidang komunikasi
dan penyiaran dan tiga satelit non geostasioner (NGSO), yaitu :

A.B.1 Satelit Geostationary Orbit (GSO)


a. Satelit Telkom-1 pertama kali diluncurkan 4 Agustus 1999, berada pada ketinggian 36.000
kilometer, terletak pada slot orbit 108 drajat BT; tepatnya diatas Selat Karimata anatara
pulau Kalimantan dan Sumatra. Satelit ini bertugas sebagai pengendali jaringan perbangkan,
broadcast dan navigasi8.
b. Satelit Indostar-2 pertama kali diluncurkan 16 Mei 2009, berada pada ketinggian 35.786
kilometer, terletak pada slot orbit 107,7 BT; berfungsi menyuplai jaringan penyiaran (direct-
to-home) dan jasa telekomunikasi lain seperti Internet broadband yang mencakup wilayah
Asia Pasik9.
c. Satelit Palapa-D diluncurkan pertama kali 31 Agustus 2009, terletak pada slot orbit 113
drajat BT; dan memiliki fungsi untuk menyalurkan frekuasi kepada pengguna televisi di
Indonesia10.

7
Op.Cit, hlm 7
8
Diah Yuniarti, “Studi Perkembangan dan Kondisi Satelit Indonesia” Buletin Pos dan Telekomunikasi, Vol.11 No.2
Juni 2013, hlm 127.
9
Ibid, hlm 128.
10
Ibid
d. Satelit Telkom-2 pertama kali diluncurkan 16 November 2005, terletak pada slot orbit 118
drajat BT; dan mempunyai fungsi untuk mendukung jaringan telekomunikasi meliputi akses,
broadcast, serta backbone ke seluruh tanah air11.
e. Satelit Palapa-C2 diluncurkan pertama kali 15 Mei 1996, berada pada ketinggian 36.000
kilometer, terletak dislot orbit 146 drajat BT; dan difungsikan sebagai communication
repeater dalam sisem komunikasi satelit12.
f. Satelit BRIsat merupakan satelit yang dimiliki oleh Bank BRI, pertama kali mengangkasa 18
Juni 2016, terletak pada slot orbit 150 drajat BT. Dan berfungsi untuk memudahkan
pengelolaan keuangan Bank BRI secara kelembagaan13.

A.B.2 Non Satelit Geostationary Orbit (NGSO)


a. Satelit LAPANSAT;
b. Satelit LPAN-TUBSAT;
c. LAPAN-A3
Ketiga satelit tersebut dioperasikan oleh pemerintah.

Kehadiran sistem komunikasi satelit tidak terlepas dari teknologi wireless access yakni teknologi
radio yang menggatikan kabel lokal (local loop). Sehingga dalam daerah cakupan tertentu, seorang
masih bisa berkomunikasi sekalipun dalam keadaan bergerak. Teknologi wireless access didasari oleh
sistem jaringan radio terrestrial dimana antara satu dengan yang lainnya terkait dengan satu jaringan
yang terhubung dengan jaringan telepon tetap (PS TN / Public Switch Telepon Network). Menjadikan
daerah yang tidak terhuung dengan jaringan telepon sangat sulit mendapatkan informasi dari dunia
luar.

Untuk menjangkau daerah-daerah yang jauh dari perkotaan tersebut sistem wireless access dapat
direkayasa menggunakan sistem komunikasi satelit. Sehingga , akses informasi ke daerah-daerah
tertinggal tidak terputus karena akses komunikasi satelit bisa menjangkau area-area diluar jangkauan
BTS yang tersebar secara terbatas diseluruh indonesia.

Ada dua bagian penting dari satelit, yakni space segment (bagian yang berada diluar angkasa) dan
ground segment (biasa disebut stasiun Bumi) dimana digunakan untuk transmisi dari satelit penerima
bumi yang dikirimkan ke satelit pemancar yang berada diluar angkasa (uplink) ataupun sebaliknya
(downlink). Arus informasi dua arah ini disalurkan melalui peralatan khusus, seperti melalui antena
atau piringan dan transmitter yang menghasilkan sinyal microwave berfrekuensi tingggi.

B. Jaringan Palapa Ring di Indonesia

Memasuki abad-21, layanan informasi menjadi semakin beragam dan kebutuhan customer kian
kompleks. Agar dapat memenuhi ragam tipe layanan dengan macam-macam bandwidth, menuntut
hadirnya suatu sistem transmisi yang mempunyai kapasitas dan kualitas tinggi, salah satu solusi yang

11
Vinka Rosana, Tugas Akhir, “Analisis Kinerja Sistem Komunikasi Satelit Telkom-2 Pada Tingkat Modulasi
BPSK, QPSK, 8PSK, DAN 16QAM”, (Bandung: Universitas Telkom, 2017) hlm 1.
12
Ibid, hlm 126.
13
Meilan Tika Ratna, “Laporan Peluncuran BRISat”,https://www.scribd.com/document/322370647/BRISat, 19 Juni
2019 03:47.
dapat digunakan adalah serat optik. Sistem komunikasi memiliki fungsi untuk mendistribusikan sinyal
dari sumber informasi melalui media transmisi agar sampai pada suatu tujuan. Dewasa ini, serat optik
sudah menjadi alternatif utama, sebab kemampuannya dalam menyalurkan informasi yang
berkapasitas besar dan tinggi.

Untuk dapat membentuk jaringan yang lebih efisien serta mempunyai cakupan wilayah hingga ke
pelosok-pelosok daerah di Indonesia, pemerintah sedang merencanakan pembangunan mega proyek
jaringan Palapa Ring (Cincin Palapa). Dimana, setiap kabupaten maupun kota yang berjumlah 440
menjadi saling terkoneksi dengan fiber optic, dan bisa memilih jalur yang paling efisien, mengingat
tujuan proyek Palapa Ring ialah membangun dan menjalankan jaringan tulang punggung pita lebar
nasional, terdiri dari 7 ring (cincin) serat optik yang mengelilingi pulau-pulau utama, dimana satu ring
nasional akan menghubungkan seluruh ring. Proyek Palapa Ring menjadi contoh pertama bagi projek
jaringan infrastruktur fiber optic, yang nantinya terimplementasikan melalui prosedur publicprivate
partnership di seluruh tanah air14.

Jaringan palapa ring merupakan proyek pembangunan infrastruktur tulang punggung bagi sistem
telekomuniaksi nasional Indonesia. Jaringan ini berupa kabel serat optik yang menghubungkan seluruh
kepulauan di nusantara yang berbentuk cincin terintegrasi, atau sering dikenal dengan sebutan jaringan
Cincin Serat Optik Nasional (CSON)15.

Jaringan palapa Ring sebagaimana gambar dibawah berupa tujuh cincin kecil yang mengelilingi
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua, Maluku, serta satu backhaul yang
menghubungkan ketujuh cicin tersebut. Panjang jaringan ini diperkirakan mencapai 35.280 km untuk
kabel bawah laut dan 21.807 km untuk kabel didarat, mengkoneksikan 34 provinsi dan 460 kabupaten
di indonesia. Jaringan ini juga akan terhubungkan dengan negara tetangga, seperti Malysia, Filipina,
dan Australia.

Gambar A.2 Skema Jaringan Palapa Ring

14
Davit Suyono F Panggabean, Erna Sri sugesti, Sofiana Naning Hertiana, Tugas Akhir, “Perancangan Sistem
Komunikasi Serat Optik Ring Jawa Palapa Ring”, (Bandung: Universitas Telkom, 2007) hlm 2.
15
Oktanti Putri Hapsari, “Sejarah Palapa Ring” https://indonesiabaik.id/infografis/sejarah-palapa-ring,18 Maret
2019.
C. Tren Komunikasi Seluler

Secara umum dalam kehidupan umat manusia sangat membutuhkan interaksi terhadap orang-
orang disekitar atau lingkungannya, entah pada level personal, organisasi, serta khalayak ramai.
Interaksi melalui komunikasi, dapat terselenggara secara langsung atau berhadap-hadapan yang
berartarti terjadi tanpa adanya medium peralatan perantara maupun memanfaatkan sebuah perangkat
tertentu yang memiliki fungsi tertentu. Fungsi perangkat tersebut merupakan pemecah kendala dan
memperlancar proses komunikasi dalam menjawab problem batasan ruang, jarak dan waktu16

Keinginan manusia agar tetap dapat melakukan komunikasi, dengan menerobos tabir ruang dan
waktu. Berujung pada upaya-upaya dalam merancang sebuah alat untuk bisa menjawab seluruh
keterbatasan yang ada. Sandi atau kode-kode yang terkirim secara konvensional dengan wujud
gambar, visual maupun suara, nyatanya masih menimbulkan ketidakpuasan dalam melakukan
komunikasi jarak jauh. Secara singkat, perkembangan komunikasi bermula dari penemuan telegraf,
lalu berlanjut pada telepon berkabel, kemudian telepon tanpa kabel yang lebih dikenal dengan
sebutan ponsel atau telepon seluler.

Sejak tahun 1989 telah banyak kegiatan riset yang dilakukan untuk menggabungkan mobilitas
sistem wireless dengan jaringan intelegen dari sistem wireline (PSTN) dengan teknologi pengola
sinyal. Konsep ini disebut dengan pelayanan komunikasi personal atau personal communication
services (PCS), atau kadang disebut pula sebagai jaringan komunikasi personal atau personal
communication networks (PCN). PCN berdasar kepada konsep jaringan seluler dimana seorang user
dapat berkomunikasi dimana saja dengan menggunakan pesawat personal. Sedang PCS berdasarkan
pada sistem seluler yang baru dengan memiliki feature jaringan yang lebih baik dan banyak serta
pesawat lebih personal dibanding dengan pesawat yang ada sekarang. PCS tidak seideal PCN.
International Telecommunication Union (ITU) pada pertengahan tahun 1995, memperkenalkan
standar yang disebut sebagai FPLMTS atau disebut juga sebagai international mobile
telecommunication 2000 (IMT-2000)17.

