Anda di halaman 1dari 6

Makalah

Sejarah Indonesia

Perkembangan Teknologi Komunikasi


dan Transportasi

Disusun oleh:

Azzahra Rahma Putri

XII IPA 4

SMA NEGERI 1 TEBING TINGGI


BAB I

PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi di bidang komunikasi dan transportasi telah membawa dampak yang besar
bagi kehidupan. Perkembangan teknologi telah berkembang sangat pesat hingga sekarang. Dulunya
banyak daerah-daerah terpencil yang tidak terpengaruh oleh teknologi, kini dapat merasakan juga
teknologi informasi yang beredar saat ini. Kini kita dapat menikmati teknologi informasi dimana saja
yang kita mau.

Teknologi Informasi sebenarnya sudah hadir sejak dahulu. Dulu manusia menciptakan teknologi
karena dorongan akan hidup lebih baik. Sehingga mendorong manusia untuk membuat sebuah teknologi
yang dapat membantu mereka dalam hal pekerjaan.Sehingga munculnya teknologi hingga sekarang.

Berkembangnya teknologi memudahkan kegiatan manusia dalam keseharian, telepon genggam


bukan lagi menjadi barang mewah karena sudah menjadi kebutuhan manusia untuk berkomunikasi yang
menandakan bahwa manusia adalah mahluk sosial. Dengan meningkatnya tingkat gaya hidup
masyarakat, maka kebutuhan masyarakat terhadap barang dan jasa juga semakin meningkat.
Dibutuhkan transportasi yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian, karena berkaitan
dengan distribusi barang, jasa, dan tenaga kerja.

Saat ini, selain disibukkan oleh upaya penemuan maupun pengembangan-pengembangan


sarana teknologi komunikasi yang lebih baik, masyarakat juga mulai melakukan penelitian-penelitian
mengeai dampak dari perkembangan teknologi komunikasi tersebut.

Globalisasi media massa berawal pada kemajuan tekhnologi komunikasi dan informasi semenjak
1970-an. Dalam pengertian itulah kita bertemu dengan beberapa istilah populer, banjir komunikasi, era
informasi, masyarakat informasi atau era satelit.

Saat ini Teknologi komunikasi dan transportasi masih berkembang pesat di segala aspek kehidupan.Dari
yang sederhana, hingga yang mutakhir. Di berbagai negara maju dan berkembang, hadir teknologi-
teknologi baru yang dapat membantu kita dalam hal perkerjaan.
BAB II

PEMBAHASAN

Awal revolusi teknologi komunikasi di Indonesia ketika pemerintah Orde Baru mengembangkan
sistem tekonologi komunikasi berbasis satelit untuk menghubungkan komunikasi di wilayah Indonesia
yang luas, yaitu Pada 16 Agustus 1976. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengembangkan
satelit secara mandiri untuk komunikasi lokal, nasional dan internasional.

Sistem komunikasi satelit yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia dikenal dengan
sebutan Sistem Komunikasi Satelit Domestik Palapa (SKSD Palapa). Penamaan Palapa diambil dari
sumpah yang dilakukan oleh Patih Gajah Mada dalam upaya menyatukan wilayah geografis Nusantara.
Jadi, pemerintah Orde Baru menggunakan satelit ini dalam menyatukan wilayah Nusantara melalui
komunikasi dan informasi.

Pengembangan SKSD Palapa generasi awal dalam pengoperasiannya didukung dengan


pembangunan 40 stasiun komunikasi di bumi yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia dan 14 tempat-
tempat strategis lainnya. Hal inilah yang menghubungkan komunikasi antarwilayah di Indonesia.

Pengembangan satelit SKSD Palapa ini mendudukan Indonesia menjadi negara berkembang
pertama yang memanfaatkan satelit untuk komunikasi domestiknya yang mengintegrasikan komunikasi
di seluruh wilayah Nusantara. Penerapan komunikasi satelit ini mampu memperkuat dan meningkatkan
berbagai aspek persatuan di wilayah nusantara. Salah satu hal yang paling nyata adalah meningkatnya
kualitas komunikasi publik seperti peningkatan kualitas penerimaan penyiaran televisi dan radio di
seluruh Indonesia hingga ke tingkat desa.

Peningkatan jaringan komunikasi ini tentunya bukan hanya sebatas untuk keperluan masyarakat
umum, namun dimanfaatkan juga oleh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) untuk
meningkatakan komunikasi di tubuh ABRI sebagai lembaga pertahanan dan keamanan nasional. Hal ini
mampu merekatkan persatuan wilayah Indonesia.

Satelit komunikasi yang dikembangkan Indonesia pada awalnya adalah Satelit Palapa A dan
Satelit Palapa B. Satelit Palapa tersebut wilayah cakupannya mencapai seluruh wilayah Indonesia,
ASEAN dan Papua Nugini. Sehingga yang menikmati manfaat Satelit Palapa ini bukan hanya Indonesia,
namun juga negara-negara tetangga Indonesia di wilayah ASEAN dan Papua Nugini dengan menyewa
transponder satelit kepada pemerintah Indonesia, sehingga bisa menambahkan penghasilan
pemerintah.

Generasi pertama Satelit Palapa (Palapa A dan Palapa B) beroperasi hingga tahun 1983. Kemudian
pemerintah meluncurkan satelit generasi kedua yaitu B1 dan B2 dan diikuti oleh generasi-generasi
berikutnya hingga C1 dan C2 kemudian digantikan dengan satelit Telkom1.
Selain teknologi komunikasi, pemerintah Indonesia juga mengembangkan sarana dan prasarana
transportasi darat. Salah satunya adalah pembangunan jalan bebas hambatan atau dikenal dengan
sebutan jalan tol. Pembangunan jalan bebas hambatan pertama yang dilakukan oleh pemeritah adalah
pembangunan Jalan Tol Jakarta-Bogor dan Ciawi yang dikenal dengan nama Jalan Tol Jagorawi. Jalan ini
mampu mempercepat transportasi Jakarta ke Bogor dan juga ke Ciawi dan Puncak.