Kini telepon seluler terus bertransformasi menjadi beragam bentuk yang semakin hari kian
canggih. Mirip seperti televisi, mula-mula layar telepon seluluer hanya dengan display berwana
hitam putih saja, namun saat ini kita bisa temui layar telepon seluler sudah berwarna serta sangat
detil juga jernih, berkat Graphic Processing Unit (GPU) yang canggih. Jika sebelumnya true color
dengan 265.000 menjadi luar biasa bening, sekarang High Definition Display (HDD) nyaris
17.000.000 warna dengan tingkat resolusi layar yang tingginya, 2592 x 1944 pixels (bisa
mengalahkan resolusi sebuah layar monitor komputer sekalipun, yang kebanyakan 1920 x 1200.
Telepon seluler juga sudah dibekali Artificial Intelegensia (AI) layaknya komputer.

Teknologi telepon seluler telah berkonvergensi mengadopsi banyak kemampuan peralatan lain,
terutama komputer, sebuah komputer nomaden atau komunikasi komputer mobile. Pavlik
menuliskan: ”Through convergence, cellular technologies are now built into portable computers,

16
Stephen W Littlejohn, Theories Of Human Communication, Thompson: Wardsworth, 2004, hal. 279.
17
Gunawan Wibisono, Uke Kurniawan Usman, Gunadi Dwi Hantoro, “Konsep Teknologi Seluler”, Informatika,
Bandung 2008, hlm 21.
making nomadic computing, or mobile computer communication, a reality”. Berbagai teknologi
tercipta seiring dengan perkembangan telekomunikasi seluler yang terus tumbuh hingga sekarang.
diawali sistem komunikasi wireless (Tampa Kabel) baik cordless (menggunakan Kabel) maupun
yang bersifat analog, kemudian akhirnya berlanjut pada sistem digital yang saat ini terus berkembang
dan disempurnakan18.

D. Operator Telekomunikasi Seluler di Indonesia.

A.E.1 Operator Telkomsel


Telkomsel adalah operator telekomunikasi seluler GSM kedua di Indonesia, dengan
mengusung layanan paska bayar yang dirilis pada tanggal 26 Mei 1995. Saat itu, saham
Telkomsel dimiliki oleh PT Telkom sebesar 51 persen, dan PT. Indosat sebesar 49 persen.
Lalu kemudian, pada November 1997 Telkomsel menjadi operator seluler pertama di Asia
dengan menawarkan layanan prabayar Global System for Mobile Communications (GSM)
sekaligus mengklaim diri sebagai operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia,
dengan jumblah 150 juta pelanggan19.

Saat ini Telkomsel memiliki tiga produk GSM, yaitu SimPATI prabayar, KartuAS
prabayar, serta KartuHALO paskabayar. Saat ini, operator Telkomsel dimiliki oleh dua
perusahan yaitu PT. Telkom 65% persen dan perusahaan telekomunikasi Singapura SingTel
sebesar 35% persen. PT. Telkom merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia
yang dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Sedang SingTel merupakan perusahaan
yang punyai oleh Pemerintah Singapura.

Sejak tahun 1995, secara resmi Telkomsel sudah mendapat izin untuk bergerak pada jasa
telekomunikasi selular, yang sebelumnya telah sukses menjadi pilot project Telkom pada
proyek percontohan GSM di Batam. Tidak cukup itu, pada tahun 1996 Telkomsel mulai
beroperasi di ibu kota Jakarta dan sekaligus telah berhasil melayani seluruh provinsi yang
berada di Indonesia, hal tersebut ditandai dengan beroprasinya layanan Telkomsel di Ambon
dan Jayapura. Telkomsel juga menjadi pelopor kartu prabayar isi ulang di ASIA serta
meluncurkan produk pertamanya yang diberi nama simPATI, kartu ini diluncurkan ketika
krisis ekonomi pada tahun 1997.

Pada tahun 1998 Telkomsel berhasil membuat program baru dalam mengembangkan
jaringannya dengan mencanangkan Word Class Operator yang dijadikan sebagai tolak ukur
standar layanan. Tahun 2000, Telkomsel sudah menjadi pelopor dari layanan mobile banking
di Indonesia, yang bekerja sama dengan Bank Panin, hal demikian menunjukan Inovasi
Tekomsel dalam mengintegrasikan system teknologi telekomunikasi dan informasi dalam
system banking. Sebagai penyedia layanan selular, melalui nasional dual-band GSM 900-1800
MHz, jaringan 3G, dan internasional melalui mitra roaming internasional pada 180 negara.

18
John V Pavlik., New Media Technology: Cultural and Commercial Perspectives, London: Allyn and Bacon, hal.
96
19
Diana Hutabea, “Inilah Rincian Jumblah Pelanggan Prabayar Masing-Masing Operator” ,
https://www.kominfo.go.id/content/detail/13131/inilah-rincian-jumlah-pelanggan-prabayar-masing-masing-
operator/0/sorotan_media, 17 Mei 2018.
.
Kebutuhan masyarakat akan layanan data dan broadband pita lebar akan terus berkembang
dalam beberapa tahun kedepan. Agar tetap dapat memberikan layanan yang prima terhadap
masyarakat didalam menikmati digital lifestyle, operatror telkomsel juga turut membangun
ekosistem digital di tanah air melalui. berbagai upaya pengembangan Device, Network, dan
Applications (DNA), harapannya adalah guna mempercepat terbentuknya masyarakat digital
di Indonesia.

Secara konsisten Telkomsel juga mengimplementasikan roadmap teknologi seluler, dari


3G, HSDPA, HSPA+, dan telah menjadi yang pertama meluncurkan secara komersial layanan
mobile 4G LTE di Indonesia, untuk memberikan pelayanan akses yang lebih cepat dalam
menikmati layanan data serta memungkinkan penerapan teknologi seluler pada skala yang
lebih besar, misalnya pada pengembangan kota pintar (smart city).

A.E.2 Operator XL Axiata


Sejarah berdirinya perseroan XL Axiata, dimulai pada tanggal 8 oktober1989 dengan nama
PT.Grahametropolitan Lestari, yang bergerak pada bidang perdagangan serta jasa umum pada
6 Oktober 1989, lalu pada tahun 1995 perusahaan ini mengambil langkah strategis melalui
kerjasama dengan Rajawali Group, dan NYNEX, AIF, serta Mitsui (ketiganya adalah
merupakan Investor aising). Hal tersebut mengubah nama perseroan menjadi PT
Excelcomindo Pratama dengan bisnis yang terfokus bergerak pada penyelenggara jasa telepon
dasar. PT. Excelcomindo Pratama mulai beroperasi pada tahun 1996 secara konvensional yang
masih beroperasi pada wilayah Jakarta, Bandung dan Surabaya.

Terhitung sejak tahun 1997 Xl telah membangun microcell terpadu dikawasan segitiga
emas jakarta, lalu pada tahun 1998 meluncurkan produk pelayanan prabayar. Kemudian XL
mulai melebarkan sayap pada tahun 1999 di Sumatera dan batam sebagai bentuk komitmen
untuk menjadi perusahaan seluler nasional di Indonesia. Tahun 2002 XL memperluas mangsa
pasarnya hingga ke Kalimantan dan Sulawesi yang ditandai dengan pembangunan jaringan
kabel bawah laut untuk mennghubungkan jangkauan jaringannya ke luar pulau jawa. Tidak
cukup itu, XL juga meluncurkan layanan leased line dan Internet Protocol.

Tahun 2004 XL melakukan perubahan pada logo dan merubah nama layanan proXL
dangan produk-produk layanan lainnya, seperti: Jempol prabayar, Bebas Prabayar, dan Xplor
Paskabayar. Tepatnya pada 11 januari 2005, Telecom Malaysia Berhad, melalui anak
perusahannya TM International melakukan pembelian saham XL sebesar 23,1 persen dari
NYEX.
Di tahun 2007 XL berhasil menorehkan sejarah baru di dunia pertelekomunikasian
indonesia dengan menjadi pelopor penerapan tarif Rp. 1,- per detik. Selain itu juga XL resmi
melakukan konsolidasi brand prabayar dengan menjadikan salah satu brand brandnnya yaitu
“XL Bebas”. Ditahun yang sama, perusahaan ELISALAT ynag merupakan perusahaan
terbesar kedua di timur tengah, menjadi salah satu pemegang saham XL. Semenjak tahun 2008
setelah penyelesaian proses demerger Telkom Malaysia Berhad dan International Berhad,
menghasilkan dua entitas terpisah, dimana Indocel Holding Sdn Bhd merupakan anak
perusahaan dari Axiata.

Kemudian Axiata mengakuisisi seluruh kepemilikan saham XL yang dimiliki oleh


Khazanah National Berhad, sehingga XL menjadi anak perusahaan Axiata dengan
kepemilikan saham 86 persen dan pada bulan November 2009 XL, hingga saat ini telah
melebur bersama sembilan operator Axiata Group Berhad lainnya, yaitu: Aktel (Banglades),
HELLO (Cambodia), Idea (India), MTCE (Iran), Celcom (Malasyia), M1 (Singapura), Dialog
(Sri Langka), dan Samarti Mobile (Thailand), serta resmi berganti nama menjadi PT. XL
Axiata Tbk.

A.E.3 Operator Indosat


PT Indonesian Satellite Corporation Tbk merupakan perusahaan penyelenggara jasa
telekomunikasi internasional di Indonesia. Indosat ialah perusahaan telekomunikasi dan
multimedia terbesar kedua di Indonesia yang bergerak pada jasa seluler. komposisi
kepemilikan saham Indosat yaitu: Publik sebesar 45,19 persen, ST Telemedia melalui
Indonesia Communications Limited sebesar 40,37 persen, dan Pemerintah Republik
Indonesia sebesar 14,44 persen, sudah termasuk saham Seri A.

Indosat juga tercatat sahamnya pada Bursa Efek Jakarta, Bursa Saham Singapura, serta
Bursa Saham New York. Indosat mulai didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan
dengan Modal Asing, dan memulai melakukan operasinya pada tahun 1969. Tahun 1980
Indosat resmi menjadi Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia. Saat ini Indosat menyediakan layanan telekomunikasi internasional
seperti SLI dan layanan transmisi televisi antar bangsa. PT Satelit Palapa Indonesia juga
berada dibawah pengawasan PT Indosat.

Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat menjadikan ia sebagai operator


GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan pascabayar
Matrix. Pada tahun 1994 Indosat Indosat mulai beroperasi sebagai operator GSM sekaligus
memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan New York
Stock Exchange.

Indosat merupakan perusahaan pertama yang menerapkan obligasi dengan konsep syariah
pada tahun 2002. Setelah itu, pengimplementasian obligasi syariah Indosat mendapat
peringkat AA+. Nilai emisi pada tahun 2002 sebesar Rp 175.000.000.000,00. dalam tenor
lima tahun. Pada tahun 2005 nilai emisi obligasi syariah Indosat IV sebesar Rp
285.000.000.000,00. Setelah tahun 2002 penerapan obligasi syariah tersebut diikuti oleh
perusahaan-perusahaan lainnya. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan
deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas, yang
mejadikan Telkom tidak lagi bisa memonopoli telekomunikasi di Indonesia.

Tahun 2001 Indosat mendirikan PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) dan ia menjadi
pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia, dan pada tahun yang sama Indosat memegang
kendali penuh terhadap PT Satelit Palapa Indonesia. Pada akhir tahun 2002 Pemerintah
Indonesia menjual 41,94 persen saham Indosat ke Singapore Technologies Telemedia Pte.
Ltd.. Dengan demikian, Indosat kembali menjadi PM,. pada bulan November 2003 Indosat
mengakuisisi PT Satelindo, PT IM3, dan Bimagraha. Penjualan 41,94 persen saham Indosat
tersebut menimbulkan banyak kontroversi.

Pemerintah RI terus berupaya untuk membeli kembali saham Indosat tersebut agar
pemerintah menjadi pemegang saham mayoritas dan menjadikan kembali Indosat sebagai
BUMN. Namun hingga kini upaya pemerintah tersebut belum terealisasi diakibat banyaknya
kendala. Layanan seluler bagi Indosat merupakan jenis layanan yang memberikan
penerimaan paling besar, yakni mencapai 75% dari seluruh penerimaan Indosat yang
menguasai 26,9 persen pasar operator telepon seluler GSM melalui layanan produk Mentari,
serta IM3, dan 3,7 pasar operator CDMA melalui StarOne.

Di akhir tahun 2008 Indosat telah mempunyai sebanyak 16.704.639 pelanggan layanan
seluler. Indosat juga menggelar layanan 3.5G untuk area Jakarta dan Surabaya, teknologi
yang digunakan adalah High Speed Downlink Packet Access (HSDPA). Selain itu,Indosat
merupakan perusahaan telekomunikasi pertama di Indonesia yang menyediakanlayanan 3G.
Pada tahun 2007 indosat melakukan ekspansi jaringan secara besar-besaran, yang berdampak
pada meningkatnya jumlah pelanggan menjadi sekitar 24.5 juta pelanggan, dengan 10.760
menara BTS yang digunakan untuk mendukung operasional usahanya.

A.E.4 Operator 3 (Tri)


PT. Hutchison CP Telecommunications merupakan perusahaan penyedia layanan
telekomunikasi yang berkembang pesat serta beroperasi dengan lisensi nasional 2G/GSM
1800 MHz dan 3G/WCDMA di Indonesia. Pertama kali beroperasi secara komersial di
Indonesia sejak tanggal 30 Maret 2007. PT. Hutchison CP Telecommunications
menyediakan layanan internet bergerak yang berkualitas, inovatif, dengan layanan
komunikasi telepon dan SMS terjangkau dengan merek “3” (Tri).

Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa layanan, Tri terus melakukan ekspansi
pada cakupan layanan HSDPA hingga ke seluruh wilayah negeri agar mampu menghadirkan
pengalaman berinternet kelas dunia bagi masyarakat Indonesia. PT. Hutchison CP
Telecommunications merupakan anggota dari grup Hutchison Telecom International Limited
yang meliputi layanan telekomunikasi bergerak di Indonesia, Vietnam, Sri Lanka dan
Thailand. Hutchison Telecom International merupakan bagian penting dari divisi
telekomunikasi Hutchison Whampoa Group yang membawahi grup Tri dalam
mengoperasikan layanan 3G di Australia, Austria, Denmark, Hong Kong, Irlandia, Italia,
Macau, Swedia dan Inggris.

PT. Hutchison CP Telecommunications sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi


terbesar di Indonesia, menawarkan berbagai layanan informasi, telekomunikasi, dan hiburan
dengan jaringan bermerek Tri. Operator ini telah menjadi operator nasional nomor 4
dengan pengalaman selama 25 tahun di dunia telekomunikasi. Kualitas produk 3 di
Indonesia didukung oleh teknologi jaringan bergerak GSM dan layanan 3G yang diluncurkan
sejak 29 Maret 2007. Operator Tri melayani 24 provinsi dan lebih dari 3000 kecamatan di
seluruh Indonesia.

Dengan komitmennya untuk menghadirkan layanan bertelepon terjangkau dengan


kualitas terbaik, Tri selalu melakuka inovasi. Hal tersebut dibuktikan dengan layanan SMS
gratis ke semua pengguna sesama operator Tri dan mendapatkan pengakuan museum
rekor Indonesia (MURI) sebagai operator dengan tarif SMS termurah se-Indonesia, full
blackberry service termurah dibandingkan seluruh operator, layanan isi ulang dengan
kelipatan Rp.100 atau mulai dari Rp.1000.

Untuk Komunikasi ke luar negeri yang lebih mudah dengan 348 jaringan di 146 negara
dan satu-satunya operator yang menawarkan masa aktif selamanya. Pada tahun 2010 adalah
tahun dimana Tri menghadapi persaingan yang semakin ketat disebabkan kegiatan
pemasaran dan promosi yang masif dilakukan oleh semua operator seluler.

Sebagai pelopor yang selalu melakukan terobosan dalam tarif, Tri berhasil
mempertahankan jumlah pelanggan dengan terus memberikan nilai terbaik serta tarif
terjangkau, sehingga pangsa pasar yang lebih besar dalam hal pendapatan dan pelanggan
dapat diraih. Peningkatan tersebut merupakan hasil dari produk dan skema tarif yang
inovatif, promosi yang efektif, serta layanan berkualitas yang konsisten hingga saat ini.

A.E.5 Operator Smartfreen


Smartfren adalah produk dari Smart Telecom yang konsen pada jaringan Code division
multiple access (CDMA) 2000, namun kini Smart Telecom telah bergabung dengan Mobile-
8 Telecom yang menghasilkan produk Smartfren. PT Smartfren Telecom Tbk merupakan
operator penyedia jasa telekomunikasi berbasis teknologi CDMA yang mempunyai lisensi
selular dan mobilitas terbatas (fixed wireless access), serta memiliki cakupan jaringan
CDMA EV-DO (jaringan mobile broadband setara dengan 3G) yang paling rluas di
Indonesia. Smartfren juga merupakan operator telekomunikasi pertama di dunia yang
menyediakan layanan CDMA EV-DO Rev. B (setara dengan 3,5G dengan kecepatan unduh
s.d. 14,7 Mbps) dan operator CDMA pertama yang menyediakan layanan Blackberry20.

PT Mobile-8 Telecom Tbk didirikan pada Desember 2002. Pada tahun 2003, Perseroan
ini telah mengakuisisi dua operator telepon selular berlisensi, yaitu Komselindo dan
Metrosel, sekaligus mulai beroperasi sebagai penyelenggara jasa selular dengan
menggunakan basis teknologi CDMA. Layanan yang pertama kali diluncurkan oleh Mobile-
8 adalah Layanan Selular Prabayar dengan brand “Fren” yang dioperasikan Desember 2003
dengan berbasis jaringan CDMA 2000-1X.

Pada April 2004, Mobile-8 meluncurkan Layanan Selular Fren Pascabayar pada jaringan
yang sama. Setelah 5 bulan kemudian Perseroan kembali mengakuisi satu lagi operator

20
Rachman, "Sejarah Smartfen", http://sejarahsmartfren.blogspot.co.id/, 29 Januari 2013.
telepon selular berlisensi, yaitu Telesera. Selain megakuisisi, PT Mobile-8 juga melakukan
peralihan sistem telekomunikasi yang dioperasikan ketiga operator berlisensi tersebut dari
sistem seluler analog menjadi sistem seluler digital CDMA.

Tahun 2006, Mobile-8 memperkenalkan layanan 3G pada jaringan CDMA EVDO, serta
melakukan pencatatan perdana sahamnya pada Bursa Efek Indonesia. Langkah-langkah
Perseroan di pasar modal terus berlanjut, dimana pada tahun 2007 Mobile-8 berhasil
menerbitkan obligasi Rupiah pertamanya yang juga dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
Kemudian, Perseroan juga turut meramaikan pasar modal regional dengan penerbitan
Eurobond pertamanya yang dicatatkan di Bursa Efek Singapura.

Pada April 2008, Mobile-8 memperkenalkan fitur baru yaitu World Passport, dimana
Mobile-8 menjadi operator CDMA pertama di dunia yang bergabung dengan Asosiasi GSM
sehingga memungkinkan pelanggan Mobile-8 dapat melakukan roaming internasional ke
berbagai penjuru dunia, baik di jaringan selular CDMA maupun GSM. Mobile-8 merupakan
satu-satunya operator CDMA yang meraih penghargaan The Best Call Center 2009 untuk
kategori Telecommunication dari Carre Center of Customer Satisfaction & Loyalty (Carre-
CCSL), sebuah lembaga independen yang khusus memberikan jasa konsultasi mengenai
pengembangan pelayanan konsumen. Mobile-8 sebagai satu-satunya operator telekomunikasi
yang memiliki dua lisensi untuk layanan seluler dan mobilitas terbatas (FWA), mendapatkan
penghargaan dan pengakuan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas inovasinya dalam
meluncurkan layanan Fren Duo21.

Namun akibat krisis finansial dan penurunan penjualan produk, maka perusahaan ini
diakuisisi oleh Sinar Mas Group pada bulan November 2009 dan digganti namanya menjadi
perusahaan PT Smartfren Telecom Tbk pada tanggal 23 Maret 201122. Pada tahun 2015
Smartfren berinovasi dengan meluncurkan layanan 4G LTE Advanced pertama di Indonesia
sekaligus menjadi operator 4G terdepan yang memiliki jangkauan 4G LTE terluas di
Indonesia saat ini. Di awal tahun 2016, Smartfren kembali mencetak sejarah sebagai
perusahaan telekomunikasi pertama di Indonesia yang menyediakan layanan Voice over LTE
(VoLTE secara komersial). Serta menjadi perusahaan komunikasi yang memiliki jaringan
4G LTE Advanced terluas di Indonesia23.

21
S.Pedia, "SMARTFRENPEDIA", http://smartfrenpedia.blogspot.co.id/2016/01/sejarah-berdirinya-smartfren.html,
10 Januari 2016.
22
detikFinance,"Global Mediacom Lepas fren ke Sinar Mas" , https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-
1239939/global-mediacom-lepas-fren-ke-sinarmas, 11 November 2009.
23
Anonymouse, "smartfre", https://www.smartfren.com/id/overview/, 12 Maret 2018.
BAB 3
Teknologi Telekomunikasi 2G

A. Tinjauan Umum 2G

Teknonogi seluler 2G merupakan singakatan dari second generation atau teknologi generasi
kedua, 2G hadir untuk menggatikan sistem analog advanced mobile phone system pada generasi
pertama. Jaringan 2G muncul pertama kali pada awal 1990 melalui operator Radiolinja dari
Firlandia. 2G sudah dibekali dengan teknologi digital yang memungkinkan pengguna dapat saling
bekomunikasi melalui suara (Voice), Short Message Service (SMS), dan transfer data dengan
kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second).

Teknologi ini, tebagi menjadi dua kelompok besar, yakni Time Division Multi Access
(TDMA) dan Code Division Multiple Access (CDMA). TDMA pertama kali diperkenalkan oleh
Asosiasi Industri Telekomunikasi yang terakreditasi oleh American National Standart Institut
(ANSI)24. ANSI merupakan teknologi tranmisi digital yang mengalokasikan slot waktu untuk
setiap pengguna dimasing-masing saluran, serta menjadi salah satu metode utama yang digunakan
oleh jaringan digital telepon seluler dalam menghubungkan panggilan telepon. Sinyal dari
jaringan digital dihubungkan ke pengguna tertentu agar terhubung dengan sebuah kanal frekuensi
digital tersendiri, tanpa memutuskannya dengan mengalokasikan waktu.

Dewasa ini, kebutuhan akan teknologi baik itu teknologi informasi maupun telekomunikasi
sangatlah tinggi. Mulai dari golongan menengah kebawah hingga golongan menengah ke atas.
Salah satu perkembangan teknologi yang pesat perkebenganya adalah teknologi telekomunikasi.
Teknologi ini, mampu menghadirkan beragam pilihan bentuk teknologi, serta kecanggihan dalam
memanjakan penggunanya. Perkembangan teknologi komunikasi, terutama pada teknologi seluler
sudah di mulai sejak tahun 1970, dengan mengusung teknologi One Generation (1G) yang masih
mengandalkan teknologi Advance Mobile Phone System (AMPS), yang dipergunakan pertama
kali oleh Amerika Serikat25.

Dalam kurun waktu dua dekade sejak kelahirnya, AMPS telah mengalami perkembangan
yang sangat cepat. Berkat berbagai penemuan serta inovasi dari teknologi komunikasi, akhir pada
tahun 1990, terciptalah teknologi yang diberi nama second generation (2G). Yang menjadi
pembeda paling mencolok dari teknologi 2G, terdapat pada system digital bawaannya.
Kemampuan teknologi 2G, tidak hanya dapat digunakan untuk menelpon, tetapi juga dalam
berkirim Short Message Service (SMS) atau mengirimkan pesan singkat dengan menggunakan
text kepada pengguna lainnya.

Berkat hadiranya teknologi 2G, terciptalah teknologi selular yang juga anyar, yakni, Global
System for Mobile communications (GSM), suatu sistem komunikasi wireless 2G. Teknologi 2G
ini, benar-benar memacu perkembangan teknologi semakin produktif dengan menghadirkan

24
Ferry, “Perkembangan Teknologi 1G,2G,3G,4G dan 5G”, http://sis.binus.ac.id/2018/03/09/perkembangan-
teknologi-1g-2g-3g-3-5g-4g-dan-5g/, 09 Maret 2018.
25
Unknown, “perkembangan teknologi wireless”, http://pusdrianto.blogspot.com/2012/09/perkembangan-
teknologi-wireless.html, 18 september 2002.
berbagai kelebihan fitur yang ditawarkannya. GSM beroperasi pada frekuensi 900, 1800 dan 1900
MHz, guna mendukung berlangsungnya komunikasi data yang berkecepatan 14,4 kbps26.

Mula-mula teknologi GSM diawali saat konferensi pos dan telegraf di Eropa pada tahun
1982. Dari konferensi ini, maka dibentuklah suatu study group yang bernama Groupe Special
Mobile (GSM) sebagai wadah untuk mempelajari serta mengembangkan sistem komunikasi
publik di Eropa kala itu. Pada tahun 1989, amanah tersebut diserahkan kepada European
Telecommunication Standards Institute (ETSI) dan GSM fase I yang diluncurkan pada
pertengahan tahun 199127.

Keunikan dari teknologi GSM jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya terletak pada
layanan komunikasi dua arah dalam berkirim pesan pendek sebanyak 160 karakter. Setelah 2G,
lahirlah generasi 2,5G yang merupakan versi lebih baik dari generasi kedua yang memiliki daya
transfer data lebih efektif. GSM beroperasi pada frekuensi 900, 1800 dan 1900 MHz, GSM juga
mendukung kelangsungan komunikasi data dengan kecepatan 14,4 kbps. Generasi ini lebih
dikenal dengan, General Packet Radio Service (GPRS) dan Enhanced Data rates for GSM
Evolution (EDGE) seperti yang digunakan oleh sebagian besar seluler pada masanya.

B. Prinsip Dasar Telnologi 2G

a. Frequency Division Multiple Access (FDMA)

Secara sederhana teknologi FDMA menempatkan seorang customer disuatu kanal yang
berbentuk pita frekuensi komunikasi, apabila satu pita frekuensi telah dianggap sebagai
sebuah jalur, maka teknis kerja FDMA adalah “satu customer satu jalur”. ketika customer A
sedang memakai jalan tersebut, secara otomatis customer lainnya tidak dapat
menggunakannya sebelum customer A telah selesai.

Maka, apabila terdapat waktu 100 pelanggan hendak berkomunikasi diwaktu yang
bersamaan bersama sahabatnya, akan memerlukan 100 pita frekuensi. misal disetiap pita
membutuhkan lebar 30 Kilo Hertz (kHz) dan frekuensi yang terpakai bermula dari 890 Mega
Hertz (MHz), berarti: Pita frekuensi kanal satu dimulai dari 890 MHz hingga 890,030 Mhz,
Pita frekuensi kanal dua mulai dari 890,030 MHz sampai 890,060 MHz, Pita frekuensi kanal
tiga mulai dari 890,060 MHz hingga 890,090 MHz dan demikian seterusnya. Sedangkan lebar
total seluruh pita yang dipergunakan berjumblah 100 x 30.000 Hz = 3.000.000 Hz = 3 MHz.
Berarti, jika frekuensi yang digunakan mempunyai batas bawah 890 MHz, maka batas
atasnya adalah 893 MHz28.

Namun, ketersedia frekuensi dalam melakukan komunikasi bergerak terbatasi peraturan,


karena disebabkan oleh frekuensi-frekuensi lain yang tentu dipergunakan pula untuk
melancarkan keperluan lain. Sementara jatah frekuensi yang ada, juga harus dibagi antar
sesama penyelenggara telepon seluler. Oleh Karena itu, didalam memperbanyak kapasitas

26
Ivan Maududy dan Zaiyan Ahyadi,“Perkembangan Teknologi Jaringan GSM Dalam Kkomunikasi Seluler”,
Jurnal POROS TEKNIK Volume 10, 2 Desember 2018, Hal 2.
27
Drs. Usep Kustiawan, M.Sn, “Pengembangan Media Pembelajaran Usia Dini”, Malang, Gunung Samudra,
2016, Hal 154.
28
Alam“Perbedaan FDMA, CDMA, dan TDMA”, http://alamsyah-informatika.blogspot.com/2011/05/perbedaan-
fdma-cdma-dan-tdma.html, 2 Mei 2002.
jumlah kanal yang terbatas, diperlukan trik-trik khusus sesuai dengan strategis
penyelenggara.

FDMA juga melakukan pembagian spectrum gelombang dengan beberapa kanal


frekuensi. Metode FDMA paling tidak efisien dan umumnya hanya digunakan pada jaringan
analog seperti AMPS. Teknologi FDMA ialah suatu teknik mengakses dengan memakai
frekkuensi sebagai media perantara. maka dipergunakanlah Base Tranceiver Station (BTS)
ketika transmite, memakai frekuensi down link dan saat BTS menerima atau receive dengan
menggunakan frekuensi uplink. Dalam memakai frekuensi downlink dan uplink juga diatur
sedemikian rupa agar tidak saling menggangu terhadap frekuensi lainnya. apabila frekuensi
ini, terjadi kesalahan dalam pengaturannya maka antara satu BTS dengan BTS lain,
frekuensinya akan saling menganggu dan akan berakibat pada kualitas suara, putusnya
komunikasi secara mendadak, serta kesulitan dalam melakukan panggilan, bahkan tidak
sama sekali.

BTS Mengandung transceiver radio yang menangani sebuah cell dan hubungan mobile
station serta jumlahnya lebih banyak. Agar bisa memahami FDMA, boleh dianalogikan
sebagai station radio yang mengirimkan sinyalnya pada frekuensi berbeda menuju kanal
yang tersedia ditiap-tiap pengguna ponsel. FDMA digunakan sebagian besar untuk transmisi
analog. Dalam membawa informasi digital, FDMA sudah tidak efesien lagi, disebabkan
frekuensinya masih dibagi menjadi beberapa kanal frekuensi yang lebih sempit29.

Setiap pengguna akan mendapatkan kanal frekuensi yang berbeda dalam berkomunikasi
secara bersamaan. Pengalokasian frekuensi pada FDMA bersifat eksklusif karena kanal
frekuensi yang sudah digunakan oleh seorang pengguna tak dapat digunakan oleh pengguna
lain. Antar kanal dipisahkan dengan bidang frkuensi yang lebih sempit agar menghindari
interverens antar kanal yang berdekatan, didalam sistem kerja FDMA ada beberapa kriteria
yang dilakukan yaitu:

a. Menempatkan panggilan pada frekuensi yang berbeda dapat dipergunakan untuk


sistem analog seluler.
b. FDMA akan membagi Spectrum didalam kanal yang berbeda, lalu membagi
bagian yang sama didalam suatu bandwidth.
c. FDMA dapat membagi bandwidth menjadi 124 item frekuensi pembawa, dimana
masing-masing daerah menjadi frekuensi selebar 200 kHz. Boleh satu ataupun
lebih frekuensi pembawanya.

Dialamatkan pada masing-masing BTS yang tersedia, dalam sistem yang menggunakan
frekuensi devisiion multiplex access ini, frekuensi yang digunakan adalah berbeda-beda
dengan sistem time division multiplex access (TDMA), pada sistem tersebut frekuensi sinyal
yang digunakan ialah sama-sama untuk menghindari adanya interfrensi saat pentransmisian

Sofia Naning Hertiana,”Rekayasa Trafik Telekomunikasi”, Diktat Kuliah Institut Telkom Indonesia, Bandung,
29

Maret 2006, Hal 177.


sinyal berlangsung. Maka sistem ini, mentransmisikan sinyal dengan pengaturan waktu yang
berbeda-beda, namun frekuensi yang digunakan tetap sama.

b. Time Division Multiple Access (TDMA)

TDMA merupakan teknologi yang telah dikomersialkan sejak tahun 1993 dengan
mengandalkan transmisi digital, komunikasi wireless, dan memakai saluran frekuensi yang
masih terbatasi oleh waktu. TDMA tumbuh dan berkembang menjadi beberapa versi yakni;
GSM di Eropa, IDEN di Amerika, PDC di Jepang.

Mekanisme kerja TDMA adalah merupakan proses pengembangan dari metode kerja
Frequency Division Multiple Access (FDMA). Diamana pada domain frekuensi FDMA
terbagi menjadi beberapa pita yang tidak saling tumpang-tindih, maka dari itu disetiap
penggunaan pesan, dapat terkirim dengan pita yang telah ada tanpa adanya tekanan dari
pengguna lain. Sedangkan pada sistem TDMA, konsumen menggunakan pita frekuensi yang
juga sama, namun domain waktunya terbagi menjadi beberapa slot disetiap pengguna.

Keuntungannya adalah tidak berbagi dengan sistem TDMA dimana semua pemancar dan
penerima harus memiliki akses diwaktu yang sama. Fitur penting dari teknik TDMA dan
FDMA adalah bahwa beraneka ragam pengguna beroperasi dalam saluran non interfering
yang terpisah. Selain itu, saluran sebelum pemancar dan penerima tidak ideal, kita perlu
menyisipkan guard time antara slot waktu pada TDMA30.

Sumber: Ilmukomputer.com

Gambar B.1: System Time Division Multiple Access

30
Sugiono,“Unjuk Kerja Traffic Sistem Telekomunikasi Seluler Berbasis CDMA Area Malang”, Jurnal IPTEK Vol
17 No.1, Mei 2013, Hal 2.
Berikut fitur yang tersemat kedalam teknologi 2G berbasis TDMA:

a. AMPS digital, atau D-AMPS terdapat di Amerika Serikat dan Kanada.


Teknologi ini, Beropersi pada frekuensi 800 MHz, dan 1900 MHZ
berdasarkan standar. Namun jaringan tekonologi telepon seluler ini, masih
mendukung jaringan analog AMPS.

b. Global System for Mobile Communications (GSM), adalah tipe jaringan


yang paling digandrungi pengguna telepon di Dunia, terhitung sejak tahun
1993, GSM sudah 36 jaringannya tersebar di 22 negara, termasuk Indonesia.
Jaringan GSM menggunakan frekuensi 850Mhz, 90. Frekuensi 0 Mhz, 1800
Mhz dan 1900 Mhz, dengan kemampuan komunikasi data hingga kecepatan
14,4 kbps.

Berikut tabel Frekuensi yang digunakan oleh jaringan GSM berdasarkan ETS 05,05:

Sistem Frekuensi Frekuensi Frekuensi Nomor


(MHz) Uplink Downlink Saluran
GSM 400 450 450.4-457.6 460.4-467.6 259-293
GSM 400 480 478.8-486.0 488.8-496.0 306-340
GSM 850 850 824.0-849.0 869.0-894.0 128-251
GSM 900 (P-GSM) 900 890.0-915.0 935.0-960.0 1-124
GSM 900 (E-GSM 900 880.0-915.0 925.0-960.0 0-124,975-1023
GSM-R (R-GSM) 900 876.0-880.0 921.0-925.0 955-973
DCS* 1800 1800 1710.0-1785.0 1805.0-1880.0 512-885
PCS8** 1900 1900 1850.0-1910.0 1930.0-1990.0 512-810

c. Personal Digital Celluler (PDC), Personal Communications Service (PCS)


adalah jaringan yang memiliki standar mirip NCDMA dan GSM 1900.
Teknologi ini beroperasi pada frekuensi 1850 sampai 1990 MHz, hanya
beroperasi di wilayah Amerika Serikat saja.

d. Personal Handy System (PHS) atau Personal Access System (PAS), jaringan
ini, hanya dioperasikan dibeberapa wilayah di Asia, seperti China, Jepang,
dan Taiwan. Jaringan ini beroperasi pada frekuensi antara 1895-1918 MHz,
dengan kemampuan two way calling, roaming, highspeed data services,
suara yang jernih dan handover.

e. Circuit Switched Data (CSD), teknologi ini menggunakan single radio


timeslot dalam mentrasmisikan data pada kecepatan 9.6 kbps dijaringan
GSM network, switching subsystem serta dapat terkoneksikan melalui
modem ke jaringan komunikasi biasa dan dial up service.

f. High Speed Circuit Switched Data (HSCSD), teknologi ini memiliki


mekanisme transfer data circuit switched yang mirip dengan GSM, namun
memiliki kelebihan dalam kemampuan untuk menggunakan lebih dari satu
timeslot dari 8 timeslot pada paket data GSM. Untuk satu kali koneksi GSM
hanya dapat menggunakan satu timeslot untuk satu koneksi. Kemampuan ini
menjadikan HSCSD dapat mencapai kecepatan transfer data hingga 57,6 bps
dan juga merupakan penunjang dari teknologi jaringan GSM.

g. Integrated Digital Enhanced Network (IDEN) merupakan teknologi


komunikasi mobile berbasis TDMA yang dikembangkan perusahaan
Motorola, dengan jumlah sebaran jaringan di 20 negara (Amerika Serikat,
Kanada, Argentina, Brazil, Chile, China, Kolombia, ElSalvador, Ekuador,
Guam, Israel, Japan, Jordan, Korea Selatan, Mexiko, Peru, Philippina,
Puerto Rico, Saudi Arabia, dan Singapore). IDEN beroperasi pada saluran
25 kHz, dan dimanfaatkan untuk radio truk serta telepon seluler.

c. Code Division Multiple Access ( CDMA)

CDMA merupakan teknologi komunikasi wireless dimana pengiriman datanya melalui


saluran atau kanal yang akan dipecah-pecah menjadi potongan kecil. masuk kedalam saluran
frekuensi yang terpisah-pisah, kemudian paket data kecil tersebut akan disebarkan
berdasarkan kode unik dan hanya dapat akses oleh penerima yang mempunyai kesesuaian
data.
Didalam CDMA, setiap customer yang menggunakan frekuensi sama pada waktu
bersamaan namun menggunakan sandi unik yang saling orthogonal, maka sandi akan
mampu membedakan antara pengguna satu dengan pengguna lainnya. apabila terdapat
jumlah pengguna yang besar didalam bidang frekuensi yang diberikan, maka akan ada
peningkatan pada sinyal oleh pengguna sehingga interferens akan bertambah tinggi.hal
tersebut berarti, kapasitas dan kualitas sistem dibatasi oleh daya interferens yang ditimbulkan
pada lebar bidang frekuensi yang dipergunakan.

Teknologi ini, menggunakan prinsip komunikasi spektrum tersebar, dimana isyarat


bidang dasar yang hendak dikirim akan disebar menggunakan isyarat dengan lebar bidang
besar yang disebut sebagai isyarat penyebar atau spreading signa31.

Ada beberapa teknik modulasi yang dapat digunakan CDMA didalam menghasilkan
spektrum sinyal, diantaranya:

a. Direct Sequence Spread Spectrum (DS-SS) dimana sinyal pembawa informasi dikalikan
secara langsung dengan sinyal penyebar yang berkecepatan tinggi,

b. Frequency Hopping Spred Spectrum (FH-SS) dimana frekuensi pembawa sinyal


informasinya berubah-ubah sesuai dengan deretan kode yang diberikan serta akan
konstan selama periode tertentu, yang biasa disebut T atau periode chip.

c. Time Hopping Spread Spectrum (THSS) dimana sinyal pembawa informasi tidak
dikirimkan secara continue tetapi dikirimkan dalam bentuk short burst yang lama burst
tergantung dari sinyal pengodeannya.

31
Ibid
d. hybrid modulation yang merupakan gabungan dari dua atau lebih teknik modulasi
terdebut diatas, yang bertujuan untuk menggabungkan keunggulan dari masing-masing
teknik.

Sumber:Sumber: Ilmukomputer.com

Gambar B.2: System Code Division Multiple Access

CDMA adalah merupakan system teknologi digital yang berbasis beroperasi pada dua
kelas gelombang yakni:

a. Band Class 1, 1900 MHz

b. Band Class 0, 800 MHz

Yang pertama kali diperkenalkan oleh Qualcomm, serta mendapat dukungan dari AT & T,
Motorola, Lucent, ALPS, GSIC, Prime Co, Samsung, Sony, US West, Sprint, Bell Atlantic,
Time Warner pada pertengahan tahun 1990 an.

C. Perkembangan Teknologi 2G

a. Kelebihan 2G dari teknologi sebelumnya

teknologi 2G, memiliki keunggulan tersendiri jika dibandingkan dengan teknologi


1G, selain layanan yang lebih baik, ditinjau dari segi kapasitas juga lebih besar,
menghasilkan autput suara yang lebih jernih, karena sudah berbasis teknologi digital.
Transformasi dari 2G memungkinkan adanya kerusakan sinyal suara yang diakibat oleh
gangguan noise atau adanya interferensi frekuensi lain.

b. Kelemahan

Kecepatan transfer data masih rendah. Tidak efisien untuk trafik rendah. Jangkauan
jaringan masih terbatas dan sangat tergantung oleh adanya BTS cell Tower.
c. Pengembangan

Teknologi 2.5G merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam platform


dasar GSM yang telah mengalami penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data.
Teknologi 2.5G GSM, diimplementasikan kedalam General Packet Radio Services
(GPRS) dan WiDEN, sedangkan yang berbasis CDMA diimplementasikan kedalam
CDMA2000 1x. GPRS memiliki teknologi overlay yang disisipkan diatas jaringan GSM
agar bisa menangani komunikasi data pada jaringan, atau dengan sebutan lain
menggunakan handset GPRS. Untuk komunikasi data tetap akan berlangsung diatas
jaringan GSM dan juga masih mengakomodir berlangsungnya komunikasi suara serta
transfer data yang akan ditangani oleh GPRS32.

Evolusi teknologi GPRS dan GSM diatas, dapat dilakukan secara efektif tanpa
menghilangkan infrastruktur lama, dengan melakukan penambahan beberapa hardware
dan upgrade software baru pada terminal atau station serta pada server GSM. Kecepatan
GPRS didalam mengakses dan melakukan transfer data dapat mencapai hingga 160 kbps.

GPRS juga menghilangkan mekanisme dial kepada customer ketika ingin mengakses
data, sehingga GPRS selalu online karena transfer data dikirim berupa paket dan tidak
bergantung pada waktu dan koneksi. sistem GPRS tidak perlu menghilangkan sistem
lama, karena GPRS dijalankan diatas infrastruktur yang telah ada, An Integral part of
EDGE and WCDMA33.

Teknologi GPRS yang terdapat pada 2G adalah merupakan inti dari mekanisme
pengiriman paket data yang diperuntukan untuk teknologi generasi berikutnya. Wideband
Integrated Dispatch Enhanced Network (WiDEN), mampu melakukan transfer data
sampai kecepatan 100 Kbps dan sudah dipergunakan Negara-ngera di Dunia, dan
merupakan teknologi pengembangan dari CDMAone dengan melakukan penambahan
kemapuan pada layanannya dan beroperasi difrekuensi 400 MHz, 800 MHz, 900 MHz,
1700 MHz, 1800 MHz, 1900 MHz, dan 2100 MHz dan khusus di Indonesia beroperasi
pada 800 Mhz dan 1900 Mhz.

D. Layanan Aplikasi

GSM merupakan standar yang diterima secara global untuk komunikasi selular digital.
GSM adalah nama group standardisasi yang di maparkan pada tahun 1982 untuk
menghasilkan standar telepon bergerak di eropa, digunakan sebagai formula spesifikasi
untuk pan eropa syitem selular radio bergerak yang bekerja pada frekuensi 900 Mhz34.

Pembagian pada jaringan GSM terbagi menjadi tiga sistem utama yakni, system switching
(SS), system base station (BSS), dan system operasi and support (OSS). Elemen dasar
jaringan GSM diperlihatkan pada Base Station System (BSS) Seluruh fungsi dari radio yang

32
Aries Suharso, dan Ade Andri Hendriadi “Implementasi Sistem Mobile Learning Pada Jaringan GSM dan CDMA
di Indonesia”, Jurnal SYNTAX Vol. No. 1, Tahun 2012, Hal 27.
33
Alfin Hikmaturokhman , Wahyu Pamungkas, dan Muhamad Alwi Sibro Malisi “Analisis Kualitas Jaringan 2G
Pada Frekuensi 900MHz Dan 1800MHz Di Area Purwokerto” , Jurnal Infotel Vol.5 No.2, November 2013, Hal 9.
34
Sukahir,“Dampak Aplikasi Seluler Pada Sistem Komunikasi Bergerak”, Jurnal Aviasi Langit Biru Volume 5, No
11, Juni 2012, Hal 64.
dilakukan di BSS, dimana terdiri dari base station controller (BSCs) dan base transceiver
stations (BTSs).

Sumber: Ilmukomputer.com

Gambar B.3: System base transceiver stations


a. BSC –BSC menyediakan seluruh fungsi pengawasan dan hubungan fisik antara MSC
dan BTS. BSC merupakan switch berkapasitas tinggi yang melakukan fungsi sebagai
handover, data konfigurasi cell, dan kontrol level daya radio frequency (RF) di base
transceiver stations. Sejumlah BSC dapat dilayani oleh MSC.

b. BTS menangani antarmuka radio ke mobile station. BTS adalah perlengkapan radio
yang diperlukan untuk melayani setiap panggilan di masing-masing cell dalam suatu
jaringan. Operasi support system sperasi (OSS) dan maintenance center (OMC)
tersambung ke seluruh perlengkapan sistem switching dan ke BSC. Implementasi dari
OMC disebut operasi dan OSS.

Sebagai wujud fungsional dari OSS dalam melakukan pemantauan jaringan operator
dan pengontrolan sistem. OSS juga memiliki fungsi untuk menawarkan kelangganan biaya
efektif support agar sentralisasi, regional, dan lokal operasional serta aktivitas pemeliharaan,
dimana sangat diperlukan bagi jaringan GSM. Selain itu, Fungsi penting dari OSS adalah
memberikan gambaran jaringan dan dukungan aktivitas pemeliharaan dari operasi yang
berbeda dan pemeliharaan organisasi.

Telephone akses merupakan layanan suara yang memenuhi kebutuhan kapasitas dalam
memancarkan sinyal data yang selaras antara dua akses point sebagai antarmuka kepada
jaringan. Dual tone multifre quency (DTMF), adalah gabungan nada pensinyalan yang
seringkali digunakan guna mengontrol berbagai maksud melalui jaringan telepon, yang
fungsinya seperti remote control mesin penjawab35.

Sebagai standar mesin fax yang di desain untuk terhubung ke telepon menggunakan
sinyal analog, pengubah khusus fax disambungkan ke pertukaran dengan mengunakan sistem
GSM, memungkinkan terjadinya sambungan fax untuk berkomunikasi dengan fax analog
pada jaringan lain.

fasilitas cell broadcast adalah merupakan sebuah pesan dengan maksimum 93 karakter
yang dapat dipancarkan dan disebar ke seluruh pelanggan mobile pada area geografi tertentu.

voice mail layanan ini sebenarnya seperti mesin penjawab didalam suatu jaringan, dimana
dapat dikontrol oleh pelanggan. Panggilan dapat di teruskan ke pelanngan voice mail box dan
pelanggan mengecheck pesan tersebut dengan menggunakan kode keamanan pribadi.

Fax mail dengan layanan ini, pelanggan dapat menerima pesan fax pada mesin fax
lainnya. Pesan tersebut tersimpan di service center dimana mereka dapat oleh pelanggan
melalui kode keamanan pribadi yang dinginkan nomor fax frekuensi 900 Mhz.

Sistem switching mencakupi fungsional unit sebagai berikut:

a. home location register (HLR), merupakan suatu basis data yang digunakan untuk
menyimpan dan mengatur abonemen. HLR mempertimbangkan basis data yang
paling penting, dimana menyimpan data secara permanen tentang pelanggan,
termasuk layanan profile, informasi lokasi, dan status aktivitas. Ketika perseorangan
menjadi pelanggan dari suatu operator PCS, maka dia telah terdaftar di HLR operator
tersebut.
b. Mobile services switching center (MSC), melakukan fungsi telepon switching dari
suatu sistem. MSC mengontrol panggilan ke dan dari telepon lainnya, sistem data,
sebagai toll ticketing, antarmuka jaringan, dan pensinyalan kanal umum.

Visitor location register (VLR), adalah basis data yang berisi informasi sementara tentang
pelanggan, dimana diperlukan oleh MSC untuk melayani pelanggan yang datang berkunjung.
VLR selalu terintegrasi dengan MSC, saat stasion bergerak menjelajah dalam area MSC
yang baru, VLR tersambung ke MSC yang akan meminta data tentang stasion bergerak
tersebut dari HLR. Nantinya, jika stasion bergerak melakukan panggilan, VLR akan
mempunyai informasi yang diperlukan untuk setup panggilan tanpa harus menginterogasi
HLR setiap saat36.

Aunthetication center (AUC), unit yang disebut AUC ini menyediakan autentikasi dan
enkripsi parameter untuk memverifikasi identitas pengguna dan menjamin kerahasiaan dari
setiap panggilan. AUC melindungi operator jaringan dari tipe-tipe penggelapan atau
kecurangan yang berbeda yang telah ditemukan saat ini di dunia selular37.

35
Danang Padmadi, dan Fatchurrohm,“Pemanfaatan DTMF (Dual Tone Multiple Frequensy) Sebagai Indikator
Kondisi Infus Secara Wireless”, Pelita-Jurnal penelitia Mahasiswa UNY, Volume III No 2, Hal 4.
36
Budi Nugroho, “Location Update dan Mobile Terminating Call Yang Melibatkan HLR Ericsson”, Makalah
Seminar Kerja Praktek Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Januari 2012, Hal 3.
Equipment identity register (EIR), adalah basis data yang berisi informasi tentang
identitas dari perlengkapan mobile untuk mencegah panggilan dari pencurian, unauthorized,
atau stasion bergerak yang rusak.

Base Station System (BSS) memiliki seluruh fungsi dari radio dilakukan di BSS, dimana
terdiri dari base station controller (BSCs) dan base transceiver stations (BTSs):

a. BSC dan BSC menyediakan seluruh fungsi pengawasan dan hubungan fisik antara
MSC dan BTS. BSC merupakan switch berkapasitas tinggi yang melakukan
fungsi sebagai handover, data konfigurasi cell, dan kontrol level daya radio
frequency (RF) di base transceiver stations. Sejumlah BSC dapat dilayani oleh
MSC.

b. BTS BTS menangani antarmuka radio ke mobile station. BTS adalah


perlengkapan radio yang diperlukan untuk melayani setiap panggilan di masing-
masing cell dalam suatu jaringan. Operasi dan support system operasi dan
maintenance center (OMC) tersambung ke seluruh perlengkapan sistem switching
dan ke BSC.
BAB 5
Teknologi Telekomunikasi 4G

A. Tinjauan Umum 4G

Dewasa ini, kebutuhan terhadap perangkat telekomunikasi telah menjadi suatu hal yang
primer, sebab penggunaannya tidak lagi hanya untuk memudahkan komunikasi yang berbasis
suara, ataupun sekedar berkirim pesan melalui teks. Namun sudah merupakan sebuah tuntutan
kehidupan agar dapat melakukan komunikasi dengan berbasis multimedia karena lebih efektif
dan efisien. Komunikasi multimedia sudah menjadi lumrah dan sangat dimungkinkan terjadi
karena konvergensi dari beberapa layanan misalnya voice, data, image dan audio visual, yang
telah terfasilitasi oleh kecanggihan teknologi komunikasi berupa aplikasi layanan telekomunikasi
digital. Layanan telekomunikasi yang pada mulanya hanya berbentuk layanan fixed, saat ini telah
dituntut untuk dapat dinikmati menggunakan perangkat bergerak seperti Personal Digital
Assistant (PDA) atau alat elektronik yang berbasis komputer, misalnya smartphone. Layanan
multimedia yang sekarang telah banyak dirasakan oleh masyarakat antara lain adalah E-learning,
E-banking, E-shopping dan lain-lain38. Pesatnya kemajuan teknologi telekomunikasi dan
informatika atau yang biasa disebut Informatics Communication Technology (ICT) sudah sangat
banyak memudahkan customer dalam kehidupan sehari-hari.

Melihat potret kemajuan teknologi telekomunikasi yang semakin kencang sejak generasi
Fixed Wireline hingga pada generasi Broadband, layanan komunikasi bergerak di dunia mobile
evolutions menjadikan customer dapat saling berinteraksi dalam hal apapun, baik ekonomi, sosial
maupun poltik. Hal tersebut, tampak jelas terlihat dari data pengguna smartphone di Indonesia
yang mengalami peningkatan cukup signifikan dengan angka 92 juta pengguna per bulan januari
2019.

Sumber: DATABOKS.CO.ID

Gambar A.1: Data Jumblah Pengguna Smartphone 2016-2019

Fadhli Fauzi, Gevin Sepria H, dan Hanrais HS, “Analisis Penerapan Teknologi Jaringan LTE 4G Di Indonesia”,
38

Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10, No. 2, Hal 281.


Teknologi telekomunikasi adalah merupakan suatu bentuk evolusi didalam kehidupan
peradaban manusia, oleh karena itu teknologi telekomunikasi telah menjadi hal yang sulit
dipisahkan lagi dari hiruk-pikuk kehidupan manusia sebagai sebuah upaya rasional, guna
memenuhi beragam kebutuhan hidup. Perkembangan Teknologi telekomunikasi merupakan
komparasi perangkat software dan hardware didalam melakukan pengeloaan informasi.

Teknologi jaringan fourth generation technology (4G) merupakan salah satu terobosan
kecanggihan dari teknologi telekomunikasi yang telah hadir sebagai pilhan kemudahan didalam
beraktifitas. 4G memiliki Kecepatan akses berkisar antara 100 Mbps hingga 1Gbps, dengan posisi
pengguna berada didalam ruangan maupun diluar. Denga keberadaan teknologi 4G diharapkan
dapat mencukupi kebutuhan aplikasi nirkabel, seperti MMS, video chatting, mobile TV, High
devinition TV (HDTV), digital video broadcasting (DVB).

Sebagai teknologi yang dikembangan melalui teknologi Global System For Mobile
Communication (GSM) atau Enhanced Data Rate for GSM Evolution (EDGE) dan Universal
Mobile Telephone Standard (VHSDPA) atau High Speed Downlink Packet Access (HSDPA), 4G
juga memiliki dua teknologi yakni, 4G-LTE yang merupakan evolusi dari operator seluler 3G
yang mengusung komunikasi berbasis voice, dan 4G WiMAX adalah peerkembangan dari
operator komunikasi data, sedangkan LTE.

Teknologi 4G sudah berbasis IP yang mampu mengintegrasikan seluruh sistem dan


jaringan yang ada, dengan kecepatan akses hingga 100 Mbps sampai 1Gbps untuk penggunaan
didalam ruangan ataupun di luar ruangan. Selain perfoma yang cepat, 4G telah dibekali Quality of
Service (QoS) yang dapat menjamin sistem keamanan dengan baik, dan kesiapan dalam
penyampaian informasi yang real time kapanpun dibutuhkan39.

B. Teknologi 4G

Teknologi wireless 4G meliputi seluruh teknologi broadband wireless yang memiliki


kemampuan diatas teknologi 3G yang dapat memberikan layanan-layanan IP based voice, data
dan streaming multimedia dengan kecepatan dan Quality of Experience (QoE) atau Equality of
Service (QoS) yang lebih tinggi jika dibandingkan teknologi 3G.

Karakteristik utama dari teknologi seluler 4G adalah sebagai berikut :


a. Peak downlink (DL) rate lebih dari 100 Mbps untuk aplikasi mobilitas tinggi serta
lebih dari 1000 Mbps untuk aplikasi tetap.
b. Peak uplink (UL) rate lebih dari 50 Mbps.
c. Latensi User Plane yang rendah, kurang dari 5ms.
d. Berorientasi paket, mengadopsi arsitektur Flat All-IP, open interface dan always-on.
e. Performansi yang tinggi.

39
Dengan karakteristik seperti di atas, teknologi seluler 4G dapat digunakan untuk
mendukung berbagai macam aplikasi, baik yang membutuhkan bandwidth rendah maupun
tinggi. Dari sisi geografis, teknologi 4G juga memberikan kemungkinan yang luas untuk
penerapan sebagai solusi komunikasi untuk daerah urban, terutama di spektrum kerja tinggi
maupun solusi untuk daerah rural, terutama di spektrum kerja rendah.

Komponen utama pada teknologi 4G terdiri atas :

a. Radio Access Network : Base Station yang berbasis IP, berfungsi sebagai digital atau
base band unit dan radio atau RF unit.

b. Core Network : Gateway dan Signaling paket.

C. Konsep Dasar Teknologi

a. Teknologi WiMAX
Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX), adalah
teknologi komunikasi nirkabel bertujuan untuk menyediakan data nirkabel jarak jauh
dalam berbagai cara sebagai alternatif kabel dan DSL, dari point-to-point link ke
jenis akses mobile selular penuh. Hal ini didasarkan pada standar IEEE 802.16.

b. Teknologi LTE
Long Term Evolution adalah generasi teknologi telekomunikasi selular.
Menurut standar, LTE memberikan kecepatan uplink hingga 50 megabit per detik
(Mbps) dan kecepatan downlink hingga 100 Mbps. Bandwidth LTE adalah dari 1,4
MHz hingga 20 MHz. Operator jaringan dapat memilih bandwidth yang berbeda dan
memberikan layanan yang berbeda berdasarkan spektrum. Itu juga merupakan tujuan
desain dari LTE yaitu untuk meningkatkan efisiensi spektrum pada jaringan, yang
memungkinkan operator untuk menyediakan lebih banyak paket data pada suatu
bandwidth. Teknologi LTE Menggunakan OFDM based pada suatu air interface
yang sepenuhnya baru yang merupakan suatu langkah yang radikal dari 3GPP.

Merupakan pendekatan evolusinoer berdasar pada peningkatan advance dari


WCDMA. Teknologi OFDM based dapat mencapai data rates yang tinggi dengan
implementasi yang lebih sederhana menyertakan biaya relatif lebih rendah dan
efisiensi konsumsi energi pada perangkat kerasnya. Data rates jaringan WCDMA
dibatasi pada lebar saluran 5 MHz. LTE menerobos batasan lebar saluran dengan
mengembangkan bandwidth yang mencapai 20 MHz. Sedangkan nilai capaian antena
pada bandwidth di bawah 10 MHz, HSPA+ dan LTE memiliki performa yang sama.
LTE menghilangkan keterbatasan WCDMA dengan mengembangkan teknologi
OFDM yang memisah kanal 20 MHz ke dalam beberapa narrow sub kanal.
Masing-Masing narrow sub kanal dapat mencapai kemampuan
maksimumnya dan sesudah itu sub kanal mengkombinasikan untuk menghasilkan
total data keluarannya. BeribuRibu subkanal narrow menyebar untuk mengirimkan
banyak pesan dengan kecepatan yang rendah secara serempak kemudian
mengkombinasikan pada penerima kemudian tersusun menjadi satu pesan yang
dikirim dengan kecepatan tinggi. Metode ini menghindari distorsi yang disebabkan
oleh multipath40.

Subkanal narrow pada OFDMA dialokasikan pada basis burst by burst


menggunakan suatu algoritma yang memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi Radio Frequency (RF) seperti kualitas saluran, loading dan
interferensi. LTE menggunakan OFDMA pada downlink dan single carrier
Frequency Division Multiple Access (SCFDMA) pada uplink nya. SCFDMA secara
teknis serupa dengan OFDMA tetapi lebih cocok diaplikasikan pada device handheld
karena lebih sedikit dalam konsumsi batere.

LTE mendukung teknik Multiple Input and Multiple Output (MIMO) untuk
mengirimkan data pada sinyal path secara terpisah yang menduduki bandwidth RF
yang sama pada waktu yang sama, sehingga dapat mendorong pada peningkatan data
rates dan throughput. Sistem antena MIMO merupakan metode pada suatu layanan
broadband sistem wireless memiliki kapasitas lebih tinggi serta memiliki performa
dan keandalan yang lebih baik. MIMO adalah salah satu contoh teknologi dengan
kualitas yang baik dari LTE pada kecenderungan teknologi yang berkembang saat
ini.

Saat ini fokus adalah untuk menciptakan frekuensi yang dapat lebih efisien.
Teknologi seperti MIMO dapat menghasilkan frekuensi yang efisien yaitu dengan
mengirimkan informasi yang sama dari dua atau lebih pemancar terpisah kepada
sejumlah penerima, sehingga mengurangi informasi yang hilang dibanding bila
menggunakan sistem transmisi tunggal. Pendekatan lain yang akan dicapai pada
sistem MIMO adalah teknologi beam forming yaitu mengurangi gangguan
interferensi dengan cara mengarahkan radio links pada penggunaan secara spesifik41.

Fleksibilitas di dalam penggunaan spektrum adalah suatu corak utama pada


teknologi LTE, tidak hanya bersifat tahan terhadap interferensi antar sel tetapi juga
penyebaran transmisi yang efisien pada spektrum yang tersedia. Hasilnya adalah
peningkatan jumlah pengguna per sel bila dibandingkan dengan WCDMA. LTE
dirancang untuk mampu ditempatkan di berbagai band frekuensi dengan sedikit
perubahan antarmuka radio. Juga dapat digunakan di bandwidth 1.4, 1.6, 3, 3.2, 5, 10,
15 dan 20 MHz. Evolved Packet Core pada LTE adalah arsitektur jaringan yang telah
disederhanakan, dirancang untuk seamless integrasi dengan komunikasi berbasis
jaringan IP.

40
41
Tujuan utamanya adalah untuk menangani rangkaian dan panggilan
multimedia melalui konvergensi pada inti IMS. EPC memberikan sebuah jaringan all
IP yang memungkinkan untuk konektivitas dan peralihan ke lain akses teknologi,
termasuk semua teknologi 3GPP dan 3GPP2 serta WiFi dan fixed line broadband
seperti DSL dan GPON. Jaringan E UTRAN adalah jaringan yang jauh lebih
sederhana daripada jaringan sebelumnya pada jaringan 3GPP42. Semua masalah
pemrosesan paket IP dikelola pada core EPC, memungkinkan waktu respons yang
lebih cepat untuk penjadwalan dan re-transmisi dan juga meningkatkan latency dan
throughput. Radio Network Controller telah sepenuhnya dihapus dan sebagian besar
dari fungsionalitas RNC pindah ke eNode B yang terhubung langsung ke evolved
packet core.

Didalam arsitektur jaringan LTE memungkinkan terhubung langsung atau


melakukan perluasan jaringan ke jaringan nirkabel lainnya. Sehingga operator dapat
mengatur fungsi kritis seperti mobilitas, handover, billing, otentikasi dan keamanan
dalam jaringan selular. IP dikembangkan pada wired networks data link dimana
endpoint dan terkait kapasitas bandwidth statis. Masalah arus trafik pada jaringan
tetap, akan muncul apabila link kelebihan beban atau rusak. Kelebihan beban dapat
dikelola dengan mengontrol volume trafik yaitu dengan membatasi jumlah pengguna
terhubung ke sebuah hub dan bandwidth yang ditawarkan. Jaringan EPC
meningkatkan performa secara paket tidak perlu lagi diproses oleh beberapa node
dalam jaringan. LTE menggunakan teknologi retransmisi di eNodeB, untuk
mengelola beragam laju data yang sangat cepat43. Hal tersebut memerlukan buffering
dan mekanisme kontrol aliran ke eNodeB dari jaringan inti untuk mencegah overflow
data atau loss bila tiba-tiba sinyal menghilang yang dipicu oleh retransmission tingkat
tinggi.

D. Spesifikasi dan Standar LTE

LTE, bersama dengan Service Architecture Evolution (SAE) adalah inti kerja dari 3GPP
Release 8. Inti atau core LTE disebut juga Evolved Packet Core (EPC). EPC bersifat allIP, dan
mudah berinterkoneksi dengan network IP lainnya. Spesifikasi LTE ditargetkan untuk melayani
downlink sedikitnya 100 Mbps dan uplink sedikitnya 50 Mbps. LTE mendukung operator
scalable bandwith dari 1.4 Mhz sampai 20 Mhz. Kecepatan rata-rata berkisar pada 15 Mb/s
dengan delay 15ms, walaupun nilai maksimal diharapkan dapat mencapai diatas 200Mb/s pada
bandwith 20 Mhz44. LTE bisa bekerja pada bandwith 1.4 hingga 20 Mhz. Akses radio akan
berdasarkan penggunaan kanal bersama sebesar 300 Mb/s pada arah turun dan 75 Mb/s pada arah
naik.

42
43
44
Berikut adalah standard dari teknologi LTE :

a. Untuk setiap 20 Mhz spektrum, download mencapai 326,4 Mbit/s untuk


4x4 antena, dan 172,8 Mbit/s untuk 2x2 antena.

b. Upload mencapai 86,4 Mbit/s untuk setiap 20 Mhz spektrum


menggunakan 1 antena.

c. Setidaknya 200 pengguna aktif dalam setiap 5 Mhz sel.

d. Sub-5ms latency untuk paket kecil.

e. Meningkatkan fleksibilitas spektrum, dengan spektrum irisan sekecil


1,5 Mhz hingga sebesar 20 Mhz.

f. Optimal sel sejauh 5 km, 30 km dengan kinerja masih bagus, dan


sampai 100 km dengan kinerja masih dapat diterima.

Anda mungkin juga menyukai