Dalam rangka memperlancar perhubungan dan pertumbuhan ekonomi baik di Jawa maupun di
luar Jawa dibangun jalan trans dan jalan tol. Di Sumatra selain dibangun jalan trans Sumatra juga
dibangun jalan tol yang menghubungkan pelabuhan Belawan dan Kota Medan. Di Jawa dibangun jalan
tol Jakarta-Merak dan jalan Tol Jakarta Cikampek. Di Sulawesi juga dibangun jalan tol yang
mengubungkan pelabuhan Makasar dan Mandar.

Pada tahun 1987, pemerintah juga membangun jalan tol dalam kota yang menghubungkan
Cawang-Tanjung Priok. Pembangunan jalan tol ini memanfaatkan teknologi yang dikembangkan oleh
anak bangsa, Tjokorde Raka Sukawati, yaitu teknologi Sosro Bahu. Teknologi tersebut memudahkan
pembangunan jalan tol yang berada di jalur macet. Karena dalam pembuatan pilar-pilar jalan tol layang
dibangun segaris dengan jalan dan diputar melintang jalan setelah pilar-pilar tersebut kering.

Teknologi Sosro Bahu menjadi kebanggaan nasional, dengan teknologi tersebut dibangunlah
jalan-jalan tol di luar negeri yang memanfaatkan teknologi tersebut. Jalan tol luar negeri yang
memanfaatkan teknologi tersebut adalah Amerika Serikat, Malaysia, Filipina, Thailand Singapura serta
Korea.

Pembangunan jalan tol terus dikembangkan oleh pemerintah, sehingga panjang tol yang dimiliki
Indonesia mencapai 553.418 km pada tahun 1997 baik dikelola oleh Jasa Marga maupun oleh swasta.
Pada tahun 2014 juga dibangun jalan tol di Papua yang menghubungkan kota Sorong-Manowari dan
Jaya Pura- Merauke. Di Jawa juga dikembangkan jalan tol di Semarang, Surabaya dan juga Bandung
(Cipularang). Jalan-jalan tol tersebut mampu menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lainnya lebih
cepat.

Selain teknologi Sosro Bahu, pembangunan jalan tol juga memanfaatkan teknologi Cakar Ayam.
Teknologi ini merupakan penemuan anak bangsa, Sediyatmo. Penemuan teknologi Cakar Ayam
Sedyatmo ini berawal permintaan bung Karno untuk mensukseskan Asian Games yang membutuhkan
suplai listrik yang memadai. Untuk itu dibangun gardu listrik di wilayah Ancol yang merupakan rawa-
rawa. Teknologi Cakar Ayam ini yang mampu membangun pondasi di wilayah rawa-rawa. Keberhasilan
pembangunan gardu listrik dengan pondasi cakar ayam ini menjadi salah satu kunci sukses pelaksanaan
Asian Games.

Teknologi Cakar Ayam ini kemudian digunakan dalam membangun lapangan parkir pesawat di
bandara Juanda Surabaya, dan di Bandara Polonia Medan. Teknologi cakar ayam semakin terkenal ketika
pembangunan jalan tol menuju Bandara Sukarno Hatta yang berada di atas rawa-rawa.
Selain memiliki banyak dampak positif, perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi
juga memiliki dampak negatif. Kemajuan teknologi komunikasi yang ada sekarang justru menurunkan
semangat juang bagi sebagian orang. Karena segalanya terasa mudah dan praktis.

Dalam bidang bisnis, kemajuan teknologi komunikasi juga memicu maraknya cyber crime.
Kejahatan virtual seperti hacking dan carding juga telah merugikan banyak orang. Oleh sebab itu Anda
harus lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi online agar tidak terjerumus dalam penipuan.

Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi yang ada sekarang juga menyerang kehidupan
sosial masyarakat. Tindakan cyberbullying, penyebaran berita hoax, ujaran kebencian dan konten
pornografi dinilai cukup meresahkan. Efek yang ditimbulkan pun bukan perkara sepele karena akan
merusak generasi bangsa dan memecah belah persatuan.

Sementara itu, dampak negatif transportasi adalah menimbulkan polusi udara dan polusi suara
yang tidak sehat bagi makhluk hidup, berkurangnya lahan-lahan persawahan atau perhutanan, karena
diubah menjadi jalur lalu-lintas, mengancam kelestarian lingkungan karena pembangunan lalu lintas
tanpa area resapan air yang dapat mencegah banjir, semakin sempitnya lahan permukiman warga,
meningkatnya kebutuhan akan bahan bakar kendaraan yang berdampak pada peningkatan risiko
pemanasan global.
BAB III

PENUTUP

Dapat disimpulkan bahwa Perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi pada saat ini
maju sangat pesat dari abad ke 19, menuju abad ke 20. Dapat diprediksikan bahwa abad ke 21 akan
mempunyai perkembangan teknologi yang lebih mutakhir yang akan lebih bermanfaat bagi manusia.

Dengan hadirnya perkembangan Teknologi ini, tentunya semua faktor memiliki dampak positif
dan negatif yang bisa berdampak dalam kehidupan kita. Kita sebagai warga negara yang baik harus lebih
bijak dan jeli dalam memanfaatkan teknologi komunikasi dan transportasi yang ada sekarang. Semoga
kedepannya akan selalu ada solusi yang dapat memberantas dampak negatif yang kemungkinan akan
semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